Вы находитесь на странице: 1из 23

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang


telah memberikan kesempatan, kesehatan dan kemudahan dalam
penyusunan makalah “Konsep Dasar Keperawatan”. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan yang baik bagi kami.

Makalah ini disajikan dalam bentuk penjelasan teori mengenai


“Teori – teori Konsep Dasar Keperawatan Menurut Abdellah Faye
dan Peplau”. Kami menyadari bahwa dengan menyusun atau menulis
makalah ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran kami
harapkan dari teman-teman dan dosen kami yang bersifat
membangun.

Semoga makalah ini bisa bermanfaaat bagi kita semua dan kita
bisa lebih mengetahui tentang “Konsep Dasar Keperawatan”.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Purwakarta, November 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
2.1 Riwayat Paye Glenn Abdellah ................................................................................................. 4
2.1.1 Konsep Dasar Keperawatan Paye Glenn Abdellah .............................................................. 5
2.1.2 Konsep Teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi Masalah keperawatan .................... 6
2.1.3 Konsep Teori Keperawatan Abdellah Dalam Tomey dan Alligood (2006) ............... 7
2.1.4 Paradigma Keperawatan Berdasar Teori Abdellah Tomey and Alligood (2006)
membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut: .............................................................. 8
2.1.5 Penerapan Teori Keperawatan Abdellah ............................................................................ 9
2.1.6 Asumsi-Asumsi Utama................................................................................................... 10
BAB II ..................................................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 14
2.2 Sejarah Peplau............................................................................................................................ 14
2.3 Teori Peplau............................................................................................................................. 14
2.4 Komponen Sentral Pada Teori Peplau ..................................................................................... 15
2.5 Hubungan Interpersonal ............................................................................................................ 17
2.6 Implementasi Teori Peplau...................................................................................................... 19
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau ................................................................................ 20
BAB III .................................................................................................................................................... 21
PENUTUP ............................................................................................................................................... 21
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 21
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 23

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan
konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pasa suatu
kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual
keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan
tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan.

Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat


untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai
kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam
praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan
kerangka kerja dalam riset keperawatan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan


Paye Glenn Abdellah

2. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Peplau

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Paye Glenn Abdellah

Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health


Service (USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat
deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat
sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan
Department of Health and Human Services, Washington, DC.. Tahun
1993, beliau menjabat Dekan diNewly Formed Graduate School of
Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah
menerbitkan lebih dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan,
pendidikan untuk praktisi lanjutan keperawatan, administrasi
kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa diantaranya
diterjemahkan dalam enam bahasa (George, 2008)
Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai
institusi. Beberapa diantaranya adalah Case Western Reserve,
Rutgers, University of Akron, Catholic University of America, Eastern
University, and Monmouth College. Gelar kehormatan ini didapatkan
oleh beliau dari pengabdiannya di riset keperawatan, pengembangan
pelatihan pertama perawat peneliti, ahli dalam kebijakan kesehatan,
dan kontribusinya dalam pengembangan kesehatan negara. (George,
2008).
Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota
delegasi USSR, Yugoslavia, Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek
Riset Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan Program
pengembangan anak cacat dan lansia di Portugis; Riset keperawatan
dan Perawatan Jangka Panjang di Tel Aviv University; Asosiasi
Keperawatan Jepang dalam Riset dan Pendidikan Keperawatan; Riset,
Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia dan
New Zealand; dan sebagai konsultan Riset WHO (George, 2008).

4
Abdellah menyadari supaya ilmu keperawatan meraih status
professional penuh dengan otonomi, maka basis pengetahuan yang
kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga perlu beralih dari
pengendalian pengobatan (control of medicine) dan menuju filosofi
perawatan yang lengkap yang berpusat pada pasien. Abdellah dan
rekan-rekannya menyusun konsep 21 masalah keperawatan (nursing
problems) untuk mendidik dan mengevaluasi para siswa. Tipologi 21
nursing problems, pertama muncul di dalam buku Patient-centered
Approaches to Nursing edisi tahun 1960 dan berdampak pada hasil
yang luas (far reaching) untuk profesi tersebut.
Tahun 1960,Abdellahberkeinginan untuk mempromosikan kep
erawatan komprehensif yang berpusat pada klien. Abdellah
menggambarkan keperawatan sebagai layanan pada individu,
keluarga dan masyarakat. Mengakui pengaruh Henderson, maka
diperluas menjadi 21 masalah keperawatan yang ia percaya akan
berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori
keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).

2.1.1 Konsep Dasar Keperawatan Paye Glenn Abdellah

George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan


keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, yang
meliputi:
1. Menyadari masalah keperawatan pasien.
2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai
prinsip-prinsip keperawatan yang relevan.
3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu
dengan tingkat ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan
nyeri dan ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada
individu.
5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien.
6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan
dirinya dan mengarahkan dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.

5
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk
membantu pasien memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri sesuai
dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan
keterbatasan dan masalah psikisnya.
9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam
merencanakan peningkata derjat kesehatan yang optimal pada tingkat
lokal, daerah, nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk
meningkatkan keahlian dalam tindakan keperawatan dan untuk
mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi
semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat
ketergantungan total.

2.1.2 Konsep Teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi Masalah keperawatan

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.


2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan
mencegah meluasnya infeksi.
4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan
memperbaiki deformitas.
5. Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7. Mempertahankan eliminasi.
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi
penyakit patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi
positif dan negatif.
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik
antara emosi dan penyakit organic.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.

6
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang
produktif.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang
memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan fisik dan emosional.
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat daripenyakit.
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.

2.1.3 Konsep Teori Keperawatan Abdellah Dalam Tomey dan


Alligood (2006)

Adapun tiga teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan Alligood


(2006), yaitu:

1. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan


masyarakat. Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu pengetahuan
yang menyiapkan perawat dengan sikap, kompetensi intelektual, dan
keterampilan teknis yang siap membantu orang sakit maupun sehat
untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh keinginan dan
kemampuan.

2. Masalah Keperawatan

Abdellah mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep,


yaitu kebutuhan pasien secara fisik, sosiologis, dan emosional; jenis
hubungan interpersonal antara perawat dan pasien; unsur umum
perawatan pasien.

3. Pemecahan Masalah

7
Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses mengidentifikasi,
menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat
untuk menyelesaikan masalah. Salah satu proses ini adalah
menentukan diagnosa keperawatan.

2.1.4 Paradigma Keperawatan Berdasar Teori Abdellah


Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori
Abdellah sebagai berikut:

1. Keperawatan

Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu


atau memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar,
meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi
kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang
merupakan suatu cara berdasarkan pola pemecahan masalah.

2. Individu

Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar


fisik, emosi, dan sosial. Kemandirian dan kesadaran diri individu
untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari teori
Abdellah.

3. Kesehatan

Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan


merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar
dan tidak adanya kecacatan.

4. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau


menyediakan lingkungan terapeutik. Yang termasuk lingkungan
adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.

8
2.1.5 Penerapan Teori Keperawatan Abdellah

Adapun penerapan teori keperawatan Abdellah, yaitu:


1. Pelayanan Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu perawat
untuk melakukan proses keperawatan secara sistematik. Ini membantu
perawat dalam memahami alasan tindakan yang dilakukan. Perawat
menggunakan teori ini sebagai dasar melakukan pengkajian, membuat
diagnosa keperawatan, dan rencana keperawatan sebagai cara untuk
mengatasi masalah pasien berdasar keperawatan yang berpusat pada
pasien (Tomey and Alligood, 2006).
Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat
dikaitkan dengan pengaruh yang kuat dengan pendekatan berpusat
pada pasien yang berfokus pada pemecahan masalah pasien. Proses
pemecahan masalah Abdellah meliputi identifikasi masalah, memilih
data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan data,
dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari
data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan
Levine, 1986; George, 2008).
Pada akhirnya, teori Abdellah membantu perawat berlatih mengatur
administrasi proses keperawatan, strategi keperawatan dan
menyediakan basis ilmiah untuk membuat keputusan. Sebagai doktor
yang aktif terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan
internasional, Abdellah memberikan kepercayaan untuk penggunaan
model dan menganjurkan menerapkan pengetahuan baru untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
Teori dan konsep Abdellah dikembangkan di tahun 1950 dan
merupakan rekor klinis yang komprehensif untuk mahasiswa
keperawatan, dengan menyediakan struktur kurikulum pendidikan
keperawatan. Pendekatan berpusat pada pasien merupakan dasar yang
digunakan pada saat itu untuk model keperawatan. Teori Abdellah

9
merupakan teori yang paling berpengaruh dibanding teori lainnya.
Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran berbasis medik
ke pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan
(Tomey and alligood, 2006)
3. Riset Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan teori
yang berbasis riset. Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk
dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat percaya bahwa
gagasan penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam
membantu perawatan muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian
ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien dan masalahnya telah
menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang
dikenal sebagai diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan dalam
mengembangkan model keperawatan untuk merencaranakn pola staff
keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu unit perawatan intensif, unit
perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit
perawatan mandiri dan unit perawatan home care. Dengan
mengelompokkan pasien seuai kesamaan kebutuhan, selain dengan
kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan keperawatan akan
dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and Alligood,
2006).

2.1.6 Asumsi-Asumsi Utama

Adapun asumsi-asumsi utama sebagai berikut:


1. Nursing
Nursing (keperawatan) adalah profesi memberikan pertolongan.
Dalam model Abdellah, nursing care adalah melakukan sesuatu untuk
atau kepeda seseorang atau memberikan informasi untuk seseorang
dengan tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, meningkatkan atau
mengembalikan kemampuan menolong diri sendiri (self-help), atau
meringankan suatu penderitaan.

10
Penentuan strategi penanganan perawatan yang hendak
dijalankan didasarkan pada pendekatan problem solving. Proses
perawatan dipandag sebagai problem solving dan identifikasi yang
tepat atas masalah-masalah perawatan merupakan perhatian yang
paling penting. Observasi langsung atas kebutuhan -kebutuhan yang
nampak jelas (overt) memang memungkinkan, tetapi penentuan
kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi (covert) memerlukan
ketrampilan komunikasi yang baik serta interaksi dengan pasien.
Keputusan bagaimana kebutuhan-kebutuhan pasien dapat dipenuhi
dengan baik dianggap sebagai tanggung jawab rumah sakit dan para
pegawai kesehatan publik.
Selama kemampuan menolong diri sendiri dibangun dan terjaga
pada tingkatan dimana tanpa perlu bantuan, maka perawat tidak aka
dibituhkan. Prinsip perawat dalam pengembangan kesehatan dibatasi
oleh keadaan-keadaan kelemahan yang terantisipasi (anticipated
impairmant). Di tahun 1960 Abdellah menyatakan bahwa para dokter
perlu pengetahuan lebih banyak mengenai pencegahan dan
rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi dalam
korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah
menunjukkan tentang pentingnya pula bagi para perawat untuk
mengetahui perihal pencegahan dan rehabilitasi. Belum ada perhatian
yang dilakukan atas pencapaian tingkat yang lebih tinggi pada
masalah kesehatan dibanding yang sudah ada, ketika kebutuhan-
kebutuhan seseorang terpenuhi atau ketika kelemahan-kelemahan
yang jelas dan terantisipasi tidak ada.
2. Person
Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini
dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-
kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional
dan sosial. Tipologi nursing problems dikatakan berkembang (evolve)
dari mengenali suatu kebutuhan untuk pendekatan patient-centered ke
perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan sebagai satu-satunya alasan

11
pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan sebelumnya
pasien tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.
Orang-orang ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan
masalah-masalah yang mereka alami. Model tersebut menyatakan
bahwa dengan memecahkan setiap masalah, seseorang kembali ke
kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat mengatasi sendiri,
karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai dalam model ini.
Keseluruhan, yakni si pasien, tidak lebih besar dari akumulasi bagian-
bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien tersebut.
Dalam model Abdellah semua orang memiliki kemampuan
mandiri (self-help) dan kemampuan untuk belajar, dimana keduanya
berbeda antara individu satu dengan lainnya. Karena
pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin mengalami kesulitan,
pada orang yang pingsan (tidak sadarkan diri) atau pada anak balita
bila tanpa sumber-sumber dari keluarga, maka kelalaian dapat saja
terjadi tatkala hendak menyusun perawatan pasien dengan model
seperti ini.
3. Environment
Masalah environment merupakan konsep yang paling sedikit
dibahas dari model Abdellah ini. Nursing problem nomor 17, dari
tipologi, yakni "to create and maintain a therapeutic environment".
Abdellah juga menyatakan bila reaksi perawat kepada pasien adalah
bermusuhan atau negatif, suasana di dalam ruangan mungkin juga
negatif (bermusuhan). Hal ini menunjukkan bahwa pasien berinteraksi
dan merespon terhadap lingkungan mereka serta bahwa perawat
adalah merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut.
Lingkungan juga termasuk rumah da masyarakat tempat asal pasien.
Sekalipun dibicarakan sepintas, Abdellah berpendapat bahwa para
perawat tidak dibatasi dengan identifikasi masalah perawatan kepada
hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia memprediksi suatu community
center di masa datang yang akan meluas melewati batas dinding
rumah sakit memasuki masyarakat.
4. Health

12
Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered
Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut
dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit sebagai suatu
kondisi ketika seseorang tidak memiliki ketidaksinkonan kebutuhan-
kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang
harus diantisipasi. Banyak praktik perawatan di tahun 1950-an
memfokuskan pada penyembuhan atau penanganan penyakit,
sehingga tidak mengherankan jika status sehat (health) belum
didefinisikan dengan jelas. Tetapi 30 tahun berlalu semenjak terbitnya
buku tesebut dan Abdellah sekarang menyatakan dan "akan
memberikan perhatian besar sekarang ini pada status sehat sebagai
bagian penting dari rangkaian kesatuan masalah penyakit-penyakit".
Dia juga mendukung penuh pendekatan holistik untuk perawatan
patient-centered dan faktor-faktor lingkungan.

13
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Sejarah Peplau

Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa


ibu menyusui,” meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17
Maret 1999. Satu-satunya perawat untuk melayani ANA sebagai
direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua
istilah di Dewan International Council of Nurses (ICN). Pada tahun
1997, ia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang
Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat
tahun. Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau
dihormati sebagai “Legenda Hidup”, dan, pada tahun 1998, ANA
dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan daun
Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999
).

Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit
jiwa di Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi – pendiri
keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita
penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat,
Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses
Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai dengan
kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.

2.3 Teori Peplau

Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan


manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan
antar manusia). Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud
untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian
seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.

Model konsep dan teori keperawatan peplau berfokus pada


individu, perawat dan proses interaktif (peplau .1952). Teori ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup proses interpersonal, perawat–klien ,dan kecemasan yang
terjadi akibat sakit. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan

14
kebutuhan perasaan ,dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik.

Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan


masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan
berkembanganya hubungan antara perawat dan klien, perawat dan
klien bersama–sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan
penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan
keunngtungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik dimana
hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu
“kekuatan mendewasakan” melalui hubungan yang efektif dalam
memenuhi kebutuhan klien ketika kebutuhan dasar telah diatasi
kebutuhan yang baru mungkin muncul (Beeber, Anderson dan Sills,
1990).

2.4 Komponen Sentral Pada Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau


menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.

Klien

Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik


biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu
berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh
adanya proses interpersonal.

Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal


dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan
tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

15
Peran Perawat:

a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada
pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada
situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan
yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang


spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas
dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang


lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah
kesehatan.

d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang


demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.

e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar


tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien
untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan
guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu


menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan
produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap
masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan


pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas
terjadi apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu. Dalam model peplau

16
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini
harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

2.5 Hubungan Interpersonal

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai


proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling
pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan
tujuan untuk membina suatu hubungan.

Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model


keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep
utama yaitu:

Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme


yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan
yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk
yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah
terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.

Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan


faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.

Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan


proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.

Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna.


Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang
baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks
interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami
klien dan mencapai resolusi masalah.

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit.

17
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
memiliki empat tahap diantaranya:

a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien


menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Pada tahap ini

perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun


kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi


ekspresi perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang
tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita
sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan
dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

a) Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b) Individu mandiri terpisah dari perwat.

c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan


atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan
klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi,

memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai


hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien
dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d. Fase resolusi,

dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk


membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat
adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan
interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri
dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi

18
kearah realisasi potensi

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan


dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang
tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan
sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian
pasien.

2.6 Implementasi Teori Peplau

Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai


bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial
Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian
mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan
ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien
mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan
masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan
ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan
masalah kesehatannya.

Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan


kolaborasi perawat klien membentuk suatu “kekuatan
mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam
membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar
telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase yang
saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi,
penjelasan dan resolusi.

Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk


praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang
kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk
mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual
Peplau

19
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan:

a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.

d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam


penyembuhannya.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan


dasar fisik, emosi, dan sosial. Kemandirian dan kesadaran diri
individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari teori
Abdellah.Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien,
kesehatan merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan
dasar dan tidak adanya kecacatan. Lingkungan yang dimaksud disini
merupakan membuat atau menyediakan lingkungan terapeutik. Yang
termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien
berasal.Asumsi-Asumsi Utama dari teori keperawatan Abdellah,
Nursing (keperawatan) adalah profesi memberikan pertolongan.
Person, Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini
dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-
kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional
dan sosial. Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini
dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-
kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional
dan sosial. Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-
centered Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak
tersangkut paut dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit
sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki
ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-
kelemahan aktual atau yang harus diantisipasi.

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,


perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986). Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk
membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian
(Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank
lien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
21
3.2 SARAN

Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu


keperawatan, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat
disatankan untuk bersikap professional dalam memberikan perawatan
kepada pasien.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://eraputrim.blogspot.co.id/2013/05/teori-keperawatan-faye-glenn-
abdellah.html

http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html

23

Вам также может понравиться