Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
WIRAUSAHA
PROSES PEMBUATAN TAHU
DISUSUSUN OLEH :
1. SOLIHIN
2. ARYA SANDI
3. UJANG SAFARUDIN
4. LILHAM KURNIAWAN
5. SURONO
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PROSES PEMBUATAN TAHU
”. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak
sehingga dalam waktu yang singkat makalah yang sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena
itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu,terutama orang tua dan guru-guru di sekolah.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa
semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan wacana berpikir
kita bersama. Amin.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
a.interaksi antar komponen biotik
b. rantai makanan
c.mekanisme rantai makanan
d. jaring-jaring rantai makanan
e. mekanisme jaring-jaring makanan
BAB 3 KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Cara kerja :
1. Pilih kedelai yang bersih dan besar ukurannya,kemudian cuci sampai bersih.
2. Rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam,usahakan semua kedelai terendam.
3. Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci berkali-kali. Usahakan kedelai ini
sebersih mungkin untuk menghindari kedelai cepat masam.
4. Hancurkan kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit
demi sedikit sehingga kedelainya berbentuk bubur.
5. Masak bubur kedelai menggunakan tungku atau kompor. Apabila kedelai sudah
masak maka ditandai dengan gelembung kecil.
6. Saring bubur kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara
perlahan. Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.
7. Endapkan tahu itu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu pernyotiran, pencucian,
perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan, penggumpalan, pencetakan, dan
perebusan.
A. Penyortiran dan Pencucian
Setiap harinya, home industri Purwogondo ini menggunakan ± 15 kuintal biji kedelai yang
sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus dipilih terlebih dahulu. Caranya adalah
dengan meletakkan biji-biji kedelai itu pada tampah kemudian ditampi. Biasanya hal ini
dikerjakan oleh 4 orang. Tujuan dari pemilihan ini untuk mendapatkan kedelai yang bersih,
bebas dari kotoran sehingga menghasilkan produk tahu yang berkualitas.
Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalam ember berisi air
dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekat maupun tercampur diantara biji
dapat hilang.
B. Perendaman
Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besar selama 6-12 jam.
Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama 7 jam. Perendaman kedelai
dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak dan kulitnya mudah dikupas.
Cara mengupas kulit kedelai ini adalah dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian
dikuliti sehingga biji-biji kedelai kelihatan bersih.
C. Penggilingan
Keping-keping kedelai ditambah iar panas dan dimasukkan ke dalam alat penggiling. Untuk 1
bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan tujuan untuk menonaktifkan
enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang menyebabkan bau langu.
Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air panas selama beberapa menit
kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang digerakkan generator. Keping-keping
kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih yang kemudian ditampung dalam
panic besar.
D. Pendidihan
Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan. Pendidihan ini bertujuan untuk
menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna.
Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar lalu dipanaskan diatas
tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka perlu ditambahkan air. Selama
pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agar buasa tidak tumpah perlu diaduk. Lama
pendidihan ini sekitar 15-39 menit.
E. Penyaringan
Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk mendapatkan sari kedelai.
Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain mori kasar yang ada di dalam panic. Setelah itu,
kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara penjepit papan kayu yang berada
pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar semua air yang terdapat
dalam bubur terperas semua. Bila perlu, ampas saringan diperas lagi dengan menambah
sedikit air, penyaringan ini dapat dilakukan berulang kali hingga diperoleh sari kedelai yang
optimal. Selain sari kedelai, kita juga mendapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yang dapat
dijadikan pakan ternak dan tempe gembus.
Selanjutnya, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning-kuninigan itu ditambah
dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul jonjot-jonjot putih. Penggumpalan ini
berlangsung selama 10 menit agar mendapatkan protein yang sempurna.
F. Pencetakan
Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama dimulai dengan pemisahan air asam atau
cuka yang terdapat diatas endapan dengan cara meletakkan tampah diatas endapan kemudian
menekannya. Maka air akan berada diatas tampah kemudian diselang atau diambil dengan
gayung. Setelah itu barulah gumpalan protein dimasukkan ke dalam cetakan yang bagian
alasnya dihamparkan kain mori. Jika cetakan telah berisi penuh dengan gumpalan protein
kain mori dilipat bagian atasnya dan diatas kain diletakkan pemberat (batu) sekitar 3 menit.
Akhirnya jadilah tahu yang kemudian akan dipotong-potong sesuai permintaan konsumen.
Biasanya berukurang 5 x 5 cm.
G. Perebusan
Sebelum tahu ini dipasarkan, maka tahu harus direbus dahulu dan dibiarkan dalam air
perebusan sampai saat dijual. Tujuan perebusan ini agar tahu tidak menjadi basi. Pada saat
perebusan kita bisa menambahkan perasaan kunyit atau garam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian tersebut maka kami mengambil kesimpulan yaitu :
1. Dengan dijadikannya metode membuat tahu sebagai judul karya ilmiah ini akan
mengembangkan pengetahuan kita tentang cara-cara membuat tahu.
2. Proses pembuatan tahu mempunyai beberapa tahapan mulai dari penyortiran kedelai
hingga perebusan.
5.2 Saran
Dari uraian tersebut,kami ingin menyampaikan saran antara lain :
1. Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk
sekitar. Oleh karena itu,usaha produksi tahu ini lebih dikembangkan.
2. Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimana mestinya,karena
limbah tersebut menimbulkan bau busuk dan menggangu kesehatan serta lingkungan
masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Kaswinarti Fibria. 2007. Studi Kasus Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal
dan Gagak Sipat Boyolali
(http://eprints.undip.ac.id/17407/1/Fibria_Kaswinarni.pdf
http://www.iwf.or.id/assets/document/44128.pdf.
http://neniuswatun.blogspot.com/2012/04/pencemaran-dan-penanganan-limbah.html
http://rahmankumbohu.blogspot.com/2010/10/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal.html