Вы находитесь на странице: 1из 4

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI

PLASENTA

Uri atau plasenta berbentuk bundar atau oval dengan ukuran diameter 15 – 20 cm, tebal 2
– 3 cm, berat 500 – 600 gram. Biasanya plasenta akan berbentuk lengkap pada kehamilan kira 16
minggu, di mana ruang amnion telah mengisi seluruh ruang rahim

A. Struktur Plasenta
Plasenta terdiri dari tiga bagian :
1. Bagian Janin ( fetal portion )
Terdiri dari korion frondosum dan vili. Vili dari plasenta yang matang terdiri atas :
 Vili korialis
 Ruang – ruang interviler. Darah ibu yang berada di dalam ruang interviler berasal dari arteri
spiralis yang berada di desidua basalis. Pada sistol, darah dipompa dengan tekanan 70 – 80 mm
Hgke dalam ruang interviler, sampai pada lempeng korionik pangkal dari kotiledon – kotiledon.
Darah tersebut membanjiri vili koriales dan kembali perlahan – lahan ke pembuluh balik ( vena –
vena ) di desidua dengan tekanan 8 mm Hg.
 Pada bagian permukaan janin plasenta diselaputi oleh amnion yang kalihatan licin. Di bawah
lapisan amnion ini berjalan cabang – cabang pembuluh darah tali pusat.

2. Bagian maternal (maternal portion).


Terdiri atas desiduskompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon ( 15-20
buah). Desidus basalis pada uri matang disebut lempeng korionik ( basal ), di mana sirkulasi
utero – plasental berjalan ke ruang – ruang intervil melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran
darah ibu dan janinadalah terpisah. Pertukaran terjadi melalui sinsitial membran yang
berlangsung secara osmosis dan alterasi fisiko – kimia.

3. Tali Pusat
Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan janin. Panjangnya rata –
rata 50 – 55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5 cm ). Struktur terdiri atas 2 aa.umbilikalis dan 1
v.umbilikalis serta jelly wharton.
B. Fungsi Plasenta
Plasenta merupakan organ yang berfungsi sebagai :
 Nutrisi : Alat pemberi makanan pada janin
 Respirasi : Alat penyalur zat asam dan pembuang CO2
 Produksi : Alat yang menghasilkan hormon – hormon
 Imunisasi : Alat penyalur bermacam – macam antibodi ke janin
 Pertahanan : Alat yang menyaring obat – obatan dan kuman – kuman yang bisa
Melewati plasenta.

C. Sirkulasi Plasenta
Janin dan plasenta dihubungkan dengan tali pusat yang berisi 2 arteri dan 1 vena. Vena
berisi darah penuh oksigen, sedangkan arteri yang kembali ke janin berisi darah kotor.Bila
terdapat hanya 1 arteri ada resiko 15 % kelainan kardioveskuler, ani dapat terjadi pad 1 : 200
kehamilan. Tali pusat berisi massa mukopolisakarida yang disebut jelly wharton dan bagian luar
adalah epitel amnion.
Pembuluh darah tali pusat berkembang dan berbentuk seperti haliks, maksudnya agar
terdapat fleksibilitas dan terhindar darri torsi. Tekanan darah arteri pada akhir kehamilan
diperkirakan 70/70 mm Hg. Sedangkan tekanan vena diperkirakan 25 mm Hg. Tekanan darah
yang relatif tinggi pada kapiler, termasuk pada vili maksudnya ialah seandainya terjadi
kebocoran, darah ibu tidak masuk ke janin.
Pada kehamilan aterm arus darah pada tali pusat berkisar 350 ml/menit. Pada bagian ibu di
mana arteri spiralis menyamburkan darah, tekanan relatif rendah yaitu 10 mm Hg. Arus darah
uteroplasenta pada kehamilan aterm diperkirakan 500 – 750 ml/menit.
Patoligi pada berkurangnya arus darah uteroplasenta, misalnya pada preekslampsia
mengakibatkan perkembangan janin terhambat ( PJT ). Konsep yang diterima sa’at ini ialah
implintasi plasenta yang memang tidak normal sejak awal menyebabkan model arteri spiralis
tidak sempurna ( relatif kaku ). Hal ini menyebabkan sirkulasi uteroplasenta abnormal dan
berakibat resiko preekslampsia.
Sirkulasi Darah Fetus
Oleh: Lusa Rochmawati di: Asuhan Kebidanan I

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam
rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta.
Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai
embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.

Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat.
Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500
ml per menit.

Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior,
bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran
darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel
kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.

Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui vena cafa superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel
kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta,
arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya.

Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan
sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui
paru-paru.
Daftar Pustaka

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III.
Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
listyaning.blogspot.com/2009/02/peredaran-darah-janin.html unduh 25 maret 2011, 12:56 PM
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Image, yalemedicalgroup.org

Вам также может понравиться