Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGKAJIAN
3.1.1 Visi
3.1.2 Misi
a. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang baik ( good corporate govermance )
b. Terciptanya rumah sakit yang ramah lingkungan ( green hospital )
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung sumber daya yang optimal dan
professional
3.1.3 Motto
3.2.1 Visi
Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan professional secara cepat, tepat dan
hemat.
3.2.2 Misi
KARU
KARMIN S.KEP.NS
WAKARU
ADMINISTRASI
MISYANTO
KARMIN
CLENINGS.KEP.NS
SERVIS KARMIN S.KEP.NS KARMIN S.KEP.NS KARMIN
ASPEK S.KEP.NS
HOLILY ENDANG
KHOIRUL
ANANG
6.
BAGAN 3.1 Struktur Organisasi Ruang Utama/ Bougenville
5. KARMIN S.KEP.NS
KARMIN S.KEP.NS
KEPALA RUANGAN
AGUS P.S.KEP
KATIM 1 KATIM 2
PA PAGI PA PAGI
PA SORE PA SORE
PA MALAM PA MALAM
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan tenaga keperawatan
di ruang rawat inap Bougenville bervariasi mulai tenaga S1 keperawatan 3 orang (20,00 %),
tenaga D3 keperawatan sebanyak 12 orang (80,00%). Beberapa perawat sudah mengikuti
berbagai pelatihan yaitu 14 dari 15 tenaga perawat (93,33%). Adapun pelatihan yang diikuti
seperti : Manajemen bangsal, clinical instructure (C1), Basic life support (BLS) dan PPGD.
4. Pengaturan keterangan
Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompok yaitu :
1. Perawatan minimal, memerlukan waktu 1 – 2/24 jam.
a. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti pakaian, makan minum
sendiri.
b. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan
c. Observasi tanda – tanda vital dilakukan setiap pergantian jaga
d. Status psikologis stabil
e. Pasien dirawat prosedur diagnostic
f. Operasi ringan
2. Perawatan intermidiet / partial, memerlukan 3 – 4 jam/ 24 jam
a. Perlu bantuan perawatan sebagian dalam kebersihan diri makan, minum,
berpakaian, ambulasi.
b. Observasi tanda – tanda vital setiap 4 jam
c. Paska operasi minor (24 jam)
d. Pakai kateter, intake output dicatat
e. Terpasang infuse
f. Fase awal penyembuhan gangguan emosi ringan
3. Perawatan maksimal / total, memerlukan 5 -6 jam / 24 jam
a. Semua kebutuhan pasien dibantu
b. Pasien tidak sadar
c. Pasien luka bakar luas
d. Pasien pakai alat bantu pernafasan
e. Observasi TTV tiap 2 jam
f. Makan menggunakan NG Tube
g. Perawatan luka kompleks
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien dan perhitungan jumlah
tenaga yang dibutuhkan, kelompok menggunakan klasifikasi dan kreteria
tingkat ketergantungan paisen berdasarkan douglas.
5. Mahasiswa yang praktek
Tabel 3.2 tabel mahasiswa praktek di ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati
No Kualifikasi Jumlah
1 Stikes Hafsawati Genggong 6
2 Stikes ABI program Profesi 16
Daftar 10 kasus besar penyakit di ruang bougenville pada tanggal 1 januari 2014 – 31 desember
2014
Tabel 3.4 : table tenaga medis ruang bougenville RSUD. Waluyo Jati kab. Probolinggo
Kebutuhan Tenaga Perawatan diruang rawat inap bougenville dari hasil perkajian adalah sebagai
berikut:
Pagi : 6 orang
Sore : 3 orang
Malam : 2 orang+
Total : 11 orang
297
Jadi jumlah perawatan yang dibutuhkan setiap hari di ruang rawat inap bougenville adalah 11
orang + 2 orang structural ( kepala ruangan, wakil kepala ruangan ) + 4 orang lepas dinas = 17
orang.
Pagi : 5 orang
Sore : 3 orang
Malam : 2 orang+
Total : 10 orang
297
Jadi jumlah perawatan yang dibutuhkan setiap hari di ruang rawat inap bougenville adalah 10
orang + 2 orang structural ( kepala ruangan, wakil kepala ruangan ) + 3 orang lepas dinas = 15
orang.
Pagi : 5 orang
Sore : 3 orang
Malam : 2 orang+
Total : 10 orang
297
Jadi jumlah perawatan yang dibutuhkan setiap hari di ruang rawat inap bougenville adalah 10
orang + 2 orang structural ( kepala ruangan, wakil kepala ruangan ) + 3 orang lepas dinas = 15
orang.
1. BOR KLIEN
Berdasarkan hasil pengkajian pada tangal 12 januari 2015 didapatkan gambaran kapasitas
tempat tidur di ruang rawat inap bougenville yaitu:
Berdasarkan hasil pengkajian pada tangal 13 januari 2015 didapatkan gambaran kapaitas
tempat tidur di ruang rawat inap bougenville yaitu:
Berdasarkan hasil pengkajian pada tangal 14 januari 2015 didapatkan gambaran kapasitas
tempat tidur di ruang rawat inap bougenville yaitu:
Gambar 3.1 denah ruang rawat inap teratai atas RSUD waluyo jati
DD
P. Keluar
R. tunggu
Dapur
Gudang
3.3 Bangunan, sarana dan Prasarana (M2/Material)
D
R. Pertemuan
C
Kelas 1
B
A
6
R. SPULL HOEK
k. mandi
5
k. mandi
Pintu masuk
k. mandi
Administrasi
3
R. Perrawat
k. mandi
R. isolasi
2
R. isolasi
K. Ganti
P. Darurat
1
3. Tabel fasilitas ruangan
Tabel 3.5 tabel fasilitas ruangan di ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati
No Nama barang Standar keb tersdia kondisi ket
depkes
1 Kipas angin dingin - - 51 baik
2 Kursi kayu - - 57 baik
3 Kursi putar - - 1 baik
4 Meja kantor - - 5 baik
5 Almari pasien - - 49 baik
6 Almari (loker pegawai) - - 1 baik
7 Almari kantor - - 2 baik
8 Meja informasi - - 1 baik
9 Jam dinding - - 4 baik
10 Kulkas - - 2 baik
11 Monitor computer - - 2 baik
12 Cpu computer - - 2 baik
13 Printer - - 1 baik
14 Telephon - - 1 baik
15 Kalkulator 1/ruangan 1 1 baik
16 Ac 1/ruangan 1 2 baik
17 Rak buku 1/ruangan 1 1 baik
18 Meja ruang 1/ruangan 1 1 baik
4. Tabel inventaris alat – alat medis di ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati
Tabel 3.6 tabel inventaris alat –alat medis ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati
Tabel 3.7 Tabel obat dan alat emergency ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati
Penyediaan obat dan alat enmergency disesuaikan dengan standar penyediaan obat yang telah
ditentukan oleh rumah sakit
6. Standar linen dan persediaan linen di Bougenville RSUD Waluyo Jati
Tabel 3.8 Tabel Standar linen dan persediaan linen di Bougenville RSUD Waluyo Jati
IGD /POLI
IRNA / IPIT
KRS
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di ruang Bougenville RSUD Waluyo Jati pada
tanggal 05-07 januari 2015 didapatkan:
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 05-07 januari 2015 didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur ruang kelolaan di ruang rawat inap Bougenville RSUD Waluyo Jati yaitu
:jumlah BOR sebanyak 87%, tidak ada pasien yang pulang selam 3 hari setelah dilakukan
pengkajian.
No Analisis SWOT Bobot Rating Robot x Rating
1 Sumber Daya Manusia (Man)
a. Internal faktor
(IFAS)
STRENGHT: kekuatan
1. Adanya system pengembangan staf 0,3 3 0,9
berupa pelatihan (PPGD, CI, HIV)
2. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 2 0,4
berubah
3. Jenis ketenagaan di ruang 0,2 3 0,6
bougenville terbanyak adalah D3
Keperawatan ( 80%)
4. Mempunyai visi menjadi rumah 0,2 2 0,4
sakit yang mandiri dan prima dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian
di bidang kesehatan pada tahun 2015
5. Mempunyai protap dan standar 0,1 2 0,2
asuhan keperawatan sebagai acuan
pelayanan.
TOTAL 1 2,5
S-W=2,5-
1,7=
0,8
WEAKNESS : LEMAH
1. Pelaksanaan job description masih 0,2 2 0,4
kurang maksimal
2. Rendahnya kesejahteraan perawat. 0,3 3 0,9
3. Perawat banyak yang belum 0,2 2 0,4
mengikuti pelatihan MAKP
TOTAL 1 1,7
TOTAL 1 2,8
O-T=
2,8-2,3=0,5
THREATENED : Ancaman
1. Ada tuntutan tinggi dari 0,3 2 0,6
masyarakat untuk pelayanan
kesehatan yang lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran 0,3 3 0,9
mayarakat akan hukum
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar RS yang semakin 0,2 2 0,4
kuat
TOTAL 1 2,3
2 M2 / sarana prasarana dan
ketenagaan
a. Internal faktor
(IFAS)STRENGHT
:kekuatan
1. Mempunyai sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
untuk pasien dan tenaga kesehatan
TOTAL 1 2,8
3. MAKP
a. Internal faktor
(IFAS)
STRENGTH :kekuatan
1. RS memiliki visi,misi dan motto 0,2 2 0,4
sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model MAKP yang 0,2 3 0,6
digunakan adalah tim
3. Ada kemauan perawat untuk 0,2 3 0,6
berubah
4. Mempunyai standar asuhan 0,1 2 0,2
keperawatan
5. Mempunyai protap setiap tindakan 0,1 2 0,2
6. Terlaksananya komunikasi yang 0,2 2 0,4
adekuat : perawat dan tim
kesehatan lain
TOTAL 1 2,4
S-W=
2,4-2,0=
0,4
WEAKNESS : Kelemahan
1. Sebagian pegawai kurang jelas job 0,1 3 0,3
disripstionnya
2. Pelaksanaan MAKP model tim 0,2 2 0,4
yang dilakukan
3. Pendokumentasian proses 0,2 1 0,2
keperawatan lebih banyak memuat
keterangan medis
4. Isi dan materi timbang terima 0,2 1 0,2
belum berfokuskan pada masalah
keperawatan
5. Ronde keperawatan sudah pernah 0,3 3 0,9
dilaksanakan tetapi belum ada
dokumentasi
TOTAL
1 2,0
b. Ekternal faktor (EFAS)
Opportunity :peluang
1. Adanya mahasiswa S1
keperawatan praktik manajemen 0,2 2 0,4
keperawatan
2. Ada program akreditasi RS dari
pemerintah dimana MAKP 0,4 3 1,2
merupakan salah satu penilaian.
3. Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat 0,4 2 0,8
TOTAL
1 2,4 O-T=
2,4-2,0=0,2
THREATENED
1. Persaingan antar rumah sakit
swasta yang semakin ketat 0,2 3 0,6
2. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi terhadap 0,2 2 0,4
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
professional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat
akan hukum 0,2 2 0,4
4. Makin tinggi kesadaran mayarakat
akan pentingnya kesehatan 0,2 1 0,2
5. Bebasnya pers yang dapat langsung
menyebarkan informasi dengan 0,2 2 0,4
cepat
TOTAL
1 2,0
4. Sentralisasi obat
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
untuk pengelolaan sentralisasi obat
2. Kepala ruangan mendukung 0,2 2 0,4
kegiatan sentralisasi obat
3. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 3 0,6
melakukan sentralisasi obat
4. Sudah dilaksanakan kegiatan 0,3 3 0,9
sentralisasi obat diruangan
bougenville
5. Adanya buku penerimaan obat 0,1 2 0,2
TOTAL 1 2,7
S-W =
2,7-2,4=
WEAKNESS 0,3
1. Sentralisasi obat masih belum 0,3 2 0,6
optimal
2. Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 3 1,2
untuk sentralisasi obat tapi belum
lengkap
3. Kurangnya kepercayaan keluarga 03 2 0,6
terhadap sentralisasi obat
TOTAL 1 2,4
TOTAL 1 2,5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan pasien untuk 0,6 3 1,8
mendapatkan pelayanan yang
professional O-T=
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat 0,4 2 0,8 2,5-2,6=
akan hukum -0,1
TOTAL 1 2,6
5. Supervisi
a. Internal factor (IFAS)
STRENGHT
1. Supervisi telah dilaksanakan secara 0,4 3 1,2
rutin
2. Adanya kemauan perawat untuk 0,3 2 0,6
berubah
3. Kepala perawatan dan kepala 0,3 2 0,6
ruangan mendukung kegiatan
supervisi demi peningkatan mutu
pelayanan keperawatan S-W
2,4-2,3=
TOTAL 1 2,4 0,1
WEAKNESS
1. Belum dilaksanakan sepenuhnya 0,5 3 1,5
kegiatan supervisi.
2. Kurangnya program pelatihan dan 0,4 2 0,8
sosialisasi tentang supervisi
TOTAL 1 2,3
TOTAL 1 2,7
O-T=
2,7-2,0=0,7
TREATENED
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen 1,0 2 2,0
untuk mendapatkan pelayanan yang
professional
6 Timbang terima
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGHT
1. kepala ruangan memimpin kegiatan 0,2 3 0,6
timbang terima setiap pagi
2. adanya laporan jaga setiap sift 0,2 3 0,6
3. timbang terima sudah merupakan 0,1 2 0,2
kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan
4. adanya kemauan perawat untuk 0,3 3 0,9
melakukan timbang terima
5. adanya buku khusus untuk 0,2 3 0,6
pelaporan timbang terima
TOTAL 1 2,9
S-W=
2,9-2,6=
WEAKNESS 0,3
1. pelaksanaan timbang terima masih 0,6 3 1,8
belum optimal, khususnya dari shif
sore ke malam
2. timbang terima sudah dilakukan 0,4 2 0,8
dengan baik (PP melaporkan
identitas pasien, keluhan utama,
DS,DO, MK dan intervensi), tetapi
intervensi masih bersifat umum
tidak berdasarkan MK dan evaluasi
tidak lengkap.
TOTAL 1 2,6
b. eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. adanya mahasiswa stikes praktik 0,35 3 1,5
manajemen keperawatan
2. adanya kerjasama yang baik antara
mahasiswa stikes yang praktik 0,35 2 0,7
dengan perawat ruangan
3. sarana dan prasarana penunjang 0,3 2 0,6
cukup tersedia
TOTAL 1 2,8
O-T
2,8-2,4= 0,4
THREATENED
1. adanya tuntunan yang lebih tinggi 0,4 3 1,2
dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional
2. meningkatnya kesadaran 0,6 2 1,2
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan
TOTAL 1 2,4
7 Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS) :
STRENGHT
1. adanya kemauan untuk 0,6 3 0,9
memberikan pendidikan kesehatan
kepada pasien / keluarga
2. adanya surat control obat 0,4 2 0,8
TOTAL 1 2,7
S-W=
2,7-2,0 =0,7
WEAKNESS
1. keterbatasan waktu dan tenaga 0,6 3 1,8
perawat dalam memberikan penkes
2. pendidikan kesehatan belum 0,4 2 0,8
terdokumentasikan, secara lisan
kepada pasien / keluarga
1 2,6
TOTAL
TOTAL 1 1,6
TREATHENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 2 0,8
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional
2. Makin tingginya kesadaran 0,3 1 0,3
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
3. Persaingan dengan rumah sakit 0,3 2 0,9
swasta yang semakin ketat
TOTAL 1 2,0
8 Ronde Keperawatan
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Bidang perawatan dan ruangan 0,3 3 0,9
mendukung adanya kegiatan ronde
keperawatan
2. Adanya kemauan perawat untuk 0,25 3 0,75
berubah
3. Adanya kasus kasus yang 0,25 3 0,75
memerlukan perhatian khusus
4. Sertifikat perawat sesuai 0,2 1 0,2
keahlianya
TOTAL 1 2,6
S-W =
WEAKNESS 2,6-2,65= -0,5
1. Ronde keperawatan adalah pernah 0,3 3 0,9
dilakukan maksimal di ruang
bougenville, kecuali ada praktek
manajemen
2. Karakteristik tenaga yang 0,15 3 0,45
memenuhi kualifikasi
belum merata
3. Belum dilaksanakannya MAKP 0,2 3 0,6
secara optimal
4. Jumlah tenaga yang tidak seimbang 0,35 2 0,7
dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien
TOTAL 1 2,65
TOTAL 1 2,5
9 Dokumentasi keperawatan
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersediannya sarana dan prasarana 0,2 2 0,4
dokumentasi untuk tenaga
kesehatan (saran administrasi
penunjang)
2. Format asuhan keperawatan sudah 0,4 3 1,2
ada
3. Adanya kemauan perawat untuk 0,4 3 1,2
melakanakan pendokumentasian
karena sadar akan tanggung jawab
dan tanggung gugat.
TOTAL 1 2,8
S-W =
2,6–2,3=0,3
WEAKNESS
1. Dari obervasi status pasien, 0,3 3 0,9
pengiian dokumentasi tidak
lengkap: nama dan jam tidak
dicantumkan, repon pasien kurang
terpantau
2. SAK dan SOP belum maksimal 0,3 3 0,9
digunakan
3. Pengawasan terhadap sistematika 0,2 1 0,2
pendokumentasian
belum dilaksanakan secara optimal
TOTAL 1 2,0
b. Eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan 0,2 2 0,4
2. Peluang perawat 0,2 2 0,4
untuk meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa stikes praktek 0,2 3 0,6
manajemen
untuk mengembangkan system
dokumentasi PIE
4. Kerjasama yang baik antara 0,2 3 0,6
perawat dan mahasiswa
5. Sistem MAKP yang diterapkan 0,2 2 0,4
mahasiswa stikes
TOTAL 1 2,4
TREATHENED
1. Tingkat kesadaran masyarakat 0,6 3 1,8
(pasien dan keluarga) akan O – T=
tanggung jawab dan tanggung 2,4-2,2=
gugat 0,2
2. Akreditasi rumah sakit terhadap 0,4 1 0,4
sistem pendokumentasian
TOTAL 1 2,2
KEUANGAN (M4)
a. Internal factor (IFAS)
Strength
1. Ada pendapatan dari jasa medik 0,4 2 0,8
2. Ada pendapatan dari IRNA 0,6 3 1,8
medis
Total 1,0 2,6
Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan 0, 4 3 1,2
dan jasa medik yang diberikan
sama untuk semua perawat
2. Pembagian jasa medis antar 0,6 3 1,8
ruang belum sesuai harapan.
Total 1 3,0
S–W=
b. Eksternal factor (EFAS) 2,6 – 3,0
Opportunity = - 0,4
1. Pengeluaran sebagian besar 0,4 0,8
dibiayai institusi 2
2. Ada kesempatan untuk 0,6 1,8
menggunakan instrument medis 3
dengan re-use sehingga
menghemat pengeluaran
Total 1 2,6
Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih 1 2
tinggi dari masyarakat untuk 2
mendapatkan pelayanan
kesehatan sehingga
membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai
sarana dan prasarana.
Total 1 2 O–T=
2,6 – 2
MUTU (M5) = 0,6
a. Internal factor (IFAS)
Strength
1. Kepuasan pasien terhadap 0,4 4 1,6
pelayanan kesehatan di ruang
bougenville
2. Rata-rata BOR cukup baik 0,4 3 1,2
3. Sebagai tempat praktek 0,2 2 0,4
mahasiswa D3 maupun S1
Total 1 3,2
Weakness
1. Perawat banyak yang belum 0,4 4 1,6
mengikuti pelatihan MAKP
2. Pelaksanaan job description 0,3 3 0,9
masih kurang maksimal
3. Rendahnya kesejahteraan 0,3 2 0,6
perawat
Total 1 3,1
S–W=
3,2 – 3,1
= 0,1
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity: peluang
1. Adanya kesempatan 0,3 3 0,9
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tingggi.
2. Adanya program akreditasi RS 0,4 3 1,2
dari pemerintah.
3. Adanya program pelatihan / 0,3 3 0,9
seminar bagi perawat
Total 1 3
O–T=
Threatened : ancaman 3 – 2,7
1. Persaingan antar RS yang 0,3 0,9 = 0,3
semakin kuat. 3
2. Tuntutan masyarakat akan 0,4 1,2
pelayanan kesehatan makin 3
tinggi.
3. Kesadaran masyarakat akan 0,3 0,6
hukum makin tinggi. 2
Total 1 2,7
2.4 Prioritas Masalah
Berdasarkan analisis SWOT dan identifikasi masalah di atas dapat disusun prioritas masalah sebagai
berikut :
No Masalah Skor Analisis Peringkat Kondisi
IFAS EFAS
1 S.O -0,3 -0,1 Pertama Defensive
2 M2 -0,8 0,4 Kedua Turn Arround
3 Ronde Keperawatan -0,5 0,6 Ketiga Turn Arround
4 M4 -0,4 0,6 Keempat Turn Arround
5 Supervisi -0,3 0,6 Kelima Turn Arround
6 M1 -0,1 0,5 Keenam Turn Arround
7 M5 0,1 0,3 Ketujuh Aggressive
8 DK 0,3 0,2 Kedelapan Aggressive
9 TT 0,3 0,4 Kesembilan Aggressive
10 M3 0,4 1,2 Kesepuluh Aggressive
11 Discharge Planning 0,7 0,2 Kesebelas Aggressive