Вы находитесь на странице: 1из 184
STENOGRAFI SISTEM KARUNDEN STENOGRAFI Oleh Drs. DARYONO ‘pd "STENOS” Ji, Sukajadi Atas 227 H - Bandung 4, t+ nt * . bee ie em aes SEPATAH KATA Buku "STENOGRAF! INDONESIA" ini disusun dengan pengharap- an ingin melengkapi kekurangan buku pelajaran stenografi__ dalam Pembinaan ketrampilan stenografi.. Dewasa ini banyak lembaga-lem- baga Pendidikan maupun kursus-kursus yang mencantumkan pelajaran Stenografi sebagai salah satu mata pelajarannya, namun buku penun- tunnya sulit didapatkan. Oleh karena itu dengan susah payah kami berusaha untuk menyusun buku ini sedemikian rupa dengan maksud untuk mempermudah mempelajari ketrampilan menulis stenografi. Perlu diketahui, bahwa pelajaran stenografi merupakan pelajar- an ketrampilan, dengan demikian cara belajarnya pun harus betul- betul dihayati. Belajar stenografi berarti belajar menulis dan mem= baca sampai lancar. Oleh karena itu siapa_ ingin trampil dalam membaca dan menulis stenogram harus banyak melakukannya secara 3 kontinyu. Tanpa melakukan, seseorang mustahail akan trampil me- nulis dan membaca stenogram. Lain halnya dengan belajar pela~ jaran hafalan, mungkin kita bisa pandai dengan jalan membaca atau menghafal dari buku. Buku ini dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Bagian ke |, berisi pengenalan haruf dan cara ':menyambung beserta latihannya. 2. Bagian ke Il, berisi cara-cara_menyingkat dengan peraturan dan latihannya. 3. Bagian ke Ill, berisi pengenalan singkatan-singkatan tetap dan latihannya. Apabila buku ini dipelajari secara teratur berdasarkan petunjuk- Petunjuk dan urutannya (tidak meloncat-loncat), kami percaya Anda akan berhasil. Kami harap sebelum Anda melangkah ke pelajaran berikutnya kami anjurkan untuk memahami pelajaran sebelumnya. Selamat Belajar! Penyusun, Drs. Daryono, DAFTAR Ist Sepatah Kata 6 ee ee Seluk-beluk Stenografl 2 4 6 ee ee BAGIAN KE 1 17. 18. 19. 20. al. Petunjuk Bagiant ss eee ee ee ee Pelajaran 1, (ty dy iy ky By Cy Py bys) ee Pelajaran tT (ue ee ee ee Pelajaran MI (ae ee ee Pelajaran We ee PelajaranV (ee Pelajaran VI (e, 0k 2 ee Pelajacan VIE (ai; au). se ee ee . Pelajaran VI (ny hy) we Pelajaran IX We ee ee ee ee ee PelajacanX (Pe ee ee Pelajaran XI (ny) oe ee Pelajaran XI (ng) se ee ee Pelajaran XII (ia, uae ee ee Pelajaran XIV (f/¥y we eee ee ee Pelajaran XV (ntynd). 6 ee ee ee Pelajaran XVI (spy sty sy) ss Pelajaran XVII (A) oe ee Pelajaran XVIII (qe Pelajaran XIX (huruf ejaan asing)» 6 + + + + + Pelajaran XX (latihan) se ee ee BAGIAN KE_il 1 2 3. Ae 5 & Petunjuk Bagian I. 2 6 ee ee ee ee Pelajaran XX! Pelajaran XXII Pelajaran XXIII (peraturan menyingkat awalan) ~ (pecatucan menghilangkan huruf). (peratucan menyingkat akhiran) . Halaman Pelajacan XXIV (peraturan tambahan I dan tanda ulang) « Pelajaran XXV (latihan). 2 ee ee iti u 15 18 2 26 34 38 42 45 48 51 52 34 35 38 70 a ” 83 92 95 ee & 7. Pelajatan XXVI_(memperkecil tulisan). . . . . 6. e103 8. Pelajaran XXVII_(peraturan tambahan II)... 6 ee 109 9% Pelajatan XXVIN (latinan), «6 ee ee ee ee ud BAGIAN KE_ Ill 1, Petunjuk Bagian Me ee ee ee eB 2. Pelajaran XXIX (singkatan 1), . 1 ee ee ee ee 12S 3. Pelajaran XXX (singkatan'2). 6 6 ee ee ee ee 1D 4. Pelajaran XXXI (singkatan 3)... 6 ee ee ee 1ST 5. Pelajaran XXX (singkatan 4). 2 6 2 ee ee 1D 6 Pelajatan XXXII (singkatan 5). 2 2 ee MD 7. Pelajatan XXXIV (singkatan 6). 2. 6 ee ee ee 15K 4. Pelajaran XXXV (singkatan 7)... ee ee ee 160 Pelajaran XXXVI (singkatan khusus). - . 2... 2. 166 10, Pelajaran XXXVII (latihan). sate a aoe” TG '1, Pelajaran XXXVIIMperataran tambahan). . 6 6 2 6 2 2 176 12. Pelajaran XXXIX (menulis tanpa garis). . . 1 6 6. 2 179 13, Pelajaran XXXX (motula)e 6 ee ee ee ee dD | Lampiran 1 Pees eee ee te ee ee Oe | Lampiran 2 els sle 2 6 Sm se a fo a ot asi SELUK-BELUK STENOGRAFI ‘A. Kegunaan Stenografi. Kalau kita ingin belajar stenografi tentu terkilas dalem benak kita suatu pertanyaan: Untuk apa kita belajar stenografi? Pada dasarnya ki- ta belajar stenograti adalah untuk menulis atau menangkap —pembicara~ an/pidato/suara yang kita dengar dari sumber suara. Sumber susara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, TV, taperecorder dan lain seba- gainya. Dengan tulisan Latin, Atab, Cina, Rusia, Jepang yang masih meru- pakan tulisan panjang (longhand), kita masih belum dapat menangkap percakapan/pidoto yang kita dengar dari sumber suara. Karena dalam kehidupan sehari-hari baik untuk keperluan pribadi_maupun organisasi, kadang-kadang dituntut kemarnpuan kita untuk merekam pembicaraan/ percakapan/pidato, maka perlu kiranya kita mempunyai kemampuan me- rekam pembicaraan tersebut dengan tanda atau huruf yang relatif sing- kat. Tentu saja tulisan panjang (longhand) tidak sanggup untuk merekam pembicaraan/pidoto yang mempunyai kekcepatan antara 160 suku kata sampai 250 suku kata per menit. Untuk hal itu timbul gagasan manu- sia _unthk menciptakan tulisan baru yang sanggup untuk menangkap pem- bicaraan/pidato. Tulisan baru yang dimaksud adalah tulisan” singkat yang dalam bahasa Yunani disebut Stenography. Kata Stenography terdiri dari dua kta, yaitu kata "stenos" dan "gra~ phein". Stenos berarti singkat atau pendek dan graphein berarti tulisan. Jadi Stenography (stenografi) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Karen’ singkatnya itulah yang mengakibatkan cepat. Dengan demikian, kalau ada orang mengatakan, bahwa stenografi itu tulisan cepat, istilah itu salah, Stenografi tersebut menggunakan tanda-tanda khusus yang lebih singkat dari pada tulisan-panjang-nya (latinnya), kemudian disempurna- kan dengan singkatan-singkatan, sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya paling tidak sama dengan waktu mengucapkan ka- ta yang dimaksud. Karenanya tidak mustahil, kalau pidato-pidato da- vi amen Tastee my 4) Jam sidang, rapat, diskusi dan lain-lain dapat ditangkap dengan menggu- nakan stenografi, B. Beberapa Sistem Stenografi- Stenografi_ pada hakekatnya berkembang mulai beberapa abad sebe- Jum masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan-penemuan di beberapa tempat di dunia ini. Misainya didapatkannya Hierogliphs di Mesir pada tahun 3100 SM yang dianggap sebagai stenografi tertua da- lam sejarah dan Tachigraphy ciptaan Marcus Tulius Tiro dari Roma pada tahun 63 SM yang dipergunakan di Romawi dan Yunani. Mulai abad 16 tumbuh beberapa sistem stenografi di negara-negara yang relatif.maju. Tentu saja hal ini disebabkan karena adanya tuntut- an dari pada perkembangan masyarakatnya, Pertumbuhan stenografi ter- sebut dapat terlihat di negara-negara tententu, misainya: di Inggris terdapat pengarang Timothy Bright, John Willis dan I. Pit- ma di Amerika terdapat pengarang Gregg dan John Comstock Evanss di Jerman terdapat pengarang F.X. Gabelsberger, Stolze, Schei hauer; di Perancis terdapat pengarang Duploye dan Steyer; di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote dan Gerard Schaap; .. di Indonesia terdapat pengarang J. Paat/Sabirin dan Kaeundeng. Adalah merupakan kebanggaan bagi suatu negara pencipta, apabila sistemnya dipakai di negara-negara lain. Namun yang menggunakan sis- tem stenografi dari suatu negara biasanya adalah negara tetangga atau Sistem Pitman (Inggris) digunakan negara bekasijajahannya, misainy: di ‘Australia, Singapore, India, Pakistan, Malaysia, Srilangka, Hongkong, Birma dan Bangladesh. Sistem Scheithauer dan Stolze (Jerman) diguna~ kan di Rusia, Italia dan Belanda. Sitem Groote (Belanda), digunakan di daerah bekas jajahan Belanda, yaitu di Indonesia. Karena sistem ini diciptakan oleh bangsa Relanda fentu saja penciptanya berorientasi pada sifat dan konndisi kata-kata ba- hasa Belanda. Kemudian karena keadaan menghendaki perlunya . steno- grafi Indonesia terutama di kalangan perniagaan, maka penganut-peng- anutnya memandang perlu menerapkan sistem Groote tersebut ke da lam bahasa Indonesi.. Oleh karena itu timbul penyusun buku-buku Ste- no Indonesia yang berasal dari Sistem Groote, misainya Sabirin, Hati- jah, W.A. Fouwler, ‘J. Paat, Iskandar, Pulungasn, Van Genderan, Risma, dan masih banyak lagi. Sampai sekarang di Indonesia masih banyak yang menggunakan Sistem Groote. C. Sistem Karundeng (Indonesia). Berdasarkan Surat Keputusan No. 51/1968, tg. 1 Januari 1968 te- lah ditetapkan Sistein Karundeng sebagai sistem Stenografi Standard mata pelajaran pada Lembaga-lembaga Pendidikan dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu Stenografi Sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. Kita sangat berbangga karena Indonesia mempunyai sistem stenografi yang diciptakan oleh putra Indonesia sendiri. Dan kalau kita perhatiakan bahwa negara-ne- gara yang mempunyai sistem stenografi_masih dapat dihitung dengan jari. Karena penciptanya adalah putra Indonesia yang sudah berpeng- alaman dalam bermacam-macam sistem stenografi, tentu ciptaaninya berorientasi pada sifat dan spesifikasi kata-kata bahasa Indonesia. Hal jini dapat terlihat dengan adanya penyederhadaan huruf-huruf —_hidup yang banyak digunaken dalam kata-kata Indonesia, misalnya bentuk a, U, ©, © dan i dibuat sesederhana mungkin sesuai dengan frekuensi pema- kaiannya, misalnya a dan u dibuat dalam bentuk semudah mungkin ka- rena banyak terdapat dalam kata-kata bahasa Indonesia. Demikian pula dengan banyaknya kata-kata Indonesia yang menggu- akan huruf majemuk (rangkap), oleh Karundeng huruf-huruf rangkap tersebut dibuat dalam satu huruf yang dapat ditulis dalam, satu arah gerakan, misalnya huruf majemuk st, sy, sh, kh, ai, att, ia, va dsb. Steno Karundeng tersebut telah diuji kemampuannya di dalam si- dang-sidang DPR-RI dan sidang-sidang kabinet sampai sekarang. Dan Penciptanya sendiri telah membuktikan keampuhan stenografi Karun- deng dalam perdebatn tentang Pancasila di KNIP. viii D. Metodik Khusus Stenograti. Seperti halnya mata pelajaran yang lain, stenografi juga memerlu- kan metodik yang sesuai dengan sifat kekhususannya. Metodik yang te- pat akan sangat menentukan keberhasilan dari pada pelajaran stenogra- fi tersebut. Pada pokoknya ada 2 (dua) macam metode yang banyak dianut oleh penyusun buku, yaitu: S 1. Metode langsung (direct method). 2. Metode tidak langsung (indirect method). Walaupun metode-metode tersebut merupakan suatu metode yang mendiri, namun dalam kenyataannya jarang ' suatu metode — digunakan 100 persen. Sebagai gambaran metode-metode tersebut perlu kami je- laskan sdtu per satu. Metode langsung. Yang dimaksud dengan metode langsung di sini ialah, bahwa semenjak dimulainya pelajaran dengan pengenalan huruf-huruf, maka sejak itu pula siswa diberikan makna atau arti singkatan atau fungsinya. Jadi di sini kecuali siswa harus memperhatikan sambung- an-sambingan juga arti setiap huruf atau beberapa huruf dan fungsinya dalam peraturan menyingkat atau singkatan-tetap. Keuntungan dari pada metode langsung adalah bahwa siswa lang- sung kepada maksud yang sebenarnya, ialah menulis stenografi dengan menggunakan singkatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu belajar. Karena belajar stenografi adalah belajar menulis dan membaca, ma- ka tentu saja metode langsung tidak cocok sepenuhnya dengan asas bela- jar menulis, yaitu menulis baik, benar agar mudah dibaca, Metode lang- sung terlalu menitik beratkan pada singkatan, tetapi tidak pada tulisan. Apakah artinya kalau kita belajar menulis, tetapi tulisannyaa tidak bisa atau sulit dibaca, Oleh karena itu metode ini tidak banyak pengikut- nya, sebab hasilnya tidak dapat maksimal. Metode tidak langsung. Yang dimaksud dengan "metode tidak lang- sung” ialah bahwa siswa diperkenalkan dengan huruf-huruf steno dan ca- ra-cara menyambungnya sehingga menjadi kata-kata/kalimat-kalimat, te. tapi tidak atau belum diperkenalkan singkatan-singkatan tetap dan mak- na peraturan singkatannya. Dalam metode ini siswa diperkenalkan inulat huruf yang sederhana dengan cara-cara menyambungnya yang kemudian dibentuk dalam kata-kata/kalimat-kalimat sampai dikuasainya semua hur rufchuruf. Dengan cara demikian diharapkan siswa menguasai betul hu- uf steno, baik dalam bentuk maupun cara menyambungnya. Mslahan se- kaligus siswa berlatin menulis secara teratur dan bertahap. Setelah sele- sai pengenalan huruf, siswa diharapkan lancar menulis dan faham benar mengenai bentuk huruf dan sambungannya. Dengan dikuasainya bentuk, sambungan huruf dan kelancaran menu- lis, maka masalah singkatan tidak begitu menjadi masalah, sebab dasar- nya sudah dikuasai. Kalau kita perhatikan kebanyakan penyusun buku pelajaran steno- grafi menggunakan metode tidak langsung. Hal ini mungkin penyusun bu- ku beranggapan, bahwa metode tidak langsung lebih mudah dicerna atau dipelajari oleh setiap orang yang belajar stenograti. Metode ini dapat juga dinamakan metode synthesis method atau metode sintesis, karena mempunyai sifat menyusun atau membangun ba- han-bahan atau huruf-huruf yang sudah tersedia. Karena sebelum belajar stenografi, kita sudah terbiasa menulis tulis- an latin, maka dewasa ini banyak buku pelajaran steno yang disusun ber~ dasarkan kesamaan bentuk atau gerakan tulisan latin. Oleh karena itu timbullah suatu metode yang dinamakan "metode analitis sintesis". Me- tode ini stenogramnya merupakan hasil analisa dari beberapa tulisan la- tin, atau dapat dikatakan stenogramnya bentuknya merupakan bagian da- ri tulisan horuf latinnya. Dalam stenografi sistem Karundeng, misainya hurui-huruf 1, 6, m, ny, py t Sd, hy n dsb. merupakan bagian dari pada tulisan latinnya. irgian mengenai metodik stenograti dilkhu- Untuk selanjtnya uraian: suskan untuk stenografi sistem Karundeng, Hal ini didasarkan pada su- rat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonneisia No. 051/1968 tentang Penetapan Stenografi Karundeng sebagai Sistem Stenografi Standard dalam lingkungan P & K. Di samping steno sistem Karundeng merupakan sistem Nasional, Karena diciptakain oleh putra Io: donesia, juga metodenya secara tcoritis dapat dipertanggungjawabkain. E. Media dalam Belajar Stenografi: Penggunaan media yang sesuiai atau cocok dengan kekhususan mata Pelajaran tertentu, akan sangat menunjang tercapainya tujuan pengajar- an sesuatu pelajaran. Demikian pula untuk pelajaran stencgrafi juga me- merlukan media yang sesuai, bila dikehendaki hasil yang efektif. De- gan media dan alat yang sesuai akan memberikan motivasi bagi peng- ajar maupun siswa sendiri. Oleh karena itu dalam pelajaran stenografi Perlu diperhatikan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk guru maupun untuk siswa. Guru pelajaran stenografi harus memperhatikan media yang diperlu- kan oleh siswanya, sebab dengan media yang sesuai akan sangat memban- tu kelancaran proses belajar. Media yang dibutuhkan siswa adalah: a. Buku tulis. b. Pensil. cs Penggaris. 4. Penghapus. Buku Tulis, Pemakaian buku tulis dapat dilakukan dengan menggunakan buku biasa dan buku khusus. Apabila mengunakan buku-tulis bisa. ter- paksa siswa harus membagi ruang buku-tulisnya dalam beberapa bagian atau Fuang. Untuk kepertuan ini dianjurkan untuk menggun: kan bukt-tu- lis yang mempunyai jarak baris 6 mm dan penggunaannya adalah sb. : Selama masih dalam proses belajar Pengenalan huru# | arus diguna- kan garis-garis penolong, untuk bermacam-macam —ukuran —hurul Oleh Karena itt: ruang buku-tulisnya: harus dibagi sesus, dengan ta- raf atau tingkat belajarnya. Tingkat-tingkat belajar tersebut ada- lah sbb.: 1) Belajar Pengenalan Huruf. Dalam tingkat ini rvang sukututieny- dibagi dalam 3 cuany, dengan menggunakan pensil. — Dianurken menggunakan buku yang 6 mm dan kalau dibagi 3 iap unp menjadi 2mm. Untuk tahap ini dapat digunakan uke khusu. untuk steno Karundeng yang sudah mempunyai sian; 2min. ‘Hes ini disebabkan karen hurui-huruf steno sistem Karindeng ale (empat) macam ukuran, yaitu: xi = Huruf yang tingginya 1 1/2 normal - Huruf yang tingginya 1 normal - Huruf yang tingginya 1/2 normal ~ Huruf yang mendatar pada garis. Dengan demikian huruf hang tingginya I 1/2 normal kalau di- tulis pada bukutulis yang sudah dibagi-bagi tersebut ditulis da- lam 3 ruang, huruf yang J normal ditulis 2 ruang dan yang 1/2 normal ditulis 1 ruang. 2) Memperkecil Tulisan. Tahap ini dimaksudkan untuk memper- kecil tulisan dan rengurangi garis penolong, yaitu dengan ja- Jan menghilangkan salah salah satu garis. Dalam hal ini ru- ang buku tulis tidak lagi dibagi 3 tetapi 2, jadi tiap ruang le- barnya 3 mm. Dengan demikian pedoman menulisnya adalah sebagai berikut: ~ Huruf yang tingginya | 1/2 normal ditulis 1 1/2 cuang ~ Huruf yang tingginya | normal ditulis 1 ruang - Huruf yang tingginya 1/2 normal ditulis 1/2 ruang. 3) Menulis Tanpa Garis Penolong. Menulis tanpa garis penolong: merupakan tujuan akhir dari pada menulis stenografi. Jadi menulisnya diperbolehkan pada buku tulis biasa yang ruang ga- tishya 7 atau 8 mm atau menggunakan buku khusus untuk ste= nografi. Tahap ini adalah tahap ini adalah tahap apabila su- . dah sampai pada tingkat keceptan. Pensil. Pensil banyak pengaruhnya terhadap siswa yang bard pertama belajar stenogratl, Sebab kalau salah pilih standard pensil yang diguna- kan akan mematahkan semangat belajar. Oleh karena itu perlu dianjur- Kaan pensil yang bagaimana yang baik dipakai untuk menulis stenogeati. Pensil yang baik adalah pensil yang tidak terlalu lunal dan tidak terlalu keras. Pensil yang terlalu lunak kecuali lekas tumpul, kalau dihapus be- kasnya kotor. Pensil yang terlalu keras dalam menulisnya harus dite- kan, hal ini akan berakibat tulisannya kurang baik atau teraannya tidak lurus. Biasanya pensil yang "sedang" mempunyai label AB atau B. Ja- gan menggunakan pensil dengan label H, 2H, ZB. dan 38. Penggaris.” Alat ini dipakai apabila menggunakan bukutulis biasa yang xii harus dibagi-bagi. Pilihlah penggaris yang masih baik/lurus. Usahakan membuat garisnya tidak tebal, sebab fungsinya garis hanya sebagai peno- ong saja. Kalau garisnya terlalu tebal, maka yang menonjol adalah ga- risnya bukan tulisannya. Penghapus. Penghapus digunakan kalau ada kesalahan menulis. Sebe- tulnya asas penggunaan penghapus ini kurang baik untuk belajar steno- grafi. Kalau ada kesalahan sebaiknya diulang saja atau kalau sudah me- rupakan suatu kata, maka kata yang salah tersebut dicoret saja dan di- ganti dengan yang betul. Namun untuk kepuasan siswa supaya kelihatan rapi tidak ada salahnya kalau menggunakan penghapus. F. Harapan: Pelajaran Stenografi adalah adalah pelajaran skill atau ketrampilan yang kegiatannya berkisar pada kegiatan membaca’ ‘dan menulis. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan menulis dan membaca tersebut harus se- ring'dilakukan. Adalah tidak mungkin, apabila belajar stenografi hanya dilihat dan dihafal saja, Siapa yang sering membaca dan menulis dia akan trampil mempraktekkan pelajaran stenografi. Belajar stenografi ti- dak ubahnya seperti belajar tulisan-tulisan yang lain, misalnya tulisan la~ tin, tulisan Arab, tulisan Jepang dsb, Oleh karena itu buku pelajaran stenografi ini sengaja disusun sede- mikian rupa, agar mahasiswa/siswa dapat berlatih dengan mudah dalam kegiatan membaca dan menulis. Untuk dapat berhasil dalam mata pela- jaran ini, harap mahasiswa/siswa mengikuti petunjuk-petunjuk pada se- tiap pelajaran. Pelajarilah setiap huruf dengan teliti, bagaimana sifat, bentuk dan condongnya. “Tulislah stenogeam yang ada pada buku ini se- aik mungkin. Jangan melangkah ke pelajaran berikutnya , jika pengua- saan materi -pelajaran belum mantap. Misalnya materi pelajaran Steno- grafi adalah A sarmpai Z, jangan mempelajari materi D sebelum me- Aguasai materi ABC. Sebab di dalam materi D mencakup materi ABCD. Oleh karena itu penulis menghimbau kepada pemakai buku ini: Kuasailah materi sebelumnya, bila Anda akan mempelajari/berlatih materi yang ba- rus Kalau hal itu dilakukan niscaya pelajaran stenografi merupakan pe- lajaran yang sangat mudah, tetapi bila tidak dilakukan seakan-akan pe- lajaran stenografi adalah sulit. xiii BAGIAN KE I TULISAN LENGKAP 1 3. a Bis PETUNJUK BAGIAN TULISAN LENGKAP Sebenarnya untuk belajar menulis stenogram ada buku khusus yang garis-garisnya mempunyai jarak 2 mm, tetapi buku-tulis imi kadank- kadang sulit didapatkan. Namun demikian untuk mengatasi hal terse- but dapat juga dipakai buku tulis biasa asal kertasnya halus. Bagilah garis-garis buku-tulis tersebut dalam 3 ruang (pilih buku-tulis yang ¢ mm), Kemudian ambil pedoman stenogram yang tingginya | normal ditulis ddlam 2 ruang, 1/2 normal | ruang dan yang ! 1/2 normal 3 ruang. Oleh karena untuk permulaan diperlukan ketelitian, maka sebaiknya untuk menulis stenogramnya dipakai pensil, karena dengan pensil ke- salahan Inudah dihapus. Tetapi pilihlah pensil yang tidak terlalu lu- nak atau terlalu keras, yaitu pensil yang mempunyai label HB atau B. Usahakan pensil selalu runcing- Untuk permulaan jangan menulis cepat dahulu, tetapi harus teliti, s3- bar dan penuh kesungguhan. Perhatikan sdmbungan-sambungan, per- bedaan tinggi huruf dan condongnya. Sebab hal-hal tersebut merupa- kan dasar yang utama untuk belajar stenografi. Ulangilah bentuk-ben- tuk stenogran: yang kurang baik dan kurang lancar. Belajar stenografi harus banyak menulis dan membaca. Menulis sein. dah mungkin dan membaca selancar mungkin, —Tulisiah kembalise- mua stenogram yang ada pada Bagian I ini dan kerjakan semua latih- annya. Apabila dalam membaca maupun menulisnyakurang lance sebaiknya diulang kembali sampai lancar. Latihan secara teratur hasilnya akan lebih memuaskan, artinya da- lam frekuensi yang tetap. Misainya dalam 1 minggu latihan 3 kali pada hari Senin, Rabu dan Jum‘at atau Selasa, Kamis dan Sabtu. Ja- ngan berlatih 3 hari berturut-turut, tetapi harichari berikutnya tidak latihan sama sekali. PELAJARAN 1 — WURUP MATE L NORMAL Huruf-huruf steno sistem Karundeng dibabi dalam 4 (empat) ukuran, ya- tus lL. Huruf yang tingginya 14 normal (3 ruang). 2, Huruf yang tingginya 1 normal (2 ruang). 3, Huruf yang tingginya } normal (1 ruang). 4. Hurnf yang mendatar pada garis. Huruf yang tingginya | normal dibagi dalam 3 (tiga) golongan: + Huruf yang kepalanya runcing. ~ Huruf yang kepalanya melengkung ke kiri. ~ Huruf yang Kepalanya melengkung ke kanan. Catatan: Intuk sementara yang dianggap tinggi I’ normal adalah huruf yang ditulis dalam 2 ruang. Jadi untuk huruf yang tingginya 1} normal sama dengan 3 ruang dan huruf yang tingginya } normal berarti | » ruang. Huruf ke 1 - 9 Boc-p-b-s): Huruf-huruf tersebut ditulis dari atas ke bawah, tingginya I normal (2 ruang) dan condongnya + 60°, 1, Huruf Kepala Runcing. k 3. Huruf Kepala Melengkung ke Kanan: fen Fe Jip page iy c Perhatian: a. Dalam menulis hyruf steno harus diusahakan agar tidak’ terpu- tus-putus di tengah jalan, artinya begitu pensil diletakkan di ker- tas sampai berakhirnya sesuatu huruf atau kata pensi! tidak bo~ teh diangkat. b. Untuk permulaan belajar stenografi_ yang dianggap ‘l normal ada- lah 2 ruang. Oleh karena itu apabila menggunakan buku-tulis bi asa, harap diperhatikan ruang garis pada buku-tulis tersebut. Perlu pula diketahui, bahwa ada bermacam-macam lebar ukuran ruang buku-tulis tersebut, ada yang 6 mm, 7 mim ada pula yang 8 mm. Sebaiknya digunakan yant Jebarnya 6 mm dan kemudian ba~ gi 3 ruang. Usahakan garis pembaginya tipis saja. c. Apabila menggunakan buku-tulis khusus untuk pelajaran steno, yang dianggap 1 normal juga 2 ruang. Sebab buku -tulis tersebut sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan (2 mm). d. Untuk menjadi Stenographer (juru Steno) yang baik atau menjadi guru steno yang cakap, dalam belajarnya harus sabar, tekun dan teliti. Hilangkan perasaan ingin lekas bisa menulis steno dengan cepat. Hal. ini akan mengakibatkan buruknyit tulisan_ dan kala tulisan sudah buruk, biasanya sulit untuk memperbaikinya. Jaci untuk permulaan belajar stenografi harus diusahakan menulis sein dah mungkin. Mengenai kecepatan menulis akan mengikuti de- ngan sendirinyé. 4. Lathan Salinlah huruf-huruf t, dy js ky B Cr Py by 5 dalam stenogram (tu- lisan steno) masing-masing 2 baris dengan _memperhatikan condong, bentuk dan tingginya. Tulis pelahan-lahan, tenang dan penuh ke- sungguhan. ! PELAJARAN It PENGENALAN HURUF U DAN MACAM-MACAM SAMBUNGAN 10 (ud. . Huruf hidup u_ditulis dari bawah ke atas, tingginya 1 normal (2 ru ang) dan condongnya + 30°. SS SS 6. Ada 3 (macam) sambungan huruf: 1) sambungan runcing. 2) sambungan melengkung. 3) sambungan berlobang. Catatan: Dalam menulis stenografi perlu memperhatikan sambungan-sam- bungannya, jangan sampai sampai sambungan tersebut bentuknya meragukah. Misalnya sambungan runcing dengan sambungan me- lengkung harus jelas bedanyg, sebab dapat mengadkibatkan kesa- Jahan penkfsiran/membaca. 7. Latihan: a. Untuk membiasakan membuat sambungah, latihlah sambungan-sam- bungan fu, ku, pu, ut, ud, uj, du, Bu, bu, uk, ug, uc, ju, cu, su, up, ub, us, masing-masing sebanyak 2 (dua) b: mungkin. Kalau merasa tulisannya kurang bagus boleh ditembah lagi. * Tulis sebagus bawah ini sampai lancar, kemudian salinlah b. Bacalah stenogram di Perhatikan ben- kembali juga dalam stenogram setiap kata 3 kali. tuk, condong dan sambungan hurufnya. c. Kunei_Latihi tutu, kutu, putu, tugu, buku, gugu, tugey kudu, pupy, kupu, tujL, susu, tutup, duduk, kukus, kutup, tusuk, utus, bubut, sudut, ku- sut, sujut, cucut, pucuk, busuk, puput, susut, kukut, buduky su- gut, putus, kutuky gugup, cukup, sukut, cucuk, kutus, jujuk- PELAJARAN Ill PENGENALAN HURUF A 8. Huruf ke LI (a). Huruf hidup a. ditulis dari bawah ke atas, tingginya $ normal (1 ru- ) dan condongnya + 30°. sei er a Sema er inca Cat 1, Apabila permulaan kata dimulai dengan huruf a, dan disambung de huruf mati yang tingginya | normal, sebaiknya hurut a terse- but ditulis dari garis tengah. 2. Dalam mempelajari stenografi perlu diperhatikan hal-hal yang tersebut di bawah ini: a. Bentuk huruf. b. Perbandingan tinggi huruf. cc. Sambungan huruf. 9. Contoh Sambungan: ) 2 taka pa da gata ja casa 10, Latins a) Bacalah Stenogram di bawah ini sampai lancar, kemudian salinlah steriogram ini masing-masing 2 baris. b) Salinlah kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram seindah mung- kin, kemudian hasil stenogramnya bacalah sampain lancar. Perha- tikan ukuran dan bentuk-bentuk sambungannya. 1) kuda, katak, takut, paku, pusat, padu, adu, asap, dasa, babu, 2) duta, basa, buta, datuk, batu, dupa, budaf duga, budak baja, 3) jasa, sabut, sapu, jasad, data, tatu, jaga, badak, kata, baca, 4) kabut, paguy pakat, puja, sabus kabat? gagu, gagas, gagak, dabuks 5) gabus, gabak, buka, butak, dapak, daga,” jagat, gaka,” bake, 6) bakat, badut, babat, babak, adab, adas, ajuk, asak, acu, Kunci Latihan b: PELAJARAN IV PENGENALAN HURUF 1 U1. Huruf_ke 12 (i). Huruf hidup i ditulis dari bawah ke atas, tingginya | normal (2 ru- ang) dan condongnya + 60 1 ee eh en Fon ce pon: ve 12. Contoh Sambungan: it id ij ik ig ie ip ib 2 tiki opi digi BL ii oci 13. Perbandingan huruf u dengan i: titi tutu pipi pupu sisi susu didi dudu cici cucu bibi bubu Perhatiant Perhatikan perbedaan condong antara i dengan u. OT OE BBE REM ) is si 14, Latihan: fancar, kemudian tulis a) Bacalah stenograin di bawah ini sampai Tetapi apabila tulisan- kembali dalam stenogram sebaik mungkin. nya masih kurang baik, ulang kembali, Baca tulisan Anda. MMM TR Ph b) Salin kata-kata dan kalimat dibawah ini sebagus mungkin dan ha- silnya baca sampai lancar. 1) abadi, abis, adab, adik, aji, akibat, akik, apit, apik, asik, 2) aci, babi, badik, bajik, bagi, baki, bidak, bidas, bidat, bidik, 3) bijak, biduk, budi, dagi, dasi, didik, dikit, jitak, gadis, gaji, 4) gi ta, gigit, gusi, ikat, idap, isak, isap, isut, kadi, kaji, 5) kaki, ka- pi, kasip, kisi, kicak, kicap, kudi, Siti, sitak) sisik, 6) capik? ca~ bik, citak, cicik, cuti, padi, pagi, pakis, pijat, pisak.’ 7) Disitu ti- dak ada batu tapi ada bata saja. 8) Gadis itu tadi pagi ada disi- tu, 9) Ibuku cuci ubi itu. 10) Kakak gadis itu tidak patut jadi badut. 11) Tidak cukup saty tapi patut’ tiga biji, 12) Disitu ada paku tiga kati. 13) Kuda itu agak takut api, 14) Apa kakak su- kal juga ubi itu? 15) Tadi adik ada di bukit itu. wile PELAJARAN V* PENGENALAN HURUF E LEMAH Dalam bahasa Indonesia kita mengenal 3 (tiga) macam cara mengucap- kan atau membaca huruf e, yaitut 1. Huruf e yang dibaca é, misainya dalam kata-kata: tekat, sepak, gade, meja, tekat dsb. 2. Hyruf e yang dibaca é, misainya dalam kata-kata: ejek, nenek, kakek, sobek dsb. 3. Huruf © yang dibaca &, misalnya dalam kata-kata: tegak, tebal desak, keji dsb. Dalam stenografi sistem Karundeng dibedakan dalam menulis huruf e le- mah dengan huruf e/e. 15. Huruf ke 13 (e lemah). Huruf hidup e lemah ditulis dari bawah ke atas, tingginya } normal (1 ruang) dan condongnya + 60°. Pemakaian huruf_¢ lemah ada 2 (dua) macam: a. Sebagai huruf e lemah sendiri, misainya dalam kata-kata se~ k, tegak, debu, sebab dsb. b. Sebagai penyambung antara huruf-mati dengan huruf-mati, mi~ salnya dalam kata-katas bukti = buketi, taksi = takesi, bakti = baketi, meski = meseki-dsb. | PEP ST STE Pi t! BZ pc tp kbps ra) PIFLG YE GI IDSF ag > PPG IEA BDF: gp bs = Catatan: Perlu diketahui bahwa sambungan-sambungen tersebut di ats sa- ma dengan kalau di antaranya disisipkan huruf ¢ lemah, misalnya tt = tét, kd = kd, pj = p&j, tk = &k, kg = kég, pe = péc dsb. Bacalah stenogram di bawah ini sampai lancar, kemudian salinlah ju- ga dalam stenogram sébaik mungkin. ea pty bo ig EFEX | 18 Salinlah teks di bawah ini ke dalam stenogram sebagus mungkin dan hasilnya baca kembali sampai Janear. 1) aktip, bedik, bedak, bajat, bekuk, degap, debak, debap, dedap, je- bak, 2) jebat, jejaka, jekat, gegap, getas, getuk, kebas, kebat, ke- but, kedak, 3) kedap, kejap, kejut, kesak, kesad, kektika, ketip, ke- cap, kecipak, pekat, 4) paksi, paksa, pecat, pacek, pedas, pedat, pe- dati, pedas, peduta, pegas, 5) pegat, pekak, pesat, petakaa, petut, pijet, sabet, sebab, sedap, sejati, 6) sedut, segi, sekap, sekat, sekip, cepak, cekat, ceguk, cebis, cekik, 7) Ada desas desus.” 8) Ada satu teka-teki. 9) Ada padi sepeti. 10) Dekat kakakky duduk adikku. 11) Cepat juga jejak kita. ~ 12) Sabtuypagi kita tiba, 13) Tebat itu de- kat saja, 14) Aku disiksa di situ. 15) Sejak itu aku tak suka ke si-” tu, 16) Begitu kata saksi kepada jaksa. 17) Ta ku sesat disitu. v ‘ ka dedak padi. 20) Apa sebab si” ada di Kedu.” 22) Jasku se- 24) Si Usup didgsak ke te- 18) Ada pita tiga depa. 19) Tatik tidak ada. 21) Pa sak di dada. 23) Sepatu pi. 25) Itu segi tiga siku-siku, 26) Bapakku duduk di situ sebab se- juk. Kunci Lathan 18: -15:- PELAJARAN VI PENGENALAN HURUF E DAN O 20. Huruf ke 14 (e). Huruf hidup ¢ ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, pajang- nya + sama dengan tingginya huruf e: 21. Huruf ke 15 (0). Huruf hidup o ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, pa- jangnya + 3 kali panjang huruf e (maksimum). Catatan a. Kalau sesuatu kata dimulai dengan huruf e/o dan diikuti oleh huruf-mati yang tingginya | normal, sebaiknya menulisnya di- mulai dari garis atas. b. Kalau huruf-huruf yang kakinya melengkung ke kiri disambung dengan e/o, maka huruf-mati tersebut panjangnya dilebihi sedi- kit, dengan maksud untuk membuat lobang di bawah garis dan supaya huruf e/o-nya tetap jurus mendatar pada garais. ¢. Demikian pula kalau huruf e/o disambung dengan huruf-mati yang kepalanya melengkung ke kanan, akan terjadi lobang di atas gari 22. Contoh Sambungan: oles 23, Latihai Baca sampai lancar, kemudian salin kembali juga dalam stenogram. 24. Latihan. Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram dan selanjutnya bacalah kembali tulisan Anda sampai lancar. v v x t 1) ceceky bopet, soket, tapi, Beta, besek, bobos, bobot, bogot, sikoy * é 2) jaket, jotos, dokok, ebck, eb etek, gedek, gegep, godok, kadet, : £ 3) kodok, kaso, kat&, kaco, kecap, ketek, kobok, Koja, koki, kokok, = 4) kopok, kosa, oja, ojok, agok, ofok, opak, paket, patek, Pgtak, 3D ? pecak, pojok, pokok, sekoci, sepak, soda, sojaky tekat, tekek cekek, v 6) cekok, cektok, cetek, cetak, coba, cobak, cokot, codot, codet, tobak. - 18 - 1 PELAJARAN VII PENGENALAN HURUF MAJEMUK AI DAN AU 26, Hurut ke 16 (ai) Huruf majemuk ai/ei_ ditulis dengan menggabungkan huruf e dan 1, tetap! sambungannya antara kedua huruf tersebut harus melengkung (tidak runcing). 2, ke 17 (au). Huruf majemul au ditulis seperti ai, tetapi garis yang mendatar- nya lebih panjang, kira-kira 3 kali panjangnya garis yang mendatar pada ai (maksimum 3 kali dan minimum 2 kali). au 28. Ketentuan: Semua huruf-majemuk hanya boleh dipakai di dalam kata-dasar saja. Contohs a Di dalam kata-kata: badai, kedai, Jantai, abai, dikau, kerbau, kalau, terdapat huruf majemuk/rangkap ai dan au. Dan hu. ruf-huruf-majemuknya merupakan bagian dari kata-dasar atau berada di dalam kata-dasar. Dalam hal yang demikian huruf ai dan au-nya harus ditutis dengan huruf-majemuk ai/au. b. Tetapi dalam kata-kata: disukai, disamai, dihargai, juga ter- dapat huruf ai, namun huruf ai-nya tidak terdapat di dalam ka- ta-dasarnya atau bukan merupakan bagian dari kata-dasarnya, melainkan gabungan dari kata-dasar dan akhiraan i. Dalam hai yang demikian ai-nya harus ditulis dengan menggunakan huruf a dan i (bukan huruf majemuk ai). Cara menyambung huruf hi- dup dengan huruf hidup harus menyisipkan huruf h di antara ke qua huruf hidup tersebut, yang akan dipelajari kemudian. 29. Contoh Sambungan Huruf Majemuk ai dan au: ) 30. < fis BY | ak eae a 4 dai bai gai dau * bau pau 3) 4) 5) aik aig —aic auk aug auc é Seay ee ei 5 aip alba aup aub aus Catatan: a. Karena bentuk dan cara menulis huruf ai dan au sama, maka cara menyambungnya juga sama. b. Huruf yang kakinya melengkung ke kiri yang disambungkan de- ngan huruf’majemuk ai/au akan terjadi lobang di bawah garis. Latihan: Baca sampai lancar, kemudian tulis Kembali dalam stenogram seba- nyak 2 kali. 31. Kunci Latihan 34 1) aib, auto, aus, badai, bagai, baik, baid, baikot, bait, baut, 2) caid, daip, daud, dauk, gabai, gait, gapai, gadau, gegau, gabai, 3)” igau, kedai, abai, kacau, kaukab, kaus, kaut, kicau, kudai, kutai, 4) obai, pais, pait, pajau, pakai, pakau, paut, pauk, paus, pisau, 5) pu- kau, sadai, sopai, satai, sauk, saus, tauke, tauge, taupik, taubat, 6) taupak, taut, capai, tupai, ubaiy utai, usai,petai, abai, kucai, 7) di- kau, ajaib, saut, pikai, tauco, sauk, gaus, pitai, pacai, gaus, 8) gait, sais, badai, tauk, kacau, cukai, katat, gadai, taub, subai. = 2s PELAJARAN VII PENGENALAN HURUF MATIN, H DAN M 32. Huruf ke 18 (n), Huruf bentut 33. Huruf ke 19 (h). Huruf bentuknya merupakan # lingkaran sebelah kiri-bawah. 34, Hurut Huruf ke 20 (m). bentuknya seperti huruf g yang condong ke kiri. 35. Contol hh Sambungan ni: » 2) n ditulis dari atas ke bawah, tingginya } normal (1 ruang), iknya merupakan { lingkaran sebelah kanan-atas. h ditulis dari atas ke bawah, tingginya $ normal (J ruang), m ditulis dari atas ke bawah, tingginya } normal (1 ruang), tm pn kh dn gmbh cnn 36. Contoh Sambungan h. » oa ae ht hd hj Kong hp x Bh » eS eee ae th kh ph dhs gh hs jh chsh. 37. Contoh Sambungan m. nv Wake mt md mj mk mg omc mp mb ms a [hie Ac A AAA tm opm km dm obm gm) jm cm sm 38. Contoh Sambungan antar_huruf_n, h dan m: phoonm nn hn hm hsm mh mm Ketentuan: Sambungan antara kedua huruf mati sama dengan huruf & Contoh: y y i aes mt=mét oo mk = mek = ng = nég mm = mém 39. Contoh Sambungan n, hy m dengan u, a, i, eo dan & -23- ee ee ee en eh = em on ch Som én @h am 40. Latihan: Baca sampai lancar, kemudian salin dalam stenogram juga. = -t4- 41. Latihan: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram sebaik mungkin. 1) asin, batin, penatu, kini, jinak, sabun, ketan, panci, umpan, — sim- pan, 2) puncak, menebus, papan, benih, musnah, tema n, tahan, hi- dupmu, memecahkan, hakimmu, 3) sahdan, cemas, dahan, pahat, se- gan, pesan, dusun, memuja, menepuk, bahan, 4) jahat, sahut, menem- puh, titah, sahabat, tubuh, jatuh, tembus, tampan, sumbu, 5) sekon, sampai, segenap, timba, pencak, danau, naskah, mujijat, maunat, maskanat, majemuk, 6) kasima, kampai, insan, hitam, hijau, hidmat, hambatan, tambahan, sebagaimana, meskipun, 7) susunan, himpun- an, ekonomi, disamakan, manakah, tahunan, cempaka, tembakau, me- nanam, mencapai, 8) masihkah, membikin, menetapkan, tempatmu, penduduk, hakekat, mendaki, menutup, memuja, maksud.. Catatatan: Pertu diperhatikan dalam menyalin. latin ke stenogram, yaitu me- ngenai sambungan m dengan huruf mati yang tingginya | normal, terutama huruf yang kepalanya melengkung ke kanan harus meng- gunakan huruf e. Scab berdasarkan pengalaman penulis keba- fyakan kesalahan sambungan adalah pada huruf m yang disam- bung dengan huruf yang kepalanya melengkung ke kanan. 42. Kunci Latihan 41: Kunei latihan ini fungsinya hanya untuk mencocokkan hasil latihan Anda apakh sudah betul menutisnya. Kalau ada suatu kata yang sa- lah menulisnya, sebaiknya diulang kembali tulisan yang salah tadi. OPO Ag OPT Z54 Me ~ 26 - PENGENALAN HURUF L 43. Huruf ke 21 (I). : Huruf 1 ditulis dari bawah ke atas’kembali ke bawah lagi, bentuk- nya merupakan lingkaran (bulat) dan tingginya $ normal. 44. Contoh Sambungan: » (Fee ee eee It id tj kip ste pds Se ey a en age uookE pl di sogh soll) » ene orca RoR ge In Ih Im ont AL mi " Catatan: a) Apabila akan menyambung huruf yang kakinya runcing dengan huruf |, maka huruf yang kakinya runcing tersebut harus diper- Panjang sedikit. Jadi tingginya praktis lebih dari | normal (li- hat sambungan 2 kelompok 1). 4 5) Sambungan hurut yang kakinya melengkung ke kiri dengan hu- tut |, terjadi Inbang di atas garis (lihat sambungan 3 kelompok Ketentuan: + UNTUK SELANJUTNYA SAMBUNGAN ANTARA HURUF-MATI DENGAN HURUF-MATI DAPAT DIBACA SEBAGAI & WALAU- PUN TIDAK ADA HURUF &-NYA. ATAU DAPAT DIKATAKAN HURUF & ADALAH SAMBUNGAN ANTARA DUA HURUE-MATI. co = 27 - Contoh: 45, Latihan: Baca selancar mungkin, kemudian salin dalam stenogram juga. =a < = 28 - gts Penge Lape 46, Latihan: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram sebagus_mungkin kemudian baca tulisan Anda sendiri selancar mungkin. 1) album, alih, alkali, ambil, ampelas, analisa, bakul, balai, balik, be- lah, 2) belalai, belantik, belit, belah, belum, belut, binal, bisul, bo- leh, dahulu, 3) dalit, dalih, delapan, jahil, jelai, jelapak, jelek, jele- pah, Juli, julai, 4) jumlah, gaul, geladak, gelagapan, gelas, gelatak, gelatik, geli, gelisah, 5) gigils geiak, golak, halal, kalau, halus, — ik- lan, iklim, ilham, kail, 6) kalah, kalai, kelalap, kelam, kelasi, ke- labu) Kelis, kelopak, kelasik, kelam, 7) lambat, lebih, lekton, lel con, lemak, lempul, lepak, lepas, letus, 8) lolos, lompat, mi hil, pulau, polka, poselin, pelils, pelita, pelosok, 9) seloka, selalu, se- lama, selasa, selesma, selisih, seloki, selukut, teladan, telaga, — 10) telah, Teluki, tilik, calon, celah, celaka, celana, celupak, cele, ulem. 47, Kunci Latihan 46: : Sebaiknya Anda mengeriakan dahulu latihan 06, kemudian baru dico- cokkan dengan kuncinya. By En BN EPL EGR Ea, os OH pth ATED, Vio hs Zs ee cee eee ioe ote erase area Soa aie Se eo $1 a -30- PELAJARAN X PENGENALAN HURUF R 48. Huruf ke 22 (). 49. Huruf fr bentuk dan cara menulisnya sama dengan huruf I, tetapi ukurannya lebih kecil.(hampir sebesar titik, tetapi berlobang). Karena cara menulis huruf ¢ sama dengan huruf |, maka cara me= Ayambungnya juga sama dengan huruf |. ‘Contoh Sambunga » 2) 3) Ketentua Walupun pada. sambungan-sambungan tersebut di atas ada juga yang tidak memakai penyamibung huruf e, tetapi dapat juga diba- ca sebagai ¢. Contoh: tres tér-> terus kr = ker -> kertas pr = p@r -> pertama -31- dr = dér => derma gr = gér -> gertak br = bér > bersih => jernih cr = c&r -> cermat mr = mer -> mercu 50. Latihan: Baca dan salin kembali dalam stenogram. 32, Latihan: Salin dalam stenogram dan hasilnya baca sampai lancar. 1) arab, aral, arba, artoji, armada, arsip, arca, aur, acara, baron, 2) barus, baur, berabe, berkata, berik, berkas, bores, borok, derap, Geras, 3) derjat, desir, jagur, jernih, jerat, jerau, jerepat, icrumbai, teragan, ekor, 4) embargo, ember, garuda, Garut, gerak, gerapai, ge- retak, geret, gergajiy gerimis, 3) gerobaak, gorden, goret, harmoni, harimau, husar, hijrah, hilir, 825i, iris, 6) isarat, koran, karena, keker, kerek, kerik, kerikil, kericau, kerlap, kerlip, 7) keropak, kero- Sok; kursi, kurban, larap, leram, leret, marmot, marmer, merak, 8) mercy merk, murah, mortir, murba, negeri, organa, orkes, perud, parlemen, 9) parasit, peraga, perahu, peraktis, perban, perdana, per. Gul Perluy purba, purnama, 10) rokok, rencana, rasaksa, eda, reja- S1 rekan, rotan, robik, rompal, sadar, 11) sarekat, sarjana, serah, Serabut Serta, serasa, serba, serbat, tarbus, tarik, 12) tarekat, tera- 4h ternak, terbit, terkam, tertahan, terompah, tiram, carik, cerutu, Kunci Latihan 51: - 34 - PELAJARAN XI PENGENALAN HURUF MAJEMUK NY 53. Hutu ke 23 (ny). fluruf majemuk ny ditulis dari atas ke bawah Kembali ke atas lagi, berbentuk bulatan tingrinya $ normal (1 ruang). Cara menulisnya kebalikan dengan cara menulis huruf 1. nny hny —mny— ny ry Catatan: @ Gara menyambung ny dengan 1 atau ny dengan r ditulis ny-nya gahulu, kemudian baru | atau r-nya, Jadi huruf yang i bewak dahulu yang ditulis. b. Perlu diketahui, walaupun ada beberapa sambungan di atas ada yang tidak menggunakan huruf @ namun dapat dibaca se. bagai @, misainya: nyk = nyék, nyg = nyég, nye ~ nys nyen, nym = nyém, nyl = nyél, nyr = nyér, nyny -35- 55, Perbandingan sambungan huruf ny dan | dengan huruf hidup. ee uny ul any al iny il eny— el ony ol any al 56. Latihan: Baca dam salin kembali dalam stenogram. - 36 - Latihan: Salin dalam stenogram sebaik mungkin. 1): nyala, nyaman, nyahlah, nyanyi, nyarik, nyaris, nyenyak, nyeri, ayonya, banyak, 2) benyek, benyot, enyak, hanya, kenyut, kunyuk, lanyau, hanyir, kenyi, kenyit, 3) lenyeh, lenyet, lenyak, —menyan, menyolok, penyek, penyu, punya, kenyal, renyeh, 4) renyut, senyar, senyum, senyur, sinyo, Sonya, sunyi, Unyil, unyal, lainnya, 5) oleh- nya, bahannya, terimanya, ubahnya, sebagainya, umurnya, sebelum- nya, umumnya, kabarnya, misainya, 6) Ke mana adiknya. 7) Ada di sana bersama-sama kakaknya. 8) Di kota ini banyak benar nyamuk. 9) Temannya suka menyanyi lagu itu. 10) Kita harus menyudahi urus= an‘ini. 11) Malu bertanya sesat di jalan. 12) Tupanya penyu itu ma~ sih muda. 13) Jaman dahulu di sini banyak betul penyamun. 14) Di kebun itu banyak kelapanya. 15) Hutan rimba itu sunyi senyap. 58. Kunci Latihan 57: PELAJARAN XII PENGENALAN HURUF MAJEMUK NG 59. Huruf ke 24 (ng). Huruf majemuk ng ditulis seperti ny, tetapai ukurannya lebih ke- cil (hapir sebesar titik yang berlobang). . "8 60. Contoh Sambungan: Cara menyambung ng sama dengan cara menyambung ny, karena bentuk danscara menulisnya sama. ) 2 tng kng png dng gng bng jing cng sng » as eae anc ngén—ongéh_—ongém —ongel.—ongér——ongény » ee Se ‘ néng eng = méng=—sdéng_—sréng —onyéng. Catatan: a) Selama kita masih menulis dengan normal 2 ruang, maka huruf ng selalu berada di bawah garis dan r selalu di atas garis. Hal ini disebabkan karena r ditulis dari bawah sedangkan ng ¢i- tulis dari atas. b) Cara menyambung huruf majemuk ng dengana r sama dengan cara menyambung huruf majemuk ny dengan |. Contoh: 61. Latihan: Baca dan salin kembali-dalam stenogram. - 40 - i 62. Latiha Salin dalam stenogram dan hasilnya baca dengan lancar. 1) angin, angka, angkat, angguk, anggul, anggun, bangau, bangga, bangkong, bengal, 2) bengek, bengis, bonggol, bongkok, bongkar, dangkal, dengar, denging, dungas, dungu, 3) engap, gangsir, geng- gong, genggam, ingat, ingar, ingin, karang, kacang, 4) kenang, kong- ko, konggres, kongsi, langkah, Jangit, tangka, lengan, langganan, leng- gong, 5) lengkung, linggis, linggar, longsong, tunggakan, sanggahan, mangkat, memang, mengkel, mengerat, 6) mungkin, ngacir, ngelo- tok, ngeri, oleng, onggok, ongkos, pangkal, pangkat, angkut, 7) pa- gan, pangeran, pengap, prasangka, punggung, rengat, renggong, reng- gut, “pingit,.sangkal, 8) selangka, tengah, tangkas, sengit, senggang, tangsi, tenggara, tengger, datanglah, kampungnya. 9) panglima, me- ngtik, belimbing, sengau, pingsan, lonceng, penghulu, dongeng, be- lenggu, semangka, 10) mengerjakan, mengenal, menerangkan, menge- tam, sengsara, tercengang, tengok, mengerling, mengejar, lengan. 63. Kunci _Latihan 6: Cele Ee a a ee a ADs PELAJARAN XII PENGENALAN HURUF MAJEMUK IA DAN UA Kesulitan-kesulitan dalam mempelajari dan berlatih stenografi sis- tem Karundeng ialah penguasaan sarmbungan-sambungan huruf bulat se- perti huruf 1, ny, r, dan ng. Oleh karena itu sebaiknya materi tersebut difahami betul-betul. i Untuk selanjutnya pengenalan huruf tinggal yang berbentuk batang, oleh karenanya cara menyambungnya tidak ada bedanya dengan huruf ba- tang yang tingginya 1 normal. Adapun huruf-huruf yang akan kita pela- jari kebanyakan adalah huruf batang yang tingginya 1} normal baik hu- ruf tunggal maupun majemuk. Sedikit kesulitan juga akan dijumpai da- lam menggunakan huruf majemik dalam kata-dasar dan kata jadian. Oleh karena itu perhatikan betul-betul mengenai penggunaan huruf_ ma- jemuk. 64. Huruf ke 25 (ia). Huruf majemuk ia ditulis dari bawah ke atas, tingginya 1} normal dan condongnya + 60°. 65. Huruf ke 26 (ua). Huruf majemuk ua ditulis dari bawah ke atas, tingginya 1} nor- mal dan condongnya + 30°. ia =e Ketentuan: 1) Huruf majemuk ia dan va hanyaa boleh dipakai di dalam kta-da- sar saja, misalnya dalam kata-kata: dia, setia, Asia niaga, tiap, dua, Ketua, suap, benua, kuat dsb. Tetapi untuk kata-kata: diada- kan, diamankan, diatasi, diambilkan, pembelian, kesangsian, ke- Perluan, tujuan, kelakuan, kuambil, kuatsi dsb. tidak boleh me- makai huruf majemuk ia dan va: Karena huruf majemuk ia dan va tersebut merupakan gabungan antara awalan dan ‘kata-dasar atau kata-dasar dan akhiran. 2) Adapun cara menuliskan kata yang mengandung dua huruf hidup tetapi tidak terdapat di dalam kata-dasar harus menggabungkan huruf-huruf tersebut dengan menyisipkan huruf h di antaranuya. 3 Demikian pula apabila dalam suatu kata terdapat dua huru!-hidup yang tidak ada huruf majemuknya, maka menulisnya juga hacus metyisipkan huruf h di antara kedua huruf hidup tsb. ~43- Contoh sambungan huruf_hidup dengan huruf hidup: ce ea ei eu © oa 00 oi ou vai ao 66. Latihan: Baca sampai lancar, kemudian salin kembali ke dalam stenogram se baik mungkin. = 46 < PELAJARAN XIV 67. 68. 69. 70. PENGENALAN HURUF F/V, Y DAN W Huruf ke 27 (f/v). Huruf f/v ditulis seperti p, tetapi tingginya 1} normal (3 cuang). th Catatan: Karena cara membaca huruf f dan v sama, maka dalarn men is stenogramnya juga disamakan. Tetapi apabila suatu kata di- salin ke dalam tulisan latin, kita harus tahu apakah sesuatu ka- ta ditulis dengan f atau v. Huruf v pada hakekatnya adalah ejaan khusus untuk bahasa asing. Huruf ke 28 (y). Hucuf y ditulis seperti huruf ¢, tetapi tingginya 1} normal (3 ruang), , aa ee Huruf ke 29 (w), Huruf w ditulis seperti b, tetapi tingginya 14 normal (3 ruang). ) Se ae Latihan; 48 - PELAJARAN XV PENGENALAN HURUF MAJEMUK NT DAN ND + Huruf ke 30 (nt). Huruf majemuk nt ditulis seperti t, tetapi tingginya ("Kormal (3 ru- See 7. Huruf ke 31 (nd). Huruf majemuk nd ditulis seperti d, tetapi tingginya 1} normal (3 ruang). ae ere Ketentuan: Perlu diingatkan sekali lagi bahwa semua huruf majemuk ha- nya boleh dipakai di dalam kata-dasarnya saja. 73. Latihan: } 7, - 50- Perhatikan! Perhatikan betul-betul contoh kata di bawah ini, di mana dalam ka- takata kelihatannya terdapat huruf majemuk, tetapiAuruf rang- kap atau huruf majemuk-ini tidak terdapat di dalam kata-dasarnya. Dalam hal yang demikian tidak boleh ditulis dengan huruf majemuk. dianiaya diatasi dianalisa dianugerahi pembelian sendirian pembuktian kesaktian kuabaikan kuambilkan kuatasi kuakui kesatuan peraduan pembukuan ketentuan mendalami mendatangkan menduduki menduga mendirikan _pendidikan pendatang, mentaati mentakdirkan = 5) « PELAJARAN XVI 76. 77. = 78: PENGENALAN HURUF MAJEMUK SP, ST, DAN SY . Huruf ke 32 (sp). Huruf majemuk sp ditulis seperti huruf k, tetapi tingginya 1} nor- mal (3 ruang). > he Huruf ke 33 (st). Huruf majemuk st ditulis seperti huruf g, tetapi tingginya 1} nor- mat (3 ruang). a ae Huruf ke 34 (sy). Huruf majemuk sy ditulis seperti huruf s, tetapi tingginya 1} nor mal (3 ruang). FE ae, rs eee Latihan: Baca dan salin kembali dalam stenogram. st 79. -52- Kunci Latihan 78: Kungi Jatihan ini hanya untuk mencecokan saja. 1) aspal, aspek, astaga, asyura, asyik, bestir, justa, sustru, kasyiah, kasta, 2) insya, insyaf, istansi, instruksi, isyarat, istibra, tstikrar, istilah, istirahat, 3) kusta, listrik, masyarakat, masygul, masyhur, musyrik, musyawarah, musykil, masyrik, musytari, 4) pasta, pastel, pasti, pestol, pesta, pustaka, pospaket, paspor, pospor, spirit, 5) ra~ syid. restam. restpram, restu, sdstera, syafaat, syafakah, syahadan, syahadat, syahdan, 6) syahid, syair, syakar, syaniah, syamsir. syarab, syarah, syarat, syarikat, syukur, 7) spaduk, spasi, spekulasi, spek- ‘trum, spesifik, steril, struktur, strip, strum, tasyrik, 8) stadium, statis, stadion, kontan, spion, lestari, istimewa, plastik, hospital, aspirasi. - 53 - PELAJARAN XVII PENGENALAN HURUF MAJEMUK NJ 80. Huruf ke 35 (nj). 81. Huruf majemuk nj ditulis seperti huruf majemuk ny, tetapi tinggt- nya | norma! (2 ruang). OD PT EF Catatan: Seperti huruf majemuk yang lain, huruf majemuk nj juga hanya dipakai di dalam kata-dasar saja, misalnya dalam kata-kata: Janji, pani, janji, keranjang, tunjuk dsb. Tetapi dalam kata-ki- ta: menjadi. menjelang, menjulang, men jangkau, tidak boleh di- tulis dengan huruf majemuk nj, melainkan dengan menggabung- kan huruf n dengan huruf j. Latina Baca dan salin kembali dalam stenogram. PELAJARAN XVIII PENGENALAN HURUF Q DAN X 82, Huruf ke 36 (q). Huruf q ditulis seperti huruf 1, tetapi tingginya | normal (2 ruang). 83. 84 Hurt Hurut x ditulis seperti huruf t, tetapi tingginya } normal (J ruang). Catata 2 ee ee eee Huruf q dan x pada hakekatnya tidak digunakan untuk kata-ka- ta bahasa Indonesia, tetapi untuk bahasa asing, Latihan: Baca dan salin dalam stenogram. eee Alex extra examin lax ‘exemplar 4 exit exorcist expose quality qualify quick quantum quill -55- Catatan: Dalam menulis kata-kata bahasa asing untuk sementara harap diperhatikan pedoman di bawah init a) Karena huruf a merupakan bentuk yang mudah ditulis, maka demi efisiensi penulisan huruf a yang dibaca apapun tetap di- tulis sebagai a. ») Untuk huruf-huruf yang lain sementara ditulis sesuai dengan cara membacanya. PELAJARAN XIX HURUF-HURUF EJAAN BAHASA ASING DAN PENGECUALIAN 85, Huruf majemuk bahasa asing sh dan sch ditulis seperti huruf sy. ship short shadow shad shabby shall sharp show shoot school schedule schematic scheme 86. Huruf ¢ ejaan bahasa asing: a) Huruf c yang dibaca s, ditulis s. b) Huruf c yang dibaca k, ditulis k. cynic cub center cycle coast 87. 88. ai Huruf zz ~ 56 - ceiling cable cabin core clam Huruf_y ejaan bahasa asing: a) Huruf y yang dibaca y, ditulis y. b) Huruf y yang dibaca i, ditulis i. You yes yet young Yesterday ee year happy hobby funy early Go ES baby easy many very lady a) Huruf z yang dibaca mendekati j, ditulis j. >) Huruf z yang dibaca mendekati s, ditulis's. 89, 90. ~57- Huruf_majemuk ih: a) Huruf majemuk kh yang dibaca meniekati k, ditulis k. b) Huruf majemuk kh yang dibaca mendekati h, ditulis h. SPE eee Reh te. akhir akhli Akhmad akhlak Kehusus Perhatikan! a) Dalam menulis stenogram tidak ada tanda-tanda baca, misalnya koma, titik, titikdua, titikkoma, tandatanya dsb, Sebab dalam stenografi kita harus berpegang pada azas efisiensi. Untuk me- nulis tanda baca tersebut tentu memerlukan waktu yang mana waktu tersebut dapat digunakan untukmenulis kata-kata’_ yang lain. Cara memberikan tanda-tanda baca tersebut kita hanya memberikan jarak antara kalimat yang satu dengan kalimat ber- ikutnya. Dan perlu diketahui baahwa tanda-tanda baca tersebut dapat dilihat dari bentuk kalimatnya. Dalam menyalin Ke latin kita harus menggunakan tanda-tanda yang betul. Oleh karena itu seorang stenographer harus faham akan tata-bahasa dari se- suatu bahasa bersangkutan. b) Untuk memberikan tekanan pada suatu kata atau untuk imembe- dakan sesuatu kata dengan kata biasa lainnya ialah dengan mem- berikan strip bawah pada kata tersebut. Misalnya apabila. kita menulis nama orang, nama bulan, nama gunung, nama sungai, angka, singkatan dan lain-lain harus diberikan strip di bawahnya. c) Tanda-ulang dalam stenografi ditulis dengan menggunakan garis miring ke kiri (*] di atas huruf terakhir dari kata‘ yang diulang. Tuan-tuan daerah-daerah bayang-bayang Saudara-saudara layang-layang baik-baik - 58 - PELAJARAN XX LATIHAN MEMBACA DAN MENULIS Setelah Anda menyelesaikan pelajaran pengenalan huruf, kami harap Anda berlatih membaca dan menulis stenogram dari bahan latihan di ba wah ini yang berbentuk kalimat atau karangan, Untuk latihan ini harap diperhatikan’ petunjuk-petunjuk di bawah init (1) Bacalah katimat-kalimat atau karangan di bawah ini selancar mungkin. Jangan dilanjutkan pada latihan berikutnya sebelum sesuatu latihan sudah iancar dibaca. Buatlah_catatan-catatan untuk kata-kata yang sulit membacanya atau menulisnya agar ti- dak terjadi kesalahan-kesalahan yang sifatnya sama. (2) Apabila sesuatu latihan sudah lancar dibaca, kemudian salinlah kembali juga ke dalam stenogram. Jangan sekali-kali_ menyalin kembali apabila masih belum lancar membaca, sebab bila mem- bacanya belum lancar otomatis menulisnya juga tidak skan lan- car. Menulis tanpa mengetahui apa yang ditulis akan menimbul- kan keraguan dan menulis dengan keraguan akan mengakibatkan bentuk hurufnya juga tidak pasti/benar (jelek). = 59 pV? BES $B LIN 62. Latihant P | . 5S = ens & WT he ae 63. Latihant - BAGIAN KE I PERATURAN MENYINGKAT ~70- PETUNJUK BAGIAN KEDUA 1, Pada bagian kedua ini berisi dua hal prinsip, yaitu: a. Materi peraturan menyingkat. b. Memperkecil tulisan. Dalam pengenalan peraturan menyingkat masihi menggunakan u- kuran huruf 1 normal = 2 ruang. Kemudian dilanjutkan dengan memperkecil tulisan.dengan ukuran 1 normal = 1 ruang (+ 3 mm). Setelah anda memahami ukuran, bentuk, condong dan sambungan huruf, maka anda akan mulai belajar peraturan menyingkat. Per- aturan menyingkat ini merupakan dasar untuk menyingkat sesua- tu kata disamping nanti pada bagian ketiga akan diberikan mate- ri Singkatan-singkatan tetap. leh karena itu peraturan-peratur- an ini harus hafal. Untuk dapat hafl harus sering berlatih baik menulis maupun membaca. 3. Tahap akhir menulis stenogram adalah menulis tanpa garis de- gan ukuran normalnya relatif kecil. Sebelum anda saampai pa- da tahap inj anda harus melalui tahap perantara, yaitu menulis lebih kecil dari sebelumnya, tetapi masih menggunakan garis pe- nolong. Kalau tadinya anda menulis | normal = 2 ruang, maka nanti | normal = I ruang (+ 3 mm). Jadi huruf yang tingginya 1} normal = 1$ ruang, dan yang } normal = $ ruang, Huuf yang mendatar tetap ditulis sejajar dengan garis tulis. Kalau tidak ada buku tulis khusus boleh digunakan buku tulis 6 mm, kemudian dibagi dua. 4, Belajar stenografi harus diusahakan dapat menulis secara otoma- ti Kemudian -timbul pertanyaan baga imana supaya dapat me- nulis secara otomatis tersebut. Sebagai jawab pertanyaan ini tidak sulit, yaitu "kebiasaan". Artinya anda harus membiasakan diri menulis dan membaca. Dengan jalan ini saya yakin anda akan menguasai dan trampil membaca dan menulis stenografi. Kalau hal ini, tidak bisa anda lakukan lebih baik anda jangan bela? jar stenografi, sebab tidak akan bermanfaat. 5. Sabar,, tekun, analitis dan rajin berlatih akan mempermudah bela~ jar stenogeati. -7- PELAJARAN XXI~ PERATURAN MENGHILANGKAN HURUF PADA KATA-DASAR Kelancaran membaca dan menulis tengkap dengan bestul merupakan dasar untuk belajar stenografi. Tanpa memperhatikan hal tersebut di atas belajar stenograff tidak akan ada hasilnya. Oleh karena itu apabi- la menulis dan membaca sudah lancar, maka untuk tahap-tanp berikut- nya tentu tidak akan: menghadapi kesulitan-kesulitan yang berar Marilah sekarang kita belajar_peratauran-peraturan menyingkat yang merupakan dasar untuk mengurangi gerakan-gerakan. Adapun. kelompok peraturan-peraturan yang pertama adalah menghilangkan huruf pada ke- ta dasar. 64, Peraturan ke 1: Huruf 1, r,s, kj m dan ng yang terletak di muka huruf mati di da- Jam kata dasar dapat dihilangkan. Contoh: palsu imu harta kertas kerja taksi purnama sempurna asrama miskin bakti sakti —bukti_ == waktu = karya. = musnah_—siksa murini tempat = tumbuh_ = tampak == samping ambil tampil sambung tangsi pinggang —— mungkin —pingpong—sanggar_——stangkap Catatar Tetapi huruf s yang diikuti oleh huruf t, p, dan y tidak boleh dihilangkan, sebab s-t, s-p dan s-y merupakan satu huruf maje- muk. Contoh: 65. Peraturan ke 2: Huruf k, t, hy I dan s yang terletak didepan huruf inati dalain kate dasar dapat dihilangkan, Contoh: ubah bilah rusak tumbuh butuh baik dapat masyarakat timbul buat lambat -73- rapat Sambi singkat terus harus adil Fee ee putus tembus sakit sungguh ketat Catatan: Tetapi jika huruf yang telah dihilangkan tersebut _ kemudian mendapat akhiran i, mala huruf yang telah dihilangkan tadi di- tulis lagi atau dapat dikatakan tetap (tidak berubah). disudahi memasuki didapati ditembusi 66. Peraturan ke 3: Huruf on yang terletak di muka hurtf ¢ dapat dihilangkan. Contoh: puncak pancing = panci_—runcing kunci 67. Peratauran ke 4 Huruf h yang terletak di antara dua huruf hidup sedapat mungkin dihilangkan. Contoh: " rahasia tahan —bahan sahabat tahu lihat -74- 68. Peraturan ke 5: Bunyi-bunyi ang, ing, ung, eng dan ong yang terletak di akhir ka- ta dasar dapat dihilangkan. Contoh: ranting sanding burung karung kaleng Sulung —banteng ——benteng——gandeng—_tolong kosong dorong sambung, tanggung Tetapi dalam kata-kata: uang, buang, siang, _saing, maung, Faung, bunyi ang, ing dan ung-nya tidak boleh dihilangkan, se. bab termasuk dalam huruf majemuk. Contot vang buang siang saing maung raung 69. Latihan: a Salinlah kata-kata di bawah ini ke dalarn stenogram dan baca ‘Hike silnya. (1) suddh, lihat, tempat, arca, ibadah, sembah, indah, seperti, ba Fang, warna, (2) serte, telah, memang, hingga, oleh, seluruh, saksi, 70. = 75% bukti, bentuk, Jambang, (3) sedang, senang, kandung,, kurban, ‘kur- sus, bersib, panjang, kering, sangat, pokok, (4) rakyat, filsafat, kul- tur, singkat, bangga, tancap, kuncup, lonceng, kancing, tangga, (5) tungku, mangkok, udah, lebih, potong, perlu, purbakala, ” berkat, kumbang, gedung, (6) karton, belakang, sorong, teropong, pabrik, pe- cah, duduk, martil, serbuk, halma, (7) kuldi, taruh, lubang, mercu, sanggah, langkah, laut, pandang, balik, mungkin, (8) jumlah, leng- kap, karya, organisasi, rendah, masalah, untuk, istilah, dapat, gan- tung, (9) kencur, dekat, tingkat, sorot, selenggara, wadah, banyak, niscaya, penting, bawah, (10) akibat, maksud, kerling, kerlip, kem- pis, kembali, kampak, kamper, imbalan, imbau, (11) imbang, him- un, gempar, gembira, bimbing, tembok, tumbal, tempuh, bimbang, timbul, (12) sangsi, pingsan, pingpong, gengsi, tangsi, singset, sung- sang, songsong, habis, laras, (13) hangus, tegas, bulus, bebas, direk- tur, tandas, tangis, karisma, vaksin, tumpas, (14) tinggal, dang- kal, gagal, tampil, misal, kesal, tanggal, terampil, ambil, tunggal, Catatan:, a. Khusus untuk huruf k, t, h, dan 1 yang dihilangkan di akhir kata-dasar ada hubungannya dengan akhiran kah, tah, kah dan lah. Jadi kalau di akhir kata ada huruf k, t, h dan'I me. rupakan akhiran. b. Apabila dalam suatu kata terdapat suku-kata konsunan-rang- kap, maka huruf pada konsudan-rangkap tersebut tidak boleh dihilangkan. Contoh: akhlak aldlamasi makhluk hasrat pasrah Kunci Latihan 69: Kunci ini hanya digunakan untuk mencocokkan setelah Anda mem- buat latihan 69. apps PELAJARAN XXII PERATURAN MENYINGKAT AKHIRAN Perlu diketahui, bahwa dalam penggunaan peraturan menyingkat 2- khiran selalu digunakan juga peraturan menghilangkan huruf dalam kata dasar. Apabila di dalam kata dasar ada huruf yang harus dihilangkan maka huruf tersebut dihilangkan dahulu, kemudian barulah ditamban de- Ngan akhiran. Demikian pula jika nanti sudah sampai pada peraturan menyingkat awalan, maka huruf yang harus dihilangkan di dalam kata dasar dihilangkan terlebih dahulu, kemudian baru ditambah dengan awal- an. 71, Peraturan ke 6: Akhiran an disingkat menjadi n. Contohs tarian tindakan pembelian kebaikan pakaian kedatangan keharusan sebutan Pembuatan tingkatan ——_pancingan kerahasiaan penghasilan Pendidikan kepastian kemiskinan kesangsian 72. Peraturan ke 7: Akhif‘aty atau partikel pun yang. ditulis terpisah dari kata yang otigndahuluinya disingkat menjadi un. 78s Contot aku pun hari pun =—shutan pun = ibuku pun ang pun kami pun pemerintah pun barang pun Catatan: Tetapi ada kata-kata yang hubungannya dengan partikel pun su- dah padu benar. Dalam hal yang demikian partikel pun-nya ha- rus disatukan dengan kata yang di depannya. Partikel atau a- khiran pun yang mengikuti huruf mati disingkat un dan yang mengikuti huruf hidup disingkat p. Contoh: adapun andaipun meskipun sungguhpun sekalipun kedatipun ataupun kalaupun. biarpun maupun betapapun, bagaimanapun walaupun 73. Peraturan ke 8: Akhiran nya, lah, kah, kan dan tah berturut-turut disingkat menja- ya di ny, 1, h, k dan t. -79- katanya tindakannya sahabatnya bukunya bukanlah begitulah kamilah buanglah benarlah timbutlah hasilnya haruslah apakah siapakab inikah maukah itukah didatangkan memasukkan dihasitkan diharuskan Gn PE diusulkan disangsikan siapatah apatah Catatar Akhiran lah, kah, kan dan tah ada hubungannya dengan hu- ruf-huruf 1, h, k dan t yang dihilangkan di akhir kata dasar. Oleh karena itu kalau di akhir kata ada huruf J, h, kdan t ke- mungkinan besar adalah akhiran. 74, Peratlitan ke 9: ‘Akhiran atau partikel wan dan man berturut-turut disingkat_men- jadi w dan m. ~ 80 - wartawan bangsawan dermawan budiman seniman hartawan pustakawan usahawan 75. Pératuran ke 10: Akhiran 7 atau huruf I yang mengikuti huruf u atau ua, demi untuk memudahkan menulis dapat diganti dengan huruf y. Contoh melalui diperlui menyetujui diketuai membuai sesuai memasuki menduduki dipenuhi dituruti mematuhi dikuruti Catatar Untuk kata dasar yang sesudah dikenakan peraturan _menghi- langkan huruf akhir hasilnya berakhir dengan huruf u atau ua dan mendapat akhiran i, maka i-nya boleh diganti dengan y. 76, Latihan: Salin kata-kata di bawah ini ke daiam stenogram dan baca hasiinya. (1) kejadian, sekalian, sebutan, keadilan, kesusahan, keruntuhan, per- aturan, betulkan, sangkaan, kedatangan. (2) susunan, potongan, go- IM -81- Jongan, kesanggupan, penjualan, kesungguhan, catatan,campuran, Ke- tertiban, air pun, kamu pun, (2) saya pun, bahan pun, tampaknya, sebaiknya, adakah, meskipun, sekalipun, sungguhpun, maupun, beta papun, (3) sebabnya, memudahkan, sukarlah, umumnya, hendaknya, adanya, tempatkan, kepanjangan, hubungkan, lamanya, (‘}) olehnys, begitulah, indahkah, basahkah, pisahkan, rangkaian, katakan, misal- nya, gunakan, kesukaran, (5) kesulitan, hilangkan, tahankah, laku- kan, pemberiannya, sesudahnya, contohnya, namanya, majalahnya, bintangnya, » (6) keadaannya, sampailah, janganlah, datanglah, mari- lah, ketahuilah, ialah, bagilah, bahagialah, dimasukkan, (7) dibagi- kan, dijualkan, menyaksikan, menghjilangkan, berapakah, tidakkah, inikah, itukah, beginikah, begitukah, (8) manakah, karyawan, sastra- wan, hartawan, bangsawan, cendikiawan, menyatakan, keluarlah, se- harusnya, melainkan, (9) ditempatkan, menumbuhkan, mendahului, pengakuan, diperiksa, diharuskan, diteruskan, ditimbulkan, timbul- lah, ambillah, (10) tinggallah, disangkalah, kesempatan, sambungan, lapangannya, keriangan, persaingan, menggulungkan, kandungan, ke- cerdasan. Kunci_latihan 76: Kunci ini hanya digunakan untuk mencocokkan setelah Anda .mem- buat latihan 76. é. -83- PELAJARAN XXIII PERATURAN MENYINGKAT AWALAN 78. Peraturan II: Awalan se dan di yang terletak di muka huruf hidup disingkat men jadi s dan d, tetapi bila terletak di muka huruf mati disingkat men: jadi e dab i. Contot seadanya seenaknya ————_. seindahnya seutas seizin diadakan diarahkan diapit sebulan diizinkan semakin dikalikan ditolong dinyatakan Catatan: Karena dalam stenograii masalah wal Penunjuk di dan ke yang menunjukkan menjadi satu kata dengan kata tempatny: = dilibatkan tempat selalu tu sangat berharga, maka ditulis - 84 - Contoh: di atas di bawah di sana di rumah di sisi di Bandung i Jakarta di mana di Surabaya 79. Peraturan 12: Awalan ke disingkat menjadi k, baik terletak di muka huruf mati maupun di muka huruf hidup. % Catatar Apabila antara awalan ke dan kata dasar yang mengikutinya masih terdapat huruf e, pada hakekatnya huruf e tersebut meru- pakan sambungan huruf mati dengan huruf mati. Contoh: 2 kedatangan —keruntuhan—_kelupaan kematian kebaikan keamanan keanehan keunikan kelakuan ——keramaian keagungan ——_kesatuan = ke rumah ke ladang ke atas_ ke Bandung es 80. Peraturan 13: ‘Awalan ber, ter dan per yang terletak di muka huruf mata disingkat menjadi b, t dan p. Tetapi bila terletak di muka Thuruf hidup tidak disingkat (tetap). Contoh: berjalan bermain bertahun-tahun bersamaan ee Pia ger beriaku terlambat terlarang terbuang terpakai tersirat permainan persaingan " * perkelaian perdamaian beralagan teratasi ee ee ee peralatan peraduan perumpamaan berada 81. Peraturan ke 14: Awalan pe, pen, pem dan peng, semuanya disingkat menjadi p, baik terletak di muka huruf mati maupun huruf hidup. Contoh: By, . penakut penasehat pendapatan pemilik = 86 - pendatang. pendaki pendukung pendudukan pemborang. pembelian pembalut pembantaian penggunaan penghasilan penganiayaan pengikut Catatan: ‘ Pada hakekatnya setiap awalan tersebut masing-masing mempu- nyai jodoh sendiri-sendiri. Demikian pula awalan me, men; mem dan meng mempunyai sifat yang sama dengan awalan pe, pen, pem dan peng. Awalan pe/me biasa diikuti huruf m, |, r, 5, t ky p dsb. Awalan pen/men biasa diikuti huruf ddan j. Awalan pem/mem biasa diikuti huruf b. Awalan peng/meng biasa diikuti huruf hidup, h, dan g. Peratauran ke 15: Awalan me, men, meng dan mem, disingkat menjadim, baik diikuti huruf mati maupun huruf hidup. Contoh: . + melihat melukai merasa merusak menduga mendaiam menjitid menjinjing mendongkei menjajal mendorong mendidik 5 ~ - 87 - mengadakan mengambil menggambar menggali mengharuskan menghadang menggulingkan mengolah mengalami mengurus menghilang memborong - — membeli membatalkan membalut Perhatian: Tetapi apabila awalan me diikuti oleh kata dasar yang berubah bunyinya, maka dalam menulis stenogramnya awalan me-nya jus- tru harus dihilangkan. Conto! menulis menambah memutar ‘mengurangi meniadakan menyampaikan menyaksikan 3. - 88 - Peraturan ke 16 ‘Suku awal se, sen, ser, sem dan s yang diikuti huruf mati disingkat menjadi e. Contoh: sedang senang—setia.~=—=ssemua_—sendiri_—senja senjata | serba serta. _serdadu sembarang sembuh serbuk sempurna, sedih —selamat een ox: semangat serban semprot sembah swadesi EF G2= 7 swapraja swatantra skill skala scoop Latihan: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogeam dengan _menggu- nakan peraturan menyingkat "menghilangkan huruf", | "menyingkat akhiran'" dan "menyingkat awalan". (1) kejadian, menjadikan, sdhaliannya, perkalian, perumpamaan, dise- babkan,, seumpamanya, menipergurekan, sesudahnya, pengistlan: (2) diucapkan, ditetapkan, pencarian, keputusan, mengecilkan, menyut dahi, diadakan, mengadakan, perkataan, dikatdkan, (3) terbataf, di- batasi, bérorganisasi, sclain, berlaitan, kedaefahan, sedaefah, perco- baan, Sepantasnya, perekonomian, (4) kependekan, pencapaian, per- & v 85. - 89 - “ 7 a x saudaraan, dibiasakan, sesuatunya, mengeksport, kecakapan, sepatut nya, disanggupi, kebetbtan, (5) beroptrasi, disertai, sedangkan, me- netapkan, menitfbulkan, bertentangan, diperkarakan, sebetulnya, se- karanglah, sebentaricah, (6) ditanggalkan, sekalipun, pembagian, i kerjakan, sebagainya, kemanusiaan, menempatkan, berhubungan, ter- kenai, menghafilkan, (7) menambah, segenap, terh.ormat, penghor- matan, menghormat, kebijaksanaan, perhatiannya, memohon, permu-” syawarahan, menghimpun, (8) perhimpunan, menyusun, kesenangan, bermasyarakat, bernomorkan, menyatukan, terhingga, mengharus- kan, pendalaman, selekasnya, (9) terlepas, mengambil, kelebihan, selanjutnya, dikeluarkan, diperoléhnya, sebatiknya, kebalikan, mem- balikkan, menjumlahkan, (10) segalanya, terkecuali, diselesaikan, di- jelaskan, penjelasan, disesalkan, perjalanan, menjalankan, penyelidik- an, setelah, (11) memerlukan, menampung, mengafidung, membica~ rakan, mempunyai, seseorang, perbuatannya, melukai, menyamping- kan, membujuknya, (12) menghendaki, perubahan, keterbatasan, se- lidiki, perkumpuian, pergaulan, setengahnya, sekuatnya, sebelumnya, diartikan, (13) menggambar, perekonomian, mengherankan, mene- rangkan, keterangan, sekedarnya, keramaian, diantardnya, kerakyat- an, memberitahukan, (1/4) diperkirakan, keuntungan, menyelenggera- kan, karyawan, wartawan, bangsawan, budiman, seniman, derma- wan, sastrawan (15) pengambilan, maksimalnya, senanglah, me- nelpon, dilepaskan, kuartalan, didahului, keperluan, dimulainya, sele- bihnya. Kunci Latihan 8 Cocokan latihan Anda dengan kunci ini! 292i PELAJARAN XXIV PERATURAN TAMBAHAN Untuk lebih mempersingkat gerakan-gerakan tangan, maka di dalam praktek dapat menggunakan peraturan-peraturan tambahan. Peraturan yang dimaksud adalah: 86. Kata dasar yang berakhir dengan ar disingkat menjadi r. datar sabar kabar mekar sangkar 87. Apabila suatu kata berakhir dengan an kernudian mendapat akhiran an, maka an pada kata dasarnya dapat dihilangkan. makanan —pesanan_langganan pelayanan — tekanan 88. Awalan se atau suku se, sen, ser, dan sem yang terletak di antar: dua suku kata boleh dihilangkan. ee ee ce ee disebut tersebut _—persetujuan —_—_iselenggarakan tersendiri diserbu disempurnakan kesempatan persenjataan persendian disertai disemprot 89. Apabila suatu kata clasar telah dikenakan peraturan menghilangka’ huruf maupun yang belum diRenakan peraturan terdapat huru! hi: dup yang sama, maka huruf hidup yang terakhir boleh dihilangkan. pokok sogok pondok kokoh batas tilik saya rasa buruh titik toko susul CARA MENGGUNAKAN TANDA ULANG 90. Tanda ulang ditulis di atas huruf terakhir, apabila kata dasarnya yang diulang. anak-anak mula-mula layang-layang rupa-rupa rata-rata Jain-Lain baik-baik 91. Tanda lang ditutis di atas huruf akhir dari kata dasar, apabila kata yang diulang tersebut mendapat akhiran. tanam-tanaman tumbuh-tumbuhan segala-galanya 92. 93. 4. 95. - 94 sepuas-puasnya selama-lamanya setidak-tidaknya Tanda ulang ditulis di atas huruf terakhir, apabila kata yang diu- lang tersebut mendapat awalan. sekali-kali seolah-olah sebaik-baik sebisa-bisa Tanda ulang ditulis di atas awalan, apabila semua kata yang menda- pat awalan diulang. sekali-sekali seorang-seorang sebuah-sebuah Tanda ulang ditulis dua kali, apabila suatu kata dasar diucapkan 3 kali (biasanya dipakai apabila kita akan menekankan suatu kata). ce rr murah-semurah-murahnya baik-sebuik-baiknya jelas-sejelas-jelasnya rapi-serapi-rapinya ote me Cara menulis kata majemuk’ dalam stenogram ialah dengan menam- bahkan huruf pertama dari kata kedua di atas kata pertama. tulis-menulis ~ 95 - PELAJARAN XXV LATIHAN PENGGUNAAN PERATURAN Setelah Anda mempelajari peraturan-peraturan menyingkat, seka- rang Anda harus banyak berlatih menggunakan peraturan-peraturan me- nyingkat tersebut dalam kegiatan membaca dan menulis. Dengan mem- biasakan membaca dan menulis, Anda akan hafal dan bahkan akan sec: fa otomatis Anda akan dapat menulis sesuatu kata dengan menggunakan peraturan-peraturan. Untuk latihan peraturan-peraturan tersebut_ kami persilahkah Anda membaca teks stenogram di bawah ini secara analitis, artinya dalam membaca sambil memahami asal-usul stenogram tersebut. Setelah dibaca harap disalin kembali juga dalam stenogram, karena mem- baca dan menulis kedua-duanya harus seimbang kelancarannya- 96. Latihan: Baca secara analitis dan tulis kembali dalam stenogram. Nomor-no- mor di atas stenogram pada teks di bawah ini menunjukkan, bahwa stegram tersebut mungkin diragukan dalam membacanya. Oleh kare- na itu di bawah setiap teks stenogram diberikan tulisan latinnya. = : ae : AE on Poe Ob fsbo Bs aaetvni al Pelatinan kata-kata sulit: 1. Anda 9. memecahkan 17, imbalan 2. pun 210. sering 18, kesenangan 3. mengiringi i, segala i9. semangat 4, mempersamakan 12. berlangsung 20. asas 5. anak-anaknya 13. halnya 21. khususnya 6. cacat-cacat 14. malah 22. kenyataan-kenyataan 7. hal 15, menimbulkan 23. sertalahy 8, kesedihan-kesedilt- 16. kesempatan an 5 . Latihan: Baca secara analitis dan tulis kembali dalam stenogram! 98. ; * Baca selancar mungkin dan kemudian tulis kembali dalam stenogram. Pelatinan kata-kata sulit: 1. pilihlah 8. hanya 2. Anda 9. mengamalkan 3, karakter 10. tingkah-laku 4. kedengarannya IL. kenangkantah 5. tumbuh 12. sengaja 6. adalah 13. bertanyalah 7, halnya Latihan: 14, menimbang 15, untung, 16. hanya’ 17. antara 13, sajalah 19, keputusan - 101 - Pelatinan kata-kata sulit: 1. menyambut - pikul 10. pengawasan 2. kesempatan 7. hangat 1, menentang 3, melangkah 8. selimut 12, ogah-ogahan 4, meninggalkan 9. haleal 13. membangkang, 5, ranjang 99. Latihan: Baca sampai lancar, kemudian salin kembali dalam stenogram! pendidikan meninggalkan menyelinap menggoncangkan rendahan bersama kebangsaan kekurangan ee Sa pemerintahan bangsawan, ‘kedutaan kekeluargaan te % berdatangan sudahkah seharusnya kuajibannya eee meskipun Zo pertanyaan eee ae GL mengerjakan ane menyelam janganiah mengereng pengetahuan mengirim| cemarlah| menyanyi lel = 105 - 101. Latihan: Baca sambil perhatikan benar-benar perbedaannya, kemudian sa~ Jinlah dengan ketentuan | normal = | ruang- = 108 - - 109 - : PELAJARAN. XXVIT PERATURAN TAMBAHAN II Sebelum dilanjutkan dengan latihan-latihan membaca dan menu- lis stenogeam dengan ukuran | normal sama dengan | ruang, terlebih dahulu akan diberikan tambahan peraturan menyingkat. Hal ini di- maksudkan untuk lebih menghemat gerakan tangan dan menyempurna- kan peraturan yang sudah ada. 102, Untuk selanjutnya akhiran i disingkat dengan membubuhkan ti- tik di atas huruf terakhir dari kata bersangkutan. ae we Rent dipenuhi dikurangi mengetahui dikelabuhi : watt a AF disayangi meliputi diatasi disetujui diakhiri dipelajari diratapi disepakati eee. a7 at menghindari_menghadapi_—_ditandai__—_-mengenai 103, Bunyi un dan on yang terletak di akhir kata dasar disingkat menjadi n. timun turun ampun alun tekun kebun kurun runtun pantun tuntun PP =e a Ce santun lakon bison buron Lisabon Libanon tonton calon rumpun, = 110 - a Se ee] Paes ee 4 2 | ‘Kkonon abon spion spon respon Bota oA 4 a rayon karton klakson beton piton Bunyi ur dan or yang terletak di akhir kata dasar disingkat men- jadi e. kur uunsur mundur bentur gusur A a ee hhancur Jebur debur jujur jalur a Ea ae A pee jagur catur janur jemur kabur wy : x aoe ditator bocor, kendor kotor bor Bogor kantor faktor aktor kopor page aye. owen notngle of. mandor lapor lektor rektor aktor = - PELAJARAN XXVIII LATIHAN TULISAN 1 NORMAL = | RUANG Setelah Anda mempelajari cara memperkecil tulisan dan peratur- an tambahan, Anda harus banyak berlatih baik membaca maupun me- nulis stenogram dengan ukuran | normal = | ruang. Hal ini dimaksud- kan untuk membiasakan membaca dan menulis secara otomatis. Ha~ nya kebiasaan yang dapat melancarkan membaca dan menulis. Oleh karena itu pelajari teks stenogram di bawah ini dengasn carat a. Baca secara analitis dengan memperhatikan mengapa sesuatu kata itu menjadi demikian. b. Setelah Anda baca sampai lancar, kemudian tulis kembali teks tersebut juga dalam stenogram sebaik mungkin. 105. Latihan: Baca secara analitis dan tulis kembali dalam stenogram! ae es ; - 106. Latihan: Baca selancar mungkin, kemudian salin seindah mungkin! 14 - 107. Latihan: Baca secara analitis selancar mungkin dan tulis kembali dalam stenogram sebaik mungkin! 108. Latihan: Baca dan salin kembali dalam stenogram! my - 16 - 109. Latihan: Baca dan Salin kembali dalam stenogram! ure 110. Latihans Baca dan salin kembali dalam stenogram! Mi Latihan: Baca dan salin kembali dalam stenogram! ~ 121 - . Latihan: Baca dan salin dalam stenogram! BAGIAN KE ™ SINGKATAN TETAP 123 - PETUNJUK BAGIAN KE TIGA Pada Bagian ke’ tiga ini kita masih menulis dengan menggunakan ga- ris penolong. Apabila menggunakan buku tulis 6 mm hendaknya di- bagi 2, tetapi apabila menggunakan buku tulis 8 mm sebaiknya diba- gi 3, Kalau ada sebaiknya menggunakan buku tulis khusus yang menggunakan baris 3 mm, Pedoman tinggi huruf masih mengguna-~ nakan ukuran 1 normal = 1 ruang. 2, Bagian ke tiga ini kita sudah mulai dengan penggunaan _singkatan- singkatan-tetap. Pada dasarnya singkatan-singkatan tetap ini digu- nakan untuk kata-kata dasar yang sering dipakai dalam pembicaraan maupun dalam kalimat surat-menyurat. Sebab adalah tidak mung- kin apabila semua kata-kata yang ada itu disingkat. __Kata-kata yang jarang dipakai cukup disingkat berdasarkan peraturan-peratur- an menyingkat. Singkatan-singkatan tetap ini seyogianya, harus di- hafal, sebab’ untuk mengambil pidato-pidato tanpa singkatan-singkat- an tetap adalah tidak’mungkin. Lebih banyak singkatan tetap yang dihafal lebih baik hasilnya. 3. Pada dasarnya Bagian ke tiga ini menggandung (empat) masalah po- kok: a. Singkatan-singkatan tetap yang dibagi dalam 7 kelompok singkatan tetap dan ditambah singkatan lain-lain. Latihan menghubungan singkatan-singkatan tetap dengan awalan dan akhiran. ¢. Latihan penggunaan singkatan dalam bentuk kallimat. d. Latihan menyalin dari latinn ke oe stenogram dengan mmenggunaken singkatan-singkatarttalah dipelajari. 4, Cara mempelajari Bagian ke tiga ini adalah: a. Hafalkan setiap kelompok daftar singkatan, kemudian buat- Jah latihannya dengan menggabungkan awalan dan skhiran yang terdapat pada latihan B, dan baca kembali sampai lancar. b. Tahap berikutnya bacalah latihan sub C sampai lancar, kemu~ dian salinlah latihan tersebut juga dalam stenogram. Perlu diketahui bahwa menulis tanpa_mengetahui maksudnya tentu 124 ~ hasil tulisannya‘banyak salah dan tidak rapi, sebab menulis tanpa mengetahui maksudnya tentu diliputi keragu-raguan. ¢. Setelah anda menyalin Jatihan sub C, kemudian salinlah latih an sub D ke dalam stenogram dan hasilnya bacalah sampai Jancar. 4. Setelah selesai latihan-latihan singkatan-singkatan kelompok 7, dilanjutkan dengan latihan-latihan menulis dan membaca dalam karangan-karangan dan dalam menyalinnya masih di-~ gunakan garis penolong. ¢, Kemudian setelah anda selesai latihan menulis dan membaca dalam bentuk karangan-karangan barulah dimulai dengan la tihan-latinan menulis tanpa garis yang merupakan tujuan akhir dengan normal tulisan + 2} mm. 3. Biasakan menulis sebaik mungkin dengan maksud agar kebiasaan me- fulis baik ini akan berpengaruh pada waktu menulis cepat. Dengan tulisan baik tentu membacanya juga mudah. Texun, sabar dan penuh Kesungguhan akan menghasilkan prestasi yang tinggi dikemudian ha~ ri. Selamat belajar dan berlatih, semoga berhasil. 125 - PELAJARAN XXIX SINGKATAN 1 Untuk lebih dapat mempercepat tulisan, disamping menggunakan Peraturan-peraturan menyingkat masih diperlukan adanya_—singkatan- singkatan tetap, Singkatan tetap adalah singkatan yang tidak didasar- kan pada peratauran-peraturan, tetapi merupakan pemberian tanda pada suatu kata baik kata jadian maupun kata dasar. Karena tidak ber- dasarkan peraturan, maka cara belajarnya harus dihafal. Oleh karena itu kata-kata yang mempunyai singkatan tetap biasanya adalah kata-ka- ta yang frekuensi pemakaiannya cukup tinggi. Untuk lebih mempermudah menghafalkan atau mempelajari singkat- an tetap tersebut diperlukan cara yang bertahap. Sebab adalah tidak mungkin kita mempelajari atau menghafal jumlah singkatan tetap yang relatif banyak itu. Setiap kelompok singkatan dibagi dalam bagian-ba- gian: 1) Bagian A, merupakan bagian pengenalan singkatan-singkatan yang biasanya terdiri kata dasar. Amatilah bagian ini dan kalau mungkin hafalkan. Tahap ini merupakan tahp yang pertama da lam mempelajari:singkatan tetap. 2) Bagian B, merupakan tahap pemantapan dalam mempelajari sing- katan tetap. Sebab disini singkatan-sisngkatan tetap tersebut dijadikan kata jadian dengan menambahkan awalan dan akhiran. Setiap singkatan kadang-Kkadang diulang berkali-kali dalam ben- tuk kata jadian yang berbeda-beda. Karena setiap kata di- Ulang-ulang, tentu dengan tidak sadar bahwa anda sudah meng- hafal dan tentu saja sebagian besar dari singkatan-singkatan te- tap tersebut sudah anda kuasai. 3) Bagian C, merupakan latiah penggunaan singkatan-singkatan te- tap dalam bentuk kalimat. Disini merupakari tahap pemantapan Penguasaan singkatan-singkatan tetap yang mempunyai frekuensi tinggi. 4) Bagian D, merupakan Jatihan menyalin dari tulisan laltin ke ste- Rogram. Kata-kata yang harus menggunakan singkatan tetap diberi tanda asterisk (tanda bintang. Hal ini untuk mempermu- gah cara belajay anda. Kalau ada suatu kata yang mungkin lupa singkatan-tetapnya silahkan melihat pada kelompok singkatan tetap. Disini anda sudah mempelajari singkatan-singkatan te- tap empat kali, tentu saja anda sudah menguasai sebagian besar dari singkatan-singkatan tetap tersebut. Demikian juga untuk kelompok singkatan-singkatan yang lainnya ju- a terdiri dari 4 bagian: A, B, C dan D. Kalau tahap-tahap ini dipela. jari dangan sungguh-sungguh, maka singkatan-singkatan tetap yang rela- tif banyak tersebut otomatis akan hafal dengan sendirinya. 113. Bagian A: Amati-dengan penuh perhatian kelompok singkatan tetap di bawah ini, kemudian tulis kembali dalam stenogram. Ketentuar - 126 - Singeama TEIAP | wpe itu. dengan jadi kali lagi kecil. tetapi sebab bisa bukan = utama_—sumpama —sempurna bukti juga. cukup ketika pimpin didik — khusus —ukur—tuju suka 7 : “ME. cerita kitab bikin 1) Apabila suatu singkatan tetap mendapat awalan dan.akhiran, ma- ka singkatan tetap tersebut diangeap kata-dasar yang mendapat awalan dan akhiran. Oleh karena itu bentuk singkatan-tetapnya tidak berubah. Atau dapat dikatakan kata-dasarnya dilihat dari stenogramnya, -7- sekalipur’ — sebab » _ sebabnya- perumpamaan diumpamakan seumpamanya duduk pimpin pimpinan memimpin dipimpinnya’ keel = Kekecilan dikecilkan —mengecil sekecil-kecilnya 2) Tetapi untuk suatu kata yang singkatan-tetapnya merupakan suku depan atau huruf matinya ada pengecualian. Apabila_singkatan tetap tersebutmendapat awalan me dan suara kata-dasarnya ber- ubah bunyinya, maka me-nya dihilangkan dan huruf depannya ber- ubah sesuai dengan suaranya. Contoh: putus — memutus — kata ~ 128 - SS mengatakan — tetap_—s menetapkan—sudah_—_menyudahi Bagian Salinlah kata-kata dibawah ihi ke dalam stenogram. —Latihan_ ini dimaksudkan untuk menghafalkan singkatan tetap dan juga untuk berlatin kata jadian dari singkatan 1. (1) itu, itupun, itukahs itulah, dengan, dengannya, denganmu, dengan- nya, jadi, jadilah, (2) jadikan, dijadikan, — dijadikanlah, —_kejadian, menjadi, menjadikan, kali, sekali, sekalian, sekalaiannya, (3) sekali- pun, sekali-kali, lagi, lagi-lagi, seldgi, kecil, sekécil, sekecilnya, kekecilan, mengecil, (+) dikecilkan, tetapi, sebab, sebabriva, disebab- kan, menyebabkan, bisa, bisakah, bisalah, sebisanya, sebisa-bisanya (5) bukan, bukaniah, bukankah, utamakahlah, terutama, diutamakan, mengutamakan, utamanya, keutamaan, umpama, (6) umpamanya, di- umpamakan, seumpamanya, perumgamaan, umpamakanlah, diumpa- makan, sempurna, sempurnakanlah, kesempurnaan, — disempurnakan, (7) penyempurnaan, menyempurnakan, guna, gunakenlah, mengguna~ kan, digunakan, kegunaan, digunakannya, bergunalah, sudah, (8) su- dahkah, sudahlah, sesudah, disudahi, kesudahan, bericesudahan, me- nyudahi, cuma, percurha, cuma-cuma, (9) ucap, mengucap, divcap- kan, mengucapan, diucapkannya, ucapkanlah, pengucapan, bukti, dibuktikan, pembuktian, (10) buktikaflah, buktinya, buktilah, bukti- bukti, juga, cukup, secukupnya, mencukupi, cukupkanlah, dicukupi, (11) sungeuh, sesungguhnya, kesungguhan, sungguh-sungguh, bersung- guh-sungguh, sungguh-sunggublah, tutup, ditutupi, menutup, tutup- kanlah,, (12) tutupnya, kita, kitalah, kitapun, putus, diputuskan, kepu- tusan, memutus, memutuskan, putusafinya, (13) putuslah, tidak, tidak-tidak, tidaklah, setidaknya, jika, cari, dicari, dicarisya, penca- rian, (14) mencari, mencarikannya, cari-cari, ketika, seketika, pim- Pin, dipimpin, pimpinan, kepemimpinan, memimpin, (15) pimpiniah, pimpinannya, tinggal, tinggallah, ditinggalkan, ketinggalan, mening galkan, sepeningeal, diri, sendiri, (16) sendirian, pendirian, berdiri, terdiri, mendirikan, dirinya, pergi, bepergian, pergilah, perginya, (17) niscaya, niscayalah, bicara, dibicarakan, pembicaraan, membica- rakan, bicaralah, sedikit, sedikitnya, sedikitlah, (18) sedikit-sedikit, makin, duduk, diduduki, kedudukan, mendudukkan, menduduki, duduk- Jah, dudukannya, (19) maksud, maksudnya, dimaksudkan, bermak- sud, maksudmu, maksudku, Kursus, kursusnya, dikursus, mengursus, (20) pukul, dipukul, memukul, pukulkanlah, pemukulan, pikir, sepi- kiran, dipikir, berpikir, terpikirkan, (21) pikirkanlah, didik, dididik- lah, dididiknya, terdidik, rendidik, mendidik, pendidikan, | didikan, khusus, (22) khususnya; dikhususkan, mengususkan, ukur, ukuran, seukuran, diukurnya, pengukuran, berukuran, ukurlah, (23) tuju, tus juan, tuiuannya, ditujukan, setujuan, menyetujui, ditujukannya, ber- tujuan, Setijuan, suka, suka-suka, (24) kesukaan, disukai, sukalah 5. -129- sesuka-sukanya, bersuka-ria, menyukai, menyukainya, kitab, kitab- nya, kitabku, kitabmu, (25) putus, putusan, diputuskan, keputusan, memutuskan, berputus-asam, putus-putsnya, cerita, _diceritakan, ceritanya, menceritakan. Catatan: Baca hasil stenogram anda selancar mungkin! Bagian C: Baca stenogram di bawah ini selancar mungkin, kemudian tulis kem- bali sebaik mungkin! ~ 131 116. Bagian D: Salinlah teks di baweh ini ke dalam stenogram sebaik mungkin. Bagi yang belajar dengan guru teks ini dapat didiktekan oleh guru, Pada teks ini terdapat tanda-tanda bintang (asterisk) di akhir suatu kata, hal ini berarti kata tersebut harus ditulis’ dengan singkatan tetap, dan yang lainnya disingkat dengan menggunakan peraturan menying- kat. (1) Ttu* sungguh* bagus untuk membikin* sempurna* pekerjaan ka- mu. (2) Tiap kali* ia pergi* niscaya* ia menutup* dulu pintuitu* rapat-rapat. (3) Aku bilang sekali* lagi* bahwa bukan buku yang / kecil* itu* yang bapakku cari*. (4) Jadi* yang demikian itu kita” bisa* pergi* kepada pimpinan* perusahaan itu*. (5) Sifat manusia itut tidak* ada yang sempurna® sebab* itu* tidak* ada seorang ma- nusia pun yang tidak* berbuat salah. (6) Jadi* menurut kami itulah yang dijadikan* pokok yang utama* baginya. (7) Umpamanya* dia berbicara* sedikit* saja apakah itu* sudah* jelas. (8) Akan tetapi* jika* mereka itu* ternyata cukup* dan berhasrat maju ada harapan besar akan mendapat kedudukan* yang bai juga* pimpinan* organisasi itu* sudah* tidak* sanggup mempberikan Penjelasan lebih paniang lagi*. (10) Makin® lama dia bekerja ma- . (9) Pada ketika* itut @ kin® letah kelihatannya. (11) Pada hari itu® rapat mengambil kepu- ve tusan* yang tegas sekali* terhadap usul yang telah lama dibicara~ kan*, (12) Beberapa bulan yang lalu di desa itu* didirikan sebuah + kursus* untuk mendidik* para petani, bermaksud * untuk memper- tinggi hasil perkebunan karet. (13) Sekarang sudah* tidak* terhi- tung lagi* banyaknya pengungsi yang datang dari kampung-kampung untuk menyelamatkan diri* dari bahaya banjir. (14) Tidak* jauh da- ri danau itu* ‘erdapat air terjun yang tingginya berpuluh-puluh me- ter. (15) Beberapa hari kakakku mencari* pekerjaan tetapi* sampai Kini tidak* berhasi! juga*. (16) Untuk pertunjukan malam ini semua kartu yang pernah diberikan dengan* percumma® tidak* berlaku la- i*. (17) Tali pengilsat kuda yang binal itu * putus* menjadi* dua. 18) Jika* kamu bekerja keras niscaya* maksudmu* akan lekas ter- capai. (19) Timbangan itu* sudah* tidak* cocok lagi* mesti dikirim ke kantor Tera untuk diperiksa ulang- (2) Pada hari permulaan ta~ hun baru semua kantor baik pemerintah maupun swasta ditutup*. . - 132 - PELAJARAN XXX SINGKATAN 2 117. Bagian Singkatan ke 2 ini terdiri dari kombinasi huruf mati 1 normal de- ngan huruf-huruf hidup a, e, 0, ai, au, ia dan ua. Amati dan per- hatikan bentuknya dan cara menutisnya. Tulis kembali_ singkatan tetap ini dalam stenogram juga. ada kata’ akan cara’ Saja. asalsaja. pada 22. Coon eee apa asl agar_—=—skadang = dapat_—sbatas_—orang ‘A ro aay i tempo _pidato tanggungjawab tak usah_—_pendek oleh karena itu oleh sebab oleh sebab itu oleh karena tidak lain capai_— daerah saudara. —siapa_—senantiasa. «= Tuan = Tuhan—suatu ee coba contoh pantas cakap kantor federasi . | ~ 133 - oui: apabila adpertensi ajar company cara perekonomian —_ekonomis exportir —_ekspedis kuasa koordi oposisi operatif anggota acara export jinir 118, Bagian B: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram sebaik Paya mudah dibaca, Perhatikan peraturan-peraturan terutama awalan dan akhiran. Menulis dengan mungkin su- menyingkat penuh perhatian akan lebih mempercepat hafalnya singkatan-singkatan tetap. * (1) ada, seadanya, diadakan, keadaannya, _pengadaan, berada, kata, katakanlzh, perkataan, (2). dikatakan, mengadakan, mengatakan, berkata, akan, seakan-ckan, cara, secara, caranya, saja sajalah, (3) asalsaja, pada, pedanya, padams, apa, apapun, mengap. a, diapakan, apakah, apalah, (4) apanya, asalkan, asal-mula, berasal, agar, ka, dang, kadang-kadang, terkadang, dapat, didapatkan, nya, (5) pendapatan, terdapat, dapatiah, dapatkah, bat: dibatasi, perbatasan, membataci, tanggungjawab, sedapat-dapat~ ‘as, terbatas, (6) betanggungja- wab, tanggungjawabnya, dipertanggungjawabkan, tak usah, tak usah- Jah, orang, seorang, perorangan, seseorang, pendek, (7 Sependek-pendeknya, kependekan, perpendekan, tempo, oleh karena, oleh karenanya, oleh karena itu, (8)'kota, di kota, kotanya, perkotaan, lah, pidato, pidatonya, berpidato, pidatolah, (9) organi: nisasi, berorganisasi, mengorganisir, organisasinyaa lai selain, berlainan, metainkan, (10) lainnya, kecuali, terk oleh karena oleh sebab, oleh sebab itu- ?) pendeknya, ‘temponya, itulah, isasi, seorga~ in, lain-lain, ecuali, 19, ~ 134 - dikecualikan, mengecualikan, tidak lain, capai, mencapai, dicapai- nya, capailah, (11) daerah, scciserah, di daerah, di daerahnya, ke- daerahan, atau, ataukah, atauleh, kaum, kaumnya, (12) lampau, me- lampaui, dilampaui, demikian, demikianlah, sedemikian, — saudara, bersaudara, persaudaraan, saudara-saudara, biasa, (13) dibiasakan, kebiasaannya, membiasakan, biasalah, siapa, siapakah, senantiass, senantiasalah, Tuan, Tuanlah, (14) Tuan-tuan, dipertuan, Tuhan, Tu- hanlah, Tuhannya, suatu, sesuatunya, coba, cobalah, dicobanya, ' (15) Percobaan, mencobanya, coba-coba, cobakanlah, contoh, contohnya, pantas, pantasnya, sepantasnya, pantasiah, (16) kantor, sekantor, di kantor, berkantor, rengantor, kantornya, federasi, ajar, diajarkan, (17) diajarnya, pengajaran, mengajar, diajarkannya. company, adper- tensi, adpertensinya, apabila, cara, caranya, (18) secara, acara, acaranya, atas, atasan, diatasi, mengatasi, di atas, atasannya, eko- nomi, (19) ekonominya, perekonomian, ekonomis, eksportnya, dieks- Port, mengeksport, eksportir, cakap, kecakapan, cakapnya, (20) per- cakapan, ekspedisi, ekspedisinya, kapital, kapitalis, koordinasi, koor- inir, dikoordinir, Kotamadya, di Kotamadya, (21) patut, sepatut- nya, sepatutnyalah, sanggup, kesanggupan, disanggupi, bagus, seba- gus-bagusnya, baguslah, (22) operasi, beroperasi, dioperasi, meng- eperasi, operatif, kuasa, dikuasai, penguasai, kuasakanlah, penguasa. Bagian C: Baca stenogram di bawah ini secara analitis, kemudian tulis kemba- like dalam stenogeam scbaik mungkin. = 136 - 120. Bagian D: Salin teks di bawah ini ke dalam stenogeam sebaik mungkin dengan ‘memperhatikan bentuk, tinggi dan sambungan hurufnya. (1) Inilah cara* satu-satunya yang dapat* menarik perhatian pendu- duk* daerah* itu* sebab* dengan* jalan apapun* sudah* tidak* ada” gunanya®. “(2) Tatkala diadakan* pemungutan suara ternyata bahwa para hadirin sebagian terbesar sudah* meninggalkan* ruang sidang. +(3) Anggota-anggota* pengurus beser organisasi* itu* giat sekali= mengadakan* pertemuan-pertemuan untuk memberikan penerangan tentang maksud* dan tujuannya. »(4) Bagaimana cara* yang semu- dah-mudahnya untuk mengatasi* kesulitan dalam menggerakkan rak- yat agar* sadar akan* kuajibannya. “(5) Tak seorang* pun yang berkesempatan menyampaikan tanda_ penghargaan atas* jasa-jasa yang telah disumbangkannya. .(6) Tempo* yang disediakan itu® bu- Kenlah* tidak* cukup* akan* tetapi* tiada* orangnya* yang sang- gup* berbuat demikian*. (7).Perkumpulan itu beranggota* kaum* cerdik pandai yang tersebar diseluruh kepulauan kita*. (8) Telah dicobanya* berkali-kali* akan™ tetapi* sekalipun* tidak* berhasil, oleh karena itu* kali* ini adalah* percobean* yang dipandangnya se- bagai percobaan* yang penghabisan. (9) Selain* daerah* itu* tidak# ada* lagi* daerah* lain* yang menghasilkan buah kerajinan tangan yang digemari pera palancong luar negeri. (10) Karena rasa diri* Jemah orang® selalu merasa tidak* kuat tidak* sanggup* dan tidak* cakap* berbuat sesuatut. (L;Pembicara* yang terakhir itu* berpi- dato® dengan* penuh semangat Yan berapi-api, sehingga haditin se- olah-olah terpaku mendengarnya. (12) Menerima tamu dengan* ra , mah adalah kebiasaan* daerah* itu*’ yang patut* — dibanggakan. (15) Oleh sebab itu* maka dia tidak* akan* menginjakkan lagi* ka, kinya di sana. (14) Para pengunjung pertunjukanamal itu* tidal ada* yang terkecuali* diminta agar* sudi_memperlihatkan tanda masuk yang syah. (15) Dengan* pengetahuan yang luas dan penga- faman yang cukup* banyak pemimpin* perusahaan itu* membuka cabangnya di tempat yang sudah* lama cicita-citakan. (16) Bere tambah besarnya jumlah penduduk* yang dapat* membaca dan me. filis huruf latin adalah* suatu® hai yang sangat menggembirakan. (17) Berkat kegiatan pemerintah maupun dari organiosasi* dan per. orangan* yang tidak* mengenal jerih payah keamanan dalam. wila. yah negara kita* lambat laun akan pulih kemmbali. (18) Dari Tis mor Timur dikabarkan bahwa disaiah satu tempat telah didirikan® sebuah sekolah lanjutan wnum yang baik tenaga maupun biayanya dipikul oleh pendudwik® sendirt*, (19) Atas* anjuran’ Departemen Tenaga Kerja, di Bandung telah dibuka kursus* ketrampilan. (20) Tidak* dikenal tiada sayang, tshukah saudara* dari mana asainya” pribahasa itu* - 137 - PELAJARAN XXXI SINGKATAN 3 Untuk lebih mempersingkat gerakan tangan, perhatikan_ peraturan- Peraturan-di bawah ini: 1, Suku se atau awalan se yang diikuti oleh huruf mati yang kepalanya meiengkung ke kiri boleh ditulis dengan bentuk sambungannya saja, hal ini dumaksudkan untuk lebih membe- dakan huruf a yang diikuti oleh huruf mati dengan huruf &. 2. Ku yang mengikuti dan diikuti huruf mati disingkat menjadi 4, dan yang mengikuti dan diikuti huruf hidup disingkat men- jadi k. 3. Mu yang mengikuti sesuatu kata disingkat menjadi m. Contot sekalisecera semua senangselagi semester kucoba — kukatakan —_kududuki eg maksudku —usulku—kantorku—_batasku jawabku kuolah — kuadakan caraku — kataku— daerahku = acaraku —saudaraku es keatermu —pimpinanmu — dirimu he ee * - 138 - Bagian A: Singkatan ke-3 ini terdiri dari singkatan-singkatan yang mengguna- kan huruf 8. Amati dan perhatikan bentuk dan cara menulisnya. Tulis kembali dalam stenogram juga. sedang tetap % perkara betul disitu begitu —-Kesitu tentang —tatkala_—sekarang Paduka Tuan kepada daripada_—akan tetapi “ gampang sebagai berikut —_akseptasi pelbagai — kembali_ ~—_pengembalian konsepsi transisi_ —_transportasi ‘tendensi sekaligus _perkakas 122, 123. - 139 - Bagian B: Salinlah kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram sebaik mung- kin, dan bacalah tulisan anda selancar mungkin. (1) serta, disertai, beserta, sertakan, sedang, sedangkan, tetap, dite- tapkan, tetaplah, menetapkan, (2) penetapan, ketetapan, perkara, perkaranya, diperkarakan, betul, betullah, sebetulnya, kebetulan, dibestulkan, (3) di situ, disitukah, disitulah, begitu, begitukan, begi- tulah, ke situ, kesitukah, tentang, ditentang, bertentangan, (4) Pa- duka Tuan, tatkala, sekarang, sekaranglah, kepada, kepadanya, ke- padamu, kemaduku, daripadanya, daripadaku, (5) daripadamu, akan tetapi, gampang, tergampang, gampanglah, gampangkah, sebentar, sebentarlah, sebentarkah, tanggal, (6) tertanggal, ditanggalkan, me- nanggalkan, sekali lagi, acap kali, apa lagi, kerja, dikerjakan, bebe- rapa, jawab,. (7) jawaban, menjawab, dijawabnya, jawabannya, pe- kerja, pekerjanya, bekerja, bekerjalah, bahasa, berbahasa, (8) baha- sanya, pabrik, pabriknya, di pabrik, pengetahuan, — berpengetahuan, pengetahuannya, sekaligus, perkakas, perkakasnya, (9) akseptasi, . - akseptasinya, pelbagai, kembali, dikembalikan, sekembalinya, me- ngembalikan, pengembalian, gembira, bergembira, (10) kegembira- an, gembiralah, konsepsi, Konsepsinya, transisi, transportasi, tenden- si. Bagian C: Baca stenogram di bawah ini selancar mungkin, kemudian salin kem- bali juga dalam stenogram. 124, Bagian D: Salin teks di bawah ini ke dalam stenogram sebaik mungkin dan ha- silnya baca selancar mungkia. Untuk yang belajar dengan guru teks ini dapat didiktekan. tang kepada* wakil kepala kantor* tkala* Kernbali* lagi* pada* pekerja~ Cengan® gembira® oleh teman-temannya. (1) Betul® sekali* seming uuntule bekerja* disi an yang lama ia disembui - 141 (3) Bagi* saya sendiri¥ perkara* itu* tidak* begitu* gampang diker- jakannya. (4) Jawab* daripada* pengusul* itu* belum saja* datang sedang* sekarang* sudah* tanggal* tanggal* berapa*. (5) Kerja* sekalilagi* kerja* katanya* kepada* anaknya. (6) Serta* dilihatnya sahabat karibnya itu* menghembuskan nafas yang penghabisan maka terjatublah air matanya:yang sudah* lama berlinang-linang. (7) ‘Akan tetapi* aku tetap* percaya bahwa ia akan* datang pada* wak- tu yang sudah* ditetapkan* apa lagi* kalau wakilnya sedang* sakit. (8) Pada* dewasa ini pemerintah sedang* sibuk menyiapkan ran. cangan undang-undang wajib belajar*. (9) Sayang sekali* kami be~ lum dapat* menerangkan hasil ujian tersebut sebab* beberapa* soal masih dalam pertimbangan. (10),Meskipun kami dapat* juga* ke sana tetapi* percuma* saja* sebab* barang yang akan* dijual itu belum datang. (11) Kesitu* jangan kemari kalau mau menanyakan perkara® itu. (12) Untuk sebagian® badan kita* bisa* kita atur, tetapi untuk sebagian* lagi* tidak* bisa* dan sukar sebab* — sudah* berjalan sendiri*. (13) Orang® dapat* mencapai* kemajuan sebagai* anggota* masyarakat jika* dapat menyatukan diri* dengan* masya- rakat serta* bekerja* untuk kemajuannya. (14) Pada* waktu hari libur kota dingin itu* tetap* menjadi* perhatian para pelancong, meskipun keadaannya* di sana sudah* berlainan* daripada* tahun yang lalu, (15) Dalam kemajuan itu sebagai* jalan air yang meng- alir, keadaan* dulu menimbulkan yang sekarang* dan keadaan* seka- fang* menimbulkan yang nanti, kalau demikian* siapa* yang menga- tur keadaan* nanti harus memperhatikan keadaan* sekarang*. (16) Sekali* lagi* saya minta kepadanya*agar* pernyataan tersebut di atas* itu* dijawabnya* serta* diterangkan berapa* jumlah sebetul- nya* yang dikeluarkan pada* tanggal* 5 yang lalu itu*. (17) Sauda ranya* sendiri* sudah* tidak* percaya apa* lagi* orang* lain*. (18) Jangan saudara* anggap bahwa bahasat itu* perkara* kecil*, teta- pit kalau tidak dikembangkan sedemikian* rupa saudara* sendiri* yang akan* merugi. (19) Sekarang* lebih baik kerjakan* saja* ten- tang upahnya gampang* kita* mintakan kalau pekerjaan* itu* su- dah* selesai. (20) Disitu* orang* sedang* sibuk menanam tembakau sebagai* percobaan*. - 142 - PELAJARAN XXXII SINGKATAN 4 125. Bagian A: Singkatan ke-4 ini merupakan singkatan-sisngkatan yang menggune- kan huruf n, h dan m. Perhatikan benar-benar bentuk dan cara me- nulisnya, kemudian salin kembali juga dalam stenogram. ee @. Asai ini nomor — tahun kemudian = jangan_—disini disana— disana-sini_—sana-sini dan dan seterusnya = manusia_—_narnun management manager. managerial a0 dan kawan-kawan —kini_ — bahkan = masih_ = maka cao ‘masa—_sama sekali meng (ambil) manakala — muda(h) = macam ——sampai we i ae kemana dimana dari mana_—ilamana_berhubung ~ 143 - “berhuburig dengan berhubung dengan itu berhubung dengan ini sama umum =—suasana_—— kami = Sen dan Jain-lain — mengenai_—hasil__-—_abunemen telepon segenap ——_sungguhpun ees nama hampir dengan hormat ini dan itu hormat kami hormat saya pertama —_pemerintal konosemen Amerika —bijaksana_— dokumen a oy kebijaksanaan dalam negeri_ dokumentasi__—majelis Sean hakekat hal ichwal_ hati himpun minimal 126. memo — mohon —permohonan —nomor pokok —susun. meskipun manipulasi_— argumen —_argumentasi es inside * administrasi administratur_ mengerti pengertian dimengerti_ otomatis cantum —_ad hoc. konsurnen harmonis koneksi_ _negatif gentlemen nominal simultan —terminologi_ Universitas misal Bagian B: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram dengan memperha- tikan peraturan menyingkat awalan dan akhitan, Tulls sebaik mung- kin dan kemudian baca selancar mungkin. () ini, inilah, inipun, inikah, tahun, tehunan, di tahun, bertahun-ta~ hun, tahunan, setahun, (2) kemudian, kemudiannya, jangan, jangan~ kan, jangan-jangan, disini, disinikah, disinipun, disinikah, (3) disana, disanalah, disanapun, disana-sini, sana-sini, kesana, kesanakah, kesa- napun, kesanalah, kesini, (4) kesinikcah, °. sinilah, kesinipun, begini, beginilah, beginikah, sebegini, dan , dan seterusnya, dan seterusnya- lap, (5),manusia, kemanusiaan, me usianya, rhanusiawi, perikernanu- sigan, namun, management, managcmentnya, managernya, manage- 127. 145 - rial, (6) dan sebagainya, dan kawan-kawan, dan kawan-kawannya, kini, bahkan, masih, maka, makanya, mana, manakah, (7) manapun, memang, memanglah, tempat, setempat, ditempatkan, tempatnya, menempatkan, penempatan, masa, (8) semasa, masanya, sama seka- i, ambil, mengambil, diambil, ambillah, pengambilan, manakala, mu- da, (9) mudah, semuda, pemuda, mudalah, mudakah, muda, termu- dah, mudah-mudahan, macam, (10) macamnya, bermacam-macam, semacam, macam-macamlah, sampai, sesampai, sampailah, penyam- Paian, kemana, (11) kemanakah, dimana, dimanakah, dari mana, dari manakah, bilamana, bilamanakah, berhubung, berhubungan, ha- dap, (12) terhadap, berhadapan, menghadap, dihadapan, hadir, hadir- in, hadirnya, berhubung dengan, berhubung dengan itu, berhubung dengan ini, (13) sama, bersama-sama, persamaan, umum, disama- kan, umumnya, diumumkan, mengumumkan, pengumuman, suasana, (14) suasananya, kami, kamilah, Kamipun, terima, diterima, seteri- ma, penerimaan, seterimanya, dan lain-lain, (15) dan lain-lainnya, mengenai, hasil, berhasil, dihasilkan, penghasilan, menghasilkan, ke berhasilan, abunemen, abunemennya, (16) berabunemen, harap, ha- rapkan, berharap, tambah, tambahan, bertambah, ditambah, | (17) menambah, telepon, menelepon, ditelepon, segenap, sungguhpun, ini dan itu, nama namanya, bernama, (18) senama, dinamakan, hampir, hampir-hampir, hampirlah, dengan hormat, habis, sehabis, dihabis- kan, kehabisan, (19) menghabiskan, (19) menghabiskan, habislah, hormat kami, hormat saya, hidup, kehidupan, dihidupi, _dihidupkan, menghidupkan, penghidupan, (20) tanda_ tangan, tanda-tangannya, ditandatangani, menandatangani, pertama, pertama-tama, pemerin- tah, pemerintahan, pemerintahnya, bahwa, (21) harus, seharusnya, keharusan, dihacuskan, mengharuskan, hingga, sehingga, terhingga, Mei, komisi, (22) komisinya, konsumen, konsumennya, Amerika, ke Amerika, di Amerika, bijaksana, bijaksanalah, kebijaksanaan, doku- men, (23) dokumennya, dalam negeri, di dalam negeri, dokumen- tasi, dokumentasinya, majelis, majelisnya, hakekat, hakekatnya, hal ichwal, (24) hati, perhatian, memperhatikan, hatinya, sehati; him- Pun, himpunan, menghimpun, sehimpunan, minimal, (25) minimal- nya, hormat, kehormatan, menghormat, hormatilah, hujan, berhu- jan-hujan, kotamadya, di kotamadya, maksimal, (26) semaksimal- nya, memorandum, memorandumnya, memo, meinonya, mohon, ime- Mohon, permohonan, permohonannya, nomor pokok, nomor-pokok- nya, (27) susun, disusunnya, menyusun, susunan, tersusun, import, importir, diimport, importnya, mengimport, (28) kesempatan, ke- sempatannya, senang, senanglah, bersenang-senang, meskipun, | (29) manipulasi, dimenipulasi, argumen, argumentasi, insiden, administra- si, administratur, administrasinya, mengerti, mengertilah, penger- tian, (30) otomatis, cantum, tercantum, mencantumkan, dicantum- kan, ad hoc, konsumen, konsumennya, gentleman, harmonis, (31) di harmoniskan, koneksi, koneksinya, negatif, nominalnya, ‘simultan, terminologi, Universitas, misal, misalnya, dimisalkan. Bagian C: Baca stenogram di bawah ini secara analitis dan selancar mungkin, kemudian tulis kembali dalam stenogram sebaik mungkin. - 146 - oem eae Sea -147- 128, Bagian D: Salin teks di bawah ini ke dalam stenogram sebaik mungkin, kemu- dian baca selancar mungkin. Pergunakan peraturan menyingkat dan singkatan tetap yang baku. (1) Setiap orang* bagaimana* dan* apa* juga* kerjanya* dalam ma- ¥ syarakat adalah* berguna* untuk masyarakat. (2) Saya tidak* ber- keberatan terhacap* apa* yang dikemukakan akantetapi* saya _be- Jum dapat*menyatakan keputusantsaya sepenuh-penuhnya. (3) Tiap kali# pulang dari perjalanannya ia selalu membawa_ bingkisan buat adiknya sekalipun* bepergian® dekat-dekat saja*. (4) Kali* ini* ka- mi® akan* berusaha agar* semua pesanan dilayani dengan baik. (5) Meskipun* kami pada* tahun* ini* memang* mendapat* hadiah no- mor* satu, namum* janganlah* hal ini* dijadikan* alasan untuk ti- dak* melatih diri* sebagaimana* mestinya. (6) Demikian* juga" pe- numpang kereta-api kelas tiga harus* membayar biaya tambahan* menurut peraturan yang masih* berlaku hingga* kini*. (7) Oleh ka- rena* sampai* sckarang* pajak kendaraan tidak* Jancar masuknya maka* pemerintuh* setempat* terpaksa mengambil* tindakan isti- mewa terhadap* wajib pajak yang lalai. (8) Pertama* kali* harus* diterangkan bahwa* pada* masa* sekarang* ini* untuk umum* buat sementara waktu belum diperbolehkan memasuki dan*menggunakan* , gedung yang baru itu*. (9) Buku yang mana* yang akan* saudara* terima* itulah® atau* ini* yang bersampulkan kertas ‘indah. — (10) Saya kira disini* harga* barang-barang keperiuan hidup* sehari-hari sama* saja* dengan* disana*. (11) Mula-mula saya tidak* membeli apa-apa*, akan tetapi* sesudah* saya berada* ditengah-tengah pa- sar serta* melihat ini dan itu* kantong belanja saya ternyata tidak* cukup* besar. (12) Kantor* dagang itu* selalu mempunyai nama* baik di kalangan para pedagang batik. (13) Kami*_minta dengan hormat* agar* barang-barang macam* ini* jangan* Tuan* kirimkan Jagi* sekalipun* harganya* lebih murah. (14) Perbuatan yang tidak* jujur itu* bukan* saja* dapat menyusahkan bahkan* akan* merugi- kan benar kepada* perjuangan kita*. (15) Disana” kausimpan surat: kabar yang belumy saya baca itu*. (16) Hendaknya memberi kabar 148 - lebih duly bilamana* ibu akan* datang agar* saya dapat menjemput- nya. (17) Manakala* sudah* ada* ketetapan* yang pasti kami* */ akan* segera menyuruh orang* kesini*. (18) Kemana* terbangnya burung yang terlepas tadi. (19) Saya ulangi lasgi* bahwasanya ibu- ku kini* tak bersedia lagi* datang ke rumah pemuda* itu. (20) Un- tuk mencapai* kemajuan crang* harus* berani membuat salah teta- pi* ini* tidak* berarti bahwa ia harus* dengan* sengaja berbuat ke- salahan. 49 - PELAJARAN XXXII SINGKATAN 5 Singkatan ke-5 ini adalah singkatan yang menggunakan huruf |. Per- hatikan bentuk dan cara menulisnya, dan salin kembali ke dalam stenogram juga. Z. ax saling. dalam bila hal lah lekas Jama &. z Sp eee Jepas —_Jantas lebih sambil ~—lanjut_ oleh. dua. oe yy Jantaran — walaupun tidak boleh tidak —_tulis, jikalau balk mula fambat-laun —dahulu. boleh yang lalu alu telah —segala sesuatu —selesai_—jelas.-—_—Insya Allah ~ 150 - malam yang telah lalu —sepintas lalu—_pahlawan parlemen —pemilihan umum pada hal polisi__—_ polis politik sesal_ surplus punya_—kepunyaan —_pulau simpul _isolasi luar biasa lembaga nyaris —laksana orisinal Kolonia! 130, Bagian B: Salin teks di bawah ini ke dalam stenogram berdasarkan daftar sing- katan-5 dengan memperhatikan peraturan-peraturan menyingkat dan tulis sebaik mungkin. (1) sating, dalam, di dalarn, mendalam, pendalaman, sedalam-dalam- nya, kedalaman, bila, bilakah, hal, (2) halnya, hal-hal, malah, ma- lahan, lekas, lekaslah, sclekasnya, Jekas-lekas, dilekaskan, terlekas, (3) lama, selama, dilamakan, terlama, berlama-lama, kelamaan, se lama-lamanya, lepas, dilépaskan, terlepas, (4) kelepasan, melepas- ka, pelepasan, lepaslah, lantas, !ehih, kelebihan, selebihnya, dilebih- kan, melebihi, (5) lebih-lebih, sambil, lanjut, selanjutnya, dilenjut- kan, melanjutkan, oleh, olehnya, (6) diperoleh, memperoleh, per- olehan, luar, di luar, ke luar, mengeluarkan, luarnya, Keluarlah, * - 151 - di luarnya, (7) kalau, kalaulah, Jantaran, walaupun, tidak boleh ti- dak, tulis, menulis, tulisan, tulislah, tulisannya, (8) jikalau, balik, sebaliknya, dibalikkan, membalikkan, terbalik, bula, semula, permu- Jaan, mula-mula, (9) mulai, dimulailah, lambat-laun, dahulu, didahu- lukan, pendahuluan, dahulunya, mendahulukan, kedahuluan, boleh, “ (10) bolehlah, bolehkah, membolehkan, tidak boleh, yang Jalu, lalu, selaly, dilalui, melalui, laluilah, (11) berlalu, belum, sebelumnya, belumlah, belumkah, bulan, sebulan, bulanan, berbulan-bulan, segala, segalanya, (12) kepala, kepalanya, berkepala, laku, selaku, dilaku- kan, melakukan, perlakuan, kelakuan, lapor, (13) laporan, melapor, dilaporkan, pule, pulalah, jalan, sejalan, berjalan, perjalanan, men- jalankan, (14) jumlah, sejumlah, dijumlahkan, menjumlahkan, pen jumlahan, kalkulasi, dikalkulasi, mengkaikulasi, kalkulasinya, selidik, (15) penyelidik, menyeliciki, diselidiki, selidikilah, kualitas, kualitas- nya, berkualitas, sekualitas, katalogus, katalogusnya, (16) majalah, majalahnya, kuartal, kuartalan, telah, setelah, segala sesuatu, sega- Ja sesuatunya, selesai, diselesaikan, (17) menyelesaikan, selesaikan- lah, penyelesaian, jelas, jelaslah, dijelaskan, penjelasan, menjelas- kan, kejelasan, jelaslah, (8) Insya Aliah, malam, semalam, semalam- an, bermalam, yang telah lalu, sepintas lalu, pahlawan, pahlawan- nya, parlemen, (19) parlemennya, emilihan umum, pada hal, polisi, Polisinya, polis, polisnya, politik, politiknya, sesal, (20) menyesal, disesalkan, penyesalan, surplus, punya, kepunyaan, mempunyai, pur Jau, kepulauan, di pulau, (21) interlokal, diinterlokal, menginterlo- kal, hanya, hanyalah, Sehwasanya, banyak, kebanyakan, sebanyak- banyaknya,; dipe:banyak, (22) nyata, kenyataan, senyatanya, pernya- ‘taan, menyatakunnya, Nyonya, Nyenya-nyonya, Tuan-tuan dan Nyo- nya-nyonya, nyonyalah, calon, (23) mencalonkan, dicalonkan, penca- Jonan, calonkaniah, laboratorium, laboratoriumnya, alin, salinan, menyalin, bersalin, (4) Juar biasa, simpul, disimpulkan, kesimpul- an, penyimpulan, isolasi, d.isolasi, isolasinya, kapital, kapitalnya, (25) lembaga, lembaganya, nyaris, laksana, dilaksanakan, melaksana- kan, pelaksanaan, orisinal, kolonial, kolonialis, kolonialisme. 131. Bagian C: Baca stenogram di bawah ini selancar mungkin, kemudian tulis kem- bali juga dalam stenogram sebaik mungkin. 132, - 152 - Bagian D: Salin teks gi bawah ini ke dalam stenogram sebaik mungkin dan ha~ silnya baca selancar mungkin. Untuk yang belajar dengan guru da- pat didiktekan. (1) Pada* umumnya* orang” beranggapan bahwa* kedudukan* wani- ta dalam* masyarakat primitif rendah sekali* bila* dibandingkan - 153 - dengan* kedudukan* kaum* pria, (2) Tetapi* jangan* lupa pula* bahwa* wanita harus* menjaga ketertiban dalam" rumah tangga dan* Keluarganya. (3) Di dalam* dunia dewasa ini* pendapat* ma- husia* sering kali berlainan* dalam" soal mana* yang penting seba- gai* dasar hidup*, (+4) Dalam* beberapa* minggu saja* saya telah* sehat kembali* seperti sediakala hilang segala* penyakit yang saya derita. (5) Oleh* pemerintah* dengan* sekuat tenaga telah* dimu- lait untuk memperbaiki keadaan* perekonomian* rakyat. (6) sebe- lum* kita membicarakan™ Sagaimana* cara* kita* berbakti kepada* ibu terlebih* dahul:' kita* harus mengetahui siapa* dan* apakah* ibu itu*, (7) Karena pada* siang hari saya selalu* sibuk dengan* pe- kerjaan*, maka* saya tak dapat* menggambar. (8) Indonesia mem- punyai* kelayaan bumi yang boleh* dikatakan* tidak* terbatas mi- salnya batu bara, minyak, timah, emas dan intan. (9) Dengan* me- jalui* pipa-pipa, winyak mentah itu® dialirkan ke pabrik-pabrik* ke- mudian* minyak.mentah tersebut diolah menjadi* bensin, minyak tanah dan* solar. (10) Karena rasa diri* lemah orang* selalu® me- rasa tidalc* kuat tidak sanggup* dan tidak* cakap* berbuat sesua- tu*, (11) Kalau kita® selidiki* apa” sebabnya* sescorang* disa~ yangi orang* banyak*, maka* pertama-tama* yang kita* lihat pada~ nya* ialah bahwa* ia pandai menjalankan* sopan-santun di waktu bergaul dengan* orang* lain*. (12) Tiap-tiap orang* bagaimana* dan* apa* saja* kerjanya* dalam* masyarakat adalah* berguna*’ba- gi* masyarakat. (13) “Kalau* pada* suatu* ketika* semua orang tani moge!s tidak* nou menanam padi apakah* yang akan* terjadi*. (18) Menjzlankan* sopan-santun tidak* berarti memuyji dan* membu- juk dan tidak* pu'>* berarti merendahkan diri*. (15) Orang* yang sadar sclalu* mempunyai* pendapat merdeka dan* perbuatannya ti- dak* berarti ikut-ikut saja*. (16) Lebih* berani orang* menyam- pingkan pendapat* orang® banyak* Jebih pandai ia _mengemukakan Pendapat yang inercieka, (17) Hal* yang dikekrjakan* orang* satu tidak* bisa® tercapai* mungkin dapat dicapai* oleh* beberapa* orang* bersama*. (18) Yang disebut pergerakan kebangsaan adalah* seluruh perkusnpulan yang menghendaki perubahan dalam* masyara- kat. (19) Delara® pergaulan orang* selalu* tiru-meniru setengali- na ingin maju dan setengahnya lagi* karena alasan lain*. (20) Ikut pendapat orang* banyak* adalah* merupakan kebiasaan* yang sering kita jalankan*. - 154 - PELAJARAN XXXIV SINGKATAN 6 Huruf s_ yang diikuti oleh u, ua, dan o boleh disisngkat dengan menuliskan sambungannya saja. Hal ini berlaku bagi s yang meru- pakan bagian dari kata dasar maupun awalan. Contoh: suatu seutas. seumpamanya _seorang _soal 133. Bagian A: Singkatan ke-6 ini adalah singkatan yang menggunakan huruf ¢ dan ng. Amati baik mengenai bentuk dan cara _menulisnya, dan kemu- dian salin kembali dalam stenogram. nin dari negeri heran negara karena— seperti. terang—-benar Z. rata mari mereka rasa barangkali seringkali faktur —kirim —pengiriman _antara sementara —_ikhtiar rumahtangga sekedar —_sekitar = 155 - protes dari mana seluruh —luar negeri—tanah air asuransirekening koran Eropa propaganda. extra prospektus produksi --Perancis —Inggris._~—reklame Jampir ae Sm sekretariat _propagandis referensi prinsip —_prinsipiil —_partikulir pasar formulir formal —_formalitas bangsa_ langsung selenggara ongkos_-=—s mungkin —smasing-masing _teori 0 gembira denger kabar 134, Bagian B: Salin kata-kata di bawah ini ke dalam stenogram sebaik mungkin agar mudah dibaca. Perhatikan peraturan-peraturan —_menyingkat terutama awalan dan akhiran. Tulis dengan penuh perhatian akan lebih cepat hafalnya singkatan-singkatan tetap. (1) besar, sebesar, besarnya, dibesarkan, memperbesar, bearlah, se- besar-besarnya, heran, keheranan, mengherankan, (2) heranlah, ba~ rang, barangnya, barang-barang, barangku, baru, terbaru, baru-ba- ru, memperbarui, diperbarui, 8) pembaruan, kira, kiranya, sekira- nya, kira-kira, perkiraan, memperkirakan, dari, darinya, dariku, (4) darimu, sedari, negeri, senegeri, di negeri, negerinya, hari, hari- an, berhari-hari, seharian, (5) di hari, segara, di negara, bernega- ra, senegara, kenegaraan, karena, karenanya, dikarenakan, karena itu, (6) seperti, sepertinya, terang, seterang-terangnya, diterangi, keterangan, penerangan, menerangkan, benar, sebenarnya, (7) ke- henaran, membenarkan, dibenarkan, mari, marilah, kemari, mere- ka, merekalah, ‘mereka pun, ramai, (8) keramaian, diramaikan, me- ramaikan, rata, merata, diratakan, serata-ratanya, rasa, perasaan, merasa, (9) dirasakan, serasa, barangkali, barangkalillah, seringka- li, seringkalilah, faktur, fakturnya, kirim, mengirim, (10) mengi- rimkan, dikirimkan, kirimkanlah, Kirimannya, pengiriman, antara, diantaranya, perantaraan, berantara, sementara, (11) ikhtiar, diikh~ tiarkan, mengikthtiarkan, berikhtiar, ikhtiarlah, rumahtangga, beru- mahtangga, rumahtangganya, sekedar, sekedarlah, (12) sekedar- nya, sekitar, di sekitar, sekitarnya, seluruh, seluruhnya, keseluruh- an, menyelutuh, di seluruh, luar negeri, (13) di luarnegeri, ke Juar negeri, tanah-air, setanah-air, bertanah-air, tanah-airnya, protes, diprotes, memrotes, proteslah, (14) dari mana, darimanakah, dari situ, dari-situlah, dari sana, dari-sanakah, dari sini, beritahu, dibe- ritahukan, (15) pemberitahuan, memberitahukan, beritahulah, kete- rangan, ketarangannya, berketerangan, rupiah, merupiahkan, diru- piahkan, serupiah, (6) rupiahnya, faktor, faktornya, berfaktorkan, rencana, direncanakan, merencakan, rencananya, perencanaan, pe- sawat udara, (17) pesawat-udaranya, praktis, praktiskah, kepraktis- an, asuransi, diasuransikan, mengasuransikannya, rekening koran, rekening-korannya, di rekening-koran, (18) Eropa, di Eropa, se Eropa, propaganda, berpropaganda, dipropagandakan, propagandis, prospektus, prospektusnya, produksi, (19) prossuksinya, berproduk- si, memproduksi, diproduksi, Perancis, ke Perancis, di Perancis, extra, extranya, Inggris, (20) di Inggris, ke Inggris, reklame, rekla- menya, direklamekan, reparasi, reparasinya, direparasikan, merepa- rasi, kredit, (21) mengkredit, dikredit, kreditur, debetur,koperasi,

Вам также может понравиться