Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Inovasi produk adalah produk baru yang orisinil (asli), produk yang
dalam produk atau pasar yang baru (Aaker,2013). Menurut Daryanto (2013),
inovasi produk adalah suatu produk yang dianggap sesuatu yang baru oleh
calon pelanggan.
10
perusahaan adalah meluncurkan produk baru yang selalu inovatif (Rahayu
dan Anggarani,2009).
2009).
kebutuhan dan selera pelanggan yang berubah, teknologi baru, siklus hidup
produk yang pendek, dan persaingan asing dan domestik yang meningkat.
mengganggu yang lebih murah dan lebih mungkin untuk siaga terhadap ruang
mengahadapi persaingan baru yang hebat, dan banyak yang gagal. Untuk
memastikan bahwa perusahaan tidak jatuh dalam dunia bisnis ini, perusahaan
yang ada harus cermat memantau kesukaan baik pelanggan maupun non-
11
pelanggan sepanjang waktu dan mengetahui kebutuhan pelanggan yang sulit
mendongkrak asset dan kompetensinya yang besa. Namun, ada jalur strategis
lain, yang perlu dipahami jika tidak digunakan untuk memotong jalan ke area
bisnis yang mapan dengan batasan yang sudah tetap dan menciptakan bisnis
12
pengalaman pertamanya dalam mencoba produk baru tersebut, kemudian
melalui proses ini seseorang beralih dari mendengarkan pertama kali tentang
inovasi tersebut.
penyempurnaan produk yang telah ada yang dimaksud disini adalah produk-
sudah ada. Diperkirakan bahwa tipe produk baru ini mencakup sekitar 26%
dari total introduksi produk baru. Penyempurnaan tersebut bisa dalam bentuk
kinerja atau persepsi nilai yang lebih tinggi. Penyempurnaan produk baru
13
merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah
menawarkan produk dan jasa yang unik dan unggul. Introduksi produk baru
inovasi proses memainkan peran strategik dalam menekan biaya (Rahayu dan
Anggarani,2009).
profit dan penciptaan nilai yang bertahan lama. Sekalipun inovasi dengan
proses yang selalu ada dan berkelanjutan. Inovasi bisa diartikan sebagai
14
laboraturium dan inkubator pemerintah, maupun organisasi nirlaba swasta
dan Anggarani,2009):
digunakan.
Anggarani,2009):
pengalaman orang-orang.
digunakan.
15
4. Kemampuan dipecah-pecah, sejauh mana inovasi tersebut dapat dicoba
secara terbatas.
Anggarani,2009).
prestise, teknik, dan desain. Begitu pula halnya produsen ketika menjual
menjadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk menarik perhatian dan
barang maupun jasa, belum tentu orang tersebut telah memutuskan bahwa
16
produk yang dibeli tersebut merupakan produk yang paling disukainya
pada pemikiran bisnis baru dan proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai
memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan
Inovasi adalah baru atau apa saja yang belum dipahami, diterima atau
lagi bagi orang lain. Tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah
sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi
2013) :
17
2. Mengenalkan metoda produksi baru yang dibutuhkan, ditemukan melalui
dianut.
18
2.1.1.2. Dimensi Inovasi Produk
pengalaman, even, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide atau
menjual manfaat (benefit) produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya)
Kotler dan Armstrong (2008), Kotler dan Keller (2009) dan Ginting (2012),
1. Kualitas produk
Kotler dan Keller (2009), kualitas produk adalah totalitas fitur dan
19
Ginting (2012), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
meragakan fungsinya.
jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing (Kotler dan
Amstrong,2008).
2. Fitur
20
menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih
yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing (Kotler
dan Amstrong,2008).
memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan
suatu fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara
21
bersaing yang paling efisien. Beberapa perusahaan sangat inovatif dalam
3. Desain
Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya (Kotler dan
membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain
lebih dari sekedar kulit luar, desain adalah jantung produk. Desain yang
baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga
22
buruk bisa mengakibatkan hilangnya penjualan dan rasa malu (Kotler dan
Amstrong,2008).
eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Desainer harus
dengan baik adalah produk yang mudah dibuat dan didistribusikan. Bagi
faktor ini. Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama
pemula yang tidak mempunyai anggaran iklan yang besar (Kotler dan
Keller,2009).
atau jasa dari produk pesaing (Laksana,2008). Konsep lain merek merupakan
23
atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas
tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang
memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekompok
penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. Juga menurut
Kotler dan Keler (2009) merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
(2013), merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, rancangan atau kombinasi
produk pesaing.
dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk. Penetapan
merek menjadi begitu kuat, sehingga saat ini tidak ada produk yang tidak
pembeli yang selalu membeli merek yang nama setiap kali membeli.
24
kualitas khusus produk. Nama merek dan nama dagang penjual memberikan
perlindungan hukum bagi fitur produk tertentu yang tidak bisa ditiru oleh
sebagai hak milik atau kepunyaan organisasi tertentu dan untuk memfasilitasi
Suryani (2013), citra merek adalah segala hal yang terkait dengan merek yang
25
konsumen terhadap merek secara menyeluruh ini dibentuk oleh informasi
yang diterima dan pengalaman konsumen atas merek tersebut. Apa yang
muncul ketika konsumen ditanya tentang citra suatu merek, maka konsumen
(Suryani,2013).
merek pioner (merek pertama pada satu kategori produk), bahkan meskipun
merek berikutnya muncul. Setelah itu juga terdapat korelasi yang positif
antara citra merek pioner dengan citra diri ideal individu. Persepsi yang
positif terhadap merek pioner ini akan mengarah pada intensi pembelian yang
keyakinannya sesuai dengan citra mereka, dan menghindari yang tidak sesuai
memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih baik dari pada berbagai merek
26
pesaing. Pemasar berusaha keras untuk menciptakan citra merek yang
yang dibidik. Pengaturan posisi memberikan konsep, atau arti produk atau
(jasa) yang sama dapat diatur ulang posisinya secara berbeda-beda pada
berbagai segmen pasar yang berbeda atau dapat diatur ulang posisinya
terhadap konsumen sendiri yang sama, tanpa diadakan perubahan secara fisik
Hasil strategi pengaturan posisi yang sukses adalah citra merek khas
persaingan yang ketat sekarang ini, citra merek khusus merupakan hal paling
penting. Jika merek menjadi lebih kompleks dan pasar lebih ramai, para
2008).
Citra dapat dibina dengan adanya citra merek yang baik. Dengan
membawa nama merek, hal ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya
27
perusahaan (Laksana,2008). Citra merek yang positif berkaitan dengan
positif, dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Citra merek yang positif
2.1.3. Harga
atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
mendefinisikan harga jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau
menggunakan produk
28
perusahaan. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
tarif sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, horarium dan sebagainya.
itu, secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas
pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan
pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat
Harga
29
Secara umum ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
c. Biaya
d. Organisasi
30
umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada perusahaan
b. Persaingan
31
Jumlah perusahaan dalam industri
Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis
Diferensiasi produk
32
2.1.4. Keputusan Pembelian
adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih konsumen pada
(rangsangan), baik yang berasal dari luar individu maupun hal-hal yang ada
33
konsumen tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan.
tertentu, maka keadaan satu-satunya tanpa pilihan lain ini bukanlah suatu
dengan sangat beragamnya pilihan produk. Jadi, hampir selalu ada pilihan,
maka hampir selalu pula ada kesempatan bagi para konsumen untuk
sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan dapat dijadikan strategi bisnis yang
Sebaliknya, jika semua pembelian sudah merupakan hal rutin, maka akan
34
pembelian konsumen secara penuh, semua pengalaman mereka dalam
dan distribusi. Adapun stimuli lain yang tergolong kekuatan dan kejadian
Semua masukan ini masuk dalam benak konsumen, dimana semua berubah
menjadi tanggapan pembeli yang terlihat : pilihan produk, pilihan merek, saat
tanggapan di dalam benak pembeli, yang terdiri dari dua bagian. Pertama, ciri
35
terhadap stimuli. Kedua, proses keputusan itu sendiri yang mempengaruhi
pembeli (Ginting,2012).
pembelian dan pertimbangan pembeli yang lebih banyak. Menurut Kotler dan
yaitu :
sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan
antar merek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal,
produk.
36
Konsumen harus membedakan fitur mereknya, mungkin dengan
akhir.
ini, mereka hanya pergi ke toko dan mengambil satu merek. Jika mereka
terus mengambil merek yang sama, hal ini lebih merupakan kebiasaan
daripada loyalitas yang kuat terhadap sebuah merek. Konsumen seperti ini
37
memiliki keterlibatan rendah dengan sebagian besar produk murah yang
sering dibeli.
diikuti oleh perilaku pembelian, yang mungkin diikuti oleh evaluasi atau
mungkin tidak.
38
murah, kesepakatan kupon khusus, sampel gratis, dan iklan yang
Mudiantono (2012), Putra (2012), Andrianto dan Idris (2013), Bowo, dkk
(2013), Gatot dan Dwiyanto (2013), Rosyid, dkk (2013), Soewito (2013),
Suatma (2013) serta Aleiyya, dkk (2014) yang hasilnya dapat diringkas dalam
tabel berikut:
Tabel 2.
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti , Tahun dan Judul Variabel dan Analisis Hasil
1 Rahayu dan Anggarini (2009) Bebas : Inovasi Produk berpengaruh
1. Inovasi Produk positif dan signifikan terhadap
“Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian Produk
Audio Sony (Survei pada Terikat :
Konsumen di Toko Aneka Irama 2. Keputusan Pembelian
Jalan ABC Bandung)”
Regresi Sederhana
Regresi Berganda
3 Asshiddieqi dan Mudiantono Bebas : Harga, Desain Produk dan Citra
(2012) 1. Harga Merek berpengaruh terhadap
2. Desain Produk Keputusan Pembelian
”Analisis Pengaruh Harga, Desain 3. Citra Merek
Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Terikat :
pada Produk Crooz di Distro Ultraa 4. Keputusan Pembelian
Store Semarang)”
Regresi Berganda
39
No. Peneliti , Tahun dan Judul Variabel dan Analisis Hasil
4 Putra (2012) Bebas : 1. Distribusi, Karyawan, dan
1. Produk Proses berpengaruh terhadap
“Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa 2. Harga Keputusan Pembelian
Terhadap Keputusan Pembelian 3. Distribusi 2. Produk, Harga, Promosi dan
Kartu Perdana Pra Bayar XL Di 4. Promosi Bukti Fisik tidak berpengaruh
Kota Padang” 5. Karyawan terhadap Keputusan Pembelian
6. Bukti Fisik
7. Proses
Terikat :
8. Keputusan Pembelian
Analisis Jalur
5 Andrianto dan Idris (2013) Bebas : Kualitas Produk, Citra Merek,
1. Kualitas Produk Harga dan Promosi berpengaruh
“Pengaruh Kualitas Produk, Citra 2. Citra Merek positif dan signifikan terhadap
Merek, Harga dan Promosi terhadap 3. Harga Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian Mobil Jenis 4. Promosi
MPV Merek Toyota Kijang Innova
di Semarang” Terikat :
5. Keputusan Pembelian
Regresi Berganda
6 Bowo, dkk (2013) Bebas : 1. Harga dan Kualitas Produk
1. Citra Merek berpengaruh terhadap
“Analisis Faktor-Faktor yang 2. Harga Keputusan Pembelian
Mempengaruhi Keputusan 3. Kualitas Produk 2. Citra Merek tidak
Pembelian Dan Kepuasan berpengaruh terhadap
Konsumen Pada Notebook Merek Intervening : Keputusan Pembelian
Acer (Studi Kasus Mahasiswa 4. Keputusan Pembelian 3. Keputusan Pembelian
Universitas Diponegoro)” berpengaruh terhadap
Terikat : Kepuasan Konsumen
5. Kepuasan Konsumen 4. Kualitas Produk berpengaruh
terhadap Kepuasan
SEM Konsumen
7 Gatot dan Dwiyanto (2013) Bebas Promosi, Kualitas Produk dan
1. Promosi Persepsi Harga berpengaruh
“Analisis Pengaruh Promosi, 2. Kualitas positif dan signifikan terhadap
Kualitas Produk dan Persepsi Harga Produk Keputusan Pembelian
terhadap Keputusan Pembelian 3. Persepsi
Produk Toyota Innova di Nasmoco Harga
Semarang”
Terikat :
4. Keputusan
Pembelian
Regresi Berganda
8 Rosyid, dkk (2013) Bebas : Kualitas Produk, Citra Merek,
1. Kualitas Produk Harga dan Iklan berpengaruh
“Pengaruh Kualitas Produk, Citra 2. Citra Merek positif dan signifikan terhadap
Merek, Harga dan Iklan Terhadap 3. Harga Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian Sepeda 4. Iklan
Motor Revo Astra Motor Honda
Revo (Studi Kasus pada Konsumen Terikat :
Sepeda Motor Honda Revo Astra 5. Keputusan Pembelian
Motor Kebumen)”
Regresi Berganda
40
No. Peneliti , Tahun dan Judul Variabel dan Analisis Hasil
9 Soewito (2013) Bebas : Kualitas Produk, Merek dan
1. Kualitas Produk Desain berpengaruh positif dan
“Kualitas Produk, Merek dan 2. Merek signifikan terhadap Keputusan
Desain Pengaruhnya Terhadap 3. Desain Pembelian
Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Yamaha Mio” Terikat :
4. Keputusan Pembelian
Regresi Berganda
10 Suatma (2013) Bebas : Kualitas Produk, Fitur Produk dan
1. Kualitas Produk Desain Produk berpengaruh positif
“Analisis Strategi Inovasi Atribut 2. Fitur Produk dan signifikan terhadap Keputusan
Produk Dan Pengaruhnya Terhadap 3. Desain Produk Pembelian
Keputusan Pembelian Konsumen
Pada Skuter Matik Merek Honda Terikat :
Vario Di Kota Semarang” 4. Keputusan Pembelian
Regresi Berganda
11 Aleiyya, dkk (2014) Bebas : Inovasi Produk, Citra Merek dan
1. Inovasi Produk Harga berpengaruh positif dan
“Pengaruh Inovasi Produk Baru, 2. Citra Merek signifikan terhadap Keputusan
Citra Merek, Dan Harga Terhadap 3. Harga Pembelian
Keputusan Pembelian PC Tablet
Apple iPAD (Studi Kasus Pada Terikat :
Mahasiswa Pengguna iPAD Di 4. Keputusan Pembelian
Fisip Undip Semarang)”
Regresi Berganda
lebih dahulu tentang produk apa yang akan dibelinya, apa manfaatnya, apa
merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih konsumen pada
41
dan tidak melakukan pembelian atau pilihan menggunakan waktu, maka
tertentu, maka keadaan satu-satunya tanpa pilihan lain ini bukanlah suatu
baik barang maupun jasa, orang tersebut lebih tertarik terhadap inovasi
42
Citra merek merupakan segala hal yang terkait dengan merek yang
ada di benak konsumen atau kesan konsumen tentang suatu merek. Citra
baik dari suatu merek akan berpengaruh terhadap keinginan dan keputusan
hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk
memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang
ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Harga yang
bersaing dengan merek lain, harga sesuai desain serta harga yang stabil
43
artinya tidak mahal. Hal ini karena konsumen menginginkan produk yang
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
Inovasi
Produk
(X1)
H2
Citra Keputusan
Merek Pembelian
(X2) (Y)
H3
Harga
(X3)
44
H3 : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
45