Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kehidupan manusia dimulai saat setelah pembuahan terjadi. Jika dengan sadar dan dengan
segala cara kita mengakhiri hidup manusia tak berdosa, berarti kita melakukan suatu perbuatan
tak bermoral dan asosial. Tidak semestinya kita membiarkan penghentian nyawa hidup siapapun
atau hidup kita sebagai manusia menjadi tidak berharga lagi.Sekarang ini praktek aborsi semakin
merajalela, bukan hanya para kalangan mahasiswa saja yang melakukan praktek ini tetapi
banyak juga pelajar yang melakukan praktek ini. Sebab dipilihnya tema ini adalah dua hal :1.
Banyaknya pertanyaan masyarakat mengenai hukumnya.2. Kemajuan ilmu kedokteran, sehingga
dengan kemajuan tersebut praktek aborsi dapat dengan mudah dilakukan.Seorang suami cukup
dengan sekedar membawa istrinya atau bahkan seorang istri dapat pergi sendiri ke dokter laki-
laki ataupun perempuan dan dalam waktu sekejap apa yang ada dalam kandungannya dengan
mudah digugurkan. Dalam makalah akan dibahas tentang hukum aborsi menurut syari’at islam.

1.2. Rumusan Masalah


Dengan mengacu kepada latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini sebagai
berikut :

1. Apa pengertian aborsi?


2. Apa maca-macam dari aborsi?
3. Bagaimana hukum aborsi menurut syari’at islam?
4. Bagaimana hukum aborsi menurut hukum-hukum di Indonesia?

1.3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini hanyalah untuk menjelaskan lebih mendalam dari rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari aborsi.


2. Mengetahui macam-macam dari aborsi.
3. Mengetahui hukum aborsi menurut syari’at islam.
4. Mengetahuia hukum aborsi menurut hukum-hukum di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Aborsi


Adapun secara etimologi , Aborsi adalah menggugurkan anak,sehingga ia tidak hidup.
Adapun secara terminologi, Aborsi adalah praktek seorang wanita yang menggugurkan janinnya
baik dilakukan sendiri ataupun orang lain.Menggugurkan kandungan atau dalam dunia
kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel
telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses
pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

2.2. Macam-Macam Aborsi


Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan
karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan Aborsi buatan / sengaja
adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan
yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,
bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan
yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas
pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

2.3. Hukum Aborsi


1. Hukum Aborsi Menurut Syari’at Islam
Pandangan Syariat Islam secara umum mengharamkan praktek aborsi. Hal itu tidak
diperbolehkan karena beberapa sebab :
a. Syariat Islam datang dalam rangka menjaga adhdharuriyyaat al-khams,lima hal yang
urgen,seperti telah dikemukakan.
b. Aborsi sangat bertentangan sekali dengan tujuan utama pernikahan.Dimana tujuan penting
pernikahan adalah memperbanyak keturunan.Oleh sebab itu Allah memberikan karunia kepada
Bani Israil dengan memperbanyak jumlah mereka,
Allah berfirman :
“Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar “ (Al-isra : 6 )
Nabi juga memerintahkan umatnya agar memperbanyak pernikahan yang diantara tujuannya
adalah memperbanyak keturunan.
Beliau bersabda :
‫تزوجوا الودود الولود فإني مكاثر بكم األمم يوم القيامة‬
“Nikahilah wanita penyayang nan banyak melahirkan, karena dengan banyaknya jumlah kalian
aku akan berbangga-bangga dihadapan umat lainnya pada hari kiamat kelak”.

c. Tindakan aborsi merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah.


Seseorang akan menjumpai banyak diantara manusia yang melakukan aborsi karena
didorong rasa takut akan ketidak mampuan untuk mengemban beban kehidupan, biaya
pendidikan dan segala hal yang berkaitan dengan konseling dan pengurusan anak. Ini semua
merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah.Padahal, Allah telah berfirman :
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinya”

Maka, Syariat Islam memandang bahwa hukum aborsi adalah haram kecuali beberapa kasus
tertentu. Dalam kalangan Ulama terdapat perbedaan pendapat tentang praktek aborsi tersebut,
dan mereka memiliki dalil-dalil yang sama kuat pula, yaitu sebagi berikut:
1. Dalil-dalil yang melarang dilakukannya AborsiSebelum Islam datang, pada masa jahiliyah ,
kaum Arab mempunyai tradisi mengubur hidup-hidup bayi yang baru dilahirkan. Allah SWT
berfirman:
)٩( ْ‫ب قُ ِتلَت‬ ِّ َ ‫) ِبأ‬٨( ْ‫سئِلَت‬
ٍ ‫ي ِ ذَ ْن‬ ُ ُ‫َوإِذَا ا ْل َم ْو ُءو َدة‬
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup- hidup ditanya, . karena dosa Apakah
Dia dibunuh”.( At Takwiir 8-9)
Islam membawa ajaran yang menentang dan mengutuk tradisi jahiliyyah ini. Allah SWT
berfirman:
ْ ‫ق نَحْ نُ ن َْر ُزقُ ُه ْم َوإِيَّا ُك ْم إِ َّن قَتْلَ ُه ْم َكانَ ِخ‬
ً ‫طئًا َك ِب‬
‫يرا‬ ٍ ‫َوال ت َ ْقتُلُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم َخ ْشيَةَ إِ ْمال‬
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan
memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar”. (Al-Isra’ 31)

Pada perkembangan selanjutnya, pembunuhan tidak hanya dilakukan pada bayi-bayi yang
baru dilahirkan. Tetapi juga dilakukan dengan cara membunuh calon-calon bayi yang akan
dilahirkan. Dalam istilah fiqh disebut:
‫ إسقاط الطرح‬,‫ إمالص‬, ‫إجهاض‬.
Sementara ulama lain berpendapat, hukum menggugurkan kandungan tidak dapat
disamakan persis dengan membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Karena ketika sperma sudah
memasuki rahim perempuan, masih ada proses panjang sebelum akhirnya keluar menjadi bayi
yang dilahirkan.
Allah SWT berfirman:
َ‫علَقَةً فَ َخلَ ْق َنا ا ْلعَ َلقَة‬
َ َ‫) ث ُ َّم َخلَ ْقنَا ال ُّن ْطفَة‬١٣( ‫ين‬ ٍ ‫)ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ نُ ْطفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك‬١٢( ‫ين‬ ٍ ‫ساللَ ٍة ِم ْن ِط‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْق َنا اإل ْن‬
ُ ‫سانَ ِم ْن‬
)١٤( َ‫سنُ ا ْل َخا ِل ِقين‬ َ ْ‫َللاُ أَح‬
َّ َ‫ارك‬ َ ‫ضغَةَ ِع َظا ًما فَ َك‬
َ َ‫س ْونَا ا ْل ِع َظا َم لَحْ ًما ث ُ َّم أ َ ْنشَأْنَاهُ َخ ْل ًقا آ َخ َر َفتَب‬ ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬
ْ ‫ُم‬
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.
(Al-mu’minun:12-14.)

Secara sederhana, pendapat para ulama mengenai hukum aborsi dapat disimpulkan sebagai
berikut: Apabila kandungan masih dalam bentuk gumpalan darah (40-80 hari) atau masih dalam
bentuk gumpalan daging (80-120 hari), maka hukumnya adalah sebagai berikut:Menurut Ibnu
Immad dan Imam Al-Ghozali, haram hukumnya, karena gumpalan itu akan menjadi makhluq
yang bernyawa. Pendapat ini di dukung oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haytami.
2. Dalil-Dalil Yang Membolehkan Dilakukannya Aborsi
Hukum asal aborsi, sebagaimana yang telah dikemukakan adalah haram. Akan tetapi
dikarenakan kaidah:
‫الضرورات تبيح المحظورا‬
“Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang”

Para Ulama kontemporer membolehkan aborsi dengan syarat-syarat sebagai berikut :


1. Terbukti adanya penyakit yang membahayakan jiwa sang ibu.
2. Tidak ditemukannya cara penyembuhan kecuali dengan cara aborsi.
3. Adanya keputusan dari seorang dokter yang dapat dipercaya bahwa aborsi adalah satu–
satunya cara untuk menyelamatkan sang ibu.
Imam Abu Ishaq Al-Marwazi berpendapat bahwa hukum mengaborsi adalah boleh. Karena
kenyataannya gumpalan itu masih belum dapat dikatakan makhluk yang bernyawa. Pendapat ini
didukung oleh Imam Romli.
Sedangkan hukum aborsi pada kandungan yang sudah berusia 120 hari hukumnya adalah
haram dan tergolong dosa besar, karena pada usia itu kandungan sudah berbentuk makhluk hidup
dan bernyawa sehingga hukumnya sama dengan membunuh manusia.
Dalam hadits dinyatakan:

ِ ‫ ث ُ َّم ُي ْر‬, َ‫ضغَةً ِمثْ َل ذَ ِلك‬


‫س ُل‬ ْ ‫ ث ُ َّم َيكُونُ ُم‬, َ‫علَقَةً ِمثْ َل ذَ ِلك‬
َ ُ‫ ث ُ َّم َيكُون‬, ً‫إنَّ أَ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع َخ ْلقُهُ ِفي َب ْط ِن أ ُ ِ ِّم ِه أ َ ْر َب ِعينَ َي ْو ًما نُ ْطفَة‬
‫ رواه الشيخان‬. ‫الرو َح‬ ُّ ‫ا ْل َملَكَ فَيَ ْنفُ ُخ فِي ِه‬
“Sesungguhnya kalian dikumpulkan didalam rahim ibu selama 40 hari dalam bentuk air
mani, dan 40 hari dalam bentuk gumpalan darah, dan 40 hari dalam bentuk gumpalan daging,
lalu Allah SWT mengutus malaikat meniupkan ruh” (HR.Bukhori,Muslim)

Pelaku aborsi pada kandungan yang sudah berusia 120 hari juga tergolong pembunuhan
yang mewajibkan kaffaroh, yakni puasa dua bulan secara berturut-turut atau memberi makan 60
orang miskin bagi yang tidak mampu puasa. Disamping itu juga wajib membayar denda jinayah
5% diyat atau setara dengan harga emas seribu dinar. Satu dinar setara dengan emas 4.250 gr.
Akan tetapi menurut pendapat yang di nuqil oleh Imam ibnu Hajar Al-Haytami dalam kitab
Tuhfatu al-Muhtaj dari sebagian ulama madzhab Hanafi, hukum mengugurkan kandungan secara
mutlak diperbolehkan meskipun kandungan sudah memasuki usia 120 hari. Namun pendapat ini
diragukan kebenarannya oleh Ibnu Abdil Haq As-sanbathi. Beliau berkata: “Aku menanyakan
masalah ini kepada sebagian ulama madzhab Hanafi, dan mereka mengingkarinya. Mereka
bahkan mengaku berpendapat boleh dengan syarat sebagaimana diatas (sebelum kandungan
berusia 120 hari).
Meskipun pendapat ini diragukan kebenarannya oleh sebagian ulama, akan tetapi Syekh
Sulaiman Al-Kurdi tetap memperbolehkan untuk diikuti dengan terlebih dahulu bertaqlid kepada
madzhab Hanafi. Dengan demikian, pendapat ini layak dijadikan sebagai solusi ketika
menghadapi kondisi yang mengharuskan untuk dilakukan aborsi untuk menyelamatkan nyawa
ibu.

3. Hukum Aborsi Menurut Hukum-Hukum Yang Berlaku Di Indonesia


Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk
kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis” Yang menerima
hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi.

Beberapa pasal yang terkait adalah: Pasal 229


1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati,
dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak
tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat,
pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341 Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam,
karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa
akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa
anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun. Pasal 343 Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan
342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau
pembunuhan dengan rencana. Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.

Pasal 347 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan


seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
Pasal 348 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349 Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, maka dapaty ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Aborsi adalah pengguguran seorang janin baik dilakukan sendiri ataupun orang lain oleh
seorang perempuan/ seorang ibu.
2. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu aborsi spontan(alamiah), aborsi buatan
(sengaja) dan aborsi terapeutik / medis.
3. Pandangan Syariat Islam secara umum mengharamkan praktek aborsi. Hal itu tidak
diperbolehkan karena beberapa sebab, yaitu syariat islam datang dalam rangka menjaga
adhdharuriyyaat al-khams, aborsi sangat bertentangan sekali dengan tujuan utama pernikahan
dan tindakan aborsi merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah.
4. Salah satu dalil yang melarang dilakukannya aborsi yang tersirat dalam al-Qur’an adalah surat
At -Takwiir 8-9, surat Al-Isra’ 31 dan Al-mu’minun:12-14. Dalil-dalil yang membolehkan
dilakukannya Aborsi kaidah usul fiqih yang berbunyi
“Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang”,

Hadis bukhori dan muslim yang berbunyi


“Sesungguhnya kalian dikumpulkan didalam rahim ibu selama 40 hari dalam bentuk air mani,
dan 40 hari dalam bentuk gumpalan darah, dan 40 hari dalam bentuk gumpalan daging, lalu
Allah SWT mengutus malaikat meniupkan ruh” (HR.Bukhori,Muslim)

5. Para Ulama kontemporer membolehkan aborsi dengan syarat-syarat sebagai berikut :


a. Terbukti adanya penyakit yang membahayakan jiwa sang ibu dan tidak ditemukannya cara
penyembuhan kecuali dengan cara aborsi.
b. Adanya keputusan dari seorang dokter yang dapat dipercaya bahwa aborsi adalah satu–
satunya cara untuk menyelamatkan sang ibu.
DAFTAR PUSTAKA

Uman,Cholil.1994.Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern.Surabaya.Ampel Suci.


Setiawan, Budi Utomo. 2003. Fikih Aktual. Jakarta. Gema Insani.
http://www.google.com// aborsi menurut persefektif ushul fiqih.html
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I: Pendahuluan 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II: Pembahasan 2


2.1 Definisi Aborsi 2
2.2 Macam-macam Aborsi 2
2.3 Hukum-hukum Aborsi 2
2.3.1 hukum aborsi menurut syariat islam 3
2.3.2 dalil-dalil yang membolehkan di lakukanya aborsi 5
2.3.3 hukum aborsi menurut hukum hukum yang berlaku di
indonesia 6
BAB III: Penutup

3.1 Kesimpulan 7

DAFTAR PUSTAKA 8
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“ABORSI”

Di susun Oleh:
Kelompok 1:
Awanti
Ita yulistiani
Melisa
Sitti Ajira Hi Mahdin
Vini dian Nursita
Kiki Trisnawati

AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya yang telah memberikan
kami berbagai nikmat dalam menjlankan hidup ini,sehingga kami merasa di mudahkan
untuk menyelesaikan makalah ini.shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw mudahan kita termasuk orang yang mendapatkan safaat di akhirat
kelak.

Memang pada awalnya kami menemukan kesulitan-kesulitan dalam


menyelesaikan makalah ini,Namun seiring berjalanya waktu,kamipun semakin merasa
bertanggung jawab untuk segera menyelesaikan makalah ini dengan cepat dan baik,
mengingat waktu yang di jadwalkan untuk sgera menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini kami membahas tentang “Aborsi menurut pandangan


islam”.Kami mengharapkan hasilnya dapat di jadikan proses proses pembelajaran untuk
menambah pengetahuan kita semua khususnya kelompok kami dan umunya untuk semua
yang mempelajari tentang pembahasan ini,agar dapat kita terapkan di kehidupan
kita,untuk hidup yang lebih baik lagi.Kemudian,mengingat proses pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kami mohon di maklumi atas kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini ada pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak
begitupun juga manusia tak luput dari kesalahan dan kekhilafan.Dan juga kami sangat
bersyukur,karna pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.

Вам также может понравиться