Вы находитесь на странице: 1из 21

PROSES PENGOLAHAN BY PRODUCT TEPUNG TERIGU DI

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk DIVISI BOGASARI


FLOUR MILL SURABAYA

LAPORAN KULIAH KERJA


Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kuliah Kerja (KK)

Oleh:
Avinda Nur Rahmawati
141710101004

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tepung terigu merupakan salah satu bahan pangan berupa produk setengah
jadi yang memiliki daya simpan tinggi, mudah dicampur (dibuat komposit),
mudah dilakukan fortifikasi, mudah dibentuk dan lebih cepat dimasak sesuai
dengan tuntutan gaya hidup yang modern dan serba praktis (Winarno, 2000).
Menurut Data infromasi SUSENAS (2013) melaporkan bahwa tingkat
konsumsi tepung terigu di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 7% setiap
tahunnya. Dengan demikian diketahui bahwa seiring dengan permintaan pasar
terhadap tepung terigu yang semakin tinggi tidak menutup kemungkinan
mengakibatkan peningkatan kapasitas produksi oleh industri. Seperti yang
diketahui bahan baku yang diperlukan dalam pengolahan tepung terigu adalah
gandum. Sehingga peningkatan kapasitas produksi tepung terigu yang lebih tinggi
membutuhkan gandum yang lebih banyak pula. Menurut Morris dan James (2000)
menyatakan bahwa tahapan proses utama pengolahan tepung terigu adalah tahap
persiapan dan penggilingan. Tahap persiapan meliputi proses pencucian dan
pengkodisian biji gandum, sedangkan tahap penggilingan merupakan proses
pemisahan endosperm dari dedak (bran) dan lembaga (germ). Dimana hanya
lapisan endosperm yang digunakan dalam pembuatan tepung terigu, sedangkan
lapisan biji gandum yang lain dilakukan pemisahan. Lapisan biji gandum yang
tidak digunakan dalam pengolahan tepung terigu dapat juga disebut sebagai
limbah. Berdasarkan hal tersebut, salah satu industri yang memanfaatkan limbah
yang dihasilkan dari proses produksi tepung terigu yakni PT. ISM Divisi Bogasari
Flour Mill.
PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mill melakukan proses pengolahan lebih
lanjut pada komponen penyusun lapisan biji gandum yang tidak digunakan dalam
produksi tepung terigu menjadi suatu produk samping (by product) yang memiliki
nilai ekonomis lebih tinggi. Meski demikian, pemanfaatan limbah dari bahan baku
tepung terigu menjadi suatu produk samping (by product) yang memiliki daya jual
tinggi tidak lepas dari proses pengolahan yang baik. Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan berubahnya pola pikir konsumen
yang lebih komperehensif terhadap suatu produk baik berupa pangan maupun non
pangan. Adanya pola pikir konsumen yang demikian menuntut sebuah industri
melakukan peningkatan dan menjaga performa kualitas produk. Sehingga
diharapkan suatu produk baik berupa pangan maupun non pangan dapat diterima
konsumen serta memiliki daya saing yang lebih tinggi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pentingnya melaksanakan kuliah kerja
di PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mill untuk mengetahui gambaran nyata proses
pengolahan dan pemanfaatan produk samping (by product) tepung terigu. Serta
meningkatkan wawasan, keterampilan dan kreativitas sesuai dengan disiplin ilmu
yang telah dikaji yakni Teknologi Hasil Pertanian.

1.2 Tujuan
Kegiatan Kuliah Kerja (KK) yang akan dilaksanakan memiliki 2 tujuan
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan-tujuan tersebut meliputi :
1.2.1 Tujuan Umum
a. Terciptanya hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia
pendidikan dan dunia profesi.
b. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalm bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan disiplin ilmu yang dikaji.
c. Menambah wawasan mahasiswa mengenai hubungan antara teori ilmu
pengetahuan yang dipelajari dan penarapannya didunia kerja.
d. Mengembangkan kreativitas dan paradigma mahasiswa dalam improvisasi
keterampilan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui macam-macam by product yang dihasilkan dari proses
produksi tepung terigu di PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills.
b. Mengatahui dan memahami gambaran nyata mengenai proses pengolahan
by product dalam produksi tepung terigu di PT. ISM Divisi Bogasari Flour
Mills.

1.3 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan kegiatan kuliah kerja di PT.
ISM Divisi Bogasari Flour Mills antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai proses
produksi tepung terigu serta pemanfaatan by product-nya di perusahaan secara
langsung.
b. Memperoleh pengalaman kerja bagi mahasiswa di perusahaan secara langsung
sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk terjun di dunia kerja.
c. Meningkatkan kreativitas dan pola pikir bagi mahasiswa.
d. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi, dalam hal ini Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember dengan perusahaan PT. ISM Divisi Bogasari
Flour Mills.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gandum
Gandum merupakan salah satu kelompok seralia atau biji-bijian yang
merupakan sumber karbohidrat (Pomeranz, 1971). Gandum juga termasuk dalam
jenis Triticum dalam keluarga Gramineae atau rumput-rumputan yang dapat
tumbuh baik di daerah beriklim subtropis (Faridi dan John, 1995).
Secara komersial hanya terdapat tiga jenis gandum yang mendominasi,
diantaranya yaitu Triticum vulgare, Triticum compactum dan Triticum durum.
Menurut Suliantri dan Winiati (1990) perbedaan dari ketiga gandum tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Triticum vulgare
Jenis gandum Triticum vulgare memiliki warna kulit putih hingga merah,
umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tepung terigu protein
tinggi dan diaplikasikan untuk pembuatan roti.
b. Triticum compactum
Jenis gandum Triticum compactum memiliki warna putih hingga merah,
umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tepung terigu yang
diaplikasikan dalam pembuatan kue kering.
c. Triticum durum
Triticum durum merupakan jenis gandum yang berasal dari Kanda dan
Amerika yang memiliki warna coklat dan bertekstur keras, umumnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan pasta.
Berdasarkan kadar protein dan tingkat kekerasan gandum dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu hard wheat dan soft wheat.
a. Hard wheat
Jenis gandum yang mempunyai kadar protein tinggi (12% – 15) tekstur biji
keras, daya serap air tinggi, kulit luar berwarna cokelat, dan kandungan gluten
yang bersifat kuat.

b. Soft wheat
Jenis gandum ini mempunyai kadar protein rendah (8%-12%), tekstur biji
lunak, daya serap air rendah, kulit luar berwarna putih atau merah. Dimana
kombinasi antara jenis gandum hard wheat dan soft wheat dapat menghasilkan
tiga jenis tepung terigu, yaitu tepung terigu dengan kadar protein tinggi,
sedang dan rendah.
Selain itu, secara morfologi biji gandum berbentuk oval dengan panjang 5-
8 mm, lebar 2,5-5 mm dan berat 37 mg/biji (Herschdoerfer, 1986). Adapun
gambar biji gandum dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur morfologi biji gandum.

Biji gandum tersusun atas bagian utama, yakni dedak (bran), endosperm
dan lembaga (germ). Menurut Gaman (1994) ketiga bagian utama biji gandum
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dedak (bran)
Dedak (bran) merupakan penyusun biji gandum sebesar 15% yang terdiri dari
kulit luar (epodermis), kulit kedua (epicarp) testa, dan aleuron. Dimana ketika
prsoes pengolahan tepung terigu bran akan menjadi sekam. Sekam tersusun
dari selulosa, Vitamin B dan mineral.
b. Endosperm
Endosperm merupakan salah bagian penyusun biji gandum yang terbesar yakni
sebesar 80 - 85% dari berat keseluruhan yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan tepung terigu. Sebagian besar komponen penyusun endosperm
adalah pati, selain itu terdapat pula 70 - 75% kandungan protein, vitamin B
(vitamin B1 dan B2), 12% asam nikotinat, serta beberapa mineral.
c. Lembaga (germ)
Lembaga merupakan bakal biji sebenarnya atau komponen yang menyusun
2,5% bagian biji gandum. Lembaga kaya akan kandungan lemak, selain itu
lembaga juga mempunyai kadar protein (8%), asam nikotinat (2%), vitamin B
(64% vitamin B1 dan 32% vitamin B2), serta zat besi.

2.2 Proses Pengolahan Gandum Menjadi Tepung Terigu


Secara umum proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu terbagi
menjadi dua proses utama, yakni tahap persiapan dan penggilingan (milling).
Menurut Morris dan James (2000) bahwa tahap persiapan meliputi pembersihan
(cleaning) dan pengkodisian atau tempering (conditioning). Sedangkan tahap
penggilingan meliputi penghancuran (breaking), pengecilan ukuran (reductioni)
dan pengayaan (sifting).
Adapun beberapa tahapan proses pengolahan gandum menjadi tepung
terigu adalah sebagai berikut :
1. Tahap pembersihan (Cleaning process)
Butiran biji gandum dilakukan pembersihan bertujuan untuk menghilangkan
kotoran dan benda-benda lain yang masih menempel serta memisahkan
bagian-bagian yang tidak seragam (Makfoeld, 1982). Beberapa peralatan yang
diguanakan untuk proses pembersihan diantaranya yaitu separator, magnet
separator dan pneumatic separator.
2. Tahap pemberian air (conditioning process)
Penambahan air pada biji gndum dilakukan bertujuan agar bagian kulit luar
gandum dan endosperm menjadi lunak, sehingga proses penggilingan menjadi
lebih mudah. Menurut Makfoeld (1982) bahwa proses conditioning terdiri dari
empat tahapan yaitu pemanasan padaa suhu tertentu, penambahan air yang
dipertahankan dalam waktu tertentu, pendinginan pada suhu kamar dan
pendiaman pada suhu tangki.
3. Tahap Penggilingan
Tujuan utama penggilingan gandum ialah untuk memisahkan endosperm dari
dedak (bran) dan lembaga (germ) serta menghancurkan endosperm hingga
ukuran tepung menjadi 100 mesh (Buckle dkk., 1978). Penggilingan
diharapkan mampu memperoleh tingkat ekstraksi yang tinggi dan kulitas
tepung yang baik. Proses penggilingan tepung terigu terdiri dari tiga tahapan
(Gaman, 1994), meliputi :
a. Proses pemecahan (breaking)
Biji gandum akan dilakukan pemecahan yang akan mengakibatkan biji
mengelupas dan endosperm pecah. Endosperm yang pecah terdiri dari tiga
fraksi yaitu partikel kasar sekam diamna endosperm masih menempel,
partikel endosperm yang kasar (semolina) dan partikel endosperm yang
halus (tepung).
b. Pengecilan ukuran (reduction process)
Partikel endosperm yang kasar (semolina) akan dilakukan proses
pengecilan ukuran hingga menjadi tepung menggunakan roll.
c. Pengayakan (sifting)
Semolina yang telah dilakukan pengecilan ukuran menggunakan roll
selanjutnya dilakukan pengayakan menjadi pertikel yang lebih halus
(tepung), sedangkan ukuran partikel yang lebih besar dari tepung akan
kembali ke roll pengecilan ukuran

2.4 Produk Samping (By Product) Pembuatan Tepung Terigu


Bagian kulit gandum yang tidak tergiling dan tidak lolos ayakan menjadi
tepung terigu dinamakan produk samping tepung terigu. Produk samping tepung
terigu di PT. ISM Bogasari Flour Mills diolah oleh seksi By Product Packing
(BPP) untuk dikemas dan dikomersialkan sebagai pakan ternak. Produk samping
tepung terigu yang terdapa di PT. ISM Bogasari Flour Mills menurut Ikhsanuddin
(2010) adalah sebagai berikut.
.1 Bran
Bran merupakan kulit gandum bagian luar yang bertekstur kasar. Bran
memiliki kadar serat yang tinggi dan cocok digunakan sebagai bahan campuran
pembuata roti yang mengandung serat. Bran digunakan sebagai pakan ternak yang
dikemas dalam karung dengan berat 50 kg dengan merk dagang “Cap Kepala
Kuda”.
.2 Pollard
Pollard merupakan bagian gandum yang lebih dekat dengan endosperm
dan memiliki tekstur yang lebih halus dari bran. Seperti halnya bran, pollard juga
dimanfaatkan sebagai pakan ternak umumnya digunakan sebagai pakan sapi
perah, produk ini dikemas dalam karung berukuran 50 kg dengan merk dagang
“Cap Anggsa”.
.3 Tepung Industri (IF)
Tepung industri merupakan tepung yang dihasilkan pada proses reduksi
menggunakan roller yang tidak terikut sebagai tepung terigu. Tepung industri
memiliki kadar protein yang hampir sama dengan tepung terigu, akan tetapi
tepung ini memiliki warna yang lebih coklat karena memiliki kadar abu yang
lebih tinggi. Tepung industri dikemas dalam karung berukuran 25 kg dengan merk
dagang “Cap Anggrek” dan karung berukuran 50 kg dengan merk dagang “Cap
Arwana”. Produk ini biasa digunakan sebagai bahan dasar lem kayu serta sebagai
pakan ikan dan udang.

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


3.1.1 Tempat
Kegiatan Kuliah Kerja (KK) dilaksanakan di PT. ISM Tbk. Bogasari Flour
Mills Surabaya yang berlokasi di Jalan Nilam Timur No. 16, Perak Utara,
Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
3.1.2 Waktu
Kegiatan Kuliah Kerja ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober – 31
Oktober 2017. Secara rinci, pelaksanaan kegiatan kuliah kerja dapat dilihat pada
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

3.2 Metode Kegiatan


Metode yang diterapkan ketika Kuliah Kerja antara lain adalah sebagai
berikut.
a. Observasi
Kegiatan awal adalah melakukan observasi atau pengamatan di lapang
untuk mengetahui proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu mulai dari
penerimaan bahan baku hingga dihasilkan tepung terigu dan by product (produk
samping) di PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills Surabaya. Observasi kemudian
dilanjutkan pada proses pengemasan by product di area By Product Packing
(BPP).
b. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data guna menunjang
penyusunan laporan Kuliah Kerja. Data-data tersebut diperoleh dari arsip-arsip
perusahaan yang berisi gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, dan
proses pengolahan tepung terigu dan by product di PT. ISM Tbk. Bogasari Flour
Mills Surabaya.

c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data secara langsung dengan
tanya jawab kepada beberapa nara sumber baik staff, karyawan, dan pembimbing
lapang terkait topik yang diajukan.
d. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari dan mengkaji dari berbagai
literatur guna menunjang pemahaman materi yang berkaitan dengan topik yang
diajukan.
3.3 Bentuk dan Sifat Kegiatan
Bentuk dan sifat kegiatan yang dilaksanakan berupa Kuliah Kerja (KK)
yang bersifat kurikuler. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa mempelajari teori
sekaligus terjun langsung pada perusahaan untuk mengetahui praktek dan
penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan membandingkan antara teori
ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan kenyataan yang ada
di lapang dalam perusahaan.

3.4 Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja


Rincian kegiatan Kuliah Kerja (KK) yang dilaksanakan di perusahaan
selama Bulan Oktober 2017 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Kuliah Kerja di Perusahaan Selama Bulan Oktober
2017
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4
Masa orientasi dari perusahaan
Pengamatan proses pengolahan By Product Tepung
Terigu di PT. ISM Bogasari Flour Mills Surabaya
Pengamatan proses pengolahan pengemasan By
Product Tepung Terigu di PT. ISM Bogasari Flour
Mills Surabaya
Penyusunan laporan dan presentasi

3.5 Pelaksanaan Kuliah Kerja dalam Satu Semester


Pelaksanaan Kuliah Kerja dalam satu semester dilaksanakan sejak bulan
Oktober – Desember 2017. Adapun rincian kegiatan Kuliah Kerja selama satu
semester adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Kuliah Kerja dalam Satu Semester
Waktu Pelaksanaan
Oktober 2017 November Desember
Kegiatan 2017 2017
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Kuliah Kerja
Penyusunan Laporan
Kuliah Kerja
Presentasi dan Revisi Hasil
Kuliah Kerja
Ujian Kuliah Kerja
Revisi Hasil Ujian Kuliah
Kerja
Penyerahan Laporan

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan


Tepung terigu merupakan bahan baku makanan yang sangat dibutuhkan
oleh industry, sperti industry mie (mie instant), roti, cookies, cake, pastry dan
biscuit. Pengolahan tepung terigu menjadi beraneka ragam makanan tersebu
bergantung pada kandungan protein yang terdapat pada tepung terigu. Kandungan
protein yang tinggi terdapat pada gandum jenis hard wheat dan kandungan
protein yang rendah terdapat pada gandum jenis soft weat. Pencampuran hard
weat dan soft weat dalam proprsi tertentu dapat menghasilkan tiga jenis produk
tepung terigu, yaitu tepung terigu protein tinggi (untuk pembuatan roti, cake dan
sebagainya), sedang (untuk pembuatan brownies, kue basah dan sebagaiya) dan
rendah (untuk pembuatan biscuit, pastry dan sebagainya).
PT. ISM didirikan oleh empat pengusaha yaitu Bapak Sudono Salim,
Ibrahim Risjad, Djuhar Sutanto, dan Sudwikatmono. PT. ISM Bogasari Flour
Mills secara hukum didirikan pada tanggal 7 Agustus 1970 tercatat di notaris dan
mulai membangun fasilitas pabrik penggilingan gandum yang pertama, di Tanjung
Priok Jakarta sesuai peraturan pemerintah No.8/68 dengan penanaman modal
dalam negeri. Pada tanggal 29 November 1971 pabrik di Jakarta mulai beroperasi.
Pada saat yang sama, perusahaan membangun fasilitas penggilingan yang kedua,
yaitu di Tanjung Perak, Surabaya yang mulai beroperasi dan diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.
PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills Surabaya. Terletak dI
Jl. Nilam Timur No. 16 Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur. Menempati area
seluas ± 14 Ha. Didirikan secara Notariat pada tanggal 7 Agustus 1970, dan mulai
membangun fasilitas pabrik penggilingan yang pertama, di Tanjung Priok Jakarta.
Pada tanggal 29 november 1971 Pabrik Jakarta mulai beroperasi, dan membangun
fasilitas pabrik penggilingan yang kedua, di Tanjung Perak Surabaya. Pabrik
Surabaya mulai boroperasi pada tanggal 10 juli 1972.
Sejak tahun 1971 PT. Bogasari Flour Mills berada di bawah naungan
Bulog yang bertindak sebagai importir gandum dan distributor tepung terigu,
sedangkan PT. Bogasari Flour Mills berfungsi sebagai pengolah yang juga
menyediakan sarana penyimpanan bagi Bulog. Pada bulan Oktober 1998 PT.
Bogasari Flour Mills melaksanakan pembelian gandum, penggilingan gandum
menjadi tepung terigu, penyimpanan, dan pendistribusian serta penjualan secara
mandiri.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan, PT. ISM Bogasari Flour Mills
melakukan pembangunan tiga divisi baru untuk mendukung bidang kerja dan
mengembangkan produk, yaitu :
a. Divisi Tekstil
Divisi Tekstil yang mulai beroperasi pada bulan Juli 1976, kemudian
berubah nama menjadi Divisi Kemasan pada bulan Mei 1977. Divisi Kemasan
bertujuan memproduksi kantong tepung terigu jenis calico dengan kapasitas
sebanyak 3.500 kantong/bulan dan jenis polipropilen. Sebanyak 2.800
kantong/bulan. Kantong calico dan polipropilen dipasarkan untuk penggunaan
internal PT ISM. Bogasari Jakarta dan Surabaya. Sejak tahun 2006, Divisi
Kemasan berdiri sendiri dengan nama PT. Inti Abadi Kemasindo.
b. Divisi Maritim
Divisi Maritim beroperasi pada bulan Januari 1977 dengan tujuan untuk
menjamin kelancaran pengadaan dan transportasi gandum dari beberapa negara
seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan lain-lain serta pengiriman pellet
ke negara-negara pengimpor seperti Korea, Jepang, dan Vietnam. Pada tahun
2008, Divisi Maritim berdiri sendiri dengan nama Samudera Sukses Makmur.
c. Divisi Pasta
Divisi Pasta mulai beroperasi pada bulan Desember 1991 yang
bertanggung jawab untuk pengolahan gandum durum menjadi produk pasta. Pasar
utama produk pasta adalah negara luar seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Korea
Selatan, Vietnam, dan lain-lain. sedangkan untuk pasar dalam negeri, pasta
dipasarkan dengan merek dagang La Fonte. Divisi ini mempunyai kapasitas alat
terpasang 55.000 MT/tahun yang terdiri atas 2 (dua) mesin ‘Long Pasta’ (untuk
produksi pasta panjang) dan 1 (satu) mesin ‘Short Pasta’ (untuk produksi pasta
pendek).
Pada tanggal 28 Juli 1992 PT. Bogasari Flour Mills diakuisisi oleh PT.
Indocement Tunggal Prakarsa dan berubah nama menjadi PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Bogasari Flour Mills Division. Pada tanggal 30 Juni 1995
kembali Bogasari dengan ke empat divisi didalamnya diakui sisi oleh PT. ISM
Tbk. dan berubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Bogasari
Flour Mills sampai dengan saat ini.
Dalam rangka mengembangkan pasar tepung terigu di Indonesia, pada
tahun 1981 PT. ISM Bogasari Flour Mills mendirikan pusat pelatihan bakeri
(baking school) di Jakarta, kemudian di Surabaya pada tahun 1997. Bogasari
Baking Center (BBC) didirikan dengan tujuan untuk melatih para wirausahawan
baru di bidang pangan berbasis tepung terigu.
PT. ISM Bogasari Flour Mills terus berupaya untuk menghasilkan produk
yang berkualitas bagi konsumen. Pada tahun 1996 PT. ISM Bogasari Flour Mills
mendirikan Bogasari Milling Training Center dan Lab Center di dalam kompleks
Bogasari Jakarta. Bogasari Milling Training Center dan Lab Center didirikan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
menghasilkan produk berkualitas. Sesuai dengan ketentuan Standar Nasional
Indonesia (SNI), sejak tahun 1999, tepung terigu Bogasari diperkaya dengan
vitamin dan zat gizi.
PT. ISM Bogasari Flour Mills memproduksi merek baru tepung terigu
yaitu Cakra Kembar Emas, Lencana Merah, masing-masing berukuran 25 kg,
serta melengkapi kemasan premium brand berukuran satu kg pada tanggal
22 Desember 1999. Pada tanggal 12 November 2001 PT. ISM Bogasari Flour
Mills untuk pertama kalinya membuka Bogasari International Office di luar
negeri, yakni di Singapura. Produk tepung PT. ISM Bogasari Flour Mills juga
telah memasuki pasar Jepang mulai tahun 2001.
PT. ISM Bogasari Flour Mills terus mengupayaka untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produknya. berikut merupakan sertifikssi kualitas yang
telah diraih oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills baik level domestic mau[un
international :
1. Standard Nasional Indonesia (SNI) 2003.
2. Meraih sertifikat ISO 9001 dari SGS pada tahun 2015.
3. Meraih sertifikat ISO 22000 dari SGS pada tahun 2005.
4. Meraih sertifikat Halal dari MUI pada tahun 2001.
5. Meraih sertifikat OHSAS 18001 dari SGS pada tahun 2004.
6. Meraih Sertifikat 14001 dari SGS.pada tahun 2009
7. ISPS CODE
8. PROPER – PERINGKAT BIRU
9. SMK 3 – BENDERA EMAS
4.1.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung-tepungan
berkualitas premium dan bernilai tinggi termasuk jasa terkait, yang terintegritas.
4.1.2 Misi Perusahaan
a. Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan
peanggan.
b. Mendistribusikan produk secara intensif untuk menjangkau seluruh area
potensial, baik diwilayah Indonesia maupun wilayah regional.
c. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
d. Memperkuat daya saing dengan menerapkan teknologi yang tepat dan
proses yang efektif.
e. Berupaya secaya terus menerus menambah nilai perusahaan bagi para
pemangku kepentingan.

4.2 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang mendukung kegiatan suatu
perusahaan. PT. ISM Bogasari Flour Mills memiliki jumlah tenaga kerja 793
karyawan per tanggal 1 oktober 2017.
Tenaga kerja di pabrik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu tenaga kerja
tetap, tenaga kontrak dan tenaga kerja Alih Daya. Adapun uraian tenaga kerja PT.
ISM Bogasari Flour Mills adalah sebagai berikut :

a. Tenaga kerja tetap


Tenaga kerja tetap merupakan kelompok tenaga kerja yang bersifat tetap
dengan ketentuan pensiun pada usia 55 tahun. Hak dan kewajiban tenaga kerja
tetap tertuang dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dan surat edaran
manajemen.
b. Tenaga kerja kontrak
Tenaga kerja kontrak merupakan tenaga kerja yang bekerja berdasarkan
perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu dan dalam perjanjian kerja tersebut
tercantum yang turut mencantumkan hak dan kewajiban dari tenaga kerja tersebut.
Kebijakan terkait masa kerja akan menyesuaikan dengan kebijakan manajemen
perusahaan.
c. Tenaga kerja alih daya
Penggunaan tenaga alih daya di PT. ISM Tbk Bogasari Flour Mills telah
disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

4.3 Lokasi
PT. ISM Bogasari Flour Mills cabang Surabaya terletak pada Jl. Nilam
Timur No. 16, Tanjung Perak, Surabaya dengan luas area sebesar ± 14 Ha.

4.4 Hak dan Kewajiban Karyawan


4.4.1 Jam kerja
PT. ISM Bogasari Four Mills Surabaya menerapkan jam kerja sebagai
berikut.:
a. Jam kerja bergilir (Shift) Selma delapan jam yang dibagi menjadi tiga shift.
a) Shift pagi : pukul 07.00-15.00
b) Shift sore : pukul 15.00-23.00
c) Shift malam : pukul 23.00-07.00
Masing-masing shift memperoleh waktu libur satu hari dalam satu minggu.
b. Jam kerja tidak bergilir (non shift), yaitu jam kerja yang mewajibkan pekerja
untuk bekerja selama tujuh jam per hari atau selama 40 jam per minggu. Bagi
karyawan yang bekerja pada :
a) jam 08.00-16.00 atau 07.00-15.00 memiliki enam hari kerja dalam
seminggu, sedangkan
b) karyawan yang bekerja pada jam 08.00-17.00 memiliki lima hari kerja
dalam seminggu.
c. Upah lembur adalah upah yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja yang
telah menjalankan pekerjaan melebihi jam normal.
d. Cuti diberikan kepada karyawan oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills Surabaya
dengan tujuan untuk mengembalikan kesegaran mental dan fisik para
karyawan. Cuti yang diberikan terdiri dari lima jenis cuti, yaitu :
1. Cuti tahunan adalah cuti yang diberikan kepada pekerja sebanyak 12 (dua
belas) hari kerja apabila pekerja tersebut telah bekerja selama 1 (satu)
tahun berturut-turut tanpa putus.
2. Cuti besar yaitu cuti yang diberikan kepada pekerja apabila pekerja
tersebut telah bekerja minimal 6 (enam) tahun tanpa putus.
3. Cuti melahirkan adalah cuti yang diberikan pada pekerja wanita yang
melakukan persalinan atau mengalami keguguran.
4. Cuti haid adalah cuti yang diberikan kepada pekerja wanita yang sedang
haid, sebanyak 2 (dua) hari dalam satu bulan dengan surat keterangan
dokter perusahaan.
5. Cuti masal adalah cuti pada hari atau hari-hari tertantu. Perusahaan dapat
mengambil kebijakan untuk memperlakukan cuti masal / cuti bersama,
sebagian atau seluruh pekerja.
4.4.2 Jaminan sosial
a. Jaminan Pengobatan dan Perawatan Kesehatan bagi Pekerja dan
Keluarga Pekerja
a) Jaminan pengobatan dan perawatan kesehatan bagi pekerja meliputi :
1. Jaminan pengobatan dan perawatan kesehatan diselenggarakan oleh
Perusahaan asuransi.
2. Ruang lingkup jaminan pengobatan dan kesehatan diberikan kepada
seluruh pekerja yang telah melampaui masa percobaan
3. Pemeriksaan mata dan pembelian kaca mata, perusahaan akan
mengganti biaya pemeriksaan/pengobata mata da pembelian
kacamata bagi pekerja yang telah bekerja minimum 1 (satu) tahun.

b. Jaminan pengobatan dan perawatan kesehatan bagi keluarga pekerja


meliputi :
1. Jaminan pengobatan dan perawatan kesehatan diselenggarakan oleh
Perusahaan asuransi.
2. Ruang lingkup jaminan pengobatan dan kesehatan diberikan kepada
seluruh pekerja yang telah melampaui masa percobaan.
c. Bantuan Kepemilikan dan Perbaikan Rumah
1. Perusahaan menyadari bahwa kepemilikan rumah merupakan
kebutuhan primer bagi setiap pekerja yang pemenuhannya sangat
mempengaruhi ketenangan bekerja dan ketenangan hidup pekerja
serta keluarganya.
2. Perusahaan menyediakan 3 (tiga) macam bantuan permahan
d. Peminjaman Uang dalam Keadaan Mendesak bagi Pekerja
1. Perusahaan bahwa pada saat-saat tertentu pekerja dihadapkan pada
keadaan yang sangat mendesak yang membutuhkan dana yang
melebihi kemampuan keuangan pekerja. Maka perusahaan
memandang perlu mengadakan program bantuan program
peminjaman uang dalam keadaan mendesak bagi pekerja.
2. Perusahaan hanya dapat mempertimbangkan untuk pemberian
bantuan pinjaman uang kepada pekerja yang mengalami musibah :
1) Anak / istri / suami / orang tua / mertua / saudara kandung
pekerja meninggal dunia.
2) Bencana Alam, kebakaran dan penggusuran.
3) Orang yang tinggal serumah / anak/istri/suami/orang
tua/mertua pekerja dirawat di rumah sakit.

e. Pinjaman Pendidikan
Bantuan peminjaman pendidikan adalah bantuan yang diberikan
perusahaan dalam bentuk pinjaman uang membantu meringankan beban
pekerja yang anaknya memasuki tahun pertama jenjang pendidikan TK,
SD, SLTP, SLTA, dan diploma 3 (D3) dan / atau Perguruan Tinggi
f. Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan
1. perusahaan memandang perlu untuk membantu perkembangan
kemapuan intelektual anak pekerja dan pekerja yang berprestasi
tinggi dibidang pendidikan melalui program beasiswa atau bantuan
biaya pendidikan.
2. Beasiswa diberikan untuk tingkat pendidikan TK, SD, STLP, SLTA
dan Perguruan Tinggi (D3 dan S1).
3. Penerima beasiswa adalah anak sah pekerja dan pekerja, yang
memenuhi syarat.
4. Program bantuan pendidikan diberikan kepada anak dari pekerja
yang meninggal dunia dalam hubungan kerja. Pengertian meninggal
dalam hubungan kerja adalah meninggal yang dikarenakan
kecelakaan yang terjadi pada saat berangkat kerja dari rumah
kekantor melalui jalan yang biasa atau wajar dilampaui dan
sebaliknya dan di lokasi kerja atau penyakit yang disebabkan
hubungan kerja.
g. Sumbangan Kepedulian
1. Dasar pemberian
Sumbangan kepedulian adalah pemberian suka rela perusahaan
kepada pekerja yang mengalami peristiwa suka maupun duka
sebagai tanda simpati dan tanda kepedulian Perusahaan.
2. Jenis-jenis sumbangan kepedulian adalah sebagai berikut :
a) Sumbangan pernikahan
b) Uang Duka
c) Sumbangan musibah bencana alam
d)
h. Koperasi
1. Anggota koperasi pekerja adalah pekerja perusahaan dan setiap
pekerja berhak menjadi anggota koperasi pekerja.
2. Perusahaan ikut bertanggung jawab dalam pembinaan dan
pengawasan koperasi pekerja dalam rangka untuk memastikan
peningkatan kesejahteraan pekerja, termasuk :
1) Mengawasi pengelolaan harta kekayaan koperasi:
2) Membantu penyediaan sarana koperasi.
3) Membantu pemotongan simpanan wajib anggota dan hutang
anggota pada setiap pembayaran upah.
i. Rekreasi Olahraga dan Kesenian
Perusahaan menyelenggarakan rekreasi bagi pekerja dan keluarganya 1
(satu) tahun sekali, dan menyediakan fasilitas olahraga dan kesenian
serta lain-lain dengan kemampuan perusahaan.
4.4.3 Fasilitas transportasi
Pemberian fasilitas transportasi untuk pekerja diatur dalam Surat Edaran
Manajemen dan khusus untuk pekerja Golongan Jabatan Operator dan Forema /
Staff, perusahaan menyediakan fasilitas transportasi sebagai berikut :
a. Bantuan uang transport
b. Kendaraan antar – jemput yang layak dan nyaman (Car Pool).
4.4.4 Tunjangan hari raya dan bonus
1. Mengingat bahwa Tunjangan Hari Raya (THR) adalah penyisihan
sebagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pekerja dalam
rangka membantu pekerja menghadapi hari-hari Raya Keagamaan Idul
Fitri, Natal, Waisak, Nyepi dan Imlek maka pemberian THR kepada
pekerja tidak harus selalu dikaitkan dengan masa kerja.
2. Mengingat bahwa Bonus adalah penyisihan sebagaian keuntungan
Perusahaan yang diberikan sebagai penghargaan atas kontribusi pekerja
dalam pencapaian keuntungan Perusahaan, maka pemberian bonus kepada
Pekerja harus selalu dikaitkan dengan prestasi kerja.

Вам также может понравиться