Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Semoga makalah ini bisa bermanfaaat bagi kita semua dan kita
bisa lebih mengetahui tentang “Konsep Dasar Keperawatan”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
2.1 Riwayat Paye Glenn Abdellah ................................................................................................. 4
2.1.1 Konsep Dasar Keperawatan Paye Glenn Abdellah .............................................................. 5
2.1.2 Konsep Teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi Masalah keperawatan .................... 6
2.1.3 Konsep Teori Keperawatan Abdellah Dalam Tomey dan Alligood (2006) ............... 7
2.1.4 Paradigma Keperawatan Berdasar Teori Abdellah Tomey and Alligood (2006)
membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut: .............................................................. 8
2.1.5 Penerapan Teori Keperawatan Abdellah ............................................................................ 9
2.1.6 Asumsi-Asumsi Utama................................................................................................... 10
BAB II ..................................................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 14
2.2 Sejarah Peplau............................................................................................................................ 14
2.3 Teori Peplau............................................................................................................................. 14
2.4 Komponen Sentral Pada Teori Peplau ..................................................................................... 15
2.5 Hubungan Interpersonal ............................................................................................................ 17
2.6 Implementasi Teori Peplau...................................................................................................... 19
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau ................................................................................ 20
BAB III .................................................................................................................................................... 21
PENUTUP ............................................................................................................................................... 21
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 21
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 23
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Abdellah menyadari supaya ilmu keperawatan meraih status
professional penuh dengan otonomi, maka basis pengetahuan yang
kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga perlu beralih dari
pengendalian pengobatan (control of medicine) dan menuju filosofi
perawatan yang lengkap yang berpusat pada pasien. Abdellah dan
rekan-rekannya menyusun konsep 21 masalah keperawatan (nursing
problems) untuk mendidik dan mengevaluasi para siswa. Tipologi 21
nursing problems, pertama muncul di dalam buku Patient-centered
Approaches to Nursing edisi tahun 1960 dan berdampak pada hasil
yang luas (far reaching) untuk profesi tersebut.
Tahun 1960,Abdellahberkeinginan untuk mempromosikan kep
erawatan komprehensif yang berpusat pada klien. Abdellah
menggambarkan keperawatan sebagai layanan pada individu,
keluarga dan masyarakat. Mengakui pengaruh Henderson, maka
diperluas menjadi 21 masalah keperawatan yang ia percaya akan
berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori
keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).
5
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk
membantu pasien memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri sesuai
dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan
keterbatasan dan masalah psikisnya.
9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam
merencanakan peningkata derjat kesehatan yang optimal pada tingkat
lokal, daerah, nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk
meningkatkan keahlian dalam tindakan keperawatan dan untuk
mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi
semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat
ketergantungan total.
6
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang
produktif.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang
memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan fisik dan emosional.
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat daripenyakit.
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
1. Keperawatan
2. Masalah Keperawatan
3. Pemecahan Masalah
7
Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses mengidentifikasi,
menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat
untuk menyelesaikan masalah. Salah satu proses ini adalah
menentukan diagnosa keperawatan.
1. Keperawatan
2. Individu
3. Kesehatan
4. Lingkungan
8
2.1.5 Penerapan Teori Keperawatan Abdellah
9
merupakan teori yang paling berpengaruh dibanding teori lainnya.
Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran berbasis medik
ke pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan
(Tomey and alligood, 2006)
3. Riset Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan teori
yang berbasis riset. Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk
dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat percaya bahwa
gagasan penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam
membantu perawatan muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian
ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien dan masalahnya telah
menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang
dikenal sebagai diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan dalam
mengembangkan model keperawatan untuk merencaranakn pola staff
keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu unit perawatan intensif, unit
perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit
perawatan mandiri dan unit perawatan home care. Dengan
mengelompokkan pasien seuai kesamaan kebutuhan, selain dengan
kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan keperawatan akan
dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and Alligood,
2006).
10
Penentuan strategi penanganan perawatan yang hendak
dijalankan didasarkan pada pendekatan problem solving. Proses
perawatan dipandag sebagai problem solving dan identifikasi yang
tepat atas masalah-masalah perawatan merupakan perhatian yang
paling penting. Observasi langsung atas kebutuhan -kebutuhan yang
nampak jelas (overt) memang memungkinkan, tetapi penentuan
kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi (covert) memerlukan
ketrampilan komunikasi yang baik serta interaksi dengan pasien.
Keputusan bagaimana kebutuhan-kebutuhan pasien dapat dipenuhi
dengan baik dianggap sebagai tanggung jawab rumah sakit dan para
pegawai kesehatan publik.
Selama kemampuan menolong diri sendiri dibangun dan terjaga
pada tingkatan dimana tanpa perlu bantuan, maka perawat tidak aka
dibituhkan. Prinsip perawat dalam pengembangan kesehatan dibatasi
oleh keadaan-keadaan kelemahan yang terantisipasi (anticipated
impairmant). Di tahun 1960 Abdellah menyatakan bahwa para dokter
perlu pengetahuan lebih banyak mengenai pencegahan dan
rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi dalam
korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah
menunjukkan tentang pentingnya pula bagi para perawat untuk
mengetahui perihal pencegahan dan rehabilitasi. Belum ada perhatian
yang dilakukan atas pencapaian tingkat yang lebih tinggi pada
masalah kesehatan dibanding yang sudah ada, ketika kebutuhan-
kebutuhan seseorang terpenuhi atau ketika kelemahan-kelemahan
yang jelas dan terantisipasi tidak ada.
2. Person
Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini
dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-
kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional
dan sosial. Tipologi nursing problems dikatakan berkembang (evolve)
dari mengenali suatu kebutuhan untuk pendekatan patient-centered ke
perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan sebagai satu-satunya alasan
11
pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan sebelumnya
pasien tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.
Orang-orang ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan
masalah-masalah yang mereka alami. Model tersebut menyatakan
bahwa dengan memecahkan setiap masalah, seseorang kembali ke
kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat mengatasi sendiri,
karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai dalam model ini.
Keseluruhan, yakni si pasien, tidak lebih besar dari akumulasi bagian-
bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien tersebut.
Dalam model Abdellah semua orang memiliki kemampuan
mandiri (self-help) dan kemampuan untuk belajar, dimana keduanya
berbeda antara individu satu dengan lainnya. Karena
pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin mengalami kesulitan,
pada orang yang pingsan (tidak sadarkan diri) atau pada anak balita
bila tanpa sumber-sumber dari keluarga, maka kelalaian dapat saja
terjadi tatkala hendak menyusun perawatan pasien dengan model
seperti ini.
3. Environment
Masalah environment merupakan konsep yang paling sedikit
dibahas dari model Abdellah ini. Nursing problem nomor 17, dari
tipologi, yakni "to create and maintain a therapeutic environment".
Abdellah juga menyatakan bila reaksi perawat kepada pasien adalah
bermusuhan atau negatif, suasana di dalam ruangan mungkin juga
negatif (bermusuhan). Hal ini menunjukkan bahwa pasien berinteraksi
dan merespon terhadap lingkungan mereka serta bahwa perawat
adalah merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut.
Lingkungan juga termasuk rumah da masyarakat tempat asal pasien.
Sekalipun dibicarakan sepintas, Abdellah berpendapat bahwa para
perawat tidak dibatasi dengan identifikasi masalah perawatan kepada
hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia memprediksi suatu community
center di masa datang yang akan meluas melewati batas dinding
rumah sakit memasuki masyarakat.
4. Health
12
Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered
Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut
dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit sebagai suatu
kondisi ketika seseorang tidak memiliki ketidaksinkonan kebutuhan-
kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang
harus diantisipasi. Banyak praktik perawatan di tahun 1950-an
memfokuskan pada penyembuhan atau penanganan penyakit,
sehingga tidak mengherankan jika status sehat (health) belum
didefinisikan dengan jelas. Tetapi 30 tahun berlalu semenjak terbitnya
buku tesebut dan Abdellah sekarang menyatakan dan "akan
memberikan perhatian besar sekarang ini pada status sehat sebagai
bagian penting dari rangkaian kesatuan masalah penyakit-penyakit".
Dia juga mendukung penuh pendekatan holistik untuk perawatan
patient-centered dan faktor-faktor lingkungan.
13
BAB II
PEMBAHASAN
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit
jiwa di Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi – pendiri
keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita
penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat,
Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses
Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai dengan
kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.
14
kebutuhan perasaan ,dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik.
Klien
Perawat
15
Peran Perawat:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada
pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada
situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan
yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
Sumber Kesulitan
16
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini
harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit.
17
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
memiliki empat tahap diantaranya:
c. Fase eksplorasi,
d. Fase resolusi,
18
kearah realisasi potensi
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien
mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan
masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan
ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan
masalah kesehatannya.
19
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan:
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
http://eraputrim.blogspot.co.id/2013/05/teori-keperawatan-faye-glenn-
abdellah.html
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
23