Вы находитесь на странице: 1из 2

RS.

BAPTIS BATU ASESMEN NYERI


Jl. Raya Tlekung No. 1 No Dokumen No. Revisi Halaman
Batu 55.01.11 2 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal Terbit
27 Nop 2013
STANDAR
PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
OPERASIONAL
Perawat atau dokter melakukan asesmen awal mengenai nyeri terhadap
PENGERTIAN semua pasien yang datang ke bagian IGD, poliklinik, ataupun pasien
rawat inap.
Mengetahui tingkat nyeri yang dialami penderita yang dirawat di RS
TUJUAN
Baptis Batu
Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu No.
KEBIJAKAN 49/17/VII/SK_DIR_KEB/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rawat Inap.
1. Asesmen nyeri dapat menggunakan Visual Analogue Scale
a) Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9
tahun yang dapat
b) menggunakan ekspresi wajah pasien yang dikonversi ke angka 0
– 10.
2. Perawat menanyakan mengenai faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri kepada Pasien : Bapak/ibu/saudara/i……..apakah
yang memperberat/ memperingan rasa nyeri yang Bapak/ibu/sdr/i rasakan?
3. Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri:
a. Lokasi nyeri : dimana nyeri yang Bapak/ibu/sdr/I rasakan?
b. Kualitas dan atau pola penjalaran / penyebaran : Bagimana rasa
nyerinya? Diiris? Ditusuk? Ditekan? Apakah nyeri tersebut dijalarkan?
c. Onset, durasi, dan faktor pemicu : Kapan nyeri itu timbul?berapa
lama setiap kali nyeri itu timbul? Apakah ada hal – hal yang memicu
nyeri?
d. Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan efektifitasnya:
Apakah yang Bapak/ibu/sdr/I lakukan untuk mengurangi nyeri
PROSEDUR
sebelumnya? Seberapa besar hal itu menolong Bapak/ibu/sdr/i
e. Efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari: apakah nyeri yang
Bapak/ibu/sdr/I rasakan mengganggu kegiatan sehari – hari ?
f. Obat-obatan yang dikonsumsi pasien : apakah ada obat yang
diminum untuk mengurangi nyeri sebelumnya?
4. Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam kondisi sedasi
sedang, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien
menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa
nyeri.
5. Asesmen ulang nyeri: dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari
beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut:
a. Lakukan asesmen nyeri yang komprensif setiap kali melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien.
b. Dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah
tatalaksana nyeri, setiap empat jam (pada pasien yang sadar/
bangun), pasien yang menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
RS. BAPTIS BATU ASESMEN NYERI
Jl. Raya Tlekung No. 1 No Dokumen No. Revisi Halaman
Batu 55.01.11 2 2/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal Terbit
27 Nop 2013
STANDAR
PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
OPERASIONAL
c. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-
obat intravena.
PROSEDUR
d. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit –
1 jam setelah pemberian obat nyeri.
6. Tuliskan hasil asesmen nyeri pada status pasien.
ALUR Asesmen nyeri awal → Terapi → Asesmen ulang nyeri
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Rawat Jalan.
UNIT TERKAIT
Instalasi Dawat Darurat.
Instalasi Kamar Operasi.

Вам также может понравиться