Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup di dunia ini
termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan dalam
melangsungkan hidupnya, maka dari itu pengelolaanya harus diatur sedemikian
rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah
sumber daya nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak, maka
pengolahannya dipegang oleh pemerintah.
Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (3), yang berbunyi sebagai
berikut: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terka ndung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Di Pasal
10 UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa daerah
berwenang untuk mengelolasumber regional yang tersedia di wilayahnya dan
bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Sebagai bentuk penyerahan sebagian urusan pemerintah di
bidang pekerjaan umum kepada daerah, maka pelayanan air minum diserahkan
kepada Pemerintah Daerah. Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah
pelaksanaannya diserahkan kepada sebuah instansi. Dalam hal ini instansi yang
menangani adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dimana PDAM
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
PDAM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan
air bersih. Salah satu tujuan dibentuknya PDAM adalah mencukupi kebutuhan
masyarakat akan air bersih, meliputi penyediaan, pengembangan pelayanan sarana
dan prasarana serta distribusi air bersih, sedang tujuan lainnya adalah ikut serta
mengembangkan perekonomian guna menunjang pembangunan daerah dengan
memperluas lapangan pekerjaan, serta mencari laba sebagai sumber utama
pembiayaan bagi daerah. PDAM sebagai salah satu BUMD diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang memadai. Hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan pada tingkat global yang mampu memuaskan atau memenuhi
kebutuhan konsumen dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta cost
effective (Mulyadi, 2001).
Dalam rangka mencapai pelayanan prima, perusahaan dihadapkan pada
penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan
sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran –sasaran kerja
yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat
untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran
yang telah ditentukan dapat tercapai.
Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kota terpadat di Jawa Barat yang
memerlukan kebutuhan air bersih yang sangat banyak. Dengan jumlah penduduk
mencapai 2.250.389 jiwa ( Departemen Kependudukan Kabupaten Cirebon Tahun
2014) sangat jelas air menjadi kebutuhan yang utama. Kabupaten Cirebon yang
terletak antara Jawa Barat dan Jawa Tengah serta berada berada di daerah dekat
Laut Jawa dan banyak memiliki saluran sungai sehingga memiliki sumber air
yang cenderung banyak. Selain itu, Kabupaten Cirebon berada dekat daerah
pegunungan Gunung Ciremai yang memiliki banyak mata air. Tentu suumber air
yang berlimpah dapat tersalurkan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari.
Air yang berasal dari PDAM tidak setiap hari mengalir dan terkadang
tidak bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci
dan memasak bahkan untuk minum. Ditambah lagi dengan banyaknya keluhan
masyarakat mengenai air yang berasal dari PDAM mulai dari soal kualitas dan
kuantitas seperti halnya air yang mengandung timbal atau kasinogenik, air
berwarna kecoklat-coklatan atau keruh, air berbau larutan zat kimia atau berasa
aneh hingga debit air yang kerap kali tidak mengalir sama sekali atau sangat kecil
keluarnya.
Bagian Tehnik PDAM Cirebon memiliki tanggung jawab dalam
penyaluran air yang bersih kepada masyarakat sehingga perlu adanya kinerja yang
baik dalam melaksanakan tugas. Bagian Tehnik merupakan bagian yang
menangani langsung dalam hal kuantitas dan kualitas air tersebut.
Dari observasi yang dilakukan, penulis melihat dan menduga bahwa kinerja yang
dilakukan oleh Bagian Teknik Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Cirebon
dalam memberikan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Cirebon masih sangat
buruk dan belum optimal dengan masih banyaknya keluhan dan masalah
mengenai air terutama mengenai kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
indikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih banyaknya tingkat ketidakhadiran yang dilakukan oleh Pegawai
Bagian Teknik yang mencapai 20%.
2. Berdasarkan wawancara pra observasi dengan petugas lapangan, jadwal
pemeriksaan berkala alat-alat untuk mengendalikan air sangat minim
dilakukan oleh para pegawai lapangan. Para pegawai hanya memeriksa
keadaan alat-alat dalam kurun waktu sebulan sekali yang seharusnya
dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Hal ini mengakibatkan rusaknya
alat-alat untuk menyalurkan dan mengolah air dapat tidak terkontrol.
Seperti kebocoran pipa, berkurangnya debit air yang masuk serta air yang
masuk dan keluar memiliki kondisi yang buruk.
3. Masih adanya pegawai yang menunda-nunda pekerjaan yang telah
diberikan kepadanya. Ini terlihat dari keterlambatan pegawai dalam
menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang ditentukan PDAM dalam
penyelesaian pelayanan Pemasangan Sambungan Baru dan Penanganan
Pengaduan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa kinerja pegawai di Bagian Teknik PDAM Kabupaten Cirebon
belum terlaksana dengan baik. Masih adanya aspek kinerja yang belum terlaksana
dengan baik yaitu ketepatan waktu dalam datang bekerja. Masih banyaknya
pegawai yang belum tepat waktu datang bekerja dengan berbagai alasan. Hal ini
sangat mempengaruhi dalam kinerja pegawai. Masih lambatnya dalam waktu
penyelesaian pekerjaan terutama dalam satu Sub Bagian yang hanya berisi 2
pegawai sedangkan jumlah pekerjaan yang banyak sehingga tidak dapat tepat
waktu terselesaikan. Penggunaan teknologi yang belum banyak dipahami oleh
pegawai khususnya oleh pegawai baru dan dapat mengakibatkan lambatnya
kinerja. Serta kurangnya inisiatif pegawai dalam mengerjakan pekerjaan yang sulit
dan kurangnya berinteraksi dengan atasan mengenai pekerjaan yang sulit
diselesaikan.
SARAN
Melihat fakta di lapangan tentang Kinerja Bagian Teknik PDAM Kabupaten
membantu kinerja Bagian Teknik PDAM Kabupaten Cirebon agar dapat berjalan
para pegawainya agar tercipta suasana yang harmonis agar tercipta inisiatif
dan motivasi yang keluar bagi pegawai dalam melakukan pekerjaan sulit.
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Bapak Dr. Arry Bainus, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
2. Bapak Dr. Drs. H. Entang Adhi Muhtar, M.S. selaku Ketua Jurusan Ilmu
Padjadjaran.
3. Ibu Ida Widianingsih, S.IP., M.A. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi
4. Penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. selaku
waktu untuk memberikan masukan, kritik dan arahan kepada penulis dalam
ini. Terima kasih atas nasihat, arahan dan bimbingan Bapak yang sangat
bermanfaat bagi penulis. Semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat dan tetap
terapkan.
7. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
8. Ibu Tina dan Teh Mira selaku staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang
staf dan karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
mahasiswa.
Minum (PDAM) Kabupaten Cirebon. Terima kasih atas segala bantuan dan
bagian teknik.
10. Bapak Suhendar selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan Teknik Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cirebon. Terima kasih atas segala
waktu dan bantuan yang Bapak berikan dalam kegiatan lapangan dan
baik.
11. Terima kasih kepada para pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
bagi masyarakat.
12. Terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang selaku memberikan
semangat, do’a dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Gibson (alih bahasa Nunuk Ardiani). 1996. Organisasi. Jakarta : Bina Rupa
Aksara.
Ilyas. 2002. Kinerja (Teori dan Penilaian). Jakarta : Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan FKM UI.
Silalahi, Ulbert. 2004. Studi tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori dan
Dimensi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
B. Dokumen-dokumen
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.