Вы находитесь на странице: 1из 19

CRITICAL BOOK REPORT

EVALUASI HASIL BELAJAR

DISUSUN OLEH :

SULASTRI

4152121043

FISIKA DIK D 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................................................... 1
1.4 Informasi Bibliografi ................................................................................................................ 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ..................................................................................................... 3
2.1 Ringkasan Buku 1: .............................................................................................................. 3
2.2 Ringkasan Buku 2 : ........................................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................ 15
3.1 Pembahasan Isi Buku ............................................................................................................. 15
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku.......................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 17
4.2 Saran....................................................................................................................................... 17

i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku adalah bacaan yang mampu memberi pengetahuan kepada pembacanya. Isi
buku ditulis oleh seseorang yang sudah bergelut dibidangnya. Namun, di dalam buku pasti
ada kelebihan dan kekurangan yang terkadang harus diketahui sang pembaca. Penyusunan
makalah ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar,
yaitu Mengkritik buku yang termasuk dalam kajian Evaluasi Hasil Belajar.
Untuk megambil sumber rujukan yang baik atau digunakan sebagai sumber bahan
ajar dan mengajar pertimbangan dalam memilih buku perlu diperhatikan. Atas dasar latar
belakang tersebut Reviewer mencoba membandingakan buku utama dengan buku
pembanding untuk melihat cakupan materi mana yang lebih lengkap untuk di jadikan
referensi atau sebagai bahan pertimbangan rujukan kedua dari buku pertama.

1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa atau pendidik dapat memilih buku mana yang tepat dipakai untuk
dijadikan sumber belajar yang relefan dalam pembelajaran perkembangan peserta
didik.
2. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Evaluasi Hasil
Belajar
3. Sebagai bahan pembanding untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam
memilih buku yang sesuai sebagai sumber yang mendukung pembelajaran
perkembangan peserta didik.

1.3 Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar.
2. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.
3. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan yang
lain.
4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan psikologi
dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

1
1.4 Informasi Bibliografi

BUKU UTAMA

Judul : Evaluasi Pembelajaran


Penulis : Drs. Zainal Arifin, M.Pd
Cetakan : ke 2 (revisi)
ISBN : 978-602-7774-33-9
Penerbit : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Tahun terbit : 2012
Kota terbit : Jakarta
Tebal buku : x + 430 halaman

BUKU PEMBANDING

Judul buku : evaluasi belajar


Edisi : ke 1
Penulis : Dr Purwanto MPd
Penerbit : Pustaka Belajar
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit :2009
ISBN : 978-602-8479-05-09

2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Ringkasan Buku 1:

Bab 1 Konsep Evaluasi Pembelajaran


Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada
sesuatu. Dalam proses pengukuran tentu harus menggunakan alat ukur. Alat ukur tersebut
harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Penilaian adalah
suatu proses atau kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan informasi tentang
proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber
belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik
atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi utama, antara lain sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik, sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, sebagai
bahan informasi dalam inovasi pendidikan, sebagai indikator intern dan ektern dari suatu
institusi pendidikan, dan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi


sistem pembelajaran. Sedangkan, tujuan umum penilaian adalah keeping-track, checking-
up, finding-out, and summing-up. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan,
motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; tingkat
kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan; mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; seleksi, yaitu memilih peserta didik yang
sesuai dengan jenis pendidikan tertentu; menentukan kenaikan kelas; dan menempatkan
peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan
fungsi sumatif. Secara keseluruhan, fungsi evaluasi dapat dilihat dari : psikologis,

3
sosiologis, didaktis-metodis, kedudukan peserta didik dalam kelompok, taraf kesiapan
peserta, bimbingan dan seleksi, dan administratif. Adapun fungsi tes dalam pembelajaran
dapat dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni fungsi
instruksional, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan. Fungsi evaluasi pembelajaran
adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta untuk akreditasi.
Fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif,
fungsi diagnostik, dan fungsi penempatan.

Bab 2 Ruang Lingkup, Karakteristik Dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar dapat
mengikuti pengelompokkan dari Benyamin S.Bloom, dkk (1956) yang membagi hasil
belajar menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran terdiri


atas (1) program pembelajaran, yang meliputi tujuan pembelajaran umum atau kompetensi
dasar, isi/materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
lingkungan, dan penilaian (2) proses pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi kegiatan
pembelajaran, guru, dan peserta didik (3) hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang.

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas


terdiri atas kompetensi dasar mata pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi
lintas kurikulum, dan kompetensi tamatan. Menurut Nana Sudjana dan R.Ibrahim (2007)
ada empat model evaluasi, yaitu measurement, congruence, educational system, dan
illumination.

Bab 3 Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran


Perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan
komprehensif, sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-
langkah selanjutnya. Dalam perencanaan evaluasi, ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan, seperti : tujuan, kisi-kisi, menulis soal, uji-coba dan analisis soal, revisi dan
merakit soal.

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk
berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-
kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes.
Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain (1) representatif,

4
yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum yang akan dievaluasi (2) komponen-
komponennya harus terurai/rinci, jelas, dan mudah dipahami (3) soalnya dapat dibuat
sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. Dalam melaksanakan uji-coba
soal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antar lain ruangan tempatnya tes harus
terang, tata tertib pelaksanaan tes, pengawas, waktu, peserta didik, dan hasil uji coba.

Dalam pelaksanaan tes lisan, guru harus memperhatikan tempat tes diadakan,
suasana yang kondusif dan komunikatif, tidak boleh membentak-bentak peserta didik,
dilarang memberikan kata-kata yang merupakan kunci jawaban, dan menciptakan kondisi
peserta didik agar tidak gugup. Dalam pelaksanaan tes tertulis, guru juga harus
memperhatikan ruangan atau tempat tes, menyusun tata tertib pelaksanaan tes, baik yang
menyangkut masalah waktu, tempat duduk, pengawas, maupun jenis bidang studi yang
akan diujikan..
Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna terhadap data yang sudah
dikumpulkan. Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil evaluasi (1) menskor, yaitu
memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh peserta didik (2) mengubah
skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu (3) mengkonversikan skor
standar ke dalam nilai, baik berupa hurup atau angka (4) melakukan analisis soal (jika
diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal
(difficulty index), dan daya pembeda.

Ada dua jenis penafsiran data, yatu penafsiran kelompok dan penafsiran individual.
Penafsiran kelompok adalah penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik
kelompok berdasarkan data hasil evaluasi. Tujuan utamanya adalah sebagai persiapan
untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu
kelompok, dan untuk mengadakan perbandingan antar kelompok. Penafsiran individual
adalah penafsiran yang hanya tertuju kepada individu saja.

Laporan kemajuan peserta didik dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu
laporan prestasi dalam mata pelajaran dan laporan pencapaian. Laporan prestasi mata
pelajaran berisi informasi tentang pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Sedangkan laporan pencapaian merupakan laporan yang
menggambarkan kualitas pribadi peserta didik sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah
peserta didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra maupun ko kurikuler
pada kurun waktu tertentu.

5
Bab 4 Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
aspek perilaku peserta didik. Tes dapat dibagi menjadi jenis. Dilihat dari jumlah peserta
didik, tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat
dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi empat jenis, yaitu tes intelegensia umum, tes
kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Jika dilihat dari cara
penyusunannya, tes juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes buatan guru dan tes
standar.
Berdasarkan bentuk jawaban peserta didik, tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan. Tes tertulis dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk
uraian dan bentuk objektif. Bentuk uraian dibagi lagi menjadi dua, yaitu bentuk uraian
bebas dan bentuk uraian terbatas. Sedangkan bentuk objektif dibagi menjadi empat bentuk,
yaitu benar-salah, pilihan-ganda, menjodohkan, dan melengkapi/ jawaban singkat. Tes juga
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan
(speeds test).

Tes objektif terdiri atas empat bentuk soal, yaitu benar-salah, pilihan-ganda,
menjodohkan, jawaban singkat dan melengkapi. Salah satu fungsi soal bentuk benar-salah
adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan
pendapat. Bentuk pilihan-ganda terdiri atas lima bentuk, yaitu distracters, analisis
hubungan antar hal, variasi negatif, variasi berganda, dan variasi tidak lengkap

Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan.
Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan
pertanyaan atau perintah yang diberikan. Tes tindakan atau tes praktik adalah tes yang
menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Alat
yang dapat digunakan dalam tes tindakan adalah lembar pengamatan dan portofolio

Bab 5 Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Non Tes


Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan dengan
jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai
berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan observasi adalah (1) untuk mengumpulkan data

6
dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan
dalam situasi yang sesungguhnya, tanpa ada yang dimanipulasi (2) untuk mengukur
perilaku kelas, interaksi antara peserta didik dengan guru, dan faktor-faktor yang dapat
diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skills). Karakteristik observasi adalah
mempunyai arah dan tujuan yang jelas, bersifat ilmiah, terdapat berbagai aspek-aspek yang
akan diobservasi, dan praktis penggunaannya.

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta
didik. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi secara langsung guna
menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu, untuk melengkapi suatu penyelidikan
ilmiah, dan untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku peserta didik untuk berbuat
sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik
berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu. Tiga komponen sikap adalah
kognisi, afeksi, dan konasi. Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-
aspek yang akan diamati dengan menggunakan tanda cek ( V ). Daftar cek dapat digunakan
untuk mencatat tiap-tiap kejadian betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting. Daftar cek
sangat besar manfaatnya, terutama untuk membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang
harus diamati dan dapat memberikan informasi kepada stakeholder.

Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya.


Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan. Studi
kasus adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang seseorang yang memiliki
kasus tertentu. Studi kasus menekankan pada diagnosis masalah-masalah seseorang dan
memberikan rekomendasi untuk mengatasinya.

Bab 6 Model Penilaian Portofolio


Portofolio dapat dipandang sebagai suatu proses sosial pedagogis, yaitu sebagai
collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik yang
berwujud pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotor) maupun sikap dan nilai
(affective). Artinya, portofolio bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencakup
“segala pengalaman batiniah” yang terjadi pada diri peserta didik.

Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu

7
pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan
dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil konstruksi
tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Oleh sebab itu,
penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif.

Penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perorangan
dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu
portofolio proses dan portofolio produk. Portofolio proses menunjukkan tahapan belajar
dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio
produk hanya menekankan pada penguasaan (masteri) dari tugas yang dituntut dalam
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar,
serta hanya menunjukkan evidence yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan
kapan evidence tersebut diperoleh.
Portofolio produk terdiri atas dua jenis, yaitu portofolio tampilan dan portofolio

Bab 7 Teknik Pengolahan Hasil Evaluasi

Dalam mengolah data hasil evaluasi, ada empat langkah pokok yang harus Anda
tempuh, yaitu mencari skor mentah, mengubah skor mentah menjadi skor standar,
mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, dan analisis soal (jika diperlukan). Jika data
sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah Anda selanjutnya adalah menafsirkan
data, sehingga dapat memberikan makna. Penafsiran data dapat dilakukan secara kelompok
maupun individual. Dalam tes uraian biasanya skor mentah dicari dengan menggunakan
sistem bobot. Sistem bobot ada dua cara, yaitu (1) bobot dinyatakan dalam skor maksimum
sesuai dengan tingkat kesukarannya (2) bobot dinyatakan dalam bilangan-bilangan tertentu
sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Untuk tes bentuk objektif, pemberian skor dapat
menggunakan dua cara, yaitu tanpa rumus tebakan (non-guessing formula) dan rumus
tebakan (guessing formula).

Penilaian acuan patokan meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik, dan
bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan
suatu kriteria atau patokan yang spesifik. Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk
mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria
keberhasilannya. Langkah-langkah pendekatan PAP adalah mencari skor ideal, mencari
rata-rata ideal, mencari simpangan baku ideal, dan menyusun pedoman konversi sesuai
dengan kebutuhan. Dalam penilaian acuan norma, makna angka (skor) seorang peserta

8
didik ditemukan dengan cara membandingkan hasil belajarnya dengan hasil belajar peserta
didik lainnya dalam satu kelompok/kelas. Tujuan penilaian acuan norma adalah untuk
membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang
terendah sampai dengan tertinggi.

Bab 8 Analisis Kualitas Tes Dan Butir Soal


Ada dua unsur penting dalam validitas (1) validitas menunjukkan suatu derajat, ada
yang sempurna, ada yang sedang, dan ada pula yang rendah (2) validitas selalu
dihubungkan dengan suatu putusan atau tujuan yang spesifik. Ada tiga faktor yang
mempengaruhi validitas hasil evaluasi, yaitu “faktor instrumen evaluasi, faktor
administrasi evaluasi dan penskoran, dan faktor dari jawaban peserta didik.

Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, yaitu stability,
dependability, dan predictability”. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
reliabilitas, yaitu panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran, dan objektifitas.

Ada dua hal pokok yang harus diperhitungkan dalam menganalisis butir soal ini,
yaitu tingkat kesukaran soal dan daya pembeda butir soal. Perhitungan tingkat kesukaran
soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu butir soal. Jika suatu soal
memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal
tersebut baik.

Bab 9 Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi


Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feed-
back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membuat belajar
peserta didik menjadi lebih baik dan meningkatkan kinerjanya. Umpan balik tersebut dapat
dilakukan secara langsung, tertulis atau demonstrasi.

Salah satu jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah
penilaian diagnostik, yaitu penilaian yang berfungsi mengidentfikasi faktor-faktor
penyebab kegagalan atau pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
penilaian diagnostik ini, guru melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan

9
kualitas pembelajaran. Mengoptimalkan proses dan hasil belajar berarti melakukan
berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif dan hasil
belajar dapat diperoleh secara optimal. Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau
kegiatan untuk memahami dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan
peserta didik dalam belajar. Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan
menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui perlakuan
pengajaran.

2.2 Ringkasan Buku 2 :

Bab 1 Pengukuran Dan Evaluasi Dalam Pendidikan


Pendidikan merupakan sebuah program. Sebagai program, pendidikan merupakan
aktivitas sadar yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui apakah
tujuan telah tercapai, diperlukan sebuah evaluasi.
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar
kriteria. Pengambilan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran yang
dibandingkan dengan standar kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, terdapat dua
kegiatan dalam evaluasi, yaitu melakukan pengukuran dan membuat keputusan dengan
membandingkan hasil pengukuran dengan standar kriteria.
Pengukuran dan evaluasi mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi penempatan,
seleksi, diagnostik, dan pengukuran keberhasilan. Memiliki empat ciri, yakni meniru
model pengukuran dalam ilmu alam, bersifat tidak langsung, menggunakan ukuran
kuantitatif dan mengandung kesalahan.

Bab 2 Komponen Dan Model-Model Evaluasi Pendidikan


Evaluasi program adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
program. Jadi, evaluasi program pendidikan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
program pendidikan.
Model evaluasi program pendidikan yang ada, antara lain model pengukuran,
model kesesuaian, model evaluasi sistem dan model iluminatif. Perbedaan model terletak
pada perbedaannya pada komponen dan aspek yang dievaluasi. Evaluasi model
pengukuran komponen hasil belajar dari ranah kognitif. Model kesesuaian mengevaluasi
komponen hasil belajar dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Model evaluasi sistem
mengevaluasi semua komponen pendidikan secara terpisah. Model iluminatif
mengevaluasi mengevaluasi semua komponen secara keseluruhan.

10
Bab 3 Tujuan Pendidikan Dan Hasil Belajar: Domain Dan Taksonomi
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa
belajar. Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan nasional, institusional, kurikuler
dan instruksional.
Tujuan nasional pendidikan adalah cita-cita negara terhadap warga negara setelah
mengikuti pendidikan. Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan dan merupakan penjabaran dari tujuan nasional. Tujuan kurikuler
adalah tujuan untuk setiap bidang studi. Sedangkan tujuan instruksional adalah tujuan
pendidikan di tingkat pengajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dilakukan sebagai cermin
untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah tujuan yang
ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektif
untuk memperoleh hasil belajar.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam
proses pendidikan. Perilaku kejiwaan ini dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi pemahaman hafalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar
meliputi level penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan karakterisasi. Sedangkan
domain psikomotorik terdiri dari level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.

Bab 4 Tes Sebagai Instrumen Pengumpulan Data Hasil Belajar


Untuk memperoleh data yang objektif, maka pengumpulannya dilakukan dengan
cara pengukuran. Dalam pengukuran dilakukan proses pengunpulan data dengan
menggunakan alat atau instrumen. Instrumen dalam pendidikan sangat berhubungan
dengan variabel yang hendak diukur.
Tes merupakan salah satu jenis instrumen. Tes sebagai instrumen berhubungan
dengan fungsinya untuk mengukur penampilan maksimal. Dalam kegiatan pengukurannya,
tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes yang mengukur penguasaan dan tes yang mengukur
kemampuan. Tes yang mengukur penguasaan mengukur apa yang diperoleh, sedangkan tes
kemampuan mengukur apa yang dimiliki.
Tes hasil belajar (THB) merupakan salah satu jenis tes yang megukur penguasaan.
Menurut macamnya, THB terdiri dari tes formatif, sumatif, diagnostik dan penempatan.

11
Komponen THB terdiri dari perangkat, petunjuk pengerjaan, butir soal, pilihan,
kunci jawaban dan pengecoh. Dalam pelaksanaannya, THB dapat dilakukan dengan
pengamatan, lisan dan tertulis.

Bab 5 Pengembangan Tes Hasil Belajar


THB yang baik digunakan setelah melalui proses pengembangan. Pengembangan
THB dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:
1) Identifikasi hasil belajar
2) Dekripsi materi
3) Pengembangan spesifikasi
a) Menentukan bentuk dan jenis tes
b) Menentukan banyak butir
c) Menentukan waktu pengerjaan
d) Menentukan peserta uji coba
e) Menentukan waktu uji coba
f) Menentukan aturan skorsing
g) Menentukan kriteria uji coba
h) Menentukan tujuan instruksional umum
i) Menentukan tujuan instruksional khusus
j) Menentukan kisi-kisi
4) Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban
5) Mengumpulkan data uji coba
6) Menguji kualitas tes
7) Melakukan kompilasi

Bab 6 Analisis Butir Tes Hasil Belajar


Sebagai sebuah alat ukur, THB harus memenuhi syarat alat ukur yang baik yaitu
validitas dan reliabilitas. Sebelum pengujian syarat alat ukur yang baik dilakukan, terlebih
dahulu butir-butir THB diujicobakan menggunakan analisis butir. Analisis butir dapat
dilakukan menggunakan teori klasik.
Dalam analisis butir menggunakan teori klasik, yang diuji adalah tingkat kesukaran,
daya beda dan efektivitas pengecoh. Dalam pengujian itu, keputusan butir yang baik ditarik
berdasarkan kriteria yaitu tingkat kesukaran harus sedang, daya beda harus positif dan
tinggi, dan pengecoh harus dipilih paling tidak satu orang peserta tes.

12
Bab 7 Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar
Validitas adalah salahsatu syarat THB yang baik. Validitas berhubungan dengan
kemampuan THB untuk mengukur keadaan yang akan diukurnya.
Pengujian validitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu validitas isi, kriteria
dan konstruk. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara menelaah butir, meminta
pertimbangan ahli dan menghitung korelasi butir dengan total. Pengujian validitas kreteria
dapat berupa validitas konkuren dan prediktif. Pengujian validitas konstruk dapat
dilakukan dengan menelaah butir, meminta pertimbangan ahli, konvergensi dan
diskriminabilitas, multitrait-multimethod dan analisis faktor.

Bab 8 Pengujian Validitas Konstruk Hasil Belajar Dengan Analisis Faktor


Analisis Faktor merupakan analisis uji validitas konstruk. Analisis ini dilakukan
dengan menguji butir-butir atau variabel-variabel yang sangat banyak diringkas menjadi
faktor-faktor yang lebih sedikit dan sederhana. Peringkasan dilakukan dengan menyatukan
butir-butir atau variabel-variabel yang mempunyai varians faktor bersama yang besar ke
dakam satu faktor karena dalam kedaan demikian butir-butir atau variabel-variabel
tersebut sebenarnya mengukur dimensi yang sama. Dalam penggunaannya analisis faktor
dapat dilakukan secara eksploratif maupun konfirmatif.
Analisis faktor ditempuh dengan prosedur yang melibatkan beberapa langkah, yaitu
menguji kelayakan analisis, menyajikan matriks korelasi, melakukan ektraksi, melakukan
rotasi dan member nama faktor. Hasil perhitungan akan ditafsirkan data dapat dianalisis
bila sampel cukup dan berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien KMO
minimal 0,80 dan taraf signifikasi yang ditetapkan di bawah rekomendasi hasil
perhitungan. Butir yang mempunyai dimensi sama memiliki interkorelasi minimal 0,20
dalam matriks korelasi.

Bab 9 Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar


Reliabilitas adalah salah satu syarat THB ynag baik. Reliabilitas adalah koefisien
yang menunjukkan kemampuan THB untuk memberikan hasil pengukuran yang relative
tetap. Reliabilitas dapat dipandang sebagai stabilitas internal. Metode pengujian yang
memandang reliabilitas sebagai stabilitas eksternal adalah metode tes ulang dan parallel.
Sedangkan metode yang memandang reliabilitas sebagai koefisien stabilitas internal adalah
metode belah dua, Flanagan, Rulon, Kuder Richardson, Hoyt, dan Alpha Cronbach.
Keputusan reliabilitas dilakukan dengan mengonfirmasikan koefisien reliabilitas
hasil perhitungan dengan kriteria batas tertentu. Beberapa ahli memandang kriteria itu

13
merupakan batas relatif, beberapa memberikan petunjuk tentang besar koefisien minimal,
beberapa yang lain memandang koefisien reliabilitas sebagai koefisien korelasi yang
konfirmasi signifikasinya menggunakan tabel.
Di samping koefisien reliabilitas, dalam THB yang digunakan untuk mengukur
skor-skor yang akan dibandingkan, perlu dipertimbangkan juga kesalahan standard
pengukurannya.

Bab 10 Pengumpulan Data Hasil Belajar


Data hasil belajar adalah keterangan kuantitatif mengenai hasil belajar siswa. Data
itu mencerminkan perubahan perilaku siswa setelah belajar. Data hasil belajar dapat
dikelompokkan dalam beberapa macam. Berdasarkan pengumpulannya terdapat data
primer dan data sekunder. Menurut sumber objek pengumpulan data dapat diambil dari
sampel dan populasi.
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan mengubah jawaban peserta tes ke
dalam ukuran kuantitatif berdasarkan aturan skoring yang ditetapkan. Dalam pengukuran
THB, aturan skoring yang digunakan sangat dipengaruhi oleh bentuk THB dan ketentuan
mengenai denda.
Skor data hasil belajar dikelompokkan menurut beberapa macam. Berdasarkan
unsurnya, skor dapat dikelompokkan menjadi skor murni, skor amatan, dan skor kesalahan.
Menurut jumlah unsurnya, dapat berupa skor tunggal atau skor gabungan.

Bab 11 Statistika Untuk Analisis Data Hasil Belajar


Statistika dapat digunakan untuk membantu mengolah skor data hasil belajar
menjadi nilai mealalui proses penelitian. Dalam menganalisis data hasil belajar, statistika
melibatkan melibatkan proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengukur menggunakan tes belajar. Penyajian data dilakukan
menggunakan tabel dan grafik. Pengolahan data dilakukan menggunakan statistika
deskriptif khususnya mean dan standar deviasi.

Bab 12 Penilaian Hasil Belajar


Hail pengukuran berupa skor belum mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam
membuat keputusan. Skor hanya bermakna dan dapat digunakan untuk membuat keputusan
setelah diubah menjadi nilai melalui proses penilaian. Proses penilaian menggunakan skala
dan acuan tertentu. Oleh karenanya pemberian makna kepada nilai dalam pengambilan
keputusan harus mempertimbangkan skala dan acuan yang digunakan untuk mengubah
skor menjadi nilai.

14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku

Buku Utama

 Pada buku utama terdapat 9 bab yang disajikan


 Kelengkapan sub bab sudah jelas
 Pada bagian bab 1 sudah dijelaskan menyeluruh mengenai evaluasi beserta
peranannya
 Pada bagian bab 2 sudah dijelaskan komponen apa saja yang terdapat pada ruang
lingkup, karakteristik dan pendekatan evaluasi.
 Pada bab 3 lebih kepada pemfokusan prosedur pengembangan evaluasi.
 Pada buku ini juga membahas alat evaluasi baik tes maupun non tes, portopolio,
teknik, analisis, serta manfaat hasil evaluasi.
 Cangkupan teori sudah cuku luas.

Buku pendamping

 Pada buku pendamping terdapat 12 bab yang disajikan


 Kelengkapan bab sudah sangat jelas
 Pada bagian bab 1 sudah dijelaskan menyeluruh mengenai pendidikan dan evaluasi
namun tidak dijelaskan peranannya
 Pada bagian bab 2 sudah dijelaskan komponen apa saja yang terdapat pada evaluasi
pembelajaran.
 Pada bab 3 lebih membahas tujuan pendidikan.
 Sedangkan pada buku pendamping sebelum masuk teknik analisis terlebih dahulu
membahas tes beserta instrumen yang digunakan.
 Pada buku ini membahas sampai pada statistika analisis datanya.
 Cangkupan teori sudah jelas

Tetapi pada dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari
mempelajari evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri dan kehidupan sehari-hari.

15
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku

Kelebihan:

Buku ini sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout dan ketatabahasaan
yang sudah mengikuti selera pembaca,jika ditinjau dari segi materi juga sudah sangat
bagus karena pada setiap bab nya penulis sudah memaparkan maksud dan tujuan dari
membaca setiap point dari setiap babnya dan pada setiap akhir bab penulis juga
memberikan rangkuman dari keseleruhan babnya sehingga pembaca langsung dapat
mengingat kembali materi yang sudah kurang dikuasainya
Beberapa poin kelebihan , diantaranya :

 Buku ini memiliki rangkuman pada setiap babnya.


 Buku ini sangat menarik minat pembaca karena buku ini mudah dimengerti.
 Penjelasan pokok masalah dan penjelasan materi dalam buku sudah lengkap.
 Memberikan contoh-contoh yang sangat banyak, dan contohnya diambil dari
permasalahan yang ada di Indonesia.

Kekurangan:

tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan cara dan praktek dari setiap bab agar tujuan
dan maksud dari mempelajari bab itu dapat terealisasi,buku ini juga tidak dilengkapi
contoh soal,sebagai latihan agar pembaca dapat menguji pemahamannya setelah membaca
materi dari setiap babnya.
Beberapa poin kekurangan , diantaranya :

 Pada buku kedua tidak memiliki glosarium yang biasanya ada di bagian halaman
belakang.
 Tidak ada gambar-gambar dalam buku ini, sehingga kurang menarik untuk dibaca.
 Tidak ada terdapat lampiran-lampiran yang dapat menambah wawasan pembaca.
 Tidak terdapat bagan, ataupun diagram yang dapat memperjelas pembahasan dan
mudah diketahui secara langsung dan singkat tanpa membaca lagi isi kalimat.

16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa
kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin mempelajari
evaluasi pembelajaran secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta
kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan
memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan
sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan evaluasi pembelajaran ini
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari evaluasi pembelajaran secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah
mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam
kehidupan sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik
ini.

4.2 Saran
Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi
evaluasi hasil belajar , Sebagaimana evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang telah
diuraikan diatas sangatlah penting karena dengan adanya hal tersebut kita dapat belajar
bagaimana cara mengevalausi dari kegiatan belajar mengajar apakah sudah dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.

17

Вам также может понравиться