Вы находитесь на странице: 1из 4

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS
Jl. A. Yani Ds. KumpaiBatuAtasRT.07 RW. 02 KodePos 74151
www.puskesmas-kumpaibatuatas.comemail :puskesmas_kumpaibatu@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS


NOMOR :445 /1.2.5.10-R0/SK/KB.A/2016
TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

PIMPINAN PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, perlu di
susun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;
b. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a Perlu ditetapkan Surat
Keputusan Pimpinan Puskesmas Kumpai Batu Atas tentang Manajemen
Resiko Klinis;
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;3

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS TENTANG


MANAJEMEN RESIKO KLINIS.
KESATU : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya bila ternyata ada kekeliruan dalam
penetapannya.

Ditetapkan di Kumpai Batu Atas


Pada tanggal 1 Desember 2016

PIMPINAN PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS

AGUSTINA DEWI PUSPASARI


Lampiran : Surat Keputusan Pimpinan
Puskesmas Kumpai Batu Atas
Nomor : 445/1.2.5.10-R0/SK/KB.A/2016
Tanggal : 1 Desember 2016

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis Merupakan suatu upaya sistematis yang di lakukan baik
di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medis. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan ,musibah, atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang di berikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Memanimalkan terjadinya medical erro adverse events dan hamrs pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Memanimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biyaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kurugian financial bagi rumah sakit
dan dokter).

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Polindes
4. Posyandu

D. Tahapan manajemen resiko klinis


1. Identifikasi resiko: keluhan pasien , klaim, inciden report, dan audit medic.
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut

E. Incident triport
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang di rencanakan
atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan
pasien (patient care dan patient safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah atau kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cidera.
5. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah atau kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan,peralatan maupun supplies.

F. Sumber medical report


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Keterbatasan waktu
e. Keragu raguan
f. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Anministrasi atu pembiyayaan
d. Super visi atau umpan balik
e. Ketidak jelasan tugas
f. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan peralatan
c. Kurang integrasi
d. Tidak menggunakan ceklist

G. Tipe medical eror


1. Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan diagnostik
a. Mis diagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang using
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Kekeliruan hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan terapi
a. Kekeliruan melakukan tindakan medis
b. Kekeliruan memberikan terpai
c. Kekeliruan menetapkan dosis
d. Kekeliruan menetapkan jenis obat
4. Kekeliruan pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang di temukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapai
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Kegagalan sistem lainnya
H. Penutup
Demikian program ini di susun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Menejemen Resiko Klinis di Puskesmas Kumpai Batu Atas.

Ditetapkan diKumpai Batu Atas


padatanggal 1 Desember 2016

PIMPINAN PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS

AGUSTINA DEWI PUSPASARI

Вам также может понравиться