Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
1. Remaja Putri
2. Wanita Pranikah
3. Ibu Hamil
4. Ibu Bersalin
5. Ibu Nifas
8. Kontrasepsi
9. Menopause
(Qomariahnurul.blogspot, 2013).
11
12
persalinan, KMS ibu hami dan KMS anak, grafik tanda-tanda vital
13
antenatal dan bayi, kartu/status (ibu dan bayi), kartu rujukan bila
P, 2009.
lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
1. Ovulasi
2. Spermetozoa
setiap mililiternya.
3. Konsepsi
4. Nidasi
5. Plasenta
tebal 2,5 – 3 cm dan berat 500 gram serta tali pusat yang
1) Palpasi
a) Leopold I
b) Leopold II
c) Leopold III
masuk PAP.
17
d) Leopold IV
2) Auskultasi
(Asrinah,dkk, 2010).
disertai oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tapi tidak
18
2005).
c. Mengidam
Prawihardjo, 2005).
Prawirohardjo, 2005).
e. Sering kencing
panggul. Pada akhir triwulan gejala ini bisa timbul lagi krena
g. Konstipasi/obstipasi
2010).
a. Tanda Hegar
b. Tanda Chadwiks
lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa
Mae, 2009).
20
c. Tanda Goodel
d. Tanda Piscaseek
Prawirohardjo, 2005).
1. Uterus
Usia Keehamilan
(px)
2. Ovarium
4. Payudara
keluar.
5. Sirkulasi darah
6. Sistem respirasi
7. Sistem pencernaan
besar.
8. Sistem perkemihan
2010; h. 94)
9. Kulit
10. Metabolisme
kehamilan :
janin.
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari.
protein.
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan.
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Selain itu, ibu
1. Kebutuhan Nutrisi
persiapa laktasi.
makanan yang cukup, ibu hamil harus makan dalam porsi cukup,
27
a. Kalori
lapar.
b. Protein
c. Mineral
d. Sumber Vitamin
(Kobalamin)
2. Kebutuhan oksigen
4. Kebutuhan istirahat
akan sering merasa lelah dari pada sebelum waktu hamil. Dengan
keletihan ibu.
5. Kebutuhan seks
6. Persiapan persalinan
7. Imunisasi TT
lunak
tempat
utuh kurang
persalinan
mendatar
episiotomi
(Manuaba, 2010)
33
hilang pleh istirahat maka hal itu dapat dikatakan salah satu tanda
kabur/hilang.
5. Demam
malaria.
7. Abortus
1. Sesak nafas
d. Jangan merokok.
2. Insomnia
3. Sering kencing
b. Usap-usap punggung.
c. Oedema
a. Minum cukup.
b. Memakai stoking.
jongkok.
Cara mengatasi :
lordosis.
6) Istirahat / tidur
8) Test laboratorium
38
3. Konseling nutrisi
4. Perawatan payudara
(prawirohardjo, 2009)
(prawihardjo, 2009).
1) Perdarahan pervaginam
bergerak
dilakukan pengkajian
dilakukan pengkajian
A. Identitas
a) Nama
b) Umur
c) Pendidikan
40
tingkat pendidikannya.
d) Pekerjaan
kesehatan.
e) Alamat
B. Data Subjektif
sehari-hari.
41
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
Sulistyawati,2009).
2) Tingkat kesadaran
ronta.
3) Tinggi badan
IMT = BB/TB2
d) IMT Obesitas ± 6 kg
cm (Suryati Roumali,2011)
6) Tekanan darah
7) Denyut nadi
8) Pernafasan
9) Suhu
(Wulandari,2009)
2. Pemeriksaan khusus
1) Inspeksi
2) Palpasi
fundus uteri.
PAP
3) Auskultasi
(Suryati Roumli,2011)
5) Pemeriksaan laboratorium
a. Haemoglobin normalnya 11 gr %
D. Analisa Data
3. Tuanya kehamilan
6. Letak janin
dilakukan bidan
(Suryati Roumli,2011)
46
E. Penatalaksanaan
ibu hamil.
47
sectio caesaria.
48
M.Keb,2010).
2010).
49
2. Teory oxytocin
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin
1) Lightening
2) Perubhan serviks
yaitu servik akan berubah menjadi lebih lunak dan sedikit demi
3) Ketuban pecah
Pada kondisi yang normal ketuban akan pecah diakhir kala satu
51
4) Bloody show
5) Kontraksi
(Prawirohardjo, 2009)
menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya
minuman segar (juas buah, sup, air gula,teh dll) selama proses
(RL).
3. Kebutuhan eliminasi
Selain itu juga akan meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak
uterus.
atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir untuk
b) Tenaga mengejan
2) Faktor passanger
a. Sikap (habitus)
b. Letak (situs)
sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu ini bisa letak kepala
atau sungsang.
c. Presentasi
e. Posisi janin
1. Kala I
menjadi :
a. Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari
b. Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi
lagi menjadi :
2. Kala II
3. Kala III
4. Kala IV
pasien
4) Pengamatan kontraksi
5) Tanda vital
profilaksis
6) Pemeriksaan VT berikut
7) Asupan nutrisi
9) Melengkapi patograf
pernafasan)
(Sumarah, 2009)
60
kemih kosong
janin
(Sumrah,2009)
4. Penatalaksanaan kala IV
(JNPK-KR, 2008)
A. Data Subjektif
hal ini terjadi jika selaput ketuban pecah dan selaput janin
(Wirakusumah, 2012)
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
4. Pemeriksaan khusus
1) Palpasi
2) Auskultasi
(Varney,2007)
3) Pemeriksaan dalam
C. Analisa Data
objektif.
65
D. Penatalaksanaan
persalinan.
66
Waktu 0-24 jam post partum yaitu kepulihan dimana ibu telah
Waktu 1-6 minggu post partum yaitu waktu yang diperlukan untuk
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
2.4.1.3Gejala Klinik
1. Involusio uterus
a. Pengertian
uterus.
1). Autolysis
kehamilan.
sembuh total.
permukaan luka.
430)
70
postpartum
serviks
minggu ke-6
tidak teraba.
e. Lochea
cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal.
sisa-sisa plasenta,
dinding rahim,
sisa mekoneum
berlendir
robekan/ laserasi
plasenta
serabut jaringan
yang mati
1. Cerviks
73
3. Perineum
sebelum hamil.
74
4. Rahim
persalinan.
1. Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit
kurangnya 4x sehari.
2. Nadi
3. Tekanan darah
postpartum.
4. Pernafasan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan denyut nadi tidak
77
tersinggung.
3. Letting go
blues meliputi:
post partum dan teratasi dalam 1-2 minggu. Ibu dapat merasa
sedih dan tanpa tahu sebab pasti, depresi yang relatif ringan
lebih serius, bedanya pada post partum dan baby blues adalah
1. Perubahan hormonal
2. Lingkungan melahirkan
6. Jumlah anak
melahirkan
80
Beriku ini beberapa masalah yanng dapat ditemui pada ibu nifas
yaitu:
1. Anemia
manuaba, 2012)
2009)
82
6. Abnormalitas payudara
1) Bendungan ASI
2012)
3) Puting rata
4) Puting lecet
(Sarwono,2010)
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
roti, mie dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari hewani dan
margarin.
hijau
86
A. Data subjektif
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan
3) Riwayat obstetrik
4) Riwayat KB
(1) Nutrisi
pantangan
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
mempercepat penyembuhan
(5) Aktivitas
6) Riwayat psikososial
B. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Suhu
(merah muda/pucat)
jugularis (ada/tidak)
e) Payudara
bagaimana pengeluarannya.
f) Abdomen
g) Genitalia
h) Anus
i) Ekstrimitas
2) Analisa data
2010).
3) Penatalaksanaan
seperti
1. Perdarahan pervaginam
dan kaki
mengalami infeksi.
berkemih
93
terengah-engah
(Winkjosastro, 2008)
bulan
menghindari infeksi
ibu
95
Nanny,2010)
dari didala rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini, akan
3. Panjang badan 48 – 52 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11 – 12 cm
8. Pernapasan 40 – 60x/menit
yang cuckup
Pulse
jantung)
Grimace
sedikit fleksi
Activity
menangis
Respiration
teratur
97
Interpretasi :
membuka.
lambung bayi.
menggenggam.
menyentuhnya.
98
(tertarik kebelakang)
1. Sistem pernapasan
berikut:
lahir(stimulasi mekanik)
2. Peredaran darah
3. Suhu tubuh
(1) Konduksi
(2) Konveksi
(3) Radiasi
(4) Evaporasi
dan hangat
lahir
4. Metabolisme
1. Bercak mongol
2. Hemangioma
3. Ikterus
4. Muntah
5. Gumoh
6. Oral trush
8. Sebhorea
9. Furunkel
tungkai.
10. Milliariasis
11. Diare
Pengeluaran feses yang tidak normal dan cair, buang air besar
biru,pucat,memar.
berdarah
104
lembek atau cair sering berwarna hijau tua dan terdapat lendir
kunjungan rumah.
neonates.
berikut :
(Biomartinda.wordpress.com, 2010)
105
A. Pengertian
dapat benafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini
B. Etiologi
tali pusat.
waktunya.
plasenta.
bius.
107
C. Gambaran Klinis
rangsangan
D. Patogenesis
cepat dari 160kali per menit atau kurang dari 100 kali per
108
mekonium.
dan ada mekonium artinya janin mulai asfiksia, jika DJJ lebih
sedang asfiksi, jika DJJ kurang dari 100 kali per menit dan
E. Diagnosis
1. In utero :
a) DJJ irreguler dan frekuensi lebih dari 160 tau kurang dari
d) Kardiotografi
e) Ultrsonografi.
baik/tidak menangis.
F. Prognosis
otak. Bayi yang dalam keadaan asfiksia dan pulih kembali harus
G. Profilaksis
adalah penting, juga kerja sama yang baik dengan bagian ilmu
c) Jangan berikan obat bius pada waktu yang tidak tepat dan
H. Penanganan
2 golongan :
1. Tindakan umum
mengurangi evaporasi.
2. Tindakan khusus
1) Klasifikasi asfiksia
teratur 80-100x/menit.
3. Tindakan resusitasi
sebagai berikut :
112
(a) Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu atau
dekat perineum.
2) Atur posisi
3) Isap lendir
(a) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
(a) Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan
diteruskan.
teratur
bayi.
A. Identitas Bayi
Identitas bayi
Nama bayi :
Jenis kelamin :
Umur/tanggal lahir :
Anak ke :
B. Data Subjektif
asma,ginjal, hepatitis.
selama hamil.
urine.
dengan keras bila lapar, buang air besar danbuang air kecil,
(Nanny, 2010)
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
1) Suhu
2) Nafas
3) Denyut jantung
4) Pemeriksaan anropometri
c) Lingkar kepala
(Nanny, 2010)
5) Pemeriksaan fisik
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
pernafasan.
e) Mulut
f) Telinga
g) Leher
h) Dada
i) Abdomen
pusat.
k) Kelamin
l) Ekstrimitas
normalnya ada.
m) Kulit
bulan.
D. Analisa Data
E. Penatalaksanaan
bayinga meliputi:
apapun
120
selama 1-2 jam setiap hari jika udara baik dan bayi harus
2009)
1) Kontrasepsi kombinasi
bokong.
(Syafuddin, 2009)
(Syafuddin, 2009)
1) menekan ovulasi
spermatozoa
123
1) Sangat efektif
permenopouse
ektopik
berikutnya
panjang
(Syafuddin, 2009)
1) Usia reproduksi
efektifitas tinggi
7) Perokok
13) Mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh
amenorea
waktu dekat.
5) Bila setelah 3-6 bulan tidak juga haid, klien harus kembali ke
A. Data Subjektif
1) Keluhan utama
2) Riwayat penyakit
kandungan.
3) Riwayat menstruasi
5) Riwayat KB
pernah dialami
6) Perilaku kesehatan
B. Data Obektif
1) Pemeriksaan umum :
a) Muka : pucat/tidak
muda
benjolan abnormal/tidak
tidak
2) Analisa data
3) Penatalaksanaan
NO Langkah Keterangan
darah
tidak kadaluwarsa
Obat: depo
karet vial, serta membuka yang menutupi karet serta buang ke tempat
sebelum disuntik
alat