Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/305986525
CITATIONS READS
0 747
3 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Teresa Liliana Wargasetia on 08 August 2016.
Abstrak
Penyakit trofoblas gestasional (PTG) mencakup mola hidatidosa (komplit dan parsial) dan
tumor trofoblas gestasional (mola invasif, koriokarsinoma, placental site trophoblastic tumor, dan
epithelioid trophoblastic tumour). Para ahli mempelajari kelainan perkembangan sel-sel trofoblas
pada berbagai lesi trofoblastik PTG termasuk exaggerated placental site dan placental site nodule
melalui gambaran morfologis, sitogenetik, imunofenotip, dan profil ekspresi gen. Upaya
tersebut dilakukan untuk memahami patogenesis tumor trofoblas gestasional yang belum
dipahami secara jelas, serta pengembangan diagnosis patologis dan molekuler dari berbagai tipe
tumor trofoblas, pencarian petanda-petanda genetik untuk prognosis, dan penentuan target-
target terapi potensial bagi bentuk metastatis dari PTG yang resisten terhadap pengobatan
konvensional. Ketertarikan yang besar untuk mengetahui patogenesis PTG belumlah cukup bagi
kemajuan penanganan PTG tanpa disertai ketekunan untuk mendapatkan petanda kanker yang
tidak hanya diduga berperan dalam penyakit ini, namun dibutuhkan tahapan panjang dalam
pencarian dan validasi petanda-petanda kanker untuk diagnostik, prognostik, dan target terapi.
Kata kunci: penyakit trofoblas gestasional, mola hidatidosa, koriokarsinoma, placental site
trophoblastic tumor, sitotrofoblas, sinsitiotrofoblas.
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
Pathobiological Aspect of
Gestational Trophoblastic Disease
Abstract
Gestational trophoblastic disease (GTD) includes hydatidiform mole (complete and partial) and
gestational trophoblastic tumors (invasive mole, choriocarcinoma, placental site trophoblastic tumor and
epithelioid trophoblastic tumor). Experts have studied the developmental abnormalities of trophoblast
cells at various GTD trophoblastic lesions, including exaggerated placental site and placental site nodule
through the morfological image, cytogenetic, immunophenotype and gene expression profile. Those efforts
have been made to understand the pathogenesis of gestational trophoblastic tumor, which is not yet
clearly understood, and to develop pathologic and molecular diagnosis of various types of trophoblastic
tumor, to search for genetic markers for the prognosis and to determine potential therapeutic targets for
metastatic form of GTD, which is resistant to conventional treatment. Great interest to know the
pathogenesis of GTD is not enough for the progress of the handling of GTD without persistence to get the
cancer markers, which are not only thought to play a role in this disease, but they also require a long stage
of research and validation of cancer markers for diagnostic, prognostic and therapeutic target.
Pendahuluan
Penyakit trofoblas gestasional adalah Mexico, Iran, dan Indonesia.
(PTG) adalah spektrum tumor yang Sejumlah studi dilakukan untuk mencari
berasal dari proliferasi abnormal hubungan antara insidensi mola
jaringan trofoblas plasenta, mencakup hidatidosa yang lebih tinggi pada
mola hidatidosa (komplit dan parsial), kelompok etnis tertentu dengan faktor
mola invasif, koriokarsinoma, placental genetik dan berbagai faktor lingkungan
site trophoblastic tumor, dan epithelioid seperti makanan, defisiensi vitamin A,
trophoblastic tumour. Keempat bentuk kemiskinan, dan virus.1,3-5
terakhir termasuk ke dalam kelompok Data tentang insidensi korio-
tumor trofoblas gestasional (TTG) yang karsinoma lebih terbatas karena
dapat menginvasi, bermetastasis, dan koriokarsinoma lebih jarang ditemukan
menyebabkan kematian bila tidak dibandingkan dengan mola hidatidosa
ditangani.1-2 dan sulit membedakan koriokarsinoma
Studi epidemiologi melaporkan postmolar dari mola invasif. Di Eropa
variasi regional yang luas pada insidensi dan Amerika Utara, koriokarsinoma
mola hidatidosa. Studi yang dilakukan terjadi pada 1 per 40.000 kehamilan2 dan
di Amerika Utara, Australia, Selandia 1 per 40 mola hidatidosa6, sedangkan di
Baru, dan Eropa menunjukkan insidensi Asia Tenggara dan Jepang angka
mola adalah 0,57-1,1 per 1.000 kejadian lebih tinggi yaitu 9,2 dan 3,3
kehamilan, sedangkan studi di Asia per 40.000 kehamilan.2
Tenggara dan Jepang menunjukkan Seperti halnya mola hidatidosa,
insidensi yang tinggi yaitu 2 dari 1.000 TTG banyak ditemukan di Asia dan
kehamilan.2-3 Negara-negara dengan Amerika Latin. Insidensi tumor
frekuensi mola hidatidosa tertinggi trofoblas gestasional di Amerika Serikat
191
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
192
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
korion. Setelah pembentukan vili pada implantasi pada placental site atau
sekitar usia kehamilan 2 minggu, trofoblas intermediet tipe korion.
trofoblas yang menutupi vili korion Mekanisme yang mendasari diferensiasi
disebut trofoblas vili, sedangkan sitotrofoblas belum diketahui dengan
trofoblas di lokasi lain dinamakan jelas. Walaupun demikian, baru-baru
trofoblas ekstravili.12 ini, ekspresi sinsitin diketahui terlibat
Berdasarkan studi morfologis, dalam fusi sitotrofoblas menjadi sinsitio-
imunofenotip, dan fungsional, trofoblas trofoblas dan penurunan ekspresi Id-2
vili dan ekstravili dapat dibagi menjadi berkaitan dengan diferensiasi
tiga populasi yang berbeda, yaitu sitotrofoblas menjadi trofoblas
sitotrofoblas, sinsitiotrofoblas, dan intermediet tempat implantasi.8,12
trofoblas intermediet.8,12-13 Trofoblas vili Sinsitiotrofoblas vili terbentuk dari
adalah trofoblas yang bertumbuh fusi sitotrofoblas membentuk sel-sel
sebagai bagian dari vili korion, terutama multinuklear dengan sitoplasma
terdiri atas sitotrofoblas dan berlimpah. Sinsitiotrofoblas terdiri atas
sinsitiotrofoblas dengan sebagian kecil sel-sel yang berdiferensiasi paling akhir,
trofoblas intermediet, sedangkan yang menutup vili korion dan
trofoblas ekstravili terdiri atas trofoblas mensintesis dan mensekresikan
intermediet yang menginfiltrasi desidua, sejumlah hormon yang berkaitan
miometrium, dan pembuluh-pembuluh dengan kehamilan, termasuk human
darah.1,12,14 placental lactogen (hPL), SP-1, dan β-
Sitotrofoblas vili berfungsi sebagai human chorionic gonadotropin (β-hCG),
sel punca dan berada pada permukaan placental alkaline phosphatase (PLAP).8,12-13
vili korion, terdiri atas sel-sel Sebagian dari protein sekretori ini juga
mononuklear dengan sitoplasma jernih, mempunyai fungsi parakrin dengan
kecepatan mitosis relatif tinggi, dan meregulasi lingkungan mikro dari sel-
mengeskresikan sitokeratin.8,13 Sitotro- sel desidua, sel-sel inflamasi, dan sel-sel
foblas mengekspresikan epidermal growth otot polos pada tempat pelekatan
factor receptor (EGF-R) yang berikatan plasenta. Sebagai tambahan pada
dengan EGF yang disekresikan oleh perannya sebagai organ endokrin,
desidua. Telah dipostulasikan bahwa sinsititrofoblas terendam dalam darah
melalui mekanisme mirip parakrin, maternal dan bertanggungjawab
EGF-R dan ligannya menstimulasi terhadap pertukaran oksigen, nutrisi,
pertumbuhan sitotrofoblas. Sitotrofoblas dan berbagai produk metabolit antara
berdiferensiasi melalui dua jalur utama. ibu dan fetus.8,12
Jalur pertama, pada permukaan vili, Trofoblas intermediet mempunyai
sitotrofoblas berfusi untuk membentuk ciri morfologis dan fungsional yang
sinsitiotrofoblas. Diferensiasi sitotro- tumpang tindih antara sitotrofoblas dan
foblas menjadi sinsitiotrofoblas diiringi sinsitiotrofoblas.1 Sel-sel trofoblas
penghentian ploriferasi. Proses ini intermediet vili terdiri atas kolom
menghasilkan perluasan daerah trofoblastik yang menanamkan vili
permukaan dari vili korion plasenta korion pada basal plate dari tempat
yang sedang berkembang. Pada jalur ke- implantasi. Sel-sel ini berproliferasi pada
dua, sitotrofoblas pada kolom bagian proksimal dari kolom
trofoblastik yang kontak dengan trofoblastik dan merupakan sumber dari
plasenta berdiferensiasi menjadi tempat implantasi dan trofoblas
trofoblas intermediet vili dan kemudian intermediet tipe korion.
menjadi trofoblas intermediet tempat
193
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
Pada bagian dasar kolom trofoblas, Fungsi trofoblas intermediet tipe korion
trofoblas intermediet menginfiltrasi diduga berkontribusi terhadap sintesis
desidua, arteri-arteri spiral dan matriks ekstraseluler yang diperlukan
miometrium untuk menjadi trofoblas untuk mempertahankan kekuatan
intermediet tempat implantasi.8,12-13 membran korion. Trofoblas intermediet
Walau sel-sel trofoblas tersebut tipe korion diduga juga berperan
menginfiltrasi plasenta, sel-sel itu tidak sebagai barier biologis dan mekanis
berploriferasi.12 Trofoblas intermediet terhadap sistem imun maternal.8,12
vili secara eksklusif mengekspresikan Perbedaan fungsi dan karakter
HNK-1 carbohydrate yang tidak biologis antara berbagai tipe trofoblas
diekspresikan oleh subtipe trofoblas berkaitan dengan invasi jaringan,
intermediet yang lain.8,12 Trofoblas kontrol faktor pembekuan darah, dan
intermediet tempat implantasi ekpresi antigen yang penting untuk
memperlihatkan hasil positif untuk interaksi dengan respons imun ibu.13
pewarnaan imunohistokimia hPL dan
sitokeratin, namun sedikit ekspresi hCG
dan PLAP.13 Fungsi utama dari trofoblas Patogenesis dari Lesi Trofoblastik
intermediet tempat implantasi adalah Shih & Kurman (2007) melakukan
untuk sirkulasi antara ibu dan fetus modifikasi terhadap klasifikasi PTG oleh
dengan menginvasi arteri-arteri spiral WHO (Tabel 1). Modifikasi ini
pada basal plate selama kehamilan awal. dilakukan agar klasifikasi dapat
Mekanisme invasi trofoblas mirip mencakup exaggerated placental site (EPS)
dengan invasi sel-sel tumor, namun dan placental site nodule (PSN) yang
invasi dari trofoblas intermediet tempat sebelumnya belum diklasifikasikan.
implantasi diatur dengan ketat, terbatas Modifikasi ini juga mencakup
pada tempat implantasi dan hanya epithelioid trophoblastic tumor (ETT),
selama kehamilan awal hingga usia 16 neoplasma trofoblastik yang baru-baru
minggu kehamilan.8,12,14 ini dideskripsikan berbeda dari
Trofoblas intermediet yang terletak koriokarsinoma dan plasental site
jauh dari tempat implantasi trophoblastic tumor (PSTT).8,12
berdiferensiasi menjadi trofoblas
intermediet tipe korion. Subpopulasi
trofoblas itu mengekspresikan PLAP.
194
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
195
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
pada normal atau EPS dibandingkan adalah nodular, terbatas walau mungkin
dengan pada PSTT.12 Imunohistokimia terdapat infiltrasi fokal di periferi.
dengan HLA-G, hPL, dan CD146 (Mel- Tumor terdiri atas sel-sel trofoblas tipe
CAM) positif difus pada PSTT (Tabel 2). korion. Sejumlah studi menunjukkan
PSTT juga berkaitan dengan ekspresi hubungan yang dekat antara ETT
abnormal dari cyclins, cyclin-dependent dengan PSN, namun diperlukan studi
kinases, dan p53.8,12,15 genetika molekuler lebih lanjut untuk
PSN adalah nodul kecil berupa mengkonfirmasi hal itu.8,12
gabungan sel-sel trofoblas intermediet Berdasarkan gambaran morfologis
tipe korion yang tertanam dalam stroma dan imunofenotip (Tabel 2), PTG
terhialinisasi.8,12 PSN adalah lesi nonmolar dapat dihubungkan dengan
nonneoplastik jinak dan sering subpopulasi trofoblas yang berbeda.
ditemukan pada saat kuretase uterus, Regulasi proliferasi jaringan
biopsi servikal, dan kadang-kadang trofoblas membutuhkan keseimbangan
pada spesimen histerektomi.12 Sel antara ekspresi protoonkogen dengan
trofoblas pada PSN mempunyai gen-gen penekan tumor. Kesalahan
morfologi dan imunofenotip yang mirip dalam regulasi tersebut dapat
dengan trofoblas intermediet tipe menyebabkan hilangnya kontrol
korion, namun berbeda dengan trofolas terhadap proliferasi sel, penghentian
intermediet tempat implantasi (Tabel siklus sel, dan apoptosis yang mengarah
2).8,12 pada tumorigenesis. Trofoblas
ETT merupakan bentuk varian dari berkembang dalam lingkungan yang
PSTT, mewakili bentuk malignan dari unik, kaya akan hormon dan berbagai
PSN. Pasien biasanya mengalami faktor tumbuh sehingga keseimbangan
pendarahan vagina dengan sedikit antara semua faktor intrinsik dan
peningkatan level hCG.13 ETT adalah ekstrinsik sangat penting. Gangguan
tipe malignan dari PTG yang sangat terhadap keseimbangan tersebut dapat
jarang ditemukan, bahkan lebih jarang menyebabkan perkembangan berlebihan
dari PSTT.9 Secara histologis, ETT dari jaringan trofoblas.1
196
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
Sejumlah onkogen dan gen penekan bentuk malignan dari PTG yaitu mola
tumor telah dipelajari pada PTG. invasif, koriokarsinoma, dan PSTT. 16
Ekspresi gen-gen penekan tumor yaitu Studi klinik, patologi, dan
p53, p21, Rb dan beberapa onkogen yaitu molekuler telah menyediakan
EGFR, Mdm2, c-erb, dan bcl-2 telah pemahaman tentang patogenesis mola
dipelajari pada PTG melalui berbagai hidatidosa, namun dasar molekuler dan
penelitian (Tabel 3).1 seluler dalam perkembangan GTT masih
Sejumlah penelitian mengaitkan sedikit dipahami. Analisis molekuler
perubahan pada gen-gen genomic GTT didasarkan pada karakterisasi
imprinting dengan patogenesis PTG.4,16 profil ekspresi gen pada berbagai tipe
Gen H19 yang diturunkan secara neoplasma dan pola ekspresi gen yang
maternal terekspresi pada jaringan unik pada subpopulasi trofoblas yang
plasenta dan fetus dan ekspresinya berbeda pada plasenta normal. Setelah
ditekan setelah bayi lahir, sedangkan transformasi neoplastik dari sel punca
IGF2 yang diturunkan secara paternal trofoblas, yang diperkirakan adalah sel
diekspresikan pada jaringan normal. punca sitotrofoblas, program diferensiasi
Ekspresi bi-alelik dari kedua gen yang spesifik mengatur tipe tumor
tersebut ditemukan pada PTG, trofoblas yang berkembang. Korio-
walaupun kariotipenya adalah paternal. karsinoma adalah tumor trofoblas yang
Tingkat ekspresi H19 lebih tinggi pada paling primitif, sedangkan PSST dan
mola hidatidosa komplit dibandingkan ETT relatif lebih berdiferensiasi. Korio-
normal. Penurunan ekspresi H19 dan karsinoma terdiri atas sitotrofoblas,
peningkatan IGF2 berkaitan dengan sinsitiotrofoblas, dan trofoblas inter-
progresi mola hidatidosa menjadi mediet ekstravili dalam jumlah yang
koriokarsinoma.4 Penelitian oleh Shahib bervariasi dan mirip dengan blastosis
et al. (2006) menunjukkan bahwa gen previli yang terdiri atas campuran
HASH2 yang diwariskan secara paternal subpopulasi trofoblas yang sama.15 EPS
tidak diekspresikan pada mola dan PSTT berkaitan dengan diferensiasi
hidatidosa, namun diekspresikan pada trofoblas intermediet tempat implantasi,
sedangkan PSN dan ETT berkaitan
197
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
dengan trofoblas intermediet tipe vili yang ganas, sedangkan PSTT dan
korion.12,15 Koriokarsinoma ber-kaitan ETT ekuivalen trofoblas intermediet
dengan trofoblas previli. Meskipun ekstravili yang malignan.10,13
setiap tumor trofoblastik intermediet Shahib et al. (2001) meneliti asal-
mempunyai karakter yang berbeda, usul genetik dari neoplasma trofoblastik
kadang-kadang lesi trofoblastik malignan dengan menggunakan
memperlihatkan gambaran histologis penanda polimorfik Sequence Tag Site
campuran antara koriokarsinoma, PSTT, (STS). Hasil penelitian menunjukkan
dan ETT yang memperlihatkan bahwa neoplasma trofoblastik dapat
plastisitas dari diferensiasi trofoblas berasal dari tiga macam asal-usul yaitu
pada berbagai tumor tersebut (Gambar androgenesis, fertilisasi normal, dan
1).12 partenogenesis. Kehamilan sebelumnya
tidak selalu identik dengan konsepsi
penyebab terjadinya neoplasma
Patologi Penyakit Trofoblas trofoblastik. Hasil penelitian juga
Gestasional memperlihatkan bahwa PSST mungkin
Kehamilan molar dan TTG semua memiliki mekanisme karsinogenesis
berawal dari trofoblas plasenta. 2,10 Mola yang berbeda dengan neoplasma
hidatidosa berasal dari trofoblas vili, trofoblastik lainnya karena kontribusi
koriokarsinoma terbentuk dari trofoblas paternal dan maternal yang dominan. 17
Exaggerated
placental site
Placental site
Trofoblas intermediet trophoblastic
tempat implantasi tumor
Trofoblas Korio-
Sitotrofoblas intermediet karsinoma
vili
Placental site
nodule
198
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
199
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
Gambar 2. Asal Mula Kariotipe Mola Hidatidosa Komplit dan Parsial, serta
Mola Hidatidosa Komplit Biparental10
MHK=Mola Hidatidosa Komplit, MHP=Mola Hidatidosa Parsial,
biMHK= Mola Hidatidosa Komplit Biparental
Materi genetik dari ayah berwarna hitam, sedangkan dari ibu berwarna merah
200
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
sitokeratin yang difus dan hcG yang Epithelioid trophoblastic tumor (ETT)
fokal. Studi sitogenetik menunjukkan ETT adalah varian dari PSTT yang
bahwa PSTT lebih sering adalah diploid menstimulasi karsinoma. Berdasarkan
daripada aneuploid.2 Kebanyakan PSTT gambaran morfologi dan histokimia,
(60%) mengikuti kehamilan non- ETT berkembang dari transformasi
molar,2,9,14 aborsi spontan (±15%) atau neoplastik trofoblas intermediet tipe
mola hidatidosa (20%).6 Sebanyak korion. ETT sangat jarang ditemukan,
sepertiga penderita PSTT positif pada sebagian besar ETT muncul beberapa
saat tes kehamilan.18 Tumor ini relatif tahun setelah kehamilan normal (full-
resisten terhadap kemoterapi sehingga term).2
penanganannya dengan histerektomi.19- Gambaran klinikopatologis dari
20
PTG diperlihatkan pada Tabel 4.
201
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
Diagnosis Patologis Penyakit Trofoblas tanpa vili korialis, disertai hemoragi dan
Gestasional nekrosis. Koriokarsinoma berupa tumor
Pemeriksaan histologis merupakan bilaminar dengan sitotrofoblas sebagai
standar emas dalam diagnosis pusat yang dikelilingi sinsitiotrofoblas
kehamilan molar.9 Diagnosis patologis dan sedikit trofoblas intermediet.18 Ciri-
dari mola hidatidosa komplit dan parsial ciri PSTT adalah tampak sel-sel trofoblas
dilakukan melalui pemeriksaan patologi intermediet, inti polimorf,
anatomi pada spesimen kuretase. Secara hiperkromatis, mitosis ditemukan,
mikroskopis, pada mola hidatidosa sitoplasma eosinofil, perdarahan dan
komplit terdapat stroma vili korialis nekrosis minimal.7 ETT berbentuk
yang oedematus, tanpa vaskularisasi, nodular, mempunyai batas yang jelas
disertai hiperplasia dari sel sitotrofoblas dengan sel-sel yang berinfiltrasi di
dan sinsitiotrofoblas. Gambaran patologi perifer. Sel-sel tumor ETT terlihat
anatomi pada mola hidatidosa parsial sebagai susunan sel-sel trofoblas
adalah vili korialis dari berbagai ukuran intermediet tipe korion yang
dengan degenerasi hidropik, kavitasi, mononuklear dan bercampur dengan
dan hiperplasia trofoblas, scalloping yang hialinisasi stroma dan area nekrosis,
berlebihan dari vili, inklusi stroma mitosis ditemukan.8, 12-13
trofoblas yang menonjol, ditemukan Imunohistokimia untuk human
jaringan embrio atau janin.7 placental lactogen, inhibin-α, HLA-G, dan
Penggunaan petanda-petanda Mel-CAM (CD146) positif pada trofoblas
imunohistokimia membantu dalam ekstravili. Cyclin E diekspresikan pada
diagnosis dan prognosis, walaupun kolom trofoblas dari vili yang tertanam
belum semua petanda digunakan secara pada plasenta, trofoblas ekstravili
rutin di laboratorium. Pewarnaan tempat implantasi, dan korio-
imunohistokimia p57kip2 (gen pada karsinoma.14 Imunohistokimia untuk
kromosom 11p15.5 yang diekspresikan koriokarsinoma memperlihatkan hasil
secara maternal)14 dapat membedakan positif untuk PLAP dan β-HCG, dengan
mola komplit (negatif) dari mola parsial pewarnaan lemah atau negatif untuk
(positif, sitotrofoblas dan mesenkim vili hPL. Imunohistokimia PSST memperl-
terwarna), sedangkan hibridisasi in situ ihatkan positif difus untuk HLA-G dan
atau flow cytometry dapat membedakan hPL, β-HCG positif lemah, namun
mola komplit diploid dari mola parsial terwarna kuat oleh CD146 (Mel-
triploid.2, 9-10 Para peneliti terus mencoba CAM).8-9,12 Imunohistokimia ETT mirip
meningkatkan sensitivitas dan dengan PSTT, kecuali lebih kuat untuk
spesifisitas diagnostik sehingga baru- PLAP dan lebih lemah pada pewarnaan
baru ini, PCR-based short tandem repeat hPL dan CD 146.9
DNA genotyping muncul sebagai metode
untuk diagnostik mola hidatidosa. 21
Diagnosis patologis mola invasif, Penutup
koriokarsinoma, PSTT, dan ETT Tujuan utama penelitian penyakit
dilakukan dari hasil kuretase, biopsi lesi kanker adalah mengidentifikasi
metastatik, histerektomi spesimen atau mekanisme molekuler perkembangan
plasenta.2 Pada mola invasif ditemukan kanker, lalu mendeteksi marker
vili korialis di antara otot-otot (petanda) molekuler dan menjadikan
miometrium. Gambaran patologi mekanisme tersebut sebagai target untuk
anatomi koriokarsinoma menunjukkan obat yang didisain spesifik untuk
adanya sel-sel trofoblas yang atipik, menyerang sel-sel kanker. Petanda
202
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
203
JKM. Vol.10 No.2 Februari 2011:190-205
204
Aspek Patobiologis pada Penyakit Trofoblas Gestasional
(Teresa L. Wargasetia, Heda M. D. Nataprawira, M. Nurhalim Shahib)
205