Вы находитесь на странице: 1из 3

Repoblik.id-Budaya.

Selain terkenal dengan obyek wisatanya seperti Sungai Musi,


Jembatan Ampera, Danau Ranau dan Pulau Kamaro. Sumatera Selatan juga terkenal
dengan tradisi budaya yang berkembang pada masyarakat.

Dihuni oleh mayoritas etni melayu dan batak, Provinsi yang ibu kotanya Palembang ini
memiliki beberapa budaya unik yang tidak ditemukan di daerah lain. Berikut beberapa
Tradisi Budaya Sumatera Selatan.

1. Tradisi Sedekah Rame

Tradisi Sedekah Rame merupakan upacara adat yang dilaksanakan oleh suku Lahat di
Sumatera Selatan. Sesuai namanya sedekah Rame dilaksanakan secara bersama sama
khususnya masyarakat yang memiliki lahan persawahan.

Sedekah Rame dilaksanakan di tengah sawa sebelum melakukan aktivitas seperti


penyiangan, pembenihan sampai proses panen. Upacara dilakukan dengan membakar
kemenyan dan melakukan ritual kepada roh lalu kemudian membakar api unggun.

Upacara ini selain dihadiri oleh petani, juga turut dihadiri oleh pemuka adat. Para petani
melakukan tradisi sedekah rame ini sebagai simbol rasa syukur dan permohonan kepada
Tuhan agar diberi hasil panen yang lebih baik dan lebih banyak.

Setelah api unggun para petani makan bersama hidangan yang sudah disiapkan bersama
dan melakukan pengecekan pada irigasi sawah. Terakhir masyarakat dan petani yang hadir
bersama sama menangkap ikan sebagai oleh oleh untuk dibawah pulang ke rumah masing
masing.

2. Midang Morge Siwe

Midang merupakan acara arak-arakan penganting yang dilakukan tiga atau empat hari
setelah idul fitri. Acara ini dilakukan oleh pasangan suami istri muda dengan berjalan
mengelilingi kota bahkan sampai 6 kilometer jauhnya. Pasangan remaja tersebut
menyebrangi sungai komering menggunakan perahu ketek.

Dalam acara midang ini digambarkan bagaimana pertemuan sepasang kekasih, saat
melamar sampai ke pelaminan. Acara adat ini bertujuan untuk memberitahukan ke
masyarakat se tempat tentang pergantian status seseorang yang telah menikah.

Berbeda dengan arak arakan pengantin lainnya, semua gerobak dan mobil yang ikut dalam
arak arakan juga ikut di hias, sehingga acara ini rame dihadiri masyarakat bahkan
pelancong dari luar kota.

Untuk memeriahkan acara, tiap tahunnya juga digelar bidar, yaitu lomba dayung perahu dan
acara kemasyarakatan lainnya.

3. Mandi Kasai
Mandi Kasai merupakan tradisi memandikan pasangan pengantin bersama. Mandi kasai
dilakukan di sungai dan disaksikan oleh kerabat dan teman mereka.

Tradisi yang dilaksankan di Lubuk Linggau ini bermakna bahwa sepasang kekasih yang
akan meninggalkan masa remajanya dan mulai kehidupannya dalam rumah tangga dan juga
sebagai ritual membersihkan jiwa dan raga dua sejoli yang akan menikah.

Вам также может понравиться