Вы находитесь на странице: 1из 33

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Kegiatan Pendahuluan

sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti melakukan

pertemuan awal dengan kepala sekolah SD Negeri 13 Poasia pada tanggal 25

januari 2017, pertemuan ini bermaksud untuk menyampaikan tujuan dari

peneliti yaitu akan mengadakan penelitian di SD Negeri 13 Poasia. Pada

pertemuan awal ini, kepala sekolah langsung memberi izin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian di SD Negeri 13 Poasia. Selanjutnya kepala

sekolah langsung mengarahkan peneliti agar berdiskusi dengan guru kelas Vb

untuk melakukan observasi serta wawancara mengenai hasil belajar siswa pada

materi keputusan bersama. Hasil dari observasi awal tersebut diperoleh

informasi bahwa guru mengalami masalah tentang kesulitan siswa dalam

memahami konsep-konsep PKn. Salah satu konsep adalah konsep keputusan

bersama. Hal ini disebabkan oleh model dan metode pembelajaran yang

diterapkan guru dalam pembelajaran kurang tepat dan mengakibatkan kurang

keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Sehingga kurang aktif dalam menerima pelajaran, tidak menunjukan

minatnya untuk mengikuti pelajaran, respon siswa terhadap pelajaran

cenderung rendah, selama proses pembelajaran, partisipasi siswa hanya

mencatat dan mendengarkan penjelasan guru, sedikit sekali siswa yang


39

menyajukan pertanyaan maupun yang menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main sendiri saat guru

menjelaskan pelajaran, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memecahkan masalah-masalah belajar siswa.

Menyikapi kondisi tersebut, disepakati untuk diterapkannya model

pembelajaran berbasis masalah dalam mengajarkan PKn pada materi

keputusan bersama. Hasil observasi dan wawancara tersebut peneliti bersama

guru kelas Vb mendiskusikan mengenai pemecahan masalah tersebut. Untuk

meningkatkan hasil belajar PKn siswa pada materi bersama di kelas Vb SD

Negeri 13 poasia. Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk

menentukan waktu penelitian, sehingga disepakati untuk menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran PKn materi keputusan

bersama. keputusan

2. Tindakan siklus I

Pelaksanaan kegiatan dalam siklus I meliputi perencanaan

pelaksanaan tinndakan pegamatan serta refleksi. Kegiatan ini diuraikan

sebagai berikut:

a. Perecanaan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru bersama observer

mengawali denga menyiapka segala perangkat yag dibutuhkan dalam

perencanaa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada

materi keputusan bersama. Adapu perangkat yang disiapkan yaitu berupa:


40

1. Menyiapkan silabus

2. Menyiapkan rencana perbaikan pembelajara RPP untuk pelaksanaa

tindakan pada siklus I

3. Menyiapkan lembar observasi untuk megamati aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung

4. Membuat Lembar Kerja Siswa LKS dan rigkasan materi

5. Merancang alat evaluasi untuk tes hasil belajar pada siklus I

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sedangkan guru kelas

bertindak sebagai observer. Dan kegiatan pembelajaran berbasis masalah

dilaksanakan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disiapkan.

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dimana

proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang

telah dibuat pada tahap perencanaan

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Sabtu, 1 April 2017 pada pukul 10.00 – 11.10 WITA, siswa yang hadir

sebanyak 20 orang dengan materi konsep keputusan bersama. Penyajian materi

dilaksanakan sesuai dengan Rencana Perbaikan Pembelajara. (RPP). Yang telah

dibuat berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang telah

disiapkan pada tahap perencanaan.


41

Kegiatan ini diawali dengan dengan guru mengucap salam dan

membaca doa serta menanyakan kesiapan siswa mengikuti pelajaran.

Selanjutnya guru memberikan gambaran tentang model pembelajaran yang

akan diterapkan dan topik pembelajaran, agar siswa memilki gambaran tentang

pengetahuan yang akan diperoleh ketika proses pembelajaran berlangsung,

selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sesuai dengan materi yang

akan dipelajari.

Selanjutnya masuk pada kegiatan inti, dimana pada tahap ini proses

pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran

berbasis masalah. Yang pertama guru mengorganisasikan siswa dengan

membentuk kelompok yang berjumlah lima kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4 orang siswa. Setiap kelompok kemampuan siswa bervariasi, ada yang

mempuanyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pembagian kelompok

dengan cara yang bervariasi ini bermaksud agar semua kelompok aktif dalam

proses pembelajaran. Guru menjelaskan (memberi gambaran umum) tentang

materi pembelajaran. Ketika guru menjelaskan materi tersebut masih banyak

siswa yang tidak memperhatikan dan bercanda dengan teman kelompoknya,

guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara

menyerjakan LKS tersebut.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan

memahami masalah-masalah yang ada dalam LKS dan memberi kesempatan

untuk bertanya yang terkait dengan LKS. Pada tahap ini tidak ada siswa yang
42

bertanya karena masih malu-malu dan belum terbiasa dengan pembelajaran

seperti ini. Setelah itu guru memberikan materi pengantar cara kerja dalam LKS

kepada siswa. Selanjunya guru mangarahkan siswa untuk bekerja sama dengan

satu kelompok untuk membahas isi LKS. Pada tahap ini siswa kurang tertib dan

adayang bermain dengan teman kelompoknya. Guru mengarahkan siswa untuk

ide/ metode mereka sendiri atau denga strategi informal dalam menyelesaikan

LKS tersebut.

Selanjutnya guru berkeliling untuk mengamti aktivitas siswa dalam

menyelesaikan LKS. Guru berkeliling kesetiap kelompok memantau jalannya

diskusi dalam kelompok. Jika ada kelompok yang mengalami kesulitan, guru

memotivasi siswa seperti seperti kita harus memahami soal-soal/masalah

setelah itu menjawab. Pada tahap diskusi ini siswa siswa gaduh dalam

kelompoknya karena belum terbiasa dengan diskusi seperti ini. Setelah waktu

yang diberikan untuk mengerjakan LKS selesai, guru menunjuk secara secara

acak satu kelompok untuk mempresentasekan masalah yang diperoleh sekaligus

menjelaskan ide mereka terhadap masalah tersebut. Guru mengarahkan

kelompok lainnya untuk menanggapi , melalui diskusi kelompok jawaban

dibahas dan dibandingkan. Pada tahap ini beberapa kelompok yang ditunjuk

guru belum berani mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya, serta siswa

kelompok lainnya masih malu-malu untuk menanggapi.

Langkah selanjutnya guru membantu siswa menganalisa dan

mengevaluasi ragam penyelesaian yang disampaikan yang ditampilkan, apakah

sudah benar atau masih salah. Pada tahap ini pula siswa kurang aktif dalam
43

menganalisa dan mengevaluasi. Selanjutnya guru memerintahkan siswa untuk

mengumpulkan LKS sebagai hasil karya. Karena waktu pembelajaran hamper

usai.

Kemudian yang terahir penutup, pada tahap ini guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta melakukan Tanya jawab

seputaran materi sebagai refleksi atas apa yang telah dipelajari. Selama proses

pembelajaran berlangsung, guru sejawat mengobservasi proses pembelajaran

yang berlangsung , yaitu aktivitas gurudan siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 April 2017 pada

pukul 10.00 – 11.10 WITA dengan jumlah siswa yang hadir sebanyak 22 orang

dengan materi bentuk-bentuk keputusan bersama. Penyajian materi

dilaksanakan sesuai dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah

dibuat sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalahyang telah disiapkan

pada tahap perencanaan.

Pada pertemuan ini diawali dengan guru kembali membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sebelum

memulai pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan

topik/materi yang akan dipelajari, memberikan apesepsi berupa pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sesuai

dengan materi yang akan dipelajari, setelah itu guru meyampaikan tujuan
44

pembelajaran agar siswa memiliki gambaran yang jelas tentang pengetahuan

dan pengalaman belajar yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran.

Selanjutnya pada kegiatan inti, dimana pada tahap ini proses

pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran

berbasis masalah yang dimulai dengan guru menyajikan materi tentang bentuk-

bentuk keputusan bersama, setelah itu guru membagi menjadi 5 kelompok

sesuai dengan kelompok belajar pada pertemuan pertama, selanjutnya guru

membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok sambil menjelaskan cara

menjelaskan soal LKS yang dibagikan serta membimbing setiap kelompok

yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi, selanjunya guru memastikan

setiap kelompok telah menyelesaikan soal LKS yang diberikan, setelah itu

guru memanggil salah satu kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

kelompoknya didepan.

Kemudian yang terakhir penutup, pada tahap ini guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta melakukan Tanya jawab

seputaran materi yang sebagai refleksi atas apa yang telah dipelajari.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

pembelajaran. Observer mengamati pelaksanaan tidakan siklus I pertemuan

perama dan pertemuan ke dua sejak awal hingga ahir pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi yang di buat oleh peneliti. Hal-hal yang

diobservasi pada pelaksanaan siklus I adalah aktivitas mengajar guru/peneliti


45

apakah sudah sesuai dengan scenario pembelajaran yang dibuat yaitu proses

pembelajaran berbasis masalah atau belum, selain itu observer juga mengamati

aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran serta hasil belajar PKn siswa.

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas yang dilakukan oleh guru diamati oleh seorang observer

dengan menggunakan lembar pengamatan. Kegiatan yang diamati meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Sejumlah tahapan dalam

aktivitas pembelajaran guru tersebut, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

rerata skor dan jumlah presentasenya.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran siklus

I pertemuan pertama tampak bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model

pembelajaran belum maksimal. Pada siklus I pertemuan pertama yaitu dari 15

skenario pembelajaran, hanya skenario 10 yang terlaksana atau 66.66%.

Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu dari 15 skenario pembelajaran hanya

13 skenario pembelajaran yang terlaksana atau 86.66%. pebandingan aktivitas

mengajar guru pada siklus I dapat dilihat dalam table berikut:

Table 4.1 Perbandingan Aktivitas Mengajar Guru Siklus I


Uraian Uraian Jumlah
46

Pertemuan pertama jumlah Pertemuan kedua

Skor perolehan dari 10 Skor perolehan dari 15


kegiatan yang kegiatan yang terlaksana
terlaksana

Skor maksimal 15 Skor maksimal 15

Persentase keberhasilan 66.66% Persentase keberhasilan 86.66%

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran diamati oleh seorang

observer atau teman sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas

siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

dideskripsikan dalam bentuk persentase secara keseluruhan.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran siklus

I pertemuan pertama tampak bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model

pembelajaran belum maksimal. Pada siklus I pertemuan pertama yaitu dari 15

skenario pembelajaran, hanya 10 skenario pembelajaran yang terlaksana atau

66.66%. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu dari 15 skenario

pembelajaran hanya 12 skenario pembelajaran yang terlaksana atau 80.00%.

pebandingan aktivitas mengajar guru pada siklus I dapat dilihat dalam table

berikut:
47

Table 4.2 Perbandingan Aktivitas belajar siswa Siklus I


Uraian Uraian Jumlah

Pertemuan pertama jumlah Pertemuan kedua

Skor perolehan dari 10 Skor perolehan dari 12


kegiatan yang kegiatan yang terlaksana
terlaksana

Skor maksimal 15 Skor maksimal 15

Persentase keberhasilan 66,66% Persentase keberhasilan 80.00%

d. Evaluasi

Setelah materi diajarkan pada siklus I tentang bentuk-bentuk

keputusan bersama maka kegiatan selanjutnya dilakukan evaluasi atau tes hasil

belajar. Evaluasi ini dlakukan untuk mengukur sejauh mana pemahama siswa

atas matei yang telah dipelajari melalui model pembelajaran berbasis masalah

Tes hasil belajar siklus I dilaksanakan pada hari sabtu 15 April 2017.

Berdasarkan dari data tes hasil belajar siklus I, menunjukan bahwa dari 25 orang

siswa yang mengikuti hasil belajar siswa, hanya 1yang mengikuti hasil belajar

siswa, hanya 18 orang siswa yang tuntas atau yang memperoleh nilai daatas

KKM (≥70) dengan presentase 72%. sedangkan 7 orang siswa lainnya belum

tuntas atau belum mencapai nilai KKM dengan presentase 28%.

Hal ini menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus

ini belum mencapai standar yang telah ditetapkan yaitu 75 % siswa memperoleh
48

nilai ≥ 70 sesuai KKM. Sehingga perlu adanya refleksi perbaikan pembelajaran

untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya denga tujuan untuk pencapaian hasil

belajar siswa yang sesuai standar yang telah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa

yang belum tuntas serta presentase yang diperoleh dapat dilihat dalam table

berikut:

Tabel 4.3 Daftar Nilai Tes Siklus 1


No NamaSiswa Nilai Ket.
1 ASI 64 Tidak Tuntas
2 MAR 76 Tuntas
3 HAE 82 Tuntas
4 FAR 59 Tidak Tuntas
5 DEL 76 Tuntas
6 FIA 82 Tuntas
7 ZUL 76 Tuntas
8 PIN 76 Tuntas
9 AID 76 Tuntas
10 NAJ 64 Tidak Tuntas
11 NAT 76 Tuntas
12 MAR 82 Tuntas
13 ABD 82 Tuntas
14 NID 76 Tuntas
15 MIR 71 Tidak Tuntas
16 SEL 88 Tuntas
17 KEV 82 Tuntas
18 CIN 76 Tuntas
19 AMA 64 Tidak Tuntas
20 RES 82 Tuntas
21 KHA 76 Tuntas
22 FAD 59 Tidak Tuntas
23 ALU 76 Tuntas
24 RIZ 71 Tidak Tuntas
25 AMI 82 Tuntas
13 Tuntas
Jumlah 1874 7 Tidak Tuntas
Nilai rata-rata 74,96
Presentase Ketuntasan 72,00%
49

Presentase tidak tuntas 28.00%


Sumber: diolah dari data penelitian

Keterangan
Jumlah peserta didik = 25 orang
Jumlah siswa yang tuntas = 18 orang
Jumlah siswa yang tidak tuntas = 7 orang
18
% ketuntasan = 25x 100% = 72%
7
% belum tuntas =25x 100% = 28%

Berdasarkan data dan evaluasi belajar siswa siklus I dari tabel diatas

dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas dan yang belum tuntas ada berapa

banyak. Oleh karena itu masih perlu adanya perbaikan pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus selanjutnya karena belum mecapai indikator yang

ditetapkan yaitu 75% siswa telah mencapai nilai criteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu 70. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dilihat pada grafik

4.1 dibawah ini:

80% 72.00%
70%
60%
50%
40% Tuntas
28.00%
30%
20% Belum Tuntas
10%
0%
7 Siswa 18 Siswa

Grafik 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I


50

e. Hasil Refleksi Tindakan Siklus I

Refleksi merupakan proses atau tahap dalam penelitian tindakan

kelas dimana betujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada setiap

akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan

tindakan siklus I baik pertemuan satu maupun pertemuan ke dua masih belum

tercapai indicator kinerja yang telah ditetapkan dan masih terdapat kekurangan

dan kelemahan lain.

Adapun kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu

sebagai berikut:

1. Factor Guru

a. Dalam kegiatan pembuakaan pembelajaran, guru kurang jelas dalam

memberikan gambaran tentang model pembelajaran berbasis masalah

sehingga siswa dalam menerima materi pelajaran mengalami

kebingungan

b. Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas

c. Guru masih kurang dalam memotivasi siswa

d. Diskusi kelompok kurang semangat. Dominasi dalam kelompok

maupun antara kelompok masih mewarnai kegiatan pembelajaran. Hal

ini disebabkan kurangnya perhatian guru dalam pembentukan

kelompok.
51

e. Guru kurang membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok,

sehingga siswa tidak terorgnisir dalam menyelesaikan tugas.

2. Faktor siswa

a. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru

b. Siswa kurang aktif dalam kelompoknya

c. Siswa belum memberikan komentar tentang topic yang hendak dibahas

berdasarkan arahan guru

d. Siswa belum berani mengacungkan tangan untuk mengajukan

pertanyaan

e. Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa yang bercerita dan

bermain

f. Dalam kegiatan presentasi kelompok, ketika temannya membacakan

hasil kerja kelompoknya didepan, kelompok lain kurang

memperhatikannya.

Dengan demikian menunjukan bahwa proses pembelajaran belum

mengarah pada kegiatan siswa, akan tetapi kegiatan pembelajaran masih

berpusat pada guru. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitiras guru dan

aktivitas belajar siswa serta hasil evaluasi dari siklus I yang belum mencapai

indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 75%, maka peneliti

memutuskan untuk melanjutkan proses pembelajaran pada siklus II.

3. Tindakan Siklus II

a) Perencanaan
52

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada tindakan siklus I,

maka peneliti dan observer kembali merencanakan siklus IIdengan harapan

kekurang dan kelemahan pada siklus I dapat diperbaiki sehingga diharapkan

tindakan siklus II mengalami penyempurnaan. Adapun kegiatan yang

dilakukan pada tahap perencanaan tindakan siklus II yakni sebagai berikut:

1) Menyiapkan silabus pembelajaran

2) Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) untuk

pelaksanaan tindakan siklus II

3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktvitas belajar siswa

dan aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung

4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan ringkasan materi

5) Menyediakan instrument tes hasil belajar berupa pilhan ganda dan esay

yang digunakan pada ahir siklus II

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru kembali melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat serta guru

melaksanakan tindakan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah

direncanakan pada tahap perencanaan siklus II. Proses pelaksanaan tindakan

siklus II ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, dinma proses

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaaan.

1) Pertemuan Pertama
53

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari sabtu, 22 april 2017 pada pukul 10.00-11.10 WITA, dengan

jumlah siswa yang hadir sebanyak 25 orang siswa dengan materi mematuhi

keputusan bersama dan contoh mematuhi keputusan bersama, penyajian

materi sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yang telah

dibuat berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang telah

disiapkan pada tahap perencanaan.

Kegiatan ini pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam dan

membaca doa serta menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan

gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran yang akan diterapkan

masaih sama dengan pertemuan sebelumnya dan juga guru mengingatkan

kembali topik pembelajaran, agar siswa memiliki gambaran tentang

pengetahuan yang akan diperoleh ketika proses pembelajaran selesai. Pada

tahap ini siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik namun ada

beberapa siswa yang bercakap dengan teman sebangkunyatapi tidak

menimbulkan kegaduhan.

Mengawali kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk membentuk

kelompoknya seperti pada pertemuan sebelumnya. Pada saat membentuk

kelompok siswa tertip dalam membentuk kelompok sesuai dengan arahan

guru, namun ada beberapa siswa yang bercanda tetapi tidak menimbulkan

kegaduhan, setelah semua siswa berada pada kelompoknya masing-masing,

guru dibantu oleh observer membagikan LKS pada siswa. Guru


54

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memahami

masalah-masalah dalam LKS dan memberi kesempatan untuk bertanya.

Pada tahap ini siswa mengajukan pertanyaan.

Selanjunya guru berkeliling kesetiap kelompok memantau jalannya

diskusi dalam kelompok yang mengalami kesulitan. Guru memotivasi siswa

seperti kita memahami masalah setelah itu baru menjawab. Pada tahap ini

diskusi siswa tertib dan tidak aada lagi siswa yang tidak selalu berada

didalam kelompoknya

Kemudian yang terahir penutup, pada tahap ini guru bersama siswa

menyimpulakan materi yang telah dipelajari serta melakukan Tanya jawab

seputaran materi sebagai refleksi atas apa yang telah dipelajari.

2) Pertemuan Kedua

Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah kembali dilaksanakan, dengan materi

keputusan bersama wajib dilaksanakan semua pihak penyajian materi

dilaksanakan sesuia dngan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yang

telah dibuat berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah yang telah

disiapkan pada tahap perencanaan.

Kegiatan ini pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam

dan membaca doa serta menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran yang

akan diterapkan masaih sama dengan pertemuan sebelumnya dan juga guru
55

mengingatkan kembali topik pembelajaran, agar siswa memiliki gambaran

tentang pengetahuan yang akan diperoleh ketika proses pembelajaran

selesai.

Selanjutnya pada kegiatan inti, dimana pada tahap ini proses

pembelajarannya disesuaikan dngan langkah-langkah model pembelajaran

berbasis masalah, pertama guru menyajikan materi pembelajaran, setelah

itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri 5 orang dalam

satu kelompok, pembagian pada pertemuan ini sama dengan kelompok

pada pertemuan sebelumnya, selanjutnya guru membagikan LKS pada

tiap-tiap kelompok sambil menyelesaikan cara mengerjakan soal dalam

LKS yang dibagikan dan membimbing serta mengarahkan semua anggota

tiap kelompok menyatukan pendapatnya dalam menyelesaikan masalah

yang terdapat dalam LKS setelah itu guru memastikan setiap kelompok

telah menyelesaikan soal LKS yang telah diberikan.

Kemudian yang terahir penutup, pada tahap ini guru bersama siswa

menyimpulakan materi yang telah dipelajari serta melakukan Tanya jawab

seputaran materi sebagai refleksi atas apa yang telah dipelajari.

c) Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas yang bertindak sebagai

observer, aspek yang diamati adalah semua kegiatan guru dan kegiatan

siswa saat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah, dimana pada saat proses pembelajaran

tersebut apakah sudah sesuai dengan skenario pembelajaran atau tidak,


56

selain itu observer juga melihat bagaimana respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran dan perkembangan nilai hasil belajar siswa diakhir siklus.

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas yang dilakukan oleh guru diamati oleh seorang

pengamat dengan menggunakan lembar pengamatan. Kegiatan yang diamati

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Sejumlah tahapan

dalam aktivitas pembelajaran guru tersebut.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran

siklus II pertemuan pertama tampak bahwa aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran belum maksimal. Pada siklus I pertemuan pertama yaitu

dari 15 skenario pembelajaran, hanya skenario 14 yang terlaksana atau

93.33%. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu dari 15 skenario

pembelajaran hanya 14 skenario pembelajaran yang terlaksana atau 100%.

pebandingan aktivitas mengajar guru pada siklus II dapat dilihat dalam table

berikut:

Table 4.4 Perbandingan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II


Uraian Uraian Jumlah

Pertemuan pertama jumlah Pertemuan kedua

Skor perolehan dari 14 Skor perolehan dari 15


kegiatan yang terlaksana kegiatan yang terlaksana

Skor maksimal 15 Skor maksimal 15

Persentase keberhasilan 93.33% Persentase keberhasilan 100%


57

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran diamati oleh

seorang pengamat atau guru kelas dengan menggunakan lembar

pengamatan aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran dideskripsikan dalam bentuk persentase secara

keseluruhan.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran

siklus II pertemuan pertama tampak bahwa aktivitas guru dalam

menerapkan model pembelajaran belum maksimal. Pada siklus II pertemuan

pertama yaitu dari 15 skenario pembelajaran, hanya 13 skenario

pembelajaran yang terlaksana atau 80,00%. Sedangkan pada pertemuan

kedua yaitu dari 15 skenario pembelajaran hanya 14 skenario pembelajaran

yang terlaksana atau 86,66%. pebandingan aktivitas mengajar guru pada

siklus I dapat dilihat dalam table berikut:

Table 4.5 Perbandingan Aktivitas Hasil belajar siswa Siklus II


Uraian Uraian Jumlah

Pertemuan pertama jumlah Pertemuan kedua


58

Skor perolehan dari 13 Skor perolehan dari 14


kegiatan yang kegiatan yang terlaksana
terlaksana

Skor maksimal 15 Skor maksimal 15

Persentase keberhasilan 86.66% Persentase keberhasilan 93.33%

d) Evaluasi

Setelah pelaksanaan tindakan dilaksanakan silkus kedua maka

diadakan evaluasi untuk mengetahui peningkatan penguasaan pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan pada siklus II. Hasil evaluasi tindakan

siklus II menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil evaluasi

siklus I .

Tes hasil siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 28 april

2017. Berdasarkan data tes siklus II, menunjukan bahwa dari 25 orang siswa

yang mengikuti tes hasil belajar hanya 22 orang siswa yang mengikuti tes siklus

II. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa yang belum

tuntas serta presentase yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Daftar Nilai Tes Siklus 1I


No NamaSiswa Nilai Ket.
1 ASI 86 Tuntas
2 MAR 73 Tuntas
3 HAE 86 Tuntas
4 FAR 73 Tuntas
5 DEL 86 Tuntas
6 FIA 93 Tuntas
7 ZUL 80 Tuntas
8 PIN 93 Tuntas
9 AID 60 Tidak Tuntas
10 NAJ 80 Tuntas
11 NAT 80 Tuntas
12 MAR 73 Tuntas
59

13 ABD 93 Tuntas
14 NID 80 Tuntas
15 MIR 73 Tuntas
16 SEL 86 Tuntas
17 KEV 73 Tuntas
18 CIN 73 Tuntas
19 AMA 80 Tuntas
20 RES 66 Tidak Tuntas
21 KHA 93 Tuntas
22 FAD 73 Tuntas
23 ALU 86 Tuntas
24 RIZ 66 Tidak Tuntas
25 AMI 73 Tuntas
Jumlah 1978
Rerata 79,12
Presentase Ketuntasan 88,00%
Sumber: diolah dari data penelitian

Keterangan:

Jumlah peserta didik = 25 orang

Jumlah siswa yang tuntas = 22 orang

Jumlah siswa yang tidak tuntas = 3 orang

22
% ketuntasan = 25x 100% = 88 %

3
% belum tuntas =25x 100% = 12%

Berdasarkan hasil analisis data evaluasi belajar siswa pada siklus II


dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat jika
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I karena pada siklus II
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 22 orang siswa atau 88% dan siswa yang
belum tuntas sebanyak 3 oarang siswa atau 12% dengan nilai rata 79.12%
ketuntasan hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada grafik 4.5 berikut:
60

100% 88.00%
80%

60%

40% Tuntas
Belum Tuntas
20% 12.00%

0%
3 Siswa 22 Siswa
Jumlah Siswa = 25

Grafik 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

e) Hasil Refleksi Tindakan Siklus II

Refleksi merupakan proses atau tahap dalam penelitian tindakan

kelas dimana bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada setiap

akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada

pelaksanaan tindakan siklus II baik pertemuan I dan pertemuan II sesuai

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi

anatara peneliti dengan observer (guru kelas) dimana terlihat bahwa

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

sudah mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun ada 3 orang siswa yang

belum mencapai KKM. Akan tetapi siswa tersebut aktif dalam melibatkan diri

dalam pelaksanaan tindakan kelompok.

Jika dilihat dari hasil tes pada evaluasi tindakan siklus II, yaitu telah

mencapai 88.00% siswa telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 79.12

dengan kata lain telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh
61

peneliti yaitu 75%. Dengan demikian peneliti dan observer sepakat bahwa

penelitian dihentikan dengan siklus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Menurut Suharsimi (dalam Paizaluddin dan Emalianda 2013: 6-7)

penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian yang beriorientasi pada

penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah

pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau

akibat tindakanya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat

penyempurnaan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga

diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua

siklus, dengan setiap siklus dilaksanakan dalam dua pertemuan.

Dalam model pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dalam enam

tahapan. Tahap pertama adalah tahap orentasi pada masalah yaitu Guru

menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. Tahap

Mengorganisasiakan siswa untuk belajar yaitu guru dilaksanakan dengan

membentuk kelompok belajar siswa, memperkenalkan alat dan bahan atau

media pemebelajaran, membagikan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan

soal LKS, membimbing siswa dalam mengerjakan soal LKS, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

secara bergantian, kemudian memberikan penguatan serta pujian bagi

kelompok yang memiliki jawaban dalam kerja kelompok. Tahap Membimbing

penyelidikan individu maupun kelompok yaitu guru membagikan LKS kepada


62

setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap

siswa berfikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

siswa mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ada pada LKS atau pertanyaan

yang telah diberkan guru. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik

sampai yang bersifat umum.. Tahap Mengembangkan dan menyajian hasil

karya yaitu guru menyuruh siswa dari setiap kelompok memerlukan hasil

eksperimen yang mevakili bentuk penyelesaian masalah yang telah mereka

temukan kepada kelompok lain.Tahap Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah yaitu guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

serta semua hasil jawaban kerja kelompok siswa serta hal-hal yang dianggap

masih kurang jelas

Berdasarkan permasalahan pertama yaitu apakah hasil belajar siswa

pada materi bentuk-bentuk keputusan bersama dapat ditingkatkan melalui

penerapan model pembelajaran berbasis masalah, maka untuk mengatasi

rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I, peneliti melakukan diskusi antara

peneliti dengan observer dan disepakati adanya beberapa kelemahan guru dalam

pengelolaan pembelajaran berbasis masalah di kelas khususnya materi bentuk-

bentuk keputusan bersama, yaitu :

a. Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas

b. Guru masih kurang dalam memotivasi siswa

c. Diskusi kelompok kurang semangat. Dominasi dalam kelompok

maupun antara kelompok masih mewarnai kegiatan pembelajaran. Hal


63

ini disebabkan kurangnya perhatian guru dalam pembentukan

kelompok.

d. Guru kurang membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok,

sehingga siswa tidak terorganisir dalam menyelesaikan tugas.

e. Guru masih kurang menguasai model pembelajaran berbasis masalah,

sehingga susah dalam melakukan pembelajaran.

Dari hasil refleksi tersebut kemudian ditentukan langkah-langkah

perbaikan pada siklus II sebagai berikut:

1. Pada saat pembelajaran akan dimulai, guru terlebih dahulu setelah

melakukan apersepsi harus menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru harus dapat mengorganisasikan waktu dengan baik sesuai dengan

waktu mata pelajaran yang ditentukan dalam jadwal agar tidak

menimbulkan kebosanan bagi siswa.

3. Guru harus dapat memberikan pertanyaan yang dekat dengan kehidupan

siswa sebagai aplikasi antara proses pengamatan dan pengalaman siswa.

4. Guru harus lebih menguasai model pembelajaran berbasis masalah.

1. Siklus I

a. Hasil Belajar Siswa

Setelah proses pembelajaran siklus I pada pertemuan

pertama dan kedua selesai, selanjutnya guru melakukan evaluasi untuk

melihat sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah (PBM) didalam kelas.

Berdasarkan data hasil tes evaluasi pada siklus I terlihat dari 25 orang
64

siswayang ikut tes, hanya 18 orang atau 72.00% yang mendapat nilai

diatas KKM yaitu ≥ 70. Dan 7 orang siswa atau 28.00 % yang belum

mendapat nilai KKM ≤ 70. Belum tercapai indicator kinerja tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak dilakukan pada saat proses

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah pada mata

pelajaran PKn materi keputusan bersama.

b. Aktivitas Guru

Aktivitas mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama

menunjukan hasil yang masih kurung memuaskan, karena masih banyak

aspek skenario pembelajaran yang belum terlaksana. Dinama dari 15

aspek pembelajaran hanya 10 aspek pembelajaran atau 66.66%.

Kemudian pembelajaran kembali dilaksanakan pada pertemuan kedua

dengan berusaha mengurangi kesalahan yang dilakukan guru/peneliti

pada pertemua pertama, terlihat sedikit ada peningkatan yang terjadi

dimana pada pertemuan kedua ini dari 15 aspek pembelajaran terdapat

13 aspek pembelajaran yang terlaksana atau 86.66%. Namun

peningkatan yang terjadi pada siklus I pertemuan kedua ini belum

selesai dengan apa yang diharapkan karna masih ada beberapa indikator

yang belum terlaksana.

c. Aktivitas siswa
65

Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama menunjukan

hasil belajar siswa yang masih kurung memuaskan, karena masih

banyak aspek scenario pembelajaran yang belum terlaksana. Dinama

dari 15 aspek pembelajaran hanya 10 aspek pembelajaran atau 66.66%.

Kemudian pembelajaran kembali dilaksanakan pada pertemuan kedua

dengan berusaha mengurangi kesalahan yang dilakukan guru/peneliti

pada pertemuan pertama, namun pada pertemuan kedua yang terlaksana

12 aspek pembelajaran atau 80.0%.

Adapun persentase perkembangan aktivitas guru dan siswa

dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

100.00%
90.00% 86.66%
80.00%
80.00%
70.00% 66.66% 66.66%

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pertemuan I Pertemuan II

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I.

2. Siklus II

a) Hasil Belajar Siswa

Tes siklus diadakan pada akhir pembelajaran siklus II pertemuan kedua, tes

ini dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan hasil belajar siswa setelah
66

perbaikan pada aktivitas mengajar guru dan belajar siswa terjadi peningkatan, ini

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)

dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran yang terbukti dengan meningkatnya interaksi siswa dalam kelas

sehingga hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran PKn Kelas VB SD

Negeri 13 poasia, hal ini juga didukung oleh pernyataan Kurinasih dan Berlin,

2014: 283. Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu

model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai

titik awal akusisi dan interaksi pengetahuan baru. Dalam pembelajaran berbasis

masalah, pemecahan masalah didefenisikan sebagai proses atau upaya untuk

mendapatkan suatu penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar nayata

sebagai masalah dengan menggunakan aturan-aturan yang diketahui. Jadi

pembelajaran berbasis masalah lebih memfokuskan pasa masalah kehidupan nyata

yang bermakna bagi siswa. berikut grafik Perbandingan Ketuntasan Pada Belajar

Siswa Berdasarkan Skor Perolehan Siswa Tes Siklus I dan Siklus II berikut ini:

100.00% 88.00%

80.00% 72.00%
60.00%

40.00%
28.00%
12.00%
20.00%

0.00%

silkus II
Siklus I
tidak tuntas tuntas
67

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Ketuntasan hasil Belajar Siswa Berdasarkan

Skor Perolehan Siswa Tes Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan signifikan pada

hasil belajar siswa dari siklus I sampai pada siklus II, dimana pada siklus I

ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 72 % atau 18 siswa yang mencapai nilai

KKM (70), dan 7 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Kemudian pada siklus II

ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 88% atau 22 dari 25 siswa telah

mencapai nilai KKM (70) dan hanya 3 siswa atau 12% yang belum mencapai nilai

KKM.

b) Aktivitas Guru

Berdasarkan data hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama terjadi

peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas mengajar guru dalam kelas, dimana

guru telah membentuk kelompok secara heterogen sehingga tiap kelompok aktif

dalam mengerjakan LKS, selanjutnya guru telah meningkatkan kemampuan dalam

mengelola kelas sehingga siswa serius dalam melakukan kegiatan diskusi,

penggunaan media yang sesuai dengan materi pelajaran, mengorganisasikan waktu

secara tepat dalam pembelajaran, adanya penghargaan kelompok terbaik.

kemudian pada pertemuan selanjutnya aktivitas mengajar guru sudah sangat baik

dimana tidak terjadi lagi kesalahan yang dilakukan guru pada pertemuan

sebelumnya, dalam penyampaian pembelajaran guru lebih meyakinkan sehingga

mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Adapun

persentase aktivitas mengajar guru pada siklus II pertemuan pertama 93,33%.dan

pada pertemuan kedua yaitu 100%.


68

c) Aktivitas Siswa

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II

pertemuan pertama meningkat jika dibandingkan dengan siklus I dimana semua

siswa tidak lagi ada yang bermain atau ribut saat guru menjelaskan, tidak lagi ada

siswa yang berjalan meninggalkan meja kelompoknya, lebih aktif dalam menjawab

LKS, aktif juga dalam mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban dari

kelompok penyaji serta siswa terklihat senang dalam mengikuti pembelajaran yang

dilaksanakan guru. Pada peertemuan selanjutnya perkembangan aktivitas belajar

siswa yang semakin baik dimana tidak terjadi lagi kesalahan yang dilakukan siswa

pada pertemuan sebelumnyasehingga proses pembelajaran sesuai dengan apa yang

diharapkan. Adapun persentase hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama

86,66% dan pertemuan kedua yaitu 93,33%.

100.00%
100.00%
93.33%
95.00% 93.33%

90.00% 86.66%

85.00%

80.00%

75.00%

Pertemuan I
Pertemuan II

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I
69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil atau temuan dalam penelitian inidapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebagaimana pada tindakan

siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 72% dengan nilai rata-rata

74.96. Sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mencapai

88% dengan nilai rata-rata 79,12.

2. Aktifitas belajar siswa meningkat dimana pada siklus I pertemuan 1 dari

66,66% pada pertemuan 2 meningkat menjadi 86,66%, sedangkan pada

siklus II pertemuan 1 meningkat dari 86,66% meningkat pada pertemuan

2 meningkat menjadi 93.33%.

3. Aktifitas mengajar guru meningkat dimana pada siklus I pertemuan 1 dari

66.66% pada pertemuan 2 menjadi 86,66%, sedangkan pada siklus II

pertemuan perama dari 93,33% pada pertemuan kedua meningkat menjadi

100%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, khususnya SD Negeri 13 poasia yang hendak menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah, maka diharapkan dapat menyediakan


70

sarana dan prasarana penunjang guna terlaksananya model pembelajaran

berbasis masalah yang efektif dan efisien.

2. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Bagi peneliti yang berminat diharapkan untuk mengembangkan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi, kelas dan bidang studi yang

lain dengan memahami setiap tahapan dalam model pembelajaran berbasis

masalah.

Вам также может понравиться

  • Bahan Listrik
    Bahan Listrik
    Документ6 страниц
    Bahan Listrik
    fina
    Оценок пока нет
  • Kko Sesuai Dengan Teori Bloom
    Kko Sesuai Dengan Teori Bloom
    Документ10 страниц
    Kko Sesuai Dengan Teori Bloom
    fina
    Оценок пока нет
  • RPP
    RPP
    Документ9 страниц
    RPP
    fina
    Оценок пока нет
  • Satuan Pendidika1
    Satuan Pendidika1
    Документ5 страниц
    Satuan Pendidika1
    fina
    Оценок пока нет
  • RPP
    RPP
    Документ11 страниц
    RPP
    fina
    Оценок пока нет
  • PROPOSAL (Revisi)
    PROPOSAL (Revisi)
    Документ28 страниц
    PROPOSAL (Revisi)
    fina
    Оценок пока нет
  • Sensortranduser
    Sensortranduser
    Документ113 страниц
    Sensortranduser
    Achmad Zajid
    Оценок пока нет
  • Sensortranduser
    Sensortranduser
    Документ113 страниц
    Sensortranduser
    Achmad Zajid
    Оценок пока нет
  • Biodata
    Biodata
    Документ1 страница
    Biodata
    fina
    Оценок пока нет
  • Tugas Elektronika
    Tugas Elektronika
    Документ18 страниц
    Tugas Elektronika
    fina
    Оценок пока нет
  • Makalah Metode Penelitian
    Makalah Metode Penelitian
    Документ24 страницы
    Makalah Metode Penelitian
    fina
    Оценок пока нет
  • Tugas RPP Dinar14
    Tugas RPP Dinar14
    Документ19 страниц
    Tugas RPP Dinar14
    fina
    Оценок пока нет
  • Soal Tes Uji Coba
    Soal Tes Uji Coba
    Документ4 страницы
    Soal Tes Uji Coba
    fina
    Оценок пока нет
  • Soal Tes Uji Cob1
    Soal Tes Uji Cob1
    Документ4 страницы
    Soal Tes Uji Cob1
    fina
    Оценок пока нет
  • Format Rpp-k-13 Permendikbud 22-2016
    Format Rpp-k-13 Permendikbud 22-2016
    Документ3 страницы
    Format Rpp-k-13 Permendikbud 22-2016
    fina
    Оценок пока нет
  • Sensortranduser
    Sensortranduser
    Документ113 страниц
    Sensortranduser
    Achmad Zajid
    Оценок пока нет
  • Pengertian Transduser
    Pengertian Transduser
    Документ3 страницы
    Pengertian Transduser
    fina
    Оценок пока нет
  • Soal Ujian Akhir PSD
    Soal Ujian Akhir PSD
    Документ2 страницы
    Soal Ujian Akhir PSD
    fina
    Оценок пока нет
  • Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    Документ15 страниц
    Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    fina
    Оценок пока нет
  • Firlan Algoritma 2
    Firlan Algoritma 2
    Документ10 страниц
    Firlan Algoritma 2
    fina
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap
    Laporan Lengkap
    Документ1 страница
    Laporan Lengkap
    fina
    Оценок пока нет
  • RPP Fina
    RPP Fina
    Документ11 страниц
    RPP Fina
    fina
    Оценок пока нет
  • Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    Документ15 страниц
    Makalah Strategi Pembelajaran Kelompok 1
    fina
    Оценок пока нет
  • Soal Ujian Akhir PSD
    Soal Ujian Akhir PSD
    Документ2 страницы
    Soal Ujian Akhir PSD
    fina
    Оценок пока нет
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Документ11 страниц
    Penda Hulu An
    fina
    Оценок пока нет