Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah dimulai semenjak sebelumPerang
Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya
telahada organisasi palang merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis
AfdelingIndie (NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya
–
upaya ini masih ditentang olehpemerintah kolonial Belanda dan Jepang.Pada tahun 1945,
setelah Indonesia merdeka, atas instruksi Presiden Soekarno makadibentuklah badan
Palang Merah Indonesia oleh Panitia 5 (lima), yaitu :
Ketua : Dr. R. MochtarPenulis : Dr. Bahder DjohanAnggota : Dr. DjoehanaDr.
MarzukiDr. Sitanala
Sehingga pada tanggal 17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang
pertamayang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta yang sekaligus beliau
sebagai Ketuanya.
Keppres No. 25 Tahun 1950
Karena sejak dibentuk pada tahun 1945 hingga akhir tahun 1949 PMI ikut terjun
dalammempertahankan kemerdekaan RI sebagai alat perjuangan, yang karena tidak
sempatmelakukan penataan organisasi sebagaimana mestinya, pengesahan secara
hukum barudilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No.
25 Tahun 1950 yangdikeluarkan tanggal 16 Januari 1950. Yang menetapkan :
Mengesahkan Anggaran Dasar dari dan mengakui sebagai badan
hukumPerhimpunan Palang Merah Indonesia, menunjuk Perhimpunan Palang
MerahIndonesia sebagai satu satunya organisasi untuk menjalankan
pekerjaanpalang merah di Republik Indonesia Serikat menurut Conventie
Geneve(1864,1906,1929,1949)
( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI )Penegasan tersebut bukanlah
sekedar untuk memberikan landasan hukum PMI sebagaiorganisasi sosial tetapi
juga mempunyai latar belakang pertimbangan dan tujuan yangbersifat Internasional
sebagai hasil dari Perundingan Meja Bundar tanggal 27 Desember1949.
Keppres No. 246 Tahun 1963
Pada 29 November 1963 pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan
Presiden No.246 Tahun 1963 yang melengkapi Keppres No. 25 Tahun 1950. Melalui Keppres
inipemerintah Republik Indonesia mengesahkan :
Tugas Pokok dan Kegiatan
–
Kegiatan Palang Merah Indonesia yangberazaskan Perikemanusiaan dan atas
dasar sukarela dengan tidak membeda
–
bedakan bangsa, golongan dan faham politik
( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI )
Penyadapan darah
Pengamanan darah
Penyimpanan darah
Penyampaian darah
UNIT KSR
KELOMPOK KSR
REGU KSR
UNIT KSR
KELOMPOK KSR
REGU KSR
KELOMPOK KSR
REGU KSR
Garis KomandoGaris Koordinasi
Pengertian
Korps Suka Rela
(KSR PMI) adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI, yang merupakanwadah
kegiatan atau wadah pengabdian bagi Anggota perhimpunan PMI.Sebagai anggota KSR
memiliki hak dan Kewajiban, yaitu :
A. Hak :
1. Memperoleh/ mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
gunamengembangkan sikap dan keterampilan2. Mendapatkan kesempatan mengembangkan
pengabdian di dalam perhimpunan PMI,baik di dalam kepengurusan maupun di dalam kegiatan
operasional.3. Berhak menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan4. Memberikan usul, saran
dan pendapat sesuai jenjang organisasi demi kemajuanperhimpunan PMI.5. Dilibatkan dalam
pengambilan keputusan PMI6. Memperoleh Asuransi dan perlindungan hukum dalam
pelaksanan tugasKepalangmerahan7. Memperoleh tanda penghargaan, tanda
kehormatan dari PMI, dari pemerintahmaupun dari lembaga Nasional dan Internasional
sesuai dengan ketentuan.8. Menggunakan fasilitas KSR PMI sesuai dengan ketentuan yang
berlaku9. Mendapat KTA PMI10. Mengikuti kegiatan kepalangmerahan di dalam maupun di luar
kesatuan atau unityang bersangkutan.
B. Kewajiban :
1. Setiap anggota KSR PMI wajib menjaga dan meningkatkan kualitas kesatuannya.2. Setiap
anggota KSR wajib meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengikuti :a. Kegiatan Pembinaanb.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihanc. Kegiatan Gladid. Kegiatan Operasional3. Tunduk,
taat dan patuh pada peraturan
–
peraturan kesatuan KSR PMI sertaperaturan
–
peraturan yang berlaku di jajaran PMI.Sebagai anggota biasa, KSR memiliki hak dan kewajiban
yang diatur dalam AD/ART yaitu :
A. Hak
1. Mendapat pembinaan dan pengembangan dari pengurus PMI2. Menyampaikan pendapat
dalam forum
–
forum / pertemuan resmi PMI3. Memiliki hak suara dalam setiap musyawarah di tingkat
cabang dan setiap rapat ditingkat ranting4. Memilih dan dipilih sebagai pengurus PMI