Sesuai dengan tujuan praktikum, maka jenis penelitian pada praktikum kali ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui.... Adapun metode yang digunakan yaitu....
3.2. Waktu dan tempat
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi Populasi dalam praktikum ini Sampel Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
3.4 Instrumen Pengumpul Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrument merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variable secara objektif. Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam – pada umumnya secara kuantitatif– keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data. Menurut Arikunto, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data. 3.1 Hipotesis Telah terjadi KLB Keracunan Makanan akibat mengkonsumsi Semur daging kambing, Ayam goreng bumbu cabe, Bihun goreng dan Mie goreng yang mengandung zat kimia/racun dan atau tercemar bakteri patogen beserta toksinnya di Desa Bantarkalong Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi pada tanggal, 18 Mei 2012. 3.2 Jenis Data Untuk keperluan penyelidikan ini, dikumpulkan berbagai informasi dan data, baik data sekunder maupun data primer. 3.2.1 Data Primer Data primer diperlukan untuk menegakkan diagnosis, etiologi KLB, kualitas pelaksanaan, dan upaya penanggulangan yang sudah dilakukan. a. Hasil investigasi dan observasi melalui wawancara mendalam. b. Hasil Penyelidikan Epidemiologi dengan pihak Puskesmas Warungkiara. 3.2.2 Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data : a. Laporan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) Puskesmas Warungkiara. b. Laporan W-2 (Mingguan) Puskesmas, dan W-1 (1 x 24) KLB Puskesmas dan Diagnosa Dokter. 3.3 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan terhadap penderita dan pihak keluarga yang mengadakan syukuran khitanan dengan cara wawancara dan observasi langsung ke lokasi kejadian terhadap bahan makanan dan sisa makanan yang disajikan, dengan menggunakan alat bantu berupa formulir Keracunan Makanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi dengan pendekatan kasus-kontrol (case control) study. 3.4 Alat Penyelidikan Alat penyelidikan yang digunakan adalah kuesioner atau formulir Keracunan Makanan yang memuat status penderita, gejala penderita, waktu makan, jenis makanan yang dimakan, dan memuat data-data penting lainnya. 3.5 Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software computer yang dapat menggambarkan : a. Distribusi frekuensi KLB Keracunan Makanan berdasarkan 3 variabel epidemiologi (Time, Man, Place) antara lain yaitu menurut waktu kejadian, menurut tempat kejadian, dan menurut variabel orang, yang meliputi distribusi umur, jenis kelamin, dan lain-lain. b. Hubungan sebab-akibat antara variabel faktor risiko dengan KLB Keracunan Makanan. Analisis data dilakukan setelah data diolah. Analisis data tersebut berupa analisis Univariat atau analisis Bivariat. Setelah dilakukan serangkaian analisis terhadap variabel-variabel tersebut, kemudian di interpretasikan secara terperinci. 3.6 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah bahan makanan, waktu makan, waktu sakit, gejala penderita, masa inkubasi, waktu kejadian, dan kelompok penduduk berisiko (Population at Risk). 3.7 Definisi Operasional/Batasan Kerja Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU No.4 Thn 1984 Psl.1a tentang Wabah). KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala-gejala yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi sesuatu dan berdasarkan analisis epidemiologi, makanan tersebut terbukti sebagai sumber keracunan. Kasus keracunan makanan adalah apabila secara klinis menunjukkan gejala satu atau lebih dari tanda mual, pusing, sakit kepala, muntah, sakit perut, dan diare sehabis mengkonsumsi makanan pada waktu, tempat dan orang sama dalam periode yang sama. Penyelidikan Epidemiologi KLB Keracunan pangan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis terhadap KLB keracunan pangan berdasarkan cara- cara epidemiologi untuk mengetahui penyebab, sumber dan cara keracunan serta distrubsi KLB menurut variabel epidemiologi (tempat, orang dan waktu). 3.8 Populasi Populasi dalam penyelidikan ini adalah warga/masyarakat yang berkunjung atau menikmati hidangan makanan acara syukuran khitanan, kemudian populasi tersebut dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang makan dan tidak makan, serta kelompok yang sakit dan tidak sakit.