Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Biologimu. Teori evolusi sudah dikemukakan sejak zaman Aristoteles dimana teori tersebut
berusaha menjelaskan proses evolusi yang meliputi sumber variabilitas, organisasi variasi
genetic dalam populasi, diferensiasi populasi, isolasi reproduktif, asal mula spesies dan
hibridisasi. Biologi Evolusi ilmu yang lunak yang mempunyai daya prediksi lemah. Teorinya
tersusun atas data yang tidak lengkap atau yang belum sempurna dipahami, meskipun ia
tergolong ilmu hayat, bahasannya lebih cenderung ke kutup humanika daripada ke kutub eksakta.
Teori evolusi sendiri berevolusi sejak zaman Aritoteles melalui Cuvier, lamarck, ke Erasmus
Darwin dan Charles Darwin/Alfred Wallace. Tokoh yang paling terkenal adalah Darwin. Darwin
banyak terpengaruh oleh Linnaeus dan Malthus. Teori evolusi sendiri lebih banyak dipengaruhi
oleh de Vries dan Mendel, Morgan dan Muller, lalu Mayr, Dobhansky. Di jaman Darwin belum ada
genetika, paleantropologi dan geokronologi, bahkan ilmu-ilmu lain juga belum berkembang,
seperti geologi, paleogeografi, dan embriologi komparatif.

Sekarang evolusi adalah teori sintetis atau teori biologi yang memanfaatkan segala disiplin yang
relevan. Seperti paleontology, palaekologi, biostratigrafi, paleogeografi, biologi molekuler,
biokimia, biostatistik dan lain sebagainya. Teori evolusi akan mudah dipelajari jika kita
memahami prinsip-prinsip dari disiplin ilmu tersebut.

Evolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang
lama. Perubahan yang dimaksudkan disini adalah perubahan struktur dan fungsi makhluk hidup
dari yang sederhana menuju struktur dan fungsi yang kompleks dan beragam. Perubahan yang
terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu; perubahan progresif dan perubahan retrogresif.
Perubahan progresif yaitu perubahan struktur dan fungsi makhluk hidup dari kondisi sederhana
menuju kondisi yang maju atau modern untuk dapat bertahan hidup. Perubahan retrogresif yaitu
perubahan struktur dan fungsi yang menuju kepunahan. Kepunahan terjadi tidak hanya karena
mundurnya struktur dan fungsi tetapi juga dapat terjadi karena perkembangan struktur dan
fungsi yang melebihi proporsinya sehingga makhluk hidup tersebut tidak mampu bertahan hidup.

Salah satu makhluk hidup yang dianggap mengalami proses evolusi adalah salamander yang
tergolong kedalam kelas Amphibi. Amfibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi,
tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari
bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi
diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies.
Sepertikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat
mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan
badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan
insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat
berjalan di atas daratan.

Salamander adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan di darat (Amphibi) yang tergolong ke
dalam kelas amphibi yang berekor dan berkaki (Caudata/Urodela). Salamander termasuk hewan
karnivor, makanannya berupa invertebrata kecil, seperti serangga, siput, keong kecil, maupun
cacing. Para peneliti Kanada telah berhasil menemukan Frogmander (berasal dari kata Frog dan
Salamander), fosil yang berusia 290 juta tahun. Penemuan fosil tersebutlah yang menurut ahli
menjadi salah satu bukti bahwa salah satu hewan yang mengalami proses evolusi adalah
salamander.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur morfologi hewan salamander?
2. Bagaimana klasifikasi hewan salamander?
3. Bagaimana proses evolusi pada hewan salamander?
4. Apa petunjuk evolusi hewan salamander?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur morfologi hewan salamander
2. Untuk mengetahui klasifikasi hewan salamander
3. Untuk mengetahui proses evolusi pada hewan salamander
4. Untuk mengetahui petunjuk evolusi hewan salamander

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sebagai salah satu referensi bagi penulis lainnya jika
ingin mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana proses evolusi yang terjadi pada hewan
salamander beserta petunjuk evolusi yang mendukung proses evolusi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Morfologi hewan salamander

Morfologi dari salamander terdiri dari 4 bagian yaitu Caput (Kepala), Truncus (Badan), Cauda
(Ekor) Ekstermitas (Alat pergerakan). Dimana bagian ekstermitas dari salamander terbagi dua
yaitu ekstermitas anterior (alat pergerakan bagian depan) dan ekstermitas posterior (alat
pergerakan bagian belakang).Jenis salamander dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu
sebagai berikut :
1. Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus), Salamander Raksasa Cina
(Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat
mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina.Salamander ini memiliki
kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini hidup di
aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga hidupnya dengan
memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander raksasa ini tidak
terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris khusus yang terletak pada
dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada.
2. Salamander punggung merah (Plethodon cinereus), Salamander punggung merah
(Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan
di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina
Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga
Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk
membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus). Salamander
punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi.
3. Southern Torrent Salamander (Rhyacotriton variegatus), torrent Selatan
Salamander (Rhyacotriton variegatus) adalah spesies salamander di keluarga
Rhyacotritonidae. Ini adalah endemik untuk Pacific Northwest Amerika Serikat. Yang
Dewasa berukuran 1,5 - 2,4 inci (4,0-6,2 cm) dari moncong sampai ekor. Habitat alamnya
adalah hutan subtropis, sungai, dan sumber air tawar.
4. Mole Salamander (Genus Ambystoma), mole Salamander (Genus Ambystoma)
adalah kelompok salamander endemik di Amerika Utara, genus hanya dalam
Ambystomatidae keluarga. Kelompok itu telah menjadi terkenal karena kehadiran
Axolotl (Ambystomamexicanum), banyak digunakan dalam penelitian, dan Salamander
Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang merupakan amfibia resmi
negara, dan sering dijual sebagai hewan peliharaan.
5. Asiatic Salamander, The Asia salamander (Keluarga Hynobiidae) adalah
salamander primitif ditemukan di seluruh Asia, dan di Rusia Eropa. Mereka sangat erat
terkait dengan salamander Giant (Keluarga Cryptobranchidae), dengan mana mereka
membentuk subordo Cryptobranchoidea.
B. Klasifikasi hewan salamander
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Caudata
Famili : Plethodontidae
Genus : Plethodon,
Spesies : Plethodon cinereus (salamander punggung merah).
http://andialdiempe.blogspot.co.id/2014/02/makalah-salamander.html

C. Proses Evolusi Hewan salamander

Salamander adalah mahluk yang sering di kira setan. Di dalam agenda, salamander disebut-sebut
bisa berjalan di atas api tanpa terluka sedikit pun. Takhayul ini tetap hidup karena penampilan
salamander yang aneh. Mereka biasanya berkembang biak pada malam hari atau musim
penghujan. Sekalipun lamban, mereka mampu menempuh jarak yang sangat jauh . Pada 150 juta
tahun terakhir masa evolusinya, salamander hanya mengalami sedikit sekali perubahan. Berikut
merupakan awal dari Salamander sebelum berevolusi :

Nama : Eusthenopteron
Periode : Akhir Devonian (380 juta tahun lalu )
Ukuran : Panjangnya 1,2 Meter

Karakter :

1. Berkat struktur tulang dan bentuk siripnya, ketika air surut ia mampu naik ke darat untuk
mencari perairan baru yang lebih dalam Amfibi ini mempunyai ekor yang kuat, yang
mendorongnya ke depan dan membantunya menangkap mangsa Susunan tulang siripnya sangat
mirip binatang darat Dalam setiap giginya, tersusunan lekukan labirin yang rumit, dan ini adalah
hal yang umum pada amfibi primitif.
Lalu Berevolusi Menjadi :

Nama : Ichthyostega
Periode : Akhir Devonian (370 juta tahun lalu )
Ukuran : Panjangnya 1 Meter

Karakter :

1. Ketika berada di darat, ia mengalami kesulitan untuk bergerak. Ia hanya menyeret tubuhnya
dari sisi ke sisi, maka ia tidak bisa terlalu jauh dari air Ia merupakan binatang pertama yang
berkaki empat, walaupun kakinya lemah Di air, ia binatang yang sangat gesit. Ekornya berfungsi
sebagai pendorong. Ia menangkap ikan dengan mulutnya yang lebar Kalau berad di luar air ia
hanya bisa menangkap mangsa yang lamban, seperti Gastropoda, annelida, dan larva

Lalu Berevolusi Menjadi :


Nama : Microbrachis
Periode : Akhir Zaman Karbon ( 300 Juta tahun lalu )
Ukuran : Panjangnya 15 sentimeter

Karakter :
1. Ia mempunyai tubuh memanjang tubuh, dengan lebih dari 40 ruas tulang belakang yang
menjadi ciri khas sebagian binatang air
Amfibi ini berenang dengan menggerakkan tubuh dan ekornya dari sisi ke sisi, tetapi tidak
menggerakkan kakinya yang kecil Makanan favoritnya adalah invertebrata kecil-kecil dalam
bentuk plankton yang ditemukan di perairan tawar tempat hidupnya Lalu Berevolusi Menjadi :

Nama : Pantylus
Periode : Awal Permian ( 280 juta tahun lalu )
Ukuran : Panjangnya 25 sentimeter
Karakter :
1. Amfibi ini telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di darat. Ia dapat berjalan dengan
kakinya yang kecil tapi kuat itu Amfibi ini mempunyai tubuh kecilyang tertutup sisik. Cirinya
yang paling menonjol adalah kepalanya yang besar Mulutnya penuh dengan gigi-gigi pipih yang
berguna untuk mengunyah invertebrata kecil yang di makannya Lalu Berevolusi Menjadi :

Nama : Karaurus
Periode : Akhir Zaman Jurasik ( 150 juta tahun lalu )
Ukuran : Panjangnya 20 sentimeter

Karakter :

1. Penampilannya mirip dengan salamander yang ada sekarang, yang mengalami sedikit sekali
evolusi selama lebih dari 150 juta tahun lalu Karaurus ukurannya sama dengan salamander
modern Berkat struktur tubuhnya, ia bisa menjadi perenang yang sangat baik, sehingga
membuatnya mampu menangkap sejumlah besar cacing, siput, serangga, dan kerang

Dan Yang Terakhir Berevolusi Menjadi :


Nama : Salamander
Periode : Sekarang
Ukuran : Panjangnya 20 - 30 sentimeter

Karakter :
1. Warna terang pada Salamander berfungsi untuk memperingatkan musuhnya terhadap racun
berbahaya yang dimilikinya Kelenjar parotid yang terdapat di sisi kepalanya sangat besar Kalau
Salamander ini marah, kelenjar dikulitnya mengeluarkan zat bewarna putih yang menyengat dan
sangat beracun Di darat, gerakannya lambat. Supaya mangsanya bisa tertangkap ia
harusmenunggu mangsanya mendekat. Di daerah beriklim sedang, ia masih bisa tetap aktif
selama musim dingin. Tapi kalau udara menjadi sangat dingin, ia akan bersembunyi di bawah batu
atau lubang di dalam tanah

D. Petunjuk evolusi pada hewan salamander

1. Reduksi Paru-paru dan Paedomorphosis

Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian besar Salamander
memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa spesies akuatik jelas sekali mereduksi.
Ada 2 kecenderungan yang cukup menonjol dalam proses evolusi Salamander yaitu hilangnya
(mereduksi) paru-paru serta adanya paedomorphosis (adanya karakteristik larva pada
Salamander dewasa) (Pough et al., 1998).

Sangat mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hidup tanpa adanya paru-paru
akan tetapi pada family terbesar Salamander yaitu Plethodontidae memiliki karakteristik tidak
adanya paru-paru. Tidak adanya paru-paru mungkin terjadi pada Salamander karena kulit
Salamander memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa penjelasan telah disusun untuk
menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru pada Plethodontidae, hipotesis yang paling
mudah diterima berkaitan dengan evolusi hilangnya paru-paru adalah spesialisasi dari apparatus
hyoideus yang terdapat di dalam tenggorokan sebagai suatu mekanisme dalam menjulurkan lidah
untuk menangkap mangsa. Kartilago hyoideus merupakan bagian dari alat bantu pernapasan pada
Salamander yang memiliki paru-paru. Jadi pada Plethodontidae, apparatus hyoideus yang
seharusnya berperan sebagai alat bantu pernapasan jika dia memiliki paru-paru mengalami
modifikasi menjadi mekanisme penjuluran lidah untuk menangkap mangsa dikarenakan paru-paru
mereduksi. Anggota dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebih jauh daripada
panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine (Pough et al., 1998).

Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan
heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses
perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya.
Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik
larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigi dewasanya.
Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae.
Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap
bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial (Pough et al., 1998).

2. Fosil yang ditemukan

Palaeoplethodon hispaniolae yang ditemukan di batu ambar di Karibia. (George Poinar. Jr,
courtesy of Oregon State University)

Ilmuwan akhirnya berhasil mengidentifikasi spesies salamander yang terawetkan di atas batu
ambar. Salamander itu hidup 20 juta tahun yang lalu, di wilayah yang sekarang merupakan
Republik Dominika. Pada fosil salamander tersebut, sebelah kakinya hilang, diduga akibat upaya
buru-burunya menghindar dari kejaran predator. Peneliti menduga, salamander tersebut
terjatuh ke dalam lubang resin lengket, menempel di atas batu ambar dan terawetkan hingga
kini.

Fosil salamander ini merupakan satu-satunya salamander yang ditemukan di atas batu ambar.
Selain itu, penemuan fosil salamander ini sangat unik karena di masa kini, tak pernah ada
seekorpun salamander yang ditemukan hidup di wilayah Karibia.Peneliti mengidentifikasi
salamander di atas batu amber itu sebagai Palaeoplethodon hispaniolae. George Poinar, Jr,
seorang profesor di Oregon State University yang menemukan fosil salamander ini, menjelaskan
bahwa sang salamander mungkin hidup di pohon-pohon kecil atau tumbuhan bunga tropis,
mengingat tak ada kaki-kaki khusus yang biasanya dimiliki jenis kadal untuk memanjat.

Para peneliti Kanada telah menemukan fosil berusia 290 juta tahun yang disebut frogamander.
Nama itu mengacu pada kata frog atau katak dan salamander. Temuan tersebut diharapkan
memberi petunjuk mengenai nenek moyang katak dan salamander yang merupakan hewan amfibi
itu.

Amfibi modern-katak, salamander, dan caecilian serupa cacing-merupakan hewan-hewan yang


diduga memiliki hubungan kekerabatan. Namun, ketiadaan catatan fosil yang menunjukkan
perkembangan evolusi mereka menjadi bahan perdebatan di ranah ilmu pengetahuan. Temuan
fosil Gerobatrachus hottoni atau "katak tua" yang dideskripsikan dalam jurnal Nature mungkin
menjadi satu-satunya petunjuk yang ada mengenai kekerabatan keduanya."Ini adalah mata
rantai yang hilang antara fosil purba dan fosil modern yang menjadi nenek moyang hewan-hewan
amfibi itu," ujar Jason Anderson dari University of Calgary yang memimpin penelitian. "Inilah
yang kita sebut sebagai katak-salamander."Gerobatrachus memiliki bentuk antara katak dan
salamander, dengan tulang pergelangan kaki serupa dengan tulang salamander, tengkorak lebar
serupa katak, dan tulang belakang yang serupa perpaduan keduanya.Fosil tersebut memunculkan
dugaan bahwa amfibi modern mungkin berasal dari dua kelompok, di mana katak dan salamander
berasal dari amfibi purba yang disebut temnospondyl, sementara caecilian serupa cacing adalah
keturunan lepospondyls.

Gerobatrachus hottoni sendiri ditemukan di Texas tahun 1995 oleh tim peneliti dari Institusi
Smithsonian, yang salah satu anggotanya adalah almarhum Nicholas Hotton. Dari situlah fosil
tersebut diberi nama.Pekerjaan tim yang dilanjutkan oleh Anderson kemudian berhasil
memunculkan anatomi fosil itu secara penuh. "Fosil tersebut nyaris lengkap," ujar Anderson. "Ia
mati dalam posisi terlentang. Kaki-kakinya terlipat di bagian perut."

Walau masih menjadi perdebatan yang harus dibuktikan melalui lebih banyak temuan, Anderson
yakin penemuan ini akan memberi petunjuk untuk menjawab pertanyaan apakah katak dan
salamander memiliki nenek moyang sama yang lebih modern dibanding perkiraan sebelumnya.

3. Bukti Penurunan gen regenerasi dari nenek moyang

Nenek moyang salamander meregenerasi tungkai, fosil amfibi kuno menunjukkan tanda tangan
mekanisme penggantian embel-embel sejauh era Permian. Kehilangan anggota tubuh tidak terlalu
mengkhawatirkan bagi salamander. Mereka dapat meregenerasi pelengkap yang hilang dan
mungkin jadi sejumlah kerabat kuno sejenis. kerangka 290 juta tahun menyimpan sifat
regrowing anggota badan bahwa nenek moyang salamander memiliki kemampuan meregenerasi
bagian tubuh setidaknya 80 juta tahun sebelum salamander pertama ada. Para ilmuwan sedikit
mendapat pencerahan atas kebingungan lama bagaimana kadal air dewasa mampu menumbuhkan
kembali semua anggota badan pada tingkat yang sama. "Regenerasi seperti salamander bukan
spesifik salamander tertentu, tapi luas di masa lalu evolusi," kata Nadia Fröbisch, paleontolog.
Alam adalah tempat berbahaya. Kompetisi konstan sumber daya makanan, rumah dan kawin lebih
mungkin bahwa segala sesuatu berakhir dengan melalui kekerasan. Bintang laut, katak dan
bahkan liver manusia memiliki beberapa tingkat kemampuan regeneratif pada berbagai tahap
kehidupan. Tapi salamander salah satu yang sepenuhnya dapat meregenerasi seluruh tulang,
saraf dan otot.

"Jika kita hanya memiliki satu hewan, kita tidak bisa mengatakan banyak tentang mekanisme
umum," kata Jennifer Olori, biolog State University of New York di Oswego. Ilmuan tersebut
menggabungkan informasi dari seluruh kelompok dan menggunakan informasi tambahan,
memungkinkan memprediksi sifat yangdiwarisi dari nenek moyang lebih tua sehingga sifat
tersebut kemudian muncul.

Kemampuan gen tertentu meregenerasi tidak datang tiba-tiba. Nenek moyang kadal air berudu
memiliki kemampuan puluhan juta tahun sebelum masa dinosaurus. Salamander modern
memperoleh warisan gen ini. Gen-gen tertentu yang disebut PROD1 dan BMP2 selama ini diakui
bertanggung jawab untuk proses pertumbuhan kembali pada 2 spesies salamander yang berbeda.
Tapi spesies bercabang selama jalur evolusi dan turun sangat berbeda selama periode Jurassic
200 juta tahun lalu bahwa anugerah jelas dari leluhur tua salamander itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu

1. Morfologi dari salamander terdiri dari 4 bagian yaitu Caput (Kepala), Truncus
(Badan), Cauda (Ekor) Ekstermitas (Alat pergerakan).
2. Kerajaan: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Amphibia, Ordo : Caudata, Famili:
Plethodontidae, Genus : Plethodon, Spesies : Plethodon cinereus (salamander punggung
merah)
3. Nenek moyang salamander diperkirakan berasal dari frogamander kemudian
berubah menjadi Eusthenopteron, kemudian Ichthyostega, kemudian Microbrachis,
kemudian Pantylus, kemudian Karaurus, dan kemudian berubah menjadi salamander yang
ada saat ini.
4. Bukti petunjuk evolusi adalah adanya Reduksi Paru-paru dan Paedomorphosis,
penemuan fosil, dan bukti genetika.

B. Saran

Kami yakini makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu untuk penulisan
berikutnya khususnya mengenai evolusi salamander, sebaiknya bukti evolusi ditambah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2015. Nenek Moyang Salamander dan petunjuk evolusi.


http://gonocephaluschamaeleontinus.blogspot.co.id/2012/08/salamandercaudataurodela.html.
Diakses pada Hari minggu 13 Desember 2015.

Anonim2. 2015. Salamander. http://andialdiempe.blogspot.co.id/2014/02/makalah-


salamander.html.Diakses pada Hari minggu 13 Desember 2015.

Anonim3. 2015. Penemuan fosil salamander, Palaeodiversity Journal, Science Space Robots.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/fosil-spesies-salamander-purba-ditemukan-di-
karibia. Diakses pada Hari minggu 13 Desember 2015.

Anonim4. 2008. Fosil Bukti evolusi pada salamander.


http://sains.kompas.com/read/2008/05/22/11095743/Fosil.Katak dan
Salamander.Ditemukan.Diakses pada Hari minggu 13 Desember 2015.

Anonim5. 2015. Laporan Penemuan Fosil Hewan


Salamanderhttp://www.laporanpenelitian.com/2015/10/13.html. Diakses pada Hari minggu 13
Desember 2015.

Dezulya. 2015. Makalah Amphibi dan


salamanderhttp://dezulya27.blogspot.co.id/2012/11/makalah-amfibi.html. Diakses pada Hari
minggu 13 Desember 2015.

Feryabiel. 2012. Evolusi Salamander.http://feryabiel.blogspot.co.id/2012/01/awal-mula-dari-


amfibi-salamander.html. Diakses pada Hari minggu 13 Desember 2015.

Ricardo J Pereira, William B Monahan and David B Wake. 2011.Predictors for reproductive
isolation in a ring species complex following genetic and ecological divergence. BMC
Evolutionary Biology, (in press) 2011. http://www.faktailmiah.com/2011/07/06/ aksi-evolusi-
salamander perbedaan-genetik-sebagai-pendorong-isolasi-reproduktif.html.Diakses pada Hari
minggu 13 Desember 2015.
Daftar Isi

BAB 1
-PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1
a. latar belakang………………………………………………………………………….1
b. rumusan masalh……………………………………………………………………….2
c. tujuan………………………………………………………...………………………...2
d. manfaat………………………………………………………………………………...2
BAB 2
-PEMBAHASAN
a. Struktur Morfologi hewan salamander…………………………………………….3
b. Klasifikasi hewan salamander………………………………………………………………………….4
c. Proses Evolusi Hewan salamander……………………………………………………………..4
d. Petunjuk evolusi pada hewan salamander…………………………………………………...8
BAB 3
-PENUTUP
a. kesimpulan……………………………………………………………………………12
b. saran………………………………………………………………………………..12
-DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………13
DISUSUN OLEH :
Nama : Alifianty Arfa K. (3)
Desi D.Natalia (10)
Kelas : XII MIA 4

Вам также может понравиться