Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI
lintas timur, selain sebagai media ‘baku bagi cerita-baku
tukar informasi‘ juga menjadi medium alternatif dalam
upaya mendorong perubahan, mewujudkan per-
damaian dan keadilan soaial.
Sebagai medium untuk itu, bulletin dua bulanan ini Laporan Utama: Menyoal Keanehan di
mengusung dua pilar penting dalam pemberitaannya.
Pertama adalah jurnalisme ‘Baku Peduli‘ (peace and “NEGERI KEAJAIBAN DUNIA”
justice journalism/jurnalisme yang adil dan damai).
Kedua, lantaran ditulis-sarikan dari fakta oleh warga, Hal. 2-9
dan untuk warga (jurnalisme warga) maka lintas timur
pun mengusung jurnalisme publik/warga. Opini: SISI KEJAM PEMBANGUNAN
Untuk dua tujuan di atas Redaksi lintas timur dengan
senang hati menerima tulisan, baik dalam bentuk
Hal. 10
kolom, opini maupun kisah. Pun dengan lapang mene-
rima kritikan dan masukan. Salam Narasi Dua Wacana: MEND-
EDAH KEWARGANEGARAAN
Pembina: Saver Adir, OFM
Cypri Jehan Paju Dale Hal. 12
Penanggung Jawab: Ryan Nuhan
Ragam: GERAKAN PEREMPUAN
Pemimpin Redaksi: Kris Bheda Somerpes
MANGGARAI BARAT.
Redaksi : John Pluto Sinulingga
Ney Dinan NASAI NARAN.
Sonia dos Santos Melo, Kampung Istimewa Tanpa Lis-
Sekretariat: Yanti Lawa trik.
Desain/Layout: Kris Bheda Somerpes PIL ORGANIK.
Pencetak: Pascal Bataona
Kisah Mama Beth.
Alamat Redaksi: Tatap Buram MATA MANUK.
Baku Peduli Centre, Jl. Trans Flores km. 5, Watu Hal. 14-16
Langkas, Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Mang-
garai Barat, Labuan Bangsa-Bangsa, Nusa Tenggara
Kisah: REFLEKSI DARI GARIS
Email: ZONASI, Narasi Perlawanan
sunspiritflores@gmail.com Masyarakat Kawasan Taman Na-
sional Komodo
Website:
www.sunspiritforjusticeandpeace.org Hal. 18
Diterbitkan Oleh: Galeri: LABOEAN BADJO Tempo
Divisi Pendidikan Budaya dan Komunikasi Publik SUN- Doeloe
SPIRIT For Justice and Peace
Hal. 19
Didukung Oleh:
M
anggarai Barat menyimpan-sembulkan tentang nasib mereka yang antara miskin dan di-
potensi kekayaan darat dan laut yang miskinkan sulit dipilah.
mengagumkan.
Menyoal nasib petani yang nyaris terlempar dari
Di atas luas wilayah daratan mencapai pusaran pasar pariwisata yang kian hari kian
2.947,50 km2 tersimpan kehidupan-kesuburan
menggoda, Redaksi lintas timur : Cypri Jehan Pa-
dan di kedalaman wilayah lautan yang luasnya
mencapai 6.052,50 km2 ini merefleksikan kehidu- ju Dale, John Pluto Sinulingga, Kris Bheda
pan dan keindahan yang luar biasa. Somerpes menurunkan laporan khusus perihal
itu.
Di darat, Manggarai Barat berkelimpahan pangan
yang tumbuh-cungul dari kantong-kantong pro-
duksi seperti Terang dan apalagi Lembor, yang Peta Potensi Ekonomi Rakyat
pada masa silam pernah membuat harum nama MANGGARAI BARAT...
Nusa Tenggara.
Di laut pun Manggarai Barat berjaya. Tidak hanya Ironi Pembangunan dalam Enam
produksi ikan yang melimpah, tetapi keindahan
terumbu karangnya, kecantikan pasir pesisir, genit Soal…
selat dan angkuh tanjungnya menyita pandang
ribuan wisatawan. Dari laut tidak hanya rupiah
berbunga, dolar pun berbuah. Solusi Percepatan Pembangunan
Namun, ada sisi gelap dalam silau keluarbiasaan Ekonomi Pertanian, Sebuah Tawa-
itu. Bahwa masyarakat tepi barat Flores yang ran…
mayoritas petani ini kadang mendedangkan balada
Edisi 2013
Edisi Mei-Juni Juli-Agustus 2013 77
Pertanian sekarang ini milik siapa dan
siapa yang diuntungkan? Ini sebuah per-
tanyaan yang diajukan oleh penulis ketika
baga tersebut mempunyai anggaran untuk
itu. Sehingga mau tidak mau petani harus
meminjam dari tengkulak/rentenir dengan
D ekade 70-an, Pemerintahan ORBA
menggaungkan ‗Revolusi Hijau‘
guna menggejot produksi beras setelah
memfasilitasi pendidikan pertanian berke- bunga sangat tinggi tentunya. Sedangkan berkenalan dengan International Rice
lanjutan di Susteran St.Damianus Bi- bank tidak berani meminjamkan modal Research Institute (IRRI) yang bermarkas
nongko dengan beberapa petani pada karena kuatir petani tidak mampu untuk di Filipina. Dari IRRI Pemerintahan ORBA
tanggal 24-25 Mei 2013 yang lalu. mengembalikannya atau karena tidak mendapatkan varietas padi baru yang
seksi untuk ukuran perputaran uang. masa panennya terbilang singkat dan
Selintas para peserta terdiam, mungkin memiliki produktivitas lebih tinggi.
sedang memilkirkan jawabannya. Namun Alih-alih kalau tidak bisa meminjam ter-
ketika fasilitator mulai memandu dengan paksa menjual sebagian tanahnya untuk Tidak hanya varietas baru yang ditebar di
membuat tabel untuk sekedar memband- mendapatkan modal taninya. Namun ka- sawah-sawah petani. Pemerintah pun
ingkan pertanian sebelum revolusi hijau dang kala kebutuhan input pertanian juga menyuntikan dana yang tidak kalah besar
dan setelah revolusi hijau mereka mulai semakin mahal dan modal untuk proses untuk produk pupuk dan pestisida kimia
memahami arah jawaban pertanyaan di bercocok tanam juga semakin tinggi se- seperti urea, TSP, KCL dan pestisida.
atas. hingga tidak mencukupi untuk kebutuhan
Berbagai jenis benih lokal pun dilarang,
modal tani dan biaya hidup. Tergadai se-
Tabel di bawah ini merupakan hasil diskusi kebiasaan bertani alami ditinggalkan.
mua tanah dan migrasi ke kota menjadi
dari pertanyaan di atas. Dari tabel terse- Terkenal pada ketika itu ‗bibit padi ajaib‘
buruh dan bisa jadi tetap di kampong dan
but kemudian di tarik kesimpulan bahwa yang hasilnya spektakuler. Disusul benih
menjadi buruh di tanah yang pernah
yang diuntungkan dari proses pertanian unggul produksi IRRI seperti IR36, IR48,
mereka miliki. Dan siapa yang membeli
sekarang ini adalah perusahaan atau IR54, IR64 dll. Benih lokal seperti Woja
tanah mereka, pastinya yang memiliki
pabrik yang memproduksi benih, pupuk Laka, Bengawan, Rojolele, Unus, Mentik,
modal.
dan obat hama tersebut. Selanjutnya yang Cianjut ditinggalkan.
mendapatkan keuntungan kedua adalah Nah, dari kondisi yang di atas apa yang
Hasilnya terbukti, pada tahun 1984/1985
para agen dan toko pertanian yang meru- harusnya bisa dibuat? Ini pertanyaan yang
Indonesia mencapai swasembada beras.
pakan perpanjangan tangan perusahaan sering muncul dan memang selintas mu-
Indonesia dijadikan role model pertanian
atau pabrik tersebut. Sedangkan pemerin- dah untuk menjawabnya namun sangat
bagi negara-negara berkembang. Dan
tah atau lembaga lain juga merupakan sulit untuk melaksanakannya. Namun
Soeharto pun dianugerahi ‗medali emas‘
perpanjangan tangan dari perusahaan yang perlu digarisbawahi adalah semangat
Organisasi Pangan Dunia (FAO).
atau pabrik dan terkadang memanfaatkan dari pertanian berkelanjutnya itu.
keberadaan agen dan toko pertanian un- Tahukah anda hasilnya sekarang? Apa
Semangat kemandirian dengan meman-
tuk bisa mendapat benih, pupuk dan obat dampak dari ‗revolusi hijau‘? Apa dampak
faatkan potensi-potensi yang ada di seki-
hama yang kemudian diberikan kepada dari kebijakan yang tidak berjangka pan-
tar kita (input pertanian local), tanpa lagi
masyarakat petani. jang?
harus tergantung dengan pada industry
Ujung-ujungnya tetap perusahaan/pabrik benih, pupuk dan obat hama dan pasar. Sekedar sebagai misal. Lihatlah ham-
dan agen/toko pertanian yang mendapat- Semangat untuk memperbaiki ekosistem paran persawahan Lembor, pupuk kimia
kan keuntungan dari transaksi tersebut. yang telah rusak. Semangat untuk tidak hanya telah lama mendegradasi
menghasilkan pangan sehat serta mem- tingkat kesuburan tanah, tetapi juga
Kemudian dari tabel yang sama disimpul-
perbaiki pranata social (baca : kearifan hama jadi pemenang bebas mengisap
kan juga bahwa yang bisa melakukan
local yang pernah ada) serta praktik ber- sari manisnya. Lantaran ekosistemnya
proses bercocok tanam hanya mereka
tani yang lebih berkesetaraan antara laki- telah rusak, rantai makanan terputus.
yang mempunyai modal (baca : uang)
laki dan perempuan.
karena benih, pupuk dan obat hama se- Pemerintah pun pusing tujuh keliling,
mua harus dibeli. Mereka yang tidak petani pun pening terpelanting. Hinggal
punya uang hanya menjadi penonton dan muncul beras miskin (raskin). Sebuah
*) John Pluto Sinulingga jawaban setengah hati untuk negeri yang
menanti kemurahan hati pemerintah dan
lembaga tertentu untuk memberikan ban- dibilang agraris.
tuan. Itupun kalau pemerintah atau lem-
Itu sudah!
K
Dikayakan oleh Sistem
aya atau miskin itu bukan
Menjadi kaya adalah proses. Miliki modal, kuasai alat dan sarana
keadaan statis, melainkan produksi, produksi barang atau jasa, ekploitasi sumber daya,
termasuk eksploitasi buruh, akumulasi modal; terus berulang,
sebuah proses. Orang sehingga kekayaan menggempal. Pemilik modal atau pengusaha,
tidak tiba-tiba menjadi kaya atau pemodal, atau investor membentuk perusahan atau korporasi.
tiba-tiba menjadi miskin. Namun perlu dicatat bahwa seluruh modal mereka bukan milik
mereka sendiri. Kita semua maklum, seringkali kekayaan mereka
Selanjutnya, proses menjadi kaya adalah pinjamam bank, yang berarti juga tabungan masyarakat
banyak. Dan soal penguasan sumber daya, alat dan sarana
atau miskin bukan hanya proses produksi itu juga penting kita lihat dengan kritis.
ekonomi, sebuah hasil usaha Para penguasa diuntungkan oleh sistem ekonomi dan politik
semata; tetapi proses yang neolibaral; di mana kekayaan alam yang sesungguhnya milik
kolektif masyarakat, dikuasai oleh negara untuk diserahkan
kompleks, melibatkan faktor-faktor kepada para pengusaha itu untuk dieksploitasi. Sebagai misal
perusahaan tambang. Pemerintah memberikan Izin Usaha
ekonomi, politik, sosial dan Pertambangan, dan dengan itu mereka menguasai sumber daya
budaya. tambang, mengeksplorasi dan mengekspolitasinya, membayar
(sedikit) royalti dan pajak ke pemerintah, dan mengambil untung
untuk akumulasi modal lebih banyak.
Eksploitasi buruh juga demikian. Investor, penguasaha atau
pemilik tidak bekerja seperti para buruh bekerja; sistem
kapitalistislah yang bekerja untuk mereka. Dan buruh, dalam
sistem itu adalah kaki dan tangan pengusaha untuk menumpuk
modal semakin besar. Akrab dalam pengalaman kita bagaimana
buruh dibayar tidak layak, tetapi perusahaan terus menumpuk
untung. Tetapi eksploitasi tidak hanya bekerja dengan cara kejam
seperti itu.
Dalam bahasa Marx eksploitasi itu adalah nilai lebih (surplus value)
yang diambil pemilik modal antara nilai pasar/jual dengan nilai
produksi. Jadi orang yang menjadi kaya adalah orang yang
didukung oleh sistem untuk penguasaan modal, penguasaan alat
dan saran produksi, akses eksploitasi sumber daya, akses
eksploitasi. Orang kaya adalah mereka yang diuntungkan oleh
sistem ekonomi kapitalis.
Eksklusi Sosial
Bagaimana dengan orang miskin? Banyak yang beranggapan
bahwa miskin itu sebuah keadaan statis, sebuah nasib, sebuah
keterpurukan sejak awal. Namun tidak semua orang miskin itu
miskin dengan cara itu. Banyak orang menjadi miskin oleh karena
sistem menjadikan mereka miskin atau semakin miskin. Untuk itu
kita akan terbantu dengan secara kritis bertanya siapa orang
miskin itu, bagaimana mereka menjadi miskin, mengapa mereka
miskin, kapan mereka jadi miskin?
Mungkin lebih baik hal ini saya jelaskan dengan contoh konkret.
Pemerintah, LSM, dan sejumlah koorporasi mencatat bahwa di
Pulau Komodo ada 300 KK miskin (4800 jiwa). Kemudian mereka
Edisi
EdisiMei-Juni
Mei-Juni2013
2013
10
10
....Para ahli menyebut proses macam ini sebagai ‘ekslusi
sosial‘, sebuah proses di mana masyarakat dihempaskan dari proses dan
manfaat pembangunan, dan dibatasi akses untuk menguasai, mengelola,
dan memanfaatkan potensi-potensi untuk kesejahteraan...
dibantu oleh berbagai proyek pemerintah, CSR bank, dan area. Sebuah perbadingan yang jauh sekali. Jadi sejak menjadi
atau sebuah Yayasan. Bumi Manusia Komodo ini, yaitu tanah, taman nasional, mereka tidak saja tidak punya tanah sama
air, hutan, padang, pantai, laut, dan segala isinya ditetapkan sekali, tetapi ruang lingkup hidup dan mata pencaharian mereka
sebagai Taman Nasional pada tahun 1980, menjadi warisan menjadi sangat terbatas. Manusia Komodo menjadi miskin. Dan
alam dunia pada tahun 1990 dan pada tahun 2011 menjadi bumi mereka menjadi lahan konservasi dan bisnis pariwisata.
satu dari tujuh keajaiban dunia. Bumi Manusia Komodo ini
Contoh lain adalah derita petani kopi Manggarai, yang oleh
adalah lahan paling subur proyek-proyek konservasi dan
karena sistem perdagangan yang tidak adil, tetap terpuruk
pariwisata. Seluruh pembangunan dan bisnis pariwisata dan
dalam kemiskinan, sementara para pedagang pengumpul dan
konservasi yang ada di Manggarai Barat sekarang ini berdaya
eksportir menjadi semakin kaya raya. Sementara infrastruktur
tarik utama bumi manusia komodo ini.
perdagangan (seperti jalan utama trans-Flores dan pelabuhan,
Investor-investor pariwisata, besar dan kecil, dalam dan luar dan bandara) terus-menerus diperbaiki dengan menyedot
negeri, membanjir ke Manggarai Barat. Bisnis pariwisata ini anggaran publik yang besar, jalan-jalan desa masih sangat
mendatangkan ratusan perusahaan yang mendirikan hotel, buruk, dengan akibat pada tingginya biaya yang ditanggung
resort, biro perjalanan, perusahaan diving, restauran, petani. Jadi petani di pedesaan menjadi miskin atau tetap miskin
pesawat, dan seterusnya. Berkisar 50 ribu turis mengunjungi bukan karena nasib, tetapi karena sistem perdagangan dan
Bumi Manusia Komodo ini setiap tahun, menjadi sumber pembangunan infrastruktur yang tidak berpihak kepada
keuntungan bagi pengusaha bidang pariwisata. Pemeirntah perbaikan kesejahteraan mereka.
juga kelimpahan proyek, bukan saja proyek Sail Komodo
Mudah-mudahan dari contoh itu menjadi jelas bagaimana proses
yang pada tahun 2013 ini, tetapi proyek-proyek sebelumnya
orang menjadi miskin, dan bagaimana proses itu merupakan
juga. Apa yang didapat orang komodo? Mereka disebut
komplikasi praktek-praktek politik, ekonomi, sosial, budaya dan
miskin, dan menjadi sasaran proyek pengentasan
hukum, yang bekerja sedemikian rupa sehingga pemodal
kemiskinan. TNK menjadi begitu terkenal di manca negera,
menguasai ruang dan sumber daya, dan masyarakat setempat
menjadi sumber keuntungan, menjadi kebanggaan
dimiskinkan. Para ahli menyebut proses macam ini sebagai
Indonesia, tetapi mereka tetap miskin. Ajaib dan aneh
‗ekslusi sosial‘, sebuah proses di mana masyarakat dihempaskan
sekaligus.
dari proses dan manfaat pembangunan, dan dibatasi akses untuk
Mengapa orang Komodo miskin dan bagaimana mereka menguasai, mengelola, dan memanfaatkan potensi-potensi
menjadi miskin? Untuk itu kita perlu sebuah kajian untuk kesejahteraan.
perbandingan. Pulau Kelor, pulau Sebayur, pulau Bidadari –
Anda Kaki-tangan Penguasa?
yaitu tetangga pulau komodo yang terletak di luar garis batas
Taman Nasioanl— ‗dijual‘ oleh sejumlah tokoh masyarakat Ke mana arah argumen tulisan ini? Terserah Anda mau ke mana.
setempat dengan harga milyaran rupiah kepada investor. Kalau Anda elite politik dan ekonomi, atau kalau Anda kaki
Orang Komodo tidak dapat menjual tanah sejengkal pun, tangan mereka, atau boleh jadi Anda adalah orang yang
karena sejak ditetapkan sebagai Taman Nasional, sekali lagi, sedemikian bebalnya sehingga mau terperdaya dalam tipu-daya
sejak ditetapkan sebagai taman Nasional, hak orang Komodo mereka, maka Anda akan menganggap paparan kritis seperti ini
atas tanah sudah dihapus. Tidak ada kepemilikan tanah, sebagai angin lalu. Tetapi kalau Anda cukup cerdas, dan nurani
pribadi atau kolektif, legal atau adat, dalam taman nasional. Anda diilhami rasa keadilan, dan jiwa Anda dikobari semangat
Itu aturan konservasi. Jadi yang membedakan orang pembaharuan, barangkali Anda sudah mulai sadar bahwa
tentagga pulau dengan orang komodo adalah bahwa mereka pembangunan, konservasi, penanaman modal, investasi,
ada dalam garis, tetangga mereka di luar garis. Garis itu pariwisata, pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan,
sangat menentukan menjadi miskin atau kaya. (Perlu dan barang-barang lain yang sejenis bukanlah konsep dan
ditegaskan bahwa saya bukan kritikus anti-konservasi. praktek yang netral dan sepenuhnya baik. Mereka adalah proses
Argumen ini hanya menunjukkan bahwa model konservasi dan praktek yang memiliki dua sisi yang kontras: memang
TNK sekarang ini memang bermasalah; dan ada model menguntungkan bagi segelintir orang, dan kejam bagi
konservasi lain yang tidak memarginalkan masyarakat pemilik sekelompok orang lain. Mereka adalah proses-proses yang
ekosistem). memang mendatangkan kekayaan, tetapi hanya bagi segelintir
orang. Tetapi bagi banyak orang lain, mereka adalah kisah yang
Tidak berhenti sampai di situ. Di dalam taman nasional juga
lain sama sekali.
ada zonase. Dari total 40.728 ha luas daratan dan 132.572
perairan yang menjadi bagian TNK, wilayah yang bisa *) Untuk paparan lebih lengkap tentang Paradoks Pembangunan di
dimasuki dan dimanfaatkan oleh masyarakat tidak maksimal. Manggarai Raya, baca buku “Keajaiban Dunia, Keanehan Indonesia:
Itupun harus dengan izin BTNK. Mereka tidak bisa bebas, Pembanguna, Keterjajahan, dan Kemiskinan Struktural‖ (Sunspirit
karena ada aturan dan polisi, serta petugas BTNK, yang Publisher, 2013)
digaji dari uang negara dan disubsidi oleh pebisnis pariwisata
dan LSM konservasi yang mengawasi penegakan aturan itu.
Sementara bisnis pariwisata dapat dilakukan di hampir semua
Edisi
Edisi Mei-Juni
Mei-Juni 2013
2013 11
11
*) Ignasius Jaques Juru Manusia adalah makhluk yang mampu mengenali dirinya
sendiri sebagai korban, menyadari kondisi
ketertindasannya dan pada akhirnya dia ada bukan untuk
mati tetapi untuk emansipasi. Emansipasi bukan harapan
tapi fundamen bagi kita untuk terus menjadi manusia yang
bersuara lebih kencang dari suatu tirani. Pernyataan
Badiou tersebut menjadi titik reflektif bagi kita yang
menyebut diri sebagai warga negara, sosok demos dalam
demokrasi. Namun apakah warga negara hanya
dinarasikan dalam penjelasan demikian? mengapa
ketertindasan justru tetap membiak walaupun penegasan
sebagai warga negara yang baik selalu disematkan oleh
mereka yang berpartisipasi dalam suatu ritual
“PIL”=PILPRES, PILKADA, PILEG”? dan mengapa
Ketertindasan itu tidak pernah luput dari mereka yang
menunggu pemenuhan haknya oleh negara? inilah
ambiguitas yang menjadi penjelas bagi kita untuk
memahami bahwa bahwa kewarganegaraan adalah
penanda tanpa penjelasan tunggal. Atau dalam rumusan
lain, menjadi warga negara berarti selalu berada dalam
medan diskursif yang khas.
Warga Negara tidak menjadi Tulisan ini-lebih tepat disebut sketsa-berusaha untuk
menjelaskan secara singkat dan padat mengenai wacana
orang-orang yang karena kewarganegaraan. Sebagai wacana, mengkaji
kewarganegaraan tidak lagi dimulai dengan pertanyaan
kepasifannya menjadi mereka ontologis, apakah kewarganegaraan itu? Melainkan
yang berada di luar hitungan, dipandu dengan aspek epistemologis, yakni, bagaimana
kewarganegaraan dikonstruksi menjadi suatu wacana
tetapi harus menjadi manusia politik yang khas? Menjawab pertanyaan epistemologis
tersebut, sketsa ini mencoba menjelaskan dua narasi
politik yang selalu berada sekaligus yakni wacana Kewarganegaraan Liberal dan
Kewarganegaraan Radikal. Yang pertama merujuk pada
dalam hitungan karena wacana hegemonik yang memproduksi dan mereproduksi
ketertindasan dan yang kedua Wacana Kewarganegaraan
kehadiran mereka sebagai Radikal sebagai arus balik yang membawa harapan bagi
subjek yang berdaya. suatu transfomrasi politik atau suatu emansipasi yang
meluas.
Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 12
Pikiran dan tindakan anda dalam ilustrasi di atas karena kepasifannya menjadi mereka yang berada di luar
menjelaskan peristiwa diskursif yakni anda yang terbentuk hitungan, tetapi harus menjadi manusia politik yang selalu
dalam dan melalui wacana Kewarganegaraan Liberal. berada dalam hitungan karena kehadiran mereka sebagai
Melalui Wacana Kewarganegaraan Liberal, partisipasi anda subjek yang berdaya.
sebagai warga negara ditekankan pada bingkai prosedural
di mana sebagai individu yang memiliki hak, anda berhak Performativitas sebagai warga negara dimungkinkan oleh
untuk dipilih dan memilih dengan tujuan membentuk adanya urusan bersama (respublica) yang diartikulasikan
pemerintahan yang dapat menjamin hak-hak anda sebagai oleh berbagai identitas politik. Urusan bersama itu
warga negara. Dalam mekanisme tersebut, sebagai warga merupakan hasil dari identifikasi atau relasi kuasa yang
negara anda memiliki posisi sebagai yang diwakili dan yang terbentuk antara berbagai elemen warga. Identifikasi atau
mewakili. Sejalan dengan pemahaman di atas Weber relasi kuasa yang terbentuk antara berbagai identitas warga
mengemukakan bahwa demokrasi selalu mengandung bersifat radikal. Keradikalan di sini tidak merujuk pada
elemen-elemen yang aktif secara politik dan yang pasif militansi agen politik yang disebut warga dalam
secara politik. Mereka yang aktif secara politik adalah orang mengartikulasikan hak-haknya tetapi keradikalan
-orang yang menduduki jabatan publik sedangkan, warga menjelaskan kerentanan relasi kuasa berbagai identitas
yang pasif adalah mereka yang diwakili. Terhadap mereka politik warga dalam merumuskan apa itu urusan bersama.
yang diwakili inilah kata “keengganan rakyat” disematkan.
Reduksi demokrasi menjadi sekadar mekanisme untuk Relasi antara warga dalam kewaragenegaraan radikal
melegitimasi otoritas elit politik juga telah dielaborasi oleh terbingkai dalam pola solidaristik dan agonistik. Pola
Schumpeter. Dia menyatakan bahwa peran rakyat dalam solidaristik terbentuk melalui afiliasi warga ke dalam
demokrasi hanya semata-mata melahirkan pemerintah atau komunitas politik tertentu. Namun afiliasi ini selalu
dalam istilah dia demokrasi hanya sekadar model bersamaan dengan hadirnya constitutive outside, yaitu
pelembagaan politik, atau sering disebut demokrasi sesuatu yang berada di luar sekaligus menjadi
prosedural (Dalam Abrahamsen, 2004:114). ketidakmungkinan bagi kepenuhan komunitas tersebut.
Kondisi ini menyebabkan ruang demokrasi selalu diisi oleh
Konstruksi tersebut melahirkan warga yang pasif secara berbagai artikulasi warga yang berelasi secara konfliktual,
politik dan juga jebakan elitisme yang pada akhirnya atau agonistik.
mengokohkan politik tanpa emansipasi dalam wacana
kewarganegaraan liberal. Menurut Higley dan Burton dalam Namun yang menjadi proyek besar dari kewarganegaraan
bukunya elite fundation on liberal democracy, penggunaan radikal ialah bertindak secara hegemonik. Artinya, setiap
hak suara atau pemilihan oleh warga negara dalam pemilu warga negara harus mampu membangun kekuatan
hanya akan berpengaruh pada political outcome yang bersama dalam setiap artikulasi politiknya. Seperti yang
bersifat reguler bukan sesuatu yang bersifat substantif dijelaskan oleh Howarth dan Stavrakakis, Praktek
(Higley dan Burton, 2006:7). Hal ini mencirikan model Hegemoni merupakan aktivitas politik yang mengartikulasi
partisipasi negatif atau pasif atau dalam istilah Dhakidae berbagai identitas atau subjektivitas ke dalam proyek
warga negara sebagai pelaksana keputusan (Dhakidae, bersama (Howarth & Stavrakakis, 2000:14). Atau dalam
2003: 227). uraian yang lain, praktek hegemoni ialah suatu artikulasi
equivalensi yang membentuk pikiran kolektif dan strategi
Alur politik di atas menjadi tempat membiaknya politik yang konstrukstif yang memungkinkan kekuatan demokratik
penuh dengan korupsi, watak penindas dan juga warga negara mampu mendorong transformasi sosial.
ketertindasan. Warga Negara yang dipasifkan pun dibiarkan Proyek ini merupakan agenda yang menemukan makna
tak tentu arah dengan hak-hak konstitusional tanpa kontekstualnya dalam sistem yang melanggengkan
artikulasi konkrit dalam aktivitas politik. Di sanalah penindasan, korupsi, elitisme, dsb. Melalui praktek
Kewarganegaraan Liberal memiliki kerentanan mendasar. hegemoni, warga negara mampu mendorong transformasi
dalam dunia politik yang serba ambigu dan paradoks.
Kutub bertentangan: menjadi Warga Negara Radikal Tugasnya adalah membangun tatanan baru yang
demokratis dan emansipatif. Seperti yang dikemukakan
Titik pijak Kewarganegaraan Radikal ialah perfomativitas oleh Laclau, Hegemoni bukanlah tipe artikulasi yang
dalam ruang publik. Kewarganegaraan bergeser dari soal terbatas pada arena politik dalam maknanya yang sempit
status legal dan maksimalisasi kepentingan individu ke arah tetapi juga meliputi konstruksi budaya yang baru dan
keagenan yang aktif dari berbagai identitas pada rana mempengaruhi manusia pada tataran pembentukan
publik. Warga Negara tidak menjadi orang-orang yang identitas serta relasinya dengan lingkungan atau dunia.
Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 13
13
S ecara kultural dan struktural, posisi
dan peran perempuan dalam ruang
publik di Manggarai Barat, masih
dan karenanya mesti ditanggapi. Dan
tanggapan selayaknya datang dari kaum
perempuan sendiri dalam kerjasama
masing, sehingga dapat mencapai hasil dan
dampaknya bagi kesetaraan gender.
terpinggirkan. Dalam kultur Manggarai dengan semua pihak yang peduli. Karena Ada tiga bidang yang menjadi semacam
misalnya ada ungkapan ata one (orang itulah, Sunspirit for Justice and Peace dan pintu perjuangan gerakan perempuan
dalam) untuk menyebut kaum laki-laki dan LAP Timoris dalam komunikasi dengan Manggarai Barat, yaitu pertama, perjuan-
ata peang (orang luar) untuk menyebut beberapa aktor perempuan di Manggarai gan di bidang politik. Dalam agenda gera-
kaum perempuan. Ungkapan ini bias Barat, mencoba untuk menanggapi kan dibidang ini, gerakan perempuan
gender dan semakin memperkokoh fenomena ini dengan mendorong lahirnya Manggarai Barat ingin melakukan pendidi-
cengkraman budaya patriarkhi untuk posisi gerakan kaum perempuan di Manggarai kan politik dan mendorong partisipasi/
dan peran kaum perempuan di ruang Barat. keterlibatan kaum perempuan Manggarai
publik. Dalam struktur birokrasi saat ini Barat dalam bidang politik. Antara lain den-
misalnya, hanya ada satu saja orang Setelah beberapa pertemuan dalam bentuk gan melakukan konsolidasi semua calon
perempuan yang menempati posisi eselon workshop diselenggarakan, gerakan kaum legislative perempuan lintas partai untuk
dua (itupun mungkin karena mengurusi pertemuan ini berhasil merumuskan: 1) keterwakilan kaum perempuan di DPRD.
badan pemberdayaan perempuan) dan peta persoalan kaum perempuan:
puluhan lainnya di eselon tiga dan empat persoalan utama, akar persoalan dan Kedua, perjuangan dibidang ekonomi.
dari hampir ratusan pegawai negeri dampaknya, 2) visi dan misi gerakan Dalam agenda gerakan dibidang ini, gera-
setingkatnya. Partisipasi perempuan dalam perempuan di Manggarai Barat, 3) program kan perempuan Manggarai Barat hendak
dunia politik apalagi. Untuk periode yang dan agenda perjuangan gerakan membuka peluang usaha bagi kaum per-
tengah berjalan, tidak ada satupun perempuan di Manggarai Barat dan 4) empuan Manggarai Barat untuk berwir-
perempuan duduk di lembaga legislatif Managemen koordinasi gerakan kaum ausaha. Peluang pasar yang terbuka dari
daerah dari mayoritas populasi kaum perempuan di Manggarai Barat. Kaum kekayaan pariwisata merupakan daya
perempuan di Manggarai Barat. perempuan Manggarai Barat memandang dorong dalam membangun jiwa entrepre-
ada tiga persoalan utama yang menderah neur kaum perempuan Manggarai Barat.
Kenyataan ini, sekurang-kurangnya kaum perempuan Manggarai saat ini yaitu: Karena itu, gerakan pangan lokal dan eko-
menunjukkan dua hal. Pertama, ketidakberdayaan, ketidakadilan, dan nomi kreatif sedang digalakkan di desa-
masyarakat kita masih belum percaya diskriminasi. Ketiganya memiliki akar yang desa untuk menjangkau perempuan desa.
dengan kapasitas perempuan; bahwa kemudian melahirkan berbagai akibat/
perempuan tidak mampu, hanya sanggup dampak yang ditimbulkan darinya. Dalam Ketiga, perjuangan dibidang sosial-budaya.
mengurusi urusan rumah tangga gerakan ini mereka merumuskan visi untuk Dalam agenda gerakan dibidang ini, gera-
(domestik), sehingga tidak diberikan memperjuangkan dan mempromosikan kan perempuan Manggarai Barat bermak-
kesempatan dan akses untuk berperan dan keadilan dan kesetaraan gender di sud melakukan campaign dan penyadaran
terlibat di ruang publik. Hal ini dapat Manggarai Barat. Gender mainstreaming publik tentang gerakan kesetaraan gender.
dipandang sebagai kendala eksternal dari atau pengarus-utamaan gender merupakan Melalui medium teater Timung Tee,
partisipasi dan keterlibatan kaum suatu strategi yang dibangun untuk diskusi/seminar dan roadshow dari desa ke
perempuan di ruang publik. mewujudkan kesetaraan dan keadilan desa diharapkan ada peningkatan mindset
gender di berbagai bidang kehidupan. publik untuk respek dan peduli pada per-
Kedua, kendala internal, yang ada dalam soalan perempuan dan gerakan kesetaraan
diri perempuan sendiri seperti rendahnya Caranya adalah dengan mengintegrasikan gender.
motivasi untuk mengambil peran dan gender menjadi satu dimensi integral baik
terlibat di ruang publik, minimnya dalam penataan kehidupan pribadi/individu Mari kita dukung ibu, saudari, anak, adik
pengetahuan, rasa inferior dan tidak maupun dalam kebijakan dan program dan kakak kita perempuan untuk perjuan-
percaya diri dalam menjalankan kehidupan pembangunan daerah: mulai dari gan gerakan perempuan di tanah Mangga-
sosial-politiknya di ruang publik. Dua perencanaan, penyusunan program, proses rai Barat.***
persoalan yang saling berkelindan ini pengambilan keputusan, sampai dengan *) Ryan Nuhan
sedang menderah kaum perempuan kita, pelaksanaan tugas dan fungsi masing-
K
menjadi kekuatan yang melegalkan penin-
dasan terhadap perempuan. Di Laktutus ampung Melo, sama seperti Kampung Wae Rebo di Manggarai
Tengah, merupakan bagian penting dari pesona pariwisata
Desa Foho Eka, Kecamatan Nanaet Dubesi,
Flores. Kawasan perbukitan sekitar 17 kilometer dari Labuan
Kabupaten Belu misalnya masih terwaris
Bangsa-Bangsa (Labuan Bajo) ini tidak saja masyur dengan alamnya
hingga kini kebiasan serupa itu. Yaitu kebi-
yang asri dan subur, tetapi juga panorama yang menakjubkan.
asaan Feto Oan dan Nasai Naran.
Dari kawasan ini kita dapat menyaksikan hamparan gunung dan hutan
Feto Oan adalah kebiasaan yang membe- Mbeliling dan sekaligus dataran rendah dan laut Taman Nasional
bankan perempuan dengan aneka tanggun- Komodo. Letaknya di jalan negara pun membuat Melo makin istimewa.
gan. Sebagai misal jika dalam masyarakat Semua turis yang melintasi Flores menyempatkan diri datang atau
terjadi kematian atau mengadakan pesta singgah di kampung yang menjadi salah dari 5 desa yang mendapat
kenduri dan upacara adat, maka kaum per- predikat ―Desa Wisata‖ ini.
empuan diwajibkan untuk mengumpulkan
Tetapi percayakah Anda bahwa dengan segala keistimewaannya, dan
atau membayar tanggungan. Sementara
meski hanya 17 kilometer dari Ibu kota Kabupaten dan terletak di jalan
kaum laki-laki dibebaskan.
negara, Melo sampai tahun 2013 ini belum dilayani listrik?
Tidak hanya itu, kebiasaan Nasai Naran
jauh lebih menyakitkan perempuan. Nasai Total jumlah penduduk Melo adalah 70-an kk. Ironis memang, karena
Naran adalah ganti rugi berupa hewan kendati daya listrik PLN di Manggarai Barat terus meningkat, prioritas
(biasanya 3 ekor sapi) yang dibebankan utama lebih diberikan kepada hotel-hotel dan resort, dan bukan kepada
kepada seorang laki-laki yang kedapatan masyarakat. Sampai kapan Pemerintah membiarkan ironi seperti ini
melakukan hubungan suami istri dengan terus terjadi?
seorang perempuan secara tidak sah.
*) Cypri JPD
Hukum adat yang dibebankan kepada pihak
laki-laki yang tidak mau menikahi
‗korbannya‘ hanya sebatas itu. Dan jika itu
sudah dipenuhi maka perempuan korban
akan menjadi ‗bulan-bulanan‘ kaum laki-laki
D
yang lain. Beruntung jika ada yang mau
alam sebuah diskusi pendidikan pertanian berkelanjutan dengan
menikahinya. Namun jika tidak, sang
beberapa pengelola kebun di Susteran St. Damianus Binongko,
korban akan menjadi perempuan bebas
yang bisa ‗dimiliki‘ oleh lelaki siapa pun. Labuan Bajo Manggarai Barat seorang bapak tiba-tiba angkat bicara.
Dia mengeluhkan bahwa tanah sekarang ini sedang sakit lantaran ban-
yaknya zat-zat kimia yang selama ini digunakan para petani sudah
*) Yanti Lawa sejak proses pengolahan lahan sampai pada pemanenan. Akibatnya
tanah menjadi kian keras karena kehilangan banyak organisme (mati)
padahal seharusnya organism tersebut harus hidup dalam dalam tanah
dan selanjutnya menjadi pembentuk humus tanah.
“Ternyata pupuk yang selama ini kita berikan rakus di makan tanaman tetapi
tidak menyuburkan tanah” Kemudian dia melanjutkan penjelasannya, “saya
kira tanah-tanah kita perlu pil yang bisa mengembalikan kesehatan tanah kita
dari sakit yang berkepanjangan dan akan menjadi rumah lagi bagi mahluk-
mahluk hidup yang sebenarnya selama ini menguntungkan bagi petani” Ke-
mudian dia mengusulkan nama pil tersebut ” pil organic”.
Pil ini sangat murah tidak perlu dibeli di apotik, semua kita bisa mem-
buatnya dan bahan-bahan untuk membuatnya ada di sekitar kita.
Mereka hanya menunggu kita untuk turun mengambil, memprosesnya
dan menebarkan di kebun-kebun kita. Harapannya , semoga pil or-
ganic ini dapat segera dibuat dan digunakan.
*) John PS
Dalam kerjasama dengan kelompok tenun ikat kampong Foho EKa Desa Foho EKa Kec. Nanaet Duabesi Kab. Belu,
Tampak Proses pemasangan benang dan penenunan
Proses menenun di Rumah Tenun Baku Ikat desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat Flores
Rumah Tenun Baku Ikat menampil- hidupan yang menyertainya. Juga, konservasi budaya tenun, pusat pen-
kan koleksi beragam tenun NTT dari dipadukan dengan sebuah rumah didikan dan informasi, dan sekaligus
17 wilayah budaya yang berbeda, produksi tenun dalam kerjasama den- mentransformasi kegiatan tenun men-
dengan keragaman corak dan motif, gan komunitas-komunitas penenun. jadi sumber penghasilan ekonomi bagi
teknik pembuatan, serta tradisi ke- Rumah Tenun ini dirancang untuk para penenun.
Alamat: Watu Langkas, Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat Labuan Bangsa-Bangsa Flores NTT
email: bakuikat@gmail.com
Edisi
Edisi Mei-Juni 2013
Juli-Agustus 2013 17
*) Kris Bheda Somerpes
“ Kami tidak saja dilarang menangkap ikan di dalam kawasan TNK, kampung kami juga diam-
bil, kami dilarang membuat sertifikat tanah. Padahal kami sudah menghuni kampung Komodo
jauh sebelum BTNK ada” Kata Haji Akhsan, Kepala Desa Komodo.
Sumber: “Komentar Miring Warga Komodo Soal BTNK” www.floresbangkit.com/18 Februari 2013
Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 1818
*) Kris Bheda Somerpes
Edisi2013
Edisi Mei-Juni Mei-Juni 2013 19
19
Baku Peduli Centre, Jl. Trans Flores km. 5, Watu Langkas,
Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat,
Labuan Bangsa-Bangsa, Nusa Tenggara Timur.