Вы находитесь на странице: 1из 13

TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian Keluarga
1) Identitas Keluarga
Nama KK : Tn. S
Umur : 52 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan KK : SD
Pekerjaan KK : IRT
Alamat : RT.02 RW 15 Desa Babakan Surabaya
Komposisi Keluarga
Komposisi anggota keluarga Tn.S dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.1 Komposisi anggota keluarga Tn. M
No nama L/P Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Ststus ket
Keluarga kesehatan
1 Tn S L Suami 52 th SD - - Sakit Tinggal serumah

2 Ny S P Istri 56 th SMP - - Sehat Tinggal dengan


suami
3 T P Anak 14 th SD Pelajar Lengkap Sehat Tinggal serumah

Genogram

52 5
6

3 2 1
0 5 5

Laki-laki Meninggal Laki-laki


Perempuan Meninggal Perempuan

Tinggal Dalam Satu rumah Klien

Kesimpulan :
Bapak M mengatakan hanya mengingat dua generasi saja dalam silsilah keluarganya dan juga
mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit menular. Tetapi
kakak dari Tn S tersebut mempunyai riwayat hipertensi dan pernah mengalami penyakit stroke
yang sama dengan Tn. S.
2) Tipe keluarga
Tipe keluarga Bpk. S adalah tipe keluarga inti (Nuclear Familiy) yang terdiri dari suami,
istri dan anak. Ny.S mengatakan tidak ada kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe
keluarga yang dianut.
3) Suku bangsa
Suku bangsa keluarga Bpk. S adalah suku Jawa dan tidak ada kebiasaan yang dilakukan oleh
keluarga terkait dengan masalah kesehatan, begitu pun dengan ibu S yang berasal dari pulau
jawa tepatnya dari kota yogyakarta. Mereka tinggal dengan anak-anaknya yang merantau di
pulau jawa barat kota bandung dan mereka pun ikut bersama anak – anaknya.
4) Agama
Agama yang dianut oleh semua anggota keluarga adalah agama Islam. Bpk.S mengatakan
selalu mengingatkan anak-anaknya untuk selalu beribadah sholat lima waktu dan berdoa.
Bpk.S juga mengatakan bahwa dirinya percaya apabila ada yang sakit merupakan cobaan
dari Allah SWT.
5) Status Sosial ekonomi keluarga
Bpk.S dan ibu S mengatakan mereka sudah tidak bekerja mereka hanya hidup dari
penghasilan anak-anaknya yang sudah bekerja dan bersuami istri. Penghasilan dari anak-
anaknya tersebut yang di dapatkan Bpk S dan Ibu. S bisa dibilang cukup. Untuk pembiayaan
anak bungsunya untuk sekolah sudah dibiayai oleh kakak – kakaknya.
6) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tidak ada hari khusus yang digunakan oleh keluarga untuk berekreasi, namun Bpk.S
mengatakan bila lebaran atau libur panjang mereka pulang kampung bersama anak –
anaknya.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Bpk.S memiliki tiga orang anak, anak yang pertama berusia 30 tahun dan
sekarang sudah menikah dan tinggal bersama suaminya beserta Bpak S dan Ibu S. Anak
yang kedua berusia 25 tahun dan anak yang ketiga berusia 15 tahun. Maka tahap
perkembangan keluarga Bpk.M menurut Duvall termasuk ke dalam tahap VI I yaitu
keluarga dengan usia pertengahan
2) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Ibu .S mengatakan semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi meskipun Bpk. S
walaupun bapak S jarang pergi ke puskesmas tetapi ibu dan bapak S selalu datang ke
posbindu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. L mengatakan bahwa Bapak S mengalami stroke ringan pada awal bulan febuari. Bapak
S mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan ketiga anaknya
yang dalam keadaan sehat pula.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Di keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular selain hanya bapak S yang memiliki
riwayat hipertensi.

c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati keluarga Bpk.S ± 36m2, dengan 2 lantai lantai atas dipakai oleh
anaknya yang pertama, suaminya berserta anak bungsunya dan bapak dan ibu S berada di
lantai bawah terdiri dari 1 kamar tidur, ruang Tv, dapur dan WC. Hanya saja WC hanya ada
satu yaitu di lantai bawah saja. Tipe bangunan rumah permanen hanya saja keluarga hanya
mengontrak dirumah tersebut tidak sepenuhnya tinggal tetap disana . Sinar matahari yang
masuk ke dalam rumah cukup karna keluarga sudah mengerti untuk membuka pintu
rumah beberapa jam untuk mengganti udara yang ada didalam rumah, kecuali ke dalam
kamar Bpk.S yang tidak ada sama sekali. Ventilasi udara yang masuk ke dalam rumah cukup
tetapi tidak begitu baik, apalagi untuk kamar Bpk.S tidak ada ventilasi hanya saja jendela
kecil dengan kaca yang permanen tidak bisa dibuka. Sumber air minum yang digunakan
keluarga adalah air minum isi ulang, sumber air bersih keluarga berasal dari sumur dan
kadang – kadangjika musim kemarau ibu S dan Bapak S selalu membeli air bersih dari
pedagang yang melewat, jamban dan kamar mandi cukup baik ibu s biasanya membersihkan
bak kamar mandi satu minggu sekali dan belum pernah terlihat ada jentik nyamuk karna
mereka mengatakan sering membersihkan kamar mandi. Pembuangan limbah kamar mandi
dilalirkan ke pembuangan yang bersatu dengan rumah rumah yang lain, dan untuk
pembuangan limbah dapur dan rumah tong sampah yang digunakan tidak tertutup hanya saja
dengan tong dan memakai pelastik hitam barulah ambil oleh petugas pengambil sampah.
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Bpk.S mengatakan karakteristik tetangga dan komunitas RW yang ada di lingkungannya
baik dalam artian masyarakat suka membantu apabila ada warga yang sedang mengalami
musibah, Bpk.S dan keluarga tidak terlalu sering terlibat dalam kegiatan yang ada di
wilayahnya karna mereka hanya pendatang baru hanya saja bapak S selalu ikut peangajian
malam kamis dan solat berjamaah di mesjid
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Menurut Penuturan Bpk.S, keluarganya menempati tempat tinggal yang sekarang sudah 4
tahun. Ibu S mengaku bahwa mereka ke bandung ikut dengan anak anaknya saja. Ibu S
mengatakan aktivitas keluarga dimulai pada pagi hari. Ibu L membersihkan rumah pada
pukul 07.00 WIB dan pada jam 11 ibu S selalu ke rumah anaknya yang ke 2 dan mengasuh
cucunya yang masih berumur 2 tahun. Sedangkan anaknya yang ketiga yaitu W masuk
sekolah pada pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 13.00 WIB dan Bpk.M dan
anaknya yang kedua hanya tinggal di rumah.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Bpk.S mengatakan selepas pukul 17.00 WIB semua anggota keluarga berada di rumah dan
biasanya menonton TV. Tidak ada waktu rutin yang digunakan untuk pertemuan dengan
masyarakat.

d. Struktur Keluarga
1) Sistem Pendukung Keluarga
Menurut penuturan Bpk S, semua anggota keluarga sehat kecuali dirinya yang sedang
menderita stroke dan hipertensi. Fasilitas fisik yang dimiliki hanya dapur untuk memasak
makanan sehari-hari dan kamar tidur yang digunakan untuk beristirahat, sedangkan
dukungan psikologis yang didapat biasanya dari keluarga.
2) Pola Komunikasi Keluarga
Bpk. S mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan
masalah, namun terkadang semua keputusan berada pada anaknya karna mereka
sepenuhnya sudah kewajiban dari anak mereka. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa indonesia.
3) Struktur Kekuatan Keluarga
Bpk. S mengatakan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam pengambilan
keputusan dan juga mempunyai peranan panting dalam mengubah perilaku anaknya. Tetapi
sekarang anaknya lah yang menjadi peranan penting.
4) Struktur Peran
a) Suami
- Sebagai Kepala Keluarga
- Mendidik dan merawat anak
- Sebagai role model/contoh yang baik bagi anak-anaknya.
b) Isteri
- Mendidik dan merawat anak
- Sebagai penyedia segala kebutuhan keluarga
- Mengurus rumah tangga
- Sebagai role model/contoh yang baik bagi anak-anaknya.
c) Anak
- Berbakti kepada orang tua
- Belajar
- Memberi nafkah untuk orang tua dan keluarganya
- Menuruti nasehat orang tua.

5) Nilai atau Norma Keluarga


Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut
dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut penuturan Bpk.S dirinya senang berkeluarga sehingga bisa mempunyai satu orang
keturunan. Di keluarga saling menghargai satu sama lain antar anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
1nteraksi di dalam keluarga baik, Bpk.M mengatakan keluarga selalu mengajarkan dan
menekankan bagaimana berperilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga mengatakan paham mengenai masalah-masalah kesehatan keluarga. Terutama
penyakit yang dialami Bpk.S sekarang yaitu Stoke.
- Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit selalu berkonsultasi
pada dokter tidak di nanti-nati karna merek amengatakan kesehatan yang paling utama.
- Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga mengatakan paham untuk merawat anggota keluarga yang sakit .ladi kalau ada
anggota keluarga yang sakit, dirawat oleh keluarga sebatas pengetahuannya saja. Akan
tetapi bapak S setelah diberikan penjelasan untuk tindakan kesehatannya beliau kadang
malas untuk menjalankannya.
- Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang Sehat
Bpk.D mengatakan rumahnya selalu dibersihkan seluruhnya.
- Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keluarga tidak begitu memanfaatkan pelayanan kesehatan, bapak S datang ke puskesmas
hanya 1 bulan sekali saja. Hanya saja untuk ibu S selalu datang ke posbindu sekaligus
membawa dan mengantar cucunya posnyandu.
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak di dalam keluarga sebanyak 3 orang dan anak yang pertama dan ke dua sudah
menikah dan tinggal bersama suaminya. Ibu S tidak menggunakan KB, tetapi sekarang Ibu S
mengatakan sekarang dirinya sudah tidak haid lagi (menopouse).
5. Fungsi Ekonomi
Bpk. S mengatakan sejauh ini yang mempunyai peranan penting dalarn urusan ekonorni
keluarganya adalah anak – anaknya

f. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress Jangka Pendek dan Panjang
Stress jangka pendek yang dialami keluarga Bpk.S saat ini adalah menghadapi sifat bapak S
yang tidak mau melakukan terapi gerak untuk mengurangi kaku pada stokenya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Keluarga mengatakan hal yang dilakukan untuk mengatasi stressor yaitu mengahadapinya
dengan tenang dan terus berusaha serta berdo'a agar stressor dapat dilalui.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Menurut penuturan keluarga apabila ada masalah di dalam keluarga selalu dibicarakan
dengan anggota keluarga yang latnnya dan Yang mengambil keputusan adalah anak.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Menurut penuturan Bpk.S strategi yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah
yaitu menghadapinya dengan tenang tanpa emosi dan panik tapi mernikirkan jalan keluarnya.
g. Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.2 Pemeriksaan fisik keluarga bapak S
No Aspek yang Bpk S Ibu S An. W
dinilai
1 Keadaan Sedang Sakit Sehat Sehat
umum
Kesadaran Composmentis composmentis composmentis
Tanda-tanda vital
- suhu 35,1 0 C 36 0C 36 0C
- nadi 60 x/menit 84x/menit 100x/menit
- pernapasan 18x/menit 20x/menit 21x/menit
- tekanan 160/90 mmHg 140/90 mmHg 120/80 mmHg
darah
- berat badan 75 Kg 63 -
- tinggi badan 165 cm 150 -
2 Head to toe
a. kepala
Kulit kepala Bersih, tidak Bersih, tidak Berketombe,
lengket, tidak lengket, tidak tidak lengket,
ada lesi dan ada lesi dan tidak ada lesi dan
benjolan benjolan benjolan
Rambut Warna hitam Warna hitam, Warna hitam,
dan abu, penyebaran penyebaran
penyebaran merata, dan merata, dan tidak
merata, dan tidak mudah mudah dicabut
tidak mudah dicabut
dicabut
Bentuk Simetris Simetris Simetris
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
b. Mata
Bentuk Simetris Simetris Simetris
Konjungtiva Warna agak Warna merah Warna merah
pucat muda muda
Sklera Warna putih Warna putih Warna putih
Refleks pupil ++/++ ++/++ ++/++
Fungsi Bpk M tidak Ibu L tidak Baik, terbukti
penglihatan dapat membaca dapat membaca An. W dapat
papan nama papan nama membaca papan
pemeriksa pemeriksa nama pemeriksa
dalam jarak 150 dalam jarak 150 dalam jarak 150
cm, karena cm cm tanpa
bapak S menggunakan menggunakan
memiliki mata alat bantu alat bantu
minus penglihatan penglihatan
Gerakan bola Dapat Dapat Dapat
mata digerakkan ke digerakkan ke digerakkan ke
segala arah segala arah segala arah
Lapang Kurang baik Baik Baik
pandang
c. telinga
Bentuk Simetris, ujung Simetris, ujung Simetris, ujung
pina sejajar pina sejajar pina sejajar
dengan sudut dengan sudut dengan sudut
bola mata bola mata bola mata
Warna Sama dengan Sama dengan Sama dengan
warna kulit warna kulit warna kulit
sekitar telinga sekitar telinga sekitar telinga
Kelenturan dan Daun telinga Daun telinga Daun telinga
kebersihan teraba elastis, teraba elastis, teraba elastis,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi dan
dan tidak ada dan tidak ada tidak ada nyeri
nyeri tekan, nyeri tekan, tekan, didalam
didalam lubang didalam lubang lubang telinga
telinga tampak telinga tampak tampak kotoran
kotoran telinga kotoran telinga telinga
Fungsi Baik, terbukti Baik, terbukti Baik, terbukti
pendengaran bpk S ibu S mampu An. W mampu
mengalami sulit menjawab menjawab
untuk pertanyaan pertanyaan
mendengar dengan baik dengan baik
karna sedikit
kabur suaranya
d. hidung
Bentuk Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret,
septum berada septum berada septum berada di
di tengah di tengah tengah
Fungsi Baik, terbukti Baik, terbukti Baik, terbukti An
penciuman bpk S dapat Ibu S dapat W dapat
membedakan membedakan membedakan
bau minyak bau minyak bau minyak kayu
kayu putih dan kayu putih dan putih dan bau
bau kopi dengan bau kopi dengan kopi dengan
mata tertutup mata tertutup mata tertutup
e. mulut
Bentuk Simetris, bibir Simetris, bibir Simetris, bibir
kering, mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa
mulut bersih mulut bersih mulut bersih
Fungsi Baik, terbukti Baik, terbukti Baik, terbukti An
pengecapan bpk S mampu Ibu S mampu W mampu
membedakan membedakan membedakan
rasa asin dan rasa asin dan rasa asin dan
manis manis manis
Gigi Jumlah 20 buah Jumlah 32 buah Jumlah 32 buah
Fungsi Baik, tidak ada Baik, tidak ada Baik, tidak ada
menelan keluhan dalam keluhan dalam keluhan dalam
menelan menelan menelan
f. leher
Bentuk JVP tidak JVP tidak JVP tidak
meninggi, KGB meninggi, KGB meninggi, KGB
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
Pergerakan Baik, leher bpk Baik, leher Ibu S Baik, leher An W
S dapat dapat dapat digerakkan
digerakkan ke digerakkan ke ke segala arah,
segala arah, segala arah, tidak ada nyeri
tidak ada nyeri tidak ada nyeri saat digerakkan,
saat digerakkan, saat digerakkan, tidak ada kaku
tidak ada kaku tidak ada kaku kuduk
kuduk kuduk
g. dada
Bentuk Simetris, warna - Simetris, warna
kulit sama kulit sama
dengan warna dengan warna
kulit sekitar, kulit sekitar,
tidak ada lesi tidak ada lesi
atau benjolan, atau benjolan,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan
Bunyi nafas Vesikuler, tidak Vesikuler, tidak Vesikuler, tidak
terdengar ronchi terdengar ronchi terdengar ronchi
Vokal fremitis Vibrasi teraba Vibrasi teraba Vibrasi teraba
sama di kedua sama di kedua sama di kedua
lobus paru lobus paru lobus paru
Ekspansi paru Simetris simetris simetris
Jantung S1 dan S2 S1 dan S2 S1 dan S2
terdengar murni terdengar murni terdengar murni
regular regular regular
h. abdomen
Bentuk Datar lembut, Datar lembut, Datar lembut,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri
lepas, hati tidak lepas, hati tidak lepas, hati tidak
teraba, ginjal teraba, ginjal teraba, ginjal
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
Bising usus (+) 10x/menit (+) 10x/menit (+) 10x/menit
i. punggung
Bentuk Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk
tulang belakang, tulang belakang, tulang belakang,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
atau benjolan atau benjolan atau benjolan
j. ekstremitas
Ekstremitas Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
atas tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
oedema dan oedema dan oedema dan
benjolan, warna benjolan, warna benjolan, warna
kulit sawo kulit sawo kulit sawo
matang, kedua matang, kedua matang, kedua
tangan bebas tangan bebas tangan bebas
bergerak, reflek bergerak, reflek bergerak, reflek
bisep dan trisep bisep dan trisep bisep dan trisep
++/++ ++/++ ++/++
Ekstremitas Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
bawah tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
oedema dan oedema dan oedema dan
benjolan, warna benjolan, warna benjolan, warna
kulit sawo kulit sawo kulit sawo
matang, tungkai matang, kedua matang, kedua
kanan tidak tungkai bebas tungkai bebas
bebas bergerak bergerak, refleks bergerak, refleks
dan ada warna patela ++/++ patela ++/++
kemerahan pada
tungkai kanan,
refleks patela +
+/++
4 4 5 5 5 5
Kekuatan otot
3 3 5 5 5 5

K. integumen
Warna Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Keadaan Sedikit kotor bersih bersih
Turgor Cepat kembali Cepat kembali Cepat kembali
dalam 2 detik dalam 2 detik dalam 2 detik
Sensansi Dapat Dapat Dapat
membedakan membedakan membedakan
sensasi tajam sensasi tajam sensasi tajam
dan tumpul dan tumpul dan tumpul

h. Harapan keluarga
Ibu S dan keluarga mengatakan bahwa besar harapan untuk Bapak S cepat sembuh dan juga
berharap petugas kesehatan lebih memperhatikan lagi terhadap dirinya dan masyarakat lain yang
menderita penyakit serupa.
2. Analisis Data
No Data Penyebab Masalah
1 Subjektif: Tidak mampunyai Gangguan
- keluarga mengatakan pengobatan Bpk. S keluarga mengambil Imobilitas Fisik
sudah berjalan 2 bulan tindakan untuk pada bpk. S
- keluarga mengatakan Bpk. S sulit untuk mengatasi masalah keluarga bpk S
berjalan maupun beraktivitas
- Bpk. S mengatakan malas untuk
beraktivitas karena tidak sembuh terus
Objektif:
- Bpk. S tidak mau untuk berobat setelah 2
bulan pengobatan
- Bpk. S tampak malas ketiks diberikan
saran untuk bergerak

2 Objektif: Tidak mampunya Gangguan


- Akral bpk. S dingin keluarga Perfusi Jaringan
- Bpk. S nampak kesulitan bergerak aktivitas memanfaatkan Cerebral pada
- Aktivitas bpk. S terbatas fasilitas kesehatan bpk. S

Rumusan Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan Imobilitas Fisik Pada Bpk. S Keluarga Bpk. S

2. Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Pada Bpk. S

3. Skala Prioritas masalah keluarga


No. Diagnosa Kriteria Skor Pembenaran
Keperawatan
2
1 1. Sifat masalah /3 x 1 = 2/3 Terjadi defisit atau gangguan
- Ancaman Kesehatan kesehatan pada anggota keluarga
1
2. Kemungkinan masalah /2 x 2 = 2 Pengetahuan keluarga tentang
dapat diubah pengobatan Stroke dan Hipertensi
- Sebagian kurang cukup

3. Potensial masalah untuk 1


/3 x 1 = - Anggota keluarga yang sakit
dicegah 2
/3 malas untuk menerima perawatan
- Rendah yang dilakukan oleh keluarga
0/2 x 1= 0 - Keterlibatan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit kurang baik.

Dalam proses pengobatan bpk. S


4. Menonjolnya masalah: keluarga tidak terlalu
masalah diperhatikan.
- Tidak dirasakan
Total skor 2 4/6
3
2 1. Sifat masalah /3 x 1 = 1 Terjadi defisit atau gangguan
- Aktual kesehatan pada anggota keluarga
2
2. Kemungkinan masalah /2 x 2 = 2 Pengetahuan keluarga tentang
dapat diubah penyakit stroke tidak baik baik
- Tinggi

3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 - Keluarga tidak terlalu


dicegah 0/2 x 1= 0 memprioritaskan kesehatan
- Tinggi anggota keluarganya
- Keterlibatan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit kurang baik.

4. Menonjolnya masalah: Anggota keluarga tidak


masalah mempedulikan penyakit yang
- Tidak dirasakan diderita Bpk. S
Total skor 4
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Pada Bpk. S b/d ketdak mauan keluarga

me…. Pelayanan kesehatan pada bapak S

Gangguan Imobilitas Fisik Pada Bpk. S Keluarga Bpk. S b/d ketidakmampuan


2
keluarga menganbil keputusan tindakan.

Вам также может понравиться