LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 1

HEAT EXCHANGER

Disusun oleh:

Kelompok 22

1. Siti Hardiyanti Pradana (5213414008)

2. Lanjar (5213414014)
3. Handoyo (5213414046)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKTIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
 BAB IV
HEAT EXCHANGER
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari fenomena perpindahan panas
2. Menentukan koefisien perpindahan panas keseluruhan
3. Menentukan efisiensi alat penukar panas
B. PROSEDUR KERJA

1. Memasang seluruh rangkaian listrik kecuali pompa heat exchanger

2. Menghidupkan komputer dan menjalankan aplikasi Armfield
3. Klik icon aplikasi Armfield.
4. Memilih opsi Counter-Current Heat Exchanger dan pilih View
Diagram

5. Memastikan aplikasi telah tersambung dengan heat exchanger dengan klik

pada tombol call (berbentuk telepon berwarna merah)
6. Jika sudah tersambung, maka lampu RUN pada heat exchanger akan
menyala berwarna hijau
7. Set Cold Water Flow  100
8. Klik Power On
9. Memasang rangkaian listrik untuk pompa heat exchanger
10. Klik Heater, maka akan muncul tampilan PID Controller dibawah ini

11. Memilih Mode of Operation  Automatic

12. Mengatur Automatic Operation  Set Point  60.0 oC, kemudian klik
Apply dan OK untuk menutup PID Controller
13. Klik Hot Water Flow, maka akan muncul tampilan PID Controller di
bawah ini

14. Pilih Mode of Operation  Automatic

15. Atur Automatic Operation  Set Point  1.0 L/min kemudian klik
Apply dan OK untuk menutup PID Controller
16. Tunggu suhu pada View Diagram pada Temperature T1 mendekati suhu
60oC.
17. Jika suhu sudah mendekati 60oC, maka klik GO pada “tool box” untuk
menjalankan heat exchanger pada kondisi yang telah diatur.
18. Buka View Graph untuk melihat kondisi pada heat exchanger per sample
yang diambil. Akan muncul tampilan:

19. Klik tombol STOP untuk menghentikan proses apabila data suhu terhadap
sample sudah stabil
20. Data yang telah didapatkan disimpan. Klik SAVE dan simpan data dalam
format .xls.
21. Perhatikan untuk selalu capture gambar grafik pada opsi View Graph
22. Untuk menghentikan proses heat exchanger, pada View Diagram, klik
Heater  Mode of Operation  Off  Apply  OK
23. Pada View Diagram, klik Flow  Mode of Operation  Off  Apply
 OK.
24. Tunggu hingga suhu antara hot fluid dan cold fluid mencapai
kesetimbangan
25. Jika suhu telah setimbang, atur Cold Water Flow menjadi 0
26. Klik Power On untuk menonaktifkan heat exchanger dan close aplikasi.
 27. Lakukan prosedur diatas dengan mengubah Hot Water Flow pada
Automatic Operation  Set Point  2 L/min dan 3 L/min untuk
mendapatkan data dengan variable yang berbeda.
28. Setelah didapatkan data dari jenis aliran counter-current, maka
selanjutnya adalah mencari data untuk jenis aliran co-current.
29. Ketika membuka aplikasi untuk yang pertama kali, pilih opsi cocurrent
dan klik view diagram.
30. Selanjutnya, langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan data
sama dengan langkah 3 hingga 24.
31. Untuk mematikan heat exchanger, putus aliran listrik untuk pompa dan
switch posisi on ke off pada tombol Mains. Selanjutnya mematikan
komputer.
C. ANALISA DATA

Setelah melakukan praktikum dan didapatkan data-data yang diperlukan

dalam perhitungan maka dapat dihitung besarnya Heat Power emitted (Qe), Heat
Power absorbed (Qa), Heat Power lost (Qf), Overall Efficiency (%), Temp
Efficiency of hot fluid (%),Temp Efficiency of cold fluid (%), Mean Temp
Efficiency (%) untuk aliran Countercurrent dan Cocurrent. Perhitungan terhadap
data heat exchanger dilakukan menggunakan Microsoft Excel.

a. Perhitngan dalam aliran Counter-current

1. Menghitung Heat Power Emitted (Qe)

(1)

2. Menghitung Heat Power Absorbed (Qa)

3. Menghitung Heat Power Lost (Qf)

4. Menghitung Overall Efficiency (%)

 5. Menghitung Temperature Efficiency of Hot Fluid (%)

6. Menghitung Temperature Efficiency of Cold Fluid (%)

7. Menghitung Mean Temperature Efficiency (%)

b. Perhitungan dalam aliran Cocurrent

1. Menghitung Heat Power Emitted (Qe)

2. Menghitung Heat Power Absorbed (Qa)

3. Menghitung Heat Power Lost (Qf)

4. Menghitung Overall Efficiency (%)

5. Menghitung Temperature Efficiency of Hot Fluid (%)

6. Menghitung Temp Efficiency of cold fluid (%)

7. Menghitung Mean Temperature Efficiency (%)

E. PEMBAHASAN
Heat Exchanger (HE) merupakan alat yang penting digunakan dalam
bidang industri. Salah satu jenis heat exchanger adalah shell and tube.
Mekanisme perpindahan kalor pada alat penukar kalor ( Heat Exchanger )
yaitu secara konveksi untuk fluida yang mengalir dan secara konduksi pada
dinding pemisah kedua fluida. Secara sederhana, prinsip kerja HE adalah
sebagai berikut : Terdapat dua fluida yang berbeda temperature, yang satu
dialirkan dalam tube dan yang lainnya dalam shell hingga bersentuhan secara
tidak langsung. Panas dari fluida yang temperaturnya lebih tinggi berpindah
ke fluida yang temperaturnya lebih rendah. Dengan demikian fluida panas
yang masuk akan menjadi lebih dingin dan fluida dingin yang masuk akan
menjadi lebih panas. Ada dua jenis aliran pada shell and tube heat exchanger,
yaitu co-current dan counter-current. Co-current merupakan jenis aliran yang
terjadi searah antara fluida panas dan dingin, sedangkan counter-current
merupakan jenis aliran yang terjadi berlawanan arah antara fluida panas dan
dingin.
Praktikum ini dilakukan dengan perbandingan jenis aliran aliran co-
current dan counter-current dengan variabel suhu 43 oC dan 48 oC. Laju
aliran fluida panas yang digunakan 1 L/menit, 2 L/menit, dan 3 L/menit.

1. Aliran Counter-Current dan Co-Current

4.0

3.5
Perubahan Suhu Panas (˚C)

3.0

43 C Counter Current
2.5
48 C Counter Currrent
2.0
43 C Co-Current
1.5
48 C Co-Current

1.0
1 2 3
Flow rate (L/menit)
 Gambar 1. Hubungan antara flow rate dengan perubahan suhu panas pada
Counter Current dan Co-Current
Dari gambar 1. menunjukkan bahwa perpindahan panas pada aliran co-
current lebih besar daripada pada aliran counter-current. Pada kedua jenis
aliran, perubahan suhu panas dipengaruhi oleh suhu fluida masuk dan flow
rate. Suhu fluida masuk berbanding terbalik dengan flow rate. Semakin
tinggi suhu fluida masuk maka perpindahan panas yang terjadi akan
semakin tinggi, sedangkan semakin cepat Flow rate fluida panas maka
perpindahan panas yang terjadi kurang baik hal ini dikarenakan kontak
antara hot fluid dengan cold fluid berlangsung lebih cepat sehingga panas
yang ditransfer semakin kecil.

2. Koefisien panas keseluruhan

150.0

140.0
Overall Efficiency (%)

130.0 43 C Counter Current

120.0 48 C Counter Currrent

110.0
43 C Co-Current
100.0
48 C Co-Current
90.0
1 2 3
Flowrate (L/menit)

Gambar 2. Hubungan antara flow rate (L/menit) dengan Overall Efficiency (%)
pada jenis aliran counter-current dan co-current.
Dari gambar 2. dapat disimpulka bahwa nilai efisiensi counter-current dan
co-current lebih besar nilai nilai efisiensi counter-current pada suhu 43OC dengan
flowrate sebesar 1L/menit. Hal ini disebabkan karena suhu rata-rata fluida dingin
lebih rendah daripada suhu lingkungan, selain itu apabila selisih suhu fluida panas
masuk semakin besar maka efisiensi transfer panas akan semakin besar. Untuk
flow rate semakin besar maka waktu tinggal didalam shell semakin cepat sehingga
menyebabkan transfer panas tidak maksimal.
 Berikut gambar hubungan antara flow rate dan overall heat transfer

1700.0
Overall Heat Transfer Coefficient (U)
1600.0
1500.0
1400.0
1300.0
1200.0 43 C Counter Current
1100.0 48 C Counter Currrent
1000.0 43 C Co-Current
900.0 48 C Co-Current
800.0
700.0
600.0
1 2 3
Flowrate (L/menit)

coefficient ( U ) pada jenis aliran counter-current dan juga co- current.

Gambar 3. Hubungan flow rate dengan overall heat transfer coefficient
(U) pada jenis aliran counter-current dan co-current.

Dari gambar 3. dapat disimpulkan bahwa koefisien perpindahan panas

keseluruhan pada aliran counter-current dan co-current sebanding dengan
kenaikan flow rate. Hal ini disebabkan karena transfer panas dari fluida panas
relatif meningkat dengan bertambahnya flow rate dan juga suhu.
Laju alir semakin cepat membuat perpindahan panas semakin efisien,
dimana suhu semakin stabil tanpa ada kenaikan suhu maupu penurunan suhu yang
signifikan. Didalam shell terdapat baffle yang memiliki fungsi untuk meningatkan
waktu tinggal fluida dingin sehingga transfer panas dapat berlangsung secara
efisien. Laju aliran counter-current menghasilkan efisiensi keseluruhan lebih dari
100%, hal ini disebabkan karena temperatur aliran dingin lebih rendah dari
temperatur lingkungan, hal-hal yang menyebabkan efisiensi lebih dari 100% yaitu
fluida yang ada didalam shell secara keseluruhan telah bercampur sehingga terjadi
perbedaan flowrate dengan yang masuk ke dalam inlet nozzle. Hal lain yaitu
karena tidak ada perubahan fase pada saat kondensasi dalam proses perpindahan
panas, dimana fase dari hot fluid masih berupa liquid (kern, 1972). Hal lain dapat
dikatahui bahwa nilai Qa berbanding lurus dengan mc sehingga bisa didapatkan
efisiensi lebih dari 100% karena flowrate fluida dingin lebih besar dari fluida
panas dan juga delta T fluida dingin lebih besar dari fluida panas. Didalam
praktikum ini, nilai heat power loss yang dihasilkan bernilai negatif, hal ini
menunjukkan bahwa pada proses heat transfer system mengeluarkan panas ke
lingkungan. Nilai heat power terbesar terjadi pada suhu 48OC dengan flow rate
sebesar 3 L/menit. Hal ini mengindikasikan bahwa perpindahan panas dari fluida
panas ke fluida dingin berbanding lurus dengan laju alir serta suhu fluida yang
masuk. Meningkatnya laju alir maka akan meningkatkan semua nilai yang
dipengaruhi oleh laju alir. Pada laju alir co-current memiliki transfer panas yang
tidak merata, hal ini disebabkan karena proses perpindahan panas terjadi secara
langsung pada aliran yang sama. Sehingga nilai efficiency overall untuk suhu
43OC dan juga flowrate 3 L/menit kurang dari 100%. Suatu system dapat berjalan
baik apabila selisih suhu cukup besar sehingga dihasilkan efisiensi yang lebih
tinggi serta akan menghemat energi. Secara umum pada suatu proses produksi
menerapkan prinsip heat integration dimana hasil sisa energi akan dimanfaatkan
kembali untuk proses yang lain sehingga akan menghasilkan efisiensi yang
maksimum.
 F. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan

a. Perpindahan panas pada aliran co-current lebih besar daripada

pada aliran counter-current namun temperaturnya fluktuatif
karena hot fluid dan cold fluid memiliki arah aliran yang sama.
b. Semakin besar laju aliran hot fluid maka koefisien perpindahan
panas keseluruhan semakin besar.
c. Proses aliran counter-current lebih baik dibandingkan dengan
co-current karena Overall Efficiency yang dimiliki rata-rata
diatas 120%. Hal tersebut dikarenakan perpindahan panas yang
efisien antara hot fluid dengan cold fluid.
2. Saran
a. Pada saat mematikan alat heat exchanger sebaiknya suhu pada
hot fluid dan cold fluid mencapai kesetimbangan (suhu
ruangan).
b. Pastikan untuk mengatur flow rate .

DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.J. 1983. Transport Process and Unit Operation. Third Edition.
New Delhi: Prentice-Hall of India.
Holman, J.P., 1991, Perpindahan Kalor, Ed, 6, Jakarta: Erlangga.
Kern, D.Q. and Kraus, A.D., Extended surface heat transfer, 1972, McGraw-Hill,
New York, NY.
D. DATA PENGAMATAN
Counter-Current Flow
Tabel 1. Data Pengamatan Variabel 1 Dengan Suhu 43 oC Dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Specific
Temp Temp Temp Temp Specific Heat Hot Mass Cold Mass
Flow Heat
T1 T2 T3 T4 Hot Fluid Flow Rate Flow Rate
No Orientation Cold Fluid
Cph qmh qmc
Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kJ/kg K] [kg/s] [kg/s]
[kJ/kg K]

1 43.0 40.5 27.4 29.5 Countercurrent 4.179 4.178 0.017 0.031

2 43.0 40.5 27.4 29.5 Countercurrent 4.179 4.178 0.017 0.033

3 43.0 40.5 27.4 29.5 Countercurrent 4.179 4.178 0.017 0.032

Tabel 2. Data Pengamatan Heat Power Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.1793 0.2668 -0.0874 148.8 16.3 13.1 14.7 13.30 709.90

0.1751 0.2789 -0.1038 159.3 16.3 13.1 14.7 13.30 693.00
0.1749 0.2728 -0.0978 155.9 16.1 13.0 14.5 13.26 694.16

14
Tabel 3. Data Pengamatan Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.179 4.178 0.032 0.032
1 42.7 41.1 27.6 30.1 Countercurrent
4.179 4.178 0.032 0.033
2 42.7 41.1 27.7 30.1 Countercurrent
4.179 4.178 0.033 0.032
3 42.7 41.1 27.7 30.1 Countercurrent

Tabel 4. Data Pengamatan Heat Power Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.220 0.3301 -0.1098 149.8 10.8 16.3 13.5 13.05 888.63

0.224 0.3299 -0.1052 146.8 11.0 16.2 13.6 13.02 908.62
0.230 0.3258 -0.0955 141.5 11.0 16.2 13.6 13.02 931.19

15
Tabel 5. Data Pengamatan Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.179 4.178 0.050 0.032
1 43.0 41.7 28.0 30.9 Countercurrent
4.179 4.178 0.050 0.033
2 43.0 41.7 28.1 30.9 Countercurrent
4.179 4.178 0.049 0.033
3 43.0 41.7 28.1 30.9 Countercurrent
Tabel 6. Data Pengamatan Heat Power Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.2726 0.3822 -0.1096 140.2 8.7 19.1 13.9 12.84 1116.95

0.2693 0.3850 -0.1157 143.0 8.7 19.0 13.8 12.83 1104.83
0.2738 0.3919 -0.118 143.1 8.9 19.1 14.0 12.86 1120.39

16
 Tabel 7. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.017 0.032
1 48.4 45.0 28.3 30.8 Countercurrent
4.180 4.178 0.016 0.032
2 48.4 45.0 28.3 30.8 Countercurrent
4.180 4.178 0.017 0.032
3 48.4 45.0 28.3 30.8 Countercurrent

Tabel 8. Data Pengamatan Heat Power Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.2375 0.3387 -0.1013 142.6 17.1 12.6 14.8 17.14 729.15

0.2266 0.3430 -0.1164 151.4 17.0 12.6 14.8 17.12 696.50
0.2364 0.3450 -0.1086 145.9 16.7 12.5 14.6 17.11 727.15

17
 Tabel 9. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.033 0.032
1 47.9 45.7 28.4 31.6 Countercurrent
4.180 4.178 0.033 0.032
2 47.9 45.7 28.4 31.6 Countercurrent
4.180 4.178 0.034 0.032
3 47.9 45.7 28.4 31.6 Countercurrent

Tabel 10. Data Pengamatan Heat Power Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.3065 0.4221 -0.1156 137.7 11.4 16.0 13.7 16.78 961.23

0.3002 0.4221 -0.1219 140.6 11.2 16.0 13.6 16.80 940.45
0.3075 0.4248 -0.1173 138.1 11.2 16.0 13.6 16.80 963.39

18
 Tabel 11. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.050 0.032
1 47.7 46.0 28.5 32.1 Countercurrent
4.180 4.178 0.050 0.032
2 47.7 46.0 28.5 32.1 Countercurrent
4.180 4.178 0.049 0.033
3 47.7 46.0 28.5 32.1 Countercurrent
Tabel 12. Data Pengamatan Heat Power Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Mass Flow 3 L/Menit Untuk Aliran Counter-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.3537 0.4850 -0.1313 137.1 8.8 18.8 13.8 16.49 1128.77

0.3551 0.488 -0.1329 137.4 8.8 18.8 13.8 16.49 1133.30
0.3480 0.4911 -0.1430 141.1 8.8 18.8 13.8 16.49 1110.64

19
Co-Current Flow

Tabel 13. Data Pengamatan Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.017 0.030
1 38.6 41.0 28.9 30.6 Cocurrent
4.180 4.178 0.017 0.030
2 38.6 41.0 28.9 30.6 Cocurrent
4.180 4.178 0.017 0.030
3 38.6 41.2 28.9 30.6 Cocurrent
Tabel 14. Data Pengamatan Heat Power Variable 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.168 0.209 -0.041 124.2 19.8 13.7 16.8 9.94 890.31

0.170 0.210 -0.040 123.3 20.1 13.7 16.9 9.93 904.05
0.180 0.210 -0.031 117.1 20.9 13.7 17.2 10.02 943.70

20
Tabel 15. Data Pengamatan Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.032 0.030
1 40.8 42.7 29.2 31.5 Cocurrent
4.180 4.178 0.033 0.030
2 40.8 42.8 29.2 31.5 Cocurrent
4.180 4.178 0.032 0.030
3 40.8 42.8 29.3 31.5 Cocurrent

Tabel 16. Data Pengamatan Heat Power Variable 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.258 0.284 -0.026 110.1 14.2 16.6 15.4 11.30 1203.11

0.281 0.284 -0.003 101.1 15.0 16.5 15.8 11.33 1305.90
0.270 0.280 -0.010 103.9 14.9 16.3 15.6 11.30 1256.83

21
Tabel 17. Data Pengamatan Variabel 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.050 0.030
1 41.3 42.9 29.5 32.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.050 0.030
2 41.3 42.9 29.5 32.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.049 0.030
3 41.3 42.9 29.5 32.0 Cocurrent
Tabel 18. Data Pengamatan Heat Power Variable 1 dengan Suhu 43 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.346 0.330 0.016 95.3 12.3 19.3 15.8 11.21 1624.46

0.330 0.317 0.013 96.1 11.9 19.0 15.5 11.16 1556.17
0.325 0.325 0.003 99.1 11.9 18.9 15.4 11.19 1526.36

22
Tabel 19. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.017 0.029
1 44.4 48.3 29.7 32.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.017 0.030
2 44.4 48.3 29.7 32.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.017 0.030
3 44.4 48.1 29.7 32.0 Cocurrent
Tabel 20. Data Pengamatan Heat Power Variable 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 1 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.271 0.283 -0.012 104.4 20.6 12.4 16.5 15.30 931.64

0.270 0.287 -0.017 106.2 20.8 12.2 16.5 15.30 928.34
0.253 0.383 -0.030 111.7 20.0 12.4 16.2 15.18 877.76

23
Tabel 21. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.033 0.030
1 45.3 47.9 30.0 33.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.033 0.030
2 45.3 47.9 30.0 33.0 Cocurrent
4.180 4.178 0.033 0.030
3 45.3 47.9 30.0 33.0 Cocurrent

Tabel 22. Data Pengamatan Heat Power Variable 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 2 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.358 0.377 -0.018 105.0 14.5 16.6 15.6 14.99 1258.47

0.354 0.371 -0.017 104.9 14.5 16.6 15.6 14.99 1243.12
0.354 0.371 -0.017 104.9 14.5 16.6 15.6 14.99 1243.12

24
Tabel 23. Data Pengamatan Variabel 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Cold
Specific Specific
Temp Temp Temp Temp Hot Mass Mass
Flow Heat Heat
T1 T2 T3 T4 Flow Rate Flow
No Orientation Hot Fluid Cold Fluid
qmh Rate
Cph Cpc
[°C] [°C] [°C] [°C] [kg/s] qmc
[kJ/kg K] [kJ/kg K]
[kg/s]
4.180 4.178 0.050 0.031
1 45.7 48.0 30.5 33.9 Cocurrent
4.180 4.178 0.050 0.031
2 45.7 47.9 30.5 33.9 Cocurrent
4.180 4.178 0.050 0.031
3 45.7 47.9 30.5 33.9 Cocurrent

Tabel 24. Data Pengamatan Heat Power Variable 2 dengan Suhu 48 oC dan Flow Rate 3 L/Menit Untuk Aliran Co-Current

Heat Power Heat Power Heat Power Overall Temp Temp Mean Overall
LMTD
emitted absorbed lost Efficiency Efficiency Efficiency Temp Heat Transfer
Qe Qa Qf of hot fluid of cold fluid Efficiency Coefficient
[W] [W] [W] [%] [%] [%] [%] U

0.466 0.435 0.030 93.5 12.8 19.5 161 14.49 1690.70

0.466 0.447 0.019 96.0 12.8 19.5 16.2 14.46 1694.57
0.457 0.435 0.022 92.6 12.6 19.5 16.1 14.48 1661.11

25