Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. Sekis
Batu sekis mengandung lapisan mika, grafit dan hornblende. Mineral
pada batuan ini biasanya terpisah menjadi bekas - bekas gelombang
yang terlihat dengan kristal yang mengkilap. Batu ini biasanya digunakan
pada kontruksi suatu bangunan.
Sumber:geohazard009.wordpress.com
Foto 2
Sekis
3. Kuarsit
Kuarsit merupakan salah satu batuan metamorf yang bersifat keras dan
kuat. Batu ini terbentk ketika batupasir mengalami tekanan dan tempertur
yang tinggi. Batu kuarsit sering digunakan sebagai bahan pembuatan
bola refraktori, bahan bangunan sebagai agregat dan sebagainya.
Sumber:geograph88.blogspot.co.id
Foto 3
Kuarsit
4. Gneiss
Batuan ini terbentuk dari hasil metamorphosis batuan beku pada
temperature dan tekanan yang tinggi. Batu ini biasa digunakan sebagai
agregat atau sebagai batu untuk bangunan.
Sumber:www.newworldencyclopedia.org
Foto 4
Gneiss
b. Phylitic
Sama dengan struktur slaty cleavage, hanya mineral dan
kesejajarannya sudah mulai agak kasar. Pada Srtuktur ini terlihat
rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih
dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite (filit).
Sumber : www.ptbudie.wordpress.com
Foto 6
Struktur Phylitic
c. Schistosic
Struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih (biotit,
muskovit, feldspar) lebih banyak dibanding mineral butiran.Terbentuk
adanya susunan paralel mineral - mineral pipih, prismatik atau lentikular
(umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar.
Batuannya disebut schist (sekis).
Sumber : www.ptbudie.wordpress.com
Foto 7
Struktur Schistosic
d. Gneissic/Gnissose
Struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral granular, jumlah
mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih. Terbentuk
oleh adanya perselingan lapisan penjajaran mineral yang mempunyai
bentuk berbeda, umumnya antara mineral - mineral granuler (feldspar dan
kuarsa) dengan mineral - mineral tabular atau prismatik (mioneral
ferromagnesium). Penjajaran mineral ini umumnya tidak menerus
melainkan terputus - putus. Batuannya disebut gneiss.
Sumber : www.ptbudie.wordpress.com
Foto 8
Struktur Gneissic
a. Hornfelsic/Granulose
Struktur yang memperlihatkan butiran - butiran mineral relatif
seragam. Terbentuk oleh mozaik mineral - mineral equidimensional dan
equigranular dan umumnya berbentuk polygonal. Batuannya disebut
hornfels (batu tanduk).
Sumber : www.ptbudie.wordpress.com
Foto 9
Struktur Granulose
b. Kataklastik
Struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap
batuan asal. Berbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral
berukuran kasar dan umumnya membentuk kenampakan breksiasi.
Struktur kataklastik ini terjadi akibat metamorfosa kataklastik. Batuannya
disebut cataclasite (kataklasit).
c. Milonitic
Struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral
yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus. Dihasilkan oleh
adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Ciri struktur
ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan -
goresan searah dan belum terjadi rekristalisasi mineral - mineral primer.
Batiannya disebut mylonite (milonit).
Sumber : www.ptbudie.wordpress.com
Foto 10
Struktur Milonitic
d. Phylonitic
Struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang
berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding
struktur milonitik, malah mendekati tipe struktur filit. Mempunyai
kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah
terjadi rekristalisasi. Ciri lainnya adalah kenampakan kilap sutera pada
batuan yang mempunyai struktur ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit).
e. Flaser
Sama seperti struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk
lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.
f. Augen
Sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir felspar
dalam masa dasar yang lebih halus.
g. Granulose
Sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran
beragam.
h. Liniasi
Struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk jarus
atau fibrous.
1. Breksi piroklastik
Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block – block gunung api
yang telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung
lebih kurang 25 % lapili dan abu.
2. Aglomerat
Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material – material
dengan kandungan yang didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan
lapili dan abu kurang dari 25 %.
3. Batu lapilli
Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili dengan
ukuran 2 – 64 mm.
4. Tuff
Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi,
dengan kandungan abu mencapai 75 %. Macamnya : tuff lapili, tuff aglomerat,
tuff breksi piroklastik ( Endarto, Danang, 2005 ).
KESIMPULAN