Вы находитесь на странице: 1из 12

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang dengan ridho –Nya saya

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancer. Shalawat dan

salam tetap saya haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad

SAW dan untuk para keluarga, sahabt dan pengikut-pengikutnya yang

setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga teman-teman

dan yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan doa dan

bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Dalam makalah ini, saya menguraikan tentang ‘’ TAUBAT’’ yang

saya ambil dari berbagai sumber . Makalah ini diharapkan bisa menambah

wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari dan saya berharap

makalah ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun tetap saya nantikan dan saya harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 20 Oktober 2012

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Judul

Kata Pengantar………………………………………………………………… i

Daftar Isi………………………………………………………………………..…ii

PEMBAHASAN

Taubat

Pengertian Taubat……………………………………………………………… 1

Keuntungan Bertaubat………………………………………………………… 2

Syarat-syarat Taubat………………………………………………………… 2

Syarat Diterimanya Taubat……………………………………….………….. 3

Keutamaan Taubat………………………………………………….……….. 3

Jenis – Jenis Taubat……..…………………………………………………... 5

Penggolongan Taubat………………………………………………………… 6

Kesalahan Atau Kekhilafan Terhadap Orang Lain……………………….… 7

Penutup………………………………………………………………………….8

Daftar Pustaka………………..……………………………………………..…10

ii
PEMBAHASAN

TAUBAT

Dalam menjalani kehidupan, seseorang tentu harus mempersiapkan

bekal untuk hari kemudian. Bekalnya adalah iman, ilmu dan amal shaleh.

Keimanan disertai amal shaleh yang akan membawa keselamatan dan

kesejahteraan, baik didunia maupun diakhirat. Apalagi jika ditambah

dengan prilaku terpuji seperti bertaubat dan raja’ (menunjukan sikap

keridhoan Allah), optimis, dinamis, mampu berfikir kritis dan mampu

mengendalikan diri.

A. Pengertian Taubat

Menurut bahasa, taubat berarti kembali. Sementara menurut

istilah, taubat berarti kembali kepada jalan yang benar atau

memohon ampunan kepada Allah setelah melakukan pelanggaran

syariat Allah, kemudian diiringi dengan mengerjakan perbuatan baik

dan meninggalkan perbuatan tercela yang telah dikerjakan.

Taubat tersebut adalah suatu keniscayaan bagi manusia,

setiap manusia pasti memiliki dosa walaupun sedikit, sebab tidak

ada satupun keturunan Nabi Adam AS di dunia ini yang tidak luput

dari dosa. Semua manusia, pasti pernah melakukan dosa. Hanya

para Nabi dan Malaikat luput dari dosa dan maksiat. Manusia yang

baik bukan orang yang tidak berdosa melainkan manusia jika

ii
berdosa segera memohon ampunan kepada Allah, menyesali

perbuatannya dan mengikutinya dengan perbuatan yang baik.

“…..Sesungguhnya Allah itu menyukai orang – orang yang

bertaubat kepada-Nya dan dia menyukai orang – orang yang

membersihkan diri.” (QS.Al Baqarah :222)

Taubat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat

dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau

memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan)

dan atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

Hadis Nabi Muhammad SAW, artinya :

“Sesungguhnya Allah menerima taubat hambanya selagi dia belum

tercungak – cungak hendak mati (nyawanya berbalik – balik

dikerongkongan)”. (HR Ahmad)

B. Keuntungan Bertaubat

1. Merasa dekat dengan Allah dan mendapat kasih sayang-Nya.

2. Memperoleh kedudukan yang tinggi dihadapan Allah.

3. Doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkkan Allah

C. Syarat - Syarat Taubat

1. Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.

2. Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan,

karena tidak ada artinya bertaubat jika dosa masih terus

dikerjakan.

ii
3. Bertekat dengan sungguh – sungguh bahwa tidak akan

mengulanginya lagi, selama hidup di dunia sampai

mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini yang fana ini

D. Syarat Diterimanya Taubat

1. Ikhlas artinya harus ikhlas bertaubat semata – mata karena

Allah, bukan karena lainnya.

2. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.

3. Meninggalkan semua maksiat yang telah dilakukannya.

4. Tidak mengulangi artinya seorang muslim harus bertekat tidak

mengulangi perbuatan dosa tersebut.

5. Istighfar yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang

dilakukan terhadap hakNya.

6. Memenuhi hak bagi orang – orang yang berhak atau mereka

melepaskan hakNya tersebut.

7. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan disaat hidupnya,

sebelum tiba ajalnya.

E. Keutamaan Taubat

Pada hakikatnya taubat itulah isi ajaran islam dan fase – fase

persinggahan iman. Setiap insan selalu membutuhkannya dalam

menjalani setiap tahapan kehidupan. maka orang yang benar –

benar berbahagia ialah yang menjadikan taubat sebagai sahabat

dekat dalam perjalanannya menuju Allah dan negri akhirat.

Sedangkan orang yang binasa adalah orang yang menelantarkan

ii
dan mecampakkan taubat dibelakang punggungnya. Beberapa

keutamaan taubat ialah :

1. Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa

jalla.

2. Taubat merupakan sebab keberuntungan.

3. Taubat menjadi sebab diterimanya amal – amal hamba dan

turunnya ampunnan atas kesalahan – kesalahannya.

4. Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari

siksa neraka.

5. Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rachmat.

6. Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan

berbagai kebaikan.

7. Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikkan.

8. Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala

yang besar.

9. Taubat sebab turunnya barokah dari atas langit serta

bertambahnya kekuatan.

10. Taubat menjadi sebab malaikat mendo’akan orang – orang yang

bertaubat.

11. Taubat adalah keta’atan kepada allah ‘azza wa jalla.

12. Taubat adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu.

13. Taubat menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya.

ii
F. JENIS – JENIS TAUBAT

1. Taubat jasadiyah, yaitu taubat yang mencakup seluruh anggota

badan dari perbuatan dosa dan mengganti dengan perbauatan

yang lebih baik serta dapat berdampak kebaikan pula.

2. Taubat batiniyah, yaitu taubat dari penyakit-penyakit batin atau

hati. Misalnya perasaan sombong, iri hati, dengki, buruk sangka

dan semacamnya. Taubat sejenis ini akan mempengaruhi

terhadap keberadaan mental seseorang. Dengan taubat

batiniyah ini, menurut ahli kesehatan, akan menjadikan mental

yang memiliki integritas diri yang meliputi keseimbangan jiwa,

kesatuan pandangan dan tahan terhadap tekanan-tekanan

kejiwaan yang terjadi.

3. Taubat nafsu, yaitu taubat dari hal-hal negatif yang timbul

karena nafsu yang tidak dapat terkendalikan. Seperti

kemarahan, kerasukan dan tamak. Taubat nafsu ini menurut

ilmu kesehatan menjadikan mental memiliki sikap kepribadian

yang dapat menganal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.

4. Taubat aqliyah, sering kali manusian mengingkari ayat-ayat

Allah dengan menggunakan nalar berpikirnya untuk memuaskan

kepentingan dirinya sendiri, maupun kelompok. Apabila hal itu

terjadi maka seseorang harus melakukan taubat sejenis ini.

Dalam ilmu kesehatan, taubat jenis ini akan membuat mental

seseorang memiliki persepsi mengenai realitas, bebas dari

ii
penyimpangan kebutuhan, dan penciptaan empati serta

kepekaan social.

5. Taubat ruhiyah, yaitu taubat saat seseorang kehilangan

semangat untuk melakukan kebaikan. Taubat sejenis ini

menurut ilmu kesehatan akan menjadikan mental seseorang

yang memiliki otonomi diri yang mencakup unsur-unsur

pengatur kelakuan dari dalam ataupun dari kelakuan-kelakuan

bebas.

6. Taubat sirr, yaitu taubat terhadap segala sesuatu yang mungkin

tidak disadari oleh manusia. Seperti sikap lalai, meremehkan

ibadah, menganggap remeh terhadap hal-hal yang kecil.

G. PENGGOLONGAN TAUBAT

Secara umum para ulama’ membagi taubat menjadi tiga bagian

yaitu :

1. Taubat Awam (taubat manusia umum) yaitu taubat manusi

secara umum. maksudnya ialah bahwa hati seseorang tunduk

dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan salah dan dosa

2. Taubat Khawash (taubat orang – orang khusus): taubat tingkat

ini sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada

Allah . Merek merasa malu dikarenakan telah melakukan

perbuatan – perbuatan yang makruh .

ii
3. Taubat Akhash al – khawash: tingkatan tobat yang paling tinggi

ialah taubat akhash al – khawash. taubat Rosulullah manakala

dia berkata , “sesungguhnya ini adalah kebodohan pada hatiku ,

dan sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah

sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari . Dengan kata lain ,

untuk membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada

selain Allah , Rosulullah beristighfar kepada Allah .Kesalahan

Atau Kekhilafan Terhadap Orang Lain

a. Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan

memberi makanan terhadap orang miskin, memakan harta

dengan mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil

dan mencintai harta yang berlebihan.

b. Bakhil : merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang

baik. Mengumpat, mencela, prasangka buruk dan mengolok

– olok.

c. Tidak melaksanakan rukun islam, terutama mendirikan

sholat.

ii
PENUTUP

KESIMPULAN

Sudah selayaknya seorang muslim, baik laki – laki maupun perempuan

bersikap dengan akhlak terpuji diantaranya adalah”taubat’” karena taubat

adalah suatu keniscayaan bagi manusia, sebab tidak ada satupun

keturunan Nabi Adam AS di dunia ini yang tidak luput dari berbuat

dosa.Dan dengan bertoubat kita menyadari kesalahan yang telah

diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali

atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

SARAN

Coba anda bayangkan betapa gembiranya anda jika tiba – tiba anda

menemukan kembali semua barang – barang yang hilang. Namun

kegembiraan Allah SWT lebih besar dikala mendapati hambaNya yang

bertoubat kepadaNya. Dan jika, manusia tiada lagi kepada Allah maka

Allah akan menggantikannya dengan kaum lain yang bertoubat

kepadaNya.

Oleh karenanya janganlah putus harapan atau berhenti minta

ampunanNya. Karena toubat amatlah penting sehingga, Nabi Muhammad

SAW pun dalam sebuah hadis mengatakan, “ Oh! Bertaubatlah dan m

intalah ampunan Allah SWT sesungguhnya aku meminta ampunan Allah

SWT seratu kali setiap harinya.

ii
Tiada dosa yang terlalu besar ataupun terlalu kecil untuik kembali

bertaoubat. Dan janganlah memohon ampunan kepada siapapun kecuali

Allah SWT. “ dan jangan menganggap remeh dosamu namun ingatlah

kebesaran Tuhan yang telah engkau langgar perintahNya”.

ii
DAFTAR PUSTAKA

http://www.caksub.com/istighfar-dan-taubat-adalah-kunci-rizki-barokah/

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/keutamaan-taubat.html

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/seputar-ramadhan/15-

pengajian/1015-taubat-nasuha

http://www.taubat.com

http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/2008/02/29/menggapai-

jannatullah-dengan-taubat

ii

Вам также может понравиться