Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Untuk menghindarkan terjadinya genangan air pada ruang bukaan tambang ada
dua cara yaitu : mencegah air masuk keruang bukaan ( membelokan aliran air,
mengurangi aliran air) dan dengan cara membuang air yang masuk kedalam tambang
(mengalirkan dengar cara di pompa. Untuk menentukan cara, bentuk dan ukuran
penirisan yaitu tergantung kepada sistem penambangan, jenis dan besarnya jumlah air
yang datang.
1
B. Sumber Air Yang Akan Menggangu Kegiatan Penambangan
Air hujan
Air permukaan (air sungai, air danau, air limpasan, dsb.)
Air tanah
Kemungkinan air laut
Untuk mengatasi jumlah air yang akan mengganggu pada penambangan terlebih
dahulu harus mengetahui dan mempelajari masing masing sumber air.
Hidrologi
Air dari permukaan tanah dan laut akibat pemanasan matahari menguap ke
udara
Air hujan atau salju sebelum sampai ke permukaan bumi sebagian akan
menguap kembali keudara (evaporasi), sebagian akan tertahan oleh
tumbuh tumbuhan, sisanya akan jatuh kepermukaan tanah. Air yang
tertahan oleh tumbuhan sebagai akan menguap kembali (transpirasi).
2
Air tanah mengalir, sebagian akan keluar sebagai interflow, sedangkan
sisanya mengalir sebagai aliran air tanah dalam lapisan batuan pembawa
air tanah berbetuk groundwater flow dan keluar di daerah rendah atau di
laut.
Hujan (presipitasi)
Tingginya curah hujan sangat dipengaruhi oleh waktu dan tempat serta
kejadian hujan akan berbeda beda anatara satu daerah dengan daerah lain di dalam
daerah yang tidak luas.
Pegunungan pada umumnya mendapat curah hujan tinggi serta akan lebih
tinggi seiring dengan semakin tingginya topografi ( effek orografis)
Curah hujan :
• Jumlah hujan (mm)
• Intensitas Curah Hujan (I) yaitu jumlah curah hujan dalam suatu waktu
(mm/jam)
• Pengukuran curah hujan menggunakan alat penakar hujan
• Penghitungan curah hujan
Intensitas curah hujan :
o Intensitas curah hujan adalah banyaknya hujan yang terjadi pada waktu
tertentu. Biasanya dinyatakan dalam mm/jam.
o Intensitas curah hujan adalah presipitasi atau cuarah hujan dalam waktu
singkat, biasanya dalam waktu dua jam
3
Pengamatan curah hujan dilakukan dengan menggunakan alat takar curah
hujan
Alat penakar hujan yang terdiri dari penampung yang mempunyai bukaan yang
diketahui luasnya dan dilengkapi alat penampung air yang sudah ditentukan
volumenya.
Alat ukur tersebut ditempatkan ditempat terbuka yang tidak dipengaruhi oleh
pohon atau gedung serta diletakan sekitar 20 cm dari permukaan tanah.
Hindari dari tempat yg selalu terjadi angin kencang
Hindari tempat tejadi arus angin naik
Usahakan jarak (d) > 4 tinggi (4h)
4
pengukuran dengan luas daerah pengaruh (luas poligon) dibagi dengan luas
daerah keseluruhan.
cara Thiessen
Persamaan ini bisa digunakan di daerah curah hujan tidak seragam dengan
variasi tinggi dan tidak cocok untuk daerah pegunungan dengan curah hujan
tinggi.
5
Cara isohyet
Apabila curah hujan tidak merata di semua daerah umpanya akibat faktor beda
tinggi, penghitungan rata rata curah hujan dilakukan dengan cara
mengelompokan daerah daerah yang curah hujannya sama (isohyet) yaitu
dengan cara menarik garis sama tinggi (kontur) yang menghubungkan titik
yang memiliki curah hujan sama.
Cara ini adalah cara rasionil yang terbaik jika garis isohyet didasarkan kepada
data yang teliti, sedangkan jika curah hujannya sangat berpariasi akan
mengalami kesulitan di dalam penarikan kontur tersebut, sehingga terjadi
pembulatan yang menyebabkan terjadinya kesalahan pribadi (individual error)
dari penyusun peta tersebut sehingga akan mengurangi keakuratannya.
Dimana :
P1,2 = curah hujan antara kontur 1 dan 2,
A1,2 = luas erah daerah antara kedua kontur
6
Sungai
Sungai adalah tempat akumulasinya air dari DAS serta mengalirkannya sampai
akhirnya ke laut.
7
suatu coastal plain (dataran pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali
kea rah laut.
2. Rectangular, adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur
patahan, atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku2.
3. Angulate, adalah pola aliran yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari
90o. di sini sungai2 masih mengikuti garis2 patahan.
4. Radial Centrifugal, adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang
baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng2 pegunungan.
5. Radial Centripetal, adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera
dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi
tersebut.
6. Trellis, adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails. Di sini sungai mangalir
sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan sinklin yang pararel.
7. Annular, adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada suatu dome atau kaldera
yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai consequent,
subsequent, resequent dan obsequent.
8. Dentritic, adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada
daerah yang batu2annya homogen, dan lereng2nya tidak begitu terjal, sungai2nya
tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.
8
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung.
a) Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan berupa alat pengukur arus (current meter), pelampung,
zat warna, dll. Debit hasil pengukuran dapat dihitung segera setelah
pengukuran selesai dilakukan.
b) Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang
dilakukan dengan menggunakan rumus hidrolika misal rumus Manning atau
Chezy.
• Persyaratan Lokasi Pengukuran Debit
Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor,
sebagai berikut:
a) Berada tepat atau di sekitar lokasi pos duga air, dimana tidak ada
perubahan bentuk penampang atau debit yang menyolok
b) Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saat
banjir/muka air tertinggi
c) Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar
d) Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu
oleh adanya bangunan air lainnya (misalkan pilar jembatan), tidak terpengaruh
peninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar
e) Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur
sungai
f) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling
– baling alat ukur arus yang digunakan
g) Apabila dilakukan di lokasi bending, harus dilakukan di sebelah hilir atau
hulu bending pada lokasi yang tidak ada pengaruh pengempangan (arus balik).
Air Tanah
• Air tanah adalah air yg ada dilapisan batuan porus/permiable, jenuh air dan bisa
mengalir serta ekonomis (Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
dibawah permukaan tanah (UU SDA N0. 7/2004))
Air di dalam tanah:
9
Zona tidak jenuh air (vadode water/air tanih : zona kelembaban tanah dan zona
peralihan)
Zona jenuh air (zona kapiler, zona air tanah)
10
PENANGANAN AIR TAMBANG
Cara pengendalian
Pengendalian dapat dilakukan dengan sistem penyaliran kolam terbuka dan sistem
adit.
a. Sistem penyaliran kolam terbuka
11
Bisa dilakukan dengan membuat saluran air atau parit dan mengalirkan airnya
ke sumuran (sump).
Pada metode penambang-an open cast dan kuari, penyaliran dgn membuat parit
akan lebih efektif karena dpt memanfaatkan gaya gravitasi untuk mengalirkan
airnya.
b. Sistem adit
Penyaliran ini cocok diterapkan pada tambang open pit yang dalam.
Air permukaan yang melimpas ke lokasi atau front tambang berasal dari air
hujan.
Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, shg penanganan air permukaan di lokasi
tambang hrs baik agar produktivitas tambang terjaga.
Air permukaan diatasi dengan membuat saluran air (parit) utk mencegah agar
tidak masuk front tambang.
Saluran air tsb berfungsi untuk menampung limpasan air permukaan dan
mengalirkannya ke tempat pengumpulan atau sumuran (sump) di tempat yang
lebih rendah.
Qr = 0,278.C.I.A
12
di mana: Qr =debit rencana, m³/s
Debit maksimum merupakan fungsi intensitas hujan dan tercapai pada ahir
waktu konsentrasi
(3) Merancang dimensi saluran. Untuk itu perlu dilakukan analisis di lokasi
penambangan, shg saluran dapat meme-nuhi hal-hal sbb:
13
– Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
– Saluran berbentuk segi empat dan segi tiga umumnya dirancang untuk
debit air kecil, sedangkan penampang trapesium untuk debit yang
besar.
A.
B.
14
di mana: Q = debit, menit
P = keliling basah
Penyelesaian:
– Debit rencana diperoleh dari rumus (1) atau rumus rasional:
15
– Kapasitas saluran air dihitung menggunakan rumus Manning (rumus 3)
dengan bentuk saluran trapesium dibuat paling efisien yang kemiringan
dindingnya 60º seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Z= ; R= ; h = kedalaman basah, m
atau
h = 2,12 m
Daya tampung (debit) saluran sebenarnya (Qs) adalah:
Qs = VA = Vh²√3 = 1,859 x 2,12² x √3 = 14,480 m³/s
Hasil perhitungan Qr = Qs
16
Bentuk saluran yang banyak digunakan
Salah satu bentuk saluran yang sering digunakan pada perusahaan tambang
yaitu bentuk saluran trapesium
Sump (sumuran)
17
2.Sump jenjang atau sump transit
– Karena bersifat permanen dan untuk mencegah peresapan air agar tidak
menyebabkan jenjang tambang longsor, maka sump dibuat dari bahan
kedap air, batukali dan dibeton.
– Sump ini yang pertama menerima air dari beberapa sump sementara di
front penambangan
3.Main Sump
18
3. Merawat atau mengkonstruksi teras dan berm.
4. Menutupi area yang erosif dengan material kasar.
Sump
Apabila lebar (L) sumuran sudah ditentukan, maka panjang (P) sumuran
adalah:
P = A/L
a) Settling pond adalah kolam untuk menampung endapan partikel atau lumpur
yang ikut bersama air hasil dari saluran air tambang
Volume air yang akan ditampung, yaitu debit air limpasan maksimal dikalikan
dengan faktor koreksi dan waktu konsentrasi air;
19
Volume butiran yang tersuspensi, faktor koreksi lumpur digunakan untuk
mengetahui volume padatan (lumpur) yang terlarut dalam air limpasan serta
kerapatan material yang ada dalam air;
g D2 SG 1
Vt
18 ν
Q
A
Vt
di mana: A = luas kolam pengendapan, m2
20
Vt = kecepatan partikel tersuspensi, m/s
V L
v D
Q Q
V V
a atau
DW
di mana: a = luas penampang
D = kedalaman kolam (pond)
W = lebar kolam
Dalam kondisi steady state (aliran masuk = aliran keluar), berlaku:
21
Q out
A
v
Dalam hal Qin>Qout, maka air akan ditampung di dalam volume jagaan (10-
20%)
Q out
v
A
di mana: v = kecepatan kritis/kecepatan pengendapan partikel
Semakin luas permukaan kolam pengendap atau semakin berkurang debit out-
flow, maka efisiensi kolam pengendap akan meningkat.
Volume
t
Flow Rate atau
Volume
Flow Rate (Q out )
t
22
di mana t adalah waktu menetap (residence time)
Q out
v
A
Volume
v
( t )( A)
Volume (A)(depth)
(A)(depth) Depth
v v
( t )( A) t
Depth
v
Dengan t berarti bahwa:
– kecepatan aliran permukaan pada kolam, yaitu Q/A, adalah ekivalen dengan
rasio kedalaman per waktu pengendapan (detention time)
23
Cara pencegahan :
o Prinsipnya mengupayakan agar air tambang terutama air tanah tidak masuk ke
lokasi penambangan agar kegiatan tambang tidak terganggu
o Adapun cara yang dilakukan pada preventive drainage system ini adalah
dengan membuat beberapa lubang bor di bagian luar daerah penambangan atau
pada jenjang-jenjang, kemudian dari lubang bor tsb air dipompakan ke luar
tambang.
o Galeri lokasi lubang bor, sumur bor diletakan disekeliling rencana PIT (Metode
siemen)
Metode Siemens
Pada setiap jenjang terdapat sejumlah lubang bor yang kedalamannya hingga
mencapai muka air tanah (ground water table) dan melebihi tinggi jenjang.
Karena pembuatan sumur bor cukup banyak, maka pipa dari masing-masing
lubang bor dihubungkan secara seri atau paralel melalui pipa induk
Air dari dalam lubang pd setiap jenjang dipompakan ke luar menggunakan 1
unit pompa
Pompa pada setiap jenjang harus mampu mengisap air dari sejumlah lubang
bor air yang dipasang. Kalau kapasitas 1 unit pompa tidak cukup, bisa ditambah
lagi agar mudah memompakannya air ke luar.
24
Susunan lubang bor air pada setiap jenjang dalam pit bila dilihat dr atas
membentuk cincin, oleh sebab itu cara ini disebut juga ring system (lihat
gambar di bawah)
25
Prinsip kerjanya adalah dengan memasukkan batang anode pada salah
satu sumur (lubang bor) dan katode pada sumur yang lain.
Bila elemen2 tsb dialiri listrik, maka air pori yg terkandung dalam
batuan akan mengalir menuju katode dan terkum-pul di dasar sumur,
kemudian dipompa ke luar.
26
Small Pipe With Vacuum Pump
Lubang bor dibuat dengan diameter 6” – 8” dan tdk diberi casing, tetapi
dimasukkan pipa berdiameter antara 2” – 2,5”.
Pasir dimasukkan sebagai saringan dan berperan sbg akuifer.
Pasir dimasukkan sebagai saringan dan berperan sbg akuifer.
27
Sketsa pompa sumur daam
28