Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB II

PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

BAB II

PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN

2.1 Tujuan Percobaan

1. Pembuatan larutan dari bahan dasar zat padat


2. Pembuatan larutan dari bahan dasar zat cair
3. Mengukur pH suatu larutan

2.2 Teori Dasar

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau
lebih. Zat yang jumahnya lebih sedikit dalam larutan adalah disebut zat terlarut
(solute), sedangkan zat yang lebih banayak dibandingkan dengan zat-zat yang
lainnya disebut pelarut (solvent). Komposisi larutan tersebut secara kuantitatif
dinyatakan dengan konsentrasi.
Konsentrasi larutan umumnya dinyatakan sebagai perbandingan antara zat
pelarut dan zat terlarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan :
1. Persen berat (%w) yaitu perbandingan massa zat terlarut dengan massa
larutan dikali 100%

2. Persen volume (%v) yaitu perbandingan volume zat terlarut dengan


volume larutan dikalikan 100%

3. Molaritas (M) yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutannya

M=
4. Molalitas (M) yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam kg pelarut

m=
5. Normalitas (N) yaitu jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutannya

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 5


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

6. Fraksi mol yaitu perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah
mol semua komponen
7. Bagian persejuta (ppm) yaitu miligram zat terlarut dalam tiap kg larutan
Satuan konsentrasi yang paling umum digunakan adalah molaritas
(m), larutan dengan konsentrasi 1M dinyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1
liter pelarutnya. Terdapat dua reaksi dalam larutan, yaitu Eksoterm dan
Endoterm. Eksoterm yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
lingkungan, sedangkan Endoterm yaitu menyerap panas dari lingkungan
ke sistem. Bukan hanya itu saja larutan juga dapat di bagi menjadi tiga
bagian yang diantaranya ada larutan yang tak jenuh ada juga larutan yang
jenuh dan larutan yang sangat jenuh.
1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh :
2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat
terlarut yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan zat terlarut
padatnya
3. Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak zat terlarut dari pada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan sejumlah panas dilepaskan
dan bias mencari dengan menggunakan rumus pengenceran.

V1 M1 = V2 M2

Contoh larutan yang sering dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam
cairan, seperti garam atau gula yang dilarutkan dalam air, gas juga dapat
dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain
itu, cairan juga bisa larut didalam cairan lain, begitu jug dengan gas yang dapat
larut didalam gas yang lain.
Komposisi larutan dapat dinyatakan encer apabila (berkonsentrasi rendah)
atau pekat (berkonsentrasi tinggi). Molekul komponen-komponen larutan
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan
antar partikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 6


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar,
akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini
memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut,
pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi.
Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada
suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan.
Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya
disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu,tekanan, dan
kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat
terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku
pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair
lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau
gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik
terhadap suhu.
Bila interaksi antar molekul komponen-komponen larutan sama besar
dengan interaksi antar molekul komponen-komponen tersebut pada keadaan
murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal
mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat
lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan . Larutan yang benar-benar ideal
tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai
batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran
benzena dan toluena.
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat
volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan
volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik , ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air,asam,basa atau berupa senyawa
kimia lainnya. Elektrolit umumnya bersifat asam, basa ataupun garam. Beberapa
gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 7


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam , basa dan

Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektrolit


HCl CH2COOH CH3OH
H2SO4 HF C2H5OH
HNO3 HNO2 C12H22O11
HClO4 NH3 C6H12O6
garam kuat . elektrolit merupakan senyawa yang berkaitan ion merupakan
elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam
yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalam bentuk larutan dan
lelehan atau bentuk liquid dan aqueous. Sedangkan dalam bentuk solid atau
padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
Larutan adalah yang zat antar penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan
bersifat homogeny disetiap bagian campuran . Komponen larutan dalam pelarut
dan zat terlarut . Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghasikan arus listrik. Sedangkan
Nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika
dilarutkan dalam air. Semakin banyak jumlah ionnya maka semakin kuat daya
hantarnya. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
disebabkan karena zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang
tidak bermuatan.
Berdasarkan daya hantarnya larutan elektrolit terbagi menjadi 2, yaitu
elektrolit kuat dengan daya hantar yang lebih besar, contohnya larutan asam kuat,
basa kuat dan garam. Yang kedua elektrolit lemah yaitu larutan dengan daya
hantar lemah. Berikut contoh larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan
nonelektrolit.

Tabel 2.1 contoh larurtan elektrolit kuat,lemah,dan nonelektrolit

PH adalah derajat keasamaan yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasamaan atau kebasaan yang ada didalam suatu larutan. pH suatu larutan dapat

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 8


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen (mol/L).


Untuk mengetahui pH suatu larutan dapat diukur menggunakan kertas lakmus,
indikator universal, dan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip
elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Pengukuran pH akan menjawab apakah
suatu larutan memiliki kadar asam atau basa, apabila larutan tersebut memiliki
kadar asam dan basa yang sama maka Potensial Hidrogen (PH) dianggap netral.
Skala pH bersifat logaritmik yang ada dalam kisaran (0,0-14,0). Jika pH
suatu larutan kurang dari (7,0) maka suatu larutan dapat nyatakn asam, dan jika
pada angka (7,0) maka pH dianggap netral, sedangkan jika pH suatu larutan lebih
dari (7,0) maka suatu larutan bersifat basa . Pengukuran pH sangatlah penting
dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia
seperti kedokteran, kimia, pertanian, ilmu pangan dan rekayasa (keteknikan) .
1. Kertas lakmus yaitu terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Kertas lakmus merah akan menjadi merah pada larutan yang bersifat asam,
sedangkan akan berubah biru kepada larutan yang bersifat basa dan sebaliknya
kertas lakmus biru akan tetap biru pada larutan yang bersifat basa dan akan
berubah menjadi merah pada larutan yang bersifat asam
2. Indikator Universal yaitu campuran dari bermacam-macam indicator yang
dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya
3. PH meter alat dengan cara mencelupkan pada larutan, pada pH akan muncul
angka skala yang menujukkan pH larutan.

2.3 Metodologi Praktikum


2.3.1 Skema Proses
1. Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M

Siapkan alat dan bahan

Timbang NaOH

Larutkan NaOH

Homogenisasi

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 9


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

Pelebelan

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 2.1 Skema Proses pembuatan 50 ml NaOH

2. Pembuatan HCl 1M

Siapkan alat dan bahan

Hitung volume HCl

Masukan aqua dm

Homogenisasi

Pelebelan

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 2.2 Skema Proses Pembuatan HCl

4. Pembuatan HCl 0,2M

Siapkan alat dan bahan

Hitung volume HCl

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 10


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

Pipet HCl 1M

Tambahkan aqua dm

Homogenisasi

Pelebelan

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 2.3 Skema Proses Pembuatan HCl 0,2M

5. Pengukuran pH menggunakan kertas lakmus

Siapkan alat dan bahan

Celupkan kertas lakmus ke dalam larutan

Amati dan catat perubahan

Analisa dan pembahasan

Kesimpilan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 11


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

Gambar 2.4 Skema Proses Pengukuran pH Menggunakan Kertas Lakmus

6. Mengukur pH menggunakan indikator universal

Siapkan alat dan bahan

Celupkan indikator universal ke dalam larutan

Amati dan catat perubahan

bandingkan dengan standar indikatornya

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 2.5 Skema Proses Pengukuran pH Menggunakan Indikator Universal

7. Pengukuran pH menggunakan pH meter

Siapkan alat dan bahan

Celupkan elektroda PH meter ke dalam larutan

Catat hasil yang tertera pada PH meter

Analisa dan pembahasan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 12


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

Kesimpulan
Gambar 2.6 Pengukuran pH Menggunakan pH meter

2.3.2 Penjelasan Skema Proses

1. Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dihitung massa NaOH lalu ditimbang sesuai hasil yang diperoleh
3. Dilarutkan NaOH
4. Dihomogenisasi
5. Diberi nama,konsentrasi,tanggal pembuatan dan nama kelompok
6. Dianalisa selama proses berlangsung
7. Diberikan kesimpulan terhadap hasil praktik
2. Pembuatan HCl 1M

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dihitung volume HCl

3. Ditambahkan aqua dm

4. Dihomogenisasi

5. Diberi nama,konsentrasi,tanggal pembuatan dan nama kelompok

6. Dianalisa selama proses berlangsung

7. Diberikan kesimpulan terhadap hasil praktik

3. Pembuatan HCL 0,2 M

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Dihitung volume HCl
3. Dipipet HCl 1M
4. Ditambahkan aqua dm
5. Dihomogenisasi agar larut dengan merata
6. Diberi nama,konsentrasi,tanggal pembuatan dan nama kelompok
7. Dianalisa selama proses berlangsung
8. Diberikan kesimpulan terhadap hasil praktik

4. Pengukuran pH menggunakan kertas lakmus


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicelupkan kertas lakmus kedalam larutan yang telah disiapkan
3. Diamati dan catat perubahannya
4. Dianalisa Perubahan yang terjadi
5. Diberi kesimpulan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 13


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

5. Pengukuran pH menggunakan indikator universal


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicelupkan indikator kedalam larutan yang telah disiapkan
3. Diamati lalu dicatat perubahannya dan dibandingkan dengan
standar indikator yang ada
4. Dianalisa hasil praktikum
5. Diberi kesimpulan
6. Pengukuran pH menggunakan PH meter
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicelupkan elektroda PH meter kedalam larutan yang telah
Gelas
disiapkan
kimia
3. Dicatat hasil yang tertera pada pH meter
500 ml
4. Dianalisa hasil praktikum
5. Diberi kesimpulan

2.3.3 Gambar Proses


1. Pembuatan 50 ml larutan NaOH

1. Siapkan alat
. Kaca arloji
dan bahan

Neraca
T
gr
r
t

2. Timbang
NaOH

T
gr r
t

Timbang NaOH

3. Masukan NaOH kedalam gelas


. kimia yang telas diisi aqua dm
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 14
BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

2.

4. Aduk NaOH hingga


larut

Batang
pengaduk

50 ml

5. Masukan NaOH kedalam labu ukur 50ml

6. Tambahkan aqua dm
hingga tanda batas

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 15


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

50ml

7. Kocok larutan
hingga homogen

50ml

8. Beri label nama,konsentrasi, tanggal


pembuatan dan nama kelompok

NaOH

Gambar 2.7 Proses Pembuatan NaOH

3.Pembuatan 50 ml HCl dari larutan HCl pekat

1. Pipet HCl sesuai hasil


yang diperoleh

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 16


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

2. Masukan HCk kedalam gelas


ukur dan ukur sebanyak 4,4 ml

3. Masukan HCl kedalam labu ukur


yang telah diberi aqua dm

50ml

4. Tambahkan aqua dm
hingga tanda batas

50ml

5. Kocok hingga Larutan HCl


homogen

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 17


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

50ml

6. Beri label nama,konsentras,tanggal, dan


nama kelompok

HCl 1M

Gambar 2.8 Proses Pembuatan 50 Ml HCl Dari HCl Pekat

2. Pembuatan 50 ml HCl 0,2 M dari larutan HCl 1M

1. Ambil 1o ml HCl 1M menggunakan


pipet volume

HCl 1M

2. Setelah itu pindahkan ke labu ukur yang


telah diberi aqua dm

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 18


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

50ml

3. Tambahkan aqua dm hingga


tanda batas

50ml

4. Kocok hingga Larutan HCl


homogen

50ml

5. Beri label nama,konsentras,tanggal, dan


nama kelompok

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 19


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

HCl 0,2M

Gambar 2.9 proses Pembuatan 50 ml HCl 0,2M dari HCl 1M

3. Pengukuran PH menggunakan kertas lakmus


1. Siapkan alat dan
bahan

2. Celupkan kertas lakmus


kedalam masing-masing larutan

3. Catat perubahan yang terjadi


pada kertas lakmus

Gambar 2.10 Pengukuran pH Menggunakan Kertas Lakmus

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 20


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

4. Pengukuran PH mengunakan indikator universal

1. Siapkan alat dan bahan

2. Celupkan indikator universal


kedalam plat tetes yang telah
berisi larutan

3. Perubahan warna dibandingkan


dengan standar indikator universal

Standar
Indikator

Gambar 2.11 Pengukuran pH Menggunakan Indikator Universal

5. Pengukuran PH menggunakan PH meter

1. Siapkan alat dan bahan


.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 21


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

2. Masukan elektroda PH meter pada


. gelas kimia yang berisi larutan

3. Catat hasil yang diperoleh

13,14

Gambar 2.12 Pengukuran pH Menggunakan pH Meter

2.4 Alat dan Bahan

2.4.1 Alat
1. Neraca ;1 buah
2. Spatula ;1 buah
3. Gelas kimia 500 ml ;2 buah

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 22


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

4. Batang pengaduk ;1 buah


5. Kaca arloji ;1 buah
6. Gelas ukur 50 ml ;1 buah
7. Labu ukur 50 ml ;3 buah
8. Pipet tetes ;1 buah
9. Pipet volume ;1 buah
10. Pipet filer ;1 buah
11. PH meter ;1 buah
12. Botol semprot ;1 buah
2.4.2 Bahan
1. Aqua dm HCl pekat
2. NaOH 1M
3. Indikatot universal
4. Kertas lakmus

2.5 Data Pengamatan

Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M


Tabel 2.2 Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M

Nama Larutan Massa molekul Larutan yang akan dibuat Massa


NaOH Konsentrasi Volume
relatif (gr)
40 1M 50 ml 2,02 gr

Pengamatam

Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
NaOH
1 Tidak Tidak
1M Bening Padatan Bening Cairan/Larutan
berbau berbau

Pembuatan 50 ml HCl 1M dari larutan HCl pekat

Tabel 2.3 Pembuatan 50 ml HCl dari HCl Pekat

Nama Kadar P Konsentrasi Larutan yang dibuat Voleume larutan


Konsentrasi Volume
Larutan (gr/ml) Larutan pekat yang
dibutuhkan (ml)
HCl 35% 1,19 11,4 M 1M 50 ml 4,4 ml

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 23


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

Pengamatan

Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
HCl
1 Bau Bau(kurang
1M Bening Cairan Bening Cairan/Larutan
menyengat menyengat)

Pembuatan 50 ml 0,2 M HCl dari larutan HCl 1M

Pengamatan

Tabel 2.4 Pembuatan 50 ml 0,2 M HCl dari HCl 1 M

Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
NaOH
1 Tidak Tidak
1M Bening Padatan Bening Cairan/Larutan
berbau berbau

Larutan Induk Larutan yang diinginkan


V1 (ml) M1 (M) V2 (ml) M2 (M)
50 ml 0,2 M 10 ml 1M

Pengukuran PH suatu larutan

Tabel 2.5 Pengamatan Hasil Pengukuran PH Larutan

Nama Hasil Pengukuran PH Larutan


Larutan Lakmus merah Lakmus biru Indikator universal PH meter
NaOH 1M Biru Biru 13-14 13,14
HCl 1M Merah Merah 0 0,14
HCl 0,2 M Merah Merah 0-1 0,94

2.5.1 Perhitungan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 24


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

1. Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M

M= gr 101000
X X
mr (rho)

1= gr 1000
X
40 50ml

1= gr
2
= 2 gr NaOH

2. Pembuatan 50 ml HCl 1M dari larutan HCl pekat

Molaritas =

=11,4 M

3. Pembuatan 50 ml 0,2 M dari larutan HCl 1M

V1 x M1 = V2 xM2
50 x 0,2 = V2 x 1
10 = V2
V2 = 10 ml

4. Pengukuran pH suatu larutan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 25


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

1. NaOH 1M

NaOH Na+ + OH-


(OH-) = b x m

OH- = 1 x 1

=1

POH = - Log OH-

POH = - Log 1

POH = 0

PH = 14 – POH

= 14 – 0

PH = 14

2. HCl 0,2M

HCl H+ + Cl-

(H+ ) = a x m

= 0,2 x 1

= 2 x 10-1

PH = -Log H+

= - Log 2 x 10-1

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 26


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

= 1- Log 2
= 1 – 0,3
PH = 0,7

3. HCl 1M

HCL H+ + Cl-

(H+ ) = a x m

=1x1

=1

PH = -Log H+

= - Log 1
=0
PH = 0

2.5.2 Persamaan Reaksi

1. Pembuatan 50 ml larutan NaOH 1M

Persamaan Reaksi :

NaOH (s) + H2O(l) NaOH(l) + H2O(l)

2. Pembuatan 50 ml HCl 1M dari larutan HCl pekat

Persamaan Reaksi :

HCl(l) + H2O(l) HCl(l) + H2O(l)

3. Pembuatan 50 ml 0,2 M dari larutan HCl 1M

Persamaan Reaksi :

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 27


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

HCl(l) + H2O(l) HCl(l) + H2O(l)/

2.6 Analisa dan pembahasan

Analisa NaOH ketika dilarutkan dengan aqua dm mengalami eksoterm, yaitu


dimana suhu larutan menjadi meningkat ,eksoterm adalah reaksi yang
menghasilkan kalor, bisa disebut dengan peningkatan suhu.
NaOH ketika sebelum dan sesudah dilarutkan tidak berubah warna dan bau, tetapi
hanya berubah bentuk yang pada awalnya padat menjadi bentuk cair karena
dilarutkan dengan aqua dm. Dan NaOH ketika bereaksi dengan aqua dm tidak
menghasilkan zat baru yang baru hanyalah zat terlarut mengalami perubahan
bentuk.
Kemudian ketika HCl 1M dicampur dengan aqua dm sebelum dan sesudah
dilarutkan tidak merubah bentuk hanya saja merubah bau. Dan HCl 0,2M yang
dicampurkan drngan aqua dm sebelum dan sesudah dilarutkan hanya merubah bau
dari yang awalnya berbau menyengat menjadi kurang menyengat.
Pengukuran pH suatu larutan menggunakan kertas lakmus , lakmus adalah
suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam
larutan yang mengandung asam / basa. Warna yang dihasilkan dari kertas lakmus
dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan tersebut.
1. Lakmus merah jika dimasukan kedalam larutan basa akan berubah warna
menjadi biru apabila dimasukan kedalam larutan asam warna merah yang di
hasilkan akan semakin pekat.
2. Lakmus biru ketika dimasukan kedalam larutan asam akan berubah warna
menjadi merah dan jika dimasukan kedalam larutan basa warna yang di
hasilkan akan semakin biru dari warna pada awalnya.
Pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan indikator universal hasil
yang diperoleh oleh praktikan akan lebih akurat dibandingkan dengan
menggunakan kertas lakmus, karena hasil perubahan warna yang didapat akan di
bandingkan dengan standar indikator yang ada dan memiliki nilai kisaran.
Pengukuran pH yan paling akurat dengan menggunakan PH meter karena
angka yang dihasilkan bersifat real atau pasti dibandingkan dengan menggunakan
kertas lakmus dan indikator universal yang hanya berubah warna dan mengasilkan
nilai yang masih kisaran.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 28


BAB II
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGUKURAN PH LARUTAN Kelompok 13

2.7 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui atau membuat larutan, hitung massa bahan yang akan
dibuat larutan dengan menggunakan rumus Molaritas atau Normalitas
2. Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih komponen
3. Konsentrasi larutan adalah perbandingan antara zat terlarut dan pelarut
4. Perhitungan massa dan volume sangat diperlukan sebelum membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu
5. Reaksi dalam larutan yaitu reaksi Eksoterm dan Endoterm
6. Reaksi Eksoterm yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
permukaan jadi pada saat melarutkan NaOH akan terasa hangat pada
gelas kimia
7. Reaksi Endoterm yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem
8. Untuk mengukur pH larutan digunakan kertas lakmus, indikator
universal, dan pH meter
9. PH yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan
10. Skala pH yaitu dari 0-14, dimana pada skala 0 adalah asam kuat
sedangkan pada skala 14 adalah basa kuat dan memiliki titik netral yaitu
pada skala 7

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar T.A 2016/2017 29

Вам также может понравиться