ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KASUS PELECEHAN SEKSUAL

PROPOSAL

Oleh kelompok 3 :
Moh. Supriyadi 716.6.2.0768
Muzayyanah 716.6.2.0787
Devinda Rezhayanti 716.6.2.0775
Nafila Ayu Faleri 716.6.2.0776
Diah Ayu Martini Ningtias 716.6.2.0781
Linda Mayang Sari 716.6.2.0786
Windar Hanawati 716.6.2.0800
Hadi Frayitno 716.6.2.0772
Robby Nur Cahyo 716.6.2.0761
Zainul Muqit 716.6.2.0767
Mohammad Fauzi 716.6.2.0797
Syamsul Arifin 716.6.2.0801
Bayu Indrayadi 716.6.2.0788

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2017
 FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA PASIEN : An. D
USIA : 5 th
JENIS KELAMIN :P
TANGGAL MASUK :10 September 2017

B. KELUHAN UTAMA ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Ditemukan bercak darah pada celan dalam anak.

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : orang tua pasien mengatakan bahwa ada bercak darah di celana
dalam pasien dan pasien mengalami stress.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : cidera fisik, cemas, depresi, trauma, perubahan fungsi
dan perkembangan otak.
3. Pemeriksaan fisik :
Inspeksi : terjadi perobekan di daerah himyen,vagina dan perenium,
Palpasi : adanya odem pada vagina
4. Indentifikasi
D. DIAGNOSA
1. Disfungsi seksualita (kondisi organ seksual melemah) berhubungan dengan perubahan
struktur dan fungsi tubuh disebabkan hubungan seksual yang tidak dikehendakinya.
2. Perubahan pola seksualita yang terjadi sebagai respon terhadap masalah yang
dialaminya sehingga ada rasa takut maupun trauma.
3. Gangguan citra diri berhubungan dengan interaksi sosial.
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan luka akibat trauma fisik di tandai dengan
robekan pada hymen, vagina, dan perenium.
5. Harga diri terlecahkan akibat pelecehan seksual
PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan Intervensi
Disfungsi seksual Pasien dapat menjalani Memberi dukungan sosial
aktivitas seperti sebelumnya
dan terapi psikologis
dan menerima perubahan
pada organ seksualnya kepada pasien untuk tetap
melakukan interaksi sosial
dengan baik

Rasa trauma atau takut Untuk menenangkan pikiran
pasien agar tetap berpikir
positif terhadap hal yang
dialaminya
Membina hubungan saling
percaya antara perawat
dengan keluarga pasien,
memberi motivasi
terhadap pasien untuk
tetap berinteraksi dengan
lingkungan sekitar agar
tidak merasa terkucilkan.

Harga diri Agar pasien tetap percaya Membina hubungan saling

diri untuk berinteraksi percaya dengan pasien
dengan lingkungan sekitar untuk membantu pasien
tanpa ada rasa malu bermain dan berinteraksi
dengan teman sebaya serta
lingkungan sekitar. Agar
timbul rasa percaya diri
yang kuat dari dalam diri
pasien.

IMPLEMENTASI
Diagnosa Perawat Implementasi
Disfungsi seksual Memberikan pendidikan dan menjelaskan tentang
informasi penurunan disfungsi seksual terhadap keluarga
dan pasien.
Rasa trauma dan takut Membantu menenangkan fikiran pasien serta menghibur
pasien untuk lambat laun dapat menerima dan melupakan
kejadian yang terjadi pada pasien
Harga diri Membina hubungan saling percaya antara keluarga
pasien,pasien dengan perawat,menunjukkan rasa peduli dan
empati terhadap apa yang di alami pasien, menanyakan
perasaan apa yang ada difikiran pasien tentang hal yang
dialami pasien. Membantu pasien agar tetap percaya diri
untuk tetap dapat bergaul, bermain dan berinteraksi dengan
teman sebaya maupun lingkungan sekitarnya.
EVALUASI
Diagnosa keperawatan Evaluasi
Disfungsi seksual Pasien mulai mampu dan menunjukkan
rasa ingin memperbaiki gangguan pada
gambaran tengtang seksualitanya
Trauma dan rasa takut Pasien mulai sedikit demi sedikit lupa
terhadap kasus pelecehan yang di alami
pasien. Pasien mulai mampu berintreraksi
dengan baik dengan teman sebaya dan
lingkungan sekitar tanpa ada rasa takut dan
trauma
Harga diri Pasien mulai mampu menunjukkan rasa
percaya diri yang kuat dalam berinteraksi.
Beri dorongan, semangat dan motivasi
terhadap perubahan dan peningkatan rasa
percaya diri pasien agar pasien tetap lebih
percaya diri dalam berinteraksi, selanjutnya
diskusikan dengan pasien tentang
kelebihan dan kekurang pada dirinya. Dan
apa yang menjadi kelebihan jadikan
sebagai motivasi baru untuk pasien tetap
semangat untuk berinteraksi agar tetap bisa
bergaul dengan teman sebaya pasien. Dan
jelaskan kepada keluarga pasien bahwa
dukungan dari keluarga pasien sangatlah
penting terutama dukungan dari orang tua.