Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 1 Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang diamati
sekarang. Teori akuntansi membahas perlakuan – perlakuan dan model – model alternatif yang
dapat menjadi jawaban atas masalah – masalah yang dihadapi dalam praktik. Praktik yang baik
dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik yang melandasinya. Praktik dan
profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran (causes and reasons). Dari argumen tersebut,
dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur yang paling penting dalam mengembangkan dan
memajukan praktik akuntansi.

Pengembangan Akuntansi

Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun


seperangkat laporan keuangan. Prinsip akuntansi berterima umum/PABU (generally accepted
accounting principles/GAAP) dianggap sebagai suatu yang berian (given). PABU berisi standar
akuntansi ditambah dengan sumber – sumber acuan lain yang didukung berlakunya
(mempunyai authoritative support).

3 aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu:

1. riset (research)

2. pengajaran/pendidikan (teaching)

3. praktik (practice)

Pengertian Akuntansi

Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian


akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akunatnsi dalam tatanan
(taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi.
Akuntansi didefinisi sebagai seperangkat pengetahuan karena wilayah materi dan kegiatan
cukup luas dan dalam serta telah membentuk kesatuan pengetahuan yang terdokumentasi
secara sistematis dalam bentuk literatur akuntansi.

Sebagai seperangkat pengetahuan, akuntansi dapat didefinisi sebagai seperangkat


pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitaf unit – unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian
(pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik.

Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi atau praktik akuntansi dapat didefinisi sebagai
proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan dan penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang
terjadi dari kejadian – kejadian, transaksi – transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagia pihak yang
berkepentingan.
Seni, Sains atau Teknologi

Pada awal perkembangannya, akuntansi dikatan sebagai kerajinan karena orang yang
akan memperoleh pengetahuan harus terjun langsung dalam dunia praktik. Namun tidaklah
tepat kalau akuntansi dimasukkan sebagai bidang kerajinan apalagi kalau art dikaitkan dengan
masalah estetika, banyak pertimbangan nilai (value – judgment) yang menuntut keahlian dan
pengalaman untuk memilih perlakuan yang terbaik.

Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi akan banyak membahas gejala
akuntansi seperti mengapa perusahaan memilih metode akuntansi tertentu, faktor – faktor apa
yang mendorong manajemen memanipulasi laba. Tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau
memnemukan prinsip – prinsip umum (general principles) untuk menjustifikasi kebijakan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu bukan untuk mendapatkan kebeneran penjelasan.

Akuntansi Sebagai Teknologi

Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, akuntansi merupakan teknologi perangkat


lunak yang harus dipelajari dan dikembangkan untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dengan
demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang perekayasaan informasi untuk
pengendalian keuangan negara. Akuntansi dipandang sebagai alat institusi sosial untuk
menyediakan pedoman pengukuran dan metoda untuk mengendalikan kegiatan dan perilaku
pengmabil keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup perusahaan ataupun negara.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran,


penalaran dan pertimbangan untuk memilih dan menetukan teori, pengetahuan yang tersedia,
konsep, metoda, teknik, serta pendekan untuk menghasilkan suatu produk. Pelaporan keuangan
adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit usaha dan
pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu negara untuk tujuan pengambilan
keputusan ekonomik. Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan
pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu.

Teori Akuntansi Sebagai Sains

Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara
sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Teori akan
berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Konsep adalah makna atau karakteristik
yang berkaitan dengan kejadian, objek, kondisi atau perilaku.

Dari pengertian diatas, tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan
berarti menganalisis dan memberi alasan, sedangkan memprediksi berarti memberi keyakinan
bahwa suatu asumsi tertentu akan terjadi. Teori akuntansi merupakan seperangkat hipotesis
yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metoda ilmiah tertentu.

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis


Teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan
penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu (baik menurut standar akuntansi
atau menurut tradisi) dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Teori akuntansi dapat dipandang sebagai penjelasan atau pemikiran untuk menentukan apa dan
bagaimana cara terbaik untuk memperlakukan (mendefinisi, mengukur, mengakui, dan
menyajikan) suatu objek akuntansi. Secara ringkas teori akuntansi merupakan penalaran logis.
Proses penalaran logis untuk akuntansi diwujudukan dalam bentuk perekayasaan pelapora
keuangan. Perekayasaan akunatnsi menghasilkan suatu rerangka konseptual. Fungsi rerangka
konseptual adalah untuk mengevaluasi atau membenarkan dan mempengaruhi atau
mengembangkan praktik akuntansi.

Aspek Sasaran Teori

Sasaran teori akuntansi positif adalah menghasilkan penjelasan tentang apa yang
nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai. Sedangkan sasaran
teori akuntansi normatif adalah menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan
akuntansi tertentu lebih baik atau lebih efektif.

Aspek Sasaran Semiotika

Terdapat tiga tataran (level) semiotika yaitu sintaktika, semantika dan pragmatika.
Sintaktika menelaah logika dan kaidah bahasa yaitu hubungan logis di antara tanda – tanda
atau simbol – simbol bahasa. Semantika menelaah hubungan antara tanda atau simbol dan fakta
yang disimbolkannya. Pragmatika membahas dan menguji apakah komunikasi efektif dengan
mempelajari ada tidaknya perubahan perilaku penerima.

Teori Akuntansi Semantik

Menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke


dalam tanda – tanda bahasa akuntansi sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis
perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksika kegiatan tersebut.

Teori Akuntansi Sintaktik

Teori yang berorientasi untuk membahas masalah – masalah tentang bagaimana


kegiatan – kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan seacara semantik dalam elemen –
elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Fokus teori ini adalah
memberi penjelasan dan penalaran yang melandasi suatu struktur pelaporan keuangan.

Teori Akuntansi Pragmatik

Terpusat pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Teori
pragmatik membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian
kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan maupun manajerial.

Aspek Pendekatan Penalaran


Penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi
tertentu. Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengeavluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau penjelasan.

Penalaran Deduktif

Proses penyimpulan yang berawal dari sudut penyataan umum yang disepakati ke
pernyataan khusus sebagai simpulan. Dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan
dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.

Penalaran Induktif

Penalaran ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir
dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari kaadan khusus tersebut. Dalam
akuntansi digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap
gejala akuntansi tertentu. Pada pratiknya, penalaran induktif dalam akuntansi tidak dapat
dilaksanakan terpisah dengan penalaran deduktif atau sebaliknya. Kedua penalaran tersebut
saling berkaitan.

Verifikasi Teori Akuntansi

Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak. Pendekatan untuk mengevaluasi validitas teori bergantung pada sasaran dan tataran teori
yang diverifikasi. Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji validitasnya
secara tepat atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi dan standar nilai yang telah
disepakati. Validitas akan lebih meyakinkan bila penalaran dilandasi oleh konsep yang relevan
dan moralitas yang tinggi.

Вам также может понравиться