Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau
lebih. Zat yang jumahnya lebih sedikit dalam larutan adalah disebut zat terlarut
(solute), sedangkan zat yang lebih banayak dibandingkan dengan zat-zat yang
lainnya disebut pelarut (solvent). Komposisi larutan tersebut secara kuantitatif
dinyatakan dengan konsentrasi.
Konsentrasi larutan umumnya dinyatakan sebagai perbandingan antara zat
pelarut dan zat terlarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan :
1. Persen berat (%w) yaitu perbandingan massa zat terlarut dengan massa
larutan dikali 100%
3. Molaritas (M) yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutannya
M=
4. Molalitas (M) yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam kg pelarut
m=
5. Normalitas (N) yaitu jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutannya
6. Fraksi mol yaitu perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah
mol semua komponen
7. Bagian persejuta (ppm) yaitu miligram zat terlarut dalam tiap kg larutan
Satuan konsentrasi yang paling umum digunakan adalah molaritas
(m), larutan dengan konsentrasi 1M dinyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1
liter pelarutnya. Terdapat dua reaksi dalam larutan, yaitu Eksoterm dan
Endoterm. Eksoterm yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
lingkungan, sedangkan Endoterm yaitu menyerap panas dari lingkungan
ke sistem. Bukan hanya itu saja larutan juga dapat di bagi menjadi tiga
bagian yang diantaranya ada larutan yang tak jenuh ada juga larutan yang
jenuh dan larutan yang sangat jenuh.
1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh :
2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat
terlarut yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan zat terlarut
padatnya
3. Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak zat terlarut dari pada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan sejumlah panas dilepaskan
dan bias mencari dengan menggunakan rumus pengenceran.
V1 M1 = V2 M2
Contoh larutan yang sering dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam
cairan, seperti garam atau gula yang dilarutkan dalam air, gas juga dapat
dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain
itu, cairan juga bisa larut didalam cairan lain, begitu jug dengan gas yang dapat
larut didalam gas yang lain.
Komposisi larutan dapat dinyatakan encer apabila (berkonsentrasi rendah)
atau pekat (berkonsentrasi tinggi). Molekul komponen-komponen larutan
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan
antar partikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara
pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar,
akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini
memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut,
pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi.
Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada
suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan.
Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya
disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu,tekanan, dan
kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat
terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku
pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair
lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau
gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik
terhadap suhu.
Bila interaksi antar molekul komponen-komponen larutan sama besar
dengan interaksi antar molekul komponen-komponen tersebut pada keadaan
murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal
mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat
lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan . Larutan yang benar-benar ideal
tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai
batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran
benzena dan toluena.
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat
volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan
volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik , ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air,asam,basa atau berupa senyawa
kimia lainnya. Elektrolit umumnya bersifat asam, basa ataupun garam. Beberapa
gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada
suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam , basa dan
Timbang NaOH
Larutkan NaOH
Homogenisasi
Pelebelan
Kesimpulan
Gambar 2.1 Skema Proses pembuatan 50 ml NaOH
2. Pembuatan HCl 1M
Masukan aqua dm
Homogenisasi
Pelebelan
Kesimpulan
Gambar 2.2 Skema Proses Pembuatan HCl
Pipet HCl 1M
Tambahkan aqua dm
Homogenisasi
Pelebelan
Kesimpulan
Gambar 2.3 Skema Proses Pembuatan HCl 0,2M
Kesimpilan
Kesimpulan
Gambar 2.5 Skema Proses Pengukuran pH Menggunakan Indikator Universal
Kesimpulan
Gambar 2.6 Pengukuran pH Menggunakan pH meter
3. Ditambahkan aqua dm
4. Dihomogenisasi
1. Siapkan alat
. Kaca arloji
dan bahan
Neraca
T
gr
r
t
2. Timbang
NaOH
T
gr r
t
Timbang NaOH
2.
Batang
pengaduk
50 ml
6. Tambahkan aqua dm
hingga tanda batas
50ml
7. Kocok larutan
hingga homogen
50ml
NaOH
50ml
4. Tambahkan aqua dm
hingga tanda batas
50ml
50ml
HCl 1M
HCl 1M
50ml
50ml
50ml
HCl 0,2M
Standar
Indikator
13,14
2.4.1 Alat
1. Neraca ;1 buah
2. Spatula ;1 buah
3. Gelas kimia 500 ml ;2 buah
Pengamatam
Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
NaOH
1 Tidak Tidak
1M Bening Padatan Bening Cairan/Larutan
berbau berbau
Pengamatan
Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
HCl
1 Bau Bau(kurang
1M Bening Cairan Bening Cairan/Larutan
menyengat menyengat)
Pengamatan
Nama
No Sebelum dilarutkan Sesudah dilarutkan
larutan
Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk
NaOH
1 Tidak Tidak
1M Bening Padatan Bening Cairan/Larutan
berbau berbau
2.5.1 Perhitungan
M= gr 101000
X X
mr (rho)
1= gr 1000
X
40 50ml
1= gr
2
= 2 gr NaOH
Molaritas =
=11,4 M
V1 x M1 = V2 xM2
50 x 0,2 = V2 x 1
10 = V2
V2 = 10 ml
1. NaOH 1M
OH- = 1 x 1
=1
POH = - Log 1
POH = 0
PH = 14 – POH
= 14 – 0
PH = 14
2. HCl 0,2M
HCl H+ + Cl-
(H+ ) = a x m
= 0,2 x 1
= 2 x 10-1
PH = -Log H+
= - Log 2 x 10-1
= 1- Log 2
= 1 – 0,3
PH = 0,7
3. HCl 1M
HCL H+ + Cl-
(H+ ) = a x m
=1x1
=1
PH = -Log H+
= - Log 1
=0
PH = 0
Persamaan Reaksi :
Persamaan Reaksi :
Persamaan Reaksi :
2.7 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui atau membuat larutan, hitung massa bahan yang akan
dibuat larutan dengan menggunakan rumus Molaritas atau Normalitas
2. Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih komponen
3. Konsentrasi larutan adalah perbandingan antara zat terlarut dan pelarut
4. Perhitungan massa dan volume sangat diperlukan sebelum membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu
5. Reaksi dalam larutan yaitu reaksi Eksoterm dan Endoterm
6. Reaksi Eksoterm yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
permukaan jadi pada saat melarutkan NaOH akan terasa hangat pada
gelas kimia
7. Reaksi Endoterm yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem
8. Untuk mengukur pH larutan digunakan kertas lakmus, indikator
universal, dan pH meter
9. PH yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan
10. Skala pH yaitu dari 0-14, dimana pada skala 0 adalah asam kuat
sedangkan pada skala 14 adalah basa kuat dan memiliki titik netral yaitu
pada skala 7