BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi observasi dalam
bentuk deskriptif dengan desain penelitian potong lintang
(Cross sectional study).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Penelitian ini dilakukan sejak proposal ini diseminarkan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah pasien Rinosinusitis Kronis yang datang ke
Poli THT-KL Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Sampel penelitian adalah pasien Rinosinusitis Kronis di Rumah Sakit
Haji Adam Malik Medan pada saat penelitian dilakukan yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

3.4 Kriteria Inklusi

1. pasien yang sudah didiagnosa RSK oleh dokter spesialis THT-KL
2. pasien tidak didiagnosa dengan polip nasi
3. pasien tidak memiliki riwayat trauma nasal
4. pasien tidak memiliki riwayat operasi hidung sebelumnya
5. setuju berpartisipasi dalam penelitian

3.5 Kriteria eksklusi

1. pasien menarik diri dari penelitian

3.6 Besar Sampel

pengambilan sampel penelitian adalah dengan cara non probability
consecutive sampling.
3.7 Variabel Operasional
Variabel dari penelitian ini adalah adalah :
1. Rinosinusitis Kronis
2. Variasi Anatomis Hidung dan Sinus Paranasal
3. Umur
4. Jenis kelamin
5. Gejala Mayor dan Minor Rinosinusitis
6. Indeks Lund Mackay
7. Konka media hipertropi
8. Konka media bulosa
9. Konka media paradoksal
10. Septum deviasi
11. Prosesus unsinatus hipertropi
12. Bula etmoid hipertropi

3.8 Definisi Operasional

1. Rinosinusitis kronis adalah inflamasi mukosa hidung dan sinus
paranasal yang diderita lebih 12 minggu, ditegakkan sesuai dengan 2
gejala mayor atau 1 gejala mayor dan 2 gejala minor dari kumpulan
gejala menurut Task Force
2. Variasi anatomis hidung dan sinus paranasal adalah faktor faktor
penyebab gangguan drainase hidung dan sinus paranasal yang diduga
menjadi faktor predisposisi terhadap kejadian rinosinusitis kronis
3. Umur adalah usia yang dihitung dalam tahun dan perhitungan
berdasarkan kalender masehi
4. Jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan
5. Gejala mayor dan minor rinosinusitis adalah gejala yang
dikelompokkan menurut kriteria Task Force. Gejala mayor terdiri dari
nyeri atau rasa tertekan pada daerah wajah, hidung tersumbat, ingus
purulen, gangguan penghidu. Gejala minor terdiri dari sakit kepala,
demam, halitosis, nyeri gigi dan batuk.
6. Indeks Lund Mackay adalah metode yang digunakan radiologi untuk
menentukan derajat rinosinusitis kronis.
 7. Konka media hipertropi adalah pembesaran konka media karena
ukuran selnya meningkat
8. Konka media bulosa adalah konka media terpneumatisasi dan dapat
menyebabkan obstruksi ostium sinus maksilaris.
9. Konka media paradoksal adalah konka media yang arahnya terbalik
10. Septum deviasi adalah kelainan bentuk septum dimana septum nasi
terletak tidak tepat di bagian tengah hidung.
11. Prosesus unsinatus hipertropi adalah pembesaran prosesus unsinatus
karena ukuran selnya meningkat
12. Bula etmoid hipertrofi adalah pembesaran bula etmoid karena ukuran
selnya meningkat

3.8 Alat dan Bahan Penelitian

1. CT Scan
2. Kuesioner Penelitian

3.9 Prosedur Penelitian

Semua sampel yang memenuhi kriteria menjalani penelitian dengan tata cara
: pasien dengan rinosinusitis kronis menandatangani surat persetujuan secara
tertulis kemudian di anamnesis. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap CT
Scan sinus paranasal.
3.10 Kerangka Kerja

Sampel Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Informed Consent

Data Demografi

(Umur, Jenis
Kelamin, Pekerjaan)

Data Kesehatan

(Gejala mayor dan

minor, lokasi dan
jumlah sinus yang
terlibat, indeks
Lund_Mackay)

CT - Scan

Nilai Variasi Anatomis

3.11 Analisis Statistik

data diperoleh dari hasil penelitian dianalisa secara deskriptif dan analitik,
masing masing variabel ditampilkan sesuai dengan jenis datanya. Data
kategorik dilihat proporsinya sementara data numerik diliat berdasarkan nilai
mean, SD, Interval, nilai terbesar dan nilai terkecilnya.