Вы находитесь на странице: 1из 2

RABU, 11 FEBRUARI 2015 / 16:05:41.

1READ

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) : KUNCI SUKSES AWALI KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF OLEH : TATIK
SETIARINI

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) : KUNCI SUKSES AWALI KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF

Oleh : Tatik Setiarini

Dosen Akademi Keperawatan Keris Husada Jakarta

ABSTRACT

The decrease in infant mortality rate (IMR) become one of the aims of health development in Indonesia
through the achievement of the Millennium Development goals (MDG's) by 2015.High infant mortality
rate caused by not performed Early Initiation of Breastfeeding (IMD) and the late breastfeeding. Based
on the results of the importance of breast-feeding 1 hour immediately after birth. Babies who are given
the opportunity to suckle within the first 1 hour left mothers skin to skin contact, can prevent 22% of
deaths in infants under the age of 28 days, whereas if the baby starts to suckle at the age of 2 hours and
under 24 hours, staying 16% mortality infants under 28 days can be prevented.

With approved government policies: Government Regulation (PP) No.33 of 2012 regarding exclusive
breastfeeding, which requires the implementation of IMD in all health services and Exclusive
breastfeeding infants be supporting mothers feel safe and comfortable in a variety of places so expect
decrease in IMR services in a manner determined targets, since IMD is one of the success factors in the
mothers exclusively breastfeeding.

Keyword : early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, policy

ABSTRAK

Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23/1000 Kelahiran Hidup (KH) menjadi tujuan
pembangunan kesehatan di Indonesia melalui pencapaian Millenium Development goals (MDG’s) pada
tahun 2015. Tingginya angka kematian bayi disebabkan karena tidak dilakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan pemberian ASI yang terlambat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran pentingnya
pemberian ASI 1 jam segera setelah lahir. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dalam 1 jam pertama
dengan dibiarkan kontak kulit ke kulit ibu, dapat mencegah 22% kematian bayi dibawah usia 28 hari,
sedangkan jika mulai menyusu saat bayi berusia di atas 2 jam dan di bawah 24 jam pertama, tinggal 16%
kematian bayi di bawah 28 hari dapat di cegah. Dengan disyahkan kebijakan pemerintah : Peraturan
Pemerintah (PP) no.33 tahun 2012 mengenai ASI eklusif yang mewajibkan pelaksanaan IMD di semua
layanan kesehatan dan pemberian ASI Eklusif pada bayi menjadi pendukung rasa aman dan nyaman ibu
di berbagai tempat layanan sehingga diharapkan penurunan AKB dapat tercapai sesuai target, karena
IMD merupakan salah satu faktor keberhasilan ibu dalam memberikan ASI secara ekslusif.
Kata kunci : Inisiasi Menyusu Dini. Pemberian ASI eklusif, PP No.33 tahun 2013

PENDAHULUAN

Salah satu dari tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah tercapainya Millenium Development
goals (MDG’s) pada tahun 2015, yaitu dengan melalui Inisiasi Menyusui Dini (IMD) akan terjadi
penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23/1000 KH (Kelahiran Hidup), meningkatkan kesehatan
ibu dan mengurangi sampai tiga perempat jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) saat hamil dan melahirkan
menjadi 102/100.000 KH.(1)

Penundaan IMD merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kematian neonatus sebesar 2,4%.
Penelitian yang berhubungan dengan IMD menyatakan bahwa IMD dapat mengurangi angka kematian
neonatus sebesar 22%. Sedangkan bila menyusu dimulai setelah 1 jam pertama kelahiran tetapi belum
lewat dari 24 jam, hanya dapat mengurangi angka kematian neonatus sebesar 16%. Selain dapat
menekan angka kematian neonatus, menyusui segera juga terbukti berperan dalam kesuksesan proses
menyusui selanjutnya.(2) Hal ini menunjukkan bahwa menunda permulaan menyusu dan kontak kulit
dapat menyebabkan kesukaran dalam menyusui dan meningkatkan kematian bayi.

Menurut data BKKBN tahun 2003, bahwa persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam pertama
setelah bayi dilahirkan masih rendah yaitu sebesar 38%. Angka tersebut masih jauh

Вам также может понравиться