Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
“HIJRAH CINTA”
Hijrah adalah suatu perubahan yang akan membawa kita menuju perubahan yang lebih baik
lagi Seperti halnya aku. Nama ku Yasmin aku baru saja berhijrah, Allah SWT. telah memberiku
hidayah yang sangat besar untukku. Perubahan yang besar ini membuat teman-temanku kaget dan
perlahan-lahan menjauhiku. Tetapi tidak semua yang menjauh, ada sahabat jannahku yang selalu
menemaniku dalam suka maupun duka, nama nya alfi dan athaya.
Disebuah sekolah kejuruan negeri, ada 3 orang siswi yang sedang lari terbirit-birit untuk
menuju ke masjid untuk mengikuti kegiatan organisasi mingguan yaitu ROHIS. Salah satunya adalah
aku. Aku,alfi,dan athaya sedang terburu-buru menuju ke masjid. Dijalanan kami selalu meributkan
sesuatu yang tidak penting. Kami selalu bertengkar, meski begitu kami tidak pernah saling mencela
atau pun mengejek. Hmm tapi ini gak berlaku buat kami sihh heheheh
“huh.. huh… kita telat nih” ucap aku sambil menjinjing rok lebarku. “lagian kamu sih ngerjain pr nya
lama baget, kenapa coba gak ngerjain di rumah??? Kalo gini kan susah taukk, mana telat 5 menit
nihh” kesal aku
“udah udah, jangan ribut mulu napa, kalian berdua sama-sama salah, kamu yas harusnya kamu jangan
marah-marah dulu kali aja athaya kecapaian dan kamu athaya lain kali kamu harus ngerjain pr
dirumah jangan di sekolah, itu kan tugas rumahan. “ ceramah panjang lebar alfi. “udah yuk kita segera
kemasjid” sambung alfi
“aaminn”
Beberapa menit kemudian kita bertiga sampai di depan masjid, lalu kami terburu-buru mencopot
sepatu. Lalu kita dengan setengah berlali kita menaiki tangga masjid. Sampai di dalam masjid kami
serempak mengucapkan salam
“wa’alaikumussalam wr wb” jawab mereka serempak. Kami malu sekali karena mereka semua
menatap kami ada yang menatap dengan pandangan heran, geli, dan lain sebagainya. Tetapi ada
seorang yang menarik perhatian ku, dia dari selalu menundukkan pandangannya, tak pernah sekalipun
dia melihat ke arahku atau ke yang lain. Beberapa detik kemudian tiba-tiba dia mendongakkan
kepalanya, kami bertatap selama beberapa menit, tapi dia langsung mendudukkan pandangannya lagi.
“yass ayoo sini, malah berdiri dsitu” ucap alfi tiba-tiba sampai membuatku kaget. Akhirnya aku baru
tahu kalau aku masih berdiri ditempat tadi, maluu sekali akuu.
“kamu ini kenapa bengong disitu sih, malu-maluin taukk” ucap athaya yang memang orangnya ketus
Aku hanya berdehem saja. Lalu aku mengalihkan tatapanku dari temanku ke depan karena kajian
sebentar lagi akan dimulai.
“assalamu’alaikum teman-teman ……..” ucap pria tadi sambil membuka kajian di pagi hari ini.
Aku diam-diam menyikut teman-temanku yang memang berada disamping kanan kiriku
“apa sih”
“itu siapa sih yang ngisi kajian? Kok aku gak pernah liat ya?” ucapku bingung
“oalahhh itu kak panji, alumni sini juga dia dulu mantan ketua rohis” jawab alfi
“iya, kamu nih kan waktu promosi ada fotonya” jawab athaya juga
“mana ku lihat!!!” jawab ku dengan kessal. Aku sampai tidak sadar kalau suaraku kencang sekali
“dek dengerin kajiannya jangan ngobrol terus dari tadi ana lihat antum ngobrol terus, ini kajian
penting buat masa depan kalian” jawab kak panji penuh wibawa
“iya kak maaf” jawabku sambil menundukkan kepala menahan nangis gara-gara dimarahin.
Beberapa minggu kemudian setelah kejadian yang memalukan itu, aku dan sahabatku
selalu aktif mengikuti kegiatan ROHIS. Aku pun sudah mulai berhijrah karena aku ingin dilihat oleh
kak panji. Aku tau ini salah tetapi aku seolah-olah menulikan pendengaranku. Pada hari itu organisasi
ROHIS sedang ada kegiatan rihlah atau jalan-jalan, aku melihat di salah satu sudut ada kak panji yang
sedang sendirian, aku berpikir bahwa ini saat nya aku mengungkapan isi hatiku kepada kak panji.
“aku cuman mau bilang kalau aku sudah lama sekali suka sama kakak, cuman aku bingung gimana
caranya bilang ke kakak, yang aku tahu mungkin sekarang ini adalah kesempatan buat aku ngomong
jujur ke kakak” ungkapku jujur
“astagfirullah dek, istighfar ana gak tau harus bilang apa ke antum, tapi ana yakin itu cuman nafsu
saja. Istigfar dek. Sekarang ana mau tanya antum hijrah cuman buat ana? Iya?” hardik kak panji
Aku hanya diam seribu Bahasa
“ana simpulin itu jawaan iya, astagfirullah dek kamu ini, hijrah itu hanya boleh semata-mata hanya
karena Allah SWT. ana gak bakal ngelarang antum buat kamu suka sama seseorang tapi cara antum
itu salah, ana berharap antum gak salah lagi, segera perbaiki tujuan hijrah kamu dek, saya pergi dulu.
Assalum’alaikum” jawab panjang lebar kak panji
Yang kurasakan saat ini adalah sesak yang tiada tara, dadaku terasa sakit sekali. Aku menahan air
mata aku agar tidak turun. Tapi tidak bisa, aku tidak bisa menahannya. Aku terisak-isak dan
sesegukkan.
Tiba-tiba aku merasa ada yang memelukku dan mengusap punggungku, teman-teman ku selalu datang
tepat waktu
“baru cerita ke kita” jawab athaya. Aku akhirnya selesai menangis dan mulai menceritakan dari awal.
Mereka kemudian mengerti dan langsung menasehatiku karna hijrahku yang salah. Aku kemudian
memantapkan hatiku untuk berhijrah ke jalan Allah SWT. bukan karena manusia yang bukan mahrom
ku
Hari ini adalah hari kelulusanku, tentang rasa yang ku miliki buat kak panji jawabannya
adalah masih sama seperti dulu malah makin bertambah. Kini aku berhijrah hanya semata-mata
karena Allah SWT. bukan untuk manusia. di hari kelulusan ini aku merasa sangat bahagia karena
masih bersama sahabat-sahabat Jannah ku.
“iyaa” aku segera kessana agar tidak membuat mereka lama menunggu.
Aku puas melihat hasil fotonya. Mungkin ini jadi yang terakhir aku foto dengan mereka.
2 bulan setelahnya orang tuaku tidak henti-hentinya menjodohkanku dengan anak dari sahabat
mereka, padahal aku masih berumur 18 tahun. Tetapi mereka selau mencari alasan agar aku mau
menuruti kemauan mereka, aku pun tak tega melihat wajah sedih orang tuaku ketika aku menolak
perjodohan itu. Maka dari itu aku putuskan menerima lamaran dari seorang pria yang tidak akum au
ketahui namanya. Tetap saja dihatiku masih ada ssepercik harapan agar kak panji melamarku.
Aku telah bersiap dengan gamis berwarna hijau dengan khimar warna coklat muda.
“sudah bu”
Ibuku menatap ku dengan sangat lembut perlahan-lahan aku mencium kedua tangannya yang sudah
keriput dan mencium kedua kakinya
“maafkan Yasmin ya bu kalo ada salah” ucapku dengan mata yang berkaca-kaca
“sudah-sudah maafkan ibu sama bapak juga ya ndukk” jawab ibuku sambil membantu ku berdiri.
Aku dan ibuku berjalan menuju ke ruang tengah. Sselama perjalanan aku terus menundukkan
pandangan ku karna aku belom mau melihat pria yang melamarku. Andai saj-
“gimana Yasmin? Mau tidak menerima lamaran anak saya” lamunanku buyar ketika ada seorang
bapak paruh baya yang menanyaiku, ketika mendongakkan kepala aku tidak sengaja melihat kea rah
pria yang duduk dihadapanku.
Kini aku sudah yakin dengan keputusanku “bissmillah ya aku bersedia” dengan senyum lebar aku pun
menjawab lamarannya. Semua orang bahagia dengan jawabanku orangtuaku dan sahabatku bergantian
memelukku. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
“hijrah hanya karena manusia hanya akan membawa kita menuju keputus asaan”
HIJRAH
serli pawadi/Hijrah/H I J R A H
Tak menghiraukanku
Agar aku tak meremehkan rangkaian detik yang tak akan pernah kembali walau hanya satu.
Perjalanan Hijrah
Reihan/Hijrah/Perjalanan Hijrah/Puisi
Kulihat dermaga
Untukku punyaku
Aku pulang.
Membelah lautan
Ketika di SMA aku bergabung dengan organisasi ROHIS (Rohani Islam). ROHIS
adalah salah satu organisasi yang bergerak di bidang kerohanian, pada saat menjadi
siswa baru aku sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh ROHIS. Aku
termasuk orang yang beruntung karena bertemu dan berkumpul dengan orang-orang
hebat disini, tidak hanya hebat keilmuannya tapi juga bagus spiritual dan emosionalnya.
Teman-teman yang aku dapati pada organisasi ini berbeda dengan teman-temanku
ketika aku di SD dan SMP. Anak rohis di kenal sebagai siswa yang aktif, pintar dan juga
religius. Guru-guruku di sekolah sangat mendukung kegiatan rohis. Pada saat MUSDA
(Musyawarah Daerah) aku di calonkan oleh kakak kelasku sebagai Bakal Calon Ketua
Rohis. Ada lima orang saat itu dicalonkan dan aku termasuk satu diantaranya. Dalam
pemilihan calon ketua rohis ada beberapa pertanyaan yang diberikan untuk menguji
wawasannya tentang islam dan pengetahuannya tentang rohis. Dari sekian banyak
pertanyaan yang diberikan aku hanya bisa menjawabnya satu, itupun aku dipaksa untuk
menjawabnya. Sehingga sampailah waktunya untuk Pembina dan pengurus sebelumnya
mendiskusikan siapa yang akan menjadi nahkoda kapal dakwah di rohis ini kedepannya.
Tapi ada salah seorang dari peserta musda mengatakan “Carilah pemimpin itu yang
terlemah diantara mereka, karena itulah nanti yang akan menjadi besar”..!! Aku tau
maksud dari peserta itu, sepertinya dia sedang membicarakan aku. Yaa, karena hanya
aku yang tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Waktu yang sangat
menegangkan ketika pengumuman hasil keputusan Pembina dan pengurus sebelumnya
disampaikan. Alhasil, aku diamanahkan sebagai ketua rohis pada masa itu. Suatu hari
ada kegiatan yang melibatkan anak-anak rohis untuk ikut, acaranya bernama RADAR 1
(Training Dasar 1) yang di selenggarakan oleh Assalam Dpd Pesisir Selatan. Assalam
(Asosiasi Pelajar Islam) adalah organisasi pelajar islam se Sumatera Barat yang
bertujuan untuk membina generasi muda islam khusunya pelajar SMP dan SMA.
Training dasar 1 adalah pelatihan dasar yang diberikan kepada pelajar muslim yang ikut
dalam pelatihan tersebut, pelatihannya berisikan ceramah, diskusi, dhugem (dhuha
gembira), tahajjud dll.
Bersatu Menjalin Ukhuwah, itulah jargon dari Assalam. Banyak ilmu dan pengalaman
yang didapatkan pada saat training, tak sekedar itu aku juga mendapatkan teman-teman
baru yang saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.
”Berbaur dengan mereka menambah semangat dalam ibadah, bersama dengan mereka
menumbuhkan cinta pada Rabbnya” (Ranji Landrito_Hijrah Dalam Dekapan Ukhuwah)
Rohis dan Assalam adalah salah satu wadah yang membimbing dan membina pelajar
muslim di Sumatera Barat. Aku ditempa dan dibina dalam suatu kelompok kecil yang
disebut dengan Halaqoh. Disinilah perjalan hijrahku bermula dalam dekapan ukhuwah
islamiyah, pembinaan nya tidak hanya tentang islam saja, tapi juga melatih soft skill dan
kemampuan berbicara. Sehingga muara dari perjalan hijrahku adalah surga-Nya dan
berlabuh dalam perjuangan menyebarkan risalah Rasulnya. Selalu berproses
memperbaiki diri dan memberikan kebermanfaatan untuk ummat.
“Aku yang memilih jalan ini agar berbakti pada Negeri dan taat kepada Ilahi”
(Ranji Landrito_Hijrah Dalam Dekapan Ukhuwah)
Aku diterima bekerja sebagai karyawan baru di sebuah mall sebagai SPG. Toko kami
menjual aksesoris komputer. Toko nya tidak terlalu besar hanya ada 4 karyawan dan 1
supervisor toko disitu. Pakaian kerja kami bebas tapi sopan, memakai kemeja dan celana
jeans. Beda dengan stand lain yang kebanyakan memakai rok mini.
Awalnya aku sangat asing bekerja di mall seperti ini, maklum karena baru pertama kali nya.
Ibuku bekerja di sebuah catering ternama, aku anak pertama dari 4 bersaudara, bisa dibilang
ikut membantu jadi tulang punggung keluargaku.
Beberapa minggu bekerja disitu aku sering di ganggu SPB toko sepatu , di dalam sebuah mall
pasti banyak stand. Laki laki itu sering sekali memanggilku meski tidak tahu namaku (
sstttt.... lingling qiu qiu ) panggil nya sambil cengengesan.
Tidak jarang aku kabur darinya. Orang selalu menggambarkan aku “cupu” bahkan ndeso.
Penampilanku sangat sederhana, tidak suka make up. Muka orientalku membuat orang sering
memanggilku “Cina”. Mata ku sedikit sipit tapi cara bicaraku kadang medok, maklum aku di
lahirkan dan di besarkan di Jawa Timur
Suatu hari ada laki laki yang membuatku kaget saat aku sedang menjaga stand pameran toko
ku
aku yang saat itu tidak terpikir bahwa dia hanya modus minta no hp, langsung saja
memberikan nomor hp ku padanya. Dia pun langsung mencatat nomorku di hpnya
Sedangkan aku yang baru beberapa minggu menjadi SPG , dengan polosnya hanya bisa
menerka
" mungkin dia custumer yang ingin beli barang disini tapi sedang tidak membawa uang jadi
dia menelepon saudaranya " gumamku dalam hati.
setelah itu dia hanya cengar cengir sambil bilang " namanye sape mbak ?"
" sssttt ayo Sur woii ... " dia berlari kecil meninggalkan stand ku
aku masih saja bengong melihat laki laki aneh itu . " cowo sinting ( gumamku dalam hati )
seketika aku teringat, astaga ! kenapa kasih no hp ku ke dia ?! matilah aku ....
tidak lama setelah kejadian itu, tepatnya hari itu juga setelah selesai shalat jumat ada message
masuk ke Hp ku “ eh jingga save no gue ya, nama gue Surya bytheway nama panjang lo
jingga siapa?”
dan dengan rasa kesal yang sebenarnya kesal sama diri sendiri karena sudah merasa di
bohongi dengan kejadian tadi, aku membalas message nya “ jingga doank “
dia membalasnya lagi “ buset irit amat balesnya, ngeri pulsa nya abis ya cina ?”
aku pun tidak membalas message nya lagi (aku masih sangat kesal dengan ke onengan ku
sendiri)
Sejak saat itu dia sering sekali message aku, dia sering sekali muncul dimana mana
Di toilet saat aku ambil air untuk mengepel toko, di kantin saat aku sedang asik makan
sendirian, di mushalla saat aku ingin shalat, dan tak jarang juga dia berdiri di depan toko nya
hanya untuk memanggil ku. Sungguh hal yang konyol!
Aku baru sadar Surya punya teman cowo yang waktu itu sering memanggilku juga saat
pertama aku kerja disini dengan sebutan “lingling”
Surya selalu saja mengirim sms kepadaku, aku jarang sekali meresponya
Surya menyatakan perasaan nya kepadaku, berbagai cara dia lakukan untuk mendekatiku, tak
jarang juga aku sering ditawarkan untuk diantarnya pulang.
Aku pernah sekali di antar nya pulang, kondangan bersama ketika salah satu teman kita beda
stand ada yang menikah. Aku masih sangat ragu denganya, teman temanku sering bilang dia
bukan cowo baik baik, dia playboy. Terkadang aku takut jika dekat denganya tapi terkadang
ada rasa nyaman tersendiri yang aku rasakan. Entah lah perasaan macam apa ini ...
Suatu malam, dia mengantarku pulang. Dia bertanya padaku bagaimana jawabanku atas
perasaanya. Aku terdiam bingung, di satu sisi aku mulai nyaman denganya, di sisi lain aku
masih takut, aku belum tau dia seperti apa, bagaimana masa lalunya, sifat nya .
Tiba tiba dia bicara padaku “ aku bakal tetap nunggu jawaban kamu, bahkan sampai kamu
yakin”
Dan aku terdiam sejenak, di boncengnya aku saat itu. Aku mencoba mengikuti kata hatiku
saat itu. Sesampainya di depan rumah ku. Setelah aku turun dari motornya aku mengatakan
sesuatu padanya “ iya aku terima kamu jadi pacarku”
Aku pun langsung masuk kedalam rumah, sekilas aku lihat dia tersenyum kepadaku.
Sesampainya didalam rumah aku masih terdiam. Aku tidak percaya apa yang barusan aku
sampaikan pada Surya tadi
Dalam hatiku bergumam “ apa benar aku yakin dengan dia? apa ini tidak terlalu cepat? “
Sebelum tidur aku menerima sms dari surya “ makasih ya, kamu udah mau nerima aku. Aku
tau kamu masih sedikit terpaksa dan belum yakin sama aku. Tapi aku akan coba buat
bahagiain kamu, ga kecewain kamu sampai kamu bener bener bisa sayang sama aku”
Aku terdiam membaca pesan dari surya, entahlah aku harus bahagia atau bagaimana yang
jelas ada rasa pengharapan dia tidak mengecewakanku.
Keesokan hari nya di mall tempatku bekerja, kabar aku berpacaran dengan Surya mulai
tersebar. Teman temannya sering bercanda denganku, termasuk yang dulu sering
menggodaku ketika aku baru masuk kerja disini. Namanya Anda, ya aku baru tau namanya
setelah resmi berpacaran dengan Surya. SPG di stand lain pun tidak sedikit yang langsung
mengenalku setelah aku berpacaran dengan Surya, mungkin karena image Surya yang
dulunya terkenal playboy. Sebagai anak baru yang bekerja disitu tidak jarang dapat cerita
tentang Surya di masa lalu nya. Tapi entah kenapa aku yakin setiap orang mampu berubah
Kita adalah dua yang berbeda, Surya orang yang sangat Optimis, ekspresif, dan humoris
(itulah sifat dia yang aku suka) sementara aku adalah orang yang Introvert
Namun orang tuaku tidak suka dengan Surya karena dia beda suku denganku. Mama ku
menganggap dia kurang baik untukku, dan mama selalu berusaha mematahkan keyakinanku
pada surya. Kadang meskipun hubungan kami baru seumur jagung, tapi aku merasa dia bisa
menjadi sosok pelindungku, sosok kakak laki laki yang sangat aku inginkan karena aku anak
pertama yang mendambakan sosok yang membuatku nyaman, dia selalu mampu membuatku
bahagia meski hanya dengan kesederhanaan, meluangkan seluruh waktu nya untukku,
mengantarkan ku pulang meski dia sedang shift pagi. Jarang sekali aku pulang sendiri, dia
selalu memastikan bahwa aku baik baik saja dan aku memilih bertahan pada pilihanku,
karena Surya juga selalu menguatkanku. Dia selalu menasehatiku bahwa jika orang tua ku
tidak suka denganya, jangan pernah aku membangkang / melawan orang tuaku. Surya siap
jika hubungan kami harus backstreet untuk sementara waktu. Sampai orang tuaku kelak
setuju dengan hubungan kami, Surya janji akan berusaha berubah lebih baik bersamaku.
Enam bulan pacaran, aku merasa mulai benar benar bisa jatuh cinta dan sayang pada Surya,
dulu aku selalu cuek di awal hubungan kami. Sekarang aku merasa cemas jika dia tidak ada
kabar, dulu aku sosok wanita yang selalu takut bertukar pikiran padanya, kabur jika lewat di
depanya karena malu. Tapi tidak untuk saat ini. Aku mulai terbiasa berani memesan makanan
jika kami sedang makan berdua. Ku akui Surya begitu sabar menghadapi sifat childish ku.
Dia selalu bisa memaklumi keminderan ku. Dia tahu bahwa aku wanita pemalu, bingung bila
harus menunjukkan rasa sayangku padanya, Introvert. Dia selalu menghiburku dengan sikap
konyol dan humorisnya.
Memasuki usia satu tahun hubungan kami, Surya harus pergi dari tempat kerja nya. Dia di
mutasi ke tempat lain karena ada perolingan karyawan. Dan aku masih di tempat ini,
terkadang aku mulai merasa kesepian jika istirahat. Biasanya kami selalu makan bersama,
Surya biasa membelikan ice moccacino kesukaanku di kantin. Aku rindu...
Surya selalu saja tidak bisa ditebak, di mutasi ke tempat lain tidak membuatnya lupa padaku.
Dia masih sering menjemputku pulang, padahal jarak nya lumayan jauh. Tiba tiba muncul di
depan toko ku dengan membawa susu coklat kesukaanku. Sikap sederhana seperti itulah yang
membuatku nyaman dan lupa bahwa dulu aku menerimanya karena sedikit terpaksa.
Aku tercengang membacanya, aku merasa pasti ini ada sesuatu. Kenapa laki laki ini menuduh
Surya sebagai perusak rumah tangga orang lain? Aku bertanya tanya sendiri, aku menangis.
Aku mulai panik dan bingung.
Semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak memikirkan message laki laki itu, sebenernya ini
ada apa? aku terus menerka, kenapa Surya tak jujur padaku bahwa dia sedang ada masalah?
Siapa sebenarnya laki laki itu? Semua pertanyaan menggelayuti pikiranku.
Keesokan hari nya aku memutuskan untuk membuat akun FB palsu, akun itu aku buat
sengaja untuk mencari tahu rasa penasaranku, aku memutuskan untuk tidak bertanya
langsung pada Surya dahulu. Aku ingin memastikanya sendiri
Saat aku buat akun FB baru itu aku berpura pura menjadi mantan Surya, dan aku message
laki laki yang sudah marah marah ke Surya. Aku mencoba meyakinkan dia dan bertanya
sebenarnya ada apa dengan Surya, kenapa dia sampai begitu marah pada Surya?
Laki laki itu membalas pesanku, bahkan dia meminta nomorku untuk menelepon dan
menjelaskan semuanya, kuberikan nomorku. Beberapa menit kemudian laki laki itu
meneleponku
“ dengan mbak nanda? ( nama akun FB palsuku ) ini saya yang tadi mbak message, saya
dery mbak”
“ iya mas saya nanda, gimana mas kelanjutan chatt kita tadi di fb ?
“ ya jadi begini mbak saya ini suaminya rani, dan rani itu mantanya Surya ketika dulu masih
sekolah. Sekarang ini Rani dan Surya satu area mbak kerja nya. Saya akhir akhir ini sering
ribut sama rani karena rani pernah bilang sama saya dia pernah jalan sama Surya, bahkan
kalo saya lagi gabisa jemput rani pulang. Surya lah yang mengantar dia pulang. Saya sudah
coba bilang ke Surya untuk ga deketin istri saya lagi tapi dia tetap saja nekat mbak.....”
“ (teleponpun aku matikan) Rasanya badanku seketika lemas, aku menangis sejadi jadinya,
rasanya aku ga percaya sama semua ini jika Surya sampai berbuat benar demikian berarti dia
udah jahat banget sama aku. Selama ini aku udah buat coba percaya sama dia, kenapa dia
nglakuin ini sama aku? Dia mungkin tidak selingkuh tapi dia ga jujur sama aku dan sesuai
kesepakatan kita bersama
Aku langsung BBM Surya dan mengajaknya bertemu untuk membicarakan masalah ini
Dia bertanya mengapa tiba tiba mengajak bertemu. Dan aku jelaskan masalah ini kepadanya.
Dia malah marah kepadaku, dia tidak mau menemuiku seakan akan takut denganku. Aku
debat denganya melalui Bbm, aku bilang “ kalo kamu ga mau ketemu sama aku dan
ngejelasin ini semua berarti kamu emang ada apa apa sama rani, ayo kita ketemu dan kelarin
masalah ini bareng bareng, jangan bikin aku berpikiran negatif sama kamu Sur !
Surya tetap pada prinsipnya dia bilang “ aku gamau bahas masalah yang harusnya udah
selesai ngga “
Dia memutuskan hubungan kami secara sepihak, dia bilang ga seharusnya aku buka message
nya dia. Mungkin aku memang salah sudah membuka privasi dia, tapi mengapa dia tidak mau
menjelaskanya padaku tentang apa yang sudah terjadi, dia menghapus kontak Bbm ku sejak
setelah bilang putus secara sepihak. Aku masih tidak percaya seseorang yang aku pikir sangat
menyayangiku memperdulikanku dan menunjukkan rasa sayangnya padaku bisa mengambil
keputusan seperti ini.
Belakangan aku dekat dengan Anda ( teman Surya yang saat itu sering memanggilku
“lingling” ) entahlah dia senang sekali memanggilku dengan sebutan itu. Dia bilang mukaku
ini seperti lingling / gadis Cina. Awalnya kami hanya dekat biasa saja karena Anda juga
sudah tidak di mall tempat aku bekerja, dia lebih dahulu di mutasi sebelum Surya.
Sudah sebulan aku intens berhubungan dengan Anda via BBM. Singkat cerita 2 bulan aku
dekat dengan Anda, Anda mengungkapkan perasaanya padaku, aku sangat terkejut. Betapa
tidak pengakuanya bahwa dulu yang suka aku duluan sebenarnya adalah dia bukan Surya tapi
dia mengalah dengan Surya saat itu, karena tidak berani bersaing dengan Surya. Aku sempat
menanyakan hal ini kepada Widia teman Surya dan Anda yang sekarang menjadi sahabatku
setelah mereka berdua di mutasi. Widia menjawab itu benar adanya. Memasuki bulan ke 6
setelah aku putus dengan Surya, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba membuka hatiku
untuk Anda, awal nya aku masih sangat ragu, aku berfikir bagaimana jika Surya tahu aku
jadian dengan Anda, sahabat dia sendiri.
Dan benar saja, sebulan setelah aku jadian dengan Anda. Surya berselisih dengan Anda
melalui pesan Fb, mereka berdebat. Surya memaki maki Anda, dia bilang tidak seharusnya
dia jadian dengan ku, dia pernah mengirim pesan padaku yang isinya “ kamu boleh jadian
sama siapa aja, asal jangan Anda. Pliss aku mohon ! tapi ku hiraukan pesanya.
Awal aku berpacaran dengan Anda, orang tuaku sangat suka padanya dia terlihat baik di mata
mama papaku, dia punya nilai plus tersendiri. Aku pun jadi nyaman tidak perlu backstreet
lagi. Hubungan kami pun berjalan dengan normal dan semakin dekat, kami bahkan berniat
serius sampai ke jenjang pernikahan.
Beberapa minggu belakangan ini entah kenapa Anda sangat berubah, dia menjadi sosok yang
tidak aku kenal, dia sangat sering berkata kasar padaku jika sedang marah, sering sekali tidak
ada kabar, sibuk sendiri dengan dunia nya. Aku menjadi sangat heran atas perubahan
sikapnya, apa memang ini sikap dia sebenarnya? Semenjak diangkat menjadi karyawan tetap
dan Supervisor di Toko nya dia lebih sering asik bermain bersama teman temanya. Sampai di
usia satu tahun hubungan kami. Dia semakin kasar dan tidak punya waktu untukku. Aku
mulai membanding bandingkan sikapnya dengan Surya, Surya dulu tidak pernah seperti ini,
sesibuk apapun dia, dia selalu punya waktu untuk ku, bahkan dia yang lebih sering khawatir
jika aku tidak ada kabar.
Aku selalu menutupi sikap Anda yang sudah mulai kasar, tapi suatu ketika orang tuaku tahu
bagaimana sifat Anda sebenarnya. Adikku lah yang memberi tahu kepada orang tuaku,
pernah dengan tidak sengaja, adik ku membaca chatt ku dengan Anda saat bertengkar.
Orang tuaku geram, aku jadi selalu berselisih paham dengan mama dan papaku, berulang kali
aku diingatkan untuk segera meninggalkan Anda,
Mama selalu berkata “ apa yang kamu harapkan dari laki laki kasar seperti itu?
Dia bahkan tidak akan bisa menghormati kamu sebagai wanita, baru pacaran saja sudah bisa
kasar seperti ini, bagaimana nanti jika sudah menikah ? Mama sangat sayang sama kamu nak,
mama hanya tidak mau kamu salah langkah dan menyesal di kemudian hari”
tapi aku bersikeras pada perasaanku. Aku sudah terlanjur menyayanginya, sampai suatu
ketika aku bertengkar hebat dengan mama papa ku. Aku diusir dari rumah. Orang tuaku
menyuruhku memilih antara mereka atau Anda. Mamaku sempat pingsan saat papaku
mengusirku. Aku menangis, aku bingung Tuhan. Di satu sisi aku sayang dengan Anda dan
disisi lain aku tidak ingin durhaka kepada orang tuaku.
Suatu ketika Anda marah kepadaku karena hal sepele. Aku mengajaknya nonton dan dia
bilang dia tidak punya waktu, selama ini aku hanya diam tapi kali ini aku bilang bahwa dia
telah berubah. Dia memaki ku, mengumpat kata kata kotor dan bilang bahwa aku ini pacar
yang tidak pengertian. Aku sedih aku menangis, dia malah sangat geram melihatku menangis.
Anda mendiamkan aku selama seminggu, dia bilang “putus” secara sepihak seminggu setelah
kejadian itu. Sungguh aku sangat tidak percaya dia berbeda sekali dengan Surya yang jika
sedang marah Surya tidak pernah kasar apalagi memakiku. Aku hanya bisa menangis dan
pasrah. Anda bersikap seolah olah kami tidak pernah saling mengenal. Dia malah dengan
bangga pamer foto profil bersama perempuan lain di BBM nya.
Sebulan setelah kejadian aku putus dengan Anda, Surya tiba tiba saja muncul kembali.
Kali ini dia datang bukan untuk mengajakku kembali denganya. Dia hanya ingin
menghiburku, dia menguatkan ku dan menenangkan aku. Dia tahu aku sudah putus dari Anda
dari Widia. Saat itu aku tahu bahwa Surya akan segera menikah, aku bilang padanya bahwa
ini tidak pantas ia lakukan padaku. Dia mengatakan sesuatu padaku
“ Ngga, aku minta maaf dulu pernah ngebuat kamu sedih atas apa yang sudah aku lakukan,
sumpah demi Allah aku tidak pernah ada hubungan lagi dengan Rani mantan ku yang dulu.
Kamu boleh percaya atau tidak, aku memang sering bertemu Rani tapi tidak pernah
berhubungan seperti yang sudah kamu tuduhkan padaku, saat itu aku sangat marah padamu
karena kamu seperti lebih percaya dengan orang lain daripada denganku. Aku merasa seperti
anak kecil saat itu, mengedepankan Ego ku hanya ingin tahu sampai dimana kamu akan
bertahan sayang padaku. Tapi ternyata kamu malah jadian dengan Anda, sahabatku sendiri.
Aku sakit hati ! Kamu memang ga salah ngga, aku percaya sama kamu. Tapi aku ga bisa
percaya sama Anda, aku tahu dia siapa, aku tahu baik buruk nya dia. Makanya ketika aku
tahu kamu jadian sama Anda aku rela ngemis ngemis minta ketemu sama kamu. Dan
sekarang kejadian kan, kamu tahu kan gimana sikap Anda sebenernya. Kamu terlalu baik
untuknya. Kamu itu terlalu lugu dan polos, kamu itu gadis yang hebat, kamu juga yang bisa
nyadarin aku bahwa Cinta itu ga butuh Ego tapi butuh prinsip dan ketulusan. Kamu udah
mampu nunjukin ketulusan mu ketika dulu masih denganku. Aku ga minta buat kamu balik .
aku nemuin kamu kaya gini juga atas kemauan aku. Berhenti selalu mikirin perasaan orang
lain ngga! Kamu harus coba buat mikirin perasaan kamu sendiri mulai sekarang!
Aku terdiam dan mengalihkan pandanganku, aku menangis. Surya melanjutkan kembali
ucapanya “ Ngga kamu janji ya sama aku kamu gaboleh sedih “ Tetap jadi Rumput liar,
meskipun kamu diinjak dan dicabut kamu masih akan tetap hidup selama ada air dan
matahari yang menyinari mu “. Aku tahu kamu gadis yang kuat, kamu gadis yang hebat.
Kamu gabutuh laki laki yang bisa jagain kamu, karena kamu bisa jaga diri kamu sendiri,
kamu hanya butuh laki laki yang bisa membuatmu nyaman, kelak Anda bakal nyesel seperti
aku karena udah menyia nyiakan perempuan hebat seperti kamu”
Aku menatapnya, Surya sungguh seperti telepatiku saat itu. Dia muncul disaat yang tepat
memberiku topangan, aku masih tidak percaya dia ada dihadapanku sekarang. Tatapan
matanya teduh dan jujur “
“ makasih ya, kamu juga harus janji sama aku untuk tetap jadi seperti ikan di lautan ,
meskipun air laut asin tapi daging ikan tidak ikut asin kamu laki laki yang hebat Sur, meski
sekarang kamu udah sukses. Jabatan ada ditanganmu setidaknya sikap kamu tidak pernah
berubah kamu tetep jadi Surya yang aku kenal bahkan sampai saat ini. Kamu janji sama aku
ya gaboleh nyakitin istri kamu nanti, kamu harus sayangi dia gaboleh kecewain dia! “
April 2016
Sekarang Surya sudah bahagia dengan Istri juga jagoan kecil nya
Aku sudah tidak bekerja lagi sebagai SPG, alhamdulillah aku mendapat pekerjaan yang lebih
baik sambil menyambi kuliah. Melanjutkan mimpiku yang sempat tertunda.
Inilah kami, kami memang tidak bisa bersatu. Namun Pesan dan Sikap Surya membuatku
belajar banyak hal
Surya dengan kebahagiaanya dan aku tetap dengan jalan hidupku, dengan istiqomah ku untuk
berhijrah menjadi wanita yang lebih baik lagi. Sejak putus dengan Anda, aku memutuskan
untuk tidak berpacaran lagi. Aku sadar Pacaran bukan jalan yang baik untuk menemukan
jodoh kita. Inshaa Allah akan ku jemput jodohku dengan memperbaiki diri dan ber Ta’aruf.
Sekarang aku bukan Jingga yang dulu labil. Akupun sudah berdamai dengan orang tuaku.
Memperbaiki sikap dan hubunganku dengan mama dan papa ku lagi. Aku sadar yang kemarin
aku pertahankan itu bukan cinta sejati, tapi hanya nafsu dan Ego. Takut ditinggalkan oleh
makhluk-Nya. Padahal Allah lah sebaik baik pelindung umat-Nya dan pemberi kebahagiaan
kita
Memang tidak ada yang kebetulan, Allah memberiku dua pengalaman. Bahwa pahitnya
ditinggalkan membuat kita untuk tidak bergantung pada siapapun kecuali Allah. Dan apapun
kisah yang sudah di berikan Allah padaku, aku yakin ini suatu jalan untuk aku berproses lebih
baik lagi.
Kejadian ini membuatku berfikir bahwa yang lalu memang akan tetap jadi masa lalu, tapi
Surya mengajariku untuk tidak membenci masa lalu dan belajar dari masa itu. Surya
mengajarkanku arti berjiwa besar, dia memang pernah meninggalkan ku. Tapi dia juga lah
yang menopang ku saat aku terjungkal kebawah hingga aku berani berhijrah sampai saat ini
TAMAT
Pekerjaan : Mahasiswi
Akun IG : meiliacitra
Alamat : Jl. Wijaya Kusuma 2 Gg. 16 Rt.013 Rw. 07 No. 339C
No Telp / Hp : 083873591322
E-mail : meiliacitra@gmail.com
Bimillah
Ya ukhti,
Ya ukhti,
Ya ukhti,
Ya ukhti,
Ya ukhti,
Dan
Salam ku Hijabmu yang lusuh tertutup debu dan usang tertimpa pakaian syar’i mu yang telah
kau tanggalkan.
Wassalam.
Kebahagiaan Tak Ternilai
Orang tua adalah kebahagiaan terbesar yang telah Allah SWT berikan kepada kita.
Tanpa adanya orang tua kita tidak bisa hadir di dunia ini. Orang tua adalah orang yang paling
berjasa dalam hidup kita. Karena orang tualah yang senantiasa menjaga dan merawat kita dari
kecil. Tidak ada orang yang paling berjasa dalam hidup kita selain orang tua kita sendiri.
Mereka memberikan kasih sayang yang sungguh luar biasa kepada kita sejak kita lahir hingga
saat ini, kapan pun mereka akan tetap memberikan kasih sayangnya kepada kita.
Doa dan ridhonya orang tua merupakan sebuah anugrah terbesar dalam hidup saya.
Karena tanpa restu dan doa orang tua kita tidak akan kesulitan dalam menjalani kehidupan.
Cerita dari pengalaman saya ketika saya SMA kelas 3 dan ingin melanjutkan ke perguruan
tinggi hingga sekarang saya saat ini kuliah di salah satu perguruan tinggi Islam negeri di
Semarang. Karena saya sejak kecil hingga SMA tidak pernah jauh dari orang tua, dan
kebetulan sekolah saya juga hanya di lingkup kecamatan saja, Jadi, dalam hati saya tidak
pernah memiliki perasaan rindu sedikit pun, karena tidak pernah pisah sama orang tua. Dan
suatu ketika saat saya duduk di kelas 3 SMA, ketika itu sedang pendaftaran masuk ke
perguruan tinggi negeri. Saat itu ibu hanya berpesan kalau disuruh milih perguruan tinggi
yang berlokasi di Semarang.
Ketika saat memilih kampus itu saya tidak bilang minta izin kepada ibu kalau saya
akan daftar di Universitas X itu. Dan ibu mengatakan bahwa kenapa tidak mencoba daftar di
Universitas Y saja, siapa tahu bisa lolos. Karena saudara saya banyak yang diterima di
Universitas Y itu. Ternyata pilihan saya dan ibu saya tidak sama. Dan saya pada saat itu
hanya berfikir positif pada diri sendiri kalau bisa diterima. Dan sekaligus berikhtiar dan
berdoa kepada Allah semoga bisa lolos. Kemudian satu bulan kemudian ada pengumuman
kuliah itu, setelah sholat magrib saya buka pengumuman ternyata disitu tertulis bahwa saya
tidak lolos. Dari situ saya sempet sedikit kecewa dan tidak mau menerima kondisi itu. Tetapi
pada saat itu saya tetap suudzon sama Allah kalau saya akan mendapatkan jalan yang lebih
baik daripada ini. Kemudian dua minggu kemudian saya mencari dan mendaftar di salah
Universitas Islam di Semarang, Alhamdulillah saya bisa diterima. Dua bulan setelah
memasuki perkuliahan bapak saya telfon dan bilang kepada saya “kalau dari dulu bapak itu
sebenernya mendoakan kamu supaya kamu bisa kuliah di Universitas Islam. Dari situ saya
langsung terkejut dan hanya diam. Karena selama menjalankan perkuliahan saya agak sedikit
kesulitan dalam mengikuti mata kuliah ilmu keislaman, karena dari kecil saya tidak pernah
sekolah di bangku Islam. Selama satu semester itu masih penuh dengan cerita suka dan duka,
lurus dan berkelok, jatuh dan bangkit. Namun, setelah satu dua semester berjalan saya
merasakan selalu diberikan jalan dan kemudahan dalam menuntut ilmu yaa.
Ketika semester tiga sambil menjalani aktivitas perkuliahan saya mencari info kajian.
Dan ketika hari libur sabtu dan ahad ketika ada info kajian saya menyempatkan untuk
mengikutinya. Kemudian terus-menerus tidak hanya ketika hari libur kuliah saya, ketika sore
pulang kuliah dan saya masih punya waktu dan kesempatan untuk ikut kajiannya saya
sempatkan untuk hadir. Dan sampai sekarang kajian itu semakin membuat saya ketagihan
untuk hadir, rasanya adem, tenang gitu kalau setelah ikut kajian dan berkumpul bersama
untuk belajar ilmu agama. Rasanya hidup ini hanya untuk mengabdi dan beribadah sama
Allah. Dan pada semester genap tahun 2017, saya ingin meluangkan lebih banyak waktu dan
menyempatkan untuk belajar agama lebih banyak lagi. Karena sejatinya hidup ini hanya
kayak senang-senang, canda tawa. Padahal hidup yang sesungguhnya itu nanti adalah ketika
kita di akhirat. Hidup dan umur kita tidak ada yang tau, sekarang banyak yang usianya masih
muda sudah meninggal dunia. Kalau saya dalam menjalani hidup ini pengen yang menurut
Allah ridho dan orang tua pun ridho. Belum tentu kalau menurut kita baik, tapi menurut Allah
belum tentu baik. Siapa tau kita tiba-tiba mendapat ujian hidup yang menurut kita tidak baik,
tetapi menurut Allah itu baik. Iya patuh aja sama jalannya Allah yang dikasih ke kita, yang
penting kita selalu berusaha, berikhtiar, dan banyak-banyak minta sama Allah. Allah pasti
memberikan jalan kepada semua hambanya yang dekat dengan Dia. Allahua’lam bish
shawabi
Biodata diri:
Akun Sosmed:
Email : sellaprimasari.ayu@gmail.com
Alamat: Jl.Karonsih Selatan VIII No.651 Rt.05 Rw.06 Kec. Ngaliyan, Semarang
No.Hp: 085726921344
INAS AISYAH
Wahai sahabat,
Ya Allah,
Ya ilahi rabbi...