Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah keadaan dimana terjadi obstruksi jalan napas
atas secara periodik selama tidur yang menyebabkan napas berhenti secara intermiten, baik
komplit (apnea) atau parsial (hipopnea). OSA umumnya berhubungan dengan obesitas dan
sindrom metabolik, terutama diabetes melitus tipe 2. Obesitas merupakan faktor predisposisi
utama pada DM tipe 2 dan OSA karena memberikan efek secara langsung dengan melibatkan
pembesaran struktur jaringan lunak di dalam dan sekitar jalan nafas dan secara tidak langsung
dengan pengurangan volume paru akibat peningkatan massa lemak perut. Fragmentasi tidur
yang terjadi pada OSA meningkatkan aktivitas saraf simpati yang dapat meningkatkan kadar
gula darah dikarenakan penurunan sensitivitas insulin. Resistensi insulin merupakan
pengubung antara DM tipe 2 dan OSA.Terapi OSA terbagi menjadi terapi bedah dan non-
bedah. Terapi menggunakan CPAP menunjukkan hasil yang positif terhadap sensitifitas
insulin.
Kata kunci : Sleep apnea dan diabetes; Obstructive Sleep Apnea; Obesitas; CPAP;
Resistensi insulin.
1
terjadinya DM tipe 26. Obesitas merupakan AHEAD (Action for Health in Diabetes)
faktor predisposisi utama pada DM tipe 2 menunjukkan bahwa lebih dari 84% pasien
dan OSA karena memberikan efek secara obesitas dengan DM tipe 2 memiliki OSA.
langsung dengan melibatkan pembesaran Penelitian Aronsohn et al. yang dilakukan
struktur jaringan lunak di dalam dan pada 60 pasien DM tipe 2 menunjukkan
sekitar jalan nafas dengan adanya bahwa 46(77%) dari mereka memiliki
penumpukan lemak di bawah rahang, OSA10,11.
lidah, langit – langit lunak, dan uvula,
sehingga memberikan kontribusi yang OSA telah diketahui menyebabkan
signifikan terhadap penyempitan saluran perburukan pada resistensi insulin. Dua
napas atas. Selain itu, obesitas juga studi terbaru mengusulkan bahwa sleep
berkontribusi secara tidak langsung pada disordered breathing berhubungan dengan
penyempitan saluran napas bagian atas intoleransi glukosa dan resistensi insulin11.
saat tidur, yakni menyebabkan Pada penelitian kohort yang dilakukan
pengurangan volume paru akibat pada populasi besar, peneliti menemukan
peningkatan massa lemak perut dan postur bahwa individu dengan OSA cendrung
telentang pada saat tidur. Pengurangan memiliki sensitivitas insulin yang rendah
volume paru dapat menurunkan kekuatan (34% vs 54%, P ≤ 0.0001) dan
traksi longitudinal trakea dan ketegangan peningkatan produksi insulin saat puasa
dinding faring yang merupakan dibandingkan individu tanpa OSA. Dua
predisposisi penyempitan saluran napas mekanisme yang berperan dalam
atas7. terjadinya hiperglikemi akibat hipoksia
dan resistensi insulin telah diteliti secara
OSA DAN DIABETES MELITUS TIPE ekstensif. Hormon simtomimetik
2 (epinefrin, nor-epinefrin dan kortisol) telah
dicatat mengalami peningkatan pada
Pada pasien dengan DM tipe 2 sukarelawan dengan transient hypoxia.
terdapat hubungan yang signifikan antara Beberapa studi menunjukkan bahwa
sleep disordered breathing (SDB), insulin hipoksia menyebabkan peningkatan
puasa, glukosa dan HbA1c. Hal tersebut signifikan epinefrin yang memicu
dipengaruhi oleh obesitas yang diukur peningkatan glukoneogenesis hati dan
melalui hip-waist ratio8. Meskipun saat ini penurunan reuptake glukosa sehingga
terdapat bukti yang meyakinkan mengenai terjadi hiperglikemik. Apalagi, penyebab
hubungan OSA dan penurunan sensitifitas terjadinya disfungsi metabolik pada sleep
insulin, namun mekanisme antara OSA disordered breathing kemungkinan besar
sebagai faktor penyebab DM tipe 2 masih melibatkan beberapa proses yang berbeda
sulit dipahami9. namun bekerja secara sinergis, termasuk
Prevalensi OSA pada pasien DM pengaktifan sistem saraf simpatis,
tipe 2 dilaporkan bervariasi antara 23% pengingkatan stress oksidatif, disregulasi
sampai 86%. West et al. Melaporkan aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA)
prevalensi OSA pada pria diabetes dan inflamasi sistemik. Mediator inflamasi
mencapai 23%, lebih tinggi dibandingkan sistemik seperti tumor necrosis factor alfa
dengan populasi umum yakni sebesar 6%. (TNF-α), interleukin-6 (IL-6), sensitifitas
Suatu studi cross sectional dari The Sleep protein C-reaktif yang meningkat (hsCRP),
2
fibrinogen dan uric acid, dapat menjadi hasil yang positif terhadap sensitifitas
faktor yang berkontribusi apabila insulin.
dikombinasikan dengan obesitas,
hiperglikemik dan nocturnal hipoksia. DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan dari mediator inflamasi 1. Arter JL, Chi DS, Girish M,
tersebut menujukkan terjadinya resistensi Fitzgerald SM, Guha B,
insulin dan gangguan penggunaan Krishnaswamy G. Obstructive
glukosa.12,13 sleep apnea, inflamation and
cardiopulmonary disease. Frontiers
TERAPI OBSTRUCTIVE SLEEP
in Bioscience. 2004; 9:2892-900.
APNEA
2. Caples SM, Gami AS, Somers VK.
Penatalaksaan OSA terdiri dari Obstructive sleep apnea,
terapi non-bedah dan terapi bedah. physiology in medicine: a series of
Penggunaan continuous positive pressure articles linking with science. Ann
(CPAP) adalah terapi non-bedah OSA Intern Med 2005; 142:187-97.
yang dianggap paling efektif untuk 3. Stematakis KA, Punjabi NM.
menurunkan gejala mendengkur, apnea- Effect of sleep fragmentation on
hipopnea dan daytime hypersomnolence14. glucose metabolism in normal
Efek CPAP yang telah diteliti subject. Chest 2010; 137:95-101.
menunjukkan hasil yang berubah – ubah. 4. Americab Diabetes Association.
Tinjauan dari beberapa literatur Diagnosis and classification of
menyatakan bahwa sebagian besar studi diabetes mellitus. Diabetes Care
mengenai efek CPAP pada sensitifitas 2007; 30 Suppl 1:S42-47.
insulin menunjukkan hasil yang positif, 5. King H, Aubert RE, Herman WH.
meskipun studi yang lain tidak Global burden of diabetes, 1995-
menunjukkan perbaikan yang signifikan 2025: prevalence, numerical
pada hiperglikemik atau resistensi insulin. estimates, and projections.
Sebuah studi terbaru mencatat bahwa Diabetes Care 1998; 21: 1414-
sensitifitas insulin secara signifikan 1431.
membaik setelah penggunaan CPAP pada 6. Young T, Peppard PE, Taheri S.
pasien dengan OSA derajat berat (AHI Excess weight and sleep-disordered
≥30) apabila dibandingkan pasien dengan breathing. J Appl Physiol (1985)
derajat OSA yang lebih rendah.8 2005; 99:1592-1599.
7. Drager LF, Togeiro SM, Polotsky
KESIMPULAN VY, Filho GL. Obstructive sleep
Dapat disimpulkan bahwa obesitas apnea: a cardiometabolic risk in
merupakan faktor predisposisi utama pada obesity and the metabolic
DM tipe 2 dan OSA. Terdapat hubungan syndrome. JACC. 2013; 62(7): p.
yang jelas antara OSA dan resistensi 569-576.
insulin yang menyebabkan gangguan pada 8. Nannapaneni Srikant, Kannan
kadar gula darah. Terapi OSA terbagi Ramar, Salim Surani. Effect on
menjadi terapi bedah dan non-bedah. obstructive sleep apnea on type 2
Terapi menggunakan CPAP menunjukkan diabetes mellitus: A comprehensive
3
literature review. World J Diabetes 12. Ciftci TU, Kokturk O, Bukan N,
2013; 4(6): 238-244. Bilgihan A. The relationship
9. Fitria, Rika. Prevelensi obstructive between serum cytokine levels with
sleep apnea (OSA) pada pasien obesity and obstructive sleep apnea
diabetes melitus tipe 2 di rumah syndrome. Cytokine 2004; 28: 87-
sakit umum daerah dr. Zainoel 91.
Abidin Banda Aceh.2014;p.1-2. 13. Yudkin JS, Stehouwer CD, Emeis
10. Hermans MP, Ahn SA, Rousseau JJ, Coppack SW. C-reactive
MF. Cardiometabolic phonotype protein in healthy subjects:
and UKPDS risk in male type 2 association with obesity, insulin
diabetic patiens with obstructive resistance, and endothelial
sleep apnoea. Diabetes Metab dysfunction: a potential role for
Syndr 2009; 3:50-54. cytokines originating from adipose
11. Hemans MP, Ahn SA, Mahadeb tissue? Arteriosler Thromb Vasc
YP, Rousseau MF. Sleep apnoea Biol 1999; 19: 972-978.
syndrome and 10-year 14. Welch KC, Goldberg AN. Sleep
cardiovascular risk in females with disorders. In: Lalwani AK, editor.
type 2 diabetes: realationship with Current diagnosis & treatment,
insulin secretion and insulin otolaryngology head and neck
resistance. Diabetes Metab Res Rev Surgery. 2nd ed. New York:
2013; 29: 227-234. McGraw-Hill Companies
LANGE;2008. p.535-47.