Вы находитесь на странице: 1из 51

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSEPSI SENSORI KOGNITIF PADA Tn. T

RUANG MELATI

RSUD BATANG

Oleh :

Nama Mahasiswa : Meilina Fajari

NIM : 22020113130074

Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan Dasar

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2015
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA Tn.T (50 Tahun)

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2015 jam 21.00 WIB di ruang
Melati RSUD Batang, di dapat data:
A. IDENTITAS
a. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.T
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk : 5 April 1955
No. Register : 319953
Ruang/Kamar : Melati / D 5
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status :-
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SD
Alamat : dk. Temanggal, RT 9 RW 1, Desa Gondang, Subah - Batang
Dx. Medis : Hepatomegali
b. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. Sriah
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : dk. Temanggal, RT 9 RW 1, Desa Gondang, Subah - Batang
Hubungan dengan klien : Istri

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh sakit perut.
C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG
Klien datang kerumah sakit ditemani istri dan anaknya, Klien mengeluh sakit
diperutnya. Klien mengatakan sakit yang dialaminya sudah 3 bulan yang lalu, sejak
bulan syawal. Kondisi klien lemas, dan terlihat perut dibagian atasnya membesar.

2
Klien diterima pertama di IGD, lalu dibawa keruang melati, setelah didiagnosa dokter
klien mengalami hepatomegaly.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien tidak memiliki riwayat penyakit berat sebelumnya.

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (GENOGRAM)


Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang berat.
Keluarga pernah memiliki sakit seperti biasa, seperti demam, flu dan batuk biasa.
Klien merupakan suami dan ayah dari 2 orang anak dan kakek dari 4 cucu.

Keterangan:

: Laki-laki : Letal

: Perempuan : Menikah

: Klien : Keturunan

: Tinggal serumah

F. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR


1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit :
3
Klien melakukan aktivitas harian seperti bertani, makan, berjalan.

b. Saat sakit :
Klien melakukan aktivitas bergantung kepada orang lain, terutama pada
istri dan anak-anaknya.. klien kadang kadang merasa lemas dan tidak bisa
beraktivitas.. Klien kadang berbaring, duduk maupun berdiri didekat
tempat tidur.
2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit
a. Sebelum sakit :
Klien melakukan kegiatan membersihkan diri seperti Klien mandi 2x
sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, memotong kuku
seminggu sekali, dan mengganti pakaian sebanyak 2x sehari.
b. Saat sakit :
Klien melakukan kegiatan membersihkan diri dibantu oleh keluarga,
terutama anaknya. Klien dibersihkan badannya 2x sehari, sempat keramas
semenjak masuk rumah sakit, belum memotong kuku semenjak dirawat
dirumah sakit.

3. Kebutuhan Istirahat Tidur


a. Sebelum sakit :
Klien tidur malam selama 5 jam dari pukul 1 malam sampai pukul 6 pagi,
Klien mengatakan tidurnya nyenyak, terkadang klien tidur siang selama
satu jam.
b. Saat sakit :
Klien tidur saat siang hari selama 2 jam dan malamnya klien tidur dari jam
22.00 dan bangun jam 06.00 WIB.

4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


a. Nutrisi
Sebelum sakit :
Klien makan 3x sehari dengan pagi,siang, sore dengan waktu yang tidak
pasti. Dalam sekali makan, klien makan seperti biasanya makan nasi dan
sayur atau lauk.
Saat sakit :
Klien makan sama seperti waktu klien belum sakit dengan menu seperti
sebelum sakit, yaitu nasi dan sayur atau lauk. Saat sakit, klien mengaku
setelah makan, klien mengatakan perutnya mual, tetapi tidak muntah.
b. Cairan
Sebelum sakit :
Klien biasa minum air putih dan teh manis, tetapi dalam sehari klien
mengaku minum sedikit air putih/teh.
Saat sakit :

4
Klien minum yang maunya diminum seperti air putih/teh , tetapi
jumlahnya tidak seperti biasanya, lebih sedikit dari biasanya
Nutrisi
Sebelum sakit Saat Sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, lauk, sayur, kurang Bubur/Nasi, sayur, kurang
minum minum
Skala Makan sendiri (cukup) Makan sendiri (lebih
sedikit)

Cairan

Input Output Balance


IV = 50 cc Urin = 1500 cc
RL = 2500 cc Rembesan = 100 cc Intake – output
Minum = 400 cc IWL = 50 cc 2950-1650 = 1300 cc
Total = 2950 Total = 1650

5. Kebutuhan Oksigenasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidak ada gangguan pernapasan. Klien bernapas normal.
b. Saat sakit :
Klien mengatakan tidak ada gangguan pernapasan. Klien tidak
menggunakan alat bantu pernafasan

6. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit
BAB BAK
Frekuensi 2x sehari 5x sehari
Waktu Malam hari Sewaktu
Bau Khas Khas urine
Volume - 2000 cc
Tekstur Keras -
Warna Coklat Kuning
Keluhan Lancar Lancar
DC Tidak terpasang DC

- Saat Sakit
BAB BAK
Frekuensi Kadang-kadang 5x sehari
Waktu Sewaktu Sewaktu

5
Bau Khas Khas urine
Volume - 1300 cc
Tekstur Keras -
Warna Coklat Kuning
Keluhan Lancar Lancar
DC Tidak terpasang DC

7. Kebutuhan Persepsi Sensori, Kognitif

Persepsi : Pasien beranggapan bahwa penyakitnya harus segera diobati karena


jika tidak akan bertambah buruk.

Kognitif : Pasien dapat membaca, dan belum mengerti tentang penyakitnya.

Sensori :

a. Penglihatan : Klien dapat melihat dengan jelas lingkungan sekitar


b. Pendengaran : Klien dapat mendengar dan merespon rangsang yang
diberikan
c. Pengecapan : Tidak ada gangguan pengecapan, klien masih dapat
merasakan rasa makanan
d. Peraba : Klien dapat membedakan permukaan benda halus,
tajam, kasar, dan tumpul
e. Penciuman : Tidak ada gangguan penciuman

8. Kebutuhan Termoregulasi
a. Sebelum sakit :
Suhu tubuh Klien normal. Klien tidak mengalami demam.
b. Saat sakit :
Suhu klien teraba panas.Setelah diukur suhu tubuh klien yaitu 370C.

9. Kebutuhan Konsep Diri


a. Sebelum sakit :
Gambaran diri : Klien menerima kondisi fisiknya.
Ideal diri : Klien seorang ayah yang mempunyai 2 anak
Harga diri : Klien memiliki harga diri yang baik
Peran diri : Klien sebagai petani.
Identitas diri : Klien adalah seorang suami dan ayah yang memiliki
istri dan 2 orang anak serta 4 cucu.
b. Saat sakit :
Gambaran diri : Klien merasa lemas.
Ideal diri : Klien sebagai ayah yang ingin ditemani istri dan
anaknya.

6
Harga diri : Harga diri klien cukup bagus, cukup percaya diri
ketika ditanyai perawat.
Peran diri : Karena klien sakit klien tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya.
Identitas diri : Klien adalah seorang suami dan ayah yang memiliki
istri dan 2 orang anak serta 4 cucu.

10. Kebutuhan Stress Koping


a. Sebelum sakit :
Klien jika ada masalah cerita kepada keluarganya.
b. Saat sakit :
Klien jika ada masalah klien mengeluh kepada keluarganya.

11. Kebutuhan Seksualitas


Sebelum sakit : Klien seorang laki-laki. Klien berumur 60 tahun
mempunyai seorang istri dan 2 orang anak serta 4 cucu. Klien berhubungan
baik dengan istrinya.
Saat sakit : Klien seorang laki-laki. Klien berumur 60
tahun mempunyai seorang istri dan 2 orang anak serta 4 cucu. Klien
berhubungan baik dengan istrinya.

12. Kebutuhan Komunikasi Informasi


a. Sebelum sakit :
Komunikasi klien lancar dengan orang sekitar tanpa gangguan
komunikasi.
b. Saat sakit :

Klien merespon pertanyaan dari orang lain termasuk perawat. Klien


dapat berkomunikasi dengan orang sekitar, klien juga dapat berinteraksi dengan
perawat.

13. Kebutuhan Spiritual-Rekreasi


a. Spiritual
Sebelum sakit :
Agama klien Islam, klien biasa beribadah seperti sholat dan mengaji
dengan keluarga dan teman-temannya.
Saat sakit :
Klien tidak dapat beribadah seperti biasanya. Keluarga menerima dengan
ikhlas atas sakit yang diderita klien.
b. Rekreasi
Sebelum sakit :

7
Klien jarang pergi berekreasi karena kesibukkan klien dirumah, biasanya
klien pergi mengobrol dan berkumpul dengan orang sekitar.
Saat sakit :
Klien tidak berekreasi.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Klien terlihat lelah dan lemah dan menahan sakit perutnya.
2. Tingkat Kesadaran
Klien sadar penuh (composmentis) dengan GCS 15.
3. Vital Signs
TD : 110/80 mmHg (100-140 mmHg)
N : 105 x permenit (60-100x permenit)
S : 370 C (370 C)
RR : 20x permenit (12-20x permenit)
TB : 160 cm
BB : 58 kg

4. Kepala
a. Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Bentuk kepala mesocephal, penyebaran rambut kepala merata,
tidak rontok, tidak ada uban, dan lurus. Rambut bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak terdapat nyeri tekanan.
b. Wajah
Inspeksi : Wajah berbentuk oval, tidak terdapat lesi, klien tampak kurang
bersemangat.
Palpasi : Tulang pipi teraba menonjol, tidak terdapat nyeri tekan.
5. Mata
Inspeksi : Gerakan bola mata dan kelopak mata simetris, konjungtiva tampak
anemis, sklera putih, pupil bereaksi terhadap cahaya, produksi air mata (+), tidak
menggunakan alat bantu penglihatan.
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
Ketajaman : Masih normal
6. Hidung

8
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, kulit hidung bersih, tidak terdapat cairan
keluar dari hidung.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa.
7. Mulut
Inspeksi : Bibir tampak kering, tampak lidah ada bercak-bercak lingkaran
berwarna putih, gigi lengkap, tidak ada pembengkakan gusi, tidak terlihat pembesaran
tonsil, mukosa pucat.
8. Telinga
Inspeksi : Kulit terlinga klien terlihat bersih, tidak terdapat cairan yang
keluar dari telinga.
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan pada jaringan lunak,
jaringan keras dan tragus.
Ketajaman : Ketajaman pendengaran klien masih baik.
9. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan dan pembesaran kelenjar tiroid.
Tampak pulsasi pada vena jugularis.
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan, teraba vena
jugularis.
10. Dada
a. Dada luar
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi interkostalis selama
bernafas, tidak terdapat lesi dan jaringan parut.
Palpasi : Tekstur benjolan keras dan dapat bergerak, terdapat nyeri tekan,
taktil fremitus kanan dan kiri sama.
11. Paru-paru
Inspeksi : Terlihat kembang-kempis paru.
Palpasi : Teraba pulsasi aorta dan pulmonal, teraba taktil fremitus paru.
Perkusi : Terdengar suara resonan pada paru-paru .
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler pada paru .
12. Jantung
Inspeksi : Tidak tampak iktus kordis pada interkosta ke 5
Palpasi : Teraba pulsasi pada dada sebelah kiri
Perkusi : Terdengar suara pekak
Auskultasi : Bunyi jantung terdengar lup-dup,
9
13. Abdomen
Inspeksi : Persebaran warna kulit merata, tidak ada lesi, peristaltik terdengar
tidak ada peningkatan, bagian atas abdomen menonjol sedikit besar
Auskultasi : bising usus 14x /menit
Palapsi : kulit perut menjadi, tegang, licin dan tipis, terdapat pembesaran
hati dan limfa
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
14. Genitalia (Perianal)
Inspeksi : mukosa licin tidak ada fistula
Palpasi : Kenyal, suhu lebih hangat dari kulit sekitar
Anus : Tidak terkaji
Genetalia : Tidak terpasang kateter
15. Ektremitas Atas
Inspeksi : Kedua tangan dapat digerakkan normal dengan bebas, terpasang
infus di tangan sebelah kanan. Warna kulit coklat, kering, kapilari reffil <2 detik,
piting oedem <5detik. Tidak terdapat jaringan parut atau luka. Skala kekuatan otot 5.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada ektremitas atas, tidak terdapat edema.

16. Ektermitas Bawah


Inspeksi : Tidak terdapat lesi pada ekstrimitas bawah, klien dapat
menggerakkan kedua kakinya. Warna kulit sawo matang, Kapilari refill <2 detik,
pitting oedem <5 detik. Skala kekuatan otot 5.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada ekstermitas bawah, tidak
terdapat edema.

Pengkajian Nyeri
Provocation (provokasi)
Klien mengatakan nyeri kadang timbul tiba-tiba. Nyeri berkurang
ketika klien mencoba rileks dan napas dalam dan minum obat. Pada malam
hari saat klien tidur, nyeri dapat timbul dengan tiba-tiba.
Quality (kualitas)
Nyeri yang dirasakan hilang timbul.
Region (lokasi)
Klien menunjukkan lokasi nyeri ada pada perutnya sebelah kanan atas.
10
Severity (keparahan)
Skala nyeri pasien berada pada nyeri 6, klien masih dapat
menggerakan ekstremitas atas dan bawah.
Time (waktu)
Lama nyeri yang dirasakan 5-10 menit.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
UJI LABORATORIUM(Darah Lengkap) 4 Oktober 2015
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Diff Count
Neutrofil 72,5 % 42-74
Limfosit 17,7 % 17-45
Monosit 7,3 % 2,0-8,0
Eosinofil 2,1 % 00-5.0
Basofil 0.4 % 0-1
Limfosit Absolut 0,93 10^3/ul 0.90-5.20
CBC
Leukosit 5,24 10^3 ul 4,50-11.00
Eritrosit 4,36 (L) 10^6 uL 4,50-5.30
Hemoglobin 14,0 g/dl 14,0-18,0
Hematokrit 39,7 % 37,0-49,0
MCV 90,6 fL 78.0-98.0
MCH 32.0 Pg 25.0-35.0
MCHC 35.3 g/dl 31.0-37.0
Trombosit 177 10^3 ul 150-450
RDW-SD 54 fL 37-54
RDW-CV 16,5 (H) % 11-16
LED
LED 1 jam 24.0(H) mm/jam <10
LED 2 jam 43,0 (H) mm/2jam <20
KIMIA KLINIK
SGOT 178,0 (H) U/L <10
SGPT 43,0 U/L <20

11
Glukosa Sewaktu 101 mg/dl 70-140
Ureum 24.0 mg/dl 10.0-50.0
Creatinin 0,82 mg/dl 0,60-1,10
NOTE: SGOT DAN SGPT PX SUDAH DIULANG

H. USG ABDOMEN
Hepar : Echostruktur hepar meningkat inhomogen dengan area area hyperechoic, batas
tidak tegas merata pada hepar, sudut tumpul, tepi menebal.
Vena hepatica menyempit. Ductus intrahepatal tak melebar.
VF = Vesica felea tampak anechoic, dinding menebal, regular. Tak tampak batu/
massa.
Ren = Echostruktur rend extra sinistra normoechoic, batas cortex medulla jelas.
SPC tak melebar, tak tampak batu/massa. Ukuran rex destra sinistra dalam batas
normal.
Lien = Echostruktur lien normoechoic, homogeny, tak tampak lesi. Hilus tak melebar.
Ukuran dalam batas normal.
Tampak ascites.

I. PROGRAM TERAPI
Pemberian Ringer Laktat 10tpm
Pemberian Asering 10tpm
Injeksi Panto 1X1 5ml / 8 jam
Injeksi Ondan 3X4 mg
As. Frantx 3 X 500
Sucralfat syr 3 X cth

12
I. PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

 Klien mengatakan bahwa merasa nyeri Terdapat nyeri pada kuadran I


dibagian perut Tekanan darah klien 98/76 mmHg
Provocation (provokasi) Klien terlihat lemas
Klien mengatakan nyeri Suara perkusi abdomen klien pekak
kadang timbul tiba-tiba. Nyeri bagian atas abdomen menonjol sedikit
berkurang ketika klien besar
mencoba rileks dan napas kulit perut klien menjadi, tegang, licin
dalam dan minum obat. Pada dan tipis, terdapat pembesaran hati dan
malam hari saat klien tidur, limfa
nyeri dapat timbul dengan tiba-
tiba.
Quality (kualitas)
Nyeri yang dirasakan hilang
timbul.
Region (lokasi)
Klien menunjukkan lokasi nyeri
ada pada perutnya.
Severity (keparahan)
Skala nyeri pasien
berada pada nyeri 6, klien
masih dapat menggerakan
ekstremitas atas dan bawah.
Time (waktu)
Lama nyeri yang dirasakan 5-
10 menit.
 Klien mengatakan minum air hanya
sedikit
 Klien mengatakan perutnya mual
setelah makan
 Klien mengatakan tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya

13
II.ANALISA DATA

NO HARI/TGL DATA MASALAH ETIOLOGI DIAGNOSA TTD


1. Sabtu, 3 DS : Nyeri akut Proses Nyeri akut b.d Mei
Oktober 2015 -Klien mengatakan penyakit proses
sakit perut penyakit
-Klien mengatakan (00132)
sudah sakit perut
sejak 3 bulan yang
lalu

DO :
-Klien terlihat
meringis
-Perut Klien
terlihat sedikit
besar
-USG Abdomen
tampak ascites
-Skala Nyeri 6

2. Sabtu, 3 DS : Mual Gangguan Mual b.d Mei


Oktober 2015 -Klien mengatakan biokimia. Gangguan
setelah habis biokimia
makan, rasanya (00134)
mual.
-Klien mengatakan
perutnya sakit
habis makan tetapi
tidak muntah.

DO :
-Klien terlihat

14
lemas.
- Klien terlihat
mual setelah
makan.
-Klien terlihat mual
habis makan, tetapi
tidak muntah.
3 Sabtu, 3 DS : Kekurangan Intake yang Kekurangan Mei
Oktober 2015 -Klien mengatakan volume tidak adekuat volume cairan
minum air sedikit. cairan b.d Intake
yang tidak
DO: adekuat
-Klien terlihat (00027)
pucat.
- Klien minum air
setiap hari Minum
= 400 cc

4. Sabtu,3 DS : Intoleransi Kelemahan Intoleransi


Oktober 2015 -Klien mengatakan aktivitas aktivitas b.d
tidak beraktivitas Kelemahan
seperti biasanya. (00092)
-Klien mengatakan
aktivitasnya
dibantu oleh
keluarganya.
-Klien mengatakan
mengurangi
aktivitasnya.
DO:
-Klien terlihat
lemas
-Klien terlihat

15
dibantu istri dan
anaknya saat
beraktivitas

III. Prioritas Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri akut b.d proses penyakit (00132)


b. Mual b.d Gangguan biokimia (00134)
c. Kekurangan volume cairan b.d Intake yang tidak adekuat (00027)
d. Intoleransi aktivitas b.d Kelemahan (00092)

16
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Hari, Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasionalisasi Ttd


Tgl Kriteria Hasil
1 Sabtu, 3 Nyeri akut Setelah Pain Management Mandiri : Mei
Oktober b.d proses dilakukan 1.Untuk
Mandiri :
2015 penyakit tindakan mengetahui
(00132) keperawatan nyeri yang
1.Lakukan pengkajian
selama 2 x 24 dirasakan klien
nyeri secara
jam, nyeri akut termasuk
kompehensif termasuk
klien dapat lokasi,
lokasi, karakteristik,
teratasi dengan karakteristik,
durasi, frekuensi,
kriteria hasil : durasi,
kualitas dan factor
- Mampu frekuensi,
presipitasi.
mengontrol kualitas, dan
nyeri factor
-Nyeri presipitasi.
berkurang
-Menyatakan 2. Untuk
rasa nyaman mengetahui
setelah nyeri 2. Evaluasi pengalaman pengalaman
berkurang nyeri masa lampau nyeri klien
masa lampau

3. Untuk
mengetahui
3. Kaji kultur yang factor yang
mempengaruhi respon mempengaruhi
nyeri respon nyeri

4. Untuk
memberikan
rasa nyaman
4.Kontrol lingkungan dan

17
yang dapat mengurangi
mempengaruhi nyeri nyeri dari
seperti suhu ruangan, klien.
pencahayaan dan
kebisingan

5. Untuk
mengetahui
5. Kaji tipe dan sumber
tipe dan
nyeri untuk menentukan
sumber nyeri
intervensi
sebagai bahan
membuat
intervensi

6. Untuk
membentu
6. Pilih dan lakukan mengurangi
penanganan nyeri rasa nyeri klien
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal)
7. Untuk
mengetahui
reaksi dari
7. Observasi reaksi
ketidaknyaman
nonverbal dari
an klien.
ketidaknyaman

8. Untuk
mengetahui
penerimaan
8. Monitor penerimaan
klien tentang
klien tentang
manajemen

18
manajemen nyeri nyeri

9. Untuk
mengetahui
efektivitas
9. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
kontrol nyeri

Edukasi :
1.Untuk
Edukasi : membantu
klien
10. Ajarkan mengurangi
penanganan nyeri rasa nyeri
(farmakologi, klien.
nonfarmakologi dan
interpersonal) kepada
klien 2. Untuk
membantu
11.Bantu klien dan
klien dan
keluarga untuk mencari
keluarga
dan menemukan
memilih
manajemen nyeri
manajemen
nyeri.

3. Untuk
membantu
12. Ajarkan teknik mengurangi
napas dalam untuk rasa nyeri yang
mengurangi rasa nyeri dialami klien.

19
4. Untuk
membantu
13. Menyarankan klien
klien dapat
untuk meningkatkan
mengurangi
istirahat.
rasa nyerinya.

Kolaborasi :
1.Untuk
Kolaborasi :
membantu
14.Berikan analgesic mengurangi
rasa nyeri
klien.

2. Untuk
memberikan
15. Kolaborasikan resep obat
dengan dokter jika ada yang sesuai.
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil.

2. Sabtu, 3 Mual b.d Setelah Nausea Management Rasionalisasi :


Oktober Gangguan dilakukan 1. Untuk
Mandiri :
2015 Biokimia tindakan mengetahui
(00134) keperawatan penyebab mual
1. Tanyakan kepada
selama 2 x 24 klien
klien penyebab mual
jam, diharapkan
masalah mual 2. Observasi asupan 2. Untuk
klien teratasi makanan dan cairan mengetahui
dengan kriteria kebutuhan

20
hasil : makanan dan
Klien caian klien
menyatakan
penyebab mual Edukasi :
Edukasi :
dan muntah
-Klien dapat 3. Anjurkan klien 1. Untuk
mengambil membuat daftar membantu
nutrisi saat mual makanan yang paling perut lebih
reda dapat ditoleransi toleransi pada
-Klien tidak makanan
4.Anjurkan klien untuk
muntah 2. Untuk
menghindari makanan
-Klien membuat klien
yang menusuk hidung
menyatakan tidak mudah
dan berbau tidak sedap
tidak mual mual saat
setelah makan mencium
makanan

3. Untuk
5. Anjurkan klien untuk mempermudah
membuat daftar klien dalam
membuat
menu makan
6. Anjurkan klien untuk 4. Untuk
makan makanan kering, membuat perut
lunak klien mudah
mencerna
makanan.
5. Untuk
7. Pada saat mual
membantu
mereda, Anjurkan klien
klien
untuk makan makanan
mengambil
yang berlebih
nutrisi saat
mual reda.

21
6. Untuk
membantu
8. Ajarkan teknik
menghilangkan
relaksasi dan bantu
rasa mual klien
klien menggunakan
selama makan
teknik tsb selama
makan

Kolaborasi :
1 Untuk
Kolaborasi : membantu
mangurangi
9. Berikan obat anti
mual klien
mual sesuai yang
diresepkan 2. Membantu
memberikan
10. Berikan terapi IV
cairan, nutrisi,
(Asering & Ringer
elektrolit
Laktat )sesuai dengan
melalui
anjuran
intravena

3 Sabtu, 3 Kekuranga Setelah Fluid Monitoring Mandiri : Mei


Oktober n volume dilakukan Mandiri : 1. Untuk
2015 cairan b.d tindakan 1. Monitor masukan membantu
Intake keperawatan makanan/cairan dan mengetahui
yang tidak selama 2 x 24 hitung intake kalori status nutrisi
adekuat jam, diharapkan harian dan cairan
(00027) klien masalah yang
kekurangan diperlukan
volume cairan oleh tubuh
teratasi dengan 2. Untuk
kriteria hasil : 2. Monitor status mengetahui

22
Volume cairan hidrasi kebutuhan
adekuat cairan klien
Klien mau 3. Untuk
minum banyak 3. Pantau tanda vital mengetahui
cairan setiap jam kondisi tubuh
urine normal, klien /
HT normal perubahannya
Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi,
elastisitas turgor
kulit baik, Edukasi :
membrane Fluid Management 1.Membantu
mukosa lembab, Edukasi : klien untuk
Klien tidak 4.Berikan edukasi mau minum
merasa lemas untuk minum cairan untuk
sesuai kebutuhan memenuhi
(50cc/kg/BB/1 jam) kebutuhan
cairannya

2. Membantu
peran keluarga
5.Berikan edukasi klien untuk
keluarga untuk membantu
membantu klien makan memenuhi
(tawarkan snack : jus kebutuhan
buah, buah segar) cairan klien.

Kolaborasi:
1.Membantu
Kolaborasi : memberikan
6.Kolaborasi dalam cairan melalui
pemberian cairan IV intravena.

23
2. Untuk
7. Kolaborasi dengan
mmberikan
dokter
resep obat
yang sesuai.

4. Sabtu, 3 Intoleransi Setelah Activity Therapy Mandiri :


Oktober aktifitas dilakukan Mandiri : 1.Untuk
2015 b.d tindakan 1.Monitor respon fisik, mengetahui
Kelemaha keperawatan emosi, social, dan respon fisik
n (00092) selama 2 x 24 spiritual. emosi, social
jam, Kelemahan dan spiritual.
klien dapat
teratasi dengan Edukasi :
kriteria hasil : Edukasi: 1.Untuk
-Mampu 2.Bantu klien untuk membantu
berpindah : mengembangkan klien
dengan atau motivasi diri dan mengembangk
tanpa bantuan penguatan. an motivasi
alat. diri dan
-Klien tidak penguatan dari
merasa lemah dirinya.
-Klien mampu 2. Untuk
melakukan 3.Bantu untuk membantu
aktivitas sehari- mendapatkan alat memudahkan
hari secara bantuan aktivitas klien dalam
mandiri. beraktivitas
3. Untuk
4.Bantu klien untuk membuat klien
mengidentifikasi beraktivias
aktivitas yang disukai dengan
dan mampu dilakukan. nyaman.
4. Untuk
5. Bantu klien untuk membantu

24
membuat jadwal latihan membiasakan
diwaktu luang. klien
beraktivitas
5. Untuk
6. Bantu klien dan membantu
keluarga untuk keluarga dan
mengidentifikasi klien untuk
kekurangan dalam memperbaiki
beraktivitas kekurangan
dalam
Kolaborasi : beraktifitas.
7.Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Kolaborasi :
Medik dalam 1. Membantu
merencanakan program klien
terapi yang tepat. menentukan
program terapi
yang tepat.

25
I. IMPLEMENTASI

No.
NO. HARI/TGL IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX

1. 1  Melakukan pengkajian nyeri S : klien mengatakan nyeri


secara komprensif termaksud pada abdomen kudran 1,
nyeri kadang timbul secara
lokasi, karakteristik, durasi, tiba-tiba seperti ditusuk-
frekuensi, kualitas dan factor tusuk dan berlangsung
presipitasi hilang timbul.

 Mengobservasi reaksi nonverbal O : klien terlihat menahan


dari ketidaknyamanan kesakitan

 Memberikan analgetik untuk S : -


mengurangi nyeri O : klien terlihat menahan
kesakitan

S : klien mengatakan
bersedia untuk diberikan
Senin, 5 analgetik
Oktober 2015 O : tidak nampak adanya
07.00 alergi setelah obat
dimasukkan

4  Menyediakan lingkungan yang S : Klien mengatakan


terapeuik dengan memastikan lingkungan panas dan
hangat, santai, pengelaman berisik
pribadi dan personal
O: Klien terlihat
mengeluarkan keringat yang
banyak.

12  Menginstruksikan pasien S : klien mengatakan


menggunakan teknik relaksasi memahami dengan
penjelasan teknik relaksasi

O : klien terlihat dapat


melakukannya dengan baik

13  Menyarankan klien untuk S: Klien mengatakan ingin


meningkatkan istirahat. beristirahat

O : Klien terlihat ingin

26
ristirahat

 Mendukung intake cairan S: klien mengatakan sudah


mulai banyak minum

O: klien tidak terlihat


07.30 dehidrasi

 Memantau bising usus. S:-

O: Bising usus klien


8x/menit

 Memonitor respon fisik, S: Klien mengatakan


emosi, social, dan spiritual. dirinya ingin beraktivitas

O: Klien terlihat ingin


beraktivitas

S:Klien mengatakan ingin


 2.Membantu klien untuk bisa beraktivitas
mengembangkan motivasi
O: Klien terlihat kooperatif
diri dan penguatan.

08.00
 3.Membantu untuk S:Klien mengatakan ingin
mendapatkan alat bantuan mendapat alat bantu
aktivitas sementara

O: Klien terlihat kooperatif

 4.Membantu klien untuk


S:Klien mengatakan ingin
mengidentifikasi aktivitas beraktivitas
yang disukai dan mampu
O: Klien terlihat kooperatif
dilakukan.

27
 5. Membantu klien untuk S:Klien mengatakan ingin
membuat jadwal latihan terbiasa beraktivitas

diwaktu luang. O: Klien terlihat kooperatif

 6. Membantu klien dan


S:Klien mengatakan
keluarga untuk keluarga mulai mendukung
mengidentifikasi kekurangan
O: Klien terlihat kooperatif
dalam beraktivitas

 Memonitor TTV S : Klien mengatakan masih


lemas

O : Klien terlihat masih


lemas
11.00 TD : 108/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 25 X/menit

1  Memberikan analgetik untuk S : klien mengatakan


mengurangi nyeri bersedia untuk diberikan
analgetik
12.00
O : tidak nampak adanya
alergi setelah obat
dimasukkan

 Memberikan obat anti mual S:-


sesuai yang diresepkan O: Klien terlihat kooperatif
12.30  Memberikan terapi IV
(Asering & Ringer Laktat )
sesuai dengan anjuran

13.00 2 1. Menanyakan kepada klien S:-

28
penyebab mual O: Klien terlihat
memegangi perutnya

2. Mengobservasi asupan makanan S:-


dan cairan O: Bising usus 8x/menit

S: -
6. Anjurkan klien untuk makan
O: Klien terlihat kooperatif
makanan kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan S:-


klien untuk makan makanan yang O: Klien mau mengikuti
berlebih saran untuk makan makanan
yang berlebih saat mual
reda

S:Klien memahami teknik


8. Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
bantu klien menggunakan teknik tsb
O : Klien terlihat kooperatif
selama makan

1  Melakukan pengkajiannyeri S: Klien mengatakan nyeri


secara komprensif termaksud masih terasa di abdomen
kanan atas, skala: 6
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor O:Klien masih terlihat
menahan nyeri
16.45 WIB presipitasi
 Memonitor TTV S : Klien mengatakan masih
lemas

O:

TD : 98/81 mmHg

29
Suhu : 360C

Nadi : 53x/menit

RR : 25 X/ Menit

2 2. Mengobservasi asupan makanan S: -


dan cairan O: Klien terlihat kooperatif

S: Klien Mengatakan ingin


4.Anjurkan klien untuk menghindari menghindari makanan yang
makanan yang menusuk hidung dan menusuk hidung dan berbau
tidak sedap
berbau tidak sedap
O: Klien terlihat kooperatif

6. Menganjurkan klien untuk makan S : Klien mengatakan ingim


makanan kering, lunak makan makanan yang lunak

O : Klien terlihat kooperatif


17.00

7. Pada saat mual mereda, S:-


Menganjurkan klien untuk makan
O : Klien terlihat kooperatif
makanan yang berlebih

8. Mengajarkan teknik relaksasi dan S : Klien memahami


relaksasi/ napas dalam
bantu klien menggunakan teknik tsb
selama makan O : Klien terlihat kooperatif

8  Monitor penerimaan klien S: Klien mengatakan


tentang manajemen nyeri mengerti informasi yang
diberikan

O: Klien kooperatif

30
1  Memberikan analgetik untuk S : klien mengatakan
mengurangi nyeri bersedia untuk diberikan
analgetik

O : Klien terlihat kooperatif


alergi setelah obat
dimasukkan
17.30 WIB
2  Memberikan obat anti mual S:-
sesuai yang diresepkan O: Klien terlihat kooperatif
 Memberikan terapi IV
(Asering & Ringer Laktat)
sesuai dengan anjuran

1  Memonitor TTV S:-

O:

Selasa, 6 TD : 104/90 mmHg


Oktober 2015 Suhu : 360C
05.30 WIB Nadi : 56x/menit

RR : 24 X/ menit

1  Mengobservasi reaksi nonverbal S: -


06.30 WIB dari ketidaknyamanan O: Klien terlihat merintih
saat nyeri muncul

1  Mengajarkan tehnik non S: Klien mengatakan


farmakologi nafas dalam mengetahui apa yang
dikatakan oleh perawat

O: Klien tidak terlihat


kebingungan
07.00 WIB
 Mengevaluasi keefektifan S: Klien mengatakan masih
nyeri
control nyeri
O: Klien terlihat masih
memegang daerah nyeri

 Memonitor penerimaan klien S: Klien mengatakan

31
tentang manajemen nyeri mengerti yang perawat
katakan

O: Klien kooperatif
dengan perawat

3. 2  Mendukung intake cairan S: klien mengatakan sudah


mulai banyak minum

O: klien tidak terlihat


07.30 WIB dehidrasi

 Memantau bising usus. S:-

O: Bising usus klien


8x/menit

4 Memonitor respon fisik, emosi, S: Klien mengatakan


social, dan spiritual. dirinya ingin beraktivitas

O: Klien terlihat ingin


beraktivitas

S:Klien mengatakan ingin


2.Membantu klien untuk
bisa beraktivitas
mengembangkan motivasi diri dan
O: Klien terlihat kooperatif
penguatan.

08.00 WIB

3.Membantu untuk mendapatkan


alat bantuan aktivitas
S:Klien mengatakan ingin
mendapat alat bantu
sementara

O: Klien terlihat kooperatif


4.Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
S:Klien mengatakan sudah
disukai dan mampu dilakukan. mulai beraktivitas

O: Klien terlihat kooperatif

32
5. Membantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang. S:Klien mengatakan sudah
mulai terbiasa beraktivitas

O: Klien terlihat kooperatif

6. Membantu klien dan keluarga


untuk mengidentifikasi kekurangan
S:Klien mengatakan
dalam beraktivitas
keluarga mulai mendukung

O: Klien terlihat kooperatif

4  Meningkatkan kemampuan S: Klien mengatakan


untuk memproses dan memahami yang dikatakan
perawat
memahami informasi
O: Klien terlihat menerima
informasi

1  Memonitor TTV S : Klien mengatakan sudah


tidak lemas
11.00 WIB
O : Klien terlihat tidak
lemas

TD : 108/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 25 X/menit

1  Memberikan analgetik untuk S : klien mengatakan


mengurangi nyeri bersedia untuk diberikan
analgetik
12.00 WIB
O : tidak nampak adanya
alergi setelah obat
dimasukkan

2 Mengobservasi asupan makanan dan S; -


12.30 WIB cairan O: Klien telihat lebih nafsu
makan

33
S: -
6. Anjurkan klien untuk makan
makanan kering, lunak O: Klien terlihat kooperatif

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan S:-


klien untuk makan makanan yang
O : Klien terlihat kooperatif
berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan S : Klien memahami


relaksasi/ napas dalam
bantu klien menggunakan teknik tsb
selama makan O : Klien terlihat kooperatif

4 4  Meningkatkan kemampuan S: Klien mengatakan sudah


untuk memproses dan mulai memahami
memahami informasi O: klien terlihat sudah
14.30 WIB memahami

4  Memeriksa integritas kulit pasien S: Klien mengatakan tidak


lemas

O: Klien terlihat tidak pucat

1  Memonitor TTV S : Klien mengatakan tidak


lemas

O : Klien terlihat mulai


bugar
16.30 WIB TD : 112/81 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 24 X/ menit

34
1  Memberikan analgetik untuk S : klien mengatakan
mengurangi nyeri bersedia untuk diberikan
analgetik
17.00 WIB
O : tidak nampak adanya
alergi setelah obat
dimasukkan

5 3 Mengobservasi asupan makanan dan S; -


cairan O: Klien telihat lebih nafsu
makan

6. Anjurkan klien untuk makan S: -


makanan kering, lunak
O: Klien terlihat kooperatif

17.30 WIB 7. Pada saat mual mereda, Anjurkan


klien untuk makan makanan yang S:-

berlebih O : Klien terlihat kooperatif

8. Ajarkan teknik relaksasi dan


S : Klien memahami
bantu klien menggunakan teknik tsb relaksasi/ napas dalam
selama makan
O : Klien terlihat kooperatif

4  Meningkatkan kemampuan S: Klien mengatakan


untuk memproses dan memahami yang dikatakan
18.30 perawat
memahami informasi
O: Klien terlihat menerima
informasi

35
II. EVALUASI

NO HARI/TGL NO.Dx EVALUASI TTD

S: Klien mengatakan masih terasa nyeri

O: Wajah klien masih terlihat menahan sakit

Skala Nyeri Klien : 6

TD : 98/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 18 X/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Lakukan pengkajian nyeri secara


1 komprensif termaksud lokasi,
Senin,5 karakteristik, durasi, frekuensi,
1 Oktober 2015 kualitas dan factor presipitasi
07.00 - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau dan cek riwayat alergi
- Berikan ketorolac untuk mengurangi
nyeri
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Tingkatkan istirahat
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Monitor TTV

S: Klien mengatakan jika setelah makan


perutnya mual
2
O: Klien terlihat memegangi perutnya

A: Masalah belum teratasi

36
P: Lanjutkan intervensi

1. Tanyakan kepada klien penyebab mual

2. Observasi asupan makanan dan cairan

3. Anjurkan klien membuat daftar makanan


yang paling dapat ditoleransi

4.Anjurkan klien untuk menghindari


makanan yang menusuk hidung dan berbau
tidak sedap

5. Anjurkan klien untuk membuat daftar


makanan

6. Anjurkan klien untuk makan makanan


kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan klien


untuk makan makanan yang berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu klien


menggunakan teknik tsb selama makan

9. Berikan obat anti mual sesuai yang


diresepkan

10. Berikan terapi IV (Ringer Laktat &


Asering ) sesuai dengan anjuran
S: Klien mengatakan minumnya masih sdikit

O: Klien terlihat masih lemas

A: Masalah belum teratasi


3
P: Lanjutkan intervensi

1. Monitor masukan makanan/cairan dan


hitung intake kalori harian

37
2. Monitor status hidrasi

3. Pantau tanda vital setiap jam

4.Berikan edukasi untuk minum cairan sesuai


kebutuhan (50cc/kg/BB/1 jam).

5.Berikan edukasi keluarga untuk membantu


klien makan (tawarkan snack : jus buah,
buah segar)

6.Kolaborasi dalam pemberian cairan IV

7. Kolaborasi dengan dokter

S: Klien mengatakan belum bisa beraktivitas

O: Klien beraktivitas tampak dibantu oleh


keluarganya

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

1.Monitor respon fisik, emosi, social, dan


spiritual.

2.Bantu klien untuk mengembangkan


motivasi diri dan penguatan.
4
3.Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas

4.Bantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang disukai dan mampu dilakukan.

5. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan


mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas diwaktu luang.

6. Bantu klien dan keluarga untuk

7.Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi

38
Medik dalam merencanakan program terapi
yang tepat.

S: Klien mengatakan masih terasa nyeri

O: Wajah klien masih terlihat menahan sakit

Skala Nyeri Klien : 6

TD : 98/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 18 X/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Lakukan pengkajian nyeri secara


1 komprensif termaksud lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
Senin, 5
2 Oktober 2015 kualitas dan factor presipitasi
12.00 WIB - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau dan cek riwayat alergi
- Berikan ketorolac untuk mengurangi
nyeri
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Tingkatkan istirahat
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Monitor TTV

S: Klien mengatakan jika setelah makan


perutnya mual
2
O: Klien terlihat memegangi perutnya

A: Masalah belum teratasi

39
P: Lanjutkan intervensi

1. Tanyakan kepada klien penyebab mual

2. Observasi asupan makanan dan cairan

3. Anjurkan klien membuat daftar makanan


yang paling dapat ditoleransi

4.Anjurkan klien untuk menghindari


makanan yang menusuk hidung dan berbau
tidak sedap

5. Anjurkan klien untuk membuat daftar


makanan

6. Anjurkan klien untuk makan makanan


kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan klien


untuk makan makanan yang berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu klien


menggunakan teknik tsb selama makan

9. Berikan obat anti mual sesuai yang


diresepkan

10. Berikan terapi IV (Ringer Laktat &


Asering ) sesuai dengan anjuran
S: Klien mengatakan minumnya masih sdikit

O: Klien terlihat masih lemas

A: Masalah belum teratasi


3
P: Lanjutkan intervensi

1. Monitor masukan makanan/cairan dan


hitung intake kalori harian

40
2. Monitor status hidrasi

3. Pantau tanda vital setiap jam

4.Berikan edukasi untuk minum cairan sesuai


kebutuhan (50cc/kg/BB/1 jam).

5.Berikan edukasi keluarga untuk membantu


klien makan (tawarkan snack : jus buah,
buah segar)

6.Kolaborasi dalam pemberian cairan IV

7. Kolaborasi dengan dokter

S: Klien mengatakan belum bisa beraktivitas

O: Klien beraktivitas tampak dibantu oleh


keluarganya

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

1.Monitor respon fisik, emosi, social, dan


spiritual.

2.Bantu klien untuk mengembangkan


motivasi diri dan penguatan.
4
3.Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas

4.Bantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang disukai dan mampu dilakukan.

5. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan


mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas diwaktu luang.

6. Bantu klien dan keluarga untuk

7.Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi

41
Medik dalam merencanakan program terapi
yang tepat.

S: Klien mengatakan masih terasa nyeri

O: Wajah klien masih terlihat menahan sakit

Skala Nyeri Klien : 6

TD : 98/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 18 X/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Lakukan pengkajian nyeri secara


1 komprensif termaksud lokasi,
Senin, 5 karakteristik, durasi, frekuensi,
3 Oktober 2015 kualitas dan factor presipitasi
18.00 - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau dan cek riwayat alergi
- Berikan ketorolac untuk mengurangi
nyeri
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Tingkatkan istirahat
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Monitor TTV

S: Klien mengatakan jika setelah makan


mualnya berkurang
2
O: Klien sudah mulai berani makan

A: Masalah teratasi sebagian

42
P: Lanjutkan intervensi

1. Tanyakan kepada klien penyebab mual

2. Observasi asupan makanan dan cairan

3. Anjurkan klien membuat daftar makanan


yang paling dapat ditoleransi

4.Anjurkan klien untuk menghindari


makanan yang menusuk hidung dan berbau
tidak sedap

5. Anjurkan klien untuk membuat daftar


makanan

6. Anjurkan klien untuk makan makanan


kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan klien


untuk makan makanan yang berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu klien


menggunakan teknik tsb selama makan

9. Berikan obat anti mual sesuai yang


diresepkan

10. Berikan terapi IV (Ringer Laktat &


Asering ) sesuai dengan anjuran.
S: Klien mengatakan minumnya sudah mulai
banyak

O: Klien terlihat sedikit bugar


3
A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Monitor masukan makanan/cairan dan

43
hitung intake kalori harian

2. Monitor status hidrasi

3. Pantau tanda vital setiap jam

4.Berikan edukasi untuk minum cairan sesuai


kebutuhan (50cc/kg/BB/1 jam).

5.Berikan edukasi keluarga untuk membantu


klien makan (tawarkan snack : jus buah,
buah segar)

6.Kolaborasi dalam pemberian cairan IV

7. Kolaborasi dengan dokter

S: Klien mulai beraktivitas mandiri

O: Klien beraktivitas tampak dibantu oleh


keluarganya

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1.Monitor respon fisik, emosi, social, dan


spiritual.

2.Bantu klien untuk mengembangkan


4 motivasi diri dan penguatan.

4.Bantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang disukai dan mampu dilakukan.

5. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan


mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas diwaktu luang.

6. Bantu klien dan keluarga untuk

44
S: Klien mengatakan masih terasa nyeri

O: Wajah klien masih terlihat menahan sakit

Skala Nyeri Klien : 5

TD : 102/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 18 X/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Lakukan pengkajian nyeri secara


1 komprensif termaksud lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi
Selasa, 6 - Observasi reaksi nonverbal dari
4 Oktober 2015
ketidaknyamanan
07.00 WIB
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau dan cek riwayat alergi
- Berikan ketorolac untuk mengurangi
nyeri
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Tingkatkan istirahat
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Monitor TTV

S: Klien mengatakan jika setelah makan


mualnya berkurang

O: Klien terlihat mulai nafsu makan

2 A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Tanyakan kepada klien penyebab mual

45
2. Observasi asupan makanan dan cairan

3. Anjurkan klien membuat daftar makanan


yang paling dapat ditoleransi

4.Anjurkan klien untuk menghindari


makanan yang menusuk hidung dan berbau
tidak sedap

5. Anjurkan klien untuk membuat daftar


makanan

6. Anjurkan klien untuk makan makanan


kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan klien


untuk makan makanan yang berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu klien


menggunakan teknik tsb selama makan

9. Berikan obat anti mual sesuai yang


diresepkan

10. Berikan terapi IV (Ringer Laktat &


Asering ) sesuai dengan anjuran.
S: Klien mengatakan minumnya mulai
banyak

O: Klien terlihat sedikit lemas

A: Masalah teratasi sebagian


3 P: Lanjutkan intervensi

1. Monitor masukan makanan/cairan dan


hitung intake kalori harian

2. Monitor status hidrasi

46
3. Pantau tanda vital setiap jam

4.Berikan edukasi untuk minum cairan sesuai


kebutuhan (50cc/kg/BB/1 jam).

5.Berikan edukasi keluarga untuk membantu


klien makan (tawarkan snack : jus buah,
buah segar)

6.Kolaborasi dalam pemberian cairan IV


(Ringer Laktat & Asering )

7. Kolaborasi dengan dokter


S: Klien mengatakan mulai beraktivitas
mandiri

O: Klien beraktivitas tampak dibantu oleh


keluarganya

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1.Monitor respon fisik, emosi, social, dan


spiritual.

2.Bantu klien untuk mengembangkan


4 motivasi diri dan penguatan.

3.Bantu untuk mendapatkan alat bantuan


aktivitas

4.Bantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang disukai dan mampu dilakukan.

5. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan


mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas diwaktu luang.

6. Bantu klien dan keluarga untuk

47
S: Klien mengatakan nyerinya mulai
berkurang

O: Wajah klien masih terlihat menahan sakit

Skala Nyeri Klien : 5

TD : 108/79 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit

RR : 18 X/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Lakukan pengkajian nyeri secara


1
komprensif termaksud lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
Selasa, 6
kualitas dan factor presipitasi
5 Oktober 2015
12.00 WIB - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau dan cek riwayat alergi
- Berikan ketorolac untuk mengurangi
nyeri
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Tingkatkan istirahat
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Monitor TTV

S: Klien mengatakan jika setelah makan


mualnya berkurang

2 O: Klien terlihat mulai berani makan

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

48
1. Tanyakan kepada klien penyebab mual

2. Observasi asupan makanan dan cairan

3. Anjurkan klien membuat daftar makanan


yang paling dapat ditoleransi

4.Anjurkan klien untuk menghindari


makanan yang menusuk hidung dan berbau
tidak sedap

5. Anjurkan klien untuk membuat daftar


makanan

6. Anjurkan klien untuk makan makanan


kering, lunak

7. Pada saat mual mereda, Anjurkan klien


untuk makan makanan yang berlebih

8. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu klien


menggunakan teknik tsb selama makan

9. Berikan obat anti mual sesuai yang


diresepkan

10. Berikan terapi IV (Ringer Laktat &


Asering ) sesuai dengan anjuran
S: Klien mengatakan minumnya mulai
banyak

O: Klien terlihat tidak dehidrasi

3 A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Monitor masukan makanan/cairan dan


hitung intake kalori harian

49
2. Monitor status hidrasi

3. Pantau tanda vital setiap jam

4.Berikan edukasi untuk minum cairan sesuai


kebutuhan (50cc/kg/BB/1 jam).

5.Berikan edukasi keluarga untuk membantu


klien makan (tawarkan snack : jus buah,
buah segar)

6.Kolaborasi dalam pemberian cairan IV

7. Kolaborasi dengan dokter


S: Klien mengatakan sudah mulai
beraktivitas secara mandiri

4 O: Klien beraktivitas secara mandiri

A: Masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

S: Klien mengatakan nyeri berkurang setelah


di beri analgesik

O: skala nyeri 4

TD : 112/79 mmHg

1 Suhu : 360C

Nadi : 52x/menit
Selasa,6 RR : 18 X/menit
6 October 2015
18.00 WIB A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

S: Klien mengatakan tidak mual setelah


makan

2 O: Klien terlihat bugar

A: Masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

50
S: Klien mengatakan minumnya banyak

O: Klien terlihat bugar tidak dehidrasi


3
A: Masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

S: Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas

O: Klien bisa beraktivitas


4 A: Masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

51

Вам также может понравиться