Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kolestrol tinggi
Aterosklerosis
Ruptur plaque
Hipoksemi
Iskemi
Nekrosis miokardium
Infark miokard
Suplai o2
Perubahan daya kembang dan
Gerakan dinding ventrikel
Volume
Sekuncup
Daya kontraksi Intoleransi
aktivitas
Gejala sindrom koroner akut berupa keluhan nyeri ditengah dada, seperti : rasa
ditekan, rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati,
rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin, dan keluhan nyeri ini bisa
merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu serta punggung. Lebih spesifik, ada
juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
2
3
I. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Anamnesa riwayat kesehatan klien dan keluarga dahulu apakah
mempunyai riwayat penyakit jantung
b. Pernafasan
- Gejala: dispnea dengan atau tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk
dengan atau tanpa produksi sputum, riwayat merokok, penyakit
pernafasan kronis.
- Tanda: peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak atau kuat,
pucat atau sianosis, bunyi nafas bersih atau krekels atau mengi,
sputum bersih merah muda kental.
c. Nutrisi dan metabolic
- Gejala: mual. Kehilangan nafsu makan, nyeri ulu hati
- Tanda: penurunan turgor kulit, kulit atau berkeringat, muntah,
perubahan berat badan.
d. Nyeri dan ketidaknyamanan
4
- Gejala: Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tak
berhubungan dengan aktivitas), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin.
- Lokasi: tipikal pada dada anterior, substernal, prekordia dapat
menyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrum, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
- Kualitas: chrushing, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat dilihat.
- Intensitas: biasanya 10 pada skala 1-10, mungkin pengalaman nyeri
paling buruk yang pernah di alami.
- Tanda: wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis,
merintih, meregang, menggeliat, menarik diri, kehilangan kontak
mata, respon otomatis perubahan frekuensi atau irama jantung,
tekanan darah, pernafasan, warna kulit atau kelembaban, kesadaran.
5
g. Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau
istirahat)
h. Integritas ego
- Gejala: menyangkal gejala penting atau adanya kondisi, takut mati,
perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan
yang tak perlu, kuatir tentang keluarga, kerja dan keuangan.
- Tanda: menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah,
marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri atau nyeri.
2. ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi Diagnosa
DS: Penurunan Perubahan Penurunan
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. curah preload curah
- Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.
jantung jantung
DO:
b.d
- Aritmia, takikardia, bradikardia
perubahan
- Palpitasi, oedem
preload.
- Kelelahan
- Peningkatan/penurunan JVP
- Distensi vena jugularis
- Kulit dingin dan lembab
- Penurunan denyut nadi perifer
- Oliguria, kaplari refill lambat
- Nafas pendek/ sesak nafas
- Perubahan warna kulit
- Batuk, bunyi jantung S3/S4
6
- Kecemasan
- Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
- Perubahan ECG : aritmia, iskemia
-
7
- Penurunan kemempuan fungsi b.d
- Penurunan proporsi tidur REM ketidaknya
- Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur. manan
- Peningkatan proporsi pada tahap 1 tidur fisik
Jumlah tidur kurang dari normal sesuai usia
8
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan preload.
2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan suplai oksigen ke miokard
3. Gangguan rasa nyaman dan nyeri b.d ketidaknyamanan fisik
4. INTERVENSI
9
suplai oksigen Activity rehabilitasi medik dalam
ke miokard tolerance merencanakan program terapi
Self care : yang tepat
ADLs 2. Bantu klien untuk
Kriteria hasil : mengidentifikasi aktivitas
Berpartisipasi yang mampu dilakukan
dalam 3. Bantu untuk memilih aktivitas
aktivitas fisik konsisten yang sesuai dengan
tanpa disertai kemampuan fisik, psikologi
peningkatan dan sosial
tekanan 4. Bantu untuk mengidentifikasi
darah, nadi dan mendapatkan sumber
dan RR yang diperlukan untuk
Mampu aktivitas yang diinginkan
melakukan 5. Bantu untuk mendpatkan alat
aktivitas bantuan aktivitas seperti kursi
sehari-hari roda, krek
(ADLs) secara 6. Bantu untuk mengidentifikasi
mandiri aktivitas yang disukai
Tanda-tanda 7. bantu dengan aktivitas fisik
vital mormal secara teratur (misalnya
Energy ambulasi, transfer/berpindah,
psikomotor berputar dan kebersihan diri),
Level sesuai dengan kebutuhan
kelemahan 8. Berkoordinasi dalam
Mampu menyeleksi pasien sesuai
berpindah, dengan umur yang sesuai
dengan atau dengan aktivitas (yang akan
tanpa dilakukan)
bantuan alat
Status
kardiopulmo
nari adekuat
Sirkulasi
status baik
Status
respirasi :
pertukaran
gas dan
ventilasi
adekuat
3. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Monitor dan kaji karakteristik
nyaman dan tindakan dan lokasi nyeri
nyeri b.d keperawatan 2. Monitor tanda-tanda vital
ketidaknyama klien diharapkan (tekanan darah, nadi,
nan fisik mampu respirasi, kesadaran)
menunjukkan 3. Anjurkan pada pasien agar
adanya segera melaporkan bila
oenurunan rasa terjadinya nyeri dada
nyeri dada, 4. Ciptakan suasana lingkungan
menunjukkan yang tenang dan nyaman
10
adanya 5. Ajarkan dan anjurkan pada
penurunan pasien untuk melakukan
tekanan dan cara teknik relaksasi
berelaksasi 6. Kolaborasi dalam :
- Pemberian oksigen
- Obat-obatan (beta blocker,
anti angina, analgesic)
7. Ukur tanda vital sebelum dan
sesudah dilakukan
pengobatan dengan narkosa
11