Вы находитесь на странице: 1из 5

Keluarga pasien datang ke homecare dengan keluhan Ibunya post dirawat di Jakarta

dan diagnose stroke. Karena anak-anaknya pada tinggal di Bandung, akhirnya Ibu
dibawa ke Bandung. Dengan kondisi sulit makan dan menelan.

Ada luka di daerah bokong, berbaring terus, aktivitas terbatas. Keluarga bingung
untuk perawatan di rumah, harus bagaimana? Ekonomi anak-anaknya tergolong orang
berada. Ibu di rawat oleh pengasuh. Apa yang akan anda rencanakan untuk perawatan
Ibu tersebut dan berapa biaya yang harus di persiapkan oleh keluarga?

Sepasang suami istri membawa seorang ibu post perawatan yang mengalami stroke ke Home Care
“Asy-Syifa”. Setibanya di home care, klien dan keluarga di sambut dengan ramah. Keluarga
berkonsultasi dengan perawat 1 (Resti) mengenai kondisi klien yang mengalami stroke, di dapatkan
hasil bahwa klien harus menjalani perawatan luka decubitus, latihan ROM (Range Of Motion) dan
pemasangan NGT (pemberian makanan melalui selang yg dimasukkan ke hidung) kolaborasi dengan
ahli gizi.

Riyah : Bu, kita telah sampai di tempat home care

Fahrul : Biar saya bantu ibu masuk ke dalam (sambil memapah klien/menggunakan kursi roda)

Perawat 1 : Selamat pagi, perkenalkan nama saya resti. ada yang bisa saya bantu? (dengan ramah)

Riyah : Ini bu, ibu saya baru di rawat di RS jakarta dengan diagnosa stroke jad aktivitasnya terbatas
bahkan saat ini nyaris tidak bisa beraktivitas meskipun aktivitas ringan. Nah, saya mau konsultasi
tentang perawatan stroke itu seperti apa? Dan di bokong ibu saya ada luka yang entah disebabkan
oleh apa, Ibu saya juga sulit makan dan menelan. Saya bingung harus bagaimana bu.

Perawat 1 : Baik bu, pasien dengan diagnosa stroke itu harus sering di latih ROM (Range Of Motion)
agar fungsi saraf nya dapat pulih secara perlahan. Untuk luka, mungkin nanti kita harus memeriksa
nya terlebih dahulu. Dan untuk sulit makan dan menelan, nanti salah satu perawat dari home care
kami akan berkolaborasi dengan ahli gizi. Untuk saat ini, boleh kami periksa kondisi ibu terlebih
dahulu?

Fahrul : Oh iya bu silahkan.

Perawat 1 : tunggu sebentar ya bu biar kami lihat luka nya seperti apa. (lalu membawa klien ke ruang
pemeriksaan)

Perawat 1 memanggil perawat 2 untuk membantu pasien ke bed.

Perawat 1 : menurut keluarga, di bokong klien terlihat ada luka. Sambil di lihat jenis luka nya,
sekalian dilakukan perawatan luka juga yaa

Perawat 2 : (sambil menyiapkan alat oerawatan luka) permisi bu, saya atur posisi nya terlebih dahulu
ya bu agar kami mudah untuk mengkaji nya (memiriingkan posisi klien)

Perawat 1 : oh, ini sih luka decubitus. Jika dibiarkan saja nanti akan bertambah parah.

Perawat 2 : saya lakukan perawatan luka decubitus sekalian ya bu. Agar pasien nyaman.
Perawat 1 : iya, saya ke ahli gizi dulu yaaa untuk mengkonsultasi kan asupan gizi kepada klien

Perawat 2 : silahkan (sambil melakukan perawatan luka decubitus)

Perawat 1 : selamat pagi bu, ada pasien baru dengan diagnosa stroke mengalami sulit makan dan
susah menelan. Sebaiknya makanan apa yang cocok untuk klien seperti ini?

Ahli gizi : pasien yang mengalami sulit makan dan susah menelan sebaiknya diberi makanan jenis cair
saja. Dengan nutrisi yang memenuhi dan pantau asupan nutrisi nya.

Perawat 1 : mungkin saya akan melakukan pemasangan NGT bu, agar pemenuhan pasien tetap
terjamin

Ahli gizi : untuk jumlah asupan gizi yang harus diberikan pada klie setiap harinya nanti saya kabari.

Perawat 1 : baik bu, setelah tindakan nanti saya ke ruangan lagi

Perawat 2 : ini perawatan luka decubitusnya telah selesai bu. Kebersihan luka pasien jadi terjamin da
kenyamanannya pun terjaga

Perawat 1 : nanti saya ke keluarga klien dulu yaa

Di ruang tunggu klien

Perawat 1 : setelah dilakukan pengkajian luka yang terdapat di bokong pasien adalah luka decubitus
yang disebabkan karena jarang adanya pergerakan tubuh. Sehingga bokong menjadi tumpuan akan
menagalami luka yang disebabkan karena tekanan tempat tidur pasien. Dan setelah saya konsulasi
dengan ahli gizi, pasien harus diberikan makanan jenis cair agar dapat dicerna dengan
menggunakkaan NGT yaitu selang dimasukkan melalui hidung yang akan mengantarkan makanan ke
lambung.

Riyah : apa tindakan tersebut bisa dilakukan di rumah bu? Karna jika harus terus datng kesini
mungkin kita repot bu.

Perawat 1 : pelayanan home care, tidak harus klien yang datang ke tempat tapi perawat yang
mendatangi klien pun bisa.

Fahrul : yasudah bu, saya minta perawat datang ke rumah untuk merawat ibu saya. Biar nanti
langsung kami urus administrasi nya

Perawat 1 : untuk jadwalnya mungkin akan kami coba seminggu sekali dulu ya pak, nanti jika ada
sesuatu yang darurat bapak dan ibu bisa hubungi kami. Nah, silahkan diisi terlebih dahulu pak
formulirnya.

Riyah : biaya nya berapa ya bu yang harus kami keluarkan untuk sekali home care? Lalu cara
pembayarannya seperti apa?

Perawat 1 : biaya ditentukkan oleh tindakan yang dilakukan bu, namun home care lebih murah
dibanding harus rawat inap. Sistem pembayarannya bisa tunai setiap kunjungan atau melalui
transfer.

Fahrul : yasudah kalau begitu saya setuju.

Perawat 1 : saya akan ulang formulir yang ibu isi ya (membaakan nama penanggung jawab, nama
klien,tak yang dapat dihubungi dan alamat yang akan dituju)
Riyah : iya sudah betul bu.

Keesokan harinya perawat 2 (Ns. Resti Sari) mulai menyiapkan kebutuhan


termasuk transportasi dan kelengkapan untuk pergi bekerja di hari pertama di rumah Ibu
Restu. Jam 08.00 Ns.Resti harus sudah sampai disana dan melakukan tugas dengan baik.

Perawat 2 : pa, nanti antar saya ke rumah pasien di daerah ini ya. Tolong bantu membawa
alat-alat yang harus dibawa.

Deden : iya baik bu, saya siapkan dulu kendaraan. Sepertinya hari ini akan sedikit macet jadi
kita harus pergi lebih cepat.

Perawat 2 : saya harus tiba disana pulu 8 pak

Deden : baiklah kalau begitu jam 7 tepat kita berangkat ya bu. Saya siapkan kendaraan dulu.
Permisi.

Perawat 2 pergi ke rumah klien bersama sopir

Sesampainya di rumah Bu Riyah, Ns. Resti melakukan perkenalan terlebih dahulu


dengan Bu Restu untuk membangun kepercayaan antara perawat dan klien. Setelah itu 7 jam
kedepan Ibu Restu akan dirawat oleh Ns. Resti dan dibantu pula oleh Bu Riyah.

Perawat 2 : assalamualaikum bu, saya resti perawat dari sy-syifa home care yang akan
merawat ibu restu hari ini.

Riyah : sini bu, masuk saja langsung ke kamar ibu.

Perawat memasangkan NGT kepada Bu Restu lalu memberikan makanan (hasil konsultasi
dengan Ahli Gizi), lalu 2 jam kemudian Ibu diberikan latihan ROM, 1 jam kemudian setelah
memandikan Ibu, perawat melakukan perawatan luka decubitus dan mengajarkannya kepada
Ibu Riyah.

Ibu Riyah : “Bu, apakah ibu saya harus dilakukan perawatan seperti ini setiap hari?”

Perawat 2 : “Iya betul bu. Bu Restu harus dirawat seperti ini untuk waktu yang cukup
lama.

Karena Ibu mungkin sudah tahu bahwa orang dengan stroke itu
membutuhkan perawatan yang khusus dan juga harus sama-sama bersabar
baik pasien ataupun yang merawatnya”
Ibu Riyah : “Iya saya faham, memang harus bersabar merawat Ibu saya sus.

Perawatan home care minggu pertama beres.

Satu minggu kemudian.

Perawat 3 mulai menyiapkan kebutuhan termasuk transportasi dan kelengkapan


untuk pergi bekerja di hari pertama di rumah Ibu Restu. Jam 09.00 Ns.Resti harus sudah
sampai disana dan melakukan tugas dengan baik.

Perawat 3 : pa, nanti antar saya ke rumah pasien di daerah ini ya. Tolong bantu membawa
alat-alat yang harus dibawa.

Deden : iya baik bu, saya siapkan dulu kendaraan. Janjian jam berapa bu dengan klien nya?

Perawat 3 : saya harus tiba disana pukul 9 pak

Deden : baiklah kalau begitu jam 8 tepat kita berangkat ya bu. Saya siapkan kendaraan dulu.
Permisi.

Perawat 3 pergi ke rumah klien bersama sopir

Perawat 3 : assalamualaikum, saya salma perawat dari asy-syifa home care yang akan
merawat ibu restu hari ini.

Riyah : sini bu, masuk saja langsung ke kamar ibu.

Perawat 3 : bagaimana sehari-hari nya bu riyah apa ibu masih bingung untuk merawat ibu
restu?

Riyah : ya begitulah bu, saya sudah mulai paham merawat ibu

Perawat 3 melakukan perawatan kepada ibu restu. Perawat memasangkan NGT


kepada Bu Restu lalu memberikan makanan (hasil konsultasi dengan Ahli Gizi), lalu 2 jam
kemudian Ibu diberikan latihan ROM, 1 jam kemudian setelah memandikan Ibu, perawat
melakukan perawatan luka decubitus dan mengajarkannya kepada Ibu Riyah.
Perawat 3 : wah alhamdulilah ya bu, nampaknya luka bu restu akan cepat sembuh jika ibu
riyah selalui mengontrol nya di luar jam kunjungan perawat. Jadi, nanti ibu bisa melakukan
ini sendiri tanpa bantuan kami lagi. Tapi kami siap jika sewaktu-waktu ibu menghubungi
kami kembali

hasil yang diharapkan mulai nampak. Luka decubitus klien, progres penyembuhan nya cukup
membaik, luka nya mengecil dan ini berarti menandakan luka nya akan sembuh. Selama
merawat Ibu Restu, Ns. Resti dan Bu Riyah sering mengajak ngobrol dan memberikan
semangat hidup kepada Bu Restu, karena kesehatan jiwa juga perlu diperhatikan, motivasi Bu
Restu untuk sembuh akan meningkat jika disekitarnya banyak dukungan dan kepedulian dari
keluarganya, jadi sangat penting dalam proses penyembuhan penyakit.

Вам также может понравиться