Вы находитесь на странице: 1из 8

HUBUNGAN SINDROMA DISPEPSIA

DENGAN PRESTASI BELAJAR


PADA SISWA KELAS XI
SMAN 4 BANDA ACEH

Raisha Putri Arsyad1, Irmaini2, Hidayaturrami3


1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 2) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala; 3) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Sindroma dispepsia adalah kumpulan beberapa gejala klinis yang terdiri dari
nyeri di ulu hati, perut kembung, cepat kenyang, mual dan muntah. Dispepsia
fungsional merupakan kelainan fungsional yang diyakini memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar melalui mekanisme fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan sindroma dispepsia dengan prestasi belajar pada siswa
XI SMAN 4 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan
desain penelitian cross sectional. Responden penelitian berjumlah 169 orang. Teknik
pengambilan sampel dengan metode Simple Random Sampling. Dari hasil penelitian
diperoleh data 81 (47,9 %) responden penelitian mengalami dispepsia dan 88 (52,1
%) responden penelitian tidak mengalami dispepsia. Responden terbanyak yaitu
berjenis kelamin perempuan yang mencapai 55 %. Hasil analisis data menggunakan
Uji Mann-Whitney terdapat hubungan yang signifikan antara sindroma dispepsia
dengan prestasi belajar dengan p value sebesar 0,044 dan nilai mean rank responden
dengan sindroma dispepsia adalah 77,99 sedangkan nilai mean rank responden yang
tidak mengalami dispepsia adalah 91,45. Kesimpulan dari penelitian, responden yang
menderita dispepsia memiliki nilai rata-rata prestasi belajar lebih rendah
dibandingkan responden yang tidak menderita dispepsia.

Kata kunci : Sindroma Dispepsia, Prestasi Belajar.

ABSTRACT

Dyspepsia Syndrome is symptoms such as pain or discomfort of stomach,


bloating, nausea, vomiting, belching, a sense of satiety, or fullness stomach.
Functional Dyspepsia is anomaly functional that cause students’ learning
achievement by intrinsic mechanism (physiological and psychological). The purpose
of the study was to determine the relationship between dyspepsia syndrome and
students’ learning achievement at SMAN 4 Banda Aceh. This is an observasional
analytic research by using a cross-sectional design. Samples are 169 students taken
with simple random sampling method. The result showed that 81 (47.9 %)

1
respondents got dyspepsia and 88 (52.1 %) did not get dyspepsia. Most respondents
are female, which reached 55 %. Data were analyzed with Mann-Whitney test, it
found significant relationship between dyspepsia syndrome and students’ learning
achievement by p value 0.044 and mean value rank respondents by dyspepsia
syndrome is 77.99 while mean value rank respondents which did not get dyspepsia is
91.45. The conclusion of research, respondents who got dyspepsia syndrome has
average score learning achievement lower than responden who did not get dyspepsia
syndrome.

Keywords : Dyspepsia Syndrome, Learning Achievement

PENDAHULUAN esophageal reflux disease (GERD),


karsinoma, pakreatitis, dispepsia dan
Dispepsia berasal dari bahasa sindrom malabsorbs, gangguan
Yunani, yaitu dys- (buruk) dan – metabolisme, dispepsia akibat infeksi
peptein (pencernaan).(1) Dispepsia bakteri Helicobakter Pylori (HP).(9)
merupakan salah satu masalah Sedangkan dispepsia fungsional dibagi
kesehatan yang sering ditemui dalam lagi menjadi 3 jenis, yaitu dispepsia
praktek dokter sehari-hari.(2) fungsional mirip ulkus (ulcer-like),
Diperkirakan kasus dispepsia hampir dispepsia fungsional mirip dismotilitas
30% pada praktek umum dan 60% (dismotility-like), dan dispepsia non-
pada praktek gastroenterologist.(3) Di spesifik.(10)
Eropa dan Amerika Utara prevalensi Faktor-faktor penyebab dispepsia
dispepsia mencapai 50%, sedangkan adalah faktor psikologi, pola makan,
Amerika Serikat 32%, Scandinavia kebiasaan merokok dan alkohol,
14,5%, India 30,4%, dan Singapura penggunaan obat-obat NSAID, infeksi
8%.(4,5) Di daerah Asia Pasifik Helicobakter pylori, dan faktor
dispepsia merupakan keluhan yang sosial.(4) Penderita dispepsia dapat
sering dijumpai, dengan angka mengalami nyeri perut hebat yang
prevalensi sekitar 10%-20%.(6) Di dapat mengganggu aktivitas sehari-
Indonesia, angka ini mencapai 58,1% hari.(11)
pada tahun 2010.(7) Prestasi adalah suatu hasil yang
Sindroma dispepsia adalah telah dicapai oleh seseorang dengan
kumpulan beberapa gejala klinis yang belajar yang memperoleh hasil dalam
terdiri dari rasa sakit perut pada bentuk tingkah laku nyata dan baru.(12)
saluran cerna bagian atas, keluhan rasa Sedangkan prestasi belajar dapat
panas di dada, perut kembung, cepat dikatakan sebagai ukuran atau
kenyang, mual dan muntah.(8) kemampuan yang didapat, dicapai atau
Dispepsia dibagi menjadi dua jenis ditampilkan seseorang sebagai bukti
yaitu dispepsia fungsional dan dari usaha belajar yang
dispepsia organik.(1) Klasifikasi dari dilakukannya.(13)
dispepsia organik adalah tukak pada Dalam sebuah survey di
saluran cerna atas, gastritis, gastro- beberapa negara, lebih dari 50%

2
penderita dispepsia bergantung pada untuk menentukan positif atau negatif
obat dan dilaporkan sekitar 30% dispepsia. Data sekunder didapatkan
penderita dispepsia memilih untuk dari nilai rapor semester II.
libur dari pekerjaan ataupun sekolah Instrumen yang digunakan dalam
karena keluhan dari gejala dispepsia penelitian ini adalah kuesioner kriteria
tersebut.(4) roma II yang sudah valid dan baku dan
Pada penelitian yang dilakukan rapor siswa XI semester II.
oleh Nurhandayani dkk pada tahun Penelitian ini menggunakan
2014 didapatkan hasil prestasi belajar analisa univariat dan bivariat. Analisa
dari nilai rapor anak tanpa dispepsia univariat dilakukan untuk mengetahui
fungsional lebih baik dari pada anak distribusi frekuensi setiap variabel.
dengan dispepsia fungsional. Prestasi Data yang diperoleh kemudian
belajar dipengaruhi oleh faktor disajikan dalam bentuk tabel distribusi,
intrinsik (fisiologis dan psikologis) dan frekuensi dan persentase. Analisa
faktor ekstrinsik. Dimana dispepsia bivariat digunakan untuk menguji
fungsional merupakan kelainan hipotesis pada α: 0,05. Analisa bivariat
fungsional yang di duga memiliki yang digunakan adalah uji T tidak
pengaruh terhadap prestasi belajar berpasangan.
melalui mekanisme instrinsik.(14)
Berdasarkan latar belakang yang HASIL DAN PEMBAHASAN
telah diuraikan, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Penelitian dilakukan pada
hubungan sindroma dispepsia dengan siswa kelas 2 SMAN 4 Banda Aceh.
prestasi belajar pada siswa kelas XI Pengumpulan data pada bulan Juni
SMAN 4 Banda Aceh. Selain itu, 2016. Jumlah responden adalah 169
belum ada penelitian serupa yang orang.
pernah dilakukan di kampus Fakultas Distribusi frekuensi variabel
Kedokteran Unsyiah. penelitian disajikan dalam tabel
berikut ini.
METODOLOGI PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi frekuensi
karakteristik 169 responden
Penelitian ini merupakan Karakteristik Jumlah Persentase
penelitian analitik observasional (n) (%)
dengan pendekatan cross sectional. Jenis Kelamin
Penelitian ini dilakukan di SMAN 4 Laki-laki 76 45
Banda Aceh pada bulan Mei-Juni
2016. Perempuan 93 55
Sampel diambil secara dengan Dispepsia
menggunakan teknik simple random
sampling. Sampel penelitian adalah Positif 81 47,9
siswa kelas XI SMAN 4 Banda Aceh. Negatif 88 52,1
Dalam penelitian ini, data yang
dikumpulkan adalah data primer dan Prestasi
data sekunder. Data primer dengan Belajar
pengisian langsung kuesioner roma II Cukup 29 17,2

5
Baik 43 25,4 Berdasarkan tabel 4.3,
Sangat Baik 97 57,4
didapatkan responden dengan
dispepsia fungsional yang
Berdasarkan tabel diatas, dari mendapatkan prestasi belajar dengan
169 siswa yang menjadi responden kategori terbaik adalah kategori
penelitian didapatkan sebanyak 47,9 % prestasi belajar sangat baik yaitu
responden yang mengalami dispepsia mencapai 50,6 % diikuti dengan
fungsional, sedangkan persentase kategori prestasi belajar baik sebanyak
prestasi belajar responden yang paling 25,9 % dan untuk kategori prestasi
banyak ditemukan adalah prestasi belajar cukup sebanyak 23,5 %.
belajar dengan kategori sangat baik Sedangkan responden yang tidak
yaitu mencapai 57,4 %. mengalami dispepsia fungsional
Tabel 4.2 Distribusi Dispepsia ternyata juga mendapatkan prestasi
berdasarkan Jenis Kelamin belajar kategori terbanyak adalah
Dispepsia kategori prestasi belajar sangat baik
Positif (%) Negatif (%) yaitu 63,6 %.
Jenis
Kelamin Hasil analisis statistik yang
Laki-laki 30 (37,0) 46 (52,3) menggunakan uji Mann-Whitney
Perempuan 51 (63,0) 42 (47,7) dengan nilai kemaknaan 95%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai p value sebesar 0,044
didapatkan bahwa responden yang (α<0,05) sehingga dapat dikatakan
lebih tinggi mengalami dispepsia yaitu bahwa H0 ditolak. Hal ini diartikan
berjenis kelamin perempuan sebanyak bahwa terdapat adanya hubungan
51 responden (63 %) sedangkan antara sindroma dispepsia dengan
responden berjenis kelamin laki-laki prestasi belajar pada siswa kelas XI
yang mengalami dispepsia fungsional SMAN 4 Banda Aceh. Selain itu
sebanyak 30 responden (37 %). didapatkan nilai mean rank yang
Tabel 4.3 Hubungan Sindroma dihitung dari total keseluruhan prestasi
Dispepsia dengan Prestasi Belajar belajar responden penelitian, diperoleh
Prestasi Belajar hasil nilai mean rank untuk responden
P
Dispepsi penelitian yang mengalami dispepsia
Cuku Baik Sanga Valu
a fungsional lebih rendah yaitu sebesar
p (%) t Baik e
(%) (%) 77,99 dibandingkan dengan responden
Positif 19 21 41 penelitian yang tidak mengalami
(23,5) (25,9) (50,6)
Negatif 10 22 56
0,044 dispepsia fungsional yaitu 91,45.
(11,4) (25,0) (63,6)
Tabel 4.4 Hubungan Sindroma Hubungan Sindroma Dispepsia
Dispepsia dengan Prestasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Dispepsia N Mean
Rank Berdasarkan hasil penelitian
Prestasi Ya 81 77,99 yang telah dilakukan, didapatkan
Belajar
Tidak 88 91,45
bahwa responden yang lebih tinggi
Total 169 85,00 mengalami dispepsia fungsional yaitu
berjenis kelamin perempuan sebanyak
51 responden (63%) sedangkan

6
responden berjenis kelamin laki-laki maka dapat kembali beraktivitas secara
yang mengalami dispepsia fungsional normal dan juga dapat mencegah
sebanyak 30 responden (37%). Hal ini terjadinya sindroma dispepsia.(18)
sesuai dengan penelitian yang Prestasi belajar seseorang tidaklah
dilakukan oleh Tarigan (2003) di sama, tetapi sangat variatif dan
RSUP. Adam Malik Medan dimana berbeda. Perbedaan ini dapat
diperoleh penderita dispepsia berjenis disebabkan oleh berbagai faktor yaitu
kelamin perempuan lebih banyak faktor dari dalam diri seseorang
dibandingkan berjenis kelamin laki- (intrinsik) dan faktor dari luar
laki.(15) Begitu juga dengan penelitian seseorang (ekstrinsik).(14)
yang dilakukan oleh Lorena (2004) Hasil uji statistik Mann-Whitney
yang menyatakan bahwa dispepsia dengan nilai kemaknaan 95%
fungsional lebih banyak ditemukan menunjukan nilai p = 0,044 yang
pada perempuan dikarenakan menunjukan terdapat hubungan antara
perempuan mempunyai waktu aktifitas sindroma dispepsia dengan prestasi
lebih lama dibandingkan dengan laki- belajar pada siswa XI SMAN 4 Banda
laki, kemudian wanita juga memiliki Aceh. Hal ini sejalan dengan penelitian
tingkat kecemasan yang lebih tinggi Nurhandayani dkk (2014) bahwa
sehingga kedua faktor inilah yang akan terdapat adanya hubungan sindroma
menyebabkan dispepsia fungsional.(16) dispepsia terhadap prestasi belajar.(14)
Selain itu adapun faktor dari pola diet Pada tabel 4.2 juga dapat dilihat bahwa
juga mempengaruhi, dimana mean rank dari total seluruh nilai
perempuan sering tidak teratur dalam prestasi belajar responden yang
jadwal makan sehingga jeda makan mengalami dispepsia lebih rendah
mereka terlalu lama atau panjang. Hal yaitu 77,99 dari pada mean rank dari
ini sengaja mereka lakukan dalam total keseluruhan nilai prestasi belajar
menjaga penampilannya sehingga responden yang tidak mengalami
mereka sering terkena dispepsia dispepsia.
fungsional.(17) Hal ini berarti bahwa prestasi
Pada tabel 4.2, didapatkan belajar siswa yang tidak mengalami
kategori prestasi belajar dengan dispepsia lebih baik dibandingkan
persentase paling tinggi pada dengan siswa yang mengalami
responden penelitian yang mengalami dispepsia. Penelitian yang dilakukan
dispepsia fungsional adalah kategori oleh Jones dkk (1990) pada komunitas
prestasi belajar sangat baik yaitu remaja selama kurun waktu 6 bulan
sebanyak 50,6 %, hal yang sama juga yaitu tingkat keluhan dispepsia
didapatkan pada responden penelitian mencapai 38 %. Dimana pada
yang tidak mengalami dispepsia penelitian tersebut dinyatakan bahwa
dimana kategori prestasi belajar sangat keluhan dispepsia banyak didapatkan
baik mendapatkan persentase tertinggi pada usia yang lebih muda.(19) Siswa
yaitu sebanyak 63,6 %. Berdasarkan mempunyai aktivitas yang tinggi baik
teori keluhan dari dispepsia fungsional kegiatan di sekolah maupun di luar
tidak terjadi secara terus menerus atau sekolah menyebabkan waktu makan
hilang timbul, apabila seseorang dapat mereka menjadi tidak teratur.(20)
mengatur pola makan secara teratur Berdasarkan penelitian tentang gejala

7
gastrointestinal yang dilakukan oleh proses patofisiologi yaitu sekresi asam
Reshetnikov dkk (2007), jeda antara lambung, dismotilitas gastrointestinal,
jadwal makan yang lama dan infeksi helicobacter pylori,
ketidakteraturan makan berkaitan hipersensitivitas visceral, disfungsi
dengan gejala dispepsia, jika proses otonom, psikologis, pola makan, dan
tersebut berlangsung dalam waktu faktor lingkungan. Penelitian yang
yang sangat lama, akan menyebabkan dilakukan oleh Khotimah dkk (2012)
produksi asam lambung yang hasil analisa statistik menunjukan
berlebihan sehingga dapat mengiritasi bahwa faktor yang memberikan
dinding mukosa pada lambung yang pengaruh paling besar terhadap
akhirnya menyebabkan rasa perih dan kejadian sindrom dispepsia adalah
mual.(21) tingkat stress.(22) Akibat yang
Pada penderita dispepsia ditimbulkan dari manisfestasi klinis
fungsional dapat menimbulkan gejala- dispepsia fungsional seperti nyeri ulu
gejala yang sangat mengganggu hati, kembung, cepat kenyang, mual
aktivitas sehari-hari.(11) Dalam sebuah dan muntah, hal ini dapat
survey mengatakan bahwa terdapat mempengaruhi kualitas hidup dan juga
lebih dari 50 % penderita dispepsia dapat mengganggu aktivitas sehari-
yang bergantung pada obat dan sekitar hari dari penderita dispepsia
30 % penderita dispepsia lebih fungsional itu sendiri. Dimana hal
memilih untuk libur atau tidak masuk tersebut dapat juga mempengaruhi
dari pekerjaan ataupun sekolah karena prestasi belajar dari seseorang.(2,3,23)
keluhan yang diderita dari gejala
dispepsia tersebut.(4) Adapun faktor- KESIMPULAN DAN SARAN
faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar itu sendiri yaitu faktor Kesimpulan
intrinsik (psikologis dan fisiologis) dan
faktor ekstrinsik. Dimana dispepsia Kesimpulan dari penelitian ini adalah
fungsional merupakan suatu kelainan terdapat hubungan antara sindroma
fungsional yang di duga memiliki dispepsia dengan prestasi belajar pada
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMAN 4 Banda Aceh.
melalui mekanisme instrinsik.
Manisfestasi klinis dari dispepsia
Saran
fungsional hilang timbul, sehingga
dispepsia fungsional dapat 1. Perlunya penelitian lebih lanjut
mengganggu kemampuan mengenai hubungan antara jenis-
berkonsentrasi pada seseorang. Maka jenis dispepsia fungsional
dari itu responden yang menderita dengan prestasi belajar
dispepsia fungsional lebih 2. Responden penelitian agar lebih
mumungkinkan memiliki nilai yang disiplin dalam mengatur jadwal
lebih rendah dibandingkan dengan makan dan faktor-faktor resiko
responden yang tidak menderita lainnya agar gejala dari dispepsia
dispepsia fungsional.(14) tidak timbul sehingga prestasi
Terjadinya gejala-gejala
dispepsia disebabkan oleh beberapa

8
belajar tidak menurun atau 2010;11:66–70.
terganggu
8. Uleng A, Soraya T,
Jayalangkara A, Hawaidah,
Patellongi I. Hubungan Derajat
DAFTAR PUSTAKA Ansietas dengan Dispepsia
Organik. 2007;20–31.
1. Abdullah M, Gunawan J.
Dispepsia. Jakarta Fakultas 9. Murti K, Bintanah S, Handarsari
Kedokteran Universitas E. Hubungan kebiasaan makan,
Indonesia. 2012;647–51. jadwal makan, makanan
minuman berisiko dengan
2. Djojoningrat D. Dispepsia
frekuensi kekambuhan dispepsia
Fungsional. Maj Kedokt
di poli rawat jalan RSUD
Indones. 2005;5 (3).
Kabupaten Kudus. Fak Kesehat
3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Masy Univ Muhammadiyah
Alwi I, K MS, Setiati S. Buku Semarang. 2014;1–5.
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
10. Loening-Baucke V. Dispepsia
1. Jakarta: Interna Publishing;
In Children. Dispepsia Child.
2009. 529-533.
2008;1–6.
4. Kumar A. Epidemiology of
11. El-Serag HB, Talley NJ.
Functional Dyspepsia. Mumbai
Systematic Review: Health-
Assoc Physicians India.
Related Quality of Life In
2012;60:9–12.
Functional Dyspepsia.
5. Savas L, White D, Wieman M, 2003;387–93.
Daci K, Fitzgerald S, Smith L.
12. Djaali H. Pemahaman Belajar
Irratable Bowel Syndrome and
Siswa. Dalam buku: Psikologi
Dyspepsia Among Woman
Pendidikan. Jakarta: Bumi
Veterans. Houst Aliment
Aksara; 2008. 1-5.
Pharmacol Ther. 2009;29:115–
25. 13. Makmun AS. Bekarya dan
Belajar. Dalam buku: Psikologi
6. Setyono J, Prastowo A.
Pendidikan. Bandung:
Karakteristik Penderita
Rosdakarya; 1996. 22-32.
Dispepsia di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo 14. Nurhandayani, Supriatmo, Azlin
Purwokerto. Purwokerto J E, Yudiyanto AR, Sinuhaji AB.
Soedirman. 2006;27–31. Perbandingan Prestasi Belajar
Anak Yang Mengalami
7. Simadibrata M, Abdullah M,
Dispepsia Fungsional Dengan
Syam A, Fauzi A, Makmun D,
Tanpa Dispepsia Fungsional
Manan C. Dyspeptic Syndrome
Pada Anak Usia 8 Sampai 18
in Urban Population in Jakarta.
Tahun. Dep Ilmu Kesehat Anak
Jakarta Indones J Gastroenterol.

9
Fak Kedokt Univ Sumatera SA. Population-Based Study:
Utara RSUP H Adam Malik Mode of Dieting and Dyspepsia.
Medan. 2014;1–5. 2007; Available from:
Pubmed.http://www.ncbi.nlm.ni
15. Tarigan C. Perbedaan Dispepsia h.gov/pubmed/11507978
Fungsinal dan Dispepsia diakses tanggal 18 oktober 2016
Organik. Universitas Sumatera
Utara. 2003;1–5. 22. Khotimah N, Ariani Y.
Sindroma Dispepsia Mahasiswa
16. Lorena, Silva SL, Eduardo, Fakultas Keperawatan
Quirino S, Equardo E, Universitas Sumatera Utara.
Aparecida M. Gastric Emptying Dosen Dep Keperawatan Dasar
and Intragastic Distribution of a dan Med Bedah Fak
Solid Meal in Functional Keperawatan Univ Sumatera
Dispepsia: Influence of Gender Utara. 2012;21–3.
and Anxiety. Juornal Clin
Gastroenterol. 2004;38:230–6. 23. Dobrek L, Thor P.
Pathophysiological Concepts of
17. Haekal M. Hubungan Antara Functional Dyspepsia and
Jenis Sindrom Dispepsia dengan Irritable Bowel Syndrome
Status Gizi Pasien di Bagian Future Pharmacotherapy. Drug
Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Reseach. 2009;66:447–60.
Zainoel Abidin Banda Aceh.
2014;(38–41).
18. Sorongan IM, Pangemanan
DHC, Untu FM. Hubungan
Antara Pola Makan dengan
Kejadian Sindroma Dispepsia
Pada Siswa-Siswi Kelas XI di
SMA Negeri 1 Manado.
ejournal keperawatan (e-Kp).
2013;1:1–6.
19. Jones R, Lydeard S. Dyspepsia
in England and Scotlandia,
Department of Primary Medical
Care, University of
Southhampton. 1990.
20. Sayogo S. Gizi Remaja Putri.
Jakarta: Yayasan
Pengembangan Medik
Indonesia; 2006.
21. Reshetnikov O V, Kurilovich

10

Вам также может понравиться