Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
SULASTRI
4152121043
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................................................... 1
1.4 Informasi Bibliografi ................................................................................................................ 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ..................................................................................................... 3
2.1 Ringkasan Buku 1: .............................................................................................................. 3
2.2 Ringkasan Buku 2 : ........................................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................ 15
3.1 Pembahasan Isi Buku ............................................................................................................. 15
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku.......................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 17
4.2 Saran....................................................................................................................................... 17
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku adalah bacaan yang mampu memberi pengetahuan kepada pembacanya. Isi
buku ditulis oleh seseorang yang sudah bergelut dibidangnya. Namun, di dalam buku pasti
ada kelebihan dan kekurangan yang terkadang harus diketahui sang pembaca. Penyusunan
makalah ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar,
yaitu Mengkritik buku yang termasuk dalam kajian Evaluasi Hasil Belajar.
Untuk megambil sumber rujukan yang baik atau digunakan sebagai sumber bahan
ajar dan mengajar pertimbangan dalam memilih buku perlu diperhatikan. Atas dasar latar
belakang tersebut Reviewer mencoba membandingakan buku utama dengan buku
pembanding untuk melihat cakupan materi mana yang lebih lengkap untuk di jadikan
referensi atau sebagai bahan pertimbangan rujukan kedua dari buku pertama.
1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa atau pendidik dapat memilih buku mana yang tepat dipakai untuk
dijadikan sumber belajar yang relefan dalam pembelajaran perkembangan peserta
didik.
2. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Evaluasi Hasil
Belajar
3. Sebagai bahan pembanding untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam
memilih buku yang sesuai sebagai sumber yang mendukung pembelajaran
perkembangan peserta didik.
1.3 Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar.
2. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.
3. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan yang
lain.
4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan psikologi
dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
1
1.4 Informasi Bibliografi
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING
2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Ringkasan Buku 1:
Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber
belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik
atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi utama, antara lain sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik, sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, sebagai
bahan informasi dalam inovasi pendidikan, sebagai indikator intern dan ektern dari suatu
institusi pendidikan, dan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.
Fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan
fungsi sumatif. Secara keseluruhan, fungsi evaluasi dapat dilihat dari : psikologis,
3
sosiologis, didaktis-metodis, kedudukan peserta didik dalam kelompok, taraf kesiapan
peserta, bimbingan dan seleksi, dan administratif. Adapun fungsi tes dalam pembelajaran
dapat dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni fungsi
instruksional, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan. Fungsi evaluasi pembelajaran
adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta untuk akreditasi.
Fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif,
fungsi diagnostik, dan fungsi penempatan.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar dapat
mengikuti pengelompokkan dari Benyamin S.Bloom, dkk (1956) yang membagi hasil
belajar menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk
berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-
kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes.
Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain (1) representatif,
4
yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum yang akan dievaluasi (2) komponen-
komponennya harus terurai/rinci, jelas, dan mudah dipahami (3) soalnya dapat dibuat
sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. Dalam melaksanakan uji-coba
soal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antar lain ruangan tempatnya tes harus
terang, tata tertib pelaksanaan tes, pengawas, waktu, peserta didik, dan hasil uji coba.
Dalam pelaksanaan tes lisan, guru harus memperhatikan tempat tes diadakan,
suasana yang kondusif dan komunikatif, tidak boleh membentak-bentak peserta didik,
dilarang memberikan kata-kata yang merupakan kunci jawaban, dan menciptakan kondisi
peserta didik agar tidak gugup. Dalam pelaksanaan tes tertulis, guru juga harus
memperhatikan ruangan atau tempat tes, menyusun tata tertib pelaksanaan tes, baik yang
menyangkut masalah waktu, tempat duduk, pengawas, maupun jenis bidang studi yang
akan diujikan..
Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna terhadap data yang sudah
dikumpulkan. Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil evaluasi (1) menskor, yaitu
memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh peserta didik (2) mengubah
skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu (3) mengkonversikan skor
standar ke dalam nilai, baik berupa hurup atau angka (4) melakukan analisis soal (jika
diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal
(difficulty index), dan daya pembeda.
Ada dua jenis penafsiran data, yatu penafsiran kelompok dan penafsiran individual.
Penafsiran kelompok adalah penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik
kelompok berdasarkan data hasil evaluasi. Tujuan utamanya adalah sebagai persiapan
untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu
kelompok, dan untuk mengadakan perbandingan antar kelompok. Penafsiran individual
adalah penafsiran yang hanya tertuju kepada individu saja.
Laporan kemajuan peserta didik dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu
laporan prestasi dalam mata pelajaran dan laporan pencapaian. Laporan prestasi mata
pelajaran berisi informasi tentang pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Sedangkan laporan pencapaian merupakan laporan yang
menggambarkan kualitas pribadi peserta didik sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah
peserta didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra maupun ko kurikuler
pada kurun waktu tertentu.
5
Bab 4 Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
aspek perilaku peserta didik. Tes dapat dibagi menjadi jenis. Dilihat dari jumlah peserta
didik, tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat
dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi empat jenis, yaitu tes intelegensia umum, tes
kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Jika dilihat dari cara
penyusunannya, tes juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes buatan guru dan tes
standar.
Berdasarkan bentuk jawaban peserta didik, tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan. Tes tertulis dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk
uraian dan bentuk objektif. Bentuk uraian dibagi lagi menjadi dua, yaitu bentuk uraian
bebas dan bentuk uraian terbatas. Sedangkan bentuk objektif dibagi menjadi empat bentuk,
yaitu benar-salah, pilihan-ganda, menjodohkan, dan melengkapi/ jawaban singkat. Tes juga
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan
(speeds test).
Tes objektif terdiri atas empat bentuk soal, yaitu benar-salah, pilihan-ganda,
menjodohkan, jawaban singkat dan melengkapi. Salah satu fungsi soal bentuk benar-salah
adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan
pendapat. Bentuk pilihan-ganda terdiri atas lima bentuk, yaitu distracters, analisis
hubungan antar hal, variasi negatif, variasi berganda, dan variasi tidak lengkap
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan.
Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan
pertanyaan atau perintah yang diberikan. Tes tindakan atau tes praktik adalah tes yang
menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Alat
yang dapat digunakan dalam tes tindakan adalah lembar pengamatan dan portofolio
6
dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan
dalam situasi yang sesungguhnya, tanpa ada yang dimanipulasi (2) untuk mengukur
perilaku kelas, interaksi antara peserta didik dengan guru, dan faktor-faktor yang dapat
diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skills). Karakteristik observasi adalah
mempunyai arah dan tujuan yang jelas, bersifat ilmiah, terdapat berbagai aspek-aspek yang
akan diobservasi, dan praktis penggunaannya.
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta
didik. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi secara langsung guna
menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu, untuk melengkapi suatu penyelidikan
ilmiah, dan untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku peserta didik untuk berbuat
sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik
berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu. Tiga komponen sikap adalah
kognisi, afeksi, dan konasi. Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-
aspek yang akan diamati dengan menggunakan tanda cek ( V ). Daftar cek dapat digunakan
untuk mencatat tiap-tiap kejadian betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting. Daftar cek
sangat besar manfaatnya, terutama untuk membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang
harus diamati dan dapat memberikan informasi kepada stakeholder.
Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu
7
pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan
dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil konstruksi
tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Oleh sebab itu,
penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif.
Penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perorangan
dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu
portofolio proses dan portofolio produk. Portofolio proses menunjukkan tahapan belajar
dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio
produk hanya menekankan pada penguasaan (masteri) dari tugas yang dituntut dalam
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar,
serta hanya menunjukkan evidence yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan
kapan evidence tersebut diperoleh.
Portofolio produk terdiri atas dua jenis, yaitu portofolio tampilan dan portofolio
Dalam mengolah data hasil evaluasi, ada empat langkah pokok yang harus Anda
tempuh, yaitu mencari skor mentah, mengubah skor mentah menjadi skor standar,
mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, dan analisis soal (jika diperlukan). Jika data
sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah Anda selanjutnya adalah menafsirkan
data, sehingga dapat memberikan makna. Penafsiran data dapat dilakukan secara kelompok
maupun individual. Dalam tes uraian biasanya skor mentah dicari dengan menggunakan
sistem bobot. Sistem bobot ada dua cara, yaitu (1) bobot dinyatakan dalam skor maksimum
sesuai dengan tingkat kesukarannya (2) bobot dinyatakan dalam bilangan-bilangan tertentu
sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Untuk tes bentuk objektif, pemberian skor dapat
menggunakan dua cara, yaitu tanpa rumus tebakan (non-guessing formula) dan rumus
tebakan (guessing formula).
Penilaian acuan patokan meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik, dan
bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan
suatu kriteria atau patokan yang spesifik. Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk
mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria
keberhasilannya. Langkah-langkah pendekatan PAP adalah mencari skor ideal, mencari
rata-rata ideal, mencari simpangan baku ideal, dan menyusun pedoman konversi sesuai
dengan kebutuhan. Dalam penilaian acuan norma, makna angka (skor) seorang peserta
8
didik ditemukan dengan cara membandingkan hasil belajarnya dengan hasil belajar peserta
didik lainnya dalam satu kelompok/kelas. Tujuan penilaian acuan norma adalah untuk
membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang
terendah sampai dengan tertinggi.
Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, yaitu stability,
dependability, dan predictability”. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
reliabilitas, yaitu panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran, dan objektifitas.
Ada dua hal pokok yang harus diperhitungkan dalam menganalisis butir soal ini,
yaitu tingkat kesukaran soal dan daya pembeda butir soal. Perhitungan tingkat kesukaran
soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu butir soal. Jika suatu soal
memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal
tersebut baik.
Salah satu jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah
penilaian diagnostik, yaitu penilaian yang berfungsi mengidentfikasi faktor-faktor
penyebab kegagalan atau pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
penilaian diagnostik ini, guru melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan
9
kualitas pembelajaran. Mengoptimalkan proses dan hasil belajar berarti melakukan
berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif dan hasil
belajar dapat diperoleh secara optimal. Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau
kegiatan untuk memahami dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan
peserta didik dalam belajar. Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan
menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui perlakuan
pengajaran.
10
Bab 3 Tujuan Pendidikan Dan Hasil Belajar: Domain Dan Taksonomi
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa
belajar. Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan nasional, institusional, kurikuler
dan instruksional.
Tujuan nasional pendidikan adalah cita-cita negara terhadap warga negara setelah
mengikuti pendidikan. Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan dan merupakan penjabaran dari tujuan nasional. Tujuan kurikuler
adalah tujuan untuk setiap bidang studi. Sedangkan tujuan instruksional adalah tujuan
pendidikan di tingkat pengajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dilakukan sebagai cermin
untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah tujuan yang
ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektif
untuk memperoleh hasil belajar.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam
proses pendidikan. Perilaku kejiwaan ini dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi pemahaman hafalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar
meliputi level penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan karakterisasi. Sedangkan
domain psikomotorik terdiri dari level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.
11
Komponen THB terdiri dari perangkat, petunjuk pengerjaan, butir soal, pilihan,
kunci jawaban dan pengecoh. Dalam pelaksanaannya, THB dapat dilakukan dengan
pengamatan, lisan dan tertulis.
12
Bab 7 Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar
Validitas adalah salahsatu syarat THB yang baik. Validitas berhubungan dengan
kemampuan THB untuk mengukur keadaan yang akan diukurnya.
Pengujian validitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu validitas isi, kriteria
dan konstruk. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara menelaah butir, meminta
pertimbangan ahli dan menghitung korelasi butir dengan total. Pengujian validitas kreteria
dapat berupa validitas konkuren dan prediktif. Pengujian validitas konstruk dapat
dilakukan dengan menelaah butir, meminta pertimbangan ahli, konvergensi dan
diskriminabilitas, multitrait-multimethod dan analisis faktor.
13
merupakan batas relatif, beberapa memberikan petunjuk tentang besar koefisien minimal,
beberapa yang lain memandang koefisien reliabilitas sebagai koefisien korelasi yang
konfirmasi signifikasinya menggunakan tabel.
Di samping koefisien reliabilitas, dalam THB yang digunakan untuk mengukur
skor-skor yang akan dibandingkan, perlu dipertimbangkan juga kesalahan standard
pengukurannya.
14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
Buku Utama
Buku pendamping
Tetapi pada dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari
mempelajari evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri dan kehidupan sehari-hari.
15
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku
Kelebihan:
Buku ini sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout dan ketatabahasaan
yang sudah mengikuti selera pembaca,jika ditinjau dari segi materi juga sudah sangat
bagus karena pada setiap bab nya penulis sudah memaparkan maksud dan tujuan dari
membaca setiap point dari setiap babnya dan pada setiap akhir bab penulis juga
memberikan rangkuman dari keseleruhan babnya sehingga pembaca langsung dapat
mengingat kembali materi yang sudah kurang dikuasainya
Beberapa poin kelebihan , diantaranya :
Kekurangan:
tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan cara dan praktek dari setiap bab agar tujuan
dan maksud dari mempelajari bab itu dapat terealisasi,buku ini juga tidak dilengkapi
contoh soal,sebagai latihan agar pembaca dapat menguji pemahamannya setelah membaca
materi dari setiap babnya.
Beberapa poin kekurangan , diantaranya :
Pada buku kedua tidak memiliki glosarium yang biasanya ada di bagian halaman
belakang.
Tidak ada gambar-gambar dalam buku ini, sehingga kurang menarik untuk dibaca.
Tidak ada terdapat lampiran-lampiran yang dapat menambah wawasan pembaca.
Tidak terdapat bagan, ataupun diagram yang dapat memperjelas pembahasan dan
mudah diketahui secara langsung dan singkat tanpa membaca lagi isi kalimat.
16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa
kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin mempelajari
evaluasi pembelajaran secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta
kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan
memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan
sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan evaluasi pembelajaran ini
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari evaluasi pembelajaran secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah
mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam
kehidupan sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik
ini.
4.2 Saran
Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi
evaluasi hasil belajar , Sebagaimana evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang telah
diuraikan diatas sangatlah penting karena dengan adanya hal tersebut kita dapat belajar
bagaimana cara mengevalausi dari kegiatan belajar mengajar apakah sudah dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
17