Вы находитесь на странице: 1из 15

METODA PELAKSANAAN

KEGIATAN : PENINGKATAN JEMBATAN T.A 2017


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
MUNDAM
LOKASI : NAGARI MUNDAM SAKTI / KECAMATAN IV NAGARI
TAHUN ANGGARAN : 2017

Pekerjaan Pembangunan Bangunan Bawah Jembatan Mundam ini dilaksanakan


setelah Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) dikeluarkan, Pekerjaan ini dikerjakan dengan
jangka waktu pelaksanaan 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender, dengan item
pekerjaan sebagai berikut :
DIVISI 1.UMUM
1.2. MOBILISASI
A. PAPAN NAMA PROYEK
Plank Nama Proyek yang dibuat dengan ukuran yang disetujui oleh direksi dan
pengawas,berisikan antara lain:
 Nama Dinas Pengguna Jasa
 Nama Kegiatan
 Nama Pekerjaan
 Nomor Kontrak DanTanggal
 Nilai Pekerjaan
 Penyedia Jasa/Kontraktor Pelaksana
 KonsultanPengawas(Jika Ada)
 Bahan yang Dipakai adalah Kayu Kaso dan Baliho yang sudah dicetak.
Akan dipasang pada lokasi yang terlihat jelas sebagai informasi bagi masyarakat
tentang pelaksanaan kegiatan pembangunan.

B. MOBILISASI & DEMOBILISASI


Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Penyedia jasa akan memperhitungkan waktu yang diperlukan dalam
rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila
pekerjaan telah selesai ke tempat semula.
Metoda Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
 Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan
kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera melaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu,
direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun personil atas tanggungan
penyedia jasa.
 Daftar Personil inti meliputi :
1. Kepala Proyek / Site Manager
2. Pelaksana Jembatan
3. Juru ukur
4. Quantity Control
5. Tenaga Administrasi / Keuangan
 Daftar Peralatan yang digunakan meliputi :
1. Exavator
2. Dump Truck
3. Water Pump
4. Concrete Mixer
5. Concrete Vibrator
6. Compresor
7. Jack hammer
8. Stamper
9. Genset
10. Welding Set
11. Alat Pertukangan
b. Program dan Pemberitahuan
 Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang
dilengkapi dengan keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan
didatangkan.
 Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal
kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan personil.
 Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal
peralatan dan penyediaan personil.
 Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak
diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.
Pekerjaaan Mobilisasi Akan dilaksanakan pada Minggu Ke – 1,2,14,15,26

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


3.1.(1a). Galian Biasa
Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak Diklasifikasikan
sebagai galian batu, galian structur, galian sumber bahan (borrow excavation).
Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut :
a. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan
mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak
proyek.
b. Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh
pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.
c. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini
penentuan kedalaman galian Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke
Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

Pekerjaaan Galian Biasa dilaksanakan pada Minggu Ke – 3 s/d minggu ke 5


3.1.(3) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 meter
Pekerjaan Galian dilaksanakan secara open Cut Juru Ukur akan memberikan patok
– patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.Excavator
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari juru ukur dan
diawasi oleh pelaksana dan pengawas.material hasil galian sebagian ditempatkan /
distok disamping galian, untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian
untuk timbunan harus aman , tidak akan terjadi lonsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebihatau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung ke dump truck untuk dibuang ke disposal area
Pekerjaaan Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 meter dilaksanakan
pada Minggu Ke – 5 s/d minggu ke 6

3.1.(4) Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 meter


Galian ini untuk perletakan pondasi sumuran atau untuk abutmen dengan
kedalaman maksimum 2 – 4 mete. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian ,
penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain .
Pekerjaan Galian dilaksanakan secara open Cut Juru Ukur akan memberikan patok
– patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.Excavator
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari juru ukur dan
diawasi oleh pelaksana dan pengawas.material hasil galian sebagian ditempatkan /
distok disamping galian, untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian
untuk timbunan harus aman , tidak akan terjadi lonsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebihatau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung ke dump truck untuk dibuang ke disposal area
Pekerjaaan Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 meter dilaksanakan
pada Minggu Ke – 7

3.2.(2b). Timbunan Pilihan dari Galian


Timbunan pilihan dari sumber galian yang dimaksud terdiri dari bahan
galian tanah atau batu yang memenuhi persyaratan.
Daerah yang ditimbun adalah tempat – tempat yang elevasinya belum memenuhi
sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk direksi.tanah timbun yang digunakan
dipilih yang memiliki kualitas yang baik untuk timbunan.penimbunan dilaksanakan
lapis demi lapis.pekerjaan ini berulang sampai mendapatkan elevasi yang
ditentukan.
Pengukuran dan penempatan garis batas pada lokasi timbunan, sesuai dengan
jarak dan elevasi yang telah ditentukan, apabila tanah timbunan tidak mengandung
kadar air cukup maka perlu disiram air.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper, dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat
hasil yang maksimal bahan timbunan dibasahi dengan air dan diselingi dengan
pemadatan dengan menggunakan stamper.
Pekerjaaan Timbunan Pilihan dari Galian dilaksanakan pada Minggu Ke –
25 s/d minggu ke 26

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1.(7)a Beton Mutu sedang fc’ 20Mpa ( K250 Ready Mix )
Pekerjaan struktur Beton Semen (K-250) Yang sangat menentukan kekuatan
struktur jembatan dalam memikul beban lalu lintas adalah kekuatan beton itu
sendiri. Sedangkan kekuatan dari tanah dasar hanya berpengaruh kecil terhadap
kekuatan daya dukung struktural perkerasan kaku.
Pekerjaan Struktur dilaksanakan dengan cara kerja :
 Beton yang digunakan adalah beton ready mix K-250
 Dituangkan di lokasi yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan pekerjaan untuk
mulai dan berakhirnya sesuai dengan yang terdapat pada jadwal waktu
pelaksanaan.
 Kebutuhan peralatan dan tenaga sesuai degan rencana pelaksanaan
pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan ini akan mengacu pada gambar rencana,
spesifikasi teknik atau atas petunjuk direksi pekerjaan
 Beton harus mempunyai kekuatan lentur karakteristik sebesar 45 kg/cm2 pada
umur28 hari bila diuji sesuai dengan ASSHTO T 97. Bila pengujian dilakukan pada
kubus 15 cm,kekuatan tekan karakteristik harus sebesar 250 kg/cm2 pada umur 28
hari. Kekuatan beton 7 hari harus sebesar 0,7 x kekuatan lentur karakteristik
Sebelum memulai pekerjaan ini pemborong menugaskan pekerja mangukur dan set
ketebalan danmemeriksa ukuran yang telah di tentukan serta mengecek bekisting
dan
 Campuran beton yang digunakan dipesan dari supplier dengan kekuatan tekan
250/Cm2 (K-250) yang telas lulus Tes Kubus Laboratorium. Kemudian campuran
beton diangkut dengan truxk mixer (agitator) ke lokasi pekerjaan dan
dituangkan kedalam.
 Setelah dituangkan campuran beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator.
 Setelah Pengecoran selesai dilanjutkan pekerjaan penyelesaian lainya dan
perapihan serta perawatan beton. Pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan
Beton ini harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan sesuai spesifikasi teknik
Pekerjaaan Beton Mutu sedang fc’ 20Mpa ( K250 Ready Mix )
dilaksanakan pada Minggu Ke – 13,15,21,22,23,24

7.1.(9) Beton Siklop fc’ 15 Mpa ( K-175 )


Metode pelaksanaan :
Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat
menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton
yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor
diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
Selanjutnya setelah beton kedap air kering selanjutnya dimasukkan beton Cyclopen
+ 40 % Batu kali ( K-175 )
Pekerjaaan Beton Siklop fc’ 15 Mpa ( K-175 ) dilaksanakan pada Minggu
Ke – 10 s/d minggu ke 13
7.1.(10) Beton Mutu rendah fc’ 10 Mpa ( Lantai Kerja )
Metoda Pelaksanaan :
- Untuk lantai kerja dibawah lantai dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan beton K-100
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan untuk
leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan.
Pekerjaaan Beton Mutu rendah fc’ 10 Mpa ( Lantai Kerja ) dilaksanakan
pada Minggu Ke – 9

7.1.(19) Bekisting dinding Beton Biasa dengan Multiflex 12 mm


Metode Pelaksanaan :
Fabrikasi bekesting untuk dinding beton menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kaso.
Potong multiplek untuk bekesting dinding.
Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan dinding dengan dimensi dibuat
sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting
untuk pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pekerjaaan Bekisting dinding Beton Biasa dengan Multiflex 12 mm
dilaksanakan pada Minggu Ke – 18 s/d minggu ke 20

7.1.(21) Bekisting Beton Biasa Kayu kelas III


Metode Pelaksanaan :
Fabrikasi bekesting beton Biasa menggunakan bahan dari Kayu kelas III dan
perkuatan dengan menggunakan kaso.
Potong kayu kelas III untuk bekesting Beton biasa.
Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting
untuk pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pekerjaaan Bekisting Beton Biasa Kayu kelas III dilaksanakan pada
Minggu Ke –18 s/d minggu ke 20

7.1.(23) Kisdam Pasir / Tanah dibungkus karung Plastik Bagor


Metode pelaksanaan
Pekerjaan Kisdam Dari Karung Pasir diperlukan untuk mengcover pekerjaan
konstruksi yang dibuat serta dipasang sesuai gambar kerja. Pekerjaan Kisdam Dari
Karung Pasir dan Pengeringan dilakukan pada lokasi pekerjaan Pasangan pada
lokasi yang dilalui aliran air tetap. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang kisdam
dari karung pasir pada lokasi yang diperlukan. Aliran air yang ada dipindahkan
untuk menghindari adanya kerusakan akibat air yang membawa campuran beton.
Selanjutnya lokasi kerja dikeringkan dengan menggunakan pompa dan terus
dilaksanakan sampai campuran mortar batu kali mengalami pengerasan.

Pekerjaaan Kisdam Pasir / Tanah dibungkus karung Plastik Bagor


dilaksanakan pada Minggu Ke – 3 s/d minggu ke 7

7.3(1) Baja Tulangan U 24 Polos


Setelah acuan telah selesai dan diperiksa kekuatannya, pengerjaannya,
kerapatan adukan ketinggian dan kebersihan, penulangan dapat dipasang
Perlu untuk sering memeriksa ukuran pada waktu pembengkokan di lokasi,
atau tepat sesudah pengiriman ke lokasi jika tulangan dibengkokan di luar
lokasi Penggunaan kayu, rak baja atau penyangga lain adalah supaya
penulangan tidak mengenai tanah atau lumpur sampai siap dipakai. Cat, minyak,
lemak, Lumpur, mill scale lepas atau karat lepas akan mengurangi sifat
pelekatan dari batang sederhana khususnya dan harus dilepas. Penutup
(selimut) sangat penting, kurangnya selimut dapat mengakibatkan
berkaratnya batang dan terkikisnya beton, sedangkan terlalu banyak
selimut dapat mengakibatkan kekuatan rencana diperkirakan dari struktur
bawah jembatan tidak tercapai. Pengikat kawat sama cepat berkarat seperti
batang biasa, dan ujung pengikat harus dijauhkan dari permukaan beton
Penulangan harus ditopang sedemikian rupa sehingga tidak berpindah,
distorsi, atau rusak dengan cara apapun pada waktu pengecoran struktur bawah
jembatan, Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat
Pekerjaan Penulangan pada Pekerjaan Beton yaitu
 Pelaksanaan penulangan harus dilakukan oleh pekerja yang terampil dan
berpengalaman dibidangnya dilengkapi dengan helm, sarung tangan, sepatu
boot yang sesuai dan memenuhi syarat serta memperhatikan ketentuan-
ketentuan berikut :
 Sisa-sisa besi/kawat baja ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan bahaya,
 Besi tulangan yang menjorok ke luar dari dinding harus diberi pelindung
 Bila melakukan penyambungan besi tulangan maka ujungnya menjorok ke
luartidak boleh menimbulkan bahaya
 Besi tulangan tidak boleh disimpan pada perancah atau papan acuan
yang dapat membahayakan kestabilannya
Tulangan ini merupakan Polos dan banyak dipakai sebagai tulangan
utama
Penyimpanan dan penanganan
Tulangan diberi label untuk identifikasi yang menunjukkan ukuran batang,
panjang dan informasi lainnya
Ditangani dan disimpan untuk mencegah distorsi kontaminasi, korosi atau
kerusakan
Pembengkokan
Dibengkokkan dengan cara dingin sesuai ACI 315
Diemeter > 20 mm dibengkokkan dengan mesin pembengkok
Penempatan dan pengikatan
Baja tulangan harus bersih, ditempatkan dengan selimut beton sesuai ketentuan
Diikat kuat pada posisinya, panjang penyaluiran 40 diameter
Tidak boleh dilas kecuali atas persetujuan Direksi pekerjaan
Simpul kawat membelakangi permukaan beton
Baja tulangan yang terekspos cukup lama harus dilindungi
Pekerjaaan Baja Tulangan U 24 Polos dilaksanakan pada Minggu Ke –
8,9,13,14,15,16,17
7.3(3) Baja Tulangan BJ 32 Ulir
Setelah acuan selesai dan diperiksa kekuatannya, pengerjaannya,
kerapatan adukan, ketinggian dan kebersihan, penulangan dapat dipasang.
Perlu untuk sering memeriksa ukuran pada waktu pembengkokan di lokasi, atau
tepat sesudah pengiriman ke lokasi jika tulangan dibengkokan di luar
lokasi. Penggunaan kayu, rak baja atau penyangga lain adalah supaya
penulangan tidak mengenai tanah atau lumpur sampai siap dipakai. Cat, minyak,
lemak Lumpur, mill scale lepas atau karat lepas akan mengurangi sifat pelekatan
dari batang sederhana khususnya dan harus dilepas. Penutup (selimut) sangat
penting, kurangnya selimut dapat mengakibatkan berkaratnya batang dan
terkikisnya beton sedangkan terlalu banyak selimut dapat mengakibatkan
Pengikat kawat sama cepat berkarat seperti batang biasa dan ujung pengikat harus
dijauhkan dari permukaan beton Penulangan harus ditopang sedemikian rupa
sehingga tidak berpindah, distorsi, atau rusak dengan cara apapun pada waktu
pengecoran pelat lantai.
Pekerjaaan Baja Tulangan U 32 Polos dilaksanakan pada Minggu Ke – 8
s/d minggu ke 17
7.6.(29) Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering
Yang dimaksud dengan dewatering pada bangunan penutup sungai ini misalnya
pada pekerjaan jembatan. Dalam melaksanakan pekerjaan jembatan biasanya
membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup panjang (lama), terkadang bisa
melalui beberapa musim.Pekerjaan dewatering pada dasarnya, dilakukan pada
musim kemarau, yaitu pada saat debit sungai terkecil, sehingga akan memperingan
proses pekerjaan dewatering (pengeringan). Tetapi karena tuntutan pekerjaan
dan schedule pelaksanaan, sering pekerjaan dewatering masih perlu dilakukan
pada musim hujan, ketika debit sungai sudah mulai membesar. Dalam hal
ini cofferdam dibuat dalam dua tahap yang cukup untuk menanggulangi musim
kemarau dengan debit kecil pada tahap awal, dan pada tahap berikutnya
dibuat cofferdam yang lebih tinggi.Bila selama tahap pertama pekerjaan dapat
diselesaikan di atas muka air, maka cofferdam tahap kedua tidak perlu dibuat.

Cofferdam tahap I dipersiapkan pada debit sungai terkecil :

Cofferdam tahap I
Cofferdam tahap II dipersiapkan sebelum debit sungai membesar :

Cofferdam tahap II
Pekerjaaan Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering dilaksanakan pada
Minggu Ke – 5 s/d minggu ke 9

7.7.(30) Dinding Sumuran selinder Terpasang Diameter 400 cm


Pondasi sumuran harus dibuat memenuhi ketentuan dimensi dan fungsinya,
penyedia jasa harus menyediakan alat yang sesuai dengan jenis tanah, sehingga
penggalian tanah dapat mencapai kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai
daya dukung yang telah ditentukan.
Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor ditempatkan harus memenuhi garis dan
elevasi yang tepat. Kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah
pengecoran atau sampai pengujian menunjukkan bahwa beton telah mencapai kuat
tekan maksimum yang dipersyaratkan.peralatan yang digunakan adalah concrete
mixer dan alat bantu
Pekerjaaan Dinding Sumuran selinder Terpasang Diameter 400 cm
dilaksanakan pada Minggu Ke – 6 s/d minggu ke 9

7.7.(30a) Penurunan Dinding Sumuran selinder Diameter 400 cm


 masukkan cincin sumuran pertama dengan benar ( jangan miring agar tidak terjadi
penjepitan
 Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah tumpangi dengan cincin kedua
,lanjutkan penggalian hingga cincin terbawah mencapai dasar tanah keras
 Bila tanah berair, air dibuang ke luar ( dipompa )
 Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang
dipadatkan setebal 5-10 cm.
Pekerjaaan Penurunan Dinding Sumuran selinder Diameter 400 cm
dilaksanakan pada Minggu Ke – 10 s/d minggu ke 12

7.9.(1) Pasangan Batu


Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dalam
waktu yang lama untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik
jenuh.Tebal landasan adukan berkisar 2 – 5 cm yang merupakan kebutuhan
minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu terisi
penuh.Batu besar ditempatkan di dasar dan pada sudut- sudut, batu
dengan muka terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang
Orang dan tenaga yang terlibat dalam pekerjaan ini juga dilengkapi
dengan APD dan disekitar lokasi pekerjaan dibuatkan rambu-rambu peringatan.
Pekerjaaan Pasangan Batu dilaksanakan pada Minggu Ke – 6 s/d minggu
ke 10
7.10.(3)a Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis
Untuk Pemasangan Bronjong Pabrikasi Terlebih dahulu Memperkirakan berapa
banyak bonjong yang diperlukan untuk pekerjaan, selanjutnya mendatangkan
Bronjong pabrikasi kelokasi pekerjaan.
Kawat Bronjong terbuat dari kawat galvanis yang mempunyai flesibelitas yang tinggi
sesuai dengan spesifikasi SNI No. 03-009-1999, dianyam dengan menggunakan
mesin Penganyam.
Anyaman dibuat dengan cara melilitkan kedua batang bronjong maupun sekat –
sekatnya harus diikat dengan kawat mutu yang sama berdiameter 2,7 mm,
Bronjong ditempatkan pada filter dari geotextile atau ijuk sesuai dengan yang
ditunjukkan pada gambar rencana. Batu isian digunakan batu yang keras, tahan
lama, tidak rusak oleh air an cuaca dengan berta jenis tidak kurang dari 2,4.
Pengerjaan Bronjong harus dilakukan dengan hati – hati untuk mencegah kerusakan
saringan.
Sebelum batu diisikan bronjong ditegangkan sampai bentuk yang diinginkan.
Pengisian mulai dari bagian yang paling bawah, Krat – krat diletakkan dalam
keadaan kosong, diisi dengan batu sampai penuhdan kemudian ditutup.
Semua tepi bagian bronjong dan matras termasuk panel dan selat harus terikat rapat
pada kawat sisi secara mekanikal, hal ini untuk menjaga agar tidak terlepasnya
anyaman.
Setiap bronjong dihubungkan dengan ikatan yang didekatnya. Sambungan –
sambungan vertikal antara bronjong – bronjong yang ditempatkan pada setiap dua
lapisan akan disusun bergilir ditunjukan dalam gambar.
Pekerjaaan Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis dilaksanakan
pada Minggu Ke – 18 s/d minggu ke 22
7.15.(1) Pembongkaran Pasangan Batu
1. Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi
pekerjaan dapat dimulai.
2. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem, keranjang dan linggis.
3. Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
4. Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
5. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
6. Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang
melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak
kuat maka dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil.
7. Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi
8. Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari
spesi hasil bongkaran.
9. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
(kecelakaan).
10. Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
11. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
Pekerjaaan Pembongkaran Pasangan Batu dilaksanakan pada Minggu Ke
2
7.15.(2) Pembongkaran Beton
1. Beton yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan dibongkar.
Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
2. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
Jack Hammer & excavator.
3. Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
4. Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
5. Pekerja membongkar beton dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
6. Beton dibongkar dengan hati-hati jack hammer
7. Beton bekas bongkaran dikumpulkan dan dibuat keluar lokasi dengan menggunakan
dump truck
8. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu
boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
(kecelakaan).
Pekerjaaan Pembongkaran Beton dilaksanakan pada Minggu Ke – 2
BM4 Pengeringan
Metode pelaksanaan
Pekerjaan Pengeringan dilaksanakan selama 14 hari. Dengan cara membuat
kisdam. Pekerjaan Kisdam Dari Karung Pasir dan Pengeringan dilakukan pada
lokasi pekerjaan Pasangan pada lokasi yang dilalui aliran air tetap. Pekerjaan ini
dimulai dengan memasang kisdam dari karung pasir pada lokasi yang diperlukan.
Aliran air yang ada dipindahkan untuk menghindari adanya kerusakan akibat air
yang membawa campuran beton. Selanjutnya lokasi kerja dikeringkan dengan
menggunakan pompa dan terus dilaksanakan sampai campuran mortar batu kali
mengalami pengerasan.
Pekerjaaan Pengeringan dilaksanakan pada Minggu Ke – 1
Solok , 10 Mei 2017
Penawar,
CV.KARSIKO
Ttd
H.FAJAR PRAMANA
Direktur

Вам также может понравиться