Seiring perkembangan ilmu statistik dalam bidang teknik terutama teknik

sipil metode yang paling rasional dengan berdasarkan konsep probabilitas metode
perencanaan struktur yang digunakan adalah LRFD (Load and Resistance Factor
Design), yang pada prinsip perencanaannya mengacu pada batas/limit states design.
Dalam metode LRFD tidak diperlukan Analisa probabilitas secara penuh, kecuali
pada situasi – situasi yang tidak umum yang tidak diatur dalam peraturan. Metode
LRFD untuk perencanaan struktur baja diatur dalam SNI 03-1729-2002,
berdasarkan pada metode FOSM. Metode FOSM (First Order Second Moment)
adalah metode tingkat II dalam desain probabilitas yang menggunakan karakteristik
statistik yang lebih mudah dari tahanan dan beban. Metode ini mengasumsikan
bahwa beban Q dan tahanan R saling bebas secara statistik. Metode LRFD pada
dasarnya mirip denga metode ASD Strength, yaitu membandingkan beban atau
gaya dalam terhadapa tahanan atau kekuatan. Yang membedakan LRFD dengan
ASD Strength adalah pada faktornya. Pada ASD Strength, beban tidak dikalikan
suatu factor, tetapi tahanan nominalnya yang diperkecil. Sementara pada LRFD,
beban diperbesar oleh suatu faktor, sementara tahanan nominal ikut diperkecil
tetapi tidak seperti ASD Strength. Pada LRFD, pembebanannya adalah pada
kondisi ultimate, atau diambang keruntuhan suatu baja. Jadi, kombinasi
pembebanan yang digunakan adalah kombinasi beban terfaktor (factored load
combination), atau sering disebut dengan kombinasi pembebanan LRFD. Pada
kombinasi ini, masing - masing beban diberi faktor yang lebih dari atau sama
dengan 1,0. Beban yang digunakan adalah beban ultimate, dan tahanan yang
digunakan mendekati tahanan nominal. Hasil perhitungan LRFD berdasarkan atas
gaya dan momen kapasitas. Untuk Analisa non linier geometri digunakan metode
LRFD.
Kombinasi Beban LRFD

 1.4D
 1.2D + 1.6L
 1.2D + 1.6W + 0.5L
 1.2D ± 1.0E + 0.5L
 0.9D ± (1.6W or 1.0E)

D = dead load

L = live load

W = wind load

E = earthquake load