Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK

A. Kondisi Geografis
Kolaka Utara adalah salah satu daerah tingkat II yang terletak di
provinsi Sulawesi Tenggara Negara Indonesia yang ibu kotanya adalah
Lasusua.
Lokasi Puskesmas Batu Putih sangat strategis tempatnya karena
berada pada jalan poros Trans Sulawesi sehingga sangat mudah
dijangkau dengan kendaraan. Sehingga masyarakat dapat dengan
mudah mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, apalagi bila
ada pasien yang gawat darurat, pelayanan rujukan dapat segera
dilakukan mengingat jalur transpotasi yang mudah dan lancar. Batas-
batas wilayah Kerja Puskesmas Batu Putih sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Porehu
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kolaka (Kec. Uluiwoi)
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pakue Utara
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone.
B. Wilayah Administrasi
Luas wilayah kerja Puskesmas Batu Putih ini setelah pecah
menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Batu Putih, Kecamatan Porehu
dan kecamatan Tolala, sehingga luas wilayah kerja Puskesmas Batu
Putih menjadi + 70 Km2.
Wilayah kerja Puskesmas Batu Putih ada 5 (lima) Desa dan 1
(satu) Kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

6
Tabel. 2.1
Distribusi Luas Wilayah berdasarkan Kel/Desa
Puskesmas Batu Putih
Tahun 2016
No. Kel/Desa Luas Wilayah (km2)

1 Batu Putih 29.5

2 Parung lampe 2

3 Bukit Tinggi 5

4 Bukit Baru 12.4

5 Puncak Harapan 8

6 Batu Api 7.9

Jumlah 64.8

Sumber : SP2TP
Berdasarkan tabel. 2.1 diatas menunjukkan bahwa kelurahan batu putih
merupakan wilayah kerja Puskesmas Batu Putih yang paling luas 29.5
km2 sedangkan Desa Parung Lampe adalah Wilayah kerja Puskesmas
Batu Putih yang paling kecil yaitu 2 km2.
C. Kependudukan
Jumlah penduduk adalah Jumlah penduduk pada kelompok umur
0-4 tahun yaitu jumlah penduduk sebelum mencapai usia genap 5 tahun.
Kelompok umur ini sering disebut balita (bawah lima tahun). Penyebutan
satuan tahun pada umur penduduk dilakukan dengan pembulatan ke
bawah. Contoh, seseorang dengan umur 4 tahun 10 bulan 25 hari
dinyatakan dalam umur 4 tahun. Demikian juga untuk kelompok umur
selanjutnya.
Berdasarkan hasil pendataan petugas kesehatan di desa pada
wilayah kerja Puskesmas Batu Putih tahun 2016 yaitu 3954 penduduk
dengan jumlah rumah tangga 960. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

7
Tabel. 2.2
Jumlah Desa/Kelurahan, Penduduk, Rumah Tangga,
Rata-rata jiwa, dan Kepadatan Penduduk
Puskesmas Batu Putih
Tahun 2016
Rata2
Jml Rumah
No Desa/Kel Jml Pndk Jw/Rmh
Tangga
Tangga
1 Batu Putih 1831 372 4

2 Parung lampe 271 72 3

3 Bukit Tinggi 700 158 4

4 Bukit Baru 533 210 2

5 Batu Api 142 50 2

6 Puncak Harapan 477 98 4

Jumlah 3954 960 19


Sumber : SP2TP
Berdasarkan tabel. 2.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk terbanyak terdabat pada kelurahan Batu Putih yaitu 1831
penduduk dengan 372 rumah tangga namun jumlah rata-rata jiwa yang
paling rendah yang paling sedikit yaitu 4 orang sama dengan desa
Parung Lampe. Jumlah penduduk paling rendah adalah Desa Batu Api
142 penduduk dengan 50 rumah tangga. Desa Bukit Tinggi dan Bukit
Baru merupakan jumlah rata-rata jiwa per rumah tangga yang paling
banyak yaitu rata-rata 2 orang/rumah.
D. Prilaku Masyarakat
PHBS di fasilitas kesehatan masyarakat merupakan untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu,
mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah
penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan. Beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan guna efektifitas PHBS di fasilitas Pelayanan
kesehatan yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan.
2. ASI Ekslusif bagi bayi di 6 bulan pertama.
3. Menimbang Balita setiap bulan di Posyandu.
8
4. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6. Menggunakan Jamban yang sehat.
7. Memberantas jentik nyamuk 1 X seminggu.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari (olaraga).
10. Rumah bebas asap rokok.
E. Keadaan Lingkungan
Keadalaan lingkungan erat hubunganya dengan kesehatan lingkungan
atau biasa disingkat dengan kegiatan kesling yang dilakukan dalam
pelayanan kesehatan. Berbeda dengan tahun sebelumnya keadaan
lingkungan ada banyak point diataranya :
1) Presentase rumah sehat
2) Presentase rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk Aedes
3) Presentase keluarga menurut jenis sarana air bersi yang digunakan
4) Presentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
5) Presentase tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan
(TUPM) sehat.
6) Presentase institusi dibina kesehatan lingkungannya.
7) Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
8) Desa STBM
9) Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat.
Dalam wilayah kerja puskesmas Batu Putih sesuai dengan tabel lampiran
ada 3 (tiga) masalah kesling untuk tahun 2016 yaitu :
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah yang dikatakan sehat yaitu jika orang yang berada
dalam rumah tersebut melakukan pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Rumah tangga
yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang
meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbang setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah
sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan
aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.

9
Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang
melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian
Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator. Berikut pengertian dari masing-masing indicator :
1) Persalinan ditolong oleh : tenaga kesehatan Ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan (dokter kandungan dan
kebidanan, dokter umum, dan bidan).
2) Memberi Bayi ASI Eksklusif : Bayi usia 0-6 bulan yang
mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. Menimbang
balita setiap : bulan Balita ditimbang setiap bulan dan tercatat
dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA.
3) Menggunakan air bersih : Rumah tangga yang menggunakan
air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air
dalam kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata
air terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat
air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak
minimal 10 meter dari sumber pencemar seperti tempat
penampung kotoran atau limbah.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun penduduk 5 tahun
keatas mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum
menyiapkan makanan menggunakan air bersih mengalir dan
menggunakan sabun.
5) Menggunakan jamban sehat rumah tangga yang memiliki dan
menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau
lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir dan
terpelihara kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air dapat
menggunakan jamban cemplung atau jamban plengsengan.
6) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu Rumah tangga
melakukan pemberantasan sarang nyamuk di dalam rumah
atau di luar rumah seminggu sekali dengan cara 3M

10
plus/larvanisasi/ikanisasi atau cara lain yang dianjurkandalam
seminggu agar bebas dari jentik.
7) Makan sayur dan buah setiap hari Anggota rumah tangga umur
10 tahun ke atas yang mengonsumsi minimal 2 porsi sayur dan
3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari.
8) Melakukan aktivitas fisik setiap hari Penduduk/anggota keluarga
umur 10 tahun ke atas yang melakukan aktivitas fisik minimal 30
menit setiap hari.
9) Tidak Merokok di dalam rumah Penduduk/anggota rumah
tangga umur 10 tahun ke atas tidak merokok di dalam rumah
ketika bersama anggota keluarga lainnya.
Dalam wilayah kerja Puskesmas Batu Putih rumah tangga yang ber-
PHBS dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar.2.1
Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Kel/Desa Puskesmas Batu Putih
Tahun2016

400 372

300
210
200
158
75
100 72
12 27 98
14
50 10 14
0
Batu
Parung Bukit
Putih Bukit
Lampe Tinggi
Baru Batu api
Puncak
Harapan

Dipantau B/PHBS

11
Berdasarkan gambar.2.1 diatas jumlah rumah yang dipantau adalah
jumlah semua rumah yang ada diwilayah kerja Puskesmas Batu Putih
tahun 2016. Kelurahan Batu Putih dari 372 Rumah yang dipantau ada
75 rumah yang ber-PHBS, Desa Parung Lampe dari 72 Rumah yang
di pantau ada 12 rumah Ber-PHBS, Desa Bukit Tinggi dari 158
Rumah yang di pantau ada 27 rumah Ber-PHBS, Desa Bukit Baru
dari 210 Rumah yang di pantau ada 14 rumah Ber-PHBS, Desa
Puncak Harapan dari 98 Rumah yang di pantau ada 14 rumah Ber-
PHBS,
2. Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas (Layak)
Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran
umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH)
atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa,
yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran,
penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air
kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air tidak terlindung.
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas (Layak) ada 2 (dua) bagian yaitu bukan jaringan
perpipaan dan jaringan perpipaan (PDAM). Bukan jaringan Perpipaan
terdiri dari sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur
bor dengan pompa, mata air terlindung, dan penampungan air hujan.
Sumur gali terlindung adalah Sarana untuk menyadap dan
menampung air tanah dengan cara menggali tanah berbentuk sumur
agar mendapatkan air yang sehat dan murah serta dapat
dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun kelompok
sebagai sumber air minum yang menggunakan dinding dari cincin
beton atau pasangan batu bata sebagai pengamanan dindingnya dan
juga berfungsi sebagai penyaring dan dilengkapi dengan bibir sumur,
tiang penyangga, lantai sumur dan saluran untuk mengalirkan air
bekas mandi dan cuci.
Sumur gali dengan pompa yaitu Sumur gali yang dilengkapi
dengan mesin pompa. Sumur bor dengan pompa adalah Sumur yang

12
metode pembuatannya menggunakan alat (pantek, automatik, full
automatik) yang dilengkapi dengan pompa.
Dalam wilayah kerja Puskesmas Batu Putih tahun 2016 ada 4
yang menggunakan sumur gali terlindung dan sumur gali dengan
pompa di kelurahan Batu Putih, 5 yang menggunakan sumur bor
dengan pompa, dan 1 yang menggunakan air terlindung serta di desa
Bukit Tinggi ada 1 yang menggunakan air terlindung.
3. Desa STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pendekatan untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak
buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah
dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan desa
melakukan STBM.
Semua Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Batu Putih tahun 2016 melaksanakan sanitasi total berbasis
masyarakat, walaupun belum termasuk dalam desa STBM dan Desa
stop babs (SBS).
Desa STBM yaitu desa yang telah mencapai 100 % penduduk
melaksanakan 5 pilar STBM sedangkan Desa stop babs (SBS)
adalah desa yang peduduknya 100 % mengakses jamban sehat

13

Вам также может понравиться