Вы находитесь на странице: 1из 52

Biomekanika ortodonsi, Reaksi sel dalam

membran periodontal, Perubahan pd serabut


periodontal

Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ort


7 April 2016
Gigi Dalam Keadaan Seimbang

 Gigi dikatakan dalam keadaan seimbang 


semua resultan dan momen gaya dari tekanan pengunyahan = 0
(nol).
 Jika semua tekanan yang mengenai mahkota gigi menimbulkan
keseimbangan, jaringan periodontium tidak perlu mengadakan
reaksi untuk mencapai keseimbangan pada mahkota gigi.
 Keseimbangan dicapai dengan kemampuan reaktif
periodontium.
 Periodontium adalah jaringan penyangga gigi, fungsinya adalah
sebagai peredam kejut terhadap tekanan pengunyahan.
 Proses untuk mencapai keseimbangan ini berlangsung terus
menerus selama hidup secara fisiologi .
Susunan Gigi Rapi Dalam Keadaan
Keseimbangan
Biomekanika ortodontik:
Mempelajari efek biologis
jaringan pendukung gigi akibat
dari perawatan ortodontik
secara mekanik dan beberapa
macam hal yg berhubungan
dengan kekuatan mekanik.
Pergerakan Gigi Ortodontik

• Pergerakan gigi ortodontik menimbulkan


stres pada tulang yang membentuk soket
jangkar gigi.
• Dalam respon terhadap stres buatan ini,
osteoklas dan osteoblas merombak soket
sehingga gigi menyesuaikan.
Alat Ortodontik Yang Dapat
Menimbulkan Kekuatan Mekanik

Plat Ekspansi dengan Coffin’s Spring Plat Aktif dengan Auxilliary Spring
 Perawatan ortodonti
didasarkan pada prinsip 
apabila gigi diberikan
tekanan yang TERUS-
MENERUS maka akan
terjadi pergerakan gigi.
 Tekanan tersebut
menyebabkan perubahan
(remodels) pada jaringan
tulang disekitar gigi.

 Perubahan tersebut meliputi penambahan pada satu sisi dan


pengurangan di sisi yang lain.
 Proses ini menyebabkan adanya pergerakan dan penambahan
dimensi tulang.
Dengan pemberian tekanan yang
tepat, gigi-gigi dapat digerakan
tanpa mengakibatkan kerusakan
baik pada gigi-gigi tersebut
maupun perlekatannya pada tulang.
Tekanan yang diaplikasikan di mahkota
akan diteruskan ke akar, ligamen
periodontal, dan tulang alveolar yang
mengakibatkan terbentuknya daerah
tekanan dan daerah regangan pada
struktur pendukung gigi
Gigi dapat digerakkan jika terjadi resorpsi
tulang di daerah tekanan dan supaya
perlekatan gigi tetap erat harus terjadi
deposisi tulang di daerah regangan.
Fenomena ini disebut remodeling tulang.
Soket gigi seperti bergerak sejalan dengan
pergerakan gigi pada tulang alveolar
(Foster, 1999).
VIDEO
Biologi Pergerakan Gigi

Bergantung pada Periodontium

Periodonsium merespon beban


mekanis dengan remodelling
alveolar bone & translokasi gigi
& jaringan sekitarnya.
TEORI PERGERAKAN GIGI:

• Pressure tension theory by Schwarz


• Blood flow theory by Bien
• Bone bending piezoelectric theory
Pressure Tension Theory (Schwarz)

Diferensiasi selular & aktivitas


yang mengakibatkan remodelling
tulang:
 Daerah yang tertekan 
resorpsi tulang alveolus
 Daerah yang tertarik  aposisi
tulang alveolus.
Blood Flow Theory-Bien (1966)
 Pergerakan gigi terjadi sebagai hasil dari
perubahan dinamika fluida di dalam
ligamen periodontal.
 Pembuluh darah dalam membrana
periodontalis terjepit terjadi stenosis.
 Pembuluh darah menggembung,
oksigen keluar dari cairan darah
meninggalkan pembuluh darah,
sebagian kembali lagi dan sebagian
terjebak dlm spiculae pd tulang alveolus.
 Terjadi resorpsi tulang alveolus secara
lokal. Bagaimana oksigen merangsang
resorpsi tidak jelas.
 Pembuluh darah memberi oksigen dan
catu nutrisi yg diperlukan untuk aktivitas
sel.
Bone Bending Piezoelectric Theory
Hukum WOLF :
Tulang sewaktu-waktu membentuk dan merubah dirinya oleh
karena tekanan, bertambah atau berkurang massanya untuk
mengimbangi tekanan tersebut.

 Potensial listrik yang timbul akibat


tekanan disebut PIEZOELEKTRIK.
 Aliran listrik itu diduga akan
memberi muatan kepada suatu
makromolekul untuk berinteraksi
dengan suatu reseptor pada
dinding sel, sehingga sel yang
berperan dalam proses remodeling
akan bereaksi.
Fenomena biologis pada gerakan gigi secara
ortodontik meliputi :

Stimulus Respon
Transducer.
(rangsangan/aksi). (jawaban/reaksi).
Periodontal Ligament
• Struktur fibrosa jaringan ikat, dengan saraf dan
komponen vaskular, yang bergabung dengan
Cementum menutupi akar ke tulang alveolar
• Mentransmisikan gaya yang diterapkan pada gigi.
• Sel-sel didalam PDL:
− Fibroblast
− Osteoblast
− Osteoclast
− sel tidak berdiferensiasi
Osteoclast
• Large, multinucleated
cells found at sites where
bone is being removed

• They rest directly on the


bone tissue where
resorption is taking place

• As a result of osteoclast
activity  a shallow bay
called resorption bay
(Howship’s lacuna)
Histology By Michael H. Ross, Wojciech Pawlina
https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=File:Osteoclast.jpg
Osteoblast
 Cuboidal or polygonal
shape

 Their aggregation into a


single layer of cells lying
in apposition to the
forming bone

 Respond to mechanical
stimuli to mediate
changes in bone growth
and bone remodeling

http://www.siumed.edu
Histology By Michael H. Ross, Wojciech Pawlina
Histologi PDL  Akar gigi.
 d = Dentin
 C = Cementum
 A = Tulang alveolus
 PL = Serat-serat
ligamen periodontal
 Fotomikrograf ini
diambil di wilayah
puncak (cr) dari
alveolus, di atas
ligamen periodontal
yang berhubungan
dengan jaringan ikat
gingiva (G).
 Gingiva dan ligamen
periodontal sangat
vaskular, seperti
terlihat dari banyaknya
pembuluh darah (BV).

 Ketebalannya (150-350 µm) bentuknya cukup seragam disepanjang akar.


 Banyak terdapat pembuluh darah dan saraf, memberikan fungsi sensorik dan nutrisi ligamen
periodontal selain perannya dalam mendukung gigi.
 Ini memungkinkan gerakan terbatas gigi dalam alveolus dan membantu melindungi alveolus dari
tekanan berulang selama pengunyahan. Leslie P. Gartner, Ph.D., James L. Hiatt, Ph.D.,2014.Color Atlas And Text
Of Histology. Sixth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
osteoblast

Membrana
periodontalis

cementum

osteoid
osteocyt
 Bagian dari gigi dan ligamen
periodontal.
 Bidang ini menunjukkan
banyak fibrocytes dan serat
kolagen yang membentuk
ligamen periodontal (L).
 Serat kolagen ini (panah biru)
menyisip kedalam Cementum
aselular basophilic (C) dan
dalam matriks tulang (*).
 Striations (panah) di kedua
Cementum dan tulang adalah
situs penyisipan kolagen.
 Stain: H-E  Osteosit (O) dalam tulang dan
 Pembesaran: × 850 dentin (D) juga diberi label.
Periodontium
a. Micrograph menunjukkan
periodontal ligament (L)
dengan banyak pembuluh
darah (V) dan insersi ke
dalam alveolar bone (B).
Ligamentum ini berfungsi
sebagai periosteum dari
alveolar di soket gigi dan
secara kontinyu membangun
lapisan Cementum (C) yang
melapisi dentin.
Cementum membentuk
b. Polarisasi mikrograf cahaya menunjukkan kontinuitas
lapisan tipis material seperti-
serat kolagen dalam tulang alveolar (B), dengan
tulang yang disekresi oleh sel
serabut-serabut dalam ligamen periodontal (L). X200.
yang besar dan memanjang
Picrosirius dalam cahaya terpolarisasi.
yang disebut cementoblasts.
Anthony L Mescher, Ph.D. 2013. Junqueira’s Basic Histology text
X100. H&E and atlas. New York: McGraw-Hill Education
 Membrana periodontalis terletak diantara gigi dan tulang
alveolus, tekanan pada gigi akan menjepit.
 Tekanan yang kuat  pembuluh darah tersumbat  sel-
sel mati.
Reaksi Sel Dalam Membran Periodontal
• Alat ortodontik adalah alat untuk menimbulkan kekuatan
mekanik ke periodontium, agar gigi bergerak sesuai dengan yang
dikehendaki.
• Terlihat ada proses biologis antara kekuatan mekanik dengan
bergeraknya gigi.
• Perawatan ortodontik aktif pada dasarnya adalah adanya
kemampuan jaringan periodontium untuk mengadakan
remodeling.
• Prinsipnya adalah bahwa aktivasi sel yang melakukan remodeling
menyebabkan gigi berpindah tempat, sedangkan kekuatan
mekanik adalah merupakan rangsangan yang mengaktifkan sel
tersebut.
• Kekuatan mekanik dipakai untuk
menggerakan gigi ke posisinya yang baru
karena kemampuannya untuk
membangkitkan aktivasi sel di dalam
periodontium secara lokal.
• Mekanisme yang menyangkut aktivasi sel
oleh kekuatan mekanis sampai sekarang
belum diketahui dengan pasti, tetapi
bukti-bukti menunjukkan bahwa aliran
listrik akan timbul di dalam jaringan
periodontium yang tertekan.
The Periodontal Ligament

 Fibroblast: Sel yang bertanggung jawab memproduksi & degradasi matriks


ekstraselular.
 Cementoblast: Sel yang bertanggung jawab produksi sementum.
 Osteoblast: Sel yang bertanggung jawab memproduksi tulang & koordinasi
deposisi tulang dan resorpsi.
 Osteoclast: Sel yang bertanggung jawab dalam resorpsi tulang.
The Periodontal Ligament
Respon terhadap Fungsi Normal

Waktu Aktifitas yang terjadi


 Cairan PDL incompressible.
< I detik  Tulang alveolar melengkung (menjadi lentur).
 Dihasilkan Sinyal piezoelektrik.
 Terlihat cairan PDL.
1-2 detik
 Gigi bergerak dalam ruang PDL
 Cairan PDL tertekan keluar, jaringan
3-5 detik dikompresi; timbul rasa nyeri jika terjadi
tekanan yang berat.
• Resting pressures dari bibir atau
pipi dan lidah biasanya tidak
seimbang.
• Di beberapa daerah, seperti di
anterior rahang bawah, tekanan
lidah lebih besar dari tekanan
bibir.
• Di daerah lain, seperti di daerah
insisivus rahang atas, tekanan
bibir lebih besar.
• Stabilisasi aktif yang dihasilkan
oleh efek metabolik di PDL
mungkin menjelaskan mengapa
gigi stabil dengan adanya tekanan
yang tidak seimbang yang
menyebabkan pergerakan gigi.
The Periodontal Ligament
Respon terhadap Fungsi dalam jangka waktu lama

Prolonged force-bahkan pada kekuatan rendah-menghasilkan respon


fisiologis yang berbeda:Remodeling tulang yang berdekatan.
Pressure - Tension Theory
• Perubahan aliran darah terkait dengan tekanan didalam PDL.
• Formasi dan pelepasan chemical messengers.
• Aktivasi sel PDL , Aktivasi sel PDL dan remodelling tulang.
Pressure-tension theory.
A. Perfusi normal dari PDL, perhatikan daerah
gelap yang menunjukkan aliran darah.
B. 50 tenaga gm mengompresi PDL. Perhatikan
jumlah penurunan perfusi, tetapi masih ada
aliran darah melalui area terkompresi.
C. Heavy force obliterasi hampir selesai dari aliran
darah di daerah terkompresi. Spesimen ini
terlihat di bagian horizontal, dengan akar gigi di
sebelah kiri dan ruang pulpa hanya terlihat di
bagian kiri atas. PDL bawah dan ke kanan. Sel
hilang di daerah dikompresi, dan daerah
kadang-kadang dikatakan hyalinized karena
kemiripannya dengan tulang rawan hialin.
(Courtesy Dr. F. E. Khouw.)
Di sisi jauh dari arah pergerakan gigi, ruang PDL membesar dan
pembuluh darah melebar. pembuluh meluas yang hanya terisi
sebagian dapat dilihat di sisi tension PDL. (Courtesy Dr. F. E.
Khouw.)
The Optimal Force
• “High enough to stimulate cellular activity without completely occluding
blood vessels in the PDL” (Proffit et al. 2000).
• Actively being investigated in a scientific field known as
mechanotransduction.
Piezoelectric theory.
Tekanan Pengunyahan Yang Mengenai
Mahkota Gigi

• Tidak menghasilkan keseimbangan.


• Periodontium aktif.
Arah Kekuatan Tekanan Pengunyahan
Physiologic Response to Sustained Pressure Against a Tooth
PERUBAHAN PADA SERABUT-SERABUT
PERIODONTIUM
 Principal fiber tertanam dalam cementum di satu sisi dan sisi lain tertanam
pada tulang alveolus dan melanjutkan diri sebagai serabut-serabut Sharpey’s.
 Pada saat permukaan tulang alveolus diresorpsi, maka perlekatan
(attachment) serabut-serabut tersebut akan lepas.

Bagaimana Mekanisme melekatnya kembali (reattachment) serabut-serabut tersebut


pada tulang alveolus?

• Kraw dan Enlow mengatakan bahwa berkas-berkas serabut collagen dalam matrix
organik tulang alveolus yang diresorpsi akan menyusun diri pada arah yang sama atau
bergabung dengan principal fiber, dengan cara seperti itu maka kesinambungannya
dengan tulang akan tetap terjaga.
• Serabut-serabut collagen tadi akan berlaku sebagai serabut Sharpey’s yang baru.
Serabut-serabut Periodontium
Kraw dan Enlow menggambarkan ada tiga zone yang
spesifi pada serabut-serabut periodontium.
 Inner zone:
Tertanam dalam cementum. Zone ini terdiri dari
mature collagen bundles yang relatif stabil.
 External zone
Tertanam dalam dinding alveolus. Zone ini dikatakan
kurang stabil dan kadang-kadang dapat mengadakan
perubahan.
 Intermediate zone
Zone ini sangat tidak stabil, terdiri dari immature
collagen fiber, sangat mudah mengadakan perubahan.
Gambar Perubahan Serabut-serabut
Periodontium
Bila gigi bergerak, serabut-serabut pada inner zone akan terbawa bersama
gigi, sedangkan serabut-serabut pada external zone akan lepas dari
perlekatannya pada tulang yang diresorpsi.

Serabut-serabut collagen dalam matrix tulang akan menyambungkan


diri dengan serabut-serabut baru dalam intermediate zone.

Intermediate zone ini yang akan mengatur atau memelihara


kesinambungan dan ukuran panjang pendeknya serabut. Dengan
demikian maka sintesa collagen memegang peranan penting dalam
mekanisme ini.

Pengamatan dengan radioaktif menunjukkan bahwa sintesa collagen lebih


aktif di daerah crestal dan apical, sehingga daerah ini mengalami adaptasi
lebih dulu kemudian baru diikuti oleh serabut-serabut oblique dan serabut-
serabut horisontal.
Daftar Pustaka
 Leslie P. Gartner, Ph.D., James L. Hiatt, Ph.D.,2014. Color Atlas And
Text Of Histology. Sixth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
 Anthony L Mescher, Ph.D. 2013. Junqueira’s Basic Histology text and
atlas. New York: McGraw-Hill Education

Gambar dan Ilustrasi:


 http://nutritionreview.org/2014/07/drynaria-gentle-dental-herb/tooth-periodontal-
ligament/
 http://pocketdentistry.com/10-cementum/
 http://dentallecnotes.blogspot.co.id/2011/11/illustrative-note-powerpoint.html
 http://audilab.bmed.mcgill.ca/HA/html/oc_29_E.html
 http://www.enchantedlearning.com/subjects/animals/cell/
 http://fungsi.web.id/2015/07/struktur-membran-plasma-sel.html

Вам также может понравиться