Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai saat setelah pembuahan terjadi. Jika dengan sadar dan dengan
segala cara kita mengakhiri hidup manusia tak berdosa, berarti kita melakukan suatu perbuatan
tak bermoral dan asosial. Tidak semestinya kita membiarkan penghentian nyawa hidup siapapun
atau hidup kita sebagai manusia menjadi tidak berharga lagi.Sekarang ini praktek aborsi semakin
merajalela, bukan hanya para kalangan mahasiswa saja yang melakukan praktek ini tetapi
banyak juga pelajar yang melakukan praktek ini. Sebab dipilihnya tema ini adalah dua hal :1.
Banyaknya pertanyaan masyarakat mengenai hukumnya.2. Kemajuan ilmu kedokteran, sehingga
dengan kemajuan tersebut praktek aborsi dapat dengan mudah dilakukan.Seorang suami cukup
dengan sekedar membawa istrinya atau bahkan seorang istri dapat pergi sendiri ke dokter laki-
laki ataupun perempuan dan dalam waktu sekejap apa yang ada dalam kandungannya dengan
mudah digugurkan. Dalam makalah akan dibahas tentang hukum aborsi menurut syari’at islam.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini hanyalah untuk menjelaskan lebih mendalam dari rumusan masalah
sebagai berikut :
Maka, Syariat Islam memandang bahwa hukum aborsi adalah haram kecuali beberapa kasus
tertentu. Dalam kalangan Ulama terdapat perbedaan pendapat tentang praktek aborsi tersebut,
dan mereka memiliki dalil-dalil yang sama kuat pula, yaitu sebagi berikut:
1. Dalil-dalil yang melarang dilakukannya AborsiSebelum Islam datang, pada masa jahiliyah ,
kaum Arab mempunyai tradisi mengubur hidup-hidup bayi yang baru dilahirkan. Allah SWT
berfirman:
)٩( ْب قُ ِتلَت ِّ َ ) ِبأ٨( ْسئِلَت
ٍ ي ِ ذَ ْن ُ َُوإِذَا ا ْل َم ْو ُءو َدة
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup- hidup ditanya, . karena dosa Apakah
Dia dibunuh”.( At Takwiir 8-9)
Islam membawa ajaran yang menentang dan mengutuk tradisi jahiliyyah ini. Allah SWT
berfirman:
ْ ق نَحْ نُ ن َْر ُزقُ ُه ْم َوإِيَّا ُك ْم إِ َّن قَتْلَ ُه ْم َكانَ ِخ
ً طئًا َك ِب
يرا ٍ َوال ت َ ْقتُلُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم َخ ْشيَةَ إِ ْمال
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan
memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar”. (Al-Isra’ 31)
Pada perkembangan selanjutnya, pembunuhan tidak hanya dilakukan pada bayi-bayi yang
baru dilahirkan. Tetapi juga dilakukan dengan cara membunuh calon-calon bayi yang akan
dilahirkan. Dalam istilah fiqh disebut:
إسقاط الطرح, إمالص, إجهاض.
Sementara ulama lain berpendapat, hukum menggugurkan kandungan tidak dapat
disamakan persis dengan membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Karena ketika sperma sudah
memasuki rahim perempuan, masih ada proses panjang sebelum akhirnya keluar menjadi bayi
yang dilahirkan.
Allah SWT berfirman:
َعلَقَةً فَ َخلَ ْق َنا ا ْلعَ َلقَة
َ َ) ث ُ َّم َخلَ ْقنَا ال ُّن ْطفَة١٣( ين ٍ )ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ نُ ْطفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك١٢( ين ٍ ساللَ ٍة ِم ْن ِط َ َولَقَ ْد َخلَ ْق َنا اإل ْن
ُ سانَ ِم ْن
)١٤( َسنُ ا ْل َخا ِل ِقين َ َْللاُ أَح
َّ َارك َ ضغَةَ ِع َظا ًما فَ َك
َ َس ْونَا ا ْل ِع َظا َم لَحْ ًما ث ُ َّم أ َ ْنشَأْنَاهُ َخ ْل ًقا آ َخ َر َفتَب ْ ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم
ْ ُم
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.
(Al-mu’minun:12-14.)
Secara sederhana, pendapat para ulama mengenai hukum aborsi dapat disimpulkan sebagai
berikut: Apabila kandungan masih dalam bentuk gumpalan darah (40-80 hari) atau masih dalam
bentuk gumpalan daging (80-120 hari), maka hukumnya adalah sebagai berikut:Menurut Ibnu
Immad dan Imam Al-Ghozali, haram hukumnya, karena gumpalan itu akan menjadi makhluq
yang bernyawa. Pendapat ini di dukung oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haytami.
2. Dalil-Dalil Yang Membolehkan Dilakukannya Aborsi
Hukum asal aborsi, sebagaimana yang telah dikemukakan adalah haram. Akan tetapi
dikarenakan kaidah:
الضرورات تبيح المحظورا
“Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang”
Pelaku aborsi pada kandungan yang sudah berusia 120 hari juga tergolong pembunuhan
yang mewajibkan kaffaroh, yakni puasa dua bulan secara berturut-turut atau memberi makan 60
orang miskin bagi yang tidak mampu puasa. Disamping itu juga wajib membayar denda jinayah
5% diyat atau setara dengan harga emas seribu dinar. Satu dinar setara dengan emas 4.250 gr.
Akan tetapi menurut pendapat yang di nuqil oleh Imam ibnu Hajar Al-Haytami dalam kitab
Tuhfatu al-Muhtaj dari sebagian ulama madzhab Hanafi, hukum mengugurkan kandungan secara
mutlak diperbolehkan meskipun kandungan sudah memasuki usia 120 hari. Namun pendapat ini
diragukan kebenarannya oleh Ibnu Abdil Haq As-sanbathi. Beliau berkata: “Aku menanyakan
masalah ini kepada sebagian ulama madzhab Hanafi, dan mereka mengingkarinya. Mereka
bahkan mengaku berpendapat boleh dengan syarat sebagaimana diatas (sebelum kandungan
berusia 120 hari).
Meskipun pendapat ini diragukan kebenarannya oleh sebagian ulama, akan tetapi Syekh
Sulaiman Al-Kurdi tetap memperbolehkan untuk diikuti dengan terlebih dahulu bertaqlid kepada
madzhab Hanafi. Dengan demikian, pendapat ini layak dijadikan sebagai solusi ketika
menghadapi kondisi yang mengharuskan untuk dilakukan aborsi untuk menyelamatkan nyawa
ibu.
3.1.Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, maka dapaty ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Aborsi adalah pengguguran seorang janin baik dilakukan sendiri ataupun orang lain oleh
seorang perempuan/ seorang ibu.
2. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu aborsi spontan(alamiah), aborsi buatan
(sengaja) dan aborsi terapeutik / medis.
3. Pandangan Syariat Islam secara umum mengharamkan praktek aborsi. Hal itu tidak
diperbolehkan karena beberapa sebab, yaitu syariat islam datang dalam rangka menjaga
adhdharuriyyaat al-khams, aborsi sangat bertentangan sekali dengan tujuan utama pernikahan
dan tindakan aborsi merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah.
4. Salah satu dalil yang melarang dilakukannya aborsi yang tersirat dalam al-Qur’an adalah surat
At -Takwiir 8-9, surat Al-Isra’ 31 dan Al-mu’minun:12-14. Dalil-dalil yang membolehkan
dilakukannya Aborsi kaidah usul fiqih yang berbunyi
“Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang”,
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I: Pendahuluan 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“ABORSI”
Di susun Oleh:
Kelompok 1:
Awanti
Ita yulistiani
Melisa
Sitti Ajira Hi Mahdin
Vini dian Nursita
Kiki Trisnawati
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya yang telah memberikan
kami berbagai nikmat dalam menjlankan hidup ini,sehingga kami merasa di mudahkan
untuk menyelesaikan makalah ini.shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw mudahan kita termasuk orang yang mendapatkan safaat di akhirat
kelak.