Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Step 1
Step 2
Step 3
3. radiasi metode radiasi menngunakan radiasi sinar Ex; sinar gama, UV (gelbng:254)
Sterilisasi: suatu proses untuk membuat bahan /alat steril. Dapat disteril pada alat, bahan ,dll.
Utk memproduksi :
1.Ruangan steril.
2. Steril/bebas progen, tidak berasa, tidak berbau, dan air diperoleh dari proses destilasi.
Air untk injeksi: aquos pro inj
Sumber air: 1. Air tanah
2.Air permukaan.
3. Dengan cara destilasi
4. Cara merancang produk steril: dilihat bahan apakan tahan panas/tidak(termostabil /tidak), lalu
pilih metode yang cocok untuk bahan tersebut.ex. autoklaf pilih mau yg 1 pintu, atau 2 pintu,dll
Dilihat juga dari pre formulasi bahan/sediaan steril: ex faktor fisiologis (jika cairan inj akan di
gunakan dalam jangka panjang ditambahkan ).
Faktor fisikakimia, apakah injeksi isotonis jika tidak maka injeksi maka jaringan yang akan pecah,
Asam atau basa? Dengan kata lain ph harus sesuai dengan ph dalam darah.
5. Titik kritis: suhu, waktu, dan tekanan udara,pemilihan metode yang digunakan.
Syarat: bebas dari mikroorganisme, senyawa pirogen. Di Uji absorbsi karbon aktif.
6. Injeksi,infus, salep mata, tetes mata.
7. Cara mengevaluasi sediaan steril:
Uji bebas pirogen: uji kelinci, dan uji LAL
Uji bebas mikroorganisme
Step 4
1. Teknik sterilisasi
a) Akhir
Digunakan jika bahan obat tidak dapat dapat disterilkan sehingga disterilkan di akhir.
b) Aseptik
c) Filtrasi
b)air tanah
Penyiapan air: Air dilewati sinar UV dan melewati 6 kolom destilasi, setelah memenuhi standar
dimasukkan kedalam tank.
4.Tahapan pembuatan
a) zat aktif digerus dan ditimbang
Parameter:
A) UJI KEJERNIHAN
B)UJI KEBOCORAN
D)PENETAPAN PH
LO;
Jawab:
1. Perlakuan terhadap air:
Air(mix multi filter menghilangkan padatan2 atau partikel yang tidak larut, bisa juga
menggunakan carbon filter, bisa juga menggunakan softener,bisa juga dengan reverse
osmosis) diuapkan dilewatkan kondensor air netes proses ini di ulang sampai
6kalipenampungan disimpan pada suhu 70-80 derajat celsius.
Puried water:
Air dari sumber2 mix multi filter CFsofteningR.OEDI Purified water dengan cara
destilasi untuk menghasilkan WFI
2. Syarat steril:
<0,25 endotoksin u
Batas mikroba <10 CFU
Bebas Pseudomonas
Nilai SAL 10-6maksudnya dalam 1/1 juta air
BP: total karbon organik <0,5mg/L
Logam berat <0,1ppm
3. R/ zat aktif
Zat tambahan(antioksidan, antimikroba, zat pengisotonis seperti NACl)
Zat pembawa( H20)
Jika obat tidak stabil, obat steril yg dalam bentuk sebuk akan di beri air sebelum digunakan,
hal ini berfungsi untuk mencegah rusaknya zat aktif.
Contok cosolven( propiletilen Glikol, alkohol)
Solubilizer (ex teofilin + etilen diamin untuk meningkatkan kelarutan dari teofilin)
4. Syarat Ruangan:
Ruangan harus 2 kali lebih besar dari mesin,
Tidak terdapat sudut siku2,
Udara yang masuk dan yang keluar dari ruangan harus steril.
Syarat ruangan steril di RS:
Di sebut CSSD ,lokasinya harus berdekatan dengan ruang instalasi bedah, dan di hubungkan oleh
lift barang untuk bahan steril dan lif kotor, ada ruang ganti, area
APD:
1. Kaca mata pelindung
2. Masker
3. Tutup kepala
4. Baju lengan panjang
5. Alas kaki khusus
Lantai tidak terbuat dari bahan yang
Lapisan dinding tidak bersifat korosif,atau menyimpan debu, tidak memiliki por2 yang besar
Ruangan:Suhu 18-220 C, kelembaban 35-75 %
6. Cuci tangan:
a. Permukaan telapak tangan digosok
b. Sela-sela tangan dibersihkan
c. Sela2 bagian dalam
d. Buku2 tangan
e. Jempol
f. Kuku
g. Pergelangan tangan
Kondisi aseptis kondisi dimana untuk mengindari adanya mikroba, dan senyawa pirogen
, dapat menggunakan alat seperti LAF( vertikal, horizontal)
Menggunakan APD( alat pelindung diri) sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
Proses aseptis, larutan disiapkan dan disaringrefiltration filter integrity falidasi
filterpersiapan ruanganvalidasi proses
CSSD: tugasnya untuk menyiapkan alat steril untuk membantu unit lain.
CSSD memiliki 4 bagian: sub instalasi sterilisasi,sub instalasi .., sub instalasi distribusi,
Kualifikasi
Klasifikasi udara, pemantauan ruangan dan bersih, pembuatan secara aseptis,, aturan bangunan dan
kualitas bahan, sanitasi, (sterilisasisterilisasi akhir (panas basah 121), sterilisasi cara panas(121o
celsius selama 40 menit, sterilisasi uap memiliki fraksi kekeringan 70 %), sterilisasi panas basah,
sterilisasi kering, sterilisasi radiasi, sterilisasi etilen oksid)
Uji sterilisasi :
Menggunakan media, uji bebas pirogen (utk non larutan dengan cara dibakar pd suhu 107 derajat
celcius, lautan denga uji kimia ,rapid test)
Cara rapid test: setiap penurunan di anggap 0, dianggap steril jika tidak ada 1 kelincipun yg mengalami
kenaikan suhu, jika ada kenaikan suhu 25 derajat di tambah lagi kelincinya, dan dinyatakan steril jika
tidak lebih dari 3 kelinci yg memiliki kenaikan suhu sebesar 25 0C. Larutan yg diuji di suntik i.v <=10 mg
kg/bb
Evaluasi sterilisasi:
Alur:
Menerima alat di catata cucidi beri label masukkan ke alat uji steril jika belum
steril ulang.
Alat dipisahkan menurut fungsinya seperti alat atau bahan khusus bagian mulut.