Вы находитесь на странице: 1из 12

MAKALAH VASEKTOMI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya alam maupun
sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah
Cina dan India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh
kualitas manusia atau lebih spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil
dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan
sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan
segenap komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita
tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga
yang sehat, maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini
sangat berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah
derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.

Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap orang untuk mencapainya.
Bukan saja karena dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan dapat menikmati
hidup secara wajar dan menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill dan spirituilnya, tetapi
dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya akan mendapat kesempatan seluas-
luasnya untuk berkembang sesuai dengan potensi, bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Dalam pelaksaan KB harus menggunakan alat kontrasepsi yang sudah dikenal . Salah satunya yaitu
dengan menggunakan alat Kontrasepsi Vasektomi . Vasektomi adalah operasi kecil yang mengikat
saluran sperma pria sehingga benih pria tidak mengalir kedalam air mani pria. Namun banyak terjadi pro
dan kontra dari tindakan vasektomi. Banyak orang beranggapan bahwa tindakan dari vasektomi banyak
merugikan kesehatan dan timbul masalah dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu alasan tindakan
vasektomi yang dilarang oleh agama. Untuk itu supaya pemahaman terhadap vasektomi tidak salah
kaprah, kali ini penulis akan membahas lebih dalam lagi tentang vasektomi dan akan mencoba
mendeskripsikan Vasektomi dalam pandangan agama islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Vasektomi ?

2. Bagaimana bentuk-bentuk pembedahan vasektomi?

3. Bagaimana prosedur vasektomi ?

4. Apa keuntungan dan kerugian vasektomi ?

5. Apa resiko operasi vasektomi untuk kesehatan pria ?

6. Apa resiko melakukan vasektomi ?

7. Bagaimana praktek vasektomi di Indonesia ?

8. Bagaimana hukum Vasektomi dalam pandangan Islam ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari vasektomi

2. Menjelaskan bentuk-bentuk vasektomi

3. Menjelaskan bagaimana prosedur vasektomi

4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari tindakan Vasektomi

5. Menjelaskan resiko dari operasi vasektomi untuk kesehatan pria

6. Menjelaskan resiko melakukan vasektomi

7. Mengetahui bagaimana praktek vasektomi di Indonesia

8. Menjelaskan dan mengetahui hukum Vasektomi dalam pandangan Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Vasektomi
Vasektomi atau dalam bahasa KB sering disebut kontap-pria (kontrasepsi mantap pria) adalah operasi
kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testikel dan penis.

Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada saat ejakulasi, sperma
mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan
pembawa sperma), dan keluar melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur wanita,
maka terjadilah kehamilan, saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung saluran diikat,
sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma).

Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan
melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.

Ada beberapa macam metode untuk menutup vas deferens, yang pada waktu ini masih dinilai
kemantapannya, antara lain:

1. Menjepit vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.

2. Mengadakan kauterisasi/fulturasi kedua ujung.

3. Menyuntik vas deferens dengan sclerotizing agent (zat yang menyebabkan sklerosis), sehingga jadi
buntu, misalnya dengan formalin, fenol dan lain-lainya yang bisa dilakukan tanpa operasi.

4. Menutup vas deferens dengan tutp semacam jarum.

5. Hanya mengikat vas deferens.

6. Kombinasi antara dua metode, misalnya mengikat dan kauterisa


B. Bentuk-bentuk pembedahan Vasektomi
1. Vasektomi Dengan Pisau.
Vasektomi konvensional seperti yang telah dijelaskan diatas.

2. Vasektomi Tanpa Pisau (No Scalpel Vasectomy Contraseptive for mens)


Seiring perkembangan teknologi, vasektomi sekarang lebih mudah dan cepat dilakukan, yaitu dengan
vasektomi tanpa pisau (VTP). Untuk menghindari atau rasa takut calon ekseptor kontap-pria akan
tindakan opresi (yang pada umumnya dengan menggunakan pisau operasi) dan juga untuk lebih
menggalakan penerimaan/pelaksanaan kontap-pria, di Indonesia sekarang telah dieperkenalkan dan
dilaksanakan metode vasektomi tanpa pisau (VTP).
Prosedur VTP :

a. Persiapan pra-operasi

Cukur rambut pubis,untuk lebih menjamin sterislisasi tidak perlu puasa sebelumnya

b. Mencari, mengenal, dan filsasi vas deferens kemudian dicepit dengan klem khusus yang ujungnya
berbentuk tang catut, lalu disuntikan anastesi lokal.

c. Dilakukan penususkan pada garis tengah skrotum dengna alat berujung bengkok dan tajam untuk
membuat luka kecil yang kemudian diperlebar sekitar 0,5 cm. Kemudian akan terlihat vas deferens yang
liat dan keras seperti kawat baja. Selaput pembungkus vas deferens dibuka secara hati-hati. Setelah
pembungkus disisihkan ditepi, akan tampak jelas saluran sperma (vas deferens) yang berwarna putih
mengkilap bagai mutiara.

d. Selanjutnya dilakukan okulisi vas deferens dengan ligasi+reseksi suatu segmen vas deferens

e. Penutup luka operasi

C. Persyaratan Prosedur Vasektomi


- Harus secara sukarela.

- Mendapat persetujuan istri.

- Jumlah anak cukup.

- Mengetahui akibat-akibat vasektomi.

- Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.

- Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun

- Pasangan suami-istri telah mempunyai anak minimal dua orang, dan anak paling kecil harus sudah
berumur diatas dua tah
D. Kentungan dan Kerugian Vasektomi.

1. Keuntungan Vasektomi:

- Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.

- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.

- Dapat digunakan seumur hidup.

- Tidak menggangugu kehidupan seksual suami istri.

- Tidak mengganggu produksi ASI (untuk kontap wanita).

- Lebih aman (keluhan lebih sedikit)

- Lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan)

- Lebih efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil)

- Lebih ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan)

- Tidak ada mortalitas/kematian.

- Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.

- Tidak ada resiko kesehatan.

- Sifatnya permanen.

2. Kerugian vasektomi:

Memerlukan operasi bedah

Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.

Harus dengan tindakan pembedahan.

Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani menjadi
negatif.

Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
E. Resiko Operasi Vasektomi Untuk Kesehatan Pria
Lelaki yang telah melakukan vasektomi pada umumnya mengeluhkan terjadi rasa nyeri pada wilayah
kulit yang baru saja dijahit dalam kurun waktu beberapa hari pasca oprasi kecil ini. Namun Anda jangan
khawatir karena rasa nyeri ini akan berangsur-angsur hilang dalam waktu beberapa hari.

Ada tips khusus yang bisa Anda coba untuk mengurangi rasa nyeri pasca vasektomi. Yaitu dengan cara
mengompres daerah sekitar kantong buah zakar dengan es batu setelah 24 jam masa operasi. Cara ini
terbilang klasik namun bisa meredakan efek nyeri yang ditimbulkan vasektomi. Bila nyeri pasca
vasektomi masih berlanjut sampai beberapa minggu, anda sebaiknya menghubungi dokter untuk
memeriksa apakah ada masalah serius pada saluran sel sperma Anda.

Selama ini tidak ada efek buruk vasektomi yang mempengaruhi kehidupan seks seorang pria. Jadi tidak
menimbulkan impotent pada penis, karena yang diputus salurannya hanyalah sel sperma penyebab
wanita hamil, bukan cairan seminal dan getah prostat. Dalam paragraf di atas sudah dijelaskan bahwa
air mani hanya berkurang 5 persen dari kondisi biasanya. Pengurangan sedikit air mani tidak akan
mempengaruhi kepuasan seks secara menyeluruh.

Terputusnya saluran sel sperma pria berarti tidak semua air mani dikeluarkan. Ini artinya dalam tubuh
pria masih mengandung lebih banyak hormon adrenalin yang mempengaruhi sifat jantan. Dengan
volume adrenalin yang lebih banyak dari biasanya, maka bisa dipastikan seorang pria akan memiliki daya
dorong seks yang lebih kuat dari kondisi normal.

F. Resiko Melakukan Vasektomi


Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai dampak buruk vasektomi pada pria. Seperti telah
dijelaskan dalam paragraf di atas, keluhan terjadinya pembengkakan bisa diatasi dengan jalan
mengompres 24 jam pasca operasi. Vasektomi merupakan operasi kecil layaknya sunat, sehingga resiko
yang terjadi sangat kecil. Kalaupun terjadi pembengkakan dalam waktu lama, hal tersebut biasanya
terjadi akibat pria telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa vasektomi mengakibatkan pria tidak bisa menghamili wanita
untuk selamanya. Ada kalanya pasangan suami isteri muda salah memprogram membuat anak sehingga
suami terlanjur vasektomi dan tidak bisa memiliki anak lagi. Oleh karena itu, keputusan vasektomi harus
benar-benar dipertimbangan dengan matang karena menyangkut kelestarian anggota keluarga.

Bagaimana dengan sel sperma yang tidak disalurkan selama berhubungan badan? Apakah sel sperma
tersebut akan merusak kesehatan badan? Tim medis menjelaskan bahwa sel sperma yang tidak
keluarkan sebagian besar akan diserap kembali oleh tubuh dalam bentuk energi. Jadi dalam hal ini sel
sperma tidak akan membahayakan kesehatan pria dan pria tetap bisa menikmati seks.
G. Praktek Vasektomi di Indonesia
Praktek penggunaan vasektomi di Indonesia belum begitu populer dibanding metode kontrasepsi
lainnya. Partisipasi pengendalian laju penduduk masih didominasi oleh kaum wanita. Alat kontrasepsi
yang banyak dipilih orang Indonesia masih berkisar antara pil KB, suntik KB dan susuk KB. Hanya
sebagian sedikit pria yang memakai alat kontrasepsi kondom karena mereka mengaku tidak nyaman
saat memakai kondom ketika berhubungan badan dengan isteri.

Meski vasektomi bukan pilihan populer dalam mencegah kehamilan, saat ini di Indonesia telah banyak
rumah sakit dan klinik kesehatan yang melayani vasektomi. Tantangan terbesarnya adalah kendala
psikologis pada kaum wanita. Karena pria yang menjalani vasektomi sudah tidak mungkin menghamili
wanita lain, maka para wanita khawatir jika hal ini dimanfaatkan oleh pria untuk melakukan
perselingkuhan tanpa khawatir resiko hamil di luar nikah. Sehingga yang mengalami keberatan
pengajuan vasektomi umumnya berasal dari pihak isteri karena takut suaminya macam-macam di luaran
sana.

Diluar faktor penyalahgunaan vasektomi dan pro-kontra yang diakibatkan, vasektomi adalah salah satu
pilihan tepat bagi pria dalam upaya berperan aktif mengendalikan laju penduduk di negara berkembang.
Ledakan jumlah penduduk bukan saja melahirkan beragam masalah pendidikan, kesehatan, sosial dan
budaya, tetapi juga menurunkan kualitas hidup warga Indonesia karena tingkat pendapatan perkapita
penduduk yang masih rendah. Hendaknya kita tidak menyerahkan masalah kontrasepsi hanya kepada
wanita. Pria juga bisa memberi peran dalam pembangunan bangsa ini.

H. Hukum Vasektomi dalam pandangan islam


Drs. H. Sholahudin Al Aiyub, M.Sc dari Majelis Ulama Indonesia Pusat, dalam konsultasi tanya jawab
keislamannya menerangkan bahwa dalam ajaran agama Islam, ikatan pernikahan bukan saja merupakan
bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala, tapi juga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan.
Karenanya, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan umat Islam untuk menikah dan
kemudian mempunyai banyak keturunan:

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam memerintahkan kita untuk menikah, dan melarang keras untuk
hidup melajang.

Beliau bersabda: “Nikahlah kalian dengan perempuan yang memberikan banyak anak dan banyak kasih
sayangnya. Karena aku akan membanggakan banyaknya jumlah umatku kepada para Nabi lainnya di
hari kiamat nanti.”(HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.)

Hadis tersebut memberikan motivasi kepada setiap orang muslim untuk bersegera menikah dan
kemudian mempunyai banyak keturunan. Ada beberapa orang yang khawatir, jika memiliki banyak
keturunan akan membawa kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, dengan alasan karena,
misalnya, pendapatannya terhitung pas-pasan. Kekhawatiran seperti ini sebetulnya wajar, tapi
sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan pasti telah ditentukan rizkinya oleh Allah Ta’ala. Kita harus
ingat firmanNya:
“…Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki
kepadamu dan kepada mereka, …”

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi
rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar.”

Namun demikian perlu juga diingat bahwa ajaran agama Islam juga mewajibkan kepada kepala keluarga
untuk memberikan nafaqah (nafkah) kepada keluarganya, baik nafaqah dhahiriyah (nafkah fisik),
misalnya mencukupi sandang, pangan, papan, dan kesehatannya, ataupun nafaqah ruhiyah (nafkah
batin), misalnya pendidikan, pengetahuan agama, dsb. Sehingga ajaran agama Islam bukan hanya
memotivasi umatnya agar mempunyai banyak keturunan, tetapi juga menekankan agar keturunan
tersebut dapat hidup secara berkualitas, baik dhahirnya maupun batinnya.

Dengan dasar pemikiran seperti itu para ulama membolehkan KB (keluarga berencana), dengan
pertimbangan bahwa KB dapat menjadi sarana (washilah) untuk mengupayakan adanya keturunan yang
lebih berkualitas. Para ulama berijtihad bahwa KB merupakan bentuk dari tanzhim an-
nasl(merencanakan keturunan) dan bukan merupakan tahdid an-nasl (memutus keturunan,
pemandulan). Di mana tanzhim an-nasl hukumnya mubah (boleh dilakukan) dan tahdid an-
nasl hukumnya haram.

Syaikh Muhammad Yusuf Al Qardhawi mengatakan tanzhim an-naslsebagai suatu kemudahan bagi kaum
muslimin untuk mengatur jarak kelahiran anak dalam keluarga.

Namun yang menjadi persoalan adalah tata cara KB saat ini banyak mengalami perkembangan. Saat ini
ada banyak macam tata cara KB, misalnya dengan menggunakan suntik, minum pil, menggunakan
kondom, melakukan ‘azl (ketika akan ejakulasi mencabut kemaluan dan mengeluarkan sperma di luar),
menggunakan spiral, dan ada juga yang melakukan vasektomi atau tubektomi. Karenanya, KB yang saat
ini berkembang tidak serta merta dapat digolongkan sebagai tanzhim an-nasl yang dibolehkan, tapi juga
ada yang bisa digolongkan sebagai tahdid an-nasl yang diharamkan, tergantung tata cara KB yang
dipergunakan.

Oleh karenanya, saat ini para ulama dalam menghukumi KB akan melihat terlebih dahulu (tafshil), jika
KB yang dipakai masuk dalam kategori tanzhim an-nasl (merencanakan keturunan, tidak pemandulan
secara tetap sehingga memungkinkan untuk memperoleh keturunan lagi) maka hukumnya boleh
(mubah). Sedangkan jika KB yang dipakai masuk dalam kategori tahdid an-nasl (memutus keturunan, di
mana menyebabkan pemandulan tetap) maka hukumnya haram. Nah, vasektomi yang Bapak tanyakan
termasuk dalam kategori tahdid an-nasl karena merupakan upaya pemandulan tetap dengan memotong
saluran sperma. Oleh karenanya hukumnya haram, sebagaimana fatwa MUI pada tahun 1979 dan
dikukuhkan kembali pada Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia ke III tahun 2009.

Memang saat ini ada yang membolehkan vasektomi dengan alasan ditemukannya teknologi yang
memungkinkan disambung kembali saluran sperma yang telah dipotong (rekanalisasi). Sehingga
menurut pendapat ini alasan hukum (’illah) keharaman vasektomi, yakni pemandulan tetap, dapat
dihilangkan, sehingga hukum vasektomi menjadi boleh (mubah), sesuai dengan kaidah:

“Hukum sesuatu tergantung pada ada-tidaknya alasan hukumnya”


“Hilangnya hukum sesuatu disebabkan oleh hilangnya alasan hukum (‘illah)nya”

Namun MUI tidak setuju dengan pendapat ini. Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se Indonesia tahun 2009
yang diikuti oleh sekitar 750 ulama dari seluruh Indonesia tetap mengharamkan vasektomi, dengan
alasan bahwa upaya rekanalisasi (penyambungan kembali) saluran sperma yang telah dipotong tidak
menjamin pulihnya tingkat kesuburan kembali yang bersangkutan, sehingga vasektomi tergolong
kategori tahdid an-nasl yang diharamkan. Keterangan bahwa upaya rekanalisasi (penyambungan
kembali) saluran sperma yang telah dipotong tidak menjamin pulihnya tingkat kesuburan tersebut
sebagaimana penjelasan dari Prof. Dr. Farid Anfasa Moeloek dari bagian Obsteri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran UI dan Furqan Ia Faried dari BKKBN. Demikian dijelaskan Drs. H. Sholahudin Al Aiyub, M.Sc.

Namun, dalam Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia ke IV Masail Fiqhiyyah Mu’ashirah (Masalah
Fikih Kontemporer) pada tahun 2012, diambil fatwa bahwa vasektomi hukumnya asalnya haram, kecuali
:

1. Untuk tujuan yang tidak menyalahi syari’at

2. Tidak menimbulkan kemandulan permanen

3. Ada jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti
semula

4. Tidak menimbulkan bahaya (mudharat) bagi yang bersangkutan, dan/atau

5. Tidak dimasukkan ke dalam program dan methode kontrasepsi mantap

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vasektomi adalah operasi kecil yang mengikat saluran sperma pria sehingga benih pria tidak mengalir
kedalam air mani pria. Tindakan vasektomi tidak menimbulkan impotent pada penis, karena yang
diputus salurannya hanyalah sel sperma penyebab wanita hamil, bukan cairan seminal dan getah
prostat. Dalam paragraf di atas sudah dijelaskan bahwa air mani hanya berkurang 5 persen dari kondisi
biasanya. Pengurangan sedikit air mani tidak akan mempengaruhi kepuasan seks secara menyeluruh.

Terputusnya saluran sel sperma pria berarti tidak semua air mani dikeluarkan. Ini artinya dalam tubuh
pria masih mengandung lebih banyak hormon adrenalin yang mempengaruhi sifat jantan. Dengan
volume adrenalin yang lebih banyak dari biasanya, maka bisa dipastikan seorang pria akan memiliki daya
dorong seks yang lebih kuat dari kondisi normal.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa vasektomi mengakibatkan pria tidak bisa menghamili wanita
untuk selamanya. Ada kalanya pasangan suami isteri muda salah memprogram membuat anak sehingga
suami terlanjur vasektomi dan tidak bisa memiliki anak lagi. Oleh karena itu, keputusan vasektomi harus
benar-benar dipertimbangan dengan matang karena menyangkut kelestarian anggota keluarga.
Tantangan terbesarnya adalah kendala psikologis pada kaum wanita. Karena pria yang menjalani
vasektomi sudah tidak mungkin menghamili wanita lain, maka para wanita khawatir jika hal ini
dimanfaatkan oleh pria untuk melakukan perselingkuhan tanpa khawatir resiko hamil di luar nikah.
Sehingga yang mengalami keberatan pengajuan vasektomi umumnya berasal dari pihak isteri karena
takut suaminya macam-macam di luaran sana.

Dalam pandangan islam para ulama berijtihad bahwa KB merupakan bentuk dari tanzhim an-
nasl (merencanakan keturunan) dan bukan merupakantahdid an-nasl (memutus keturunan,
pemandulan). Di mana tanzhim an-naslhukumnya mubah (boleh dilakukan) dan tahdid an-
nasl hukumnya haram.

Memang saat ini ada yang membolehkan vasektomi dengan alasan ditemukannya teknologi yang
memungkinkan disambung kembali saluran sperma yang telah dipotong (rekanalisasi). Sehingga
menurut pendapat ini alasan hukum (’illah) keharaman vasektomi, yakni pemandulan tetap, dapat
dihilangkan, sehingga hukum vasektomi menjadi boleh (mubah)

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se Indonesia tahun 2009 yang diikuti oleh sekitar 750 ulama dari
seluruh Indonesia tetap mengharamkan vasektomi, dengan alasan bahwa upaya rekanalisasi
(penyambungan kembali) saluran sperma yang telah dipotong tidak menjamin pulihnya tingkat
kesuburan kembali yang bersangkutan, sehingga vasektomi tergolong kategori tahdid an-nasl yang
diharamkan.

Namun, dalam Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia ke IV Masail Fiqhiyyah Mu’ashirah (Masalah
Fikih Kontemporer) pada tahun 2012, diambil fatwa bahwa vasektomi hukumnya asalnya haram, kecuali
:

1. Untuk tujuan yang tidak menyalahi syari’at

2. Tidak menimbulkan kemandulan permanen

3. Ada jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti
semula

4. Tidak menimbulkan bahaya (mudharat) bagi yang bersangkutan, dan/atau

5. Tidak dimasukkan ke dalam program dan methode kontrasepsi mantap

B. Saran
1. Sebaiknya bagi pasangan suami istri memilih alat kontrasepsi dengan benar sesuai dengan
pengetahuannya

2. Sebaiknya bagi pasangan suami istri harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila ingin melakukan
tindakan vasektomi

3. Bagi bidan dan tenaga medis lainnya sebaiknya memberi pengarahan kepada pasangan suami istri
yang ingin berkonsultasi untuk memilih alat kontrasepsi yang cocok sesuai dengan keinginan pasangan
suami istri tersebu
MAKALAH
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
VASEKTOMI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: 1.Rio Sahrul Sani
2.Noor Ifsah Dwi Ayu Lestari
3.Diana Lestari
4.Wulan Yulia Tri Adekayanti Hrys

Вам также может понравиться