Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1.2 Etologi
Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti, mekanisme yang
terjadi melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel trombosit,
sehingga sel trombosit mati.(Imran, 2008).
Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh
menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. Dalam
kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri
atau virus yang masuk kedalam tubuh. Tetapi untuk penderita ITP,
antibodinya bahkan menyerang sel-sel keping darah tubuhnya sendiri.
(Family Doctor, 2006).
Secara normal sistem imun membuat antibodi untuk melawan benda
asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada ITP, sistem imun melawan
platelet dalam tubuh sendiri. Alasan sistem imun menyerang platelet
dalam tubuh masih belum diketahui. (Ana Information Center, 2008).
ITP kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, infeksi virus,
intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,
panas), kekurangan factor pematangan (misalnya malnutrisi), koagulasi
intravascular diseminata (KID), autoimun.
Berdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi 2 yaitu primer (idiopatik)
dan sekunder. Berdasarkan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya
kurang atau sama dengan 6 bulan (umumnya terjadi pada anak-anak) dan
kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada orang dewasa). (Ana
Information Center, 2008).
ITP penyebab pasti belum diketahui (idiopatik) tetapi kemungkinan
akibat dari:
1. Hipersplenisme,
2. Infeksi virus,
3. Intoksikasi makanan/obat (asetosal para amino salisilat (PAS). Fenil
butazon, diamokkina, sedormid).
4. Bahan kimia,
5. Pengaruh fisi (radiasi, panas),
6. Kekurangan factor pematangan (malnutrisi),
7. Koagulasi intra vascular diseminata CKID,
8. Autoimnue.
Jenis ITP
A. Akut.
1. Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak.
2. Jumlah trombosit kembali normal dalam 6 bulan setelah
diagnosis (remisi spontan).
3. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya.
B. Kronik
1. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah
diagnosis.
2. Awitan tersembunyi dan berbahaya.
3. Jumlah trombosit tetap di bawah normal selama penyakit.
4. Bentuk ini terutama pada orang dewasa.
C. Kambuhan
1. Mula-mula terjadi trombositopenia.
2. Relaps berulang.
3. Jumlah trombosit kembali normal diantara waktu kambuh.
2. Diagnosa II
2.3.3 Tujuan Dan Krirteria Hasil (NOC)
a. Tujuan: Mengurangi distress pernafasan.
b. Kriteria hasil: Mempertahankan pola pernafasan normal /
efektif
2.3.4 Intervensi dan Rasional (NIC)
Intervensi Rasional
1. Kaji / awasi frekuensi 1. Perubahan (seperti takipnea,
pernafasan, kedalaman dan dispnea, penggunaan otot
irama. aksesoris) dapat
menindikasikan berlanjutnya
keterlibatan / pengaruh
pernafasan yang membutuhkan
upaya intervensi.
2. Tempatkan pasien pada 2. Memaksimalkan ekspansi paru,
posisi yang nyaman. menurunkan kerja pernafasan
dan menurunkan resiko
aspirasi.
3. Beri posisi dan Bantu ubah 3. Meningkatkan areasi semua
posisi secara periodic. segmen paru dan mobilisasikan
sekresi
4. Bantu dengan teknik nafas 4. Membantu meningkatkan difusi
dalam. gas dan ekspansi jalan nafas
kecil.
3. Diagnosa III
2.3.5 Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC)
a. Tujuan: Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas.
b. Kriteria hasil: Menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas
2.3.6 Intervensi dan Rasional (NIC)
Intervensi Rasional
1. Kaji kemampuan pasien 1. Mempengaruhi pilihan
untuk melakukan aktivitas intervensi.
normal, catat laporan
kelemahan, keletihan.
2. Awasi TD, nadi, 2. Manifestasi kardiopulmonal
pernafasan. dari upaya jantung dan paru
untuk emmbawa jumlah
oksigen ke jaringan.
3. Berikan lingkungan tenang. 3. Meningkatkan istirahat untuk
menurunkan kebutuhan
oksigen tubuh.
4. Ubah posisi pasien dengan 4. Hipotensi postural / hipoksin
perlahan dan pantau serebral menyebabkan pusing,
terhadap pusing. berdenyut dan peningkatan
resiko cedera.
Behrman. 2006. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. EGC: Jakarta
Dorland, W.A Newma. 2006. Kamus Kedokteran Dorland,
Edisi 29.Jakarta: EGC.
Diseases Condition Idiopatic.www.mayoclinic.org/ diseases-conditions
/ idiopathic.../con-20034239. Diakses tanggal 11 desember 2017.
Guyton. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. EGC: Jakarta
Imune Trombositopenia. www.merckmanuals.com/immune_
thrombocytopenia_itp.html. diakses tanggal 11 desember 2017.
Natha Mara. 2014. Itp.majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-
kedokteran/article/.../pdf. Dakses tanggal 11 desember 2017.
Sheila Sparks – Taylor Cyntia 2010. Diagnosa Keperawatan dengan
Rencana Keperawatan, Edisi 10. Jakarta :EGC.