Вы находитесь на странице: 1из 6

2.

1 Definisi
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi
defisiensi insulin atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya keadaan glukosa
darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan
sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi
insulin secara absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth,
2002). Diabetes mellitus merupakan penyakit sistemis, kronis, dan multifaktorial
yang dicirikan dengan hiperglikemia dan hipoglikemia. (Mary,2009)
2.2 Epidemiologi
Diabetes terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara
individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini
mencakup 15% populasi pada panti lansia.
2.3 Etiologi
Pada lansia cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena
mengkonsumsi kalori berlebih namun karena perubahan rasio lemak-otot dan
penurunan laju metabolisme basal. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi
terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum
dapat digolongkan ke dalam dua besar:
1. Proses menua/kemunduran (Penurunan sensitifitas indra pengecap, penurunan
fungsi pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi
dengan baik).
2. Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum
alkohol, dll.)
Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress juga dapat menjadi
penyebab terjadinya diabetes mellitus. Selain itu perubahan fungsi fisik yang
menyebabkan keletihan dapat menutupi tanda dan gejala diabetes dan menghalangi
lansia untuk mencari bantuan medis. Keletihan, perlu bangun pada malam hari
untuk buang air kecil, dan infeksi yang sering merupakan indikator diabetes yang
mungkin tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarganya karena mereka
percaya bahwa hal tersebut adalah bagian dari proses penuaan itu sendiri.
2.4 Patofisiologi
Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu
memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin
adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila
insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa
akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah
meningkat.
Pada Diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan
predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu
oleh aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap
insulin itu sendiri.
Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadi pada lansia, jumlah insulin
normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel
yang kurang sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam
darah menjadi meningkat.
2.5 Manifestasi Klinis
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada lansia
umumnya tidak ada. Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan
ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan
tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia
kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi.
Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya
yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif
kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan
komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan
penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot
(neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan
lazim.
2.6 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
 Data Subyektif
 Keluhan utama
DM pada usila mungkin cukup sukar karena sering tidak khas dan
asimtomatik ( contohnya ; kelemahan, kelelahan, BB menurun,
terjadi infeksi minor, kebingungan akut, atau depresi ).
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien datang ke RS dengan keluhan gangguan penglihatan
karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot ( neuropati
perifer ) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
 Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi
insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa
saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
2. Pemeriksaan fisik pada lansia
a. Sel ( perubahan sel )
Sel menjadi lebih sedikit, jumlah dan ukurannya menjadi lebih besar,
berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intrasel.
b. Sistem integumen
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan pucat dan
terdapat bintik – bintik hitam akibat menurunnya aliran darah kekulit dan
menurunnya sel – sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jari tengah dan
kaki menjadi tebal dan rapuh. Pada orang berusia 60 tahun rambut wajah
meningkat, rambut menipis / botak dan warna rambut kelabu, kelenjar keringat
berkurang jumlah dan fungsinya.
c. Sistem Muskuler
Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang pengecilan otot
karena menurunnya serabut otot. Pada otot polos tidak begitu berpengaruh.
d. Sistem pendengaran
Presbiakusis ( menurunnya pendengaran pada lansia ) membran timpani
menjadi altrofi menyebabkan austosklerosi penumpukan serumen
sehingga mengeras karena meningkatnya keratinin.
e. Sistem Penglihatan
Karena berbentuk speris, sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang penglihatan
( daya adaptasi terhadap kegegelapan lebih lambat, susah melihat gelap ).
Hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang karena berkurangnya
luas pandangan. Menurunnya daya membedakan warna hijau atau biru pada
skala.
f. Sistem Pernafasan
Otot – otot penafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya
aktivitas sillia, paru kurang elastis, alveoli kurang melebar biasanya dan jumlah
berkurang. Oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg. Karbon oksida
pada arteri tidak berganti – kemampuan batuk berkurang.
g. Sistem Kardiovaskuler
Katub jantung menebal dan menjadi kaku. Kemampuan jantung memompa
darah menurun 1 % pertahun. Kehilangan obstisitas pembuluh darah, tekanan
darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
h. Sistem Gastointestinal
Kehilangan gigi, indra pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar
menurun, asam lambung menurun waktu pengosongan lambung, peristaltik
lemah sehingga sering terjadi konstipasi, hati makin mengecil.
i. Sistem Perkemihan
Ginjal mengecil, nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai
50 %, laju filtrasi glumesulus menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang
sehingga kurang mampu memekatkan urine, Dj urin menurun, proteinuria
bertambah, ambang ginjal terhadap glukosa meningkat, kapasitas kandung
kemih menurun ( zoome ) karena otot – otot yang lemah, frekwensi berkemih
meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan, pada orang terjadi peningkatan
retensi urin dan pembesaran prostat (75 % usia diatas 60 tahun).
j. Sistem Reproduksi
Selaput lendir vagina menurun / kering, menciutnya ovarium dan uterus, atrofi
payu darah testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan
secara berangsur – angsur, dorongan sek menetap sampai usia diatas 70 tahun
asal kondisi kesehatan baik.
k. Sistem Endokrin
Produksi semua hormon menurun, fungsi paratiroid dan sekresinya tidak
berubah, berkurangnya ACTH, TSH, FSH, dan LH, menurunnya aktivitas
tiroid sehingga laju metabolisme tubuh ( BMR ) menurun, menurunnya produk
aldusteran, menurunnya sekresi, hormon godad, progesteron, estrogen,
testosteron.
l. Sistem Sensori
Reaksi menjadi lambat kurang sensitif terhadap sentuhan (berat otak
menurun sekitar 10 – 20 % )

Вам также может понравиться

  • Translated Copy of Pnas.2105573118
    Translated Copy of Pnas.2105573118
    Документ12 страниц
    Translated Copy of Pnas.2105573118
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Translated Copy of Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Perawat Komunikasi Terapeutik
    Translated Copy of Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Perawat Komunikasi Terapeutik
    Документ10 страниц
    Translated Copy of Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Perawat Komunikasi Terapeutik
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Translated Copy of Ajtr0013-13741
    Translated Copy of Ajtr0013-13741
    Документ10 страниц
    Translated Copy of Ajtr0013-13741
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Translated Copy of Fpsyg-12-569065
    Translated Copy of Fpsyg-12-569065
    Документ38 страниц
    Translated Copy of Fpsyg-12-569065
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Translated Copy of Artikel 1, Dokumentasi
    Translated Copy of Artikel 1, Dokumentasi
    Документ6 страниц
    Translated Copy of Artikel 1, Dokumentasi
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Translated Copy of 10.1111@ijcp.13921
    Translated Copy of 10.1111@ijcp.13921
    Документ18 страниц
    Translated Copy of 10.1111@ijcp.13921
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • 02 Undangan MMK1
    02 Undangan MMK1
    Документ2 страницы
    02 Undangan MMK1
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Sap Sampah
    Sap Sampah
    Документ13 страниц
    Sap Sampah
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • 4 NCP
    4 NCP
    Документ2 страницы
    4 NCP
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • DIAGNOSA
    DIAGNOSA
    Документ3 страницы
    DIAGNOSA
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Nanda Noc Nic
    Nanda Noc Nic
    Документ3 страницы
    Nanda Noc Nic
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • (Template) LKS IKATAN 1
    (Template) LKS IKATAN 1
    Документ9 страниц
    (Template) LKS IKATAN 1
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Alkalosis Respiratorik
    Alkalosis Respiratorik
    Документ2 страницы
    Alkalosis Respiratorik
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Jurnal 1
    Jurnal 1
    Документ10 страниц
    Jurnal 1
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Diabetes Mellitus
    Diabetes Mellitus
    Документ34 страницы
    Diabetes Mellitus
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • 2 Dokumen Mahasiswa
    2 Dokumen Mahasiswa
    Документ9 страниц
    2 Dokumen Mahasiswa
    Rezy Pysesia Alfani
    Оценок пока нет
  • 2 Dokumen Mahasiswa
    2 Dokumen Mahasiswa
    Документ1 страница
    2 Dokumen Mahasiswa
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • (Pandanus Amaylifolius Roxb) ?
    (Pandanus Amaylifolius Roxb) ?
    Документ1 страница
    (Pandanus Amaylifolius Roxb) ?
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Renpra RT 1
    Renpra RT 1
    Документ3 страницы
    Renpra RT 1
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • AKUPRESUR
    AKUPRESUR
    Документ10 страниц
    AKUPRESUR
    adibsidik5519
    0% (1)
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Документ28 страниц
    Bab 1,2,3
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Trauma Pelvis
    Trauma Pelvis
    Документ11 страниц
    Trauma Pelvis
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Trauma Pelvis
    Trauma Pelvis
    Документ11 страниц
    Trauma Pelvis
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Bahan Terapi Pikiran Yoga
    Bahan Terapi Pikiran Yoga
    Документ8 страниц
    Bahan Terapi Pikiran Yoga
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Beras Merah
    Beras Merah
    Документ1 страница
    Beras Merah
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • Kel 1 Hematothorak
    Kel 1 Hematothorak
    Документ15 страниц
    Kel 1 Hematothorak
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • BAB II Trauma Kehamilan
    BAB II Trauma Kehamilan
    Документ39 страниц
    BAB II Trauma Kehamilan
    hikmaanas02
    Оценок пока нет
  • BAB II Trauma Kehamilan
    BAB II Trauma Kehamilan
    Документ39 страниц
    BAB II Trauma Kehamilan
    hikmaanas02
    Оценок пока нет