Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. Kehamilan
1. Subjektif
oleh penulis, hal ini sesuai dengan teori Marmi (2011) satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali triwulan
muntah yang berlebihan, TM II pada Ny. L sebanyak 1 kali dan tidak ada
masalah, TM III pada Ny. L sebanyak 3 kali dan tidak ada masalah. Hal
ini dapat dikatakan tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek
tetapi anatara praktek dan teori terjadi kesenjangan, diketahui Ny. L tidak
2010 )
2. Objektif
hasil TD: 100/70 MmHg, BB: 71 kg, Ibu mengatakan berat sebelum
hamil 64 kg, jadi kenaikan berat badan pada Ny. L adalah 8 kg. Hal ini
sejalan dengan teori Marmi (2011), kenaikan berat badan sekitar12,5 kg.
Hal ini sesuai dengan teori Marmi (2011) yang menyatakan bahwa
reduksi urune negatif dan ibu mengeluh sering kencing. Ini merupakan
7,4 gr%, hal ini tidak sejalan dengan teori sarwono, 2010 yang
mengatakan normal hb pada ibu hamil trimester 3 adalah 11 gr % dan
pada keluhan ibu yang mengeluh sering kecing sejalan dengan teori
Suryati (2011) yang mengatakan bahwa sering kencing pada trimester III
DJJ : 138x/menit.
timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
terapi obat malaria. Hal ini memang merupakan suatu kesenjangan antara
praktek dan teori, namun disisi lain karena ibu tidak memiliki indikasi
di pagi dan sore hari, terapi yodium kapsul dan obat malaria tidak
komplikasi dan semua masih bisa teratasi yang terjadi pada Ny. L hal ini
kesehatan dan Ny. L juga mengerti akan pentingnya kesehatan dirinya dan
kehamilannya.
3. Analisa
kepala tunggal hidup, normal. Hal ini sesuai dengan teori Marmi (2011)
fundus uteri, hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek.
ANC pertama, kedua dan ketiga bahwa janin tunggal hidup normal.
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek yang
dilakukan.
4. Penatalaksanaan
1. Subjektif
usia kehamilan didapat dari pemeriksaan HPHT Ny. L hal ini tidak
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu).
mengatakan sakit pada perut yang menjalar ke pinggang dan keluar lendir
tersebut merupakan tanda tanda persalinan hal ini dinyatakan dalam teori
2. Objektif
lebih dari 14 jam) dan fase aktif (dibagi menjadi 3 : fase akselerasi mulai
Pada pemeriksaan dalam ibu dilakukan 4 jam sekali hal ini terjadi
harus dilakukan pemeriksaan dalam pada jam 17.00 WIB tetapi karena
3. Analisa
G2P1A0 umur kehamilan 37 minggu 5 hari inpartu kala I fase laten. Janin
4. Penatalaksanaan
pembukaan serviks. Pada jam 00.30 WIB ketuban Ibu merembes dan di
ibu langsung dipimpin untuk meneran selama 25 menit, hal ini sesuai
dengan teori sarwono (2011) dan tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
Pada kala II bayi lahir spontan dengan bantuan bidan pukul 00.55
wib. Hal ini tidak menunjukan kesenjangan anatara teori dan praktek
lunak (otot-otot, jaringan dan ligamen)), power (his dan tenaga meneran
adalah kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan mengejan ibu yang
besar dan keras dari pada bagian-bagian lain janin yang akan dilahirkan).
Pada saat bersalin tepat nya pada kala II, Ny. L mengalami gangguan
psikologis yang menyebabkan Ny. L sulit untuk diajak kerjasama, hal ini
sejalan anatara praktek dan teori, menurut Kartini Kartono (2011) yang
menyatakan bahwa pada ibu bersalin rasa cemas sering timbul akibat
kekhawatiran akan proses persalinan yang menyebabkan ibu menjadi
sendirinya.
bayi sampai lahirnya plasenta, persalinan kala III ibu dilakukan dengan
kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta dan
kala III Ny. L tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek.
pada Ny. L seperti tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi uterus, kandung
Kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat. Menurut
pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2, Pada observasi hal
perdarahan. Pada 1 jam pertama kelahiran bayi Ny. L disuntik Vit K, hal
ini sejalan dengan teori JNPK-KR (2008), yang menyatakan bahwa
semua bayi lahir harus diberikan Vit K setelah 1 jam. Semua pelaksanaan
yang dilakukan pada kala IV sesuai dengan teori JNPK-KR (2008) dan
sesuai dengan pelayanan yang dilakukan dari kala I sampai dengan kala
c. Nifas
1. Subjektif
Masa nifas yang dilalui Ny. L berjalan dengan baik dan sehat.
kunjungan pertama pada 6-8 jam post partum, kunjungan kedua pada 6
masa nifas sehingga masa nifas Ny. L berjalan dengan baik. Asuhan yang
diberikan pada Ny. L selama masa nifas dapat membantu Ny. L dalam
ibu sudah 2 kali BAK. Hal ini dikatakan normal karena menurut Rukiyah
(2010) yang mengatakan bahwa dalam 6 jam ibu nifas harus sudah BAK
tidak keluhan.
2. Objektif
terdapat pengeluaran lochea rubra berwarna merah darah dan ada luka
partum didapatkan hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik, ibu tidak
mengeluh sakit pada luka jahitan, kontraksi uterus ibu baik, tidak terjadi
infeksi pada masa nifas, tidak ada pengeluaran lochea lagi dan konseling
partum didapatkan hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik, ibu tidak
terdapat keluhan apapun dan uterus tidak teraba serta ada pengeluaran
kontrasepsi pada ibu dan ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan. Serta
keempat pada Ny. L kerena sesuai dengan teori dari (2009) yang
mengatakan bahwa Lochea rubra (cruenta) berisi darah segar dan sisa-sisa
dalam keadaan hamil, vernix caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep
terdiri atas palit atau semacam noda dan sel-sel epitel, yang menyeliputi
kulit janin) lanugo, yakni bulu halus pada anak yang baru lahir) dan
mekonium (yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas getah
kelenjar usus dan air ketuban, berwarna hijau kehitaman), selama 2 hari
darah dan lendir ini terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan. Lochea
serosa: Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-
14 pasca persalinan. Lochea alba: cairan putih yang terjadinya pada hari
setelah 2 minggu.
3. Analisa
P2A0 nifas 6–8 jam, normal. Pada kunjungan kedua diagnosa kebidanan
pada Ny. L P2A0 nifas 6 hari, normal. Pada kunjungan ketiga diagnosa
4. Penatalaksanaan
tanda bahaya masa nifas, tentang nutrisi dan tentang pemberian ASI yang
transisi awal mengasuh anak. Tujuan khusus : Menjaga kesehatan ibu dan
C. Neonatus
1. Subjektif
hari ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan baik–baik saja,
tidak ada masalah dan tali pusat sudah lepas pada hari ke 7. Karena itu
2. Objektif
(+), reflek rooting (+), reflek sucking (+), reflek grasphing (+) dan reflek
tonik neck (+). Hal ini sejalan dengan teori JNPK-KR (2008), yaitu
reflek yang ada pada bayi adanya reflek moro, rooting, sucking,
alkohol atau povidon iodiene, hal ini sesuai dengan teori Indrayani dan
Moudy (2013), cara perawatan tali pusat yaitu jangan membubuhkan atau
3. Analisa
bayi Ny. L Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan, umur 2 Hari,
neonatus dilakukan, 7 hari dan 28 hari, dan tidak terdapat kelainan dan
kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari, dan 1 kali pada umur
8-28 hari. Hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek.
4. Penatalaksanaan
didapatkan hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan sehat dan bayi
pada bayi Ny. L. Hal ini sesuai dengan teori Sarwono (2010), yang
sulit, hipertermi, warna kulit abnormal, bayi tidak mau menyusu, tali pusat
merah atau bengkak, infeksi, diare, atau lemas. Tidak ada kesenjangan
1. Subjektif
dan ibu memutuskan untuk ber KB suntik 3 bulan, karena ibu menyusui.
Hal ini sejalan dengan teori Abdul Bari Saiffudin (2010), yang
2. Objektif
S : 37̊C BB : 48 kg dan ibu dalam keadaan sehat dan dalam masa nifas 28
suntikan 3 bulan karena status ibu masih menyusui. Hal ini sejalan dengan
suntikan depo progestin berisi hormone progesteron yang cocok untuk ibu
3. Analisa
suntikan depo progestin berisi hormone progesteron yang cocok untuk ibu
4. Penatalaksanaan
minggu lagi pada tanggal 7 Februari 2015 dan ibu bersedia untuk