Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Riwayat
Seorang wanita usia 31 tahun, menikah, G2P1A0, datang ke poli untuk kontrol
kehamilan minggu ke-37. Anak pertama lahir 7 tahun lalu secara spontan dengan berat lahir
3200 gr.
Riwayat Penyakit Dahulu: HT, jantung, DM, asma, dan alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga: HT (+), DM (+) pada ibu pasien
Riwayat menarche pada usia 13 tahun
Riwayat KB (+) IUD
Hasil Pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, CA
(-/-). Pemeriksaan vital sign: tekanan darah 138/88 mmHg, nadi 91 kali/menit, RR 20
kali/menit, dan suhu 36,7oC. Pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen supel, NT (-). Pada
pemeriksaan USG didapatkan BPD=9,58 cm , AC= 35,4 cm dan TBJ= 3734 gr (sesuai untuk
masa kehamilan). GDS= 148 gr/dL, HbA1c= 6,5% dan protein urin (-). Pasien didiagnosa
kehamilan dengan DM preexisting. Pasien dilakukan persalinan SC dan diberikan terapi
Methyldopa 250 mg/8 jam, Vitamin B Complex 1 tab/12 jam, Ceftriaxon 1gr/12 jam dan
Misoprotsol 3 tab diberikan via rectal.
Pertanyaan
Bagaimanakah pentalaksanaan pada wanita hamil dengan DM preexisting?
Jawaban
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyulit medik yang sering terjadi selama kehamilan.
Diabetes pragestational atau preexisting adalah ibu hamil yang sudah diketahui mengidap
diabetes sebelum kehamilan. Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin dengan
defisiensi insulin yang relatif sampai dengan suatu gangguan pada sekresi insulin yang disertai
resistensi insulin. Kriteria diagnosis untuk diabetes mellitus adalah:
HbA1c ≥ 6,5% , atau
Gula darah puasa ≥ 126 mg/dL (puasa seleama 8 jam), atau
Gula darah 2 jam post prandial ≥200 mg/dL, atau
Gula darah sewaktu ≥200 mg/dL
Pada pasien ini didapatkan HbA1c senilai 6,5%. HbA1c atau glycated hemoglobin
menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama 3 bulan terakhit. Jumlah
HbA1c yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi glukosa darah.
Saat terjadi kehamilan, placental hormones seperti human placental lactogen,
progesterone, prolactin, placental growth hormone dan kortisol dapat meningkatkan
resistensi insulin, hipoglisemia puasa dan hiperglisemia post prandial.
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018 Almas Nur Prawoto
REFLEKSI KASUS 2016401061
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018 Almas Nur Prawoto
REFLEKSI KASUS 2016401061
3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018 Almas Nur Prawoto
REFLEKSI KASUS 2016401061
a. Regulasi jelek
b. Ada komplikasi vaskulopati
c. Pertumbuhan janin abnormal (makrosomia)
d. Polihidramnion
e. Pernah lahir mati (stillbirth)
Pertimbangkan untuk persalinan pada usia hamil sejak 38 minggu (bila test maturasi
paru janin positif)
Cara Persalinan
1. Pada kasus risiko rendah diperbolehkan melahirkan ekspektatif spontan pervaginam
sampai dengan usia hamil aterm
2. Pada kasus risiko tinggi direncanakan terminasi pada usia hamil 38 minggu dengan
pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin. Cara persalinan tergantung
indikasi obstetrik.
3. Pada kasus dengan makrosomia dengan perkiraan berat janin lebih dari 4500 gr
dipertimbangkan untuk SC elektif.
Kesimpulan
Pada kasus ini didapatkan kehamilan dengan preexisting DM risiko tinggi yang
membutuhkan monitoring dan penatalaksanaan khusus pada antenatal care dan
persalinan.
REFERENSI
1. ACOG Practice Bulletin. Pregestational Diabetes Mellitus. Clinical Management
Guidelines for Obstetrician-Gynecologists. No. 60, March 2005.
2. Abadi, A. Panduan Penatalaksanaan Kehamilan dengan Diabetes Mellitus. POGI, 2010.
3. American Diabetes Association. Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes
Care 2017;40 (Suppl. 1):511-524