Вы находитесь на странице: 1из 3

BERITA ACARA

Pada hari Jum’at tanggal 20 Januari 2017 pukul 14.00 – 16.00 WIB, bertempat di
ruang kuliah RKC 1207 telah dilaksanakan diskusi dengan pemaparan atau presentasi
dari kelompok 10 pembahasan tentang Kerupuk ikan gabus. Presentasi dilakukan
sebagai dari bahan powerpoint sebanyak 8 slide.

Pemaparan materi dibawakan oleh grup B kelompok 10, antara lain :

1. Bangkit Herdian Allafaoe 05031381520041 sebagaKetua/Moderator


2. Juana Sari 05031381520049 sebagai Pemrasaran 1
3. Adli Dzil Ikram Zarm 05121003027 sebagai Pemrasaran 2
4. Puput Yuni Sartika 05031181320017 sebagai notulis

Potensi perikanan budidaya air tawar di Indonesia cukup besar. Produksi


perikanan budidaya air tawar pada tahun 2007-2010 di Indonesia sebesar 65,64 %.
Pencapaian produksi di tahun 2010 menjadikan produksi perikanan budidaya air tawar
tahun berikutnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 produksi tersebut
meningkat sebesar 16,55 % (KKP 2011). Salah satu potensi budidaya air tawar yang
ekonomis adalah ikan gabus.

Ikan gabus merupakan salah satu ikan potensial yang memiliki kandungan gizi
dan albumin yang cukup tinggi. Menurut Suprayitno (2003), menyebutkan bahwa ikan
gabus sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan
tubuh manusia setiap hari, ikan tersebut memiliki protein yang sangat tinggi, ikan ini
merupakan sumber albumin bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan luka.
Baik luka pasca operasi maupun luka bakar.

Untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan jenis olahan ikan sehingga
bisa dikonsumsi semua kalangan baik orang tua, dewasa maupun anak-anak maka
dilakukan pengolahan ikan Gabus dalam bentuk kerupuk Ikan. Kerupuk ikan
merupakan salah satu jenis makanan ringan yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat. Kerupuk ikan mempunyai rasa yang lezat dan gurih sehingga banyak
disukai oleh masyarakat. Selain itu proses pembuatan kerupuk ikan cukup sederhana,
sehingga dapat dijadikan usaha pokok atau sampingan bagi keluarga. Kerupuk
merupakan suatu jenis makanan kecil yang sudah lama dikenal oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia.
Dalam diskusi terdapat sesi tanya jawab/saran/komentar yang pada intinya secara
singkat tertulis dibawah ini :

1. Penanya : Selvi Ita Purnama sari (05031181520073)


Komentator : Juana Sari (05031381520049)
Pertanyaan : Kenapa kelompok anda memilih ikan gabus ?
Jawaban : karena ikan gabus mempunyai nilai gizi dan kandungan albumin
yang cukup tinggi. Albumin adalah satu satu jenis protein. Albumin
diperlukan untuk tubuh manusia setiap hari, ikan tersebut memiliki
protein yang sangat tinggi, ikan ini merupakan sumber albumin
bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan luka. Baik luka
pasca operasi maupun luka bakar.
Nilai : 96

2. Penanya : Muhammad Ridwan (05031281520078)


Komentator : Bangkit Herdian A. (05031381520041)
Pertanyaan : apa metode pengeringan dari kerupuk ikan tsb dan biasanya
berapa waktu pengeringannya ?
Jawaban : metode pengeringan dengan menggunakan sundrying dan
biasanya kalo sinar matahari bisa mencapai 1-2 hari itu sudah
kering dan bisa langsung di goreng.
Nilai : 95

3. Penanya : Happy Dolorosa Parhusip (05031281520061)


Komentator : Adli Dzil Ikram Zarm (05121003027)
Pertanyaan : Jelaskan secara singkat cara pembuatan kerupuk ikan gabus ?
Jawaban : pelumatan, pemisahan daging dan tulang ikan (filet), kemudian
penccampuran bumbu-bumbu , pengadonan, pencetakkan,
pengukusan, pendinginan, pemotongan, dan kemudin di keringkan
selama 1-2 hari.
Nilai : 94

Diskusi berlangsung lancar. Draft laporan sementara kelompok telah disusun dan
disetujui oleh anggota dalam kelompok ini. Diketik dalam format terlampir.

Indralaya, 20 Januari 2017

Yang melaksanakan / bertugas dari


kelompok 10 :

1. Bangkit Herdian A. (05031381520041)


sebagai Ketua/Moderator
2. Juana Sari (05031381520049)
sebagai Pemrasaran 1

3. Adli Dzil Ikram Zarm (05121003027)


sebagai Pemrasaran 2

4. Puput Yuni Sartika (05031181320017)


sebagai notulis

Вам также может понравиться