Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dengan mengukur kadar lemak tubuh maka kita dapat menentukan apakah
berat badan berlebih (overweight) atau gemuk (obesity) (Flier et al, 2007). Namun
indikator yang paling praktis dan paling sering digunakan pada orang dewasa
Wilayah Asia Pasifik pada saat ini telah mengusulkan kriteria dan klasifikasi
obesitas sendiri (WHO, 2000). Untuk kriteria berat badan kurang, nilai IMT =
<18.5, untuk kriteria berat badan normal, nilai IMT = 18.5 – 22.9, untuk kriteria
overweight, nilai IMT = 23 – 24.9, untuk kriteria obesitas I, nilai IMT = 25 – 29.9
dan untuk kriteria obesitas II, nilai IMT sama atau lebih dari 30.
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastol lebih dari 90 mmHg. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial,
1. Curah jantung
Faktor utama dalam mengontrol tekanan arterial ialah output jantung dan
tahanan perifer total. Bila output jantung (curah jantung) meningkat, tekanan
darah arterial akan meningkat, kecuali jika pada waktu yang bersamaan tahanan
1
2
perifer menurun. Tekanan darah akan meninggi bila salah satu faktor yang
adanya hubungan erat antara perbedaan morfologi tubuh atau tipe distribusi lemak
tubuh dengan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan faktor risiko obesitas.
Dalam sebuah studi prospektif diungkapkan bahwa obesitas tubuh bagian atas
2007).
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, 2011 dan 2004
kematian di Indonesia dan sekitar 20-35% dari kematian tersebut disebabkan oleh
berusia 18 tahun keatas sebesar 31,7 %. Untuk wilayah Jawa Timur berdasarkan
(Depkes, 2007).
3
Adapun faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi yang dapat dikontrol
antara lain pola makan dan gaya hidup. Perubahan pola makan masyarakat yang
mengandung tinggi garam dan perubahan hidup modern yang serba otomatis
2006).
yang kuat antara obesitas dan hipertensi. Data yang diperoleh dari The National
memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan linear antara kenaikan IMT
dengan tekanan darah sistolik dan diastolik serta tekanan nadi, Farmingham study
(2007) melaporkan resiko terjadinya hipertensi sebesar 65% pada wanita dan 78%
pada laki-laki yang berhubungan langsung dengan obesitas dan kelebihan berat
dari Rumah Sakit Camatha Sahidya pada tahun 2012 kasus hipertensi adalah
sebanyak 653 dan tahun 2013 sampai oktober sebanyak 688 kasus. Ada banyak
salah satu faktor resiko yang paling dominan adalah obesitas. Oleh karena itu
massa tubuh pada pasien Hipertensi di Rumah Sakit Camatha Sahidya Kota
massa tubuh pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Camata Sahidya Kota
Batam ? ”
Batam.
hipertensi.
2. Bisa dijadikan sebagai Bahan kajian dasar untuk penelitian lebih lanjut.
1.4.2. Manfaat bagi masyarakat
1. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengetahuan masyarakat
massa tubuh pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Camatha Sahidya Kota
Batam.
5
4. Memberi masukan bagi tenaga medis untuk menciptakan program yang dapat