Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi etika bisnis. Pertama adalah kata etika, Menurut bahasa Yunani, kata
etika berawal dari kata ethos yang memiliki arti sikap, perasaan, akhlak, kebiasaan,
watak. Sedangkan Magnis Suseno berpendapat bahwa etika merupakan bukan suatu
ajaran melainkan suatu ilmu.
Kata kedua adalah bisnis, yang diartikan sebagai suatu usaha. Jika kedua kata
tersebut dipadukan, yaitu etika bisnis maka dapat didefinisikan sebagai suatu tata cara
yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan berbisnis. Dimana dalam
tata cara tersebut mencakup segala macam aspek, baik dari individu, institusi,
kebijakan, serta perilaku berbisnis.
Untuk menyusun etika bisnis yang bagus, maka perlu diperhatikan beberapa hal
berikut ini, yaitu tentang pengendalian diri, pertanggungjawaban sosial, menjadikan
persaingan secara sehat, penerapan konsep yang berkelanjutan, dapat
mempertahankan keyakinannya, konsisten dengan sebuah aturan yang sudah
disepakati bersama, penumbuhan kesadaran serta rasa memiliki dengan apa yang
sudah disepakati, menciptakan suatu sikap untuk saling percaya pada antar golongan
pengusaha, serta perlu diadakannya sebagian dari etika bisnis untuk dimasukkan
dalam hukum yang dapat berupa suatu perundang-undangan.
Dalam menerapkan etika dalam berbisnis kita harus memperhatikan norma dan
moralitas yang berlaku di dalam masyarakat. Disamping itu etika bisnis juga bisa
diterapakan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri karena memiliki keterkaitan
1
Etika bisnis
dengan profesional bisnis. Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah yang
memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti menaati hukun dan peraturan yang
berlaku.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan
2
Etika bisnis
Pengertian Etika Bisnis dan Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya
sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam
dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan
sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu,
juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan
individu maupun perusahaan.
Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang
sudah diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan
standar minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran
yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai
adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
Pengertian Etika Bisnis dan Fungsi Penerapan Etika Bisnis. Dalam penerapan
etika bisnis ini tentu akan adalah nilai plus atau keuntungan tersendiri bagi sebuah
perusahaan, baik dalam jangka waktu yang panjang maupun menengah. Adapun fungsi
etika bisnis diantaranya adalah dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari
pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari intern
perusahaan itu sendiri maupun ekstern.
Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk membangkitkan
motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang
atau berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing.
Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat
konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan
pembalasan. Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan
pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan
juga perusahaan.
3
Etika bisnis
Integritas
Seorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi semua janji serta
komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis Anda tidak boleh asal membuat
janji, tetapi saat diucapkan Anda dapat langsung memenuhinya dengan baik.
Loyalitas
Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis. Hal ini agar bisnis yang
Anda jalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik. Keloyalan dapat
ditunjukan dengan bekerja keras sesuai dengan visi misi perusahaan serta mampu
membedakan urusan kantor dengan masalah pribadi. Loyalitas juga dapat terlihat dari
keseriusan Anda mengembangkan bisnis yang dijalani.
Nah, sampai disini pembahasan kita tentang pengertian etika bisnis, selamat
untuk Anda yang berani masuk dalam dunia bisnis dan tentunya dengan menjunjung
tinggi adanya etika bisnis
4
Etika bisnis
Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok dari
bisnis, yaitu:
2. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar,
akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak
lain. Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati
kepentingan dan hak orang lain.
3. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat
dengan Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting
dari ilmu hukum modern. Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam
hubungan bisnis pada taraf nasional maupun internasional. Seperti etika, hukum
juga merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang
harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny
Keraf (1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku
dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes & Ardana, 2009:127-128):
5
Etika bisnis
a. Prinsip Otonomi
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa
yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga
menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan
perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip Keadilan
6
Etika bisnis
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam
segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh
kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip
kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
g. Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya,
pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap
orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai
kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
1. Sistematik
7
Etika bisnis
2. Korporasi
3. Individu
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah
bisnis. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai
dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan dan kelangsungan hidup
perusahaan. Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai
berikut (Muslich, 2004:60-61):
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk
menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
8
Etika bisnis
è Konsekuensi-konsekuensi
6. Memantau hasil
9
Etika bisnis
bertanggung jawab secara etis daripada orang yang bertindak tanpa pertimbangan
yang mendalam.
Langkah kedua dalam pengambilan keputusan yang etis yang bertanggung jawab
mensyaratkan kemampuan untuk mengenali sebuah keputusan atau permasalahn
sebagai sebuah keputusan etis atau permasalahan etis.
Langkah ketiga melibatkan satu dari elemen vitalnya. Kita diminta untuk
mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua pihak yang dipengaruhi oleh sebuah
keputusan, orang-orang ini biasa disebut dengan para pemangku kepentingan
(stakeholder).
Langkah kelima adalah pengambilan keputusan yang diakhiri dengan evaluasi yang
merupakan langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan sebagai sarana
untuk menilai apakah keputusan kita sudah berdampaka baik atau malah tidak sesuai
dengan apa yang kita harapkan.
10
Etika bisnis
Dalam situasi bisnis, para individu harus mempertimbangkan implikasi etis dan
pengambilan keputusan pribadi dan profesional (personal and prosfessionanl decision
making). Beberapa dari peran yang kita emban bersifat sosial : teman, anak, pasangan,
warga negara, tetangga. Beberapa bersifat institusional : manajer, pengajar, pengacara,
akuntan, auditor, analis keuangan, dan sejenisnya. Pengambilan keputusan dalam
konteks ini menimbulkan pertanyaan yang lebih luas berkaitan dengan tanggung jawab
sosial dan keadilan sosial.
Dalam konteks bisnis, para individu mengisi peran sebagai karyawan, manajer,
eksekutif senior, dan anggota dewan. Para manajer, eksekutif, dan anggota dewan
memiliki kemampuan untuk menciptakan dan membentuk konteks organisasi di mana
semua karyawan mengmbil keputusan. Oleh karena itu, mereka memiliki sebuah
tanggung jawab untuk meningkatkan pengaturan organisasi yang mendorong perilaku
etis dan menekan perilaku tidak etis.
11
Etika bisnis
12
Etika bisnis
1. Pendekatan bermanfaat
2. Pendekatan individualisme
3. Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga hak-
hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
13
Etika bisnis
REFERENSI :
http://rosicute.wordpress.com/2010/11/24/prinsip-prinsip-etika-bisnis
http://faii99.blogspot.com/2009/11/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html
http://gakmesti.wordpress.com/tag/prinsip-etika-bisnis
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
Agoes, Cenik & Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.
http://rannie-winoni./2009/10/contoh-kasus-etika-bisnis.html
http://lailulromdhon./2010/11/tiga-contoh-etika-bisnis.html
http://rosicute.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-etika-bisnis/
http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html
Hannah Arendt. Eichmann in Jerusalem : A report on the banality of Evil. New York:
Penguin. 1994.
Jane Addams. A modern Lear, survey 29, 1912. Cetak ulang 1994.
John Dewey. The Moral writings of John Dewey. Amherst, New York: PRometheus
books. 1994
Marylin Fischer. Ethical fund raising : Deciding what is right. Advancing philanthropy.
1994
https://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/10/27/apa-itu-etika/
14
Etika bisnis
15