Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB II

ISI

Pengertian Trend dan Isu Keperawatan Komunitas

Tren adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat
didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang
popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat
ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan dapat terjadi atau tidak terjadi pada
masa mendatang. Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun belum jelas
faktanya atau buktinya.

Trend dan Isu keperawatan komunitas adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktik atau mengenai keperawatan baik berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan isu keperawatan
tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Issue dan Trend dalam Penelitian Keperawatan Komunitas

Sampai saat ini sudah banyak sekali topik atau judul yang digunakan oleh peneliti dalam
membahas issue dan trend dalam penelitian keperawatan komunitas. Seperti Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Lansia Berkunjung ke Kelompok Binaan Khusus Lansia di Puskesmas Global
Emboto Kabupaten Gorontalo dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare pada
Anak Sekolah Dasar.

Menurut Depkes 2014 angka kejadian diare sangat tinggi, banyak peneliti yang melakukan
penelitian terhadap PHBS pada anak usia sekolah lebih aktif dan rasa keingintahuannya yang tinggi
terhadap benda asing sehingga rentan sekali untuk terkena penyakit diare dan kurangnya suatu
penerapan tersebut dari orang tua dan pihak sekolah. Dengan dilakukannya tindakan PHBS maka anak
dan orang tua mengetahui tentang pentingnya melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir sebelum dan sesudah makan.

Trend dan issue saat ini juga adalah kurangnya dukungan keluarga terhadap lansia, sehingga
lansia memiliki harga diri rendah seperti merasa tidak berdaya di dalam keluarganya. Dukungan keluarga
kepada lansia sangat dibutuhkan agar lansia merasa bahagia dan berguna. Dengan cara memberikan
motivasi kepada lansia dan mengikuti suatu kegiatan di lingkungan sekitar rumah.

Kebutuhan untuk meningkatkan penelitian terkait intervensi keperawatan keluarga. Dibidang


keperawatan keluarga, perawat peneliti telah membahas hasil kesehatan dan peralihan keluarga yang
terkait dengan kesehatan. Teori perkembangan, teori stres, koping, dan adaptasi, teori terapi keluarga,
dan teori sistem telah banyak memandu penilitian para perawat penilti keluarga. Penelitian dilakukan
lintas disiplin, yang menunjukkan bahwa “tidak ada satupun disiplin yang memiliki keluarga” menurut
Gillis dan Knafl dalam Friedman dkk (2013, hal.42). Kelangkaan penelitian keperawatan yang nyata
terletak dibidang studi interveni. Menurut Knafl dalam Friedman dkk (2013, hal.42) kurangnya studi
intervensi dalam keperawatan keluarga “mengejutkan.” Menurut Janice Bell dalam editor journal of
family nursing, dalam editorial “Wanted :Family Nursing Intervention,” mengeluhkan mengenai
kurangnya naskah penelitian intervensi keperawatan yang ia terima untu dikaji. Dengan tidak
memadainya jumlah studi intervensi,kita mengalami kekurangan bukti ilmiah yang dibutuhkan untuk
mendukung evikasi strategi dan program keperawatan keluarga. Selain itu,dibutuhkan penelitian
keperawatan keluarga yang sebenarnya: sebagian besar penelitian keperawatan keluarga sebenarnya
merupakan penelitian yang terkait dengan keluarga ( yang berfokus pada anggota keluarga),bukan
penelitian keluarga (yang berfokus pada seluruh keluarga sebagai sebuah unit).

Manfaat Hasil Penelitian Dalam Keperawatan Komunitas

Ilmu pengetahuan di bidang kesehatan pada beberapa dekade terakhir telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat melampaui perkembangan sebelumnya. Derivasi ilmu-ilmu kesehatan dan
pengembangannya melalui riset merupakan dinamika proses yang sangat penting dalam pertumbuhan
masing-masing profesi kesehatan. Tujuan dilakukannya riset kesehatan adalah untuk memperkuat dasar-
dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan
menejemen pelayanan kesehatan. (Ross, Mackenzie, & Smith, 2003)

Sedangkan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence based practice)
bertujuan untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati
dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan kesehatan.(Cullum, 2001)

Menerapkan hasil penelitian dalam pelayanan kesehatan adalah upaya signifikan dalam memperbaiki
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (costbenefit effectiveness).
Meningkatkan kegiatan riset kesehatan dan menerapkan hasilnya dalam praktik pelayanan kesehatan
merupakan kebutuhan mendesak untuk membangun pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian keperawatan yang dilakukan
oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa pasien yang mendapatkan intervensi
keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang
hanya mendapatkan intervensi standar.

Sudah saatnya kini, praktisi kesehatan di tingkat pelayanan primer maupun dunia pendidikan kesehatan
perlu segera mendorong pertumbuhan budaya ilmiah di lingkungannya agar mereka dapat
mempraktikan hasil berbagai penelitian.

Kegiatan yang dilakukan untuk memberdayakan organisasi keperawatan, yaitu :

(1) membentuk komite riset;

(2) menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah;


(3) kebijakan kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya;

(4) pendidikan berkelanjutan.

Budaya ilmiah juga dapat dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik, justifikasi indakan
keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan. Kesadaran terhadap nilai riset yang potensial akan
memberikan dampak yang menguntungkan bagi rganisasi, misalnya kinerja keperawatan yang meningkat
dan out come klien yang optimal.

(Titler, Kleiber,& Steelman,1994)

Вам также может понравиться