Вы находитесь на странице: 1из 20

Edisi Mei - Juni 2013

DAFTAR ISI
lintas timur, selain sebagai media ‘baku bagi cerita-baku
tukar informasi‘ juga menjadi medium alternatif dalam
upaya mendorong perubahan, mewujudkan per-
damaian dan keadilan soaial.
Sebagai medium untuk itu, bulletin dua bulanan ini Laporan Utama: Menyoal Keanehan di
mengusung dua pilar penting dalam pemberitaannya.
Pertama adalah jurnalisme ‘Baku Peduli‘ (peace and “NEGERI KEAJAIBAN DUNIA”
justice journalism/jurnalisme yang adil dan damai).
Kedua, lantaran ditulis-sarikan dari fakta oleh warga, Hal. 2-9
dan untuk warga (jurnalisme warga) maka lintas timur
pun mengusung jurnalisme publik/warga. Opini: SISI KEJAM PEMBANGUNAN
Untuk dua tujuan di atas Redaksi lintas timur dengan
senang hati menerima tulisan, baik dalam bentuk
Hal. 10
kolom, opini maupun kisah. Pun dengan lapang mene-
rima kritikan dan masukan. Salam Narasi Dua Wacana: MEND-
EDAH KEWARGANEGARAAN
Pembina: Saver Adir, OFM
Cypri Jehan Paju Dale Hal. 12
Penanggung Jawab: Ryan Nuhan
Ragam: GERAKAN PEREMPUAN
Pemimpin Redaksi: Kris Bheda Somerpes
MANGGARAI BARAT.
Redaksi : John Pluto Sinulingga
Ney Dinan NASAI NARAN.
Sonia dos Santos Melo, Kampung Istimewa Tanpa Lis-
Sekretariat: Yanti Lawa trik.
Desain/Layout: Kris Bheda Somerpes PIL ORGANIK.
Pencetak: Pascal Bataona
Kisah Mama Beth.
Alamat Redaksi: Tatap Buram MATA MANUK.
Baku Peduli Centre, Jl. Trans Flores km. 5, Watu Hal. 14-16
Langkas, Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Mang-
garai Barat, Labuan Bangsa-Bangsa, Nusa Tenggara
Kisah: REFLEKSI DARI GARIS
Email: ZONASI, Narasi Perlawanan
sunspiritflores@gmail.com Masyarakat Kawasan Taman Na-
sional Komodo
Website:
www.sunspiritforjusticeandpeace.org Hal. 18
Diterbitkan Oleh: Galeri: LABOEAN BADJO Tempo
Divisi Pendidikan Budaya dan Komunikasi Publik SUN- Doeloe
SPIRIT For Justice and Peace
Hal. 19
Didukung Oleh:

Edisi Mei-Juni 2013 2


Narasi Nasib Petani dan Refleksi Kritis
tentang Kebijakan Pembangunan Pertanian

M
anggarai Barat menyimpan-sembulkan tentang nasib mereka yang antara miskin dan di-
potensi kekayaan darat dan laut yang miskinkan sulit dipilah.
mengagumkan.
Menyoal nasib petani yang nyaris terlempar dari
Di atas luas wilayah daratan mencapai pusaran pasar pariwisata yang kian hari kian
2.947,50 km2 tersimpan kehidupan-kesuburan
menggoda, Redaksi lintas timur : Cypri Jehan Pa-
dan di kedalaman wilayah lautan yang luasnya
mencapai 6.052,50 km2 ini merefleksikan kehidu- ju Dale, John Pluto Sinulingga, Kris Bheda
pan dan keindahan yang luar biasa. Somerpes menurunkan laporan khusus perihal
itu.
Di darat, Manggarai Barat berkelimpahan pangan
yang tumbuh-cungul dari kantong-kantong pro-
duksi seperti Terang dan apalagi Lembor, yang Peta Potensi Ekonomi Rakyat
pada masa silam pernah membuat harum nama MANGGARAI BARAT...
Nusa Tenggara.
Di laut pun Manggarai Barat berjaya. Tidak hanya Ironi Pembangunan dalam Enam
produksi ikan yang melimpah, tetapi keindahan
terumbu karangnya, kecantikan pasir pesisir, genit Soal…
selat dan angkuh tanjungnya menyita pandang
ribuan wisatawan. Dari laut tidak hanya rupiah
berbunga, dolar pun berbuah. Solusi Percepatan Pembangunan
Namun, ada sisi gelap dalam silau keluarbiasaan Ekonomi Pertanian, Sebuah Tawa-
itu. Bahwa masyarakat tepi barat Flores yang ran…
mayoritas petani ini kadang mendedangkan balada

Edisi Mei-Juni 2013 3


S
elain pengembangan sektor pariwisata, sektor
ekonomi (kreatif) secara khusus pengemban-
gan ekonomi pertanian (pangan) merupakan
potensi ekonomi utama Manggarai Barat. Dua sek-
tor ini (selain sektor budaya, hukum, kesejahteraan
sosial, keamanan dan pemerintahan/birokrasi) seja-
tinya sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Manggarai Barat
(2011-2015) sebagai Prioritas Pembangunan.
Di sana disebutkan Pertama, Pariwisata diharap-
kan menjadi sektor unggulan/utama (leading sec-
tor) penggerak ekonomi Kabupaten Manggarai Ba-
rat sekaligus pilar Pendapatan Asli Daerah (PAD),
melalui sebagai berikut : 1) meningkatkan jumlah
objek wisata pantai (wisata bahari) sebagai potensi
wisata andalan dengan meningkatkan minat inves-
tor baik investor lokal, dalam negeri maupun asing,
2) meningkatkan minat masyarakat terhadap objek
wisata heritage atau objek wisata yang memiliki
kekhususan tertentu seperti objek wisata komodo
dengan promosi wisata dan nilai tambah objek wi-
sata, 3) menjaga kelestarian objek wisata dengan
mengembangkan ekowisata, agrowisata, wisata
kuliner dan objek wisata budaya lokal, 4) memban-
gun dan memelihara infrastruktur penunjang pen-
gembangan pariwisata seperti prasarana jalan me-
nuju objek wisata, sarana kebersihan lingkungan
seperti tempat-tempat pembuangan sampah, sara-
na pengangkutan sampah dan drainase yang baik
sehingga tercipta suasana lingkungan yang indah,
bersih dan sehat.
kedua, dalam bidang ekonomi beberapa rencana
prioritas pembangunan yang harus dilakukan ada-
lah 1) memperkuat ketahanan pangan melalui inte-
sifikasi dan ekstensifikasi serta mendirikan lumbung
desa. 2) membangun perkebunan yang berorientasi
5W+1P : wanjing (buka lahan), weri (tanam).
We‘ang (bersih rumput), wela (berbunga), wua
(berbuah), agu pika (jual). 3) membangun sistem
pertanian terpadu, 4) melestarikan hutan melalui
konservasi, reboisasi dan terasering, 5) mengorntrol
perdagangan melalui pengendalian harga dan me-
lindungi pengusaha kecil dan koperasi, 6) memban-
gun perikanan tambak dengan teknologi tepat gu-
na, 7) pengelolaan potensi pertambangan ( ???)
dilandasi kelestarian lingkungan hidup dan azas
manfaat.
Tujuan utama dari pengembangan sektor-sektor di
atas dengan pariwisata sebagai kepala gerbongnya
adalah untuk mewujudkan Kabupaten Manggarai
Barat yang sejahtera melalui optimalisasi peman-
faatan potensi daerah yang berbasis masyarakat
dan berwawasan lingkungan.

Edisi Mei-Juni 2013 4


Catatan awal di atas, dari barisan pen- Demikian halnya dengan lingkup perta-
gambangan sektor dengan pariwisata nian. Manggarai Barat memiliki lingkun-
sebagai leading sector diikuti sektor- gan alam yang subur dan masih lestari
sektor penunjang lainnya yang juga po- untuk usaha pertanian. Di atas kurang
tensial, yang diharapkan dapat mendo- lebih 14.672 ha yang diperuntukkan
rong terwujudnya Manggarai Barat yang bagi pengembangan persawahan terma-
sejahtera sebenarnya bukan joak, se- suk di Lembor, Terang dan Walang-
ruan omong kosong, apalagi tidak ber- Nggorang sebenarnya Manggarai Barat
dasar. Sebab sesungguhnya Manggarai cukup mampu untuk memenuhi kebutu- Tujuan utama dari pen-
Barat menyimpan-sembulkan potensi- han beras sendiri. Belum lagi terhitung
potensi untuk mewujudkan semuanya luasan lahan keringnya. Di atas luas gembangan sektor-sektor
itu. lahan kering yang mencapai 72.945 ha, di atas dengan pariwisata
Manggarai Barat adalah juga daerah
Di atas luas wilayah daratan sebesar
yang sangat potensial untuk mengem- sebagai kepala gerbon-
2.947,50 km2 tersimpan kehidupan-
kesuburan dan di kedalaman wilayah
bangkan komoditi perkebunan, hortikul- gnya adalah untuk me-
tura dan komoditi pangan semusim.
lautan yang luasnya 6.052,50 km2 ini wujudkan Kabupaten
sesungguhnya memendar kehidupan Potensi lain yang juga menjanjikan
dan keindahan yang luar biasa. adalah tumbuhnya bidang pariwisata, Manggarai Barat yang se-
Dari sisi pariwisata sebenarnya kita
yang pada saat yang sama terbuka pe- jahtera melalui optimali-
luang baru bagi pasar produk pertanian
cukup diri untuk mengisahkannya lagi,
dan industry ekonomi kreatif. Daya tarik sasi pemanfaatan potensi
lantaran sebagai salah satu kabupaten
kepulauan di NTT dengan kemajemukan
Taman Nasional Komodo sebagai salah daerah yang berbasis ma-
satu keajaiban dunia baru, ditambah
penduduknya, keindahan lautnya, keelo-
dengan potensi pariwisata alam dan
syarakat dan berwawasan
kan ikan dan terumbu karang, kecanti-
kan pasir pesisir, kemegahan bukitnya,
budaya, puluhan ribu turis local dan lingkungan.
manca-negara datang mengunjungi
kesunyian hutannya, kekhasan kebia-
daerah ini. Selain sajian pangan local
saan dan budayanya, keheningan gua-
hasil industry ekonomi kreatif, tum-
guanya, pun keajaiban binatang
buhnya hotel dan restoran menciptakan
(komodo), Manggarai Barat adalah anu-
peluang bagi pasar produk pertanian.
gerah Tuhan paling indah.

Edisi Mei-Juni 2013 5


Lancarnya kapal ferry dan pesawat setiap hari menyebabkan produk dari luar dengan mudah sampai ke kota-kota utama di
Manggarai, terutama Labuan Bajo, dibandingkan dengan produk-produk petani di desa-desa dan di kantong-kantong produksi
pertanian seperti Terang, Macang Pacar, Kuwus dan Tentang.

N amun ironisnya potensi-potensi di


atas justru tidak dikelola secara
maksimal, bahkan berbanding
terbalik dengan ekspektasi pembangunan
atau Lombok. Dan sayangnya, produk
tenun NTT apalagi Manggarai masih
berupa kain lembar biasa, belum
menjadi barang siap jadi atau yang
lahan yang subur, dan sebagian besar
penduduk Manggarai Barat adalah
petani. Kantong-kantong produksi
pangan dibiarkan nyenyak tertidur
yang diharapkan. Tidak hanya pemba- diolah menjadi varian jenis guna yang (lahan tidur) parahnya lagi para pemilik
gunan pariwisata yang nyaris tidak bersa- lain. Kalaupun ada, itu bukan inisiatif tanah begitu mudah untuk menggadai
sar pada pelibatan masyarakat lokal dan terobosan yang dilakukan dan atau menjual tanahnya untuk para
apalagi manfaat yang mereka dapatkan, komunitas penenun itu sendiri. Tidak pemilik modal yang peruntukannya tidak
pembangunan pertanian dan ekonomi hanya itu, kami juga menemukan tidak berkaitan dengan pengambangan
kreatif yang sejatinya menjadi ‗‘pekerjaan ada pusat ekonomi kreatif milik pertanian.
utama‘‘ mayoritas penduduk Manggarai masyarakat hal ini diperparah dengan
Jadi, ada kesan kita gagal
Barat justru tidak digarap maksimal. program-program pemberdayaan yang
memanfaatkan peluang pertanian dari
menyentuh pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi kreatif misalnya, sektor pariwisata dan dari pasar
kreatif cenderung berjangka pendek.
tercatat diperkirakan ada kurang lebih konsumsi lokal. Ada kesan pula, fungsi
3000-an penenun terampil di Manggarai Ironi yang sama dan yang paling ‗aneh control yang diturunkan dalam dan
Raya (yang tersebar di Cibal, Todo, di negeri keajaiban dunia ini‘ adalah melalui kebijakan-kebijakan pemerintah
Lambaleda dan Kempo). Ada lebih dari 20 bahwa produk-produk pertanian seperti tidak berjalan, tepatnya tidak berpihak
Art Shop di Labuan Bajo, termasuk yang Sayur dan buah-buahan bahkan bumbu pada pembangunan ekonomi pertanian
ada di hotel berbintang. Namun produk dapur datang dari Bima, Makasar, Bali, masyarakat lokal.
mereka sebagian besar datang dari Bali bahkan Surabaya. Padahal kita memiliki

Edisi Edisi Juli-Agustus


Edisi Mei-Juni
Mei-Juni 2013
2013 2013 6
Pertanyaan Kita, Mengapa Itu di Manggarai Barat ini tidak signifikan, uji-coba tempat dimana petani dapat
dengan akibat pada kekalahan dan ketak- belajar dan mengasah pengalaman.
Bisa Terjadi? berdayaan petani. Program-program pelatihan dari
Pemerintah artificial dan tanpa terobosan
Persoalan informasi dan pengeta- berorientasi pasar.
Kami menemukan enam persoalan utama huan
yang menjadi sebab dari ‗kekalahan‘ Petani Ketergantungan pada imput luar
Ada asimetri informasi antara petani
(termasuk nelayan dan Pengrajin Lokal) kita Manggarai dan para pemasok produk dari Ketergantungan petani Manggarai Barat
di tengah pusaran arus pariwisata itu. Yakni: luar, dan juga gap informasi antara petani pada input dari luar seperti pupuk dan
Terkait kebijakan pembangunan infras- dan birokrat dengan pelaku bisnis pariwi- pestisida kimia, serta tidak tersedianya
truktur transportasi sata. Petani Manggarai tidak memiliki in- benih lokal yang bermutu. Hal itu
formasi tentang produk apa yang dibutuh- diperparah dengan mulai musnahnya
Kendati infransturktur transportasi di Mang- kan di pasar umum dan pasar pariwisata, benih-benih local. Input-input kimia
garai Barat relative baik dan terus mengalami kualitas, kuantitas dan waktunya. Infor- bikinan pabrik tidak saja dipromosikan dan
peningkatan selama beberapa tahun terakhir, masi yang sama justru dimiliki oleh pema- diperdagangkan oleh pedagang-pedagang
namun polanya menunjukkan bahwa pem- sok dari luar. Juga tidak ada yang men- Cina dan jaringan mereka, tetapi juga
bangunan infrastruktur lebih melayani kepen- jembatani komunikasi antara petani dan terdistribusi lewat program-program
tingan turisme dan perdagangan dibanding- pelaku bisnis pariwisata, sehingga tidak subsidi pemerintah. Benih-benih yang
kan dengan menjawab kepentingan petani terjalin kerja sama. dijual umum pun memiliki kualitas rendah
dan masyarakat pedesaan. (tidak tumbuh), tanpa control pemerintah,
Soal keterampilan dan pengalaman dan tak ada mekanisme complain dan
Di Manggarai Barat misalnya dibangun pela- petani
buhan kapal dan fery serta pelabuhan pariwi- ganti rugi petani. Persoalan ini
sata serta bandara dengan kualitas baik, Mayoritas petani bertani secara kuno, menempatkan petani pada posisi rentan.
namun jalan-jalan ke desa-desa masih sama tanpa sentuhan teknik dan teknologi tepat Lemahnya posisi tawar dan tidak
buruknya dengan keadaan 5-10 tahun lalu. guna, dan tanpa peningkatan kapasitas adanya organisasi petani
Tahun 2013, ruang tunggu di Bandara Komo- secara konstruktif. Mayoritas petani juga
do menghabiskan anggaran 35 milyard ru- menanam tanaman yang sudah biasa Petani Manggarai Barat memiliki posisi
piah, dan dalam rangka Sail Komodo juga dibudidayakan, dan jarang sekali ada tawar amat rendah dan tidak memiliki
akan dibangun dermaga apung untuk pariwi- petani yang menanam produk unggulan organisasi. Kelompok-kelompok petani
sata dengan anggaran yang kurang-lebih yang dibutuhkan pasar dan yang yang dibentuk pemerintah umumnya bero-
sama. Ironisnya, selain jalan Negara trans- harganya tinggi. Berbagai wawancara rientasi proyek. Ada proyek, ada kelom-
Flores, jalan-jalan yang menghubungkan kami menemukan bahwa persoalan ini pok. Habis proyek, habis pemberdayaan.
kecamatan-kecamatan di daerah ini hanya terkait dengan tidak adanya informasi di Akibatnya tidak hanya hak-hak petani
diperbaiki dengan anggaran minim tidak le- kalangan petani dan tidak adanya yang tidak diperjuangkan bahkan tertutup
bih dari satu milyard rupiah. pengalaman (pembelajaran) untuk untuk diperjuangkan tetapi juga hasilnya
menanam produk-produk baru. Sebab lain adalah tidak ada hasil.
Jelas, dermaga, bandara, dan jalan trans- adalah tidak adanya pusat pelatihan dan
flores ini bermanfaat untuk turisme dan per-
dagangan (pasokan barang pedagang besar
dari Jawa), sementara jalan pedesaan yang
menyangkut kepentingan petani justru tidak
dibangun. Lancarnya kapal ferry dan pesawat
setiap hari menyebabkan produk dari luar
dengan mudah sampai ke kota-kota utama di
Manggarai, terutama Labuan Bajo, diban-
dingkan dengan produk-produk petani di
desa-desa dan di kantong-kantong produksi
pertanian seperti Terang, Macang Pacar,
Tentang dll.
Alokasi APBD untuk sector pertanian
Kajian APBD menunjukkan bahwa kendati 80
-90 % penduduk Manggarai Barat adalah
petani, hanya 3-5% APBD dialokasikan untuk
Dinas Pertanian. Dana itupun sebagian besar
habis untuk gaji dan belanja birokrat. Belanja
langsung pun dicaplok birokrat lewat biaya
perjalanan dinas, honor tambahan, dan fasili-
tas kantor yang terkait proyek. Yang benar-
benar sampai ke masyarakat hanya pemban-
gunan proyek fisik dan bantuan proyek pro-
gram dengan dana yang sama sekali tidak
signifikan. Dengan anggaran kecil yang juga
sebagian besar habis untuk kepentingan bi-
rokrat, jelas bahwa pembangunan pertanian

Edisi 2013
Edisi Mei-Juni Juli-Agustus 2013 77
Pertanian sekarang ini milik siapa dan
siapa yang diuntungkan? Ini sebuah per-
tanyaan yang diajukan oleh penulis ketika
baga tersebut mempunyai anggaran untuk
itu. Sehingga mau tidak mau petani harus
meminjam dari tengkulak/rentenir dengan
D ekade 70-an, Pemerintahan ORBA
menggaungkan ‗Revolusi Hijau‘
guna menggejot produksi beras setelah
memfasilitasi pendidikan pertanian berke- bunga sangat tinggi tentunya. Sedangkan berkenalan dengan International Rice
lanjutan di Susteran St.Damianus Bi- bank tidak berani meminjamkan modal Research Institute (IRRI) yang bermarkas
nongko dengan beberapa petani pada karena kuatir petani tidak mampu untuk di Filipina. Dari IRRI Pemerintahan ORBA
tanggal 24-25 Mei 2013 yang lalu. mengembalikannya atau karena tidak mendapatkan varietas padi baru yang
seksi untuk ukuran perputaran uang. masa panennya terbilang singkat dan
Selintas para peserta terdiam, mungkin memiliki produktivitas lebih tinggi.
sedang memilkirkan jawabannya. Namun Alih-alih kalau tidak bisa meminjam ter-
ketika fasilitator mulai memandu dengan paksa menjual sebagian tanahnya untuk Tidak hanya varietas baru yang ditebar di
membuat tabel untuk sekedar memband- mendapatkan modal taninya. Namun ka- sawah-sawah petani. Pemerintah pun
ingkan pertanian sebelum revolusi hijau dang kala kebutuhan input pertanian juga menyuntikan dana yang tidak kalah besar
dan setelah revolusi hijau mereka mulai semakin mahal dan modal untuk proses untuk produk pupuk dan pestisida kimia
memahami arah jawaban pertanyaan di bercocok tanam juga semakin tinggi se- seperti urea, TSP, KCL dan pestisida.
atas. hingga tidak mencukupi untuk kebutuhan
Berbagai jenis benih lokal pun dilarang,
modal tani dan biaya hidup. Tergadai se-
Tabel di bawah ini merupakan hasil diskusi kebiasaan bertani alami ditinggalkan.
mua tanah dan migrasi ke kota menjadi
dari pertanyaan di atas. Dari tabel terse- Terkenal pada ketika itu ‗bibit padi ajaib‘
buruh dan bisa jadi tetap di kampong dan
but kemudian di tarik kesimpulan bahwa yang hasilnya spektakuler. Disusul benih
menjadi buruh di tanah yang pernah
yang diuntungkan dari proses pertanian unggul produksi IRRI seperti IR36, IR48,
mereka miliki. Dan siapa yang membeli
sekarang ini adalah perusahaan atau IR54, IR64 dll. Benih lokal seperti Woja
tanah mereka, pastinya yang memiliki
pabrik yang memproduksi benih, pupuk Laka, Bengawan, Rojolele, Unus, Mentik,
modal.
dan obat hama tersebut. Selanjutnya yang Cianjut ditinggalkan.
mendapatkan keuntungan kedua adalah Nah, dari kondisi yang di atas apa yang
Hasilnya terbukti, pada tahun 1984/1985
para agen dan toko pertanian yang meru- harusnya bisa dibuat? Ini pertanyaan yang
Indonesia mencapai swasembada beras.
pakan perpanjangan tangan perusahaan sering muncul dan memang selintas mu-
Indonesia dijadikan role model pertanian
atau pabrik tersebut. Sedangkan pemerin- dah untuk menjawabnya namun sangat
bagi negara-negara berkembang. Dan
tah atau lembaga lain juga merupakan sulit untuk melaksanakannya. Namun
Soeharto pun dianugerahi ‗medali emas‘
perpanjangan tangan dari perusahaan yang perlu digarisbawahi adalah semangat
Organisasi Pangan Dunia (FAO).
atau pabrik dan terkadang memanfaatkan dari pertanian berkelanjutnya itu.
keberadaan agen dan toko pertanian un- Tahukah anda hasilnya sekarang? Apa
Semangat kemandirian dengan meman-
tuk bisa mendapat benih, pupuk dan obat dampak dari ‗revolusi hijau‘? Apa dampak
faatkan potensi-potensi yang ada di seki-
hama yang kemudian diberikan kepada dari kebijakan yang tidak berjangka pan-
tar kita (input pertanian local), tanpa lagi
masyarakat petani. jang?
harus tergantung dengan pada industry
Ujung-ujungnya tetap perusahaan/pabrik benih, pupuk dan obat hama dan pasar. Sekedar sebagai misal. Lihatlah ham-
dan agen/toko pertanian yang mendapat- Semangat untuk memperbaiki ekosistem paran persawahan Lembor, pupuk kimia
kan keuntungan dari transaksi tersebut. yang telah rusak. Semangat untuk tidak hanya telah lama mendegradasi
menghasilkan pangan sehat serta mem- tingkat kesuburan tanah, tetapi juga
Kemudian dari tabel yang sama disimpul-
perbaiki pranata social (baca : kearifan hama jadi pemenang bebas mengisap
kan juga bahwa yang bisa melakukan
local yang pernah ada) serta praktik ber- sari manisnya. Lantaran ekosistemnya
proses bercocok tanam hanya mereka
tani yang lebih berkesetaraan antara laki- telah rusak, rantai makanan terputus.
yang mempunyai modal (baca : uang)
laki dan perempuan.
karena benih, pupuk dan obat hama se- Pemerintah pun pusing tujuh keliling,
mua harus dibeli. Mereka yang tidak petani pun pening terpelanting. Hinggal
punya uang hanya menjadi penonton dan muncul beras miskin (raskin). Sebuah
*) John Pluto Sinulingga jawaban setengah hati untuk negeri yang
menanti kemurahan hati pemerintah dan
lembaga tertentu untuk memberikan ban- dibilang agraris.
tuan. Itupun kalau pemerintah atau lem-
Itu sudah!

Edisi Mei-Juni 2013 8


STOP KERJA SENDIRI-SENDIRI! Perlu adanya aksi bersama (multistakeholder)
lantaran sudah saatnya kita bekerja bersama. Pemerintah, swasta, koperasi,
kelompok masyarakat sipil, pelaku pasar wisata, pun masyarakat itu sendiri punya
kapasitas dan kemampuannya masing-masing, tapi belum maksimal untuk
bersinergi.

T erdapat tawaran solusi percepatan perubahan. Solusi


yang dimaksud pertama-tama perlu dibaca bukan
sebagai tawaran final, tetapi solusi mentah yang
perlu untuk dipertimbangkan bersama-sama.
Perlu adanya pemetaan ulang perihal pusat-pusat produksi
pangan. Jika sudah, perlu diberi penguatan-penguatan.
Pada saat yang sama, diharuskan untuk memperkuat
produksi lokal: sayuran, buah-buahan, dan industri kreatif.
Perlu adanya pusat-pusat pelatihan sebagai bagian dari
upaya penguatan sumber daya manusia masyarakat. Pertemuan Kelompok Tani Anggota Koperasi SUKA DAMAI La-
Dukung tumbuhnya pusat-pusat pelatihan. Maksimalisasi buan Bajo bersama Pengurus dan Divisi Pertanian SUNSPIRIT
fungsi dan tujuan Kantor BPP yang ada di kecamatan- dalam rangka kerjasama penanaman benih padi Woja Laka
kecamatan, tidak hanya sebagai pusat pertanian dan kebun
contoh, tetapi juga sebagai medium penguatan
peningkatan sumber daya petani. Atau sebagai sentra
koperasi petani, koperasi benih dan pusat pengelolaan
pupuk organic, nutrisi, dan pestisida organic.
Pangan lokal jangan dijadikan hanya sekedar sebagai
wacana. Pangan lokal harus benar-benar diproduksi oleh
petani-petani lokal, mulai dari penanaman sampai pema-
saran harus benar-benar dilakukan secara alamiah/lokal
dan organic. Pada saat yang sama perlu digalakan perta-
nian alami/ramah lingkungan.
Bangun jejaring pasar khusus untuk produk lokal. Tawaran
menengah dan jangka panjang, manggarai Barat perlu ada
pusat pasar produk pangan lokal dan pusat produk ekonomi
kreatif. Tawaran jangka pendek, pemerintah dalam
membangun sinergi dengan pihak swasta dan masyarakat
sipil sudah saatnya menjadi leader dan sentra informasi
pasar perihal ini.
Perlu strategi khusus pemerintah. Apapun bentuk
pemberdayaan harus secara sungguh menjawab kebutuhan Woja Laka yang ditanam di atas lahan Koperasi sudah siap untuk
dan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan proyek, dipanen dan dipasarkan
apalagi kepentingan ‗kepentingan‘.
Strategi pemberdayaan harus ‗dipertobatkan‘ bukan hanya
sekedar bentuk kelompok, bagi duit, lalu selanjutnya tanpa
pendampingan lanjutan. Tetapi yang paling penting adalah
pendampaingan intensif dan berkelanjutan yang dirancang
secara operasional dan sistematis.
Perlu adanya aksi bersama (multistakeholder) lantaran
sudah saatnya kita bekerja bersama. Pemerintah, swasta,
kelompok masyarakat sipil, pun masyarakat itu sendiri
punya kapasitas dan kemampuannya masing-masing, tapi
belum maksimal untuk bersinergi. Rancang bangun yang
sinergis tidak hanya dalam tataran wacana tetapi juga
dalam rancangan aksi.

Panen Perdana yang dihadiri oleh Pemerintah

Edisi Mei-Juni 2013 9


*) Cypri Jehan Paju Dale

K
Dikayakan oleh Sistem
aya atau miskin itu bukan
Menjadi kaya adalah proses. Miliki modal, kuasai alat dan sarana
keadaan statis, melainkan produksi, produksi barang atau jasa, ekploitasi sumber daya,
termasuk eksploitasi buruh, akumulasi modal; terus berulang,
sebuah proses. Orang sehingga kekayaan menggempal. Pemilik modal atau pengusaha,
tidak tiba-tiba menjadi kaya atau pemodal, atau investor membentuk perusahan atau korporasi.

tiba-tiba menjadi miskin. Namun perlu dicatat bahwa seluruh modal mereka bukan milik
mereka sendiri. Kita semua maklum, seringkali kekayaan mereka
Selanjutnya, proses menjadi kaya adalah pinjamam bank, yang berarti juga tabungan masyarakat
banyak. Dan soal penguasan sumber daya, alat dan sarana
atau miskin bukan hanya proses produksi itu juga penting kita lihat dengan kritis.
ekonomi, sebuah hasil usaha Para penguasa diuntungkan oleh sistem ekonomi dan politik
semata; tetapi proses yang neolibaral; di mana kekayaan alam yang sesungguhnya milik
kolektif masyarakat, dikuasai oleh negara untuk diserahkan
kompleks, melibatkan faktor-faktor kepada para pengusaha itu untuk dieksploitasi. Sebagai misal
perusahaan tambang. Pemerintah memberikan Izin Usaha
ekonomi, politik, sosial dan Pertambangan, dan dengan itu mereka menguasai sumber daya
budaya. tambang, mengeksplorasi dan mengekspolitasinya, membayar
(sedikit) royalti dan pajak ke pemerintah, dan mengambil untung
untuk akumulasi modal lebih banyak.
Eksploitasi buruh juga demikian. Investor, penguasaha atau
pemilik tidak bekerja seperti para buruh bekerja; sistem
kapitalistislah yang bekerja untuk mereka. Dan buruh, dalam
sistem itu adalah kaki dan tangan pengusaha untuk menumpuk
modal semakin besar. Akrab dalam pengalaman kita bagaimana
buruh dibayar tidak layak, tetapi perusahaan terus menumpuk
untung. Tetapi eksploitasi tidak hanya bekerja dengan cara kejam
seperti itu.
Dalam bahasa Marx eksploitasi itu adalah nilai lebih (surplus value)
yang diambil pemilik modal antara nilai pasar/jual dengan nilai
produksi. Jadi orang yang menjadi kaya adalah orang yang
didukung oleh sistem untuk penguasaan modal, penguasaan alat
dan saran produksi, akses eksploitasi sumber daya, akses
eksploitasi. Orang kaya adalah mereka yang diuntungkan oleh
sistem ekonomi kapitalis.
Eksklusi Sosial
Bagaimana dengan orang miskin? Banyak yang beranggapan
bahwa miskin itu sebuah keadaan statis, sebuah nasib, sebuah
keterpurukan sejak awal. Namun tidak semua orang miskin itu
miskin dengan cara itu. Banyak orang menjadi miskin oleh karena
sistem menjadikan mereka miskin atau semakin miskin. Untuk itu
kita akan terbantu dengan secara kritis bertanya siapa orang
miskin itu, bagaimana mereka menjadi miskin, mengapa mereka
miskin, kapan mereka jadi miskin?
Mungkin lebih baik hal ini saya jelaskan dengan contoh konkret.
Pemerintah, LSM, dan sejumlah koorporasi mencatat bahwa di
Pulau Komodo ada 300 KK miskin (4800 jiwa). Kemudian mereka

Edisi
EdisiMei-Juni
Mei-Juni2013
2013
10
10
....Para ahli menyebut proses macam ini sebagai ‘ekslusi
sosial‘, sebuah proses di mana masyarakat dihempaskan dari proses dan
manfaat pembangunan, dan dibatasi akses untuk menguasai, mengelola,
dan memanfaatkan potensi-potensi untuk kesejahteraan...

dibantu oleh berbagai proyek pemerintah, CSR bank, dan area. Sebuah perbadingan yang jauh sekali. Jadi sejak menjadi
atau sebuah Yayasan. Bumi Manusia Komodo ini, yaitu tanah, taman nasional, mereka tidak saja tidak punya tanah sama
air, hutan, padang, pantai, laut, dan segala isinya ditetapkan sekali, tetapi ruang lingkup hidup dan mata pencaharian mereka
sebagai Taman Nasional pada tahun 1980, menjadi warisan menjadi sangat terbatas. Manusia Komodo menjadi miskin. Dan
alam dunia pada tahun 1990 dan pada tahun 2011 menjadi bumi mereka menjadi lahan konservasi dan bisnis pariwisata.
satu dari tujuh keajaiban dunia. Bumi Manusia Komodo ini
Contoh lain adalah derita petani kopi Manggarai, yang oleh
adalah lahan paling subur proyek-proyek konservasi dan
karena sistem perdagangan yang tidak adil, tetap terpuruk
pariwisata. Seluruh pembangunan dan bisnis pariwisata dan
dalam kemiskinan, sementara para pedagang pengumpul dan
konservasi yang ada di Manggarai Barat sekarang ini berdaya
eksportir menjadi semakin kaya raya. Sementara infrastruktur
tarik utama bumi manusia komodo ini.
perdagangan (seperti jalan utama trans-Flores dan pelabuhan,
Investor-investor pariwisata, besar dan kecil, dalam dan luar dan bandara) terus-menerus diperbaiki dengan menyedot
negeri, membanjir ke Manggarai Barat. Bisnis pariwisata ini anggaran publik yang besar, jalan-jalan desa masih sangat
mendatangkan ratusan perusahaan yang mendirikan hotel, buruk, dengan akibat pada tingginya biaya yang ditanggung
resort, biro perjalanan, perusahaan diving, restauran, petani. Jadi petani di pedesaan menjadi miskin atau tetap miskin
pesawat, dan seterusnya. Berkisar 50 ribu turis mengunjungi bukan karena nasib, tetapi karena sistem perdagangan dan
Bumi Manusia Komodo ini setiap tahun, menjadi sumber pembangunan infrastruktur yang tidak berpihak kepada
keuntungan bagi pengusaha bidang pariwisata. Pemeirntah perbaikan kesejahteraan mereka.
juga kelimpahan proyek, bukan saja proyek Sail Komodo
Mudah-mudahan dari contoh itu menjadi jelas bagaimana proses
yang pada tahun 2013 ini, tetapi proyek-proyek sebelumnya
orang menjadi miskin, dan bagaimana proses itu merupakan
juga. Apa yang didapat orang komodo? Mereka disebut
komplikasi praktek-praktek politik, ekonomi, sosial, budaya dan
miskin, dan menjadi sasaran proyek pengentasan
hukum, yang bekerja sedemikian rupa sehingga pemodal
kemiskinan. TNK menjadi begitu terkenal di manca negera,
menguasai ruang dan sumber daya, dan masyarakat setempat
menjadi sumber keuntungan, menjadi kebanggaan
dimiskinkan. Para ahli menyebut proses macam ini sebagai
Indonesia, tetapi mereka tetap miskin. Ajaib dan aneh
‗ekslusi sosial‘, sebuah proses di mana masyarakat dihempaskan
sekaligus.
dari proses dan manfaat pembangunan, dan dibatasi akses untuk
Mengapa orang Komodo miskin dan bagaimana mereka menguasai, mengelola, dan memanfaatkan potensi-potensi
menjadi miskin? Untuk itu kita perlu sebuah kajian untuk kesejahteraan.
perbandingan. Pulau Kelor, pulau Sebayur, pulau Bidadari –
Anda Kaki-tangan Penguasa?
yaitu tetangga pulau komodo yang terletak di luar garis batas
Taman Nasioanl— ‗dijual‘ oleh sejumlah tokoh masyarakat Ke mana arah argumen tulisan ini? Terserah Anda mau ke mana.
setempat dengan harga milyaran rupiah kepada investor. Kalau Anda elite politik dan ekonomi, atau kalau Anda kaki
Orang Komodo tidak dapat menjual tanah sejengkal pun, tangan mereka, atau boleh jadi Anda adalah orang yang
karena sejak ditetapkan sebagai Taman Nasional, sekali lagi, sedemikian bebalnya sehingga mau terperdaya dalam tipu-daya
sejak ditetapkan sebagai taman Nasional, hak orang Komodo mereka, maka Anda akan menganggap paparan kritis seperti ini
atas tanah sudah dihapus. Tidak ada kepemilikan tanah, sebagai angin lalu. Tetapi kalau Anda cukup cerdas, dan nurani
pribadi atau kolektif, legal atau adat, dalam taman nasional. Anda diilhami rasa keadilan, dan jiwa Anda dikobari semangat
Itu aturan konservasi. Jadi yang membedakan orang pembaharuan, barangkali Anda sudah mulai sadar bahwa
tentagga pulau dengan orang komodo adalah bahwa mereka pembangunan, konservasi, penanaman modal, investasi,
ada dalam garis, tetangga mereka di luar garis. Garis itu pariwisata, pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan,
sangat menentukan menjadi miskin atau kaya. (Perlu dan barang-barang lain yang sejenis bukanlah konsep dan
ditegaskan bahwa saya bukan kritikus anti-konservasi. praktek yang netral dan sepenuhnya baik. Mereka adalah proses
Argumen ini hanya menunjukkan bahwa model konservasi dan praktek yang memiliki dua sisi yang kontras: memang
TNK sekarang ini memang bermasalah; dan ada model menguntungkan bagi segelintir orang, dan kejam bagi
konservasi lain yang tidak memarginalkan masyarakat pemilik sekelompok orang lain. Mereka adalah proses-proses yang
ekosistem). memang mendatangkan kekayaan, tetapi hanya bagi segelintir
orang. Tetapi bagi banyak orang lain, mereka adalah kisah yang
Tidak berhenti sampai di situ. Di dalam taman nasional juga
lain sama sekali.
ada zonase. Dari total 40.728 ha luas daratan dan 132.572
perairan yang menjadi bagian TNK, wilayah yang bisa *) Untuk paparan lebih lengkap tentang Paradoks Pembangunan di
dimasuki dan dimanfaatkan oleh masyarakat tidak maksimal. Manggarai Raya, baca buku “Keajaiban Dunia, Keanehan Indonesia:
Itupun harus dengan izin BTNK. Mereka tidak bisa bebas, Pembanguna, Keterjajahan, dan Kemiskinan Struktural‖ (Sunspirit
karena ada aturan dan polisi, serta petugas BTNK, yang Publisher, 2013)
digaji dari uang negara dan disubsidi oleh pebisnis pariwisata
dan LSM konservasi yang mengawasi penegakan aturan itu.
Sementara bisnis pariwisata dapat dilakukan di hampir semua

Edisi
Edisi Mei-Juni
Mei-Juni 2013
2013 11
11
*) Ignasius Jaques Juru Manusia adalah makhluk yang mampu mengenali dirinya
sendiri sebagai korban, menyadari kondisi
ketertindasannya dan pada akhirnya dia ada bukan untuk
mati tetapi untuk emansipasi. Emansipasi bukan harapan
tapi fundamen bagi kita untuk terus menjadi manusia yang
bersuara lebih kencang dari suatu tirani. Pernyataan
Badiou tersebut menjadi titik reflektif bagi kita yang
menyebut diri sebagai warga negara, sosok demos dalam
demokrasi. Namun apakah warga negara hanya
dinarasikan dalam penjelasan demikian? mengapa
ketertindasan justru tetap membiak walaupun penegasan
sebagai warga negara yang baik selalu disematkan oleh
mereka yang berpartisipasi dalam suatu ritual
“PIL”=PILPRES, PILKADA, PILEG”? dan mengapa
Ketertindasan itu tidak pernah luput dari mereka yang
menunggu pemenuhan haknya oleh negara? inilah
ambiguitas yang menjadi penjelas bagi kita untuk
memahami bahwa bahwa kewarganegaraan adalah
penanda tanpa penjelasan tunggal. Atau dalam rumusan
lain, menjadi warga negara berarti selalu berada dalam
medan diskursif yang khas.

Warga Negara tidak menjadi Tulisan ini-lebih tepat disebut sketsa-berusaha untuk
menjelaskan secara singkat dan padat mengenai wacana
orang-orang yang karena kewarganegaraan. Sebagai wacana, mengkaji
kewarganegaraan tidak lagi dimulai dengan pertanyaan
kepasifannya menjadi mereka ontologis, apakah kewarganegaraan itu? Melainkan
yang berada di luar hitungan, dipandu dengan aspek epistemologis, yakni, bagaimana
kewarganegaraan dikonstruksi menjadi suatu wacana
tetapi harus menjadi manusia politik yang khas? Menjawab pertanyaan epistemologis
tersebut, sketsa ini mencoba menjelaskan dua narasi
politik yang selalu berada sekaligus yakni wacana Kewarganegaraan Liberal dan
Kewarganegaraan Radikal. Yang pertama merujuk pada
dalam hitungan karena wacana hegemonik yang memproduksi dan mereproduksi
ketertindasan dan yang kedua Wacana Kewarganegaraan
kehadiran mereka sebagai Radikal sebagai arus balik yang membawa harapan bagi
subjek yang berdaya. suatu transfomrasi politik atau suatu emansipasi yang
meluas.

Wacana Kewarganegaraan Liberal: arus utama yang


dipertanyakan!

Anda mungkin salah satu dari orang yang merasa diri


telah menjadi seorang warga negara yang baik saat
kelingking anda keluar dari sebotol tinta kecil yang
mengukuhkan partisipasi anda dalam suatu sistem
demokrasi dan sejak saat itu anda menunggu wakil anda
yang telah berkompetisi merebut otoritas publik untuk
bekerja dalam rangka pemenuhan hak-hak anda yang
telah dirumuskan dalam konstitusi dan hukum yang
berlaku.

Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 12
Pikiran dan tindakan anda dalam ilustrasi di atas karena kepasifannya menjadi mereka yang berada di luar
menjelaskan peristiwa diskursif yakni anda yang terbentuk hitungan, tetapi harus menjadi manusia politik yang selalu
dalam dan melalui wacana Kewarganegaraan Liberal. berada dalam hitungan karena kehadiran mereka sebagai
Melalui Wacana Kewarganegaraan Liberal, partisipasi anda subjek yang berdaya.
sebagai warga negara ditekankan pada bingkai prosedural
di mana sebagai individu yang memiliki hak, anda berhak Performativitas sebagai warga negara dimungkinkan oleh
untuk dipilih dan memilih dengan tujuan membentuk adanya urusan bersama (respublica) yang diartikulasikan
pemerintahan yang dapat menjamin hak-hak anda sebagai oleh berbagai identitas politik. Urusan bersama itu
warga negara. Dalam mekanisme tersebut, sebagai warga merupakan hasil dari identifikasi atau relasi kuasa yang
negara anda memiliki posisi sebagai yang diwakili dan yang terbentuk antara berbagai elemen warga. Identifikasi atau
mewakili. Sejalan dengan pemahaman di atas Weber relasi kuasa yang terbentuk antara berbagai identitas warga
mengemukakan bahwa demokrasi selalu mengandung bersifat radikal. Keradikalan di sini tidak merujuk pada
elemen-elemen yang aktif secara politik dan yang pasif militansi agen politik yang disebut warga dalam
secara politik. Mereka yang aktif secara politik adalah orang mengartikulasikan hak-haknya tetapi keradikalan
-orang yang menduduki jabatan publik sedangkan, warga menjelaskan kerentanan relasi kuasa berbagai identitas
yang pasif adalah mereka yang diwakili. Terhadap mereka politik warga dalam merumuskan apa itu urusan bersama.
yang diwakili inilah kata “keengganan rakyat” disematkan.
Reduksi demokrasi menjadi sekadar mekanisme untuk Relasi antara warga dalam kewaragenegaraan radikal
melegitimasi otoritas elit politik juga telah dielaborasi oleh terbingkai dalam pola solidaristik dan agonistik. Pola
Schumpeter. Dia menyatakan bahwa peran rakyat dalam solidaristik terbentuk melalui afiliasi warga ke dalam
demokrasi hanya semata-mata melahirkan pemerintah atau komunitas politik tertentu. Namun afiliasi ini selalu
dalam istilah dia demokrasi hanya sekadar model bersamaan dengan hadirnya constitutive outside, yaitu
pelembagaan politik, atau sering disebut demokrasi sesuatu yang berada di luar sekaligus menjadi
prosedural (Dalam Abrahamsen, 2004:114). ketidakmungkinan bagi kepenuhan komunitas tersebut.
Kondisi ini menyebabkan ruang demokrasi selalu diisi oleh
Konstruksi tersebut melahirkan warga yang pasif secara berbagai artikulasi warga yang berelasi secara konfliktual,
politik dan juga jebakan elitisme yang pada akhirnya atau agonistik.
mengokohkan politik tanpa emansipasi dalam wacana
kewarganegaraan liberal. Menurut Higley dan Burton dalam Namun yang menjadi proyek besar dari kewarganegaraan
bukunya elite fundation on liberal democracy, penggunaan radikal ialah bertindak secara hegemonik. Artinya, setiap
hak suara atau pemilihan oleh warga negara dalam pemilu warga negara harus mampu membangun kekuatan
hanya akan berpengaruh pada political outcome yang bersama dalam setiap artikulasi politiknya. Seperti yang
bersifat reguler bukan sesuatu yang bersifat substantif dijelaskan oleh Howarth dan Stavrakakis, Praktek
(Higley dan Burton, 2006:7). Hal ini mencirikan model Hegemoni merupakan aktivitas politik yang mengartikulasi
partisipasi negatif atau pasif atau dalam istilah Dhakidae berbagai identitas atau subjektivitas ke dalam proyek
warga negara sebagai pelaksana keputusan (Dhakidae, bersama (Howarth & Stavrakakis, 2000:14). Atau dalam
2003: 227). uraian yang lain, praktek hegemoni ialah suatu artikulasi
equivalensi yang membentuk pikiran kolektif dan strategi
Alur politik di atas menjadi tempat membiaknya politik yang konstrukstif yang memungkinkan kekuatan demokratik
penuh dengan korupsi, watak penindas dan juga warga negara mampu mendorong transformasi sosial.
ketertindasan. Warga Negara yang dipasifkan pun dibiarkan Proyek ini merupakan agenda yang menemukan makna
tak tentu arah dengan hak-hak konstitusional tanpa kontekstualnya dalam sistem yang melanggengkan
artikulasi konkrit dalam aktivitas politik. Di sanalah penindasan, korupsi, elitisme, dsb. Melalui praktek
Kewarganegaraan Liberal memiliki kerentanan mendasar. hegemoni, warga negara mampu mendorong transformasi
dalam dunia politik yang serba ambigu dan paradoks.
Kutub bertentangan: menjadi Warga Negara Radikal Tugasnya adalah membangun tatanan baru yang
demokratis dan emansipatif. Seperti yang dikemukakan
Titik pijak Kewarganegaraan Radikal ialah perfomativitas oleh Laclau, Hegemoni bukanlah tipe artikulasi yang
dalam ruang publik. Kewarganegaraan bergeser dari soal terbatas pada arena politik dalam maknanya yang sempit
status legal dan maksimalisasi kepentingan individu ke arah tetapi juga meliputi konstruksi budaya yang baru dan
keagenan yang aktif dari berbagai identitas pada rana mempengaruhi manusia pada tataran pembentukan
publik. Warga Negara tidak menjadi orang-orang yang identitas serta relasinya dengan lingkungan atau dunia.

Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 13
13
S ecara kultural dan struktural, posisi
dan peran perempuan dalam ruang
publik di Manggarai Barat, masih
dan karenanya mesti ditanggapi. Dan
tanggapan selayaknya datang dari kaum
perempuan sendiri dalam kerjasama
masing, sehingga dapat mencapai hasil dan
dampaknya bagi kesetaraan gender.

terpinggirkan. Dalam kultur Manggarai dengan semua pihak yang peduli. Karena Ada tiga bidang yang menjadi semacam
misalnya ada ungkapan ata one (orang itulah, Sunspirit for Justice and Peace dan pintu perjuangan gerakan perempuan
dalam) untuk menyebut kaum laki-laki dan LAP Timoris dalam komunikasi dengan Manggarai Barat, yaitu pertama, perjuan-
ata peang (orang luar) untuk menyebut beberapa aktor perempuan di Manggarai gan di bidang politik. Dalam agenda gera-
kaum perempuan. Ungkapan ini bias Barat, mencoba untuk menanggapi kan dibidang ini, gerakan perempuan
gender dan semakin memperkokoh fenomena ini dengan mendorong lahirnya Manggarai Barat ingin melakukan pendidi-
cengkraman budaya patriarkhi untuk posisi gerakan kaum perempuan di Manggarai kan politik dan mendorong partisipasi/
dan peran kaum perempuan di ruang Barat. keterlibatan kaum perempuan Manggarai
publik. Dalam struktur birokrasi saat ini Barat dalam bidang politik. Antara lain den-
misalnya, hanya ada satu saja orang Setelah beberapa pertemuan dalam bentuk gan melakukan konsolidasi semua calon
perempuan yang menempati posisi eselon workshop diselenggarakan, gerakan kaum legislative perempuan lintas partai untuk
dua (itupun mungkin karena mengurusi pertemuan ini berhasil merumuskan: 1) keterwakilan kaum perempuan di DPRD.
badan pemberdayaan perempuan) dan peta persoalan kaum perempuan:
puluhan lainnya di eselon tiga dan empat persoalan utama, akar persoalan dan Kedua, perjuangan dibidang ekonomi.
dari hampir ratusan pegawai negeri dampaknya, 2) visi dan misi gerakan Dalam agenda gerakan dibidang ini, gera-
setingkatnya. Partisipasi perempuan dalam perempuan di Manggarai Barat, 3) program kan perempuan Manggarai Barat hendak
dunia politik apalagi. Untuk periode yang dan agenda perjuangan gerakan membuka peluang usaha bagi kaum per-
tengah berjalan, tidak ada satupun perempuan di Manggarai Barat dan 4) empuan Manggarai Barat untuk berwir-
perempuan duduk di lembaga legislatif Managemen koordinasi gerakan kaum ausaha. Peluang pasar yang terbuka dari
daerah dari mayoritas populasi kaum perempuan di Manggarai Barat. Kaum kekayaan pariwisata merupakan daya
perempuan di Manggarai Barat. perempuan Manggarai Barat memandang dorong dalam membangun jiwa entrepre-
ada tiga persoalan utama yang menderah neur kaum perempuan Manggarai Barat.
Kenyataan ini, sekurang-kurangnya kaum perempuan Manggarai saat ini yaitu: Karena itu, gerakan pangan lokal dan eko-
menunjukkan dua hal. Pertama, ketidakberdayaan, ketidakadilan, dan nomi kreatif sedang digalakkan di desa-
masyarakat kita masih belum percaya diskriminasi. Ketiganya memiliki akar yang desa untuk menjangkau perempuan desa.
dengan kapasitas perempuan; bahwa kemudian melahirkan berbagai akibat/
perempuan tidak mampu, hanya sanggup dampak yang ditimbulkan darinya. Dalam Ketiga, perjuangan dibidang sosial-budaya.
mengurusi urusan rumah tangga gerakan ini mereka merumuskan visi untuk Dalam agenda gerakan dibidang ini, gera-
(domestik), sehingga tidak diberikan memperjuangkan dan mempromosikan kan perempuan Manggarai Barat bermak-
kesempatan dan akses untuk berperan dan keadilan dan kesetaraan gender di sud melakukan campaign dan penyadaran
terlibat di ruang publik. Hal ini dapat Manggarai Barat. Gender mainstreaming publik tentang gerakan kesetaraan gender.
dipandang sebagai kendala eksternal dari atau pengarus-utamaan gender merupakan Melalui medium teater Timung Tee,
partisipasi dan keterlibatan kaum suatu strategi yang dibangun untuk diskusi/seminar dan roadshow dari desa ke
perempuan di ruang publik. mewujudkan kesetaraan dan keadilan desa diharapkan ada peningkatan mindset
gender di berbagai bidang kehidupan. publik untuk respek dan peduli pada per-
Kedua, kendala internal, yang ada dalam soalan perempuan dan gerakan kesetaraan
diri perempuan sendiri seperti rendahnya Caranya adalah dengan mengintegrasikan gender.
motivasi untuk mengambil peran dan gender menjadi satu dimensi integral baik
terlibat di ruang publik, minimnya dalam penataan kehidupan pribadi/individu Mari kita dukung ibu, saudari, anak, adik
pengetahuan, rasa inferior dan tidak maupun dalam kebijakan dan program dan kakak kita perempuan untuk perjuan-
percaya diri dalam menjalankan kehidupan pembangunan daerah: mulai dari gan gerakan perempuan di tanah Mangga-
sosial-politiknya di ruang publik. Dua perencanaan, penyusunan program, proses rai Barat.***
persoalan yang saling berkelindan ini pengambilan keputusan, sampai dengan *) Ryan Nuhan
sedang menderah kaum perempuan kita, pelaksanaan tugas dan fungsi masing-

Edisi Mei-Juni 2013 14


D i banyak tempat atau daerah di Indo-
nesia, tradisi, adat dan budaya bisa

K
menjadi kekuatan yang melegalkan penin-
dasan terhadap perempuan. Di Laktutus ampung Melo, sama seperti Kampung Wae Rebo di Manggarai
Tengah, merupakan bagian penting dari pesona pariwisata
Desa Foho Eka, Kecamatan Nanaet Dubesi,
Flores. Kawasan perbukitan sekitar 17 kilometer dari Labuan
Kabupaten Belu misalnya masih terwaris
Bangsa-Bangsa (Labuan Bajo) ini tidak saja masyur dengan alamnya
hingga kini kebiasan serupa itu. Yaitu kebi-
yang asri dan subur, tetapi juga panorama yang menakjubkan.
asaan Feto Oan dan Nasai Naran.
Dari kawasan ini kita dapat menyaksikan hamparan gunung dan hutan
Feto Oan adalah kebiasaan yang membe- Mbeliling dan sekaligus dataran rendah dan laut Taman Nasional
bankan perempuan dengan aneka tanggun- Komodo. Letaknya di jalan negara pun membuat Melo makin istimewa.
gan. Sebagai misal jika dalam masyarakat Semua turis yang melintasi Flores menyempatkan diri datang atau
terjadi kematian atau mengadakan pesta singgah di kampung yang menjadi salah dari 5 desa yang mendapat
kenduri dan upacara adat, maka kaum per- predikat ―Desa Wisata‖ ini.
empuan diwajibkan untuk mengumpulkan
Tetapi percayakah Anda bahwa dengan segala keistimewaannya, dan
atau membayar tanggungan. Sementara
meski hanya 17 kilometer dari Ibu kota Kabupaten dan terletak di jalan
kaum laki-laki dibebaskan.
negara, Melo sampai tahun 2013 ini belum dilayani listrik?
Tidak hanya itu, kebiasaan Nasai Naran
jauh lebih menyakitkan perempuan. Nasai Total jumlah penduduk Melo adalah 70-an kk. Ironis memang, karena
Naran adalah ganti rugi berupa hewan kendati daya listrik PLN di Manggarai Barat terus meningkat, prioritas
(biasanya 3 ekor sapi) yang dibebankan utama lebih diberikan kepada hotel-hotel dan resort, dan bukan kepada
kepada seorang laki-laki yang kedapatan masyarakat. Sampai kapan Pemerintah membiarkan ironi seperti ini
melakukan hubungan suami istri dengan terus terjadi?
seorang perempuan secara tidak sah.
*) Cypri JPD
Hukum adat yang dibebankan kepada pihak
laki-laki yang tidak mau menikahi
‗korbannya‘ hanya sebatas itu. Dan jika itu
sudah dipenuhi maka perempuan korban
akan menjadi ‗bulan-bulanan‘ kaum laki-laki

D
yang lain. Beruntung jika ada yang mau
alam sebuah diskusi pendidikan pertanian berkelanjutan dengan
menikahinya. Namun jika tidak, sang
beberapa pengelola kebun di Susteran St. Damianus Binongko,
korban akan menjadi perempuan bebas
yang bisa ‗dimiliki‘ oleh lelaki siapa pun. Labuan Bajo Manggarai Barat seorang bapak tiba-tiba angkat bicara.
Dia mengeluhkan bahwa tanah sekarang ini sedang sakit lantaran ban-
yaknya zat-zat kimia yang selama ini digunakan para petani sudah
*) Yanti Lawa sejak proses pengolahan lahan sampai pada pemanenan. Akibatnya
tanah menjadi kian keras karena kehilangan banyak organisme (mati)
padahal seharusnya organism tersebut harus hidup dalam dalam tanah
dan selanjutnya menjadi pembentuk humus tanah.

“Ternyata pupuk yang selama ini kita berikan rakus di makan tanaman tetapi
tidak menyuburkan tanah” Kemudian dia melanjutkan penjelasannya, “saya
kira tanah-tanah kita perlu pil yang bisa mengembalikan kesehatan tanah kita
dari sakit yang berkepanjangan dan akan menjadi rumah lagi bagi mahluk-
mahluk hidup yang sebenarnya selama ini menguntungkan bagi petani” Ke-
mudian dia mengusulkan nama pil tersebut ” pil organic”.

Pil ini sangat murah tidak perlu dibeli di apotik, semua kita bisa mem-
buatnya dan bahan-bahan untuk membuatnya ada di sekitar kita.
Mereka hanya menunggu kita untuk turun mengambil, memprosesnya
dan menebarkan di kebun-kebun kita. Harapannya , semoga pil or-
ganic ini dapat segera dibuat dan digunakan.

*) John PS

Edisi Mei-Juni 2013 15


M ata Ayam punya tatapan yang khas dan
unik. Tatapannya tidak hanya elok dan mena-
wan untuk menarik perhatian (ayam) lawan
jenis, tetapi juga tajam dan berani. Dengan
matanya, ayam mampu meyakinkan kega-
gahannya, sebelum dengan tajinya memban-
tai lawannya.
Bagi masyarakat Manggarai Barat, ayam ti-
dak hanya bermakna seperti disebutkan di
atas. Secara religius dan filosophis, ayam
memiliki nilai lebih.
Secara social budaya Ayam adalah simbol
persaudaraan, kekerabatan dan keberanian.
Secara religius Ayam tidak hanya menjadi
medium penolak bala, tetapi juga sarana

M ama Elisabeth Abu (67),


salah seorang penenun
di desa Oenbit kecamatan In-
Nyaris hilangnya generasi
penenun muda sesungguhnya
hanyalah salah satu masalah
perjumpaan dengan para leluhur dan Sang
Pencipta.
Ayam Putih melambangkan keagungan, ke-
sana kabupaten TTU dengan dari sekian masalah yang sucian dan kepolosan. Sepang atau Ayam
miris mengisahan bahwa para menggerogoti tradisi tenun ikat Merah melambangkan kejantanan keberanian
penenun yang ada di desanya NTT. dan kemegahan. Ayam Hitam melambangkan
adalah hanya generasi mama- dukacita, kepasrahan dan harapan.
Salah satu yang kian mence-
mama, generasi tua. Lantaran kekuatan simbol dan kedalaman
maskan semantara ini adalah
Menurut pendiri sanggar tenun menggejalanya duplikasi tenun maknanya inilah masyarakat Manggarai Barat
ikat ‗Nememes Baboi Insaka‘ ini ikat NTT dengan cara disablon membekukan Ayam dalam lembaran-
lembaran tenun yang bergaya timbul dengan
banyak gadis muda selain atau dibatik, sehingga tidak
menjadikan ―Mata Manuk‖ (Mata Ayam) se-
karena sekolah , juga ada yang hanya keasliannya yang hilang bagai motif utama.
lebih suka merantau, dan lebih tetapi juga tradisi dan identitas
memilih untuk mencari uang di kultural sudah barang tentu Motif tenun Mata Manuk dengan demikian
tempat lain. ―Padahal dengan secara perlahan akan punah. menjadi simbol dan identitas budaya
masyarakat Manggarai Barat.
menenun selain kita bisa
Namun demikian, Mama Beth
meneruskan tradisi nenek moy- Pertanyaannya mengapa motif itu tidak men-
masih tetap berharap dan jadi warna dasar dalam setiap peristiwa,
ang, kita juga bisa dapat uang
bahkan optimis bahwa suatu nyaris tak berjejak dalam setiap tenunannya?
dari sana‖ katanya.
saat nanti jika kelompok tenun- Tidak hanya itu, tatapannya pun redup-ciut di
Kisah miris Mama Beth, nya tetap hidup, maka bukan pusaran laga pariwisata, tampak tidak ber-
demikian ia biasa dipanggil, tidak mungkin mereka akan taji, kalah diremuk tenun varian duplikasi
tidak hanya dialami oleh para membuka rumah tenun sebagai made in pabrik, seperti yang tampak dalam
penenun di Ekafalo. Kisah yang bagian dari pusat belajar tenun tenun songket sablonan.
sama hampir merata terjadi di untuk anak-anak gadis muda. Bahkan sekarang di tengah kegirangan pasar
seluruh Nusa Tenggara Timur pariwisata berbagai motif tenun songket
―Jika kami tetap bersatu, tekun
yang punya tradisi tenun ikat (tidak hanya bermotif Mata Manuk) mulai
dan tetap sabar dan juga di- meleleh di ujung lilin pembatikan. Motif-motif
yang kuat seperti di Sikka,
tambah pemerintah mau men- songket pun di-batik-an.
Ngada, Nagekeo, Sumba dan
dukung, saya kira tradisi tenun
Alor. Perihal ini menjadi gejala buram bukan hanya
ikat tidak akan hilang. Karena
pada cara pandang tetapi juga cara ber-ada,
―Jari-jari kami sudah tua. Mata tenun ikat Timor punya nilai
identitas diri dan budaya. Gejala ini akan
kami juga sudah tidak terang. tradisi dan budaya yang kuat secara perlahan membuat kita tidak hanya
Tapi karena kami anggap me- serta laku di pasar‖ tutupnya. buram, tetapi juga buta melihat siapa diri kita
nenun sudah menjadi bagian di tengah langgam pariwisata yang kian
dari hidup, maka kami akan *) Sonia dos Santos menggiur-genit.
terus melakukannya‖
*) Kris Bheda Somerpes

Edisi Mei-Juni 2013 16


Dalam kerjasama dengan kelompok tenun ikat Nekmes Baboi Insaka kampong Ekafalo Desa Oenbit Kec. Insana Kab. TTU,
Tampak Proses Ikat, Proses pewarnaan alami dan menenun untuk jenis tenun ikat Futus

Dalam kerjasama dengan kelompok tenun ikat kampong Foho EKa Desa Foho EKa Kec. Nanaet Duabesi Kab. Belu,
Tampak Proses pemasangan benang dan penenunan

Proses menenun di Rumah Tenun Baku Ikat desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat Flores

Kampung Tenun Tubaki, Nanaet Duabesi Kab. Belu

Rumah Tenun Baku Ikat menampil- hidupan yang menyertainya. Juga, konservasi budaya tenun, pusat pen-
kan koleksi beragam tenun NTT dari dipadukan dengan sebuah rumah didikan dan informasi, dan sekaligus
17 wilayah budaya yang berbeda, produksi tenun dalam kerjasama den- mentransformasi kegiatan tenun men-
dengan keragaman corak dan motif, gan komunitas-komunitas penenun. jadi sumber penghasilan ekonomi bagi
teknik pembuatan, serta tradisi ke- Rumah Tenun ini dirancang untuk para penenun.

Alamat: Watu Langkas, Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat Labuan Bangsa-Bangsa Flores NTT
email: bakuikat@gmail.com

Edisi
Edisi Mei-Juni 2013
Juli-Agustus 2013 17
*) Kris Bheda Somerpes

H ari itu, Selasa 20 November 2012. Tidak seperti bi-


asanya, para nelayan kawasan Taman Nasional Komodo
(TNK) tiba-tiba saja berhenti melaut. Padahal, seharus-
nya deru diesel perahu motor tempel mereka sudah melampaui
Identitas mereka sudah mulai diretaki mula-mula pada 1980,
pada ketika itu negara merangsek ruang kehidupan mereka
dengan undang-undang. Yakni pada ketika Kawasan TNK
ditetapkan melalui pengumuman Menteri Pertanian Republik
tapal batas perairan TNK yang melintang antara 119o09‘00‘‘ - Indonesia pada tanggal 6 Maret 1980 dan kemudian diku-
119o55‘00‖ Bujur Timur dan 8o20‘00‖ - 8o53‘00‖ Lintang Selatan. kuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 306/
Kpts-II/1992 tanggal 29 Februari 1992 tentang Perubahan
Seharusnya sebagian dari mereka berlayar ke selatan mengarungi
Fungsi Suaka Margasatwa Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau
laut Sawu membelah selat Sumba, sebagian menyeberang hingga
Padar seluas 40.728 ha serta Penunjukan Perairan Laut di Seki-
Sape menyisiri pulau Banta, atau yang lain melingkar ke utara
tarnya seluas 132.572 ha menjadi Taman Nasional dengan
melabuh sauh buji di laut Flores.
nama Taman Nasional Komodo yang ditetapkan sesuai SK
Namun tidak pada hari itu. Arah kemudi mereka pada pagi hari itu Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 172/Kpts-II/2000
tiba-tiba berubah arah menuju satu tujuan yang sama, ke timur tanggal 29 Juni 2000 tentang Penetapan KPA Perairan TNK.
darat. Mereka yang berjumlah ratusan itu, melewati pulau Bajo
Undang-undang penetapan kawasan TNK adalah bentuk pem-
melintas selat Monyet lantas menepi di pelabuhan laut Filemon
batasan ruang gerak, ruang kehidupan mula-mula masyarakat
Labuan Bajo Manggarai Barat.
Komodo. Kehidupan mereka secara perlahan mulai dikawal
Ketika itu, hari sudah beranjak siang. Dengan segera mereka tam- pasal-pasal. Ruang gerak ekonomi, social, politik dan budaya
batkan tali perahu. Di bawah sengat matahari terik mereka bera- dikontrol secara ketat oleh pihak pengelolah kawasan TNK.
pat-rapat menuju halaman Kantor Balai Taman Nasional Komodo Dalam dunia yang dibatasi itulah apa pun perihal kehidupan
sambil melepas kata dengan teriak ‗‘tinjau kembali system zonasi‘‘. orang-orang Komodo dan sekitarnya secara perlahan dibonsai.
Di bawah pendaman amarah yang tidak terurai dan desakan untuk Selanjutnya adalah munculnya sistem zonasi. Sistem zonasi
pembenahan yang bagai tidak dipeduli, sumpah serapah dilepas TNK yang ditetapkan sesuai dengan SK Dirjen PHKA No. 65/
bagai petasan, pagar tinggi pun diloncati. Kemudian susul- Kpts/DJ-V/2001 tertanggal 30 Mei 2001 tentang Zonasi TNK
menyusul potongan kayu dan batu layang melayang runtuhkan yang kemudian mengalami perubahan sesuai dengan Surat
kaca. Keputusan Ditjen PHKA Nomor : SK.21/IV-SET/2012 tanggal 24
Februari 2012 tidak hanya secara geografis mempersempit ru-
Bagai sudah, seperti puas semuanya, tiba-tiba menjadi tidak ang gerak masyarakat kawasan, tetapi juga secara social, eko-
berkutik ketika sekelompok pengaman menengahi mereka dengan nomi dan budaya dipenggal-penggal.
paksa. Sebagian dari mereka diborgol ke kantor polisi untuk di-
interogasi. Zonasi TNK terdiri dari 9 tipe zonasi yang meliputi daratan dan
perairan. Zona-zona yang meliputi kawasan darat dan laut
Bercermin pada pecahan kaca yang menyebar di bawah lantai memiliki peraturan khusus sesuai dengan Undang-Undang No-
pintu dan jendela, yang tidak dapat merefleksikan apa pun objek mor. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan
selain serpih-serpih realitas, siapa pun yang melihatnya menjadi Ekosistemya (KSDAE). Penentuan zonasi yang ada di Taman
sadar bahwa serupa itulah sejatinya kemelut realitas social, politik, Nasional didasarkan atas hasil pengkajian secara teknis konser-
budaya dan ekonomi yang dialami masyarakat kawasan TNK. vasi, bukan berdasarkan aspek kepentingan ekonomis semata
Cerminan kehidupan masyarakat kawasan yang terpancar dalam (BTNK 2012a). Demikian rasionalisasi negara.
bentuk hak-hak hidup mereka dipecah-pecah jadi serpih yang ti- Namun, mau apa dikata. Entah sadar atau tidak negara sudah
dak mudah untuk dirangkai menjadi objek refleksi tunggal. Ke-
sedang meruntuhkan kaca harapan, refleksi akan masa depan
hidupan mereka tercerabut dari akar keberaadaannya. Seperti
sudah menjadi manusia yang teralienasi dari diri sendiri, akar so- masyarakat kawasan TNK jadi serpih-serpih yang tidak mudah
cial dan budaya, maka mereka pun datang menggugat negara. lagi untuk dimakna. Dapatkah mereka bercermin diri pada ser-
pihan ke-ada-an mereka yang kini. Tentu saja tidak mudah
Dengan tanpa takut mereka pecahkan kaca-kaca jendela, merun-
untuk dijawab. Jika hendak, seharusnya kita lebih-lebih Negara
tuhkannya agar semua mata dengan sadar memandang, bahwa
seperti itulah kemelut kehidupan mereka jika bercermin di serpih dan ‗kaki tangannya‘ hadir pada siang hari itu, Selasa 20 No-
beling. Ketenteraman identitas mereka retak, selanjutnya pecah vember 2012 di kantor BTNK di antara reruntuhan kaca pintu
dan kemudian teralienasi dari diri sendiri, pun dari realitas yang dan jendela, sambil merangkai wajah kita masing-masing.
sesungguhnya.

“ Kami tidak saja dilarang menangkap ikan di dalam kawasan TNK, kampung kami juga diam-
bil, kami dilarang membuat sertifikat tanah. Padahal kami sudah menghuni kampung Komodo
jauh sebelum BTNK ada” Kata Haji Akhsan, Kepala Desa Komodo.

Sumber: “Komentar Miring Warga Komodo Soal BTNK” www.floresbangkit.com/18 Februari 2013

Edisi Mei-Juni
Edisi Mei-Juni 2013 2013 1818
*) Kris Bheda Somerpes

P ada tahun 1928 di kampung Komodo pulau


Komodo hanya terdapat 30 orang. Mereka
menetap-diam dalam kurang lebih 10 buah
rumah panggung dengan mata pencaharian
utama sebagai nelayan. Populasi penduduk
meningkat cepat, dan pada tahun 1999, men-
jadi 281 kepala keluarga yang terdiri atas
1.169 jiwa. Selanjutnya pada 2011 jumlah
mereka bertambah menjadi 1,406 jiwa. Makin
meningkatnya jumlah penduduk dan semakin
beragamnya mata pencaharian pasca Komodo
‗ditahbiskan‘ menjadi salah satu Keajaiban
Alam Dunia Baru, membuat masyarakat dan
kampung Komodo yang dulu tentu saja ber-
beda dengan yang tersajikan sekarang.
Rekaman lensa kamera P. Piet Heerkens, SVD
tentang Kampung Komodo (gambar 3) melu-
kiskan itu secara jelas (Dalam. Flores de
Manggarai, 1930). Dimana tampak kampung
Komodo yang sepi dan tenang.
Hal yang sama disajikan Pater Heerkens ten-
tang pesisir Labuan Bajo yang dulu (gambar 1
dan 2). Labuan Bajo yang dulu tampak len-
gang. Pesisir yang terentang antara Kampung
Ujung sampai Bukit Pramuka tampak sepi. Di
bawah rimbun daun yang menjorok ke laut
kapal-kapal menepi. Dan di antara tegak ke-
lapa para nelayan langkahkan kaki mencari
pangan darat.
Tampak tidak ada keributan kepentingan yang
lebih tentang kehidupan dan apalagi perihal
mencari hidup. Ruang-ruang yang lengang
tak berzonasi membuat masyarakat Komodo
dan Labuan Bajo pada ketika itu menjadi tuan
kehidupan sekaligus anak kebebasan. Dan itu
adalah leading sector kehidupan mereka.
Namun. Lagi-lagi itu dulu. Dulu adalah
Laboean Badjo dan sekarang adalah Labuan
Bajo. Tegak kelapa itu sudah menjadi tiang-
tiang rumah, dan rimbun pohon-pohon itu
sudah menjadi atap-atap. Rumah kian bera-
pat-rapat, sampai lupa di mana lepaskan sam-
pah. Sampai-sampai laut pun jadi tempat sam-
pah, padahal leading sector yang kini adalah
pariwisata.
Alamak, bagaimana ceritanya jika Labuan Bajo
yang kini, (tiba-tiba suatu saat nanti) di masa
yang akan datang, berubah menjadi Labuan
Bangsa-Bangsa? Ketika rumah kian berapat-
rapat? Penduduk kian melimpah? Tempat sam-
pah makin banyak? Pun pula keributan ke-
pentingan makin menjadi?
Ugfhh….

Edisi2013
Edisi Mei-Juni Mei-Juni 2013 19
19
Baku Peduli Centre, Jl. Trans Flores km. 5, Watu Langkas,
Desa Nggorang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat,
Labuan Bangsa-Bangsa, Nusa Tenggara Timur.

Вам также может понравиться